SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Semester 02

Modul IV
Etikolegal dalam Praktik kebidanan
Kegiatan Belajar IV

Peraturan PerundanganUndangan

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Kepmenkes RI No.1464/Menkes/PER/X/2010
Merupakan pengganti dari Kepmenkes RI No.
900/Menkes/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik
Bidan. Kepmenkes ini terdiri dari 7 Bab dan 30 pasal
Undang-undang Tentang Aborsi
KUHP Bab XIX tentang kejahatan terhadap nyawa orang
1. KUHP pasal 299 Ayat (1), (2), dan (3)
2. KUHP pasal 346
3. KUHP pasal 347
4. KUHP pasal 348
5. KUHP pasal 349
Undang–undang Kesehatan No.36 Tahun 2009
Undang-undang Tentang Adopsi
Adopsi adalah suatu proses penerimaan seorang anak dari
seseorang atau lembaga organisasi ketangan orang lain
secara sah diatur dalam perundang–undangan.
Undang-undang Tentang Adopsi

Adopsi juga diartikan sebagai perbuatan hukum, dimana
seseorang yang cakap mengangkat seorang anak orang lain
menjadi anak sahnya. Adopsi tidak berarti memutuskan
hubungan darah dengan orang tua kandungnya, tetapi
secara hukum terbentuk hubungan hukum sebagai orang
tua dan anak
Hukum Perdata Tentang Adopsi

1. Anak yang diadopsi; hanya anak laki – laki, terjadi nilai
diskriminatif dan patriakal.
2. Bahwa yang dapat mengadopsi anak adalah pasangan
suami isteri, janda atau duda.
3. Kebolehan mengadopsi, baru boleh mengadopsi bila
tidak melahirkan keturunan laki – laki.
Hukum Perdata Tentang Adopsi

4. Dari Anak yang boleh diadopsi; anak laki – laki belum
kawin, belum diadopsi orang lain, umur lebih muda
minimal 10 tahun dari ayah angkatnya, jika janda lebih
muda 15 tahun dari ibu angkatnya.
5. Syarat persetujuan adalah meliputi :
a. Dari suami isteri yang melakukan adopsi
b. Dari orang tua alami anak yang diadopsi
c. Dari ibu anak apabila ayah meninggal
d. Dari anak yang diadopsi sendiri (tidak mutlak)
Hukum Perdata Tentang Adopsi
6. Adopsi berbentuk akta notaris, yaitu : para pihak
datang, jika dikuasakan harus dengan surat kuasa
notaris, pernyataan persetujuan bersama orang tua alami
dengan calon orang tua angkat, dengan akta adopsi
7. Akibat hukum adopsi aadalah sebagai berikut :
a. Anak mendapat nama keturunan orang tua angkat
b. Anak yang diadopsi dianggap dilahirkan atauu
dianggap sah
c. Gugur hubungan perdata dengan orang tua alami
d. Adopsi tidak dapat dicabut atas persetujuan bersama
Hukum Perdata Tentang Adopsi
8. Pada hukum perdata adat tidak ada ketentuan jelas,
tergantung daerah masing – masing dan garis
kekeluargaan yang dianut
Undang-Undang No.13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan
Bidan termasuk kategori tenaga kerja, sebagai unsur tenaga
kerja, bidan juga berhak memperoleh perlindungan tenaga
kerja sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan
(Pasal 81 (1), (2), 82 (1), (2), 83, 84)
Rekam Medis

Rekaman atau catatan mengenai
siapa, apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang
diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat
pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya
serta memuat informasi yang cukup untuk mengenali
(mengidentifikasi) pasien, membenarkan diagnosis & pengobatan
serta merekam hasilnya
(Huffman EK, 1992 )
Jenis Rekam Medis

1. Rekam Medis Konvensional
Merupakan bentuk rekam medis yang ditulis di kertas
berupa berkas-berkas data
2. Rekam Medik Elektronik
Merupakan bentuk rekam medik yang menggunakan
pemanfaatan komputer
Landasan Hukum Rekam Medis
1.
2.
3.
4.

