Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi antara lain faktor ekonomi, sosial budaya, politik, dan bencana alam. Migrasi memiliki dampak positif seperti transfer ilmu dan negatif seperti kepadatan penduduk di daerah tujuan.
1. 1. Factor-faktor yang mempengaruhi migrasi
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
a. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada
berlakunya proses migrasi ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh
menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan dan perkilangan,
sekaligus membuka peluang kepada rakyat sesebuah negara termasuk juga golongan
pendatang yang datang khususnya untuk mencari rezeki di negara orang.
b. Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri.
Bagi negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan
alasan untuk menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai rakyat
Indonesia dan Bangladesh malah termasuk juga negara-negara yang mengalami taraf
ekonomi yang gawat.
c. Faktor sosial-budaya
Sebenarnya faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan
pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan
boleh dikatakan faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya
dengan faktor ekonomi, mennjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini.
d. Faktor kestabilan politik
Kestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan
berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara
yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi
penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara
lain berhijrah ke negara tersebut.
Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi
2. Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan
seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik
(pull factor).
Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya
dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang
bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan
dari pertanian.
seperti : menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas
barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh.
Contohnya : waktu terjadinya kekeringan di daerah NTT yang menyebabkan
kelaparan dan kurangnya sumber air bersih yang kebanyakan dari para
penduduk setempat mengalami berbagai penyakit, sehingga mereka mencari
sumber air yang lebih memadai, seperti daerah di pulau Jawa.
Berkurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal (misalnya tanah untuk
pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit), sehingga
kebanyakan para migrant beralih ke daerah yang mempunyai lapangan
pekerjaan yang lebih luas.
Contohnya : Karena segala pembangunan nasional berada di daerah Jakarta
dan sekitarnya, mengakibatkan para migran beranggapan bahwa di kota-kota
besar seperti DKI Jakarta memiliki akses yang lebih luas dalam hal mencari
lapangan pekerjaan.
Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga
mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
Contohnya : Kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran pada era orde baru
yang menuntut lengsernya kepempimpinan pemerintahan Soeharto sehingga
menyebabkan kurangnya rasa aman bagi para penduduk setempat khususnya
3. penduduk keturunan bangsa oriental berelokasi atau migrasi ke daerah yang
lebih aman seperti di daerah Jawa Barat.
Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
Contohnya : Dalam bidang pendidikan, kurangnya pendidikan di daerah
terpencil yang sulit dijangkau menyebabkan sebagian orangtua
menyekolahkan anaknya di kota besar yang tingkat dan fasilitas
pendidikannya lebih maju dan memadai, dengan harapan anaknya
mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Sedangkan dalam faktor
perkawinan, ada anggapan bahwa seorang istri yang memiliki suami dari luar
daerah harus ikut tinggal bersama dengan suami di daerah asal suaminya.
Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim
kemarau panjang atau adanya wabah penyakit. Contohnya : Musibah Lumpur
Lapindo yang terjadi di Sidoarjdo, Jawa Tengah mengakibatkan korban
musibah tersebut rela meninggalkan rumah di kampung mendapatkan
kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya
Adanya tekanan-tekanan pada bidang agama. Contoh : sekitar tahun 2000-an
terjadinya pembantaian umat muslim di Poso oleh agama lain yang tidak
diketahui dengan pasti penyebab terjadinya pembantaian tersebut, untuk
menghindarinya para umat muslim melakukan migrasi ke pulau Jawa.
Adanya tekanan pada perbedaan suku. Karena tidak adanya rasa saling
menghormati dan menghargai perbedaan kebudayaan antar suku maka
mengakibatkan perselisihan antar suku yang kemudian menyebabkan
terpecahnya integrasi sosial diantara dua suku. Contonya : Perselisihan antara
suku Dayak (Kalimantan) dengan suku Madura (Madura) yang
mengakibatkan disintegrasi dan banyak penduduk setempat yang menjadi
4. korban akibat perselisihan antarsuku tersebut yang pada akhirnya para
penduduk rela meninggalkan daerah asalnya demi keselamatan dan keamanan
dirinya dan keluarga.
Selain itu migrasi juga bisa disebakna karen konflik.Terjadinya migrasi
(perpindahan) penduduk dari sebuah tempat atau negara ke tempat lain dari waktu ke
waktu terus mangalami perubahan. Perubahan migrasi tidak hanya dipengaruhi
demograsi saja, namun cukup kompleks mulai dari ekonomi, politik, konflik sampai
perubahan iklim.
