SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1. Factor-faktor yang mempengaruhi migrasi 
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi 
a. Faktor ekonomi 
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada 
berlakunya proses migrasi ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh 
menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan dan perkilangan, 
sekaligus membuka peluang kepada rakyat sesebuah negara termasuk juga golongan 
pendatang yang datang khususnya untuk mencari rezeki di negara orang. 
b. Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri. 
Bagi negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan 
alasan untuk menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai rakyat 
Indonesia dan Bangladesh malah termasuk juga negara-negara yang mengalami taraf 
ekonomi yang gawat. 
c. Faktor sosial-budaya 
Sebenarnya faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan 
pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan 
boleh dikatakan faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya 
dengan faktor ekonomi, mennjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini. 
d. Faktor kestabilan politik 
Kestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan 
berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara 
yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi 
penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara 
lain berhijrah ke negara tersebut. 
Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi
Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan 
seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik 
(pull factor). 
Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah: 
 Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya 
dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang 
bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan 
dari pertanian. 
seperti : menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas 
barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh. 
Contohnya : waktu terjadinya kekeringan di daerah NTT yang menyebabkan 
kelaparan dan kurangnya sumber air bersih yang kebanyakan dari para 
penduduk setempat mengalami berbagai penyakit, sehingga mereka mencari 
sumber air yang lebih memadai, seperti daerah di pulau Jawa. 
 Berkurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal (misalnya tanah untuk 
pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit), sehingga 
kebanyakan para migrant beralih ke daerah yang mempunyai lapangan 
pekerjaan yang lebih luas. 
Contohnya : Karena segala pembangunan nasional berada di daerah Jakarta 
dan sekitarnya, mengakibatkan para migran beranggapan bahwa di kota-kota 
besar seperti DKI Jakarta memiliki akses yang lebih luas dalam hal mencari 
lapangan pekerjaan. 
 Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga 
mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal. 
Contohnya : Kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran pada era orde baru 
yang menuntut lengsernya kepempimpinan pemerintahan Soeharto sehingga 
menyebabkan kurangnya rasa aman bagi para penduduk setempat khususnya
penduduk keturunan bangsa oriental berelokasi atau migrasi ke daerah yang 
lebih aman seperti di daerah Jawa Barat. 
 Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan. 
Contohnya : Dalam bidang pendidikan, kurangnya pendidikan di daerah 
terpencil yang sulit dijangkau menyebabkan sebagian orangtua 
menyekolahkan anaknya di kota besar yang tingkat dan fasilitas 
pendidikannya lebih maju dan memadai, dengan harapan anaknya 
mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Sedangkan dalam faktor 
perkawinan, ada anggapan bahwa seorang istri yang memiliki suami dari luar 
daerah harus ikut tinggal bersama dengan suami di daerah asal suaminya. 
 Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim 
kemarau panjang atau adanya wabah penyakit. Contohnya : Musibah Lumpur 
Lapindo yang terjadi di Sidoarjdo, Jawa Tengah mengakibatkan korban 
musibah tersebut rela meninggalkan rumah di kampung mendapatkan 
kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya 
 Adanya tekanan-tekanan pada bidang agama. Contoh : sekitar tahun 2000-an 
terjadinya pembantaian umat muslim di Poso oleh agama lain yang tidak 
diketahui dengan pasti penyebab terjadinya pembantaian tersebut, untuk 
menghindarinya para umat muslim melakukan migrasi ke pulau Jawa. 
 Adanya tekanan pada perbedaan suku. Karena tidak adanya rasa saling 
menghormati dan menghargai perbedaan kebudayaan antar suku maka 
mengakibatkan perselisihan antar suku yang kemudian menyebabkan 
terpecahnya integrasi sosial diantara dua suku. Contonya : Perselisihan antara 
suku Dayak (Kalimantan) dengan suku Madura (Madura) yang 
mengakibatkan disintegrasi dan banyak penduduk setempat yang menjadi
korban akibat perselisihan antarsuku tersebut yang pada akhirnya para 
penduduk rela meninggalkan daerah asalnya demi keselamatan dan keamanan 
dirinya dan keluarga. 
Selain itu migrasi juga bisa disebakna karen konflik.Terjadinya migrasi 
(perpindahan) penduduk dari sebuah tempat atau negara ke tempat lain dari waktu ke 
waktu terus mangalami perubahan. Perubahan migrasi tidak hanya dipengaruhi 
demograsi saja, namun cukup kompleks mulai dari ekonomi, politik, konflik sampai 
perubahan iklim. 
Menurut Rainer Munz (Ahli Demografi) yang saat ini menjadbat sebagai 
Head Of Research and Development At Erste Bank di Wina Austria dalam diskusi 
PSKK di UGM, menjelaskan tentang Global Migration Pattern. “Meskipun tidak 
langsung, tapi faktor perubahan iklim juga mempengaruhi terjadinya migrasi suatu 
bangsa”. Munz mencontohkan abad 20 melanda beberapa negara yang terjadi konflik 
seperti India, Bangladesh, Israel, Palestina, hingga Cina dan Taiwan. Sementara di 
akhir abad 20, konflik etnik melanda Bosnia, Sudan, Kongo dan lain-lain. Munz 
menilai karakteristik migrasi dunia saat ini menunjukkan sebuah tren seperti populasi 
yang menua, maupun turunnya tingkat fertility (kelahiran). “memang tidak merata, 
seperti Indonesia dan India tingkat fertilitynya masih tetap naik”, ujarnya. 
Dalam diskusi tersebut Munz menyinggung tentang adanya perbedaan 
kebijakan migrasi di AS dan Eropa. Di AS lebih terbuka soal migrasi. Berbeda 
dengan Eropa yang cenderung lebih ketat memberlakukan kebijakan migrasi. Ini 
disebabkan karena masyarakat “pribumi” Eropa menilai migrasi hanya akan 
membebani keuangan negara. 
Hampir sama yang terjadi di Arab yang juga cukup ketat menerapkan imigrasi 
ini. Satu hal yang menarik yang diungkapkan munz misalnya India yang banyak 
mengirimkan pekerja migran ke luar negeri, bahkan mengubah kewarganegaraan.
Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah: 
 Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf 
hidup. 
 Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. 
 Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, 
perumahan, sekolah dan fasilitas- fasilitas publik lainnya. 
 Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat 
kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim 
di kota besar. 
 Adanya daya tarik (superior) ditempat daerah tujuan untuk 
 memperoleh kesempatan kerja seperti yang diinginkn (cocok) 
 Kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik 
 Kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik sesuai yang diinginkan 
 Kondisi daerah tujuan yang lebih unggul/ menyenangkan: iklim, sekolah, 
perumahan, fasilitas lain. 
 Daya tarik aktivitas daerah tujuan: tempat hiburan, wisata, dll 
Migrasi merupakan salah satu hak azasi setiap orang, sebagaimana diatur oleh 
Undang-Undang Hak Azasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa 
setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah dan 
bertempat tinggal dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia. 
Berdasarkan UU tersebut maka Pemerintah daerah tidak boleh melarang 
seseorang untuk berpindah tempat, pihak daerah hanya mengatur tata tertib dan 
persyaratan administratif, meskipun demikian daerah sangat sulit untuk 
mencatat/merekam dan mengidentifikasi secara akurat terhadap volume, arus migrasi,
dan sifat migran. Hal ini lebih banyak dipengaruh oleh attitude migran itu sendiri 
yang tidak melapor “sakgelemen dewe” 
Faktor lain yang menyebabkan kesulitan untuk mengelola persebaran dan 
migrasi penduduk selaian karena alasan hak azasi, motif dan motivasi migran yang 
sangat bervariasi, juga disebabkan karena masih lemahnya sistem administrasi 
kependudukan Kabupaten/kota juga jaringan informasi antar daerah. Oleh karena itu 
diperlukan suatu jaringan informasi kependudukan antar daerah khususnya yang 
berkaitan dengan, lapangan kerja yang tersedia, keterampilan/ keahlian, faktor 
pendorong/penarik migrasi penduduk karakteristik dan pola migrasi. 
2. Efek/dampak migrasi 
Migrasi penduduk pada dasarnya dapat menimbulkan dampak positip maupun 
negatip baik di daerah asal maupun tujuan. Dampak migrasi di daerah asal dapat 
bersifat positip maupun negatip tergantung kebutuhan akan tenaga kerja, kepadatan 
penduduk, fasilitas umum dan lainnya. 
Beberapa dampak yang timbul di daerah asal akibat migrasi diantaranya: 
(1) Perubahan struktur umur penduduk 
(2) perubahan komposisi penduduk 
(3) Kepadatan penduduk 
(4) perubahan suplay dan demand tenaga kerja 
(5) masalah sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain 
Sedangkan dampak yang timbul di daerah tujuan akibat migrasi diantaranya
(1) Kepadatan penduduk meningkat 
(2) komposisi dan struktur umur penduduk berubah 
(3) Pendatang yang tidakmemiliki keahlian yang sama dengan kebutuhan daerah 
tujuan maka akan menimbulkan masalah sosial, penyediaan lapangan kerja dan 
lainnya 
(4) Walaupun pendatang mempunyai motif yang kuat untuk mengembangkan dirinya 
di kota, tetapi pada kenyataannya kota sendiri terkadang belum siap 
(5) Ketidak siapan migran dan daerah tujuan dalam menerima arus/volume migrasi 
akan menimbulkan masalah kesehatan, perumahan, lingkungan, dan lainnya. 
Migrasi memengaruhi perubahan jumlah penduduk suatu wilayah. Selain itu, 
migrasi juga membawa dampak yang besar dalam kehidupan, baik dampak positif 
maupun negatif. Dampak positif yang menguntungkan di antaranya adalah hal-hal 
berikut : 
 Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya, baik dari kota ke desa 
ataupun dari negara lain. 
 Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah. 
 Terjadi pemerataan taraf ekonomi. 
 Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan 
berjalan lancar. 
Meskipun migrasi membawa dampak positif, namun dampak negatif yang 
muncul sangat perlu diwaspadai. Dampak negatif muncul terutama jika terjadi tingkat 
migrasi yang tidak seimbang (antara migrasi masuk dan migrasi keluar). Dampak 
negatif juga dapat muncul jika terjadi berbagai masalah kependudukan lain terkait 
dengan berlebihannya jumlah urban di suatu kota. 
Beberapa dampak negatif migrasi antara lain, sebagai berikut :
1. Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun 
karena minimnya tenaga kerja produktif. 
Misalnya: lahan pertanian terbengkalai karena tenaga produktifnya berurbanisasi; 
orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya tenaga-tenaga 
tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di daerah 
tersebut. 
2. Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan 
berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman kumuh. 
3. Muncul masalah pengangguran yang berdampak pada meningkatnya 
kriminalitas. 
Contoh:banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak 
mendapatkan pekerjaan; kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja 
tambahan. 
4. Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan 
antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigran gelap, dan 
sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban. 
Menurut Tim Edukasi yang memuat tulisan tentang dampak yang terjadi dari 
migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional 
masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun 
daerah tujuan adalah sebagai berikut: 
Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain : 
1. Dampak Positif Imigrasi 
a) Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli. 
b) Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan. 
c) Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
d) Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa 
2. Dampak Positif Emigrasi 
a) Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing. 
b) Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang 
yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya. 
c) Dapat memperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain. 
B. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain : 
1. Dampak Positif Transmigrasi 
a) Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran. 
b) Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi. 
c) Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya. 
d) Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa 
sawit, karet, coklat dan lain-lain. 
e) Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk 
2. Dampak Positif Urbanisasi 
a) Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota. 
b) Mengurangi jumlah pengangguran di desa. 
c) Meningkatkan taraf hidup penduduk desa. 
d) Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas. 
e) Perekonomian di kota semakin berkembang
C. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain : 
Dampak Negatif Imigrasi 
a) Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. 
b) Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang 
baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain. 
Dampak Negatif Emigrasi 
a) Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan. 
b) Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya. 
D. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain : 
Dampak Negatif Transmigrasi 
a) Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para 
transmigran. 
b) Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak 
