SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Download to read offline
PENGINDERAAN JAUH
Pengertian :
1. Lilesand and Keifer
Ilmu, teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang
obyek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data
yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung
dengan obyek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji.
Komponen-komponen Penginderaan
Jauh
1. Sumber Tenaga
Sumber tenaga dalam proses inderaja terdiri
atas:
Tenaga Alamiah, yaitu sinar matahari(sistem
pasif)
Tenaga Buatan, yang berupa gelombang
mikro/pusar (sistem aktif)
Fungsi tenaga adalah untuk menyinari obyek
permukaan bumi dan memantulkannya pada
sensor
• Penjelasan
Jumlah tenaga yang diterima oleh
obyek di setiap tempat berbeda-beda,
hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain
• Waktu penyinaran, jumlah energi yang
diterima oleh obyek pada saat matahari tegak
lurus (siang hari) lebih besar daripada saat
posisi miring (sore hari). Makin banyak enegri
yang diterima obyek, makin cerah warna
obyek tersebut.
• Bentuk permukaan bumi, permukaan bumi yang
bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada
permukaannya lebih banyakmemantulkan sinar
matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi
kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah
bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan
jelas
• Keadaan Cuaca, kondisi cuaca pada saat pemotretan
mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam
memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi
udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja
menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat
2. Atmosfer
• Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas,
seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium.
Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam
atmosfer tersebut dapat menyerap,
memantulkan dan melewatkan radiasi
elektromagnetik.
• Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela
Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik
yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer
dapat menjadi penghalang pancaran sumber
tenaga yang mencapai ke permukaan bumi.
Kondisi Cuaca yang berawan
menyebabkan sumber tenaga tidak
dapat mencapai permukaan bumi
3. Interaksi antara tenaga dan obyek
• Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat
dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap
obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam
memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor.
• Obyek yang mempunyai daya pantul tinggi akan
terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya
pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra.
• Contoh :
• permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju
mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih
cerah, daripada permukaan puncak gunung yang
tertutup oleh lahar dingin.
4. Sensor dan Wahana
• a. Sensor
• Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik
pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua :
• Sensor Fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor
ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat
menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada
satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
• Sensor Elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal.
Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetic yang kemudian
dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan
menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan
citra.
• b. Wahana
• Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa
sensor guna mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian
persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa,
wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok :
• Pesawat terbang rendah sampai menengah yang
ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di
atas permukaan bumi
• Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian
peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan
bumi
• Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900
km diluar atmosfer bumi.
5. Perolehan Data
• Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis :
• Data manual, didapatkan melalui kegiatan
interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi
citra secara manual diperlukan alat bantu
bernama stereoskop, stereoskop dapat
digunakan untuk melihat obyek dalam bentuk
tiga dimensi.
• Data numerik (digital), diperoleh melalui
penggunaan software khusus penginderaan
jauh yang diterapkan pada komputer.
Stereoskop Cermin
6. Pengguna Data
• Pengguna data merupakan komponen akhir yang
penting dalam sistem inderaja, yaitu orang atau
lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika
tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada
manfaatnya. Salah satu lembaga yang
menggunakan data inderaja misalnya adalah :
• Bidang militer
• Bidang kependudukan
• Bidang pemetaan
• Bidang Meteorologi dan Klimatologi
INTERPRETASI CITRA
• adalah kegiatan menafsir, mengkaji,
mengidentifikasi, dan mengenali obyek pada
citra, selanjutya menilai arti penting dari
obyek tersebut
• 1. Deteksi
• Pada tahap ini dilakukan kegiatan mendeteksi obyek yang terekam pada
foto udara maupun foto satelit
• 2. Identifikasi
• Mengidentifikai obyek berdasarkan ciri-ciri spektral, spasial dan temporal.
• 3. Pengenalan
• Pengenalan obyek yang dilakukan dengan tujuan untuk mengklasifikasikan
obyek yang tampak pada citra berdasarkan pengetahuan tertentu
• 4. Analisis
• Analisis bertujuan untuk mengelompokkan obyek yang mempunyai ciri-ciri
yang sama
• 5. Deduksi
• Merupakan kegiatan pemrosesan citra berdasarkan obyek yang terdapat
pada citra ke arah yang lebih khusus.
• 6. Klasifikasi
• Meliputi deskripsi dan pembatasan (deliniasi) dari obyek yang terdapat
pada citra
• 7. Idealisasi
• Penyajian data hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap
pakai.
UNSUR-UNSUR INTERPRETASI CITRA
Rona dan Warna
• Rona ialah tingkat kegelapan atau tingkat
kecerahan obyek pada citra, sedangkan warna
ialah wujud yang tampak oleh mata dengan
menggunakan spektrum sempit, lebih sempit
dari spektrum tampak.
Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona
gelap pada citra karena sinar yang datang mengalami hamburan hingga
mengurangi pantulan sinarnya.
Warna obyek yang gelap cenderung menghasilkan
rona yang gelap
Obyek yang basah/lembab cenderung menghasilakn
rona gelap
Pantulan obyek, misalnya perairan akan menghasilkan
rona yang gelap. Sedangkan perbukitan kapur akan
menhasilkan rona yang terang.
Bentuk
• Merupakan variabel kualitatif yang
memberikan konfigurasi atau kerangka suatu
obyek. Kita bisa adanya objek stadion
sepakbola pada suatu foto udara dari adanya
bentuk persegi panjang. demikian pula kita
bisa mengenali gunung api dari bentuknya
yang cembung. Sekolahan berbentuk I, L, U,
atau kotak.
Gedung sekolah pada umumnya memiliki
bentuk seperti huruf I, L, U dan persegi panjang
atau kotak.
. Lapangan sepakbola yang memiliki lintasan lari
berbentuk elips, sedangkan yang tidak memiliki
lintasan lari akan berbentuk persegi panjang.
• 2. Tajuk pohon palma berbentuk bintang,
tajuk pohon kerucut berbentuk kerucut dan
tajuk pohohn bambu seperti buu-bulu.
• 3. Bekas Meander sungai yang terpotong
dapat dikenali sebagai dataran rendah yang
berbentuk tapal kuda dan kadang berisi air
yang menjadi danau tapal kuda (danau
oxbow).
• 5. Masjid dapat dikenali dari bentuknya yang
relatif persegi atau bentuk khas pada
kubahnya
Ukuran
• Ukuran merupakan ciri objek yang antara lain
berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume.
Ukuran objek pada citra berupa skala, karena
itu dalam memanfaatkan ukuran sebagai
interpretasi citra, harus selalu diingat
skalanya.. Contoh: Lapangan olah raga
sepakbola dicirikan oleh bentuk (segi empat)
dan ukuran yang tetap, yakni sekitar (80 m -
100 m).
• Lapangan olahraga selain berbentuk segi
empat juga dapat dibedakan dari ukurannya.
Misalnya :
- Lapangan sepakbola memiliki ukuran yang
luas, sekitar 100 m X 80 m
- Lapangan tenis memiliki ukuran kecil, sekitar
15 m X 30 m
. Ukuran bangunan untuk pemukiman memiliki
ukuran yang berbeda dengan ukuran bangunan
sekolah, perkantoran dan pabrik. Permukiman
pendudukan memiliki ukuran yang lebih kecil dari
bangunan sekolah dan perkantoran
Tekstur
• Tekstur adalah frekwensi perubahan rona
pada citra. Ada juga yang mengatakan bahwa
tekstur adalah pengulangan pada rona
kelompok objek yang terlalu kecil untuk
dibedakan secara individual. Tekstur
dinyatakan dengan: kasar, halus, dan sedang.
Misalnya: Hutan bertekstur kasar, belukar
bertekstur sedang dan semak bertekstur halus
• Suatu obyek dalam foto udara memiliki perbedaan
tekstur dapat dilihat dari :
• 1. permukaan buminya tidak rata atau tidak
• 2. keadaaan dan keberadaan obyek lain di atas
permukaan bumi misal pepohonan, perairan,
permukiman dll.
• Beberapa contoh pengenalan obyek berdasarkan
teksturnya adalah :
• 1. Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang
dan semak bertektur halus.
• 2. Lahan kosong bertekstur halus, lahan tebu
bertekstur sedang, kumpulan pepohonan bertekstur
kasar
• 3. Permukaan air yang tenang bertekstur halus, sedikit
beriak bertekstur sedang, berombak besar bertekstur
kasar.
Pola
• Pola atau susunan keruangan merupakan ciri
yang menandai bagi banyak objek bentukan
manusia dan bagi beberapa objek alamiah.
Contoh: Pola aliran sungai menandai struktur