Menurut Rainer Munz (Ahli Demografi) yang saat ini menjadbat sebagai
Head Of Research and Development At Erste Bank di Wina Austria dalam diskusi
PSKK di UGM, menjelaskan tentang Global Migration Pattern. “Meskipun tidak
langsung, tapi faktor perubahan iklim juga mempengaruhi terjadinya migrasi suatu
bangsa”. Munz mencontohkan abad 20 melanda beberapa negara yang terjadi konflik
seperti India, Bangladesh, Israel, Palestina, hingga Cina dan Taiwan. Sementara di
akhir abad 20, konflik etnik melanda Bosnia, Sudan, Kongo dan lain-lain. Munz
menilai karakteristik migrasi dunia saat ini menunjukkan sebuah tren seperti populasi
yang menua, maupun turunnya tingkat fertility (kelahiran). “memang tidak merata,
seperti Indonesia dan India tingkat fertilitynya masih tetap naik”, ujarnya.
Dalam diskusi tersebut Munz menyinggung tentang adanya perbedaan
kebijakan migrasi di AS dan Eropa. Di AS lebih terbuka soal migrasi. Berbeda
dengan Eropa yang cenderung lebih ketat memberlakukan kebijakan migrasi. Ini
disebabkan karena masyarakat “pribumi” Eropa menilai migrasi hanya akan
membebani keuangan negara.
Hampir sama yang terjadi di Arab yang juga cukup ketat menerapkan imigrasi
ini. Satu hal yang menarik yang diungkapkan munz misalnya India yang banyak
mengirimkan pekerja migran ke luar negeri, bahkan mengubah kewarganegaraan.
5. Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:
Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf
hidup.
Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim,
perumahan, sekolah dan fasilitas- fasilitas publik lainnya.
Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim
di kota besar.
Adanya daya tarik (superior) ditempat daerah tujuan untuk
memperoleh kesempatan kerja seperti yang diinginkn (cocok)
Kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik
Kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik sesuai yang diinginkan
Kondisi daerah tujuan yang lebih unggul/ menyenangkan: iklim, sekolah,
perumahan, fasilitas lain.
Daya tarik aktivitas daerah tujuan: tempat hiburan, wisata, dll
Migrasi merupakan salah satu hak azasi setiap orang, sebagaimana diatur oleh
Undang-Undang Hak Azasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa
setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah dan
bertempat tinggal dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan UU tersebut maka Pemerintah daerah tidak boleh melarang
seseorang untuk berpindah tempat, pihak daerah hanya mengatur tata tertib dan
persyaratan administratif, meskipun demikian daerah sangat sulit untuk
mencatat/merekam dan mengidentifikasi secara akurat terhadap volume, arus migrasi,
6. dan sifat migran. Hal ini lebih banyak dipengaruh oleh attitude migran itu sendiri
yang tidak melapor “sakgelemen dewe”
Faktor lain yang menyebabkan kesulitan untuk mengelola persebaran dan
migrasi penduduk selaian karena alasan hak azasi, motif dan motivasi migran yang
sangat bervariasi, juga disebabkan karena masih lemahnya sistem administrasi
kependudukan Kabupaten/kota juga jaringan informasi antar daerah. Oleh karena itu
diperlukan suatu jaringan informasi kependudukan antar daerah khususnya yang
berkaitan dengan, lapangan kerja yang tersedia, keterampilan/ keahlian, faktor
pendorong/penarik migrasi penduduk karakteristik dan pola migrasi.
2. Efek/dampak migrasi
Migrasi penduduk pada dasarnya dapat menimbulkan dampak positip maupun
negatip baik di daerah asal maupun tujuan. Dampak migrasi di daerah asal dapat
bersifat positip maupun negatip tergantung kebutuhan akan tenaga kerja, kepadatan
penduduk, fasilitas umum dan lainnya.
Beberapa dampak yang timbul di daerah asal akibat migrasi diantaranya:
(1) Perubahan struktur umur penduduk
(2) perubahan komposisi penduduk
(3) Kepadatan penduduk
(4) perubahan suplay dan demand tenaga kerja
(5) masalah sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain
Sedangkan dampak yang timbul di daerah tujuan akibat migrasi diantaranya
7. (1) Kepadatan penduduk meningkat
(2) komposisi dan struktur umur penduduk berubah
(3) Pendatang yang tidakmemiliki keahlian yang sama dengan kebutuhan daerah
tujuan maka akan menimbulkan masalah sosial, penyediaan lapangan kerja dan
lainnya
(4) Walaupun pendatang mempunyai motif yang kuat untuk mengembangkan dirinya
di kota, tetapi pada kenyataannya kota sendiri terkadang belum siap
(5) Ketidak siapan migran dan daerah tujuan dalam menerima arus/volume migrasi
akan menimbulkan masalah kesehatan, perumahan, lingkungan, dan lainnya.
