SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Bagi Masyarakat
Pesisir Di Pulau Lanjukang
Alfian Arya D121191078[1]
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin,
Makassar, Sulawesi Selatan, 90245
ABSTRAK
Pendidikan merupakan jalan emas menuju perbaikan kualitas hidup suatu bangsa. Tanpa
pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Sulitnya akses pendidikan
membuat sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk berhenti sekolah dan bekerja
membantu orangtua mereka di laut. Kondisi seperti ini banyak terjadi, salah satunya di pulau
Lanjukang, Sulawesi Selatan.Pulau Lanjukang merupakan pulau terluar di wilayah Makassar
yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Makassar dan untuk mencapai pulau ini hanya bisa
menggunakan kapal kecil dengan biaya yang cukup tinggi. Hal inilah yang kerap menyulitkan
penduduk pulau Lanjukang, khususnya para anak nelayan harus mengakses pendidikan ke luar
pulau sebab belum adanya sekolah yang beroperasi dipemukiman mereka.Maka tidak heran
jika di pulau ini banyak ditemui anak-anak yang buta huruf karena tidak bersekolah, padahal
keterampilan membaca harus segera dikuasai sejak dini sebab keterampilan membaca
merupakan modal utama seseorang dalam upaya memperoleh informasi dan pengetahuan. Pada
artikel kali ini saya akan membahas Faktor apa saja yang menjadi penghambat kurangnya
tingkat pendidikan di pulau Lanjukang, Serta upaya-upaya dalam pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia pada masyarakat pesisir, khususnya di pulau Lanjukang.
Hal inilah yang kemudian saya akan di bahas dalam penulisan artikel ini. Metode yang saya
gunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan pendekatan metode studi literatur dengan
mengambil informasi/sumber dari web/platform sejenisnya internet.Adapun tujuan penulisan
artikel ini untuk menambah wawasan kita terhadap dunia kemaritiman terkhususnya terkait
kesejahteraan hidup masyarakat maritim. Kesejahteraan hidup yang dimaksud disini ialah
kesejahteraan pendidikan para masyarakat maritim, dalam hal ini, khusunya para anak usia
sekolah di pulau Lanjukang. Diharapkan outline dalam penulisan artkel ini adalah tercapainya
sumber daya manusia yang berpendidikan, khususnya bagi masyarakat pesisir di pulau
Lanjukang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perspektif masyarakat nelayan terkait
pendidikan, dalam hal ini adalah orang tua anak-anak pesisir. Kemudian faktor ekonomi, faktor
lingkungan dan lainnya yang menjadi alasan berikutnya. Pendidikan sangatlah penting,
pendidikan merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan generasi muda menuju masa depan
yang lebih baik, tentunya untuk menghadapi segala tantangan yang mendatang.Anak-anak
pesisir yang cerdas dan berpendidikan akan membawa tingkat kehidupan keluarga menjadi
lebih baik, dari sistem sosial dan ekonomi, bahkan dapat memajukan potensi sumber daya
dibidang kelautan kelak.
Kata Kunci: Pendidikan, Masyarakat Maritim, Anak Pesisir
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesia sejak dulu telah dikenal sebagai negara maritim, yaitu negara yang terkenal
dengan masyarakat baharinya dengan jumlah kepulauan 17.508 serta garis pantai 81.000 Km2
dan 5,8 juta Km2
. Fakta memperlihatkan lebih dari sepertiga atau sama dengan 5.300.000
masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dalam pemanfaatan sumber daya pesisir
dan pulau kecil masih tergolong miskin, yang tersebar di 8.090 desa pesisir yang hampir 80%
nya berada di wilayah timur Indonesia. Indonesia juga dikenal sebagai pemilik kekayaan laut
yang luar biasa. Tetapi sayangnya hal itu tidak ditunjang dengan pendidikan yang baik.
Masyarakat pesisir masih terbuai dengan kekayaan laut yang melimpah. Hal tersebut yang
menjadi penghambat perkembangan pendidikan di daerah pesisir. Mereka masih beranggapan
bahwa tanpa pendidikan mereka pun bisa hidup. Menurut mereka hanya dengan dapat
menangkap ikan sebanyak-banyaknya mereka bisa menjadi kaya. Jika masih dengan pemikiran
yang tradisional tersebut maka tidak memungkinkan pendidikan di daerah pesisir menjadi lebih
baik. Dalam masyarakat pesisir terdapat pola-pola pendidikan yang belum tentu sama dengan
pola pendidikan masyarakat perkotaan. Masyarakat pesisir sebagian besar menganut pola