geologis. Pola aliran trelis menandai struktur
lipatan. Permukiman transmigrasi dikenali dengan
pola yang teratur, yaitu ukuran rumah dan
jaraknya seragam, dan selalu menghadap ke
jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi
mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi
lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari
pola serta jarak tanamnya.
Aliran sungai konsekuen
Adalah sungai yang memeiliki arah aliran yang sesuai
dengan kemiringan batuan daerah yang dilewatinya.
b. Aliran sungai radial sentrifugal
Adalah pola aliran sungai dalam bentuk menjari yang
arah alirannya meninggalkan titik pusat. Pola aliran
sungai ini biasanya terdapat di daerah vulkan atau
puncak yang berbentuk kerucut
bentuk menjari yang arah alirannya
menuju ke titik pusat. Pola aliran
sungai ini biasanya terdapat di daerah
ledokan/basin atau aliran sungai yang
masuk ke danau.
• 2. Permukiman
Perumahan rakyat yang disediakan khusus
oleh suatu proyek baik pemerintah atau
swasta memiliki pola yang teratur, biasanya
memiliki jarak dan ukuran seragam.
Sedangkan rumah yang di bangun oleh
penduduk cenderung memiliki pola tidak
beraturan, dengan bentuk dan jarak yang
tidak seragam
• Pola tanam pada tanaman di lahan
perkebunan.
Kebun kelapa, kebun karet, kebun kopi, kebun
kelapa sawit dapat dibedakan dari hutan atau
vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur,
yaitu dari pola dan jarak tanamannya.
Bayangan
• Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau
objek yang berada di daerah gelap. Meskipun
demikian, bayangan juga dapat merupakan kunci
pengenalan yang penting bagi beberapa objek
yang justru dengan adanya bayangan menjadi
lebih jelas.
• Contoh: Lereng terjal tampak lebih jelas dengan
adanya bayangan, begitu juga cerobong asap dan
menara, tampak lebih jelas dengan adanya
bayangan.
Jalan layang
• Jalan layang dapat dikenali dari posisinya yang
lebih tinggi dari jalan lain disekitarnya
sehingga pancaran sinar matahari akan
menghasilkan bayangan jalan layang tersebut
2. Jembatan
Jembatan dapat dikenali dari bayangannya yang
memotong sebuah sungai.
Menara.
Monumen Nasional (Monas) terlihat lebih jelas pada
foto udara karena ada bayangannya yang tampak
Nasional (monas)
.
Situs
• Situs adalah letak suatu objek terhadap objek
lain di sekitarnya. Misalnya permukiman pada
umumnya memanjang pada pinggir beting
pantai, tanggul alam atau sepanjang tepi jalan.
Juga persawahan, banyak terdapat di daerah
dataran rendah, dan sebagainya.
Asosiasi
• Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek
yang lainnya.Contoh: Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan
kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang), bandara
berasosiasi dengan bandara.
• Keterkaitan suatu obyek dengan obyek lain dapat dimaksudkan
sebagai berikut :
• Sebuah obyek A dapat dikenali karena adanya obyek B yang
mempunyai kaitan/hubungan dengan obyek A.
• Dengan kata lain obyek B merupakan petunjuk bagi obyek A.
• Obyek B dapat merupakan bagian dari obyek A, atau merupakan
ciri-ciri khusus obyek A.
• Obyek B belum tentu ciri-ciri khusus obyek A, tetapi sangat
berhubungan dengan obyek A.
. Lapangan Sepakbola
• Sebuah obyek dikenali sebagai lapangan
sepakbola jika lapangan tersebut memiliki
gawang pada dua sisi lapangannya. Jika tidak
terlihat adanya gawang maka obyek tersebut
belum tentu merupakan lapangan sepakbola,
bisa lapangan lain. Obyek gawang dapat
dikatakan sebagai ciri-ciri khas dari lapangan
sepakbola.
2. Stasiun Kereta Api
• Sebuah bangunan dengan bentuk memanjang
dikenali sebagai stasiun kereta api jika pada
sekitar bangunan tersebut terdapat rel kereta api
lebih dari satu jalur. Rel bukan merupakan ciri-ciri
bangunan stasiun tetapi sangat berhubungan
dengan keberadaan stasiun.
• Selain jumlah rel, bangunan stasiun kereta api
dapat juga di asosiasikan dengan adanya
gerbong-gerbong yang diparkir karena
belum/tidak beroperasi.
3. Terminal Bis
• Sebuah obyek dikenali sebagai terminal bis
jika pada lahan bagian dalam terminal
tersebut berupa lahan parkir yang dipenuhi
oleh bus/kendaraan angkutan umum. Lahan
parkir di bagian dalam merupakan ciri-ciri
terminal, sedangkan bus/angkutan umum
yang sedang diparkir bukan ciri-ciri terminal
tetapi keduanya sangat berkaitan dengan
bangunan terminal itu sendiri.
4. Bandara/Lapangan Terbang
• Sebuah obyek dikenali sebagai
bandara/lapangan terbang jika di sekitar
landasan terdapat hanggar dan area parkir
untuk pesawat.
. Bangunan Sekolah
• Sebuah bangunan dikenali sebagai sekolah jika
di sekitar/dalam kompleks bangunan tersebut
memiliki lapangan untuk kegiatan olahraga
seperti lapangan basket, tenis, voli atau
badminton.
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf
Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf

More Related Content

Similar to Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf

436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
DoniSiahaan1
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
ELLYAMUTHIARAMADHANI
 
Citra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnyaCitra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnya
Agus Candra
 

Similar to Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf (20)

laporan penginderaan jauh tahap 5
laporan penginderaan jauh tahap 5laporan penginderaan jauh tahap 5
laporan penginderaan jauh tahap 5
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
Jl
JlJl
Jl
 
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
436946807-Ppt-Kd-3-3-Pemanfaatan-Peta-Penginderaan-Jauh-Dan-Sig.pptx
 
Pengindraan jauh
Pengindraan jauhPengindraan jauh
Pengindraan jauh
 
iv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptxiv-penginderaan-jauh.pptx
iv-penginderaan-jauh.pptx
 
Inderaja dan sig
Inderaja dan sigInderaja dan sig
Inderaja dan sig
 
Penginderaan jauh erna
Penginderaan jauh ernaPenginderaan jauh erna
Penginderaan jauh erna
 
Inderaja
InderajaInderaja
Inderaja
 
SOP Fotogram
SOP FotogramSOP Fotogram
SOP Fotogram
 
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptxBAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
BAB 2 Pengetahuan Dasar Pemetaan, Pengindraan Jauh dan SIG.pptx
 
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Citra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnyaCitra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnya
 
INDRAJA NEW .ppt
INDRAJA NEW .pptINDRAJA NEW .ppt
INDRAJA NEW .ppt
 
laporan penginderaan jauh tahap4
laporan penginderaan jauh tahap4laporan penginderaan jauh tahap4
laporan penginderaan jauh tahap4
 
Pengindraan Jauh
Pengindraan JauhPengindraan Jauh
Pengindraan Jauh
 
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauh
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauhKeunggulan dan kelemahan penginderaan jauh
Keunggulan dan kelemahan penginderaan jauh
 

More from MukarobinspdMukarobi

Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
MukarobinspdMukarobi
 
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
MukarobinspdMukarobi
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
MukarobinspdMukarobi
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
MukarobinspdMukarobi
 
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMETEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfkonsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfBuku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptxPengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
MukarobinspdMukarobi
 
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
MukarobinspdMukarobi
 

More from MukarobinspdMukarobi (20)

Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptxHidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
Hidrosfer, Oke Nemen !!!...............pptx
 
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebenara...
 
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdfPengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
Pengantar Ilmu Kebumian SANTOSO.pdf
 
hidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdfhidrosfer, Oke New......pdf
hidrosfer, Oke New......pdf
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
 
Interaksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.pptInteraksi Desa dan Kota.ppt
Interaksi Desa dan Kota.ppt
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
 
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptxWilayah dan Tata Ruang ..pptx
Wilayah dan Tata Ruang ..pptx
 
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
Kelas XII - Bab 3 - Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi ...
 