Migrasi memengaruhi perubahan jumlah penduduk suatu wilayah. Selain itu,
migrasi juga membawa dampak yang besar dalam kehidupan, baik dampak positif
maupun negatif. Dampak positif yang menguntungkan di antaranya adalah hal-hal
berikut :
Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya, baik dari kota ke desa
ataupun dari negara lain.
Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah.
Terjadi pemerataan taraf ekonomi.
Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan
berjalan lancar.
Meskipun migrasi membawa dampak positif, namun dampak negatif yang
muncul sangat perlu diwaspadai. Dampak negatif muncul terutama jika terjadi tingkat
migrasi yang tidak seimbang (antara migrasi masuk dan migrasi keluar). Dampak
negatif juga dapat muncul jika terjadi berbagai masalah kependudukan lain terkait
dengan berlebihannya jumlah urban di suatu kota.
Beberapa dampak negatif migrasi antara lain, sebagai berikut :
8. 1. Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun
karena minimnya tenaga kerja produktif.
Misalnya: lahan pertanian terbengkalai karena tenaga produktifnya berurbanisasi;
orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya tenaga-tenaga
tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di daerah
tersebut.
2. Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan
berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman kumuh.
3. Muncul masalah pengangguran yang berdampak pada meningkatnya
kriminalitas.
Contoh:banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak
mendapatkan pekerjaan; kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja
tambahan.
4. Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan
antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigran gelap, dan
sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban.
Menurut Tim Edukasi yang memuat tulisan tentang dampak yang terjadi dari
migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional
masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun
daerah tujuan adalah sebagai berikut:
Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
1. Dampak Positif Imigrasi
a) Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
b) Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan.
c) Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
9. d) Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
2. Dampak Positif Emigrasi
a) Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing.
b) Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang
yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya.
c) Dapat memperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain.
B. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
1. Dampak Positif Transmigrasi
a) Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
b) Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi.
c) Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya.
d) Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa
sawit, karet, coklat dan lain-lain.
e) Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk
2. Dampak Positif Urbanisasi
a) Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
b) Mengurangi jumlah pengangguran di desa.
c) Meningkatkan taraf hidup penduduk desa.
d) Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.
e) Perekonomian di kota semakin berkembang
10. C. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
Dampak Negatif Imigrasi
a) Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
b) Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang
baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
Dampak Negatif Emigrasi
a) Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
b) Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
D. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
Dampak Negatif Transmigrasi
a) Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para
transmigran.
b) Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak
betah dan kembali ke daerah asalnya.
Dampak Negatif Urbanisasi
a) Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa.
b) Produktivitas pertanian di desa menurun.
c) Meningkatnya tindak kriminalitas di kota.
d) Meningkatnya pengangguran di kota.
11. e) Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.
f) Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu
lintas.
a. Terhadap daerah asal
b. Terhadap daerah tujuan
3. Kebijakan pemerintah terhadap migrasi
a. terhadap daerah asal
b. Terhadap daerah tujuan
Biarpun model todaro secara sekilas nampak kurang memperhatikan arti penting
migrasi desa-kota (karena model ini berpendapat bahwa migrasi tersebut pada
dasarnya merupakan suatu mekanisme penyesuaian alokasi tenaga kerja di desa dan
di kota), namun model tersebut mengandung sejumlah implikasi kebijakan yanbg
sangat penting bagi Dunia ketiga. Berikut ini adalah lima implikasi kebijakan yang
paling penting.
Pertama, Ketimpangan kesempatan kerja antara kota dan desa harus dikurangi.
Karena para migran diasumsikan akan tanggap terhadap adanya selisih-selisih
pendapatan, maka ketimpangan kesempatan ekonomi antara segenap sektor perkotaan
dan pedesaan harus dikurangi.
Kedua, pemecahan masalah pengangguran tidak cukup hanya dengan penciptaan
lapangan kerja di kota. Pemecahan masalah pengangguran di perkotaan yang
dilakukan atas dasar saran-saran ilmu ekonomi keynesian atau tradisional ( yaitu
melalui penciptaan lebih banyak lapangan kerja di sektor perkotaan tanpa harus
meningkatkan penghasilan dan kesempatan kerja di pedesaan dalam waktu
bersamaan) dapat mengakibatkan suatu situasi yang paradoks, yakni meskipun
lapangan kerja di daerah perkotaan telah ditambah namun tingkat pengaggurannya
tetap saja meningkat.
