Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kependudukan di Indonesia dan solusi-solusinya. Beberapa permasalahan yang dijelaskan adalah tingginya jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk yang cepat, dan kepadatan penduduk yang tinggi di beberapa daerah seperti Pulau Jawa."
4. • Permasalahan kependudukan adalah salah
satu masalah yang harus dihadapi di setiap
negara.
• Negara Indonesia yang memiliki semua
sumber daya alam maupun sumber daya
manusia sepertinya belum muncul ke
permukaan 100%, masih banyak yang belum
tergali, sehingga Negara Indonesia terkesan
lambat dalam proses pembangunannya.
5. • Dengan jumlah penduduk yang terus
meningkat setiap tahunnya, Indonesia belum
mampu menyejahterakan semua
penduduknya.
• Berbagai dampak atas banyaknya penduduk
yang belum sejahtera akan mengakibatkan
berbagai persoalan yang berhubungan dengan
kependudukan.
• Berikut ini akan dibahas beberapa masalah
kependudukan yang ada di Indonesia.
7. • Berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan kuantitas penduduk adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Pertumbuhan penduduk
3. Kepadatan penduduk
4. Susunan Penduduk
9. • Jumlah penduduk negara Indonesia
merupakan urutan ke-4 terbesar setelah Cina,
India, dan Amerika.
• Jumlah penduduk Indonesia dari hasil sensus
2010 mencapai angka 237.641.326 jiwa.
• Dari tahun ke tahun jumlah penduduk
Indonesia semakin bertambah.
10. • Berikut ini merupakan jumlah penduduk
Kabupaten Selayar dari tahun ke tahun yang
dapat mewakili jumlah penduduk Indonesia:
11. • Dampak positif dari jumlah penduduk yang
banyak, antara lain:
– tersedianya tenaga kerja dalam masalah sumber
daya alam,
– Dapat mempertahankan keutuhan negara dari
ancaman yang berasal dari bangsa lain,
– dsb.
12. • Banyaknya jumlah penduduk juga akan
memberikan masalah-masalah baru bagi
negara ini, yakni:
– kelangkaan alat pemenuhan kebutuhan manusia,
– meningkatnya permasalahan lingkungan, seperti
beralihnya fungsi lahan pertanian, pencemaran
lingkungan, berkurangnya daerah resapan air,
dsb.,
– meningkatnya pengangguran karena minimnya
lapangan pekerjaan,
– meningkatnya angka kemiskinan,
– terhambatnya pembangunan negara.
18. • Tingkat atau laju pertumbuhan penduduk
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
jumlah penduduk di suatu negara.
• Besarnya laju pertumbuhan penduduk
membuat pertambahan jumlah penduduk
semakin meningkat, dengan kata lain, semakin
besar persentase kenaikannya maka semakin
besar pula jumlah penduduknya.
19. • Secara nasional pertumbuhan penduduk
Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada
kecenderungan menurun.
• Berikut adalah persentase pertumbuhan
penduduk Indonesia dari tahun 1961-2000:
– Tahun 1961 – 1971 pertumbuhan penduduk
sebesar 2,1 % per tahun,
– Tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% per tahun,
– Tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% per tahun,
– Tahun 1990 – 2000 sebesar 1,6% per tahun.
20. Berikut ini merupakan grafik pertumbuhan
penduduk Indonesia dari tahun 1960 sampai
2008:
21. • Berikut ini merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk:
1. Kelahiran (Fertilitas)
2. Kematian (Mortalitas)
3. Perpindahan (Migrasi)
22. • Kelahiran bersifat menambah, kematian
bersifat mengurangi dan migrasi dapat bersifat
menambah (migrasi masuk) dan dapat pula
bersifat mengurangi (migrasi keluar).
• Untuk banyak negara, termasuk Indonesia,
pertumbuhan penduduk ditentukan oleh
kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk
dan migrasi keluar terlalu kecil sehingga bisa
diabaikan.