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
10 Konsep Esensial Geografi, OKE !!!.ppt
 
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdfMETEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI, CHAPTER 10 KLASIFIKASI IKLIM, New , OKe !!!.pdf
 
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdfwilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
wilayahnpewilayahan-191206163129.pdf
 
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdfkonsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
konsepesensialgeografi-151019111249-lva1-app6892 (2).pdf
 
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
14.-Ketahanan-Pangan-20122.pdf
 
prinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdfprinsip-prinsipgeografi.pdf
prinsip-prinsipgeografi.pdf
 
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdfBuku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
Buku Materi Geografi Kelas XI , Kurikulum Merdeka, Juli 2023.pdf
 
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptxPengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes  Sept. 21 !!!.pptx
Pengetahuan_Dasar_Pemetaan, OKE NEMEN Yes Sept. 21 !!!.pptx
 
1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx1.1.Kontrol diri (1).pptx
1.1.Kontrol diri (1).pptx
 
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
01._Buku_Pegangan_Pembelajaran_HOTS_2018.pdf
 

Recently uploaded

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 

Penginderaan Jauh, Oke !!!!-converted.pdf

  • 1. PENGINDERAAN JAUH Pengertian : 1. Lilesand and Keifer Ilmu, teknik dan seni untuk mendapatkan informasi tentang obyek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan obyek, wilayah atau gejala yang sedang dikaji.
  • 3.
  • 4. 1. Sumber Tenaga Sumber tenaga dalam proses inderaja terdiri atas: Tenaga Alamiah, yaitu sinar matahari(sistem pasif) Tenaga Buatan, yang berupa gelombang mikro/pusar (sistem aktif) Fungsi tenaga adalah untuk menyinari obyek permukaan bumi dan memantulkannya pada sensor • Penjelasan
  • 5. Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
  • 6. • Waktu penyinaran, jumlah energi yang diterima oleh obyek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak enegri yang diterima obyek, makin cerah warna obyek tersebut.
  • 7. • Bentuk permukaan bumi, permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyakmemantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas • Keadaan Cuaca, kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat
  • 8.
  • 9.
  • 10. 2. Atmosfer • Lapisan udara yang terdiri atas berbagai jenis gas, seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium. Molekul-molekul gas yang terdapat di dalam atmosfer tersebut dapat menyerap, memantulkan dan melewatkan radiasi elektromagnetik. • Di dalam inderaja terdapat istilah Jendela Atmosfer, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi. Keadaan di atmosfer dapat menjadi penghalang pancaran sumber tenaga yang mencapai ke permukaan bumi.
  • 11. Kondisi Cuaca yang berawan menyebabkan sumber tenaga tidak dapat mencapai permukaan bumi
  • 12. 3. Interaksi antara tenaga dan obyek • Interaksi antara tenaga dan obyek dapat dilihat dari rona yang dihasilkan oleh foto udara. Tiap-tiap obyek memiliki karakterisitik yang berbeda dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. • Obyek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada citra, sedangkan obyek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap pada citra. • Contoh : • permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.
  • 13. 4. Sensor dan Wahana • a. Sensor • Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor dapat dibedakan menjadi dua : • Sensor Fotografik, merekam obyek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit) • Sensor Elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini direkam dalam pada pita magnetic yang kemudian dapat diproses menjadi data visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan sebutan citra.
  • 14. • b. Wahana • Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok : • Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi • Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi • Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km diluar atmosfer bumi.
  • 15.
  • 16.
  • 17. 5. Perolehan Data • Data yang diperoleh dari inderaja ada 2 jenis : • Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop, stereoskop dapat digunakan untuk melihat obyek dalam bentuk tiga dimensi. • Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh yang diterapkan pada komputer.