UU no 29 / 2004 tentang Praktek Kedokteran,
UU no 36 / 2009 tentang Kesehatan
UU no 44 / 2009 tentang Rumah Sakit
Kepmenkes no 1333 / 1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit
5. PP no 32 /1996 tentang Tenaga Kesehatan.
Landasan Hukum Rekam Medis

6. Kepmenkes no. 034 /1972 tentang Perencanaan dan
Pemeliharaan Rumah Sakit
7. Permenkes no 269 /2008 Tentang Rekam Medis.
8. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
No. 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan Rekam
Medik.
9. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Medik No:
HK. 00 .06. 1.5.01160 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan
Formulir Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip
Rekam Medis
Kegunaan Rekam Medis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sumber informasi medis
Alat komunikasi
Bukti tertulis (documentary evidence)
Analisa dan evaluasi kualitas pelayanan
Melindungi kepentingan hukum
Penelitian dan pendidikan
Perencanaan dan pemanfaatan sumber daya
Keperluan lain yang ada kaitannya dengan rekam medis
Sumber Gambar

http://katolisitas.org/wp-content/uploads/2009/12/aborsi.jpg
http://site.ambercity.com/imagesmabislittmann-master-cardiology-stethoscope-adulthunter-green-2165-12-216-250-lr.jpg
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/1295492613417831035.jpg
http://bharatanews.com/foto_berita/60palu%20hakim.jpg
http://1.bp.blogspot.com/9i3C3ivfEiU/UYfPMjMRYKI/AAAAAAAAA6I/m0RBXPHNe4Q/s1600/Pelatihan+Antenatal+C
are+bagi+Perawat+%281%29.JPG
https://nhlbiepi.files.wordpress.com/2012/04/8973242-laptop-and-stethoscope1.jpg
http://emergingworld.org/wp-content/uploads/2013/07/11558-legal.jpg
http://rsameliapare.files.wordpress.com/2012/05/dsc00314-1.jpg

More Related Content

What's hot

Cara mengurus skck
Cara mengurus skckCara mengurus skck
Cara mengurus skck
CySmart Na
 

What's hot (17)

(Lamp 1.20) standar pelayanan anak
(Lamp 1.20) standar pelayanan anak(Lamp 1.20) standar pelayanan anak
(Lamp 1.20) standar pelayanan anak
 
Cara mengurus skck
Cara mengurus skckCara mengurus skck
Cara mengurus skck
 
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i b
 
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
 
(Lamp 1.14) standar pelayanan poli paru
(Lamp 1.14) standar pelayanan poli paru(Lamp 1.14) standar pelayanan poli paru
(Lamp 1.14) standar pelayanan poli paru
 
(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam
(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam
(L amp 1.21) standar pelayanan bangsal penyakit dalam
 
(Lamp 1.8) standar pelayanan poli kulit dan kelamin
(Lamp 1.8) standar pelayanan poli kulit dan kelamin (Lamp 1.8) standar pelayanan poli kulit dan kelamin
(Lamp 1.8) standar pelayanan poli kulit dan kelamin
 
(Lamp 1.13) standar pelayanan poli tht
(Lamp 1.13) standar pelayanan poli tht (Lamp 1.13) standar pelayanan poli tht
(Lamp 1.13) standar pelayanan poli tht
 
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi (Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
(Lamp 1.5) standar pelayanan poli gigi
 
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
(Lamp 1.7) standar pelayanan poli kes. jiwa
 
Informed concent
Informed concentInformed concent
Informed concent
 
Perencanaan rumah bersalin
Perencanaan rumah bersalinPerencanaan rumah bersalin
Perencanaan rumah bersalin
 
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
(Lamp 1.22) standar pelayanan ibs
 
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalin
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalin(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalin
(Lamp 1.23) standar pelayanan kamar bersalin
 