23. • Berikut ini merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas
dan mortalitas:
1. Faktor demografi, antara lain:
Struktur umur
Struktur perkawinan
Umur kawin pertama
Paritas
Disrupsi perkawinan
Proporsi yang kawin
24. 2. Faktor non demografi, antara lain:
Keadaan ekonomi penduduk
Tingkat pendidikan
Perbaikan status perempuan
Urbanisasi dan industrialisasi
25. • Daya tarik dan daya dorong di daerah asal
yang mempengaruhi migrasi penduduk :
1. Kekuatan Sentripetal
adalah kekuatan yang mengikat orang untuk
tinggal di daerah asal, misalnya :
Terikat tanah warisan
Menjaga orang tua yang sudah lansia
Daerah asal yang merupakan tempat
kelahiran nenek moyang mereka
26. 2. Kekuatan Sentrifugal
adalah kekuatan yang mendorong
seseorang untuk meninggalkan
daerah asal, misalnya:
Terbatasnya pasaran kerja
Terbatasnya fasilitas pendidikan
28. • Population density atau yang lebih
dikenal dengan kepadatan penduduk
adalah jumlah penduduk yang mendiami
suatu wilayah atau daerah tertentu
dengan satuan per kilometer persegi.
30. • Ciri-ciri kepadatan penduduk yang makin lama
makin tinggi adalah tingginya pertumbuhan
penduduk yang terus berjalan dan
meningkatnya jumlah pemukiman di daerah
tersebut.
• Di Indonesia, masih ada wilayah yang
kepadatan penduduknya sangat tinggi dan
ada juga wilayah dengan kepadatan yang
rendah.
32. • Secara umum, kepadatan penduduk
dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1. Kepadatan Aritmatik
2. Kepadatan Agraris
3. Kepadatan Fisiologis
4. Kepadatan Ekonomis
33. 1. Kepadatan Aritmatik
• Kepadatan penduduk aritmatik adalah
perbandingan antara jumlah penduduk
dengan seluruh luas wilayah.
• Perhitungan ini tidak memperhitungkan
kualitas daerah maupun kualitas penduduk.
• Jenis kepadatan ini merupakan kepadatan
tradisional, paling mudah perhitungannya.
34. • Berikut ini merupakan rumus
perhitungan kepadatan aritmatik:
35. 2. Kepadatan Agraris
• Kepadatan penduduk agraris adalah
perbandingan antara jumlah penduduk yang
mempunyai aktivitas di sektor pertanian
dengan luas lahan yang dapat diolah untuk
pertanian.
• Kepadatan penduduk jenis ini biasanya
diperuntukkan untuk kepentingan teknis, yaitu
untuk mengetahui rata-rata tanah yang
dimiliki petani.
36. • Di bawah ini merupakan rumus
perhitungan kepadatan agraris:
37. 3. Kepadatan Fisiologis
• Kepadatan fisiologis adalah jumlah penduduk
setiap kesatuan wilayah luas dari tanah
produktif suatu daerah.
• Yang dimaksud tanah produktif dalam hal ini
adalah tanah yang digarap.
• Kepadatan jenis ini biasanya untuk mengukur
kemampuan produksi pertanian dalam
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
38. • Di bawah ini merupakan rumus
perhitungan kepadatan fisiologis:
39. 4. Kepadatan Ekonomis
• Kepadatan ekonomis adalah jumlah penduduk
yang dapat dijamin penghidupannya oleh tiap
kesatuan wilayah tanah (kesatuan luas tanah).
• Perhitungan ini tidak hanya tergantung dari
sektor pertanian tapi juga sektor industri dan
perdagangan.
40. • Kepadatan ekonomis dipengaruhi oleh:
a. Kesuburan tanah,
b. Tingkat intensitas dalam bertani,
c. Jarak dengan kota-kota industri makmur,
d. Tingkat kebutuhan rohani penduduk, seperti
hiburan dll.
• Mengingat sulitnya menentukan kapasitas
produksi suatu wilayah, maka perhitungan
ekonomi jarang digunakan.
41. • Berdasarkan kepadatan penduduknya,
tiap-tiap daerah dapat digolongkan
menjadi tiga macam yaitu :
1. Kelebihan Penduduk (over population)
2. Kekurangan Penduduk (under population)
3. Penduduk Optimum (optimum population)
42. 1. Kelebihan Penduduk
• Kelebihan penduduk adalah keadaan daerah
tertentu selama waktu yang terbatas, dimana
bahan-bahan keperluan hidup tidak
mencukupi kebutuhan daerah tersebut secara
layak.
• Daerah yang mengalami kelebihan penduduk
biasanya akan mengalami kesulitan
pemenuhan kebutuhan pokok penduduk
(pangan, sandang dan tempat tinggal).
44. 2. Kekurangan Penduduk
• Kekurangan penduduk adalah keadaan
suatu daerah tertentu di mana jumlah
penduduk sudah sedemikian kecilnya,
sehingga sumber daya alam yang ada
hanya sebagian yang mampu
dimanfaatkan.
