SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
RUU KESEHATAN
Pandangan / Pendapat Perhimpunan Rumah
Sakit Seluruh Indonesia
Pendahuluan
> 70 %
Di era JKN RS swasta sebagai fasilitas
kesehatan rujukan tingkat lanjutan
kerjasama dengan BPJS kesehatan tiap
tahun meningkat (>70%)
Kesiapan RS Swasta
Kesiapan RS swasta untuk menyesuaikan
regulasi dan dapat beradapasi di era perubahan
sistem pelayanan kesehatan
Dampak
Dampak perubahan regulasi berpengaruh besar
dalam bisnis RS bagi pemilik dan manajemen
Rumah Sakit Swasta
Bagian dalam Sist Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Swasta menjadi bagian integral
dalam sistem pelayanan kesehatan di era JKN
2887 RS
Perkembangan RS Swasta sangat pesat
yang saat ini berjumlah 1955 RS (67,7 %)
dari jumlah total RS (2887 RS)
Tipe C dan D
Klasifikasi RS Swasta
banyak di RS tipe C dan D
MENCABUT 9 UNDANG UNDANG
9 Undang Undang DICABUT (ps 474)
Pada saat Undang-Undang dibawah
ini mulai berlaku dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Peraturan Pelaksana 13 UU (ps 471)
Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua
peraturan pelaksanaan dari 13 UU dibawah ini
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan ketentuan dalam
Undang-Undang ini dan belum diganti
berdasarkan Undang-Undang ini.
1. UU No 4 Thn 1984 ttg Wabah Penyakit Menular
2. UU No 20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS
3. UU No 29 Thn 2004 ttg Praktik Kedokteran
4. UU No 40 Thn 2004 tentang SJSN
5. UU No 36 Thn 2009 tentang Kesehatan
6. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
7. UU No 24 Thn 2011 tentang BPJS
8. UU No 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi
9. UU No 18 Tahun 2014 ttg Kesehatan Jiwa
10. UU No 36 Tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan;
11. UU No 38 Tahun 2014 ttg Keperawatan
12. UU No 6 Tahun 2018 ttg Kekarantinaan
Kesehatan;
13. UU No 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
1. UU No 4 Thn 1984 ttg Wabah Penyakit Menular
2. UU No 20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS
3. UU No 29 Thn 2004 ttg Praktik Kedokteran
4. UU No 40 Thn 2004 tentang SJSN
5. UU No 36 Thn 2009 tentang Kesehatan
6. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
7. UU No 24 Thn 2011 tentang BPJS
8. UU No 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi
9. UU No 18 Tahun 2014 ttg Kesehatan Jiwa
10. UU No 36 Tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan;
11. UU No 38 Tahun 2014 ttg Keperawatan
12. UU No 6 Tahun 2018 ttg Kekarantinaan
Kesehatan;
13. UU No 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
RUU KESEHATAN
Merubah UNDANG – UNDANG
Merubah 13 (tiga belas) Undang – Undang existing
Mencabut UNDANG - UNDANG
Mencabut 9 (Sembilan) Undang – Undang existing
22 Permenkes
1 PERDIR BPJS
Ada 22 Peraturan Menteri Kesehatan dan 2
Keputusan Menteri Kesehatan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
Ada peraturan Direktur BPJS
PERATURAN BPJS
105 PP
11 Perpres
Ada 105 Peraturan Pemerintah
PERATURAN PEMERINTAH
Ada 11 Peraturan Presiden
PERATURAN PRESIDEN
Terdiri dari 478 pasal
Ketentuan (pasal 1)
478 Pasal
RUU KESEHATAN
Telekesehatan adalah pemberian dan
fasilitasi layanan kesehatan yang
bersifat nonklinis, termasuk
pendidikan penyedia dan pasien,
layanan informasi kesehatan, dan
layanan mandiri melalui telekomunikasi
dan teknologi komunikasi digital.
Telekesehatan
Telemedisin adalah pemberian dan
fasilitasi layanan kesehatan yang
bersifat klinis termasuk asuhan
medis/klinis dan/atau layanan
konsultasi kesehatan melalui
telekomunikasi dan teknologi
komunikasi digital.
Telemedisine
Organisasi Profesi adalah wadah untuk
berhimpun Tenaga Medis atau Tenaga
Kesehatan yang seprofesi berdasarkan