betah dan kembali ke daerah asalnya. 
Dampak Negatif Urbanisasi 
a) Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa. 
b) Produktivitas pertanian di desa menurun. 
c) Meningkatnya tindak kriminalitas di kota. 
d) Meningkatnya pengangguran di kota.
e) Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan. 
f) Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu 
lintas. 
a. Terhadap daerah asal 
b. Terhadap daerah tujuan 
3. Kebijakan pemerintah terhadap migrasi 
a. terhadap daerah asal 
b. Terhadap daerah tujuan 
Biarpun model todaro secara sekilas nampak kurang memperhatikan arti penting 
migrasi desa-kota (karena model ini berpendapat bahwa migrasi tersebut pada 
dasarnya merupakan suatu mekanisme penyesuaian alokasi tenaga kerja di desa dan 
di kota), namun model tersebut mengandung sejumlah implikasi kebijakan yanbg 
sangat penting bagi Dunia ketiga. Berikut ini adalah lima implikasi kebijakan yang 
paling penting. 
Pertama, Ketimpangan kesempatan kerja antara kota dan desa harus dikurangi. 
Karena para migran diasumsikan akan tanggap terhadap adanya selisih-selisih 
pendapatan, maka ketimpangan kesempatan ekonomi antara segenap sektor perkotaan 
dan pedesaan harus dikurangi. 
Kedua, pemecahan masalah pengangguran tidak cukup hanya dengan penciptaan 
lapangan kerja di kota. Pemecahan masalah pengangguran di perkotaan yang 
dilakukan atas dasar saran-saran ilmu ekonomi keynesian atau tradisional ( yaitu 
melalui penciptaan lebih banyak lapangan kerja di sektor perkotaan tanpa harus 
meningkatkan penghasilan dan kesempatan kerja di pedesaan dalam waktu 
bersamaan) dapat mengakibatkan suatu situasi yang paradoks, yakni meskipun 
lapangan kerja di daerah perkotaan telah ditambah namun tingkat pengaggurannya 
tetap saja meningkat.
Ketiga, pengembangan pendidikan yang berlebihan mengakibatkan migrasi dan 
pengangguran. Model Todaro juga memiliki implikasdi kebijakan untuk mencegah 
investasi di bidang pendidikan yang berlebihan terutama pendidikan tinggi 
Keempat, pemberian subsidi upah dan penentuan harga faktor produksi tradisional 
(tenaga kerja) justru menurunkan produktivitas. Salah satu resep kebijakan ekonomi 
yang baku untuk menciptakan kesempatan kerja di perkotaan adalah dengan 
menghilangkan distorsi harga faktor produksi dan menggunakan harga yang 
“sebenarnya” (dibentuk oleh mekanisme pasar). 
Terakhir, kelima, program pembangunan desa secara terpadu harus dipacu. Kebijakan 
yang hanya ditujukan untuk memenuhi sisi permintaan kesempatan kerja di kota, 
seperti subsidi upah, rekruitmen pegawai lembaga-lembaga pemerintah, penghapusan 
distorsi harga faktor-faktor produksi dan penyediaan insentif perpajakan bagi para 
majikan, dalam jangka panjang ternyata tidak begitu efektif untuk meniadakan atau 
menanggulangi masalah pengagguran bila dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan 
yang khusus dirancang untuk mengatur secara langsung penawaran tenaga kerja ke 
wilayah perkotaan. 
Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di daerah asal migrasi, 
diantaranya yaitu : 
1. Pertama tentu peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan 
lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa tertinggal, 
lewat menteri yang terkait. 
2. Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan 
dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan 
kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja. 
3. Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan 
dalam pembangunan pedesaan.
4. Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk 
membangkitkan peluang usaha baru. 
5. Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang 
meninggalkan desa harus berkontribusi dalam pembangunan desa. 
6. Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota. 
7. Promosikan enaknya hidup di desa. 
8. Perlu adanya transmigrasi apabila terjadi urbanisasi yang sangat meluap 
9. Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah. 
10. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan 
Koperasi Unit Desa. 
11. Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan 
kesehatan. 
12. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan 
antara desa dan kota menjadi lancar. 
13. Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk 
mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan 
Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di daearah tujuan migrasi diantaranya, 
yaitu : 
 Memberikan dukungan pelatihan di bidang – bidang yang bermanfaat bagi 
perekonomian kota secara keseluruhan dengan aktif bertindak sebagai 
Pembina langsung. 
 Pemberian kredit lunak untuk unit-unit usaha kecil agar berkembang dan 
 membuahkan keuntungan yang lebih banyak.
 Bantuan teknologi yang tepat guna. 
 Penyediaan fasilitas infrastruktur. 
 Perbaikan atas kondisi – kondisi pemukiman. 
 penciptaan keseimbangan ekonomi yang memadai antara desa dan kota, 
 perluasan industri – industry kecil yang padat karya, 
 penghapusan distorsi harga faktor – faktor produksi, 
 pemilihan teknologi produksi padat karya yang tepat, 
 pengubahan keterkaitan langsung antara pendidikan dan kesempatan kerja, 
 pengurangan laju pertumbuhan penduduk, dan 
 mendesentralisasikan kewenangan ke kota dan daerah sekitarnya.
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Migrasi merupakan suatu dinamika yang menarik untuk terus dikaji dengan berbagai 
pendekatan yang terus dikembangkan untuk memperoleh data yang lebih akurat 
mengenai jumlah determinan migrasi yang terus meningkat. Pada umumnya migrasi 
di kembangkan di Indonesia karena factor ekonomi. Jumlah penduduk yang semakin 
meningkat di kota-kota besar yang tidak di iringi dengan tersedianya lapangan 
pekerjaan yang memadai membuat pemerintah harus membuat sutu program yang 
terencana dan terstruktur dengan baik, seperti transmigrasi untuk memperkecil 
kesenjangan ekonomi dan meratakan jumlah penduduk ke semua wilayah yang 
produktif sehingga masyarakat bisa melanjutkan hidup dengan baik dan 
berkecukupan. 
3.2 Saran 
migrasi terjadi karena adanya ledakan penduduk yang cepat dan terus menerus 
sehingga membuat pemerintah harus mengambil kebijakan. Olehnya itu warga 
Negara sebaiknya menekan jumlah produktivitas anak. Jika program ini harus teerus 
menerus berlangsung, ada baiknya juga agar pemerintah lebih meningkatkan lagi 
perencaaan yang baik bagi berlangsungnya program pemerataan penduduk ini agar 
transmigran bisa ditempatkan pada wilayah yang layak dan potensial. 
DAFTAR RUJUKAN 
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia 
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Transmigrasi
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi 
4. http://devoav1997.webnode.com/news/pengertian-sirkulasi-urbanisasi-ruralisasi- 
dan-transmigrasi/ 
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Emigrasi 
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Imigrasi 
7. http://imwuinhk.multiply.com/reviews/item/28?&show_interstitial=1&u=%2Fr 
eviews%2Fitem