(Lamp 1.2) standar pelayanan poli bedah mulut
(Lamp 1.2) standar pelayanan poli bedah mulut(Lamp 1.2) standar pelayanan poli bedah mulut
(Lamp 1.2) standar pelayanan poli bedah mulut
 
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf (Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf
 
(Lamp 1.19)sp ruang perawatan syaraf
(Lamp 1.19)sp ruang perawatan syaraf(Lamp 1.19)sp ruang perawatan syaraf
(Lamp 1.19)sp ruang perawatan syaraf
 

Viewers also liked (20)

Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
Modul 6 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 6 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Modul 3 kb 3 etika dalam penelitian
Modul 3 kb 3 etika dalam penelitianModul 3 kb 3 etika dalam penelitian
Modul 3 kb 3 etika dalam penelitian
 
Modul 4 biologi kb 2
Modul 4 biologi kb 2Modul 4 biologi kb 2
Modul 4 biologi kb 2
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Modul 7 biologi kb 2
Modul 7 biologi kb 2Modul 7 biologi kb 2
Modul 7 biologi kb 2
 
Modul 3 biologi kb 3
Modul 3 biologi kb 3Modul 3 biologi kb 3
Modul 3 biologi kb 3
 
Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3Modul 4 kb 3
Modul 4 kb 3
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Modul 8 biologi kb 1
Modul 8 biologi kb 1Modul 8 biologi kb 1
Modul 8 biologi kb 1
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
3 kb 1 modul 3
3 kb 1 modul 33 kb 1 modul 3
3 kb 1 modul 3
 
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 5 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
KB 3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil
KB 3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu HamilKB 3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil
KB 3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil
 
Modul 7 kb 1
Modul 7 kb 1Modul 7 kb 1
Modul 7 kb 1
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
KB 2 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Neonatus
KB 2 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada NeonatusKB 2 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Neonatus
KB 2 - Analisa Data dan Pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Neonatus
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
 
Ppt paradigma kebidanan
Ppt paradigma kebidananPpt paradigma kebidanan
Ppt paradigma kebidanan
 

Similar to Modul 4 kb 4

Aspek medikolegal penanganan pasien hiv
Aspek medikolegal penanganan pasien hivAspek medikolegal penanganan pasien hiv
Aspek medikolegal penanganan pasien hiv
babarock
 
mik_4_10_informed-consent-medical-record_BARU10 (1).ppt
mik_4_10_informed-consent-medical-record_BARU10 (1).pptmik_4_10_informed-consent-medical-record_BARU10 (1).ppt
mik_4_10_informed-consent-medical-record_BARU10 (1).ppt
IanRossalia
 
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Panji Setiawan
 

Similar to Modul 4 kb 4 (20)

Aspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdf
Aspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdfAspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdf
Aspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdf
 
53181760 pelayanan-kesehatan
53181760 pelayanan-kesehatan53181760 pelayanan-kesehatan
53181760 pelayanan-kesehatan
 
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptxREGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
REGULASI PELAYANAN KEBIDANAN.pptx
 
MI 1 Bahan Bacaan
MI 1 Bahan BacaanMI 1 Bahan Bacaan
MI 1 Bahan Bacaan
 
power point undang - undang kesehatan terbaru
power point undang - undang kesehatan terbarupower point undang - undang kesehatan terbaru
power point undang - undang kesehatan terbaru
 
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptxHUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
HUKUM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN 1 Pengertian Hukum Kesehatan.pptx
 
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptxHUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
HUKUM DAN KEbIJAKAN KESEHATAN pertemuan 1.pptx
 
Aspek medikolegal penanganan pasien hiv
Aspek medikolegal penanganan pasien hivAspek medikolegal penanganan pasien hiv
Aspek medikolegal penanganan pasien hiv
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .pptPRINSIP-PRINSIP  HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
PRINSIP-PRINSIP HUKUM ACARA PERADILAN KONSTITUSI .ppt
 
mik_4_10_informed-consent-medical-record_BARU10 (1).ppt
mik_4_10_informed-consent-medical-record_BARU10 (1).pptmik_4_10_informed-consent-medical-record_BARU10 (1).ppt
mik_4_10_informed-consent-medical-record_BARU10 (1).ppt
 
Perka BNN RI No.2 Thn.2011 ttg Tata Cara Penanganan Tersangka atau Terdakwa P...
Perka BNN RI No.2 Thn.2011 ttg Tata Cara Penanganan Tersangka atau Terdakwa P...Perka BNN RI No.2 Thn.2011 ttg Tata Cara Penanganan Tersangka atau Terdakwa P...
Perka BNN RI No.2 Thn.2011 ttg Tata Cara Penanganan Tersangka atau Terdakwa P...
 
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
 
Rekam medik
Rekam medikRekam medik
Rekam medik
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 3 februari 2015-5 maret 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 3 februari 2015-5 maret 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 3 februari 2015-5 maret 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 3 februari 2015-5 maret 2015
 
Dasar hukum forensik
Dasar hukum forensikDasar hukum forensik
Dasar hukum forensik
 
Saabung
SaabungSaabung
Saabung
 
Praktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan AgamaPraktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan Agama
 
Implementasi restitusi korban anak
Implementasi restitusi korban anakImplementasi restitusi korban anak
Implementasi restitusi korban anak
 
BAB III.pdf
BAB III.pdfBAB III.pdf
BAB III.pdf
 

More from Uwes Chaeruman

More from Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

Modul 4 kb 4

Editor's Notes

  1. Selamatberjumpa para mahasiswapendidikanjarakjauh, DIII prodiKebidanan semester 2 padaModul 4 matakuliahEtikolegaldalamPraktikKebidanan, denganpokokbahasan”Peraturanperundang-undangan”SelamatBelajar !
  2. Peraturan perundang – undangan dan undang – undang yang terkait dengan praktik bidan diantaranya : Kepmenkes RI No.1464/Menkes/PER/X/2010Merupakan pengganti dari Kepmenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktik Bidan. Kepmenkes ini terdiri dari 7 Bab dan 30 pasal
  3. Pengguguran kandungan merupakan tindak pidana kejahatan terhadap kemanusiaan. tidak ada batas umur kehamilan yang boleh digugurkan.Dasar hukum abortus adalah sebagai berikut :KUHP Bab XIX tentang kejahatan terhadap nyawa orang KUHP pasal 299 Ayat (1), (2), dan (3)KUHP pasal 346 KUHP pasal 347KUHP pasal 348KUHP pasal 349Undang–undang Kesehatan No.36 Tahun 2009
  4. Adopsi adalah suatu proses penerimaan seorang anak dari seseorang atau lembaga organisasi ketangan orang lain secara sah diatur dalam perundang–undangan.
  5. Adopsi juga diartikan sebagai perbuatan hukum, dimana seseorang yang cakap mengangkat seorang anak orang lain menjadi anak sahnya. Adopsi tidak berarti memutuskan hubungan darah dengan orang tua kandungnya, tetapi secara hukum terbentuk hubungan hukum sebagai orang tua dan anak
  6. Pada kasus sehari – hari dalam pelayanan kebidanan sering terjadi ketika si ibu yang telah ditolong persalinannya dengan sengaja meninggalkan bayinya di rumah bersalin. Maka bidan harus hati – hati dalam mengambil langkah, jangan membuat surat kelahiran dengan mengatasnamakan orang lain yang bukan ibu dari bayi tersebut, karena berarti mengaburkan asal – usul orang. Menurut anda bagaimana seharusnya langkah bidan menghadapi situasi ini ?Terdapathukumperdata yang mengaturtentangtatacaraadopsi, yaitu:Anak yang diadopsi; hanya anak laki – laki, terjadi nilai diskriminatif dan patriakal.Bahwa yang dapat mengadopsi anak adalah pasangan suami isteri, janda atau duda.Kebolehan mengadopsi, baru boleh mengadopsi bila tidak melahirkan keturunan laki – laki.
  7. Dari Anak yang boleh diadopsi; anak laki – laki belum kawin, belum diadopsi orang lain, umur lebih muda minimal 10 tahun dari ayah angkatnya, jika janda lebih muda 15 tahun dari ibu angkatnya.Syarat persetujuan adalah meliputi :Dari suami isteri yang melakukan adopsiDari orang tua alami anak yang diadopsiDari ibu anak apabila ayah meninggalDari anak yang diadopsi sendiri (tidak mutlak)
  8. Adopsi berbentuk akta notaris, yaitu : para pihak datang, jika dikuasakan harus dengan surat kuasa notaris, pernyataan persetujuan bersama orang tua alami dengan calon orang tua angkat, dengan akta adopsiAkibat hukum adopsi aadalah sebagai berikut :Anak mendapat nama keturunan orang tua angkatAnak yang diadopsi dianggap dilahirkan atauu dianggap sahGugur hubungan perdata dengan orang tua alamiAdopsi tidak dapat dicabut atas persetujuan bersama
  9. Pada hukum perdata adat tidak ada ketentuan jelas, tergantung daerah masing – masing dan garis kekeluargaan yang dianut
  10. Bidan termasuk kategori tenaga kerja, sebagai unsur tenaga kerja, bidan juga berhak memperoleh perlindungan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Bidan sebagai tenaga kerja juga berhak mendapat perlindungan untuk menjamin hak – hak dasar pekerja atau buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi. Beberapaundang-undang yang mengaturdiantaranya:(Pasal 81 (1), (2), 82 (1), (2), 83, 84)
  11. Apakah anda tahu ataupernahmendengartentang istilahrekam medis?MenurutHuffman EK, 1992, Rekamanataucatatanmengenaisiapa, apa, mengapa, bilamana, danbagaimanapelayanan yang diberikankepadapasienselamamasaperawatan yang memuatpengetahuanmengenaipasiendanpelayanan yang diperolehnyasertamemuatinformasi yang cukupuntuk mengenali (mengidentifikasi) pasien, membenarkan diagnosis & pengobatansertamerekamhasilnya
  12. BerdasarkanjenisnyaAda dua jenis rekam medis yang dikenal saat ini, yaitu :Rekam Medis KonvensionalMerupakan bentuk rekam medis yang ditulis di kertas berupa berkas-berkas data 2. Rekam Medik ElektronikMerupakan bentuk rekam medik yang menggunakan pemanfaatan komputer
  13. LandasanHukumRekamMedisterdiridari:UU no 29 / 2004 tentang Praktek Kedokteran, UU no 36 / 2009 tentang KesehatanUU no 44 / 2009 tentang Rumah SakitKepmenkes no 1333 / 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah SakitPP no 32 /1996 tentang Tenaga Kesehatan.
  14. Kepmenkes no. 034 /1972 tentang Perencanaan dan Pemeliharaan Rumah SakitPermenkes no 269 /2008 Tentang Rekam Medis. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik No. 78 tahun 1991 tentang Penyelenggaraan Rekam Medik. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Medik No: HK. 00 .06. 1.5.01160 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis
  15. Sedangkanrekammedisbergunasebagai:Sumber informasimedisAlatkomunikasiBuktitertulis (documentary evidence)AnalisadanevaluasikualitaspelayananMelindungikepentinganhukumPenelitiandanpendidikanPerencanaandanpemanfaatansumberdayaKeperluan lain yang adakaitannyadenganrekammedisSelamat,,AndatelahselesaimempelajariModul 4 secarakeseluruhan….. Selanjutnya, Andadapatmemulaimempelajarikegiatanbelajarpadabeberapamatakuliahlainnya.SemogaSukses!