SlideShare a Scribd company logo
1 of 124
Download to read offline
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
DAN SOLUSINYA
KELOMPOK 4
• Lutfi Adi Prihastomo (17)
• Nurul Aulia Dewi Arifin (18)
• Sandyarini Melati Irawan (19)
• Sapto Bayu Adji Sosro Wijaya (20)
• Stanley Thea (21)
• Yosefina Rumondang Satiti Hasibuan (22)
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
• Permasalahan kependudukan adalah salah
satu masalah yang harus dihadapi di setiap
negara.
• Negara Indonesia yang memiliki semua
sumber daya alam maupun sumber daya
manusia sepertinya belum muncul ke
permukaan 100%, masih banyak yang belum
tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan
lambat dalam proses pembangunannya.
• Dengan jumlah penduduk yang terus
meningkat setiap tahunnya, Indonesia belum
mampu menyejahterakan semua
penduduknya.
• Berbagai dampak atas banyaknya penduduk
yang belum sejahtera akan mengakibatkan
berbagai persoalan yang berhubungan dengan
kependudukan.
• Berikut ini akan dibahas beberapa masalah
kependudukan yang ada di Indonesia.
A. Permasalahan Kuantitas
Penduduk
• Berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan kuantitas penduduk adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Pertumbuhan penduduk
3. Kepadatan penduduk
4. Susunan Penduduk
1. Jumlah Penduduk
• Jumlah penduduk negara Indonesia
merupakan urutan ke-4 terbesar setelah Cina,
India, dan Amerika.
• Jumlah penduduk Indonesia dari hasil sensus
2010 mencapai angka 237.641.326 jiwa.
• Dari tahun ke tahun jumlah penduduk
Indonesia semakin bertambah.
• Berikut ini merupakan jumlah penduduk
Kabupaten Selayar dari tahun ke tahun yang
dapat mewakili jumlah penduduk Indonesia:
• Dampak positif dari jumlah penduduk yang
banyak, antara lain:
– tersedianya tenaga kerja dalam masalah sumber
daya alam,
– Dapat mempertahankan keutuhan negara dari
ancaman yang berasal dari bangsa lain,
– dsb.
• Banyaknya jumlah penduduk juga akan
memberikan masalah-masalah baru bagi
negara ini, yakni:
– kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan manusia,
– meningkatnya permasalahan lingkungan, seperti
beralihnya fungsi lahan pertanian, pencemaran
lingkungan, berkurangnya daerah resapan air,
dsb.,
– meningkatnya pengangguran karena minimnya
lapangan pekerjaan,
– meningkatnya angka kemiskinan,
– terhambatnya pembangunan negara.
Krisis air bersih di beberapa daerah di Indonesia
Beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman
di Karawang, Jawa Barat
Pencemaran sungai oleh limbah rumah tangga
Banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia
2. Pertumbuhan Penduduk
• Tingkat atau laju pertumbuhan penduduk
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
jumlah penduduk di suatu negara.
• Besarnya laju pertumbuhan penduduk
membuat pertambahan jumlah penduduk
semakin meningkat, dengan kata lain, semakin
besar persentase kenaikannya maka semakin
besar pula jumlah penduduknya.
• Secara nasional pertumbuhan penduduk
Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada
kecenderungan menurun.
• Berikut adalah persentase pertumbuhan
penduduk Indonesia dari tahun 1961-2000:
– Tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk
sebesar 2,1 % per tahun,
– Tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% per tahun,
– Tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% per tahun,
– Tahun 1990 – 2000 sebesar 1,6% per tahun.
Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan
penduduk Indonesia dari tahun 1960 sampai
2008:
• Berikut ini merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk:
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
• Kelahiran bersifat menambah, kematian
bersifat mengurangi dan migrasi dapat bersifat
menambah (migrasi masuk) dan dapat pula
bersifat mengurangi (migrasi keluar).
• Untuk banyak negara, termasuk Indonesia,
pertumbuhan penduduk ditentukan oleh
kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk
dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa
diabaikan.
• Berikut ini merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas
dan mortalitas:
1. Faktor demografi, antara lain:
 Struktur umur
 Struktur perkawinan
 Umur kawin pertama
 Paritas
 Disrupsi perkawinan
 Proporsi yang kawin
2. Faktor non demografi, antara lain:
 Keadaan ekonomi penduduk
 Tingkat pendidikan
 Perbaikan status perempuan
 Urbanisasi dan industrialisasi
• Daya tarik dan daya dorong di daerah asal
yang mempengaruhi migrasi penduduk :
1. Kekuatan Sentripetal
adalah kekuatan yang mengikat orang untuk
tinggal di daerah asal, misalnya :
 Terikat tanah warisan
 Menjaga orang tua yang sudah lansia
 Daerah asal yang merupakan tempat
kelahiran nenek moyang mereka
2. Kekuatan Sentrifugal
adalah kekuatan yang mendorong
seseorang untuk meninggalkan
daerah asal, misalnya:
 Terbatasnya pasaran kerja
 Terbatasnya fasilitas pendidikan
3. Kepadatan Penduduk
• Population density atau yang lebih
dikenal dengan kepadatan penduduk
adalah jumlah penduduk yang mendiami
suatu wilayah atau daerah tertentu
dengan satuan per kilometer persegi.
• Kepadatan penduduk di suatu daerah
bisa dihitung dengan rumus:
• Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama
makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan
penduduk yang terus berjalan dan
meningkatnya jumlah pemukiman di daerah
tersebut.
• Di Indonesia, masih ada wilayah yang
kepadatan penduduknya sangat tinggi dan
ada juga wilayah dengan kepadatan yang
rendah.
Peta Kepadatan Penduduk Indonesia
• Secara umum, kepadatan penduduk
dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1. Kepadatan Aritmatik
2. Kepadatan Agraris
3. Kepadatan Fisiologis
4. Kepadatan Ekonomis
1. Kepadatan Aritmatik
• Kepadatan penduduk aritmatik adalah
perbandingan antara jumlah penduduk
dengan seluruh luas wilayah.
• Perhitungan ini tidak memperhitungkan
kualitas daerah maupun kualitas penduduk.
• Jenis kepadatan ini merupakan kepadatan
tradisional, paling mudah perhitungannya.
• Berikut ini merupakan rumus
perhitungan kepadatan aritmatik:
2. Kepadatan Agraris
• Kepadatan penduduk agraris adalah
perbandingan antara jumlah penduduk yang
mempunyai aktivitas di sektor pertanian
dengan luas lahan yang dapat diolah untuk
pertanian.
• Kepadatan penduduk jenis ini biasanya
diperuntukkan untuk kepentingan teknis, yaitu
untuk mengetahui rata-rata tanah yang
dimiliki petani.
• Di bawah ini merupakan rumus
perhitungan kepadatan agraris:
3. Kepadatan Fisiologis
• Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk
setiap kesatuan wilayah luas dari tanah
produktif suatu daerah.