pendidikan kecakapan hidup. Sekolah formal di daerah pesisir yang sangat terbatas ditambah
dengan fasilitas yang kurang memadai membuat pendidikan di daerah pesisir kurang
berkualitas selain dikarenakan oleh pola pikir, kultur masyarakat, dan tuntutan ekonomi.
(Indah, 2017)
Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 dan PP 25 Tahun 2005, semua warga negara
Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran tanpa terkecuali, baik yang “kaya”
maupun yang “miskin” dan masyarakat perkotaan maupun pedesaan/pulau(terpencil). Untuk
itu, pendidikan di Indonesia terutama akses memperoleh pendidikan bagi masyarakat miskin
dan terpencil menjadi suatu masalah klasik yang memerlukan langkah langkah strategis dari
pemerintah untuk menanganinya. Oleh kerena itu perlu perbaikan dalam penataan infrastuktur
dan pola pendidikan masyarakat pesisir yang bila dimungkinkan sejalan dengan tradisi daerah
setempat agar potensi laut kita tidak dikuras habis tanpa ada pelestarian yang baik.
(Indah, 2017).
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada artikel ini adalah sebagai berikut:
1). Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendidikan anak masyarakat Pulau Lanjukang?
2). Apa saja Upaya-Upaya Pengembangan & Pemberdayaan SDM di Pulau Lanjukang?
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Masyarakat Pulau
Lanjukang
Masyarakat nelayan menghadapi sejumlah masalah politik, sosial dan ekonomi yang
komplek. dalam hal ini tentu disebabkan karena kebijakan pembangunan yang belum sungguh
sungguh dalam pembuatan dan implementasinya. Persoalan sosial ekonomi dan budaya yang
terjadi pada masyarakat nelayan sekiranya cukup kompleks, dalam penyelesaiannya jelas tidak
semudah yang kita fikirkan. Pastinya masyarakat merupakan pelaku utama bagi pembangunan,
maka dengan itu sangat diperlukannya kualitas sumber daya manusia yang berpotensial,
sehingga masyarakat dapat bergerak pada arah pembangunan untuk menuju cita-cita rakyat
Indonesia, yaitu bangsa yang makmur dan berkepribadian yang luhur, terlebih lagi pada zaman
yang semakin hari bertambah tuntutan yang harus dipenuhi diera modern ini maupun yang akan
datang, masyarakat dituntut untuk mempunyai keterampilan atau kompetensi dalam dirinya
supaya dirinya menjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, bagi bangsa dan negara,
untuk menggali potensi yang dimiliki oleh manusia maka diperlukan adanya pendidikan
(Khumairah, 2019).
Pada masa era modern ini program pendidikan mempunyai andil yang sangat besar
terhadap kemajuan ekonomi dalam suatu bangsa. Pembangunan pendidikan pada dasarnya
dilakukan dalam empat strategi pokok yaitu pemerataan kesempatan, relevansi pendidikan
dengan pembangunan, kualitas pendidikan dan efisiensi pengelolaan. Dalam kaitannya dengan
sumber daya manusia yang berkualitas selain dapat ditingkatkan melalui pendidikan yang
bersifat formal juga dapat digali melalui pendidikan dalam keluarga sebagai wadah sosial
terkecil (pendidikan non formal). Suatu kualitas sumberdaya manusia pastinya tidak akan
pernah lepas tentang bagiamana suatu keluarga mendidik anak-anaknya dalam beberapa hal
yang berkaitan dengan kehidupan baik di masa lalu, sekarang, maupun di masa yang akan
datang. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa untuk menghasilkan suatu sumber daya
manusia yang berkualitas, keluarga harus memaksimalkan fungsinya sebagai lembaga
pendidikan.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pendidikan bagi anak nelayan mengapa mereka
sampai tidak mendapatkan kesempatan belajar atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, diantaranya adalah faktor keluarga, ekonomi, dan lingkungan.
A. Motivasi Keluarga
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial
lainnya berembang dimasayarakat manapun didunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia
yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Keluarga
dapat digolongkan kedalam kelompok primer, selain karena para anggotanya saling
mengadakan kontak langsung, juga karena adanya keintiman dari para angotanya. Keluarga
merupakan pendidikan nonformal pertama bagi setiap anak yang lahir di dunia. Bagi setiap
keputusan yang akan ditentukan oleh seorang anak, dukungan orang tua, saudara dan keluarga
sangatlah berpengaruh terhadap keputusan-keputusan penting yang akan diputuskan oleh anak.