45. 3. Penduduk Optimum
• Penduduk optimum adalah jumlah
penduduk yang sebaik-baiknya
berdasarkan daerah tertentu.
• Penduduk dapat berproduksi maksimum
per kapita berdasarkan sumber daya
alam yang tersedia dan teknologi yang
berkembang.
46. • Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kepadatan penduduk, di
antaranya adalah:
1. Faktor lingkungan yang menguntungkan,
seperti iklim dan kesuburan tanah.
2. Faktor historis, pusat-pusat kegiatan
penduduk pada jaman dulu.
3. Faktor sosio-kultural, kebudayaan atau
adat istiadat daerah.
48. Faktor kebudayaan dan adat istiadat
juga ikut mempengaruhi kepadatan penduduk Indonesia
49. • Kepadatan penduduk di Indonesia lebih
terkonsentrasi tinggi di daerah Pulau Jawa.
• Ada beberapa asumsi penyebab kepadatan
tersebut, yaitu :
Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,
Banyaknya migrasi nasional dari pulau lain
ke Pulau Jawa, yang umumnya bertujuan
untuk mencari penghidupan yang lebih
baik,
50. Kesadaran untuk bertransmigrasi ke
daerah yang berpenduduk sedikit masih
rendah,
Tinjauan historis, kerajaan-kerajaan
besar jaman dahulu (yang memiliki
kejayaan besar) kebanyakan berada di
Pulau Jawa, sehingga pusat kegiatan
penduduk ada di daerah tersebut.
51. • Dampak dari kepadatan penduduk di daerah
Jawa dan Bali adalah:
a. Luas tanah pertanian menyempit, sehingga
produksi pangan menurun.
b. Kelebihan tenaga kerja menimbulkan
peningkatan jumlah pengangguran.
c. Fasilitas kehidupan yang ada tidak mampu
menampung jumlah penduduk yang semakin
banyak, sehingga kualitas penduduk menurun.
52. • Secara umum, akibat dari tingginya
kepadatan penduduk adalah:
a. Berkurangnya persediaan lahan,
b. Meningkatnya kebutuhan udara bersih,
c. Kerusakan lingkungan,
d. Meningkatnya kebutuhan air bersih,
e. Kekurangan makanan.
58. • Di daerah yang ditinggalkan penduduk dan
menjadi jarang jumlah penduduknya, seperti
daerah Papua, Kalimantan dan Sulawesi, akan
berakibat:
a. Luas lahan yang besar tidak bisa diolah karena
kekurangan jumlah tenaga kerja, sehingga
tidak dapat meningkatkan kesejahteraan
penduduk.
b. Banyak sumber daya alam yang belum
dimanfaatkan.
60. • Susunan penduduk atau komposisi
penduduk adalah pengelompokan
penduduk suatu negara atau suatu
wilayah berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu.
61. • Contoh susunan penduduk adalah
pengelompokan penduduk berdasarkan usia,
jenis kelamin, mata pencaharian, agama,
pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis
pekerjaan, dan lain-lain.
• Namun, susunan penduduk dalam arti
demografi adalah komposisi penduduk
menurut usia dan jenis kelamin.
62. 1. Susunan Penduduk Berdasarkan Usia
• Susunan penduduk berdasarkan usia/umur
dapat dibuat dalam berbagai bentuk, antara lain:
– Bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai
60 tahun atau lebih.
– Susunan penduduk dapat juga dibuat
berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5
(usia balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP),
16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan Tinggi),
25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut).
63. —Susunan penduduk juga dapat dibuat berdasarkan
usia produktif dan usia non produktif, misalnya:
usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia
produktif), dan usia >65 (tidak produktif).
• Susunan penduduk berdasarkan usia
produktif dan non produktif dapat digunakan
untuk menghitung angka ketergantungan
(dependency ratio).
64. • Angka ketergantungan sangat penting
untuk diketahui karena dapat
memperkirakan beban tiap penduduk
non produktif untuk menopang
kebutuhan hidupnya.
• Semakin besar angka ketergantungan,
akan semakin besar beban penduduk
dalam menopang kehidupan.
65. • Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan,
akan semakin kecil pula beban dalam menopang
kehidupan penduduk usia non produktif.
• Berikut ini merupakan diagram angka
ketergantungan penduduk Indonesia tahun 2004 –
2012:
66. 2. Susunan Penduduk Berdasarkan
Jenis Kelamin
• Susunan penduduk berdasarkan jenis kelamin
juga penting untuk diketahui, karena dapat
digunakan dalam menghitung angka
perbandingan jenis kelamin (sex ratio).
• Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk
memperkirakan bentuk pemberdayaan
penduduk sebagai sumber daya manusia
(SDM) sesuai dengan karakteristiknya.
67. • Selain itu, susunan penduduk juga diperlukan
dalam suatu negara karena dapat dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan ataupun
penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan
pembangunan.
• Susunan penduduk digambarkan seperti
piramida atau disebut juga dengan piramida
penduduk.
68. • Sejak sensus penduduk tahun 1961,
piramida penduduk Indonesia berbentuk
limas atau ekspansif.
• Berarti, pada periode tersebut, jumlah
penduduk usia muda lebih banyak
daripada penduduk usia tua.
70. • Susunan penduduk yang seperti itu
memberikan konsekuensi terhadap hal-hal
berikut :
– Penyediaan fasilitas kesehatan.
– Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia
sekolah.
– Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk
usia kerja.
– Penyediaan fasilitas sosial lainnya yang
mendukung perkembangan penduduk usia muda.
75. • Kualitas penduduk adalah mutu kehidupan
penduduk pada suatu negara.
• Berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan kualitas penduduk adalah sebagai
berikut:
1. Masalah Tingkat Pendidikan
2. Masalah Kesehatan
3. Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
76. 1. Masalah Tingkat Pendidikan
• Tingkat pendidikan bisa diukur dengan
lamanya seseorang menempuh pendidikan
formal dan berdasarkan tingkat melek
huruf.
• Tingkat pendidikan bukan menjadi indikator
kualitas SDM suatu negara, karena kualitas
SDM berhubungan dengan produktivitas
kerja.
77. • Keadaan penduduk di negara-negara
yang sedang berkembang tingkat
pendidikannya relatif lebih rendah
dibandingkan penduduk di negara-negara
maju, demikian juga dengan tingkat
pendidikan penduduk Indonesia.
78. • Rendahnya tingkat pendidikan penduduk
Indonesia disebabkan oleh:
– Tingkat kesadaran masyarakat untuk
bersekolah rendah.
– Besarnya anak usia sekolah yang tidak
seimbang dengan penyediaan sarana
pendidikan.
– Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia
rendah.
79. • Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya
tingkat pendidikan terhadap pembangunan
negara, antara lain:
– Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga
harus mendatangkan tenaga ahli dari negara
maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana
keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi
tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli
yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
80. – Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan
sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang
baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan
masyarakat merawat hasil pembangunan
secara benar, sehingga banyak fasilitas umum
yang rusak. Kenyataan seperti ini apabila terus
dibiarkan akan menghambat jalannya
pembangunan negara.
81. • Seseorang yang memiliki pendidikan
yang tinggi diharapkan mempunyai
produktivitas yang tinggi.
• Kenyataannya, di Indonesia kebanyakan
orang yang memiliki pendidikan tinggi
atau sarjana banyak yang menganggur.
82. • Diharapkan tingkat pendidikan
berbanding lurus dengan tingkat
produktivitas.
• Sehingga pembangunan dalam bidang
pendidikan yang dilakukan pemerintah
membawa dampak positif bagi
kesejahteraan.
83. • Berikut ini merupakan grafik
pengangguran terbuka berdasarkan
tingkat pendidikan:
84. 2. Masalah Kesehatan
• Tingkat kesehatan bisa dijadikan
indikator mutu kehidupan suatu negara.
• Tingkat kesehatan suatu negara
umumnya dilihat dari besar kecilnya
angka kematian, karena kematian erat
kaitannya dengan kualitas kesehatan.
85. • Dalam hal kesehatan yang akan menjadi
sorotan bagaimana gambaran
tingkat kesehatan adalah angka kematian
bayi.
• Besarnya kematian yang terjadi
menunjukkan bagaimana kondisi
lingkungan dan juga kesehatan pada
masyarakat.
86. Di atas merupakan grafik angka
kematian bayi dan balita di Indonesia
87. • Tingkat kesehatan tidak lepas dari pendapatan
seseorang, jika seseorang mendapatkan
pendapatan yang tinggi maka untuk
memperoleh pelayanan kesehatan juga
tinggi.
• Jika penduduk suatu negara banyak yang sakit
maka pembangunan negara tidak berjalan
dengan lancar.
88. • Kualitas kesehatan yang rendah umumnya
disebabkan oleh:
– Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan,
– Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari,
– Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan,
– Gizi yang rendah,
– Penyakit menular,
– Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
89. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan di Indonesia
menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat kesehatan masyarakat
90. Kurangnya air bersih juga menjadi salah satu faktor penyebab
rendahnya tingkat kesehatan masyarakat
92. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya
tingkat kesehatan masyarakat Indonesia adalah lingkungan yang kumuh
93. • Dampak rendahnya tingkat kesehatan
terhadap pembangunan, antara lain:
– Terhambatnya pembangunan fisik karena
perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan
yang lebih utama karena menyangkut jiwa
manusia.
– Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan
subjek pembangunan rendah, maka dalam
melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja,
hasilnya pun akan tidak optimal.
94. • Selain indikator-indikator yang telah
disebutkan sebelumnya, pengukuran tingkat
kesehatan juga dapat dilakukan dengan
melihat usia harapan hidup manusia.
• Dalam Population Data Sheet 2012, usia
harapan hidup orang Indonesia adalah 72
tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia
harapan hidupnya 71.
95. • Data tersebut menunjukkan usaha
peningkatan dan perbaikan kualitas
kesehatan manusia Indonesia.
• Angka harapan hidup yang tinggi
menunjukkan tingkat kesehatan
penduduk yang baik.
96. 3. Masalah Tingkat
Penghasilan/Pendapatan
• Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara
biasanya diukur dari pendapatan per kapita,
yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk
dalam suatu negara.
• Negara-negara berkembang umumnya
mempunyai pendapatan per kapita rendah.
97. • Berikut ini merupakan beberapa
penyebab dari rendahnya pendapatan
per kapita:
–Pendidikan masyarakat rendah, tidak
banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
–Jumlah penduduk banyak.
–Besarnya angka ketergantungan.
98. • Berdasarkan pendapatan per kapitanya,
negara digolongkan beberapa golongan
–Negara kaya, pendapatan per kapitanya
> US$ 1.000
–Negara sedang, pendapatan per kapitanya
= US$ 300 – 100
–Negara miskin, pendapatan per kapitanya
< US$ 300
99. • Dampak rendahnya tingkat pendapatan
penduduk terhadap pembangunan negara,
antara lain:
– Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan
pembangunan bidang ekonomi kurang
berkembang dengan baik.
– Tingkat kesejahteraan masyarakat yang rendah
menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak
dinikmati oleh kelompok masyarakat kelas sosial
menengah ke atas.
100. • Rendahnya pendapatan per kapita dapat
mempengaruhi sektor lain seperti
rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat
kesehatan karena terganggu dengan
permasalahan perekonomian suatu
keluarga.
101. 4. Masalah Kemiskinan
• Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah
yang melanda Indonesia.
• Meskipun tidak termasuk negara miskin,
jumlah penduduk Indonesia yang hidup di
bawah garis kemiskinan cukup besar.
• Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup
di bawah garis kemiskinan menurut standar
yang ditetapkan PBB.
103. • Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber
daya alam yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.
• Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa
Indonesia bisa menjadi negara yang
penduduknya miskin padahal kaya sedangkan
banyak negara yang miskin sumber daya
alamnya namun menjadi negara-negara kaya
yang menguasai dunia?
104. • Jawabannya kembali ke sumber daya
manusianya.
• Kemakmuran berbanding lurus dengan
kualitas SDM.
• Semakin tinggi kualitas SDM penduduk,
semakin tinggi pula tingkat
kemakmurannya.
105. • Hal ini dibuktikan oleh negara yang miskin
sumber daya alam tetapi tingkat
kemakmuran penduduknya tinggi,
contohnya adalah Jepang.
• Kurangnya perhatian terhadap sumber daya
manusia Indonesia menjadikan rakyat
banyak yang menderita.
106. • Namun, secara garis besar, penurunan
jumlah warga miskin di Indonesia memang
terlihat signifikan.
• Namun, angka 30 juta masih menjadi
permasalahan sendiri mengingat adanya
berbagai tujuan global yang akan dicapai di
tahun 2015.
109. • Untuk mengatasi masalah kependudukan,
pemerintah melakukan berbagai upaya
dengan menetapkan berbagai kebijakan.
• Beberapa cara yang dapat dilakukan antara
lain:
1. Pengendalian jumlah dan pertumbuhan
penduduk,
2. Pemerataan persebaran penduduk,
3. dst.
111. 1. Pengendalian Jumlah dan
Pertumbuhan Penduduk
• Dilakukan dengan cara menekan angka
kelahiran melalui pembatasan jumlah
kelahiran, menunda usia perkawinan
muda, dan meningkatkan pendidikan.
112. 2. Pemerataan Persebaran Penduduk
• Dilakukan dengan cara transmigrasi dan
pembangunan industri di wilayah yang jarang
penduduknya.
• Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa
ke kota, pemerintah mengupayakan berbagai
program berupa pemerataan pembangunan
hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan
prasarana pedesaan, dan pemberdayaan
ekonomi di pedesaan.
114. 1. Upaya Pemecahan Masalah Tingkat
Pendidikan
• Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
• Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti
SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
• Meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan,
laboratorium, dan lain-lain).
• Meningkatkan mutu guru melalui penataran-
penataran.
115. • Menyempurnakan kurikulum sesuai
perkembangan zaman.
• Mencanangkan gerakan orang tua
asuh.
• Memberikan beasiswa bagi siswa
yang berprestasi.
116. 2. Upaya Pemecahan Masalah
Kesehatan
• Mengadakan perbaikan gizi
masyarakat.
• Pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular.
• Penyediaan air bersih dan sanitasi
lingkungan.
117. • Membangun sarana-sarana kesehatan,
seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-
lain.
• Mengadakan program pengadaan dan
pengawasan obat dan makanan.
• Mengadakan penyuluhan tentang
kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
118. 3. Upaya Pemecahan Masalah Tingkat
Penghasilan/Pendapatan
• Menekan laju pertumbuhan penduduk.
• Merangsang kemauan berwiraswasta.
• Menggiatkan usaha kerajinan rumah
tangga/industrialisasi.
• Memperluas kesempatan kerja.
• Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan
produksi barang dan jasa
119. 4. Upaya Pemecahan Masalah
Kemiskinan
• Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan
pokok.
• Meningkatkan akses masyarakat miskin
kepada pelayanan dasar.
• Mengurangi korupsi.
• Membangun dan menyempurnakan sistem
perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
120. • Menyempurnakan dan memperluas cakupan
program pembangunan berbasis masyarakat.
• Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Menciptakan lapangan kerja yang mampu
menyerap banyak tenaga kerja sehingga
mengurangi pengangguran, karena
pengangguran adalah salah satu sumber
penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia.
121. PERTANYAAN
1. Asa Hendra D. (03) - Apa saja contoh sumber daya
alam yang belum dimanfaatkan?
2. Brigitha Afilia S. (06) - Saat ini, kondisi kesehatan
masyarakat di Indonesia masih memprihatinkan,
jadi bagaimana cara mengatasinya?
3. Faninda Vita C. (10) - Menurut kalian, manakah
yang lebih penting, pendidikan atau kesehatan?
4. Livia Intan D. L (16) - Apa fungsi dari perhitungan
kepadatan ekonomis?
122. JAWABAN
1. Lutfi Adi P. (17) - Sebenarnya, kebanyakan SDA yang ada di
Indonesia sudah dimanfaatkan, hanya saja, yang
memanfaatkannya bukan masyarakat Indonesia, melainkan
pihak asing, seperti Freeport yang mengambil emas di
Papua.
2. Nurul Aulia D. A. (18) & Sandyarini M. I. (19) - Umumnya,
rakyat miskinlah yang kondisi kesehatannya
memprihatinkan, sehingga pemerintah dapat membuat
kartu Askes dan Jamkesmas bagi rakyat yang kurang
mampu. Selain itu, pemerintah juga bisa membangun RSUD
di daerah-daerah pelosok, serta meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya kesehatan melalui
sosialisasi.
123. JAWABAN
3. Yosefina Rumondang S. H. (22) - Menurut kami,
lebih penting kesehatan. Karena tanpa kondisi
tubuh yang sehat, kita tidak akan bisa
melaksanakan aktivitas-aktivitas kita dengan baik,
termasuk menempuh pendidikan.
4. Stanley Thea (21) - Perhitungan kepadatan
ekonomis digunakan untuk mengetahui kapasitas
produksi suatu wilayah, sehingga pemerintah dapat
mengetahui kebijakan apa yang harus diterapkan
untuk meningkatkan produksi wilayah tersebut.