• Yang dimaksud tanah produktif dalam hal ini
adalah tanah yang digarap.
• Kepadatan jenis ini biasanya untuk mengukur
kemampuan produksi pertanian dalam
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
• Di bawah ini merupakan rumus
perhitungan kepadatan fisiologis:
4. Kepadatan Ekonomis
• Kepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk
yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap
kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah).
• Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari
sektor pertanian tapi juga sektor industri dan
perdagangan.
• Kepadatan ekonomis dipengaruhi oleh:
a. Kesuburan tanah,
b. Tingkat intensitas dalam bertani,
c. Jarak dengan kota-kota industri makmur,
d. Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti
hiburan dll.
• Mengingat sulitnya menentukan kapasitas
produksi suatu wilayah, maka perhitungan
ekonomi jarang digunakan.
• Berdasarkan kepadatan penduduknya,
tiap-tiap daerah dapat digolongkan
menjadi tiga macam yaitu :
1. Kelebihan Penduduk (over population)
2. Kekurangan Penduduk (under population)
3. Penduduk Optimum (optimum population)
1. Kelebihan Penduduk
• Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah
tertentu selama waktu yang terbatas, dimana
bahan-bahan keperluan hidup tidak
mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara
layak.
• Daerah yang mengalami kelebihan penduduk
biasanya akan mengalami kesulitan
pemenuhan kebutuhan pokok penduduk
(pangan, sandang dan tempat tinggal).
Over population atau kelebihan penduduk
2. Kekurangan Penduduk
• Kekurangan penduduk adalah keadaan
suatu daerah tertentu di mana jumlah
penduduk sudah sedemikian kecilnya,
sehingga sumber daya alam yang ada
hanya sebagian yang mampu
dimanfaatkan.
3. Penduduk Optimum
• Penduduk optimum adalah jumlah
penduduk yang sebaik-baiknya
berdasarkan daerah tertentu.
• Penduduk dapat berproduksi maksimum
per kapita berdasarkan sumber daya
alam yang tersedia dan teknologi yang
berkembang.
• Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kepadatan penduduk, di
antaranya adalah:
1. Faktor lingkungan yang menguntungkan,
seperti iklim dan kesuburan tanah.
2. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan
penduduk pada jaman dulu.
3. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau
adat istiadat daerah.
Iklim serta kesuburan tanah
ikut mempengaruhi kepadatan penduduk Indonesia
Faktor kebudayaan dan adat istiadat
juga ikut mempengaruhi kepadatan penduduk Indonesia
• Kepadatan penduduk di Indonesia lebih
terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa.
• Ada beberapa asumsi penyebab kepadatan
tersebut, yaitu :
 Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,
 Banyaknya migrasi nasional dari pulau lain
ke Pulau Jawa, yang umumnya bertujuan
untuk mencari penghidupan yang lebih
baik,
 Kesadaran untuk bertransmigrasi ke
daerah yang berpenduduk sedikit masih
rendah,
 Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan
besar jaman dahulu (yang memiliki
kejayaan besar) kebanyakan berada di
Pulau Jawa, sehingga pusat kegiatan
penduduk ada di daerah tersebut.
• Dampak dari kepadatan penduduk di daerah
Jawa dan Bali adalah:
a. Luas tanah pertanian menyempit, sehingga
produksi pangan menurun.
b. Kelebihan tenaga kerja menimbulkan
peningkatan jumlah pengangguran.
c. Fasilitas kehidupan yang ada tidak mampu
menampung jumlah penduduk yang semakin
banyak, sehingga kualitas penduduk menurun.
• Secara umum, akibat dari tingginya
kepadatan penduduk adalah:
a. Berkurangnya persediaan lahan,
b. Meningkatnya kebutuhan udara bersih,
c. Kerusakan lingkungan,
d. Meningkatnya kebutuhan air bersih,
e. Kekurangan makanan.
Dengan tingginya kepadatan penduduk, persediaan lahan,
terutama lahan produksi semakin berkurang
Semakin tinggi kepadatan penduduk suatu daerah,
maka akan meningkat pula kebutuhan udara bersihnya
Kerusakan lingkungan merupakan salah satu dampak dari
tingginya kepadatan penduduk
Meningkatnya kebutuhan akan air bersih
juga merupakan salah satu dampak dari kepadatan penduduk yang tinggi
Tingginya kepadatan penduduk juga akan membawa dampak
berupa kekurangan pangan
• Di daerah yang ditinggalkan penduduk dan
menjadi jarang jumlah penduduknya, seperti
daerah Papua, Kalimantan dan Sulawesi, akan
berakibat:
a. Luas lahan yang besar tidak bisa diolah karena
kekurangan jumlah tenaga kerja, sehingga
tidak dapat meningkatkan kesejahteraan
penduduk.
b. Banyak sumber daya alam yang belum
dimanfaatkan.
4. Susunan Penduduk
• Susunan penduduk atau komposisi
penduduk adalah pengelompokan
penduduk suatu negara atau suatu
wilayah berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu.
• Contoh susunan penduduk adalah
pengelompokan penduduk berdasarkan usia,
jenis kelamin, mata pencaharian, agama,
pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis
pekerjaan, dan lain-lain.
• Namun, susunan penduduk dalam arti
demografi adalah komposisi penduduk
menurut usia dan jenis kelamin.
1. Susunan Penduduk Berdasarkan Usia
• Susunan penduduk berdasarkan usia/umur
dapat dibuat dalam berbagai bentuk, antara lain:
– Bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai
60 tahun atau lebih.
– Susunan penduduk dapat juga dibuat
berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5
(usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP),
16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi),
25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut).
—Susunan penduduk juga dapat dibuat berdasarkan
usia produktif dan usia non produktif, misalnya:
usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia
produktif), dan usia >65 (tidak produktif).
• Susunan penduduk berdasarkan usia
produktif dan non produktif dapat digunakan
untuk menghitung angka ketergantungan
(dependency ratio).
• Angka ketergantungan sangat penting
untuk diketahui karena dapat
memperkirakan beban tiap penduduk
non produktif untuk menopang
kebutuhan hidupnya.
• Semakin besar angka ketergantungan,
akan semakin besar beban penduduk
dalam menopang kehidupan.
• Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan,
akan semakin kecil pula beban dalam menopang
kehidupan penduduk usia non produktif.
• Berikut ini merupakan diagram angka
ketergantungan penduduk Indonesia tahun 2004 –
2012:
2. Susunan Penduduk Berdasarkan
Jenis Kelamin
• Susunan penduduk berdasarkan jenis kelamin
juga penting untuk diketahui, karena dapat
digunakan dalam menghitung angka
perbandingan jenis kelamin (sex ratio).
• Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk
memperkirakan bentuk pemberdayaan
penduduk sebagai sumber daya manusia