Kemudian dorongan orang tua terkait dalam petuah-petuah akan pentingnya pendidikan bagi
masa depan kelak. Disamping orang tua adalah sebagai faktor utama juga dalam segi
pembiayaan. Seorang ayah dan ibu berkewajiban untuk memberikan pendidikan kepada anak-
anaknya, namun terkadang pendidikan dirumah biasanya lebih dibebankan pada ibu karena
seorang ibu dianggap lebih dekat dengan anak. Tetapi sebenarnya pendidikan adalah tanggung
jawab bagi keduanya. Namun tidak semua orang tua memiliki kebiasaan dan pola pendidikan
yang sama dalam mendidik anak-anak mereka, tidak semua orang tua memiliki kesamaan
dalam mengambil sebuah keputusan dan sikap, sehingga orangtua dianggap kurang dan tidak
memperhatikan anak karena kesibukanya mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan hidup
seperti halnya pada keluarga nelayan.
Motivasi yang berasal dari dalam diri anak tentunya perlu backingan dari setiap orang
tua, semakin besar dukungan dan penenkanan orangtua terhadap hal yang baik maka semakin
besar pula semangat seorang anak untuk melakukannya. Kemudian hal lainnya adalah latar
latar belakang pendidikan orang tua, tingkat pendidikan orang tua secara langsung akan
menentukan baik buruknya pola komunikasi antara anggota keluarga. Selain itu imbas dari
pendidikan orangtua akan mempengaruhi persepsi anak-anak tentang penting tidaknya
pendidikan. Tentunya dengan dasar pendidikan yang relatif memadai untuk mampu
memberikan makna terhadap nilai, kegunaan dan pentingnya pendidikan bagi masa depan
anaknya sehingga kesungguhan untuk menambah wawasan dan bekerja keras untuk
menyekolahkan anaknya menjadi cita-cita dan harapan dalam hidupnya (Khumairah, 2019).
B. Ekonomi
Faktor ekonomi adalah yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi Pendidikan
anak nelayan. Kurangnya informasi dan anggapan penting pengetahuan menjadikan pola
ekonomi masyarakat pesisir yang stagnan (tetap pada posisi), sehingga perkembangan ekonomi
masyarakat pesisir juga kurang berkembang, cara mendapatkan penghasilan yang singkat yang
dalam hal ini adalah sebagai seorang nelayan, ketika ingin mendapatkan penghasilan tidaklah
harus membutuhkan ijazah. Penghasilan yang mereka dapatkan selalu digantungkan setiap
hari, sehingga dengan cara seperti itu memang akan mempengaruhi pola keluarga dalam
mengatur keuangan keluarga dengan cara-cara sederhana. Hal ini dikarenakan pola pemikiran
kekayaaan laut yang masih tersedia setiap hari bahkan dalam pikiran mereka tidak aka nada
habisnya. Pola pikir yang seperti itulah yang sulit dikembangkan.
Dengan pola seperti di atas kebutuhan pokok akan pengeluaran keuangan lebih
dipentingkan kebutuhan pokok/sampingan keluarga (properti) di banding dengan kebutuhan
pendidikan, kurang pentingnya anggapan pendidikan juga dipengaruhi dengan masa depan
pekerjaan yang sudah pasti bagi pandangan masyarakat pesisir yang notabennya bekerja
sebagai nelayan. Selain hal tersebut, kurangnya perkembangan ekonomi keluarga juga memicu
anak-anak untuk mandiri dalam mendapatkan hasil keuangan dibandingkan dengan pentingnya
pendidikan. Kemiskinan yang melanda rumah tangga masyarakat pesisir telah mempersulit
mereka dalam hal menyekolahkan anak-anaknya. Anak-anak mereka harus menerima
kenyataan untuk mengenyam tingkat pendidikan yang rendah, karena ketidakmampuan
ekonomi orangtuanya. Apabila para orangtua nelayan mampu untuk menyekolahkan anak-
anaknya, mereka berusaha menyekolahkan anaknya setinggi mungkin, sehingga tidak harus
menjadi nelayan seperti orangtuanya, tetapi biasanya orangtua nelayan tidak mampu
membebaskan diri dari profesi nelayan, turun-temurun adalah nelayan (Khumairah, 2019).
Anak-anak dituntut untuk ikut mencari nafkah, menanggung beban kehidupan rumah
tangga, dan mengurangi beban tanggung jawab orang tuannya. Oleh karena itu, sebagian besar
anak nelayan masih ingin bekerja di bidang kenelayanan untuk menambah pendapatan keluarga
daripada bersekolah. Keterbatasan penghasilan atau kemiskinan yang dialami oleh masyarakat
pesisir tidak jarang membuat istri maupun anak-anak mereka ikut terlibat mencari nafkah
tambahan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Ketika kita melihat secara umum,
sesungguhnya pada setiap rumah tangga nelayan kurangnya perhatian terhadap perencanaan
terkait pendidikan untuk anak-anaknya. Sehingga hal tersebut berdampak pada kesempatan