  • 19. 6. Pengguna Data • Pengguna data merupakan komponen akhir yang penting dalam sistem inderaja, yaitu orang atau lembaga yang memanfaatkan hasil inderaja. Jika tidak ada pengguna, maka data inderaja tidak ada manfaatnya. Salah satu lembaga yang menggunakan data inderaja misalnya adalah : • Bidang militer • Bidang kependudukan • Bidang pemetaan • Bidang Meteorologi dan Klimatologi
  • 20. INTERPRETASI CITRA • adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali obyek pada citra, selanjutya menilai arti penting dari obyek tersebut
  • 21. • 1. Deteksi • Pada tahap ini dilakukan kegiatan mendeteksi obyek yang terekam pada foto udara maupun foto satelit • 2. Identifikasi • Mengidentifikai obyek berdasarkan ciri-ciri spektral, spasial dan temporal. • 3. Pengenalan • Pengenalan obyek yang dilakukan dengan tujuan untuk mengklasifikasikan obyek yang tampak pada citra berdasarkan pengetahuan tertentu • 4. Analisis • Analisis bertujuan untuk mengelompokkan obyek yang mempunyai ciri-ciri yang sama • 5. Deduksi • Merupakan kegiatan pemrosesan citra berdasarkan obyek yang terdapat pada citra ke arah yang lebih khusus. • 6. Klasifikasi • Meliputi deskripsi dan pembatasan (deliniasi) dari obyek yang terdapat pada citra • 7. Idealisasi • Penyajian data hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap pakai.
  • 23. Rona dan Warna • Rona ialah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek pada citra, sedangkan warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak.
  • 24. Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada citra karena sinar yang datang mengalami hamburan hingga mengurangi pantulan sinarnya.
  • 25. Warna obyek yang gelap cenderung menghasilkan rona yang gelap Obyek yang basah/lembab cenderung menghasilakn rona gelap
  • 26. Pantulan obyek, misalnya perairan akan menghasilkan rona yang gelap. Sedangkan perbukitan kapur akan menhasilkan rona yang terang.
  • 27. Bentuk • Merupakan variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu obyek. Kita bisa adanya objek stadion sepakbola pada suatu foto udara dari adanya bentuk persegi panjang. demikian pula kita bisa mengenali gunung api dari bentuknya yang cembung. Sekolahan berbentuk I, L, U, atau kotak.
  • 28. Gedung sekolah pada umumnya memiliki bentuk seperti huruf I, L, U dan persegi panjang atau kotak.
  • 29. . Lapangan sepakbola yang memiliki lintasan lari berbentuk elips, sedangkan yang tidak memiliki lintasan lari akan berbentuk persegi panjang.
  • 30. • 2. Tajuk pohon palma berbentuk bintang, tajuk pohon kerucut berbentuk kerucut dan tajuk pohohn bambu seperti buu-bulu. • 3. Bekas Meander sungai yang terpotong dapat dikenali sebagai dataran rendah yang berbentuk tapal kuda dan kadang berisi air yang menjadi danau tapal kuda (danau oxbow). • 5. Masjid dapat dikenali dari bentuknya yang relatif persegi atau bentuk khas pada kubahnya
  • 31. Ukuran • Ukuran merupakan ciri objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala, karena itu dalam memanfaatkan ukuran sebagai interpretasi citra, harus selalu diingat skalanya.. Contoh: Lapangan olah raga sepakbola dicirikan oleh bentuk (segi empat) dan ukuran yang tetap, yakni sekitar (80 m - 100 m).
  • 32. • Lapangan olahraga selain berbentuk segi empat juga dapat dibedakan dari ukurannya. Misalnya : - Lapangan sepakbola memiliki ukuran yang luas, sekitar 100 m X 80 m - Lapangan tenis memiliki ukuran kecil, sekitar 15 m X 30 m . Ukuran bangunan untuk pemukiman memiliki ukuran yang berbeda dengan ukuran bangunan sekolah, perkantoran dan pabrik. Permukiman pendudukan memiliki ukuran yang lebih kecil dari bangunan sekolah dan perkantoran
  • 33.
  • 34. Tekstur • Tekstur adalah frekwensi perubahan rona pada citra. Ada juga yang mengatakan bahwa tekstur adalah pengulangan pada rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual. Tekstur dinyatakan dengan: kasar, halus, dan sedang. Misalnya: Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan semak bertekstur halus
  • 35. • Suatu obyek dalam foto udara memiliki perbedaan tekstur dapat dilihat dari : • 1. permukaan buminya tidak rata atau tidak • 2. keadaaan dan keberadaan obyek lain di atas permukaan bumi misal pepohonan, perairan, permukiman dll. • Beberapa contoh pengenalan obyek berdasarkan teksturnya adalah : • 1. Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan semak bertektur halus. • 2. Lahan kosong bertekstur halus, lahan tebu bertekstur sedang, kumpulan pepohonan bertekstur kasar • 3. Permukaan air yang tenang bertekstur halus, sedikit beriak bertekstur sedang, berombak besar bertekstur kasar.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Pola • Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh: Pola aliran sungai menandai struktur geologis. Pola aliran trelis menandai struktur lipatan. Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu ukuran rumah dan jaraknya seragam, dan selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya.