(SDM) sesuai dengan karakteristiknya.
• Selain itu, susunan penduduk juga diperlukan
dalam suatu negara karena dapat dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan ataupun
penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan
pembangunan.
• Susunan penduduk digambarkan seperti
piramida atau disebut juga dengan piramida
penduduk.
• Sejak sensus penduduk tahun 1961,
piramida penduduk Indonesia berbentuk
limas atau ekspansif.
• Berarti, pada periode tersebut, jumlah
penduduk usia muda lebih banyak
daripada penduduk usia tua.
•Berikut ini merupakan piramida penduduk
Indonesia tahun 2011:
• Susunan penduduk yang seperti itu
memberikan konsekuensi terhadap hal-hal
berikut :
– Penyediaan fasilitas kesehatan.
– Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia
sekolah.
– Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk
usia kerja.
– Penyediaan fasilitas sosial lainnya yang
mendukung perkembangan penduduk usia muda.
Penyediaan fasilitas kesehatan bagi penduduk segala usia
Penyediaan fasilitas pendidikan, khususnya bagi anak usia sekolah
Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk usia kerja
B. Permasalahan Kualitas
Penduduk
• Kualitas penduduk adalah mutu kehidupan
penduduk pada suatu negara.
• Berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan kualitas penduduk adalah sebagai
berikut:
1. Masalah Tingkat Pendidikan
2. Masalah Kesehatan
3. Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
1. Masalah Tingkat Pendidikan
• Tingkat pendidikan bisa diukur dengan
lamanya seseorang menempuh pendidikan
formal dan berdasarkan tingkat melek
huruf.
• Tingkat pendidikan bukan menjadi indikator
kualitas SDM suatu negara, karena kualitas
SDM berhubungan dengan produktivitas
kerja.
• Keadaan penduduk di negara-negara
yang sedang berkembang tingkat
pendidikannya relatif lebih rendah
dibandingkan penduduk di negara-negara
maju, demikian juga dengan tingkat
pendidikan penduduk Indonesia.
• Rendahnya tingkat pendidikan penduduk
Indonesia disebabkan oleh:
– Tingkat kesadaran masyarakat untuk
bersekolah rendah.
– Besarnya anak usia sekolah yang tidak
seimbang dengan penyediaan sarana
pendidikan.
– Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia
rendah.
• Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya
tingkat pendidikan terhadap pembangunan
negara, antara lain:
– Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga
harus mendatangkan tenaga ahli dari negara
maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana
keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi
tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli
yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
– Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan
sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang
baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan
masyarakat merawat hasil pembangunan
secara benar, sehingga banyak fasilitas umum
yang rusak. Kenyataan seperti ini apabila terus
dibiarkan akan menghambat jalannya
pembangunan negara.
• Seseorang yang memiliki pendidikan
yang tinggi diharapkan mempunyai
produktivitas yang tinggi.
• Kenyataannya, di Indonesia kebanyakan
orang yang memiliki pendidikan tinggi
atau sarjana banyak yang menganggur.
• Diharapkan tingkat pendidikan
berbanding lurus dengan tingkat
produktivitas.
• Sehingga pembangunan dalam bidang
pendidikan yang dilakukan pemerintah
membawa dampak positif bagi
kesejahteraan.
• Berikut ini merupakan grafik
pengangguran terbuka berdasarkan
tingkat pendidikan:
2. Masalah Kesehatan
• Tingkat kesehatan bisa dijadikan
indikator mutu kehidupan suatu negara.
• Tingkat kesehatan suatu negara
umumnya dilihat dari besar kecilnya
angka kematian, karena kematian erat
kaitannya dengan kualitas kesehatan.
• Dalam hal kesehatan yang akan menjadi
sorotan bagaimana gambaran
tingkat kesehatan adalah angka kematian
bayi.
• Besarnya kematian yang terjadi
menunjukkan bagaimana kondisi
lingkungan dan juga kesehatan pada
masyarakat.
Di atas merupakan grafik angka
kematian bayi dan balita di Indonesia
• Tingkat kesehatan tidak lepas dari pendapatan
seseorang, jika seseorang mendapatkan
pendapatan yang tinggi maka untuk
memperoleh pelayanan kesehatan juga
tinggi.
• Jika penduduk suatu negara banyak yang sakit
maka pembangunan negara tidak berjalan
dengan lancar.
• Kualitas kesehatan yang rendah umumnya
disebabkan oleh:
– Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan,
– Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,
– Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan,
– Gizi yang rendah,
– Penyakit menular,
– Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan di Indonesia
menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat kesehatan masyarakat
Kurangnya air bersih juga menjadi salah satu faktor penyebab
rendahnya tingkat kesehatan masyarakat
Di atas merupakan grafik gizi buruk tahunan di Indonesia
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat Indonesia adalah lingkungan yang kumuh
• Dampak rendahnya tingkat kesehatan
terhadap pembangunan, antara lain:
– Terhambatnya pembangunan fisik karena
perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan
yang lebih utama karena menyangkut jiwa
manusia.
– Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan
subjek pembangunan rendah, maka dalam
melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja,
hasilnya pun akan tidak optimal.
• Selain indikator-indikator yang telah
disebutkan sebelumnya, pengukuran tingkat
kesehatan juga dapat dilakukan dengan
melihat usia harapan hidup manusia.
• Dalam Population Data Sheet 2012, usia
harapan hidup orang Indonesia adalah 72
tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia
harapan hidupnya 71.
• Data tersebut menunjukkan usaha
peningkatan dan perbaikan kualitas
kesehatan manusia Indonesia.
• Angka harapan hidup yang tinggi
menunjukkan tingkat kesehatan
penduduk yang baik.
3. Masalah Tingkat
Penghasilan/Pendapatan
• Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara
biasanya diukur dari pendapatan per kapita,
yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk
dalam suatu negara.
• Negara-negara berkembang umumnya
mempunyai pendapatan per kapita rendah.
• Berikut ini merupakan beberapa
penyebab dari rendahnya pendapatan
per kapita:
–Pendidikan masyarakat rendah, tidak
banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
–Jumlah penduduk banyak.
–Besarnya angka ketergantungan.
• Berdasarkan pendapatan per kapitanya,
negara digolongkan beberapa golongan
–Negara kaya, pendapatan per kapitanya
> US$ 1.000