kesamaan keahlian, aspirasi, kehendak
etika profesi, kebutuhan, kepentingan,
kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi
dalam pembangunan kesehatan.
Organisasi Profesi
Tenaga Medis adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kedokteran atau
kedokteran gigi serta memiliki sikap profesional,
pengetahuan, dan keterampilan melalui pendidikan
profesi kedokteran atau kedokteran gigi dalam
melaksanakan upaya kesehatan.
Tenaga Medis
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki sikap profesional, pengetahuan, dan
keterampilan melalui pendidikan tinggi, yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga Kesehatan
RUU
KESEH
ATAN
TARIF
Pandangan / Pendapat Perhimpunan Rumah
Sakit Seluruh ndonesia
Komponen Medis dalam tarif INA-CBGS
6. Biaya lainnya yang
berhubungan dengan pelayanan
Kesehatan pasien
3. Obat Formularium Nasional
(FORNAS)
Obat fornas maupun bukan obat fornas
5. Akomodasi atau Kamar
Perawatan
1. Konsultasi Dokter 4. Bahan dan Alat Medis habis
Pakai
2. Pemeriksaan Penunjang
Seperti; Laboratorium, radiologi
(rontgen), dll
Dalam implementasi paket tarif INA- CBGs rumah sakit tidak diperbolehkan memberlakukan cost sharing atau biaya tambahan kepada peserta BPJS, bila masih terkait dengan
indikasi penyakit yang diderita oleh pasien BPJS (PMK No. 28 Tahun 2014) tetapi lebih dikenal dengan istilah beban layanan gotong royong. Oleh karenanya rumah sakit harus dapat
mengantisipasi dengan menyusun tarif yang dapat disesuaikan dengan paket tarif INA- CBGs.
Besaran Tarif
RUU KESEHATAN UU No 40/2004 ttg SJSN
Tarif Rumah Sakit
RUU KESEHATAN
Pasal 186
Menghilangkan hak mendapatkan Insentif Pajak bagi RS
Pendidikan di UU Existing
UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit
USUL :
Dalam menetapkan Pola Tarif melibatkan Asosiasi
Perumahsakitan dan Organisasi Profesi
KETENTUAN MENGENAI TARIF RUMAH SAKIT
Kepesertaan BPJS
RUU KESEHATAN
Pasal 13
Merubah Bahasa Audit Medis dan Audit Kinerja menjadi
Audit Pelayanan Kesehatan
UU No 40/2004 ttg SJSN
Pasal 13
Pelaksanaan Kegiatan dapta diselenggarakan Audit Medis
Kepesertaan tidak dapat dihentikan?
RUU KESEHATAN UU No 24/2011 ttg BPJS
UNDANG UNDANG SJSN NO 40/2004
§ PASAL 23 AYAT(4) DITUANGKAN “DALAM PESERTA
MEMBUTUHKAN RAWAT INAP DI RS, MAKA KELAS
PELAYANAN RS DIBERIKAN KELAS STANDART.
§ KETENTUAN LEBIH LANJUT AYAT (4) TERSEBUT DALAM AYAT
(5) MENYATAKAN DIATUR LEBIH DALAM PERATURAN
PRESIDEN
§ DENGAN MENGACU PASAL 23 AYAT (5) UU SJSN MAKA
PERPRES TTG JKN PERLU MEMBUAT RUMUSAN ATAU
KETENTUAN UMUM RAWAT INAP KELAS STANDART
PERPRES NO 82 TAHUN 2018
§ PERPRES 82 TAHUN 2018 PASAL 34 DAN PASAL
50 DISEBUTKAN PERAWATAN RAWAT INAP KELAS
I,II,III,TANPA ADA PENJELASAN LEBIH LANJUT
APAKAH TIGA KELAS TERSEBUT ADALAH KELAS
STANDAR.
§ PREMI PESERTA BERDASARKAN KELAS RUANG
PERAWATAN KELAS (I,II, DAN III)
§ TIDAK ADA PENJELASAN KELAS STANDART DAN
INDIKATOR APA SAJA YANG DIMAKSUD DALAM
KELS STANDART
§ SEBAGAI ACUAN PELAKSANAAN KEMENKES AKAN
MEMBUAT RUMUSAN KELAS STANDART
R.Inap Standar Kepesertaan BPJS
RUU KESEHATAN UU No 40/2004 ttg SJSN
DAMPAK KELAS RAWAT INAP STANDAR
MENGANCAM KELANGSUNGAN HIDUP RS SWASTA
Bila tidak didukung regulasi selisih biaya diatas kelas
standart akan mengancam kelangsungan hidup RS Swasta
karena tidak ada subsidi silang dari biaya diatas kelas
standart
MENGHAMBAT PENGEMBANGAN INVESTASI
Selisih biaya yang tidak memadai BILA DIATAS KELAS
STANDART (selisih dari tarif INA -CBGs ) akan
menghambat pengembangan investasi dan ekspansi RS
TIDAK TERPAKAI
Investasi yang sudah dikeluarkan untuk penyediaan
fasilitas kelas I,II,III akan tidak terpakai (renovasi ruangan,
fasilitas dll) Kecuali BILA masih ada peluang untuk
penyediaan ruang privat bagi pasien dengan penjaminan
selain JKN .