  • 39. Aliran sungai konsekuen Adalah sungai yang memeiliki arah aliran yang sesuai dengan kemiringan batuan daerah yang dilewatinya.
  • 40. b. Aliran sungai radial sentrifugal Adalah pola aliran sungai dalam bentuk menjari yang arah alirannya meninggalkan titik pusat. Pola aliran sungai ini biasanya terdapat di daerah vulkan atau puncak yang berbentuk kerucut
  • 41. bentuk menjari yang arah alirannya menuju ke titik pusat. Pola aliran sungai ini biasanya terdapat di daerah ledokan/basin atau aliran sungai yang masuk ke danau.
  • 42. • 2. Permukiman Perumahan rakyat yang disediakan khusus oleh suatu proyek baik pemerintah atau swasta memiliki pola yang teratur, biasanya memiliki jarak dan ukuran seragam. Sedangkan rumah yang di bangun oleh penduduk cenderung memiliki pola tidak beraturan, dengan bentuk dan jarak yang tidak seragam
  • 43.
  • 44. • Pola tanam pada tanaman di lahan perkebunan. Kebun kelapa, kebun karet, kebun kopi, kebun kelapa sawit dapat dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola dan jarak tanamannya.
  • 45.
  • 46. Bayangan • Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Meskipun demikian, bayangan juga dapat merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa objek yang justru dengan adanya bayangan menjadi lebih jelas. • Contoh: Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan, begitu juga cerobong asap dan menara, tampak lebih jelas dengan adanya bayangan.
  • 47. Jalan layang • Jalan layang dapat dikenali dari posisinya yang lebih tinggi dari jalan lain disekitarnya sehingga pancaran sinar matahari akan menghasilkan bayangan jalan layang tersebut
  • 48.
  • 49. 2. Jembatan Jembatan dapat dikenali dari bayangannya yang memotong sebuah sungai.
  • 51. Monumen Nasional (Monas) terlihat lebih jelas pada foto udara karena ada bayangannya yang tampak Nasional (monas) .
  • 52. Situs • Situs adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. Misalnya permukiman pada umumnya memanjang pada pinggir beting pantai, tanggul alam atau sepanjang tepi jalan. Juga persawahan, banyak terdapat di daerah dataran rendah, dan sebagainya.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57. Asosiasi • Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya.Contoh: Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu (bercabang), bandara berasosiasi dengan bandara. • Keterkaitan suatu obyek dengan obyek lain dapat dimaksudkan sebagai berikut : • Sebuah obyek A dapat dikenali karena adanya obyek B yang mempunyai kaitan/hubungan dengan obyek A. • Dengan kata lain obyek B merupakan petunjuk bagi obyek A. • Obyek B dapat merupakan bagian dari obyek A, atau merupakan ciri-ciri khusus obyek A. • Obyek B belum tentu ciri-ciri khusus obyek A, tetapi sangat berhubungan dengan obyek A.
  • 58. . Lapangan Sepakbola • Sebuah obyek dikenali sebagai lapangan sepakbola jika lapangan tersebut memiliki gawang pada dua sisi lapangannya. Jika tidak terlihat adanya gawang maka obyek tersebut belum tentu merupakan lapangan sepakbola, bisa lapangan lain. Obyek gawang dapat dikatakan sebagai ciri-ciri khas dari lapangan sepakbola.
  • 59.
  • 60. 2. Stasiun Kereta Api • Sebuah bangunan dengan bentuk memanjang dikenali sebagai stasiun kereta api jika pada sekitar bangunan tersebut terdapat rel kereta api lebih dari satu jalur. Rel bukan merupakan ciri-ciri bangunan stasiun tetapi sangat berhubungan dengan keberadaan stasiun. • Selain jumlah rel, bangunan stasiun kereta api dapat juga di asosiasikan dengan adanya gerbong-gerbong yang diparkir karena belum/tidak beroperasi.
  • 61.
  • 62. 3. Terminal Bis • Sebuah obyek dikenali sebagai terminal bis jika pada lahan bagian dalam terminal tersebut berupa lahan parkir yang dipenuhi oleh bus/kendaraan angkutan umum. Lahan parkir di bagian dalam merupakan ciri-ciri terminal, sedangkan bus/angkutan umum yang sedang diparkir bukan ciri-ciri terminal tetapi keduanya sangat berkaitan dengan bangunan terminal itu sendiri.
  • 63.
  • 64. 4. Bandara/Lapangan Terbang • Sebuah obyek dikenali sebagai bandara/lapangan terbang jika di sekitar landasan terdapat hanggar dan area parkir untuk pesawat.
  • 65.
  • 66. . Bangunan Sekolah • Sebuah bangunan dikenali sebagai sekolah jika di sekitar/dalam kompleks bangunan tersebut memiliki lapangan untuk kegiatan olahraga seperti lapangan basket, tenis, voli atau badminton.