–Negara sedang, pendapatan per kapitanya
= US$ 300 – 100
–Negara miskin, pendapatan per kapitanya
< US$ 300
• Dampak rendahnya tingkat pendapatan
penduduk terhadap pembangunan negara,
antara lain:
– Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan
pembangunan bidang ekonomi kurang
berkembang dengan baik.
– Tingkat kesejahteraan masyarakat yang rendah
menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak
dinikmati oleh kelompok masyarakat kelas sosial
menengah ke atas.
• Rendahnya pendapatan per kapita dapat
mempengaruhi sektor lain seperti
rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat
kesehatan karena terganggu dengan
permasalahan perekonomian suatu
keluarga.
4. Masalah Kemiskinan
• Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah
yang melanda Indonesia.
• Meskipun tidak termasuk negara miskin,
jumlah penduduk Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan cukup besar.
• Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup
di bawah garis kemiskinan menurut standar
yang ditetapkan PBB.
Peta Tingkat Kemiskinan di Indonesia
• Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber
daya alam yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.
• Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa
Indonesia bisa menjadi negara yang
penduduknya miskin padahal kaya sedangkan
banyak negara yang miskin sumber daya
alamnya namun menjadi negara-negara kaya
yang menguasai dunia?
• Jawabannya kembali ke sumber daya
manusianya.
• Kemakmuran berbanding lurus dengan
kualitas SDM.
• Semakin tinggi kualitas SDM penduduk,
semakin tinggi pula tingkat
kemakmurannya.
• Hal ini dibuktikan oleh negara yang miskin
sumber daya alam tetapi tingkat
kemakmuran penduduknya tinggi,
contohnya adalah Jepang.
• Kurangnya perhatian terhadap sumber daya
manusia Indonesia menjadikan rakyat
banyak yang menderita.
• Namun, secara garis besar, penurunan
jumlah warga miskin di Indonesia memang
terlihat signifikan.
• Namun, angka 30 juta masih menjadi
permasalahan sendiri mengingat adanya
berbagai tujuan global yang akan dicapai di
tahun 2015.
Meski mengalami penurunan, jumlah rakyat miskin
di Indonesia masih terbilang cukup banyak
SOLUSI PEMECAHAN
MASALAH KEPENDUDUKAN
• Untuk mengatasi masalah kependudukan,
pemerintah melakukan berbagai upaya
dengan menetapkan berbagai kebijakan.
• Beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain:
1. Pengendalian jumlah dan pertumbuhan
penduduk,
2. Pemerataan persebaran penduduk,
3. dst.
A. Solusi Permasalahan Kuantitas
Penduduk di Indonesia
1. Pengendalian Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk
• Dilakukan dengan cara menekan angka
kelahiran melalui pembatasan jumlah
kelahiran, menunda usia perkawinan
muda, dan meningkatkan pendidikan.
2. Pemerataan Persebaran Penduduk
• Dilakukan dengan cara transmigrasi dan
pembangunan industri di wilayah yang jarang
penduduknya.
• Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa
ke kota, pemerintah mengupayakan berbagai
program berupa pemerataan pembangunan
hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan
prasarana pedesaan, dan pemberdayaan
ekonomi di pedesaan.
B. Solusi Permasalahan Kualitas
Penduduk di Indonesia
1. Upaya Pemecahan Masalah Tingkat
Pendidikan
• Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
• Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti
SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
• Meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan,
laboratorium, dan lain-lain).
• Meningkatkan mutu guru melalui penataran-
penataran.
• Menyempurnakan kurikulum sesuai
perkembangan zaman.
• Mencanangkan gerakan orang tua
asuh.
• Memberikan beasiswa bagi siswa
yang berprestasi.
2. Upaya Pemecahan Masalah
Kesehatan
• Mengadakan perbaikan gizi
masyarakat.
• Pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular.
• Penyediaan air bersih dan sanitasi
lingkungan.
• Membangun sarana-sarana kesehatan,
seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-
lain.
• Mengadakan program pengadaan dan
pengawasan obat dan makanan.
• Mengadakan penyuluhan tentang
kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
3. Upaya Pemecahan Masalah Tingkat
Penghasilan/Pendapatan
• Menekan laju pertumbuhan penduduk.
• Merangsang kemauan berwiraswasta.
• Menggiatkan usaha kerajinan rumah
tangga/industrialisasi.
• Memperluas kesempatan kerja.
• Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan
produksi barang dan jasa
4. Upaya Pemecahan Masalah
Kemiskinan
• Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan
pokok.
• Meningkatkan akses masyarakat miskin
kepada pelayanan dasar.
• Mengurangi korupsi.
• Membangun dan menyempurnakan sistem
perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
• Menyempurnakan dan memperluas cakupan
program pembangunan berbasis masyarakat.
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Menciptakan lapangan kerja yang mampu
menyerap banyak tenaga kerja sehingga
mengurangi pengangguran, karena
pengangguran adalah salah satu sumber
penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia.
PERTANYAAN
1. Asa Hendra D. (03) - Apa saja contoh sumber daya
alam yang belum dimanfaatkan?
2. Brigitha Afilia S. (06) - Saat ini, kondisi kesehatan
masyarakat di Indonesia masih memprihatinkan,
jadi bagaimana cara mengatasinya?
3. Faninda Vita C. (10) - Menurut kalian, manakah
yang lebih penting, pendidikan atau kesehatan?
4. Livia Intan D. L (16) - Apa fungsi dari perhitungan
kepadatan ekonomis?
JAWABAN
1. Lutfi Adi P. (17) - Sebenarnya, kebanyakan SDA yang ada di
Indonesia sudah dimanfaatkan, hanya saja, yang
memanfaatkannya bukan masyarakat Indonesia, melainkan
pihak asing, seperti Freeport yang mengambil emas di
Papua.
2. Nurul Aulia D. A. (18) & Sandyarini M. I. (19) - Umumnya,
rakyat miskinlah yang kondisi kesehatannya
memprihatinkan, sehingga pemerintah dapat membuat
kartu Askes dan Jamkesmas bagi rakyat yang kurang
mampu. Selain itu, pemerintah juga bisa membangun RSUD
di daerah-daerah pelosok, serta meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya kesehatan melalui
sosialisasi.
JAWABAN
3. Yosefina Rumondang S. H. (22) - Menurut kami,
lebih penting kesehatan. Karena tanpa kondisi
tubuh yang sehat, kita tidak akan bisa
melaksanakan aktivitas-aktivitas kita dengan baik,
termasuk menempuh pendidikan.
4. Stanley Thea (21) - Perhitungan kepadatan
ekonomis digunakan untuk mengetahui kapasitas
produksi suatu wilayah, sehingga pemerintah dapat
mengetahui kebijakan apa yang harus diterapkan
untuk meningkatkan produksi wilayah tersebut.
SELESAI!!! YEAAAAAY!