12. Ketiga, pengembangan pendidikan yang berlebihan mengakibatkan migrasi dan
pengangguran. Model Todaro juga memiliki implikasdi kebijakan untuk mencegah
investasi di bidang pendidikan yang berlebihan terutama pendidikan tinggi
Keempat, pemberian subsidi upah dan penentuan harga faktor produksi tradisional
(tenaga kerja) justru menurunkan produktivitas. Salah satu resep kebijakan ekonomi
yang baku untuk menciptakan kesempatan kerja di perkotaan adalah dengan
menghilangkan distorsi harga faktor produksi dan menggunakan harga yang
“sebenarnya” (dibentuk oleh mekanisme pasar).
Terakhir, kelima, program pembangunan desa secara terpadu harus dipacu. Kebijakan
yang hanya ditujukan untuk memenuhi sisi permintaan kesempatan kerja di kota,
seperti subsidi upah, rekruitmen pegawai lembaga-lembaga pemerintah, penghapusan
distorsi harga faktor-faktor produksi dan penyediaan insentif perpajakan bagi para
majikan, dalam jangka panjang ternyata tidak begitu efektif untuk meniadakan atau
menanggulangi masalah pengagguran bila dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan
yang khusus dirancang untuk mengatur secara langsung penawaran tenaga kerja ke
wilayah perkotaan.
Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di daerah asal migrasi,
diantaranya yaitu :
1. Pertama tentu peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan
lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa tertinggal,
lewat menteri yang terkait.
2. Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan
dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan
kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja.
3. Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan
dalam pembangunan pedesaan.
13. 4. Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk
membangkitkan peluang usaha baru.
5. Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang
meninggalkan desa harus berkontribusi dalam pembangunan desa.
6. Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota.
7. Promosikan enaknya hidup di desa.
8. Perlu adanya transmigrasi apabila terjadi urbanisasi yang sangat meluap
9. Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah.
10. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan
Koperasi Unit Desa.
11. Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan
kesehatan.
12. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan
antara desa dan kota menjadi lancar.
13. Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan
Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di daearah tujuan migrasi diantaranya,
yaitu :
Memberikan dukungan pelatihan di bidang – bidang yang bermanfaat bagi
perekonomian kota secara keseluruhan dengan aktif bertindak sebagai
Pembina langsung.
Pemberian kredit lunak untuk unit-unit usaha kecil agar berkembang dan
membuahkan keuntungan yang lebih banyak.
14. Bantuan teknologi yang tepat guna.
Penyediaan fasilitas infrastruktur.
Perbaikan atas kondisi – kondisi pemukiman.
penciptaan keseimbangan ekonomi yang memadai antara desa dan kota,
perluasan industri – industry kecil yang padat karya,
penghapusan distorsi harga faktor – faktor produksi,
pemilihan teknologi produksi padat karya yang tepat,
pengubahan keterkaitan langsung antara pendidikan dan kesempatan kerja,
pengurangan laju pertumbuhan penduduk, dan
mendesentralisasikan kewenangan ke kota dan daerah sekitarnya.
15. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Migrasi merupakan suatu dinamika yang menarik untuk terus dikaji dengan berbagai
pendekatan yang terus dikembangkan untuk memperoleh data yang lebih akurat
mengenai jumlah determinan migrasi yang terus meningkat. Pada umumnya migrasi
di kembangkan di Indonesia karena factor ekonomi. Jumlah penduduk yang semakin
meningkat di kota-kota besar yang tidak di iringi dengan tersedianya lapangan
pekerjaan yang memadai membuat pemerintah harus membuat sutu program yang
terencana dan terstruktur dengan baik, seperti transmigrasi untuk memperkecil
kesenjangan ekonomi dan meratakan jumlah penduduk ke semua wilayah yang
produktif sehingga masyarakat bisa melanjutkan hidup dengan baik dan
berkecukupan.
3.2 Saran
migrasi terjadi karena adanya ledakan penduduk yang cepat dan terus menerus
sehingga membuat pemerintah harus mengambil kebijakan. Olehnya itu warga
Negara sebaiknya menekan jumlah produktivitas anak. Jika program ini harus teerus
menerus berlangsung, ada baiknya juga agar pemerintah lebih meningkatkan lagi
perencaaan yang baik bagi berlangsungnya program pemerataan penduduk ini agar
transmigran bisa ditempatkan pada wilayah yang layak dan potensial.
DAFTAR RUJUKAN
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Transmigrasi