S
B
P
J
BPJS
Pasal 4 ayat (1) huruf c
kesembuhan/ke·sem·buh·an/ n perihal (yang bersifat) sembuh: pecandu itu
sedang menjalani pantangan untuk mencapai –
sembuh/sem·buh/ v menjadi sehat kembali (tentang orang sakit, dari sakit atau
penyakit); pulih: ia sudah -- dari sakit;
Sumber : https://kbbi.web.id/sembuh
Sakit – Perawatan – Pemulihan - Kesembuhan –
Tidak ada penjelasan defenisi Kesembuhan dalam RUU Kesehatan. Hal ini berpotensi
terhadap Persepsi Sembuh dari Sisi Medis (Dokter) dan Pasien (keluhan)
”Mendapatkan Perawatan Kesehatan hingga
mendapat Kesembuhan”
MANFAAT TIDAK DIBATASI ?
Kewajiban FASYANKES
Diskusi :
• Hasil Pelayanan Rumah Sakit itu Apa ? Jaminan Kesembuhan (Resultaat
Verbintennis?) ? Atau Upaya Maksimal (Inspanning Verbintennis?)
• Bentuk Suatu Pelayanan :
• Pelayanan Administratif
• Pelayanan Barang
• Pelayanan Jasa
• Pelayanan Regulatif
Sakit – Perawatan – Pemulihan - Kesembuhan –
Tidak ada penjelasan defenisi Kesembuhan dalam RUU Kesehatan. Hal ini berpotensi
terhadap Persepsi Sembuh dari Sisi Medis (Dokter) dan Pasien (keluhan)
”Mengirimkan Laporan hasil Pelayanan..”
INSVANNING VERBINTENIS
AUDIT PELAYANAN KESEHATAN ?
“AUDIT MEDIS ATAU AUDIT KINERJA ?”
AUDIT Pelayanan Kesehatan ?
RUU KESEHATAN
Pasal 311
Merubah Bahasa Audit Medis dan Audit Kinerja menjadi
Audit Pelayanan Kesehatan
UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit
Pasal 39
Penyelenggaraan RumahSakit dilakukan Audir Kinerja dan
Audit Medis
AUDIT Pelayanan Kesehatan ?
RUU KESEHATAN
Pasal 311
Merubah Bahasa Audit Medis dan Audit Kinerja menjadi
Audit Pelayanan Kesehatan
UU No 29/2004 ttg Praktik Kedokteran
Pasal 49 jo pasal 74
Pelaksanaan Kegiatan dapta diselenggarakan Audit Medis
Struktur Organisasi Rumah Sakit
RUU KESEHATAN
Pasal 182
Menghilangkan Unsur Satuan Pengawas Internal (SPI) RS
di UU Existing
UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit
Pasal 33:
Ada Unsur Satuan Pengawas Internal
Pimpinan Rumah Sakit
RUU KESEHATAN
Pasal 182
Menambahkan Unsur Tenaga Kesehatan dan Profrsional di
UU Existing
UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit
Pasal 34:
Pimpinan Rumah Sakit
hak Rumah Sakit
RUU KESEHATAN
Pasal 186
Menghilangkan hak mendapatkan Insentif Pajak bagi RS
Pendidikan di UU Existing
UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit
Pasal 30:
h. Mendapatkan Insentof Pajak bagi RS Publik dan RS
yang ditetapkan sebagai RS Pendidikan
HOSPITAL BASE
(+) KONSIL TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL
HAK TENAGA MEDIS & TENAGA KESEHATAN
MENGENAI PELAYANAN GAWAT DARURAT/ BENCANA
MENGENAI .. HAK UNTUK MENGAKSES INFORMASI
DALAM DOKUMEN REKAM MEDIS
MENGENAI WAJIB LAPOR….
MENGENAI PENGADUAN….
MENGENAI PENGADUAN….
TETAP DIMUNGKINKAN DI BAWA KE RANAH PIDANA
KEWAJIBAN FASYANKES DALAM PENANGGULANGAN
WABAH
HARAPAN RUMAH SAKIT SWASTA
Melibatkan ARSSI
Penyusunan regulasi kelas standart Rawat
Inap melibatkan asosiasi RS swasta dan
STAKEHOLDER LAINNYA
R.Inap Kelas Standar
Regulasi tentang rawat inap kelas standart
perlu ditetapkan masa peralihan Lebih dari
1TAHUN
Redesign
Perlu dilakukan redisain jkn untuk
mengatasi defisit jkn;
1. MENINGKATKAN IURAN pESERTA
SESUAI MANFAAT JKN
2. Memanfaat jkn BILA KENAIKAN
IURAN PESERTA TIDAK NAIK
3. PENETAPAN KELAS STANDART
ADALAH KELAS 3
4. BILA PESERTA MEMILIH diatas
KELAS STANDAR DAPAT
DIBERLAKUKAN :
1. GUGUR HAKNYA
MENGGUNAKAN JAMINAN
JKN
2. DIKENAKAN SELISIH BIAYA
cara umum ATAU COB
(ASURANSI KOMERSIAL
ATAU PENJAMIN LAINNYA )
HARAPAN
KEWENANGAN DIREKSI BPJS ?
RUU KESEHATAN UU No 24/2011 ttg BPJS
Pasal 24 ayat (3) Pasal 24 ayat (3)
KETENTUAN MENGENAI TEMBAKAU UNTUK KEPENTINGAN
MEDIS
THANK YOU
RUMAH SAKIT SIAP MELAYANI MASYARAKAT
DENGAN PROFESIONAL DAN BERORIENTASI KEPADA PATIENT SAFETY

More Related Content

Similar to RUUKESEHATAN

Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013IdnJournal
 
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxDR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxNikmal6
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalMuh Saleh
 
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga KesehatanPMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga KesehatanStefanus Nofa
 
13. Pelayanan Farmasi Dalam JKN.ppt
13. Pelayanan Farmasi Dalam JKN.ppt13. Pelayanan Farmasi Dalam JKN.ppt
13. Pelayanan Farmasi Dalam JKN.pptDrHariyono
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsWira Kusuma
 
Kepmenkes 129 tahun 2008 spm rs
Kepmenkes 129 tahun 2008   spm rsKepmenkes 129 tahun 2008   spm rs
Kepmenkes 129 tahun 2008 spm rssimorly
 
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxBuku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxSangidYahya3
 
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxSangidYahya3
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxmursal sigli
 
Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)asep nababan
 
Permenkes 23 tahun 2013
Permenkes 23 tahun 2013Permenkes 23 tahun 2013
Permenkes 23 tahun 2013Mahar Santoso
 
Askes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS KesehatanAskes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS KesehatanMuh Saleh
 
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptxRianMunov
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs 1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs Dewi Novalina
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs (1)
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs  (1)1203407607 standar pelayanan farmasi di rs  (1)
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs (1)BabangPattimura
 
Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011
Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011
Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011Lies Dina Liastuti
 

Similar to RUUKESEHATAN (20)

Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013Permenkes no. 71 tahun 2013
Permenkes no. 71 tahun 2013
 
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptxDR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
DR-ISTRI-YULIANI-MHKES.pptx
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
 
Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Jam...
Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Jam...Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Jam...
Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Jam...
 
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga KesehatanPMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
PMK no. 58 tahun 2016 tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan
 
13. Pelayanan Farmasi Dalam JKN.ppt
13. Pelayanan Farmasi Dalam JKN.ppt13. Pelayanan Farmasi Dalam JKN.ppt
13. Pelayanan Farmasi Dalam JKN.ppt
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
 
Kepmenkes 129 tahun 2008 spm rs
Kepmenkes 129 tahun 2008   spm rsKepmenkes 129 tahun 2008   spm rs
Kepmenkes 129 tahun 2008 spm rs
 
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docxBuku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
 
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
370932910-Buku-Standar-Pelayanan-Minimal.docx
 
KLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptxKLINIK-AKREDITASI.pptx
KLINIK-AKREDITASI.pptx
 
Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)
 
Om swastyastu
Om swastyastuOm swastyastu
Om swastyastu
 
Permenkes 23 tahun 2013
Permenkes 23 tahun 2013Permenkes 23 tahun 2013
Permenkes 23 tahun 2013
 
Askes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS KesehatanAskes menuju BPJS Kesehatan
Askes menuju BPJS Kesehatan
 
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
1. Paparan Regulasi SIP Dokter PMK 2052 th 2011.pptx
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs 1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs (1)
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs  (1)1203407607 standar pelayanan farmasi di rs  (1)
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs (1)
 
Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011
Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011
Pengelolaan obat di pjn rsjpd harapan kita 2011
 
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten GianyarKoordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
 

Recently uploaded

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESINeliHusniawati2
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 

Recently uploaded (20)

polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESIHUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
HUBUNGAN KEPERAWATAN PROFESIONAL ANTAR PROFESI
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 

RUUKESEHATAN

  • 1. RUU KESEHATAN Pandangan / Pendapat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
  • 2. Pendahuluan > 70 % Di era JKN RS swasta sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan kerjasama dengan BPJS kesehatan tiap tahun meningkat (>70%) Kesiapan RS Swasta Kesiapan RS swasta untuk menyesuaikan regulasi dan dapat beradapasi di era perubahan sistem pelayanan kesehatan Dampak Dampak perubahan regulasi berpengaruh besar dalam bisnis RS bagi pemilik dan manajemen Rumah Sakit Swasta Bagian dalam Sist Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Swasta menjadi bagian integral dalam sistem pelayanan kesehatan di era JKN 2887 RS Perkembangan RS Swasta sangat pesat yang saat ini berjumlah 1955 RS (67,7 %) dari jumlah total RS (2887 RS) Tipe C dan D Klasifikasi RS Swasta banyak di RS tipe C dan D
  • 3. MENCABUT 9 UNDANG UNDANG 9 Undang Undang DICABUT (ps 474) Pada saat Undang-Undang dibawah ini mulai berlaku dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Pelaksana 13 UU (ps 471) Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua peraturan pelaksanaan dari 13 UU dibawah ini dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini dan belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini. 1. UU No 4 Thn 1984 ttg Wabah Penyakit Menular 2. UU No 20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS 3. UU No 29 Thn 2004 ttg Praktik Kedokteran 4. UU No 40 Thn 2004 tentang SJSN 5. UU No 36 Thn 2009 tentang Kesehatan 6. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 7. UU No 24 Thn 2011 tentang BPJS 8. UU No 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi 9. UU No 18 Tahun 2014 ttg Kesehatan Jiwa 10. UU No 36 Tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan; 11. UU No 38 Tahun 2014 ttg Keperawatan 12. UU No 6 Tahun 2018 ttg Kekarantinaan Kesehatan; 13. UU No 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan 1. UU No 4 Thn 1984 ttg Wabah Penyakit Menular 2. UU No 20 Thn 2003 ttg SISDIKNAS 3. UU No 29 Thn 2004 ttg Praktik Kedokteran 4. UU No 40 Thn 2004 tentang SJSN 5. UU No 36 Thn 2009 tentang Kesehatan 6. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 7. UU No 24 Thn 2011 tentang BPJS 8. UU No 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi 9. UU No 18 Tahun 2014 ttg Kesehatan Jiwa 10. UU No 36 Tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan; 11. UU No 38 Tahun 2014 ttg Keperawatan 12. UU No 6 Tahun 2018 ttg Kekarantinaan Kesehatan; 13. UU No 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
  • 4. RUU KESEHATAN Merubah UNDANG – UNDANG Merubah 13 (tiga belas) Undang – Undang existing Mencabut UNDANG - UNDANG Mencabut 9 (Sembilan) Undang – Undang existing 22 Permenkes 1 PERDIR BPJS Ada 22 Peraturan Menteri Kesehatan dan 2 Keputusan Menteri Kesehatan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN Ada peraturan Direktur BPJS PERATURAN BPJS 105 PP 11 Perpres Ada 105 Peraturan Pemerintah PERATURAN PEMERINTAH Ada 11 Peraturan Presiden PERATURAN PRESIDEN Terdiri dari 478 pasal
  • 5. Ketentuan (pasal 1) 478 Pasal RUU KESEHATAN Telekesehatan adalah pemberian dan fasilitasi layanan kesehatan yang bersifat nonklinis, termasuk pendidikan penyedia dan pasien, layanan informasi kesehatan, dan layanan mandiri melalui telekomunikasi dan teknologi komunikasi digital. Telekesehatan Telemedisin adalah pemberian dan fasilitasi layanan kesehatan yang bersifat klinis termasuk asuhan medis/klinis dan/atau layanan konsultasi kesehatan melalui telekomunikasi dan teknologi komunikasi digital. Telemedisine Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpun Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan yang seprofesi berdasarkan kesamaan