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN SOLUSI

Kependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranKependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranmuktiimam
 
Perkembangan penduduk Indonesia
Perkembangan penduduk IndonesiaPerkembangan penduduk Indonesia
Perkembangan penduduk IndonesiaArifpiece
 
Ppt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanPpt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanNabilaGeografi
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanDasufianti
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah pendudukMelz Mutz
 
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunanPermasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunanTrisna Monalia
 
Ciri-ciri negara berkembang dan maju
Ciri-ciri negara berkembang dan majuCiri-ciri negara berkembang dan maju
Ciri-ciri negara berkembang dan majuZaidan Dzulfathi
 
ppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptxppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptxAryaPanduSedjati
 
Dinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMPDinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMPAdisa Alifya
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia salsabilaraaz
 
Dinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
Dinamika Penduduk dan Masalah KependudukanDinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
Dinamika Penduduk dan Masalah KependudukanDevina Nur Fadhilah
 
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)gunadarma univercity
 
Mobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi PendudukMobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi Pendudukdinarmelani
 
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomianvia ultuflia
 

Similar to OPTIMALKAN SOLUSI (20)

Kependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranKependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguran
 
Modul penuh penduduk
Modul penuh pendudukModul penuh penduduk
Modul penuh penduduk
 
Perkembangan penduduk Indonesia
Perkembangan penduduk IndonesiaPerkembangan penduduk Indonesia
Perkembangan penduduk Indonesia
 
Ppt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanPpt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukan
 
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaanPenduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah penduduk
 
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunanPermasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
 
Ciri-ciri negara berkembang dan maju
Ciri-ciri negara berkembang dan majuCiri-ciri negara berkembang dan maju
Ciri-ciri negara berkembang dan maju
 
ppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptxppt perekonomian indonesia.pptx
ppt perekonomian indonesia.pptx
 
Dinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMPDinamika Penduduk - SMP
Dinamika Penduduk - SMP
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
 
Jurnal kependudukan di indonesia
Jurnal kependudukan di indonesiaJurnal kependudukan di indonesia
Jurnal kependudukan di indonesia
 
Jurnal kependudukan di indonesia
Jurnal kependudukan di indonesiaJurnal kependudukan di indonesia
Jurnal kependudukan di indonesia
 
Ppt pklh
Ppt pklhPpt pklh
Ppt pklh
 
Dinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
Dinamika Penduduk dan Masalah KependudukanDinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
Dinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
 
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
 
Mobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi PendudukMobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi Penduduk
 
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
10.2 peranan sektor pertanian terhadap perekonomian
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 

More from MukarobinspdMukarobi

Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfMukarobinspdMukarobi
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxMukarobinspdMukarobi
 
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...MukarobinspdMukarobi
 
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdfPengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdfMukarobinspdMukarobi
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.pptMukarobinspdMukarobi
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...MukarobinspdMukarobi
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.pptMukarobinspdMukarobi
 
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdfPenginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdfMukarobinspdMukarobi
 
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMETEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMukarobinspdMukarobi
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdfwilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdfMukarobinspdMukarobi
 
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfkonsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfMukarobinspdMukarobi
 
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfBuku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfMukarobinspdMukarobi
 
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptxPengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptxMukarobinspdMukarobi
 

More from MukarobinspdMukarobi (20)

Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
 
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdfPengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
 
hidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdfhidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdf
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
 
Interaksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.pptInteraksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.ppt
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
 
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptxWilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
 
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdfPenginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
 
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMETEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdfwilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
 
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfkonsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
 
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfBuku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
 
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptxPengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
 