mendapatkan pendidikan fomal bagi anak-anak mereka. Maka dari itu kebanyakan anak-anak
pesisir dari masyarakat nelayan tidak mendapatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana
sebuah pendidikan.
C. Lingkungan
Faktor lainnya adalah lingkungan, dalam kehidupan bermasyarakat faktor lingkungan
juga pastinya berpengaruh. Lingkungan meliputi kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dapat
mempengaruhi perkembangan anak, perilaku anak, pertumbuhan anak, meskipun lingkungan
tidak bertanggung jawab penuh terhadap kedewasaan anak namun lingkungan merupakan
faktor yang sangat menentukan dan pengaruhnya sangat besar terhadap anak, sebab
bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak disadari pasti akan
mempengaruhi anak, misalnya apabila anak tersebut berada di lingkungan banyak anak yang
sekolah maka anak itu akan terpengaruh dengan sikap anak yang sekolah, namun jika
dilingkungan anak itu banyak anak yang tidak sekolah atau putus sekolah maka anak tersebut
akan terpengaruh dengan tindakan-tindakan atau perbuatan anak yang putus sekolah.
Dilihat dari segi pergaulan, dari segi keseharian teman bermain. Dalam suatu
lingkungan, ada beberapa anak nelayan yang tidak bersekolah baik karena faktor kurang
mampu, bahkan ada beberapa anak nelayan yang mampu namun tidak bersekolah itu karena
mereka beranggapan bahwa mereka tetap dapat hidup tanpa ijazah, atau pun adanya faktor
malas dalam kata lain sudah sagat nyaman dengan kesehariannya.
Dalam hal ini, pastinya akan mempengaruhi pikiran dan motivasi anak lainnya, ketika
anak yang lain betul tidak mempunyai kesadaran dari dirinya dan perhatian dari orang tua
mereka. Dalam kata lain, anak-anak terbawa pikirannya dengan anak-anak lainnya yang tidak
bersekolah atau pun yang putus sekolah.
II.2 Upaya-Upaya Pengembangan & Pemberdayaan SDM di Pulau Lanjukang
1. Pendidikan Formal & Non-Formal
Secara sederhana pendidikan bisa di artikan sebagai usaha untuk mengarahkan peserta
didik dari yang tidak tahu. Sehingga dengan memiliki pengetahuan maka seseorang akan
menjadi lebih terarah dalam menentukan maupun mengambil keputusan.
Gambar 1. Anak-anak masyarakat pulau lanjukang yang buta huruf dibantu dengan relawan
sedang belajar mengenal huruf dengan menggunakan kail pancing
2. Peningkatan pengetahuan dan wawasan lingkungan
Pengetahuan dan wawasan lingkungan penting di terapkan pada masyarakat agar dapat
meningkatkan pengembangan sumber daya manusia untuk membarikan konsep dan pandangan
yang sama dan benar kepada masyarakat tentang linkungan dan perannya terhadap kehidupan
masyarakat secara keseluruhan. Pengetahuan dan wawasan yang diberikan pada masyarakat
harus dilihat dari lingkungan dan jenis pekerjaanya agar lebih spesifik dan lebih menekankan
pada pengetahuan dan wawasan yeng berkaitan lansung dengan sumber daya yang ada. Cara
yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan lingkungan pada masyarakat perlu
dilakukan penyuluhan dan pelatihan di lingkungan masyarakat agar masyarakat dapat
mengetahui perannya terhadap lingkungan. Peningkatkan pengetahuan dan wawasan juga perlu
melibatkan aparatur desa dan kecamatan.
3. Pengembangan keterampilan masyarakat
Peningkatan keterampilan masyarakat untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia
dari pengelolaan lingkungan harus ada campur tangan dari pemerintah untuk mendorong peran
serta dari seluruh masyarakat secara aktif. Keterampilan sangatlah penting dimiliki oleh setiap
masyarakat karena pengembangan keterampilan dapat membantu masyarakat dalam
meningkatkan kualitas kerja yang lebih terampil dan cekatan dalam melakukan pekerjan.
Keterampilan tersebut terutama berkaitan dengan cara-cara pemanfaatan sumber daya
perikanan yang ada di masyarakat pesisir bagaimana masyarakat memanfaatkan potensi
sumber daya parikanan dengan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
Ada tiga faktor yang mempengaruhi pendidikan anak nelayan di Pulau Lanjukang : 1).
motivasi keluarga yang dimana keluarga adalah pendidikan nonformal pertama bagi setiap
anak, motivasi keluarga sangat menentukan setiap semangat dan keputusan-keputusan yang di
buat oleh setiap anak; 2) ekonomi, faktor ini tidak kalah pentingnya karena ketika anak akan
bersekolah tentunya membutuhkan biaya, semakin tinggi tingkatan sekolah seorang anak maka