More Related Content

Viewers also liked

Factor-factor migrasi
Factor-factor migrasiFactor-factor migrasi
Factor-factor migrasiDissa MeLina
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
MigrasiOki16
 
Faktor yang mempengaruhi migrasi
Faktor yang mempengaruhi migrasi Faktor yang mempengaruhi migrasi
Faktor yang mempengaruhi migrasi Nur Syafika
 
Demografi 5
Demografi 5Demografi 5
Demografi 5riyan
 
Migrasi antarabangsa stpm sistem modular
Migrasi antarabangsa stpm sistem modularMigrasi antarabangsa stpm sistem modular
Migrasi antarabangsa stpm sistem modularMimiey Rahman
 
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb aEmigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb ahelenapakpahan
 
Migrasi Penduduk
Migrasi PendudukMigrasi Penduduk
Migrasi Pendudukirmaym
 
Minggu 14 2015
Minggu 14 2015Minggu 14 2015
Minggu 14 2015Azlina Amj
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
KependudukanWanjuve
 

Viewers also liked (14)

Factor-factor migrasi
Factor-factor migrasiFactor-factor migrasi
Factor-factor migrasi
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Faktor yang mempengaruhi migrasi
Faktor yang mempengaruhi migrasi Faktor yang mempengaruhi migrasi
Faktor yang mempengaruhi migrasi
 
Demografi 5
Demografi 5Demografi 5
Demografi 5
 
Migrasi antarabangsa stpm sistem modular
Migrasi antarabangsa stpm sistem modularMigrasi antarabangsa stpm sistem modular
Migrasi antarabangsa stpm sistem modular
 
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb aEmigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
Emigrasi,transmigrasi,kel7,agb a
 
Migrasi penduduk
Migrasi pendudukMigrasi penduduk
Migrasi penduduk
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Migrasi Penduduk
Migrasi PendudukMigrasi Penduduk
Migrasi Penduduk
 
Minggu 14 2015
Minggu 14 2015Minggu 14 2015
Minggu 14 2015
 
Pengajaran rumusan (keracunan makanan)
Pengajaran rumusan (keracunan makanan)Pengajaran rumusan (keracunan makanan)
Pengajaran rumusan (keracunan makanan)
 
PPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUKPPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUK
 
Kependudukan
KependudukanKependudukan
Kependudukan
 
Migrasi
 Migrasi Migrasi
Migrasi
 

Similar to Isi

Buku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksiBuku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksinorasofiani
 
Buku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksiBuku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksinorasofiani
 
Mobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi PendudukMobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi Pendudukdinarmelani
 
BAB II (perubahan sosial dan globalisasi).pptx
BAB II (perubahan sosial dan globalisasi).pptxBAB II (perubahan sosial dan globalisasi).pptx
BAB II (perubahan sosial dan globalisasi).pptxNADIARAHMI15
 
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)gunadarma univercity
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasiRani-0707
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.pptxKhairulAnas14
 
Dinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdf
Dinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdfDinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdf
Dinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdfMukarobinspdMukarobi
 
Presentation materi sosiologi.pptx
Presentation materi sosiologi.pptxPresentation materi sosiologi.pptx
Presentation materi sosiologi.pptxafugefin
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiahendricksonsagala
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiahendricksonsagala
 
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)yuliohuman
 
IPS Kelas 9 BAB 2 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 2 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 2 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 2 - www.ilmuguru.org.pptxSyakiraWati
 
IPS Kelas 9 BAB 2.pptx.pdf
IPS Kelas 9 BAB 2.pptx.pdfIPS Kelas 9 BAB 2.pptx.pdf
IPS Kelas 9 BAB 2.pptx.pdfAhmadRojai
 

Similar to Isi (20)

Makalah pelatihan ilmu lingkungan
Makalah pelatihan ilmu lingkunganMakalah pelatihan ilmu lingkungan
Makalah pelatihan ilmu lingkungan
 
Buku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksiBuku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksi
 
Buku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksiBuku pengaruh interaksi
Buku pengaruh interaksi
 
Mobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi PendudukMobilitas dan Migrasi Penduduk
Mobilitas dan Migrasi Penduduk
 
BAB II (perubahan sosial dan globalisasi).pptx
BAB II (perubahan sosial dan globalisasi).pptxBAB II (perubahan sosial dan globalisasi).pptx
BAB II (perubahan sosial dan globalisasi).pptx
 
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
PENDUDUK,MASYARAKAT,DAN KEBUDAYAAN (ISD 1)
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasi
 
Pkn rama globalisasi
Pkn rama globalisasiPkn rama globalisasi
Pkn rama globalisasi
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.pptxPERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA.pptx
 
Dinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdf
Dinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdfDinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdf
Dinamiaka Kependudukan , Oke New !!! HArus segera dikonverse.pdf
 
globalisasi
globalisasiglobalisasi
globalisasi
 
Presentation materi sosiologi.pptx
Presentation materi sosiologi.pptxPresentation materi sosiologi.pptx
Presentation materi sosiologi.pptx
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
 
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
 
IPS Kelas 9 BAB 2 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 2 - www.ilmuguru.org.pptxIPS Kelas 9 BAB 2 - www.ilmuguru.org.pptx
IPS Kelas 9 BAB 2 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Perspektif global
Perspektif globalPerspektif global
Perspektif global
 
Asdfghjkl
AsdfghjklAsdfghjkl
Asdfghjkl
 
IPS Kelas 9 BAB 2.pptx.pdf
IPS Kelas 9 BAB 2.pptx.pdfIPS Kelas 9 BAB 2.pptx.pdf
IPS Kelas 9 BAB 2.pptx.pdf
 

More from Dissa MeLina

economic growth II
economic growth IIeconomic growth II
economic growth IIDissa MeLina
 
Economic growth resumes
Economic growth resumesEconomic growth resumes
Economic growth resumesDissa MeLina
 
Capital flows and international goods
Capital flows and international goodsCapital flows and international goods
Capital flows and international goodsDissa MeLina
 
ekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanDissa MeLina
 
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilPerekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilDissa MeLina
 
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaMengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaDissa MeLina
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISDissa MeLina
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARDissa MeLina
 
pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1Dissa MeLina
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapDissa MeLina
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesDissa MeLina
 
management chapter 11
management chapter 11management chapter 11
management chapter 11Dissa MeLina
 
The habits of people very right time
The habits of people very right timeThe habits of people very right time
The habits of people very right timeDissa MeLina
 

More from Dissa MeLina (20)

Pembukaan
PembukaanPembukaan
Pembukaan
 
Enterprenuer
EnterprenuerEnterprenuer
Enterprenuer
 
Netherlands
NetherlandsNetherlands
Netherlands
 
economic growth II
economic growth IIeconomic growth II
economic growth II
 
economic growth I
economic growth Ieconomic growth I
economic growth I
 
exercise
exerciseexercise
exercise
 
open economy
open economyopen economy
open economy
 
Economic growth resumes
Economic growth resumesEconomic growth resumes
Economic growth resumes
 
Capital flows and international goods
Capital flows and international goodsCapital flows and international goods
Capital flows and international goods
 
ekonomi kependudukan
ekonomi kependudukanekonomi kependudukan
ekonomi kependudukan
 
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilPerekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
 
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk BelandaMengenal Dinamika Penduduk Belanda
Mengenal Dinamika Penduduk Belanda
 
PENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKROPENGANTAR MAKRO
PENGANTAR MAKRO
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNIS
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1pengantar akuntansi 2 Bab 1
pengantar akuntansi 2 Bab 1
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
 
Mnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employeesMnagement Chap 15 motivating employees
Mnagement Chap 15 motivating employees
 
management chapter 11
management chapter 11management chapter 11
management chapter 11
 
The habits of people very right time
The habits of people very right timeThe habits of people very right time
The habits of people very right time
 

Isi

  • 1. 1. Factor-faktor yang mempengaruhi migrasi Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi a. Faktor ekonomi Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang meyumbang kepada berlakunya proses migrasi ini. Kedudukan ekonomi yang mantap dan kukuh menyebabkan wujudnya banyak sektor-sektor pertanian, pembinaan dan perkilangan, sekaligus membuka peluang kepada rakyat sesebuah negara termasuk juga golongan pendatang yang datang khususnya untuk mencari rezeki di negara orang. b. Taraf ekonomi yang rendah di negara sendiri. Bagi negara Malaysia khususnya, kemakmuran ekonomi seringkali dijadikan alasan untuk menjelaskan mengapa negara ini menarik perhatian ramai rakyat Indonesia dan Bangladesh malah termasuk juga negara-negara yang mengalami taraf ekonomi yang gawat. c. Faktor sosial-budaya Sebenarnya faktor sosiobudaya juga memainkan peranan utama menyebabkan pendatang Indonesia semakin bertambah dari hari ke hari ke negara kita. Bahkan boleh dikatakan faktor sosiobudaya ini memainkan peranan yang sama pentingnya dengan faktor ekonomi, mennjadi daya tarikan kepada pendatang Indonesia ini. d. Faktor kestabilan politik Kestabilan politik sesebuah negara memainkan peranan yang penting dan berkait rapat dengan ekonomi negara dan proses migrasi antarabangsa. Sebuah negara yang aman dan makmur secara tidak langsung dapat mengelakkan berlakunya migrasi penduduk negara tersebut ke negara lain, sebaliknya menyebabkan penduduk negara lain berhijrah ke negara tersebut. Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi
  • 2. Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor). Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:  Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian. seperti : menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh. Contohnya : waktu terjadinya kekeringan di daerah NTT yang menyebabkan kelaparan dan kurangnya sumber air bersih yang kebanyakan dari para penduduk setempat mengalami berbagai penyakit, sehingga mereka mencari sumber air yang lebih memadai, seperti daerah di pulau Jawa.  Berkurangnya lapangan pekerjaan di daerah asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit), sehingga kebanyakan para migrant beralih ke daerah yang mempunyai lapangan pekerjaan yang lebih luas. Contohnya : Karena segala pembangunan nasional berada di daerah Jakarta dan sekitarnya, mengakibatkan para migran beranggapan bahwa di kota-kota besar seperti DKI Jakarta memiliki akses yang lebih luas dalam hal mencari lapangan pekerjaan.  Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal. Contohnya : Kerusuhan dan demonstrasi besar-besaran pada era orde baru yang menuntut lengsernya kepempimpinan pemerintahan Soeharto sehingga menyebabkan kurangnya rasa aman bagi para penduduk setempat khususnya
  • 3. penduduk keturunan bangsa oriental berelokasi atau migrasi ke daerah yang lebih aman seperti di daerah Jawa Barat.  Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan. Contohnya : Dalam bidang pendidikan, kurangnya pendidikan di daerah terpencil yang sulit dijangkau menyebabkan sebagian orangtua menyekolahkan anaknya di kota besar yang tingkat dan fasilitas pendidikannya lebih maju dan memadai, dengan harapan anaknya mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Sedangkan dalam faktor perkawinan, ada anggapan bahwa seorang istri yang memiliki suami dari luar daerah harus ikut tinggal bersama dengan suami di daerah asal suaminya.  Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit. Contohnya : Musibah Lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjdo, Jawa Tengah mengakibatkan korban musibah tersebut rela meninggalkan rumah di kampung mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya  Adanya tekanan-tekanan pada bidang agama. Contoh : sekitar tahun 2000-an terjadinya pembantaian umat muslim di Poso oleh agama lain yang tidak diketahui dengan pasti penyebab terjadinya pembantaian tersebut, untuk menghindarinya para umat muslim melakukan migrasi ke pulau Jawa.  Adanya tekanan pada perbedaan suku. Karena tidak adanya rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan kebudayaan antar suku maka mengakibatkan perselisihan antar suku yang kemudian menyebabkan terpecahnya integrasi sosial diantara dua suku. Contonya : Perselisihan antara suku Dayak (Kalimantan) dengan suku Madura (Madura) yang mengakibatkan disintegrasi dan banyak penduduk setempat yang menjadi
  • 4. korban akibat perselisihan antarsuku tersebut yang pada akhirnya para penduduk rela meninggalkan daerah asalnya demi keselamatan dan keamanan dirinya dan keluarga. Selain itu migrasi juga bisa disebakna karen konflik.Terjadinya migrasi (perpindahan) penduduk dari sebuah tempat atau negara ke tempat lain dari waktu ke waktu terus mangalami perubahan. Perubahan migrasi tidak hanya dipengaruhi demograsi saja, namun cukup kompleks mulai dari ekonomi, politik, konflik sampai perubahan iklim. Menurut Rainer Munz (Ahli Demografi) yang saat ini menjadbat sebagai Head Of Research and Development At Erste Bank di Wina Austria dalam diskusi PSKK di UGM, menjelaskan tentang Global Migration Pattern. “Meskipun tidak langsung, tapi faktor perubahan iklim juga mempengaruhi terjadinya migrasi suatu bangsa”. Munz mencontohkan abad 20 melanda beberapa negara yang terjadi konflik seperti India, Bangladesh, Israel, Palestina, hingga Cina dan Taiwan. Sementara di akhir abad 20, konflik etnik melanda Bosnia, Sudan, Kongo dan lain-lain. Munz menilai karakteristik migrasi dunia saat ini menunjukkan sebuah tren seperti populasi yang menua, maupun turunnya tingkat fertility (kelahiran). “memang tidak merata, seperti Indonesia dan India tingkat fertilitynya masih tetap naik”, ujarnya. Dalam diskusi tersebut Munz menyinggung tentang adanya perbedaan kebijakan migrasi di AS dan Eropa. Di AS lebih terbuka soal migrasi. Berbeda dengan Eropa yang cenderung lebih ketat memberlakukan kebijakan migrasi. Ini disebabkan karena masyarakat “pribumi” Eropa menilai migrasi hanya akan membebani keuangan negara. Hampir sama yang terjadi di Arab yang juga cukup ketat menerapkan imigrasi ini. Satu hal yang menarik yang diungkapkan munz misalnya India yang banyak mengirimkan pekerja migran ke luar negeri, bahkan mengubah kewarganegaraan.
  • 5. Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah:  Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup.  Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.  Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas- fasilitas publik lainnya.  Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.  Adanya daya tarik (superior) ditempat daerah tujuan untuk  memperoleh kesempatan kerja seperti yang diinginkn (cocok)  Kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik  Kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih baik sesuai yang diinginkan  Kondisi daerah tujuan yang lebih unggul/ menyenangkan: iklim, sekolah, perumahan, fasilitas lain.  Daya tarik aktivitas daerah tujuan: tempat hiburan, wisata, dll Migrasi merupakan salah satu hak azasi setiap orang, sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Hak Azasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan UU tersebut maka Pemerintah daerah tidak boleh melarang seseorang untuk berpindah tempat, pihak daerah hanya mengatur tata tertib dan persyaratan administratif, meskipun demikian daerah sangat sulit untuk mencatat/merekam dan mengidentifikasi secara akurat terhadap volume, arus migrasi,
  • 6. dan sifat migran. Hal ini lebih banyak dipengaruh oleh attitude migran itu sendiri yang tidak melapor “sakgelemen dewe” Faktor lain yang menyebabkan kesulitan untuk mengelola persebaran dan migrasi penduduk selaian karena alasan hak azasi, motif dan motivasi migran yang sangat bervariasi, juga disebabkan karena masih lemahnya sistem administrasi kependudukan Kabupaten/kota juga jaringan informasi antar daerah. Oleh karena itu diperlukan suatu jaringan informasi kependudukan antar daerah khususnya yang berkaitan dengan, lapangan kerja yang tersedia, keterampilan/ keahlian, faktor pendorong/penarik migrasi penduduk karakteristik dan pola migrasi. 2. Efek/dampak migrasi Migrasi penduduk pada dasarnya dapat menimbulkan dampak positip maupun negatip baik di daerah asal maupun tujuan. Dampak migrasi di daerah asal dapat bersifat positip maupun negatip tergantung kebutuhan akan tenaga kerja, kepadatan penduduk, fasilitas umum dan lainnya. Beberapa dampak yang timbul di daerah asal akibat migrasi diantaranya: (1) Perubahan struktur umur penduduk (2) perubahan komposisi penduduk (3) Kepadatan penduduk (4) perubahan suplay dan demand tenaga kerja (5) masalah sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain Sedangkan dampak yang timbul di daerah tujuan akibat migrasi diantaranya
  • 7. (1) Kepadatan penduduk meningkat (2) komposisi dan struktur umur penduduk berubah (3) Pendatang yang tidakmemiliki keahlian yang sama dengan kebutuhan daerah tujuan maka akan menimbulkan masalah sosial, penyediaan lapangan kerja dan lainnya (4) Walaupun pendatang mempunyai motif yang kuat untuk mengembangkan dirinya di kota, tetapi pada kenyataannya kota sendiri terkadang belum siap (5) Ketidak siapan migran dan daerah tujuan dalam menerima arus/volume migrasi akan menimbulkan masalah kesehatan, perumahan, lingkungan, dan lainnya. Migrasi memengaruhi perubahan jumlah penduduk suatu wilayah. Selain itu, migrasi juga membawa dampak yang besar dalam kehidupan, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang menguntungkan di antaranya adalah hal-hal berikut :  Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya, baik dari kota ke desa ataupun dari negara lain.  Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah.  Terjadi pemerataan taraf ekonomi.  Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan berjalan lancar. Meskipun migrasi membawa dampak positif, namun dampak negatif yang muncul sangat perlu diwaspadai. Dampak negatif muncul terutama jika terjadi tingkat migrasi yang tidak seimbang (antara migrasi masuk dan migrasi keluar). Dampak negatif juga dapat muncul jika terjadi berbagai masalah kependudukan lain terkait dengan berlebihannya jumlah urban di suatu kota. Beberapa dampak negatif migrasi antara lain, sebagai berikut :
  • 8. 1. Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun karena minimnya tenaga kerja produktif. Misalnya: lahan pertanian terbengkalai karena tenaga produktifnya berurbanisasi; orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya tenaga-tenaga tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di daerah tersebut. 2. Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman kumuh. 3. Muncul masalah pengangguran yang berdampak pada meningkatnya kriminalitas. Contoh:banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak mendapatkan pekerjaan; kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja tambahan. 4. Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigran gelap, dan sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban. Menurut Tim Edukasi yang memuat tulisan tentang dampak yang terjadi dari migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan adalah sebagai berikut: Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain : 1. Dampak Positif Imigrasi a) Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli. b) Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan. c) Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
  • 9. d) Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa 2. Dampak Positif Emigrasi a) Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing. b) Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya. c) Dapat memperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain. B. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain : 1. Dampak Positif Transmigrasi a) Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran. b) Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi. c) Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya. d) Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain. e) Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk 2. Dampak Positif Urbanisasi a) Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota. b) Mengurangi jumlah pengangguran di desa. c) Meningkatkan taraf hidup penduduk desa. d) Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas. e) Perekonomian di kota semakin berkembang
  • 10. C. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain : Dampak Negatif Imigrasi a) Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. b) Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain. Dampak Negatif Emigrasi a) Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan. b) Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya. D. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain : Dampak Negatif Transmigrasi a) Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran. b) Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya. Dampak Negatif Urbanisasi a) Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa. b) Produktivitas pertanian di desa menurun. c) Meningkatnya tindak kriminalitas di kota. d) Meningkatnya pengangguran di kota.
  • 11. e) Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan. f) Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. a. Terhadap daerah asal b. Terhadap daerah tujuan 3. Kebijakan pemerintah terhadap migrasi a. terhadap daerah asal b. Terhadap daerah tujuan Biarpun model todaro secara sekilas nampak kurang memperhatikan arti penting migrasi desa-kota (karena model ini berpendapat bahwa migrasi tersebut pada dasarnya merupakan suatu mekanisme penyesuaian alokasi tenaga kerja di desa dan di kota), namun model tersebut mengandung sejumlah implikasi kebijakan yanbg sangat penting bagi Dunia ketiga. Berikut ini adalah lima implikasi kebijakan yang paling penting. Pertama, Ketimpangan kesempatan kerja antara kota dan desa harus dikurangi. Karena para migran diasumsikan akan tanggap terhadap adanya selisih-selisih pendapatan, maka ketimpangan kesempatan ekonomi antara segenap sektor perkotaan dan pedesaan harus dikurangi. Kedua, pemecahan masalah pengangguran tidak cukup hanya dengan penciptaan lapangan kerja di kota. Pemecahan masalah pengangguran di perkotaan yang dilakukan atas dasar saran-saran ilmu ekonomi keynesian atau tradisional ( yaitu melalui penciptaan lebih banyak lapangan kerja di sektor perkotaan tanpa harus meningkatkan penghasilan dan kesempatan kerja di pedesaan dalam waktu bersamaan) dapat mengakibatkan suatu situasi yang paradoks, yakni meskipun lapangan kerja di daerah perkotaan telah ditambah namun tingkat pengaggurannya tetap saja meningkat.
  • 12. Ketiga, pengembangan pendidikan yang berlebihan mengakibatkan migrasi dan pengangguran. Model Todaro juga memiliki implikasdi kebijakan untuk mencegah investasi di bidang pendidikan yang berlebihan terutama pendidikan tinggi Keempat, pemberian subsidi upah dan penentuan harga faktor produksi tradisional (tenaga kerja) justru menurunkan produktivitas. Salah satu resep kebijakan ekonomi yang baku untuk menciptakan kesempatan kerja di perkotaan adalah dengan menghilangkan distorsi harga faktor produksi dan menggunakan harga yang “sebenarnya” (dibentuk oleh mekanisme pasar). Terakhir, kelima, program pembangunan desa secara terpadu harus dipacu. Kebijakan yang hanya ditujukan untuk memenuhi sisi permintaan kesempatan kerja di kota, seperti subsidi upah, rekruitmen pegawai lembaga-lembaga pemerintah, penghapusan distorsi harga faktor-faktor produksi dan penyediaan insentif perpajakan bagi para majikan, dalam jangka panjang ternyata tidak begitu efektif untuk meniadakan atau menanggulangi masalah pengagguran bila dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan yang khusus dirancang untuk mengatur secara langsung penawaran tenaga kerja ke wilayah perkotaan. Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di daerah asal migrasi, diantaranya yaitu : 1. Pertama tentu peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa tertinggal, lewat menteri yang terkait. 2. Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja. 3. Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan dalam pembangunan pedesaan.
  • 13. 4. Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk membangkitkan peluang usaha baru. 5. Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang meninggalkan desa harus berkontribusi dalam pembangunan desa. 6. Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota. 7. Promosikan enaknya hidup di desa. 8. Perlu adanya transmigrasi apabila terjadi urbanisasi yang sangat meluap 9. Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah. 10. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa. 11. Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan. 12. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar. 13. Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan Kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan di daearah tujuan migrasi diantaranya, yaitu :  Memberikan dukungan pelatihan di bidang – bidang yang bermanfaat bagi perekonomian kota secara keseluruhan dengan aktif bertindak sebagai Pembina langsung.  Pemberian kredit lunak untuk unit-unit usaha kecil agar berkembang dan  membuahkan keuntungan yang lebih banyak.
  • 14.  Bantuan teknologi yang tepat guna.  Penyediaan fasilitas infrastruktur.  Perbaikan atas kondisi – kondisi pemukiman.  penciptaan keseimbangan ekonomi yang memadai antara desa dan kota,  perluasan industri – industry kecil yang padat karya,  penghapusan distorsi harga faktor – faktor produksi,  pemilihan teknologi produksi padat karya yang tepat,  pengubahan keterkaitan langsung antara pendidikan dan kesempatan kerja,  pengurangan laju pertumbuhan penduduk, dan  mendesentralisasikan kewenangan ke kota dan daerah sekitarnya.
  • 15. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Migrasi merupakan suatu dinamika yang menarik untuk terus dikaji dengan berbagai pendekatan yang terus dikembangkan untuk memperoleh data yang lebih akurat mengenai jumlah determinan migrasi yang terus meningkat. Pada umumnya migrasi di kembangkan di Indonesia karena factor ekonomi. Jumlah penduduk yang semakin meningkat di kota-kota besar yang tidak di iringi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai membuat pemerintah harus membuat sutu program yang terencana dan terstruktur dengan baik, seperti transmigrasi untuk memperkecil kesenjangan ekonomi dan meratakan jumlah penduduk ke semua wilayah yang produktif sehingga masyarakat bisa melanjutkan hidup dengan baik dan berkecukupan. 3.2 Saran migrasi terjadi karena adanya ledakan penduduk yang cepat dan terus menerus sehingga membuat pemerintah harus mengambil kebijakan. Olehnya itu warga Negara sebaiknya menekan jumlah produktivitas anak. Jika program ini harus teerus menerus berlangsung, ada baiknya juga agar pemerintah lebih meningkatkan lagi perencaaan yang baik bagi berlangsungnya program pemerataan penduduk ini agar transmigran bisa ditempatkan pada wilayah yang layak dan potensial. DAFTAR RUJUKAN 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Transmigrasi
  • 16. 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi 4. http://devoav1997.webnode.com/news/pengertian-sirkulasi-urbanisasi-ruralisasi- dan-transmigrasi/ 5. http://id.wikipedia.org/wiki/Emigrasi 6. http://id.wikipedia.org/wiki/Imigrasi 7. http://imwuinhk.multiply.com/reviews/item/28?&show_interstitial=1&u=%2Fr eviews%2Fitem