1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

OPTIMALKAN SOLUSI

  • 2. KELOMPOK 4 • Lutfi Adi Prihastomo (17) • Nurul Aulia Dewi Arifin (18) • Sandyarini Melati Irawan (19) • Sapto Bayu Adji Sosro Wijaya (20) • Stanley Thea (21) • Yosefina Rumondang Satiti Hasibuan (22)
  • 4. • Permasalahan kependudukan adalah salah satu masalah yang harus dihadapi di setiap negara. • Negara Indonesia yang memiliki semua sumber daya alam maupun sumber daya manusia sepertinya belum muncul ke permukaan 100%, masih banyak yang belum tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan lambat dalam proses pembangunannya.
  • 5. • Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Indonesia belum mampu menyejahterakan semua penduduknya. • Berbagai dampak atas banyaknya penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang berhubungan dengan kependudukan. • Berikut ini akan dibahas beberapa masalah kependudukan yang ada di Indonesia.
  • 7. • Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk adalah sebagai berikut: 1. Jumlah penduduk 2. Pertumbuhan penduduk 3. Kepadatan penduduk 4. Susunan Penduduk
  • 9. • Jumlah penduduk negara Indonesia merupakan urutan ke-4 terbesar setelah Cina, India, dan Amerika. • Jumlah penduduk Indonesia dari hasil sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 jiwa. • Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.
  • 10. • Berikut ini merupakan jumlah penduduk Kabupaten Selayar dari tahun ke tahun yang dapat mewakili jumlah penduduk Indonesia:
  • 11. • Dampak positif dari jumlah penduduk yang banyak, antara lain: – tersedianya tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, – Dapat mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, – dsb.
  • 12. • Banyaknya jumlah penduduk juga akan memberikan masalah-masalah baru bagi negara ini, yakni: – kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan manusia, – meningkatnya permasalahan lingkungan, seperti beralihnya fungsi lahan pertanian, pencemaran lingkungan, berkurangnya daerah resapan air, dsb., – meningkatnya pengangguran karena minimnya lapangan pekerjaan, – meningkatnya angka kemiskinan, – terhambatnya pembangunan negara.
  • 13. Krisis air bersih di beberapa daerah di Indonesia
  • 14. Beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman di Karawang, Jawa Barat
  • 15. Pencemaran sungai oleh limbah rumah tangga
  • 18. • Tingkat atau laju pertumbuhan penduduk menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk di suatu negara. • Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat, dengan kata lain, semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar pula jumlah penduduknya.
  • 19. • Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. • Berikut adalah persentase pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1961-2000: – Tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % per tahun, – Tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% per tahun, – Tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% per tahun, – Tahun 1990 – 2000 sebesar 1,6% per tahun.
  • 20. Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1960 sampai 2008:
  • 21. • Berikut ini merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk: 1. Kelahiran (Fertilitas) 2. Kematian (Mortalitas) 3. Perpindahan (Migrasi)
  • 22. • Kelahiran bersifat menambah, kematian bersifat mengurangi dan migrasi dapat bersifat menambah (migrasi masuk) dan dapat pula bersifat mengurangi (migrasi keluar). • Untuk banyak negara, termasuk Indonesia, pertumbuhan penduduk ditentukan oleh kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa diabaikan.
  • 23. • Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dan mortalitas: 1. Faktor demografi, antara lain:  Struktur umur  Struktur perkawinan  Umur kawin pertama  Paritas  Disrupsi perkawinan  Proporsi yang kawin
  • 24. 2. Faktor non demografi, antara lain:  Keadaan ekonomi penduduk  Tingkat pendidikan  Perbaikan status perempuan  Urbanisasi dan industrialisasi
  • 25. • Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi migrasi penduduk : 1. Kekuatan Sentripetal adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :  Terikat tanah warisan  Menjaga orang tua yang sudah lansia  Daerah asal yang merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka
  • 26. 2. Kekuatan Sentrifugal adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asal, misalnya:  Terbatasnya pasaran kerja  Terbatasnya fasilitas pendidikan
  • 28. • Population density atau yang lebih dikenal dengan kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu dengan satuan per kilometer persegi.
  • 29. • Kepadatan penduduk di suatu daerah bisa dihitung dengan rumus:
  • 30. • Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan penduduk yang terus berjalan dan meningkatnya jumlah pemukiman di daerah tersebut. • Di Indonesia, masih ada wilayah yang kepadatan penduduknya sangat tinggi dan ada juga wilayah dengan kepadatan yang rendah.
  • 32. • Secara umum, kepadatan penduduk dibagi menjadi empat macam, yaitu: 1. Kepadatan Aritmatik 2. Kepadatan Agraris 3. Kepadatan Fisiologis 4. Kepadatan Ekonomis
  • 33. 1. Kepadatan Aritmatik • Kepadatan penduduk aritmatik adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan seluruh luas wilayah. • Perhitungan ini tidak memperhitungkan kualitas daerah maupun kualitas penduduk. • Jenis kepadatan ini merupakan kepadatan tradisional, paling mudah perhitungannya.
  • 34. • Berikut ini merupakan rumus perhitungan kepadatan aritmatik:
  • 35. 2. Kepadatan Agraris • Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang mempunyai aktivitas di sektor pertanian dengan luas lahan yang dapat diolah untuk pertanian. • Kepadatan penduduk jenis ini biasanya diperuntukkan untuk kepentingan teknis, yaitu untuk mengetahui rata-rata tanah yang dimiliki petani.
  • 36. • Di bawah ini merupakan rumus perhitungan kepadatan agraris:
  • 37. 3. Kepadatan Fisiologis • Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk setiap kesatuan wilayah luas dari tanah produktif suatu daerah. • Yang dimaksud tanah produktif dalam hal ini adalah tanah yang digarap. • Kepadatan jenis ini biasanya untuk mengukur kemampuan produksi pertanian dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
  • 38. • Di bawah ini merupakan rumus perhitungan kepadatan fisiologis:
  • 39. 4. Kepadatan Ekonomis • Kepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah). • Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari sektor pertanian tapi juga sektor industri dan perdagangan.
  • 40. • Kepadatan ekonomis dipengaruhi oleh: a. Kesuburan tanah, b. Tingkat intensitas dalam bertani, c. Jarak dengan kota-kota industri makmur, d. Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti hiburan dll. • Mengingat sulitnya menentukan kapasitas produksi suatu wilayah, maka perhitungan ekonomi jarang digunakan.
  • 41. • Berdasarkan kepadatan penduduknya, tiap-tiap daerah dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu : 1. Kelebihan Penduduk (over population) 2. Kekurangan Penduduk (under population) 3. Penduduk Optimum (optimum population)
  • 42. 1. Kelebihan Penduduk • Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah tertentu selama waktu yang terbatas, dimana bahan-bahan keperluan hidup tidak mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara layak. • Daerah yang mengalami kelebihan penduduk biasanya akan mengalami kesulitan pemenuhan kebutuhan pokok penduduk (pangan, sandang dan tempat tinggal).
  • 43. Over population atau kelebihan penduduk
  • 44. 2. Kekurangan Penduduk • Kekurangan penduduk adalah keadaan suatu daerah tertentu di mana jumlah penduduk sudah sedemikian kecilnya, sehingga sumber daya alam yang ada hanya sebagian yang mampu dimanfaatkan.
  • 45. 3. Penduduk Optimum • Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang sebaik-baiknya berdasarkan daerah tertentu. • Penduduk dapat berproduksi maksimum per kapita berdasarkan sumber daya alam yang tersedia dan teknologi yang berkembang.
  • 46. • Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepadatan penduduk, di antaranya adalah: 1. Faktor lingkungan yang menguntungkan, seperti iklim dan kesuburan tanah. 2. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan penduduk pada jaman dulu. 3. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau adat istiadat daerah.
  • 47. Iklim serta kesuburan tanah ikut mempengaruhi kepadatan penduduk Indonesia
  • 48. Faktor kebudayaan dan adat istiadat juga ikut mempengaruhi kepadatan penduduk Indonesia
  • 49. • Kepadatan penduduk di Indonesia lebih terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa. • Ada beberapa asumsi penyebab kepadatan tersebut, yaitu :  Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,  Banyaknya migrasi nasional dari pulau lain ke Pulau Jawa, yang umumnya bertujuan untuk mencari penghidupan yang lebih baik,
  • 50.  Kesadaran untuk bertransmigrasi ke daerah yang berpenduduk sedikit masih rendah,  Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu (yang memiliki kejayaan besar) kebanyakan berada di Pulau Jawa, sehingga pusat kegiatan penduduk ada di daerah tersebut.
  • 51. • Dampak dari kepadatan penduduk di daerah Jawa dan Bali adalah: a. Luas tanah pertanian menyempit, sehingga produksi pangan menurun. b. Kelebihan tenaga kerja menimbulkan peningkatan jumlah pengangguran. c. Fasilitas kehidupan yang ada tidak mampu menampung jumlah penduduk yang semakin banyak, sehingga kualitas penduduk menurun.
  • 52. • Secara umum, akibat dari tingginya kepadatan penduduk adalah: a. Berkurangnya persediaan lahan, b. Meningkatnya kebutuhan udara bersih, c. Kerusakan lingkungan, d. Meningkatnya kebutuhan air bersih, e. Kekurangan makanan.
  • 53. Dengan tingginya kepadatan penduduk, persediaan lahan, terutama lahan produksi semakin berkurang
  • 54. Semakin tinggi kepadatan penduduk suatu daerah, maka akan meningkat pula kebutuhan udara bersihnya
  • 55. Kerusakan lingkungan merupakan salah satu dampak dari tingginya kepadatan penduduk
  • 56. Meningkatnya kebutuhan akan air bersih juga merupakan salah satu dampak dari kepadatan penduduk yang tinggi
  • 57. Tingginya kepadatan penduduk juga akan membawa dampak berupa kekurangan pangan
  • 58. • Di daerah yang ditinggalkan penduduk dan menjadi jarang jumlah penduduknya, seperti daerah Papua, Kalimantan dan Sulawesi, akan berakibat: a. Luas lahan yang besar tidak bisa diolah karena kekurangan jumlah tenaga kerja, sehingga tidak dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk. b. Banyak sumber daya alam yang belum dimanfaatkan.
  • 60. • Susunan penduduk atau komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
  • 61. • Contoh susunan penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain. • Namun, susunan penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin.
  • 62. 1. Susunan Penduduk Berdasarkan Usia • Susunan penduduk berdasarkan usia/umur dapat dibuat dalam berbagai bentuk, antara lain: – Bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. – Susunan penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 (usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi), 25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut).
  • 63. —Susunan penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia non produktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia >65 (tidak produktif). • Susunan penduduk berdasarkan usia produktif dan non produktif dapat digunakan untuk menghitung angka ketergantungan (dependency ratio).
  • 64. • Angka ketergantungan sangat penting untuk diketahui karena dapat memperkirakan beban tiap penduduk non produktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. • Semakin besar angka ketergantungan, akan semakin besar beban penduduk dalam menopang kehidupan.
  • 65. • Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil pula beban dalam menopang kehidupan penduduk usia non produktif. • Berikut ini merupakan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia tahun 2004 – 2012:
  • 66. 2. Susunan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin • Susunan penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk diketahui, karena dapat digunakan dalam menghitung angka perbandingan jenis kelamin (sex ratio). • Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan bentuk pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan karakteristiknya.
  • 67. • Selain itu, susunan penduduk juga diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan. • Susunan penduduk digambarkan seperti piramida atau disebut juga dengan piramida penduduk.
  • 68. • Sejak sensus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif. • Berarti, pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada penduduk usia tua.
  • 69. •Berikut ini merupakan piramida penduduk Indonesia tahun 2011:
  • 70. • Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut : – Penyediaan fasilitas kesehatan. – Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah. – Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk usia kerja. – Penyediaan fasilitas sosial lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.
  • 71. Penyediaan fasilitas kesehatan bagi penduduk segala usia
  • 72. Penyediaan fasilitas pendidikan, khususnya bagi anak usia sekolah
  • 73. Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk usia kerja
  • 75. • Kualitas penduduk adalah mutu kehidupan penduduk pada suatu negara. • Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk adalah sebagai berikut: 1. Masalah Tingkat Pendidikan 2. Masalah Kesehatan 3. Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
  • 76. 1. Masalah Tingkat Pendidikan • Tingkat pendidikan bisa diukur dengan lamanya seseorang menempuh pendidikan formal dan berdasarkan tingkat melek huruf. • Tingkat pendidikan bukan menjadi indikator kualitas SDM suatu negara, karena kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja.
  • 77. • Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.
  • 78. • Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh: – Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah. – Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. – Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
  • 79. • Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan negara, antara lain: – Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
  • 80. – Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan negara.
  • 81. • Seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi diharapkan mempunyai produktivitas yang tinggi. • Kenyataannya, di Indonesia kebanyakan orang yang memiliki pendidikan tinggi atau sarjana banyak yang menganggur.
  • 82. • Diharapkan tingkat pendidikan berbanding lurus dengan tingkat produktivitas. • Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan pemerintah membawa dampak positif bagi kesejahteraan.
  • 83. • Berikut ini merupakan grafik pengangguran terbuka berdasarkan tingkat pendidikan:
  • 84. 2. Masalah Kesehatan • Tingkat kesehatan bisa dijadikan indikator mutu kehidupan suatu negara. • Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
  • 85. • Dalam hal kesehatan yang akan menjadi sorotan bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi. • Besarnya kematian yang terjadi menunjukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga kesehatan pada masyarakat.
  • 86. Di atas merupakan grafik angka kematian bayi dan balita di Indonesia