akan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan: dan 3). lingkungan juga menjadi salah satu
faktor penentu. Dilihat dari segi pergaulan, dari segi keseharian teman bermain. Ketika kita
melihat sekeliling dalam lingkungan pergaulan seorang anak, ketika ada beberapa seorang anak
nelayan lainnya yang tidak bersekolah baik karena faktor kurang mampu, bahkan ada beberapa
anak nelayan yang mampu namun tidak adanya keinginan untuk bersekolah bersekolah itu
karena mereka beranggapan bahwa mereka akan tetap dapat hidup tanpa ijazah, atau pun
adanya faktor malas dalam kata lain sudah sangat nyaman dengan kesehariannya.
Sangat penting memberdayakan masyarakat pesisir. Terutama dengan memberikan
pelayanan pendidikan agar mereka tidak tertinggal dan dapat bersaing, kemudian untuk
menghindari adanya kasus pembodohan karena kurangnya pengetahuan yang mereka miliki
misalnya. Laut luas serta memiliki sumber keayaan alam yang melimpah, jangan sampai
masyarakat pesisir (Pulau) tidak mengetahui akan potensi sumber daya alam yang dimiliknya.
Masayarakat tidak hanya mengelola dan memanfaatkan alamnya saja, akan tetapi menjaga, dan
memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana. Dengan demikian masyarakat pesisir tidak
hanya memiliki pekerjaan sebagi nelayan pancing atau semacamnya. Tetapi juga memilik
pekerjaan lain yang dapat ia ciptakan secara kelompok atau individu dengan mandiri. Sehingga
menjadi masyarakat pesisir yang mandiri dan sejahtera. Kemudian dapat menyekolahkan anak-
anaknya ke SMA atau Perguruan Tinggi tanpa mengkhawatirkan beban biaya lagi, sebab sudah
punya penghasilan lebih. Ketika anak-anak mereka mendapatkan pendidikan maka akan lebih
banyak potensi-potensi baru terkait sumber daya manusia untuk lebih mengembangkan
sumberdaya alam yang berada disekitar. Disini kita dapat melihat fenomena serta faktor yang
dapat mengakibatkan keterbatasan masyarakat pulau dalam menerima pendidikan khususnya
anak-anak di usia sekolah. Tentu faktor ekonomi yang dapat menjadi alasan utama,tapi dengan
sumber daya yang dimiliki di Pulau tersebut tidak akan ada alasan ekonomi yang menjadi
penghambat dalam memperoleh pendidikan.Sebagai kesimpulan, seharusnya pemerintah dapat
melakukan pembangunan yang merata karena untuk menjadi sebuah negara maritim, maka
infrastrukur antar pulau dan sepanjang pantai di setiap pulau merupakan hal yang harus
dibangun dan dikembangkan. Lantas bagaimana Indonesia dapat mencapai cita-citanya sebagai
poros maritim dunia, jika sumber daya manusia-nya saja tidak dapat dikelola terlebih dahulu.
Program pendidikan Life Skill menurut saya merupakan salah satu strategi pendidikan yang
dapat memberikan bekal keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar
kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di masyarakat. Dapat menjadi
jalan keluar bagi sebagian masyarakat pulau yang tidak mau bersekolah,dikarenakan faktor
ekonomi masing-masing keluarga berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Humune, Jessica Priska , dkk. 2017. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat
Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Diakses pada 18 Mei 2020
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/16808
Ikhsan, Andi Muhammad . 2018 . Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Perilaku
Lingkungan Nelayan Di Wilayah Pesisir Pantai Barat Sulawesi Selatan. Diakses pada
20 Mei 2020
https://www.slideshare.net/MuhammadIkhsan204/pengaruh-tingkat-pendidikan-terhadap-
perilaku-lingkungan-nelayan-di-wilayah-pesisir-pantai-barat-sulawesi-selatan
Kurniawan, Asep . 2016. Sejarah Pendidikan Masyarakat Pesisir Nusantara. Diakses pada 19
Mei 2020
syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tamaddun/article/view/1180
Mansyur, Khumairah.2019.Budaya Pendidikan Anak Pesisir di Wilayah Kepulauan
Spermonde. Diakses pada 19 Mei 2020
http://www.ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/44
Masri, Amiruddin. 2017. Pendidikan Anak Nelayan Pesisir Pantai Donggala . Diakses pada
19 Mei 2020
http://spaj.ukm.my/ajehh/index.php/ajehh/article/view/21
Wardah, Indah Mahsunatul . 2017 . PEKAT MAPULALE (Pendidikan Masyarakat Maritim di
Pulau Lae-lae). Diakses pada 19 Mei 2020
https://www.academia.edu/35274225/_PEKAT_MAPULALE_Pendidikan_Masyarakat_Mari
tim_di_Pulau_Lae-lae_