keahlian, aspirasi, kehendak etika profesi, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan. Organisasi Profesi Tenaga Medis adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kedokteran atau kedokteran gigi serta memiliki sikap profesional, pengetahuan, dan keterampilan melalui pendidikan profesi kedokteran atau kedokteran gigi dalam melaksanakan upaya kesehatan. Tenaga Medis Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki sikap profesional, pengetahuan, dan keterampilan melalui pendidikan tinggi, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga Kesehatan RUU KESEH ATAN
  • 6. TARIF Pandangan / Pendapat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh ndonesia
  • 7. Komponen Medis dalam tarif INA-CBGS 6. Biaya lainnya yang berhubungan dengan pelayanan Kesehatan pasien 3. Obat Formularium Nasional (FORNAS) Obat fornas maupun bukan obat fornas 5. Akomodasi atau Kamar Perawatan 1. Konsultasi Dokter 4. Bahan dan Alat Medis habis Pakai 2. Pemeriksaan Penunjang Seperti; Laboratorium, radiologi (rontgen), dll Dalam implementasi paket tarif INA- CBGs rumah sakit tidak diperbolehkan memberlakukan cost sharing atau biaya tambahan kepada peserta BPJS, bila masih terkait dengan indikasi penyakit yang diderita oleh pasien BPJS (PMK No. 28 Tahun 2014) tetapi lebih dikenal dengan istilah beban layanan gotong royong. Oleh karenanya rumah sakit harus dapat mengantisipasi dengan menyusun tarif yang dapat disesuaikan dengan paket tarif INA- CBGs.
  • 8. Besaran Tarif RUU KESEHATAN UU No 40/2004 ttg SJSN
  • 9. Tarif Rumah Sakit RUU KESEHATAN Pasal 186 Menghilangkan hak mendapatkan Insentif Pajak bagi RS Pendidikan di UU Existing UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit USUL : Dalam menetapkan Pola Tarif melibatkan Asosiasi Perumahsakitan dan Organisasi Profesi
  • 11. Kepesertaan BPJS RUU KESEHATAN Pasal 13 Merubah Bahasa Audit Medis dan Audit Kinerja menjadi Audit Pelayanan Kesehatan UU No 40/2004 ttg SJSN Pasal 13 Pelaksanaan Kegiatan dapta diselenggarakan Audit Medis
  • 12. Kepesertaan tidak dapat dihentikan? RUU KESEHATAN UU No 24/2011 ttg BPJS
  • 13.
  • 14. UNDANG UNDANG SJSN NO 40/2004 § PASAL 23 AYAT(4) DITUANGKAN “DALAM PESERTA MEMBUTUHKAN RAWAT INAP DI RS, MAKA KELAS PELAYANAN RS DIBERIKAN KELAS STANDART. § KETENTUAN LEBIH LANJUT AYAT (4) TERSEBUT DALAM AYAT (5) MENYATAKAN DIATUR LEBIH DALAM PERATURAN PRESIDEN § DENGAN MENGACU PASAL 23 AYAT (5) UU SJSN MAKA PERPRES TTG JKN PERLU MEMBUAT RUMUSAN ATAU KETENTUAN UMUM RAWAT INAP KELAS STANDART PERPRES NO 82 TAHUN 2018 § PERPRES 82 TAHUN 2018 PASAL 34 DAN PASAL 50 DISEBUTKAN PERAWATAN RAWAT INAP KELAS I,II,III,TANPA ADA PENJELASAN LEBIH LANJUT APAKAH TIGA KELAS TERSEBUT ADALAH KELAS STANDAR. § PREMI PESERTA BERDASARKAN KELAS RUANG PERAWATAN KELAS (I,II, DAN III) § TIDAK ADA PENJELASAN KELAS STANDART DAN INDIKATOR APA SAJA YANG DIMAKSUD DALAM KELS STANDART § SEBAGAI ACUAN PELAKSANAAN KEMENKES AKAN MEMBUAT RUMUSAN KELAS STANDART
  • 15. R.Inap Standar Kepesertaan BPJS RUU KESEHATAN UU No 40/2004 ttg SJSN
  • 16. DAMPAK KELAS RAWAT INAP STANDAR MENGANCAM KELANGSUNGAN HIDUP RS SWASTA Bila tidak didukung regulasi selisih biaya diatas kelas standart akan mengancam kelangsungan hidup RS Swasta karena tidak ada subsidi silang dari biaya diatas kelas standart MENGHAMBAT PENGEMBANGAN INVESTASI Selisih biaya yang tidak memadai BILA DIATAS KELAS STANDART (selisih dari tarif INA -CBGs ) akan menghambat pengembangan investasi dan ekspansi RS TIDAK TERPAKAI Investasi yang sudah dikeluarkan untuk penyediaan fasilitas kelas I,II,III akan tidak terpakai (renovasi ruangan, fasilitas dll) Kecuali BILA masih ada peluang untuk penyediaan ruang privat bagi pasien dengan penjaminan selain JKN . S B P J BPJS
  • 17. Pasal 4 ayat (1) huruf c kesembuhan/ke·sem·buh·an/ n perihal (yang bersifat) sembuh: pecandu itu sedang menjalani pantangan untuk mencapai – sembuh/sem·buh/ v menjadi sehat kembali (tentang orang sakit, dari sakit atau penyakit); pulih: ia sudah -- dari sakit; Sumber : https://kbbi.web.id/sembuh Sakit – Perawatan – Pemulihan - Kesembuhan – Tidak ada penjelasan defenisi Kesembuhan dalam RUU Kesehatan. Hal ini berpotensi terhadap Persepsi Sembuh dari Sisi Medis (Dokter) dan Pasien (keluhan) ”Mendapatkan Perawatan Kesehatan hingga mendapat Kesembuhan”
  • 19. Kewajiban FASYANKES Diskusi : • Hasil Pelayanan Rumah Sakit itu Apa ? Jaminan Kesembuhan (Resultaat Verbintennis?) ? Atau Upaya Maksimal (Inspanning Verbintennis?) • Bentuk Suatu Pelayanan : • Pelayanan Administratif • Pelayanan Barang • Pelayanan Jasa • Pelayanan Regulatif Sakit – Perawatan – Pemulihan - Kesembuhan – Tidak ada penjelasan defenisi Kesembuhan dalam RUU Kesehatan. Hal ini berpotensi terhadap Persepsi Sembuh dari Sisi Medis (Dokter) dan Pasien (keluhan) ”Mengirimkan Laporan hasil Pelayanan..”
  • 21. AUDIT PELAYANAN KESEHATAN ? “AUDIT MEDIS ATAU AUDIT KINERJA ?”
  • 22. AUDIT Pelayanan Kesehatan ? RUU KESEHATAN Pasal 311 Merubah Bahasa Audit Medis dan Audit Kinerja menjadi Audit Pelayanan Kesehatan UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit Pasal 39 Penyelenggaraan RumahSakit dilakukan Audir Kinerja dan Audit Medis
  • 23. AUDIT Pelayanan Kesehatan ? RUU KESEHATAN Pasal 311 Merubah Bahasa Audit Medis dan Audit Kinerja menjadi Audit Pelayanan Kesehatan UU No 29/2004 ttg Praktik Kedokteran Pasal 49 jo pasal 74 Pelaksanaan Kegiatan dapta diselenggarakan Audit Medis
  • 24. Struktur Organisasi Rumah Sakit RUU KESEHATAN Pasal 182 Menghilangkan Unsur Satuan Pengawas Internal (SPI) RS di UU Existing UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit Pasal 33: Ada Unsur Satuan Pengawas Internal
  • 25. Pimpinan Rumah Sakit RUU KESEHATAN Pasal 182 Menambahkan Unsur Tenaga Kesehatan dan Profrsional di UU Existing UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit Pasal 34: Pimpinan Rumah Sakit
  • 26. hak Rumah Sakit RUU KESEHATAN Pasal 186 Menghilangkan hak mendapatkan Insentif Pajak bagi RS Pendidikan di UU Existing UU No 44/2009 ttg Rumah Sakit Pasal 30: h. Mendapatkan Insentof Pajak bagi RS Publik dan RS yang ditetapkan sebagai RS Pendidikan
  • 28. (+) KONSIL TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL
  • 29. HAK TENAGA MEDIS & TENAGA KESEHATAN
  • 30. MENGENAI PELAYANAN GAWAT DARURAT/ BENCANA
  • 31. MENGENAI .. HAK UNTUK MENGAKSES INFORMASI DALAM DOKUMEN REKAM MEDIS
  • 35. TETAP DIMUNGKINKAN DI BAWA KE RANAH PIDANA
  • 36. KEWAJIBAN FASYANKES DALAM PENANGGULANGAN WABAH
  • 37. HARAPAN RUMAH SAKIT SWASTA Melibatkan ARSSI Penyusunan regulasi kelas standart Rawat Inap melibatkan asosiasi RS swasta dan STAKEHOLDER LAINNYA R.Inap Kelas Standar Regulasi tentang rawat inap kelas standart perlu ditetapkan masa peralihan Lebih dari 1TAHUN Redesign Perlu dilakukan redisain jkn untuk mengatasi defisit jkn; 1. MENINGKATKAN IURAN pESERTA SESUAI MANFAAT JKN 2. Memanfaat jkn BILA KENAIKAN IURAN PESERTA TIDAK NAIK 3. PENETAPAN KELAS STANDART ADALAH KELAS 3 4. BILA PESERTA MEMILIH diatas KELAS STANDAR DAPAT DIBERLAKUKAN : 1. GUGUR HAKNYA MENGGUNAKAN JAMINAN JKN 2. DIKENAKAN SELISIH BIAYA cara umum ATAU COB (ASURANSI KOMERSIAL ATAU PENJAMIN LAINNYA ) HARAPAN
  • 38. KEWENANGAN DIREKSI BPJS ? RUU KESEHATAN UU No 24/2011 ttg BPJS Pasal 24 ayat (3) Pasal 24 ayat (3)
  • 39. KETENTUAN MENGENAI TEMBAKAU UNTUK KEPENTINGAN MEDIS
  • 40. THANK YOU RUMAH SAKIT SIAP MELAYANI MASYARAKAT DENGAN PROFESIONAL DAN BERORIENTASI KEPADA PATIENT SAFETY