  • 87. • Tingkat kesehatan tidak lepas dari pendapatan seseorang, jika seseorang mendapatkan pendapatan yang tinggi maka untuk memperoleh pelayanan kesehatan juga tinggi. • Jika penduduk suatu negara banyak yang sakit maka pembangunan negara tidak berjalan dengan lancar.
  • 88. • Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan oleh: – Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan, – Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, – Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan, – Gizi yang rendah, – Penyakit menular, – Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
  • 89. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat kesehatan masyarakat
  • 90. Kurangnya air bersih juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat kesehatan masyarakat
  • 91. Di atas merupakan grafik gizi buruk tahunan di Indonesia
  • 92. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat Indonesia adalah lingkungan yang kumuh
  • 93. • Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan, antara lain: – Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. – Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
  • 94. • Selain indikator-indikator yang telah disebutkan sebelumnya, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat dilakukan dengan melihat usia harapan hidup manusia. • Dalam Population Data Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71.
  • 95. • Data tersebut menunjukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia. • Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik.
  • 96. 3. Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan • Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. • Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah.
  • 97. • Berikut ini merupakan beberapa penyebab dari rendahnya pendapatan per kapita: –Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain. –Jumlah penduduk banyak. –Besarnya angka ketergantungan.
  • 98. • Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan beberapa golongan –Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000 –Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 100 –Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300
  • 99. • Dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan negara, antara lain: – Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang dengan baik. – Tingkat kesejahteraan masyarakat yang rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
  • 100. • Rendahnya pendapatan per kapita dapat mempengaruhi sektor lain seperti rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan karena terganggu dengan permasalahan perekonomian suatu keluarga.
  • 101. 4. Masalah Kemiskinan • Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. • Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. • Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standar yang ditetapkan PBB.
  • 102. Peta Tingkat Kemiskinan di Indonesia
  • 103. • Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. • Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara yang penduduknya miskin padahal kaya sedangkan banyak negara yang miskin sumber daya alamnya namun menjadi negara-negara kaya yang menguasai dunia?
  • 104. • Jawabannya kembali ke sumber daya manusianya. • Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. • Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya.
  • 105. • Hal ini dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi, contohnya adalah Jepang. • Kurangnya perhatian terhadap sumber daya manusia Indonesia menjadikan rakyat banyak yang menderita.
  • 106. • Namun, secara garis besar, penurunan jumlah warga miskin di Indonesia memang terlihat signifikan. • Namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan dicapai di tahun 2015.
  • 107. Meski mengalami penurunan, jumlah rakyat miskin di Indonesia masih terbilang cukup banyak
  • 109. • Untuk mengatasi masalah kependudukan, pemerintah melakukan berbagai upaya dengan menetapkan berbagai kebijakan. • Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain: 1. Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk, 2. Pemerataan persebaran penduduk, 3. dst.
  • 110. A. Solusi Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia
  • 111. 1. Pengendalian Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk • Dilakukan dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran, menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
  • 112. 2. Pemerataan Persebaran Penduduk • Dilakukan dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. • Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa ke kota, pemerintah mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
  • 113. B. Solusi Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
  • 114. 1. Upaya Pemecahan Masalah Tingkat Pendidikan • Pencanangan wajib belajar 9 tahun. • Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. • Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain). • Meningkatkan mutu guru melalui penataran- penataran.
  • 115. • Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman. • Mencanangkan gerakan orang tua asuh. • Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
  • 116. 2. Upaya Pemecahan Masalah Kesehatan • Mengadakan perbaikan gizi masyarakat. • Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. • Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
  • 117. • Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain- lain. • Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan. • Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
  • 118. 3. Upaya Pemecahan Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan • Menekan laju pertumbuhan penduduk. • Merangsang kemauan berwiraswasta. • Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi. • Memperluas kesempatan kerja. • Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan produksi barang dan jasa
  • 119. 4. Upaya Pemecahan Masalah Kemiskinan • Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. • Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. • Mengurangi korupsi. • Membangun dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
  • 120. • Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat. • Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan • Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran, karena pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia.
  • 121. PERTANYAAN 1. Asa Hendra D. (03) - Apa saja contoh sumber daya alam yang belum dimanfaatkan? 2. Brigitha Afilia S. (06) - Saat ini, kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia masih memprihatinkan, jadi bagaimana cara mengatasinya? 3. Faninda Vita C. (10) - Menurut kalian, manakah yang lebih penting, pendidikan atau kesehatan? 4. Livia Intan D. L (16) - Apa fungsi dari perhitungan kepadatan ekonomis?
  • 122. JAWABAN 1. Lutfi Adi P. (17) - Sebenarnya, kebanyakan SDA yang ada di Indonesia sudah dimanfaatkan, hanya saja, yang memanfaatkannya bukan masyarakat Indonesia, melainkan pihak asing, seperti Freeport yang mengambil emas di Papua. 2. Nurul Aulia D. A. (18) & Sandyarini M. I. (19) - Umumnya, rakyat miskinlah yang kondisi kesehatannya memprihatinkan, sehingga pemerintah dapat membuat kartu Askes dan Jamkesmas bagi rakyat yang kurang mampu. Selain itu, pemerintah juga bisa membangun RSUD di daerah-daerah pelosok, serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan melalui sosialisasi.
  • 123. JAWABAN 3. Yosefina Rumondang S. H. (22) - Menurut kami, lebih penting kesehatan. Karena tanpa kondisi tubuh yang sehat, kita tidak akan bisa melaksanakan aktivitas-aktivitas kita dengan baik, termasuk menempuh pendidikan. 4. Stanley Thea (21) - Perhitungan kepadatan ekonomis digunakan untuk mengetahui kapasitas produksi suatu wilayah, sehingga pemerintah dapat mengetahui kebijakan apa yang harus diterapkan untuk meningkatkan produksi wilayah tersebut.