More Related Content

What's hot

Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanAli Rohman
 
Masalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguranMasalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguranKewin Harahap
 
Belajar dan belajar pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
Belajar dan belajar  pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...Belajar dan belajar  pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
Belajar dan belajar pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...bima maarif
 
Spm tema karangan berdasarkan tema buku teks
Spm tema karangan berdasarkan tema buku teksSpm tema karangan berdasarkan tema buku teks
Spm tema karangan berdasarkan tema buku teksWong Fangmin
 
minggu interaksi sk kerupang 2012
minggu interaksi sk kerupang 2012minggu interaksi sk kerupang 2012
minggu interaksi sk kerupang 2012Hamizah Rifai
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaCeLin ZaQuisha
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Powerpoint Bahasa Indonesia bab II - Pendidikan
Powerpoint Bahasa Indonesia bab II - PendidikanPowerpoint Bahasa Indonesia bab II - Pendidikan
Powerpoint Bahasa Indonesia bab II - PendidikanRIZKY AYU NABILA
 
Komposisi penduduk pendidikan
Komposisi penduduk   pendidikanKomposisi penduduk   pendidikan
Komposisi penduduk pendidikanEka Arya
 

What's hot (19)

Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikan
 
Masalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguranMasalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguran
 
Belajar dan belajar pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
Belajar dan belajar  pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...Belajar dan belajar  pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
Belajar dan belajar pengembangan masyarakat pedesaan dalam hubungan pendidik...
 
Pidato Mendikbud Hardiknas 2016
Pidato Mendikbud Hardiknas  2016Pidato Mendikbud Hardiknas  2016
Pidato Mendikbud Hardiknas 2016
 
Spm tema karangan berdasarkan tema buku teks
Spm tema karangan berdasarkan tema buku teksSpm tema karangan berdasarkan tema buku teks
Spm tema karangan berdasarkan tema buku teks
 
minggu interaksi sk kerupang 2012
minggu interaksi sk kerupang 2012minggu interaksi sk kerupang 2012
minggu interaksi sk kerupang 2012
 
topik 5
topik 5topik 5
topik 5
 
jajal
jajaljajal
jajal
 
Tugas Karya Ilmiah
Tugas Karya IlmiahTugas Karya Ilmiah
Tugas Karya Ilmiah
 
Peran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraanPeran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraan
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
 
Pendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semuaPendidikan untuk semua
Pendidikan untuk semua
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Fenomena siswa putus sekolah
Fenomena siswa putus sekolahFenomena siswa putus sekolah
Fenomena siswa putus sekolah
 
Jendela berdebu
Jendela berdebuJendela berdebu
Jendela berdebu
 
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasional
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasionalPeranan pendidikan dalam pendidikan nasional
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasional
 
Powerpoint Bahasa Indonesia bab II - Pendidikan
Powerpoint Bahasa Indonesia bab II - PendidikanPowerpoint Bahasa Indonesia bab II - Pendidikan
Powerpoint Bahasa Indonesia bab II - Pendidikan
 
Komposisi penduduk pendidikan
Komposisi penduduk   pendidikanKomposisi penduduk   pendidikan
Komposisi penduduk pendidikan
 
Makalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusiaMakalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusia
 

Similar to Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Bagi Masyarakat Pesisir Di Pulau Lanjukang

Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaKondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaGlorya Sidabutar
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikanfenty_febriani
 
TUGAS 1 AGENDA 1.pptx
TUGAS 1 AGENDA 1.pptxTUGAS 1 AGENDA 1.pptx
TUGAS 1 AGENDA 1.pptxssuser1b2b4f
 
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanFungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanf' yagami
 
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...Lutfi Arya
 
Pendidikan yang Berpihak pada Murid (Edited).pptx
Pendidikan yang Berpihak pada Murid (Edited).pptxPendidikan yang Berpihak pada Murid (Edited).pptx
Pendidikan yang Berpihak pada Murid (Edited).pptxFarid139630
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesiaWarnet Raha
 
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxMAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxam7946604
 
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsaHamida ID
 

Similar to Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Bagi Masyarakat Pesisir Di Pulau Lanjukang (20)

Kondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di IndonesiaKondisi pendidikan di Indonesia
Kondisi pendidikan di Indonesia
 
Kpf individu
Kpf individuKpf individu
Kpf individu
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
TUGAS 1 AGENDA 1.pptx
TUGAS 1 AGENDA 1.pptxTUGAS 1 AGENDA 1.pptx
TUGAS 1 AGENDA 1.pptx
 
Makalah lkpp
Makalah lkppMakalah lkpp
Makalah lkpp
 
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanFungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
 
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...
2. model pembelajaran tematik berbasis kelautan dan kemaritiman pada anak usi...
 
Makalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusiaMakalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Pendidikan yang Berpihak pada Murid (Edited).pptx
Pendidikan yang Berpihak pada Murid (Edited).pptxPendidikan yang Berpihak pada Murid (Edited).pptx
Pendidikan yang Berpihak pada Murid (Edited).pptx
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
Makalah pendidikan di indonesia
Makalah pendidikan di  indonesiaMakalah pendidikan di  indonesia
Makalah pendidikan di indonesia
 
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docxMAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
MAKALAH_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA.docx
 
Makalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusiaMakalah sumber daya manusia
Makalah sumber daya manusia
 
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Bagi Masyarakat Pesisir Di Pulau Lanjukang

  • 1. Pemberian Stimulus Pendidikan Berupa Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Bagi Masyarakat Pesisir Di Pulau Lanjukang Alfian Arya D121191078[1] Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 90245 ABSTRAK Pendidikan merupakan jalan emas menuju perbaikan kualitas hidup suatu bangsa. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Sulitnya akses pendidikan membuat sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk berhenti sekolah dan bekerja membantu orangtua mereka di laut. Kondisi seperti ini banyak terjadi, salah satunya di pulau Lanjukang, Sulawesi Selatan.Pulau Lanjukang merupakan pulau terluar di wilayah Makassar yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Makassar dan untuk mencapai pulau ini hanya bisa menggunakan kapal kecil dengan biaya yang cukup tinggi. Hal inilah yang kerap menyulitkan penduduk pulau Lanjukang, khususnya para anak nelayan harus mengakses pendidikan ke luar pulau sebab belum adanya sekolah yang beroperasi dipemukiman mereka.Maka tidak heran jika di pulau ini banyak ditemui anak-anak yang buta huruf karena tidak bersekolah, padahal keterampilan membaca harus segera dikuasai sejak dini sebab keterampilan membaca merupakan modal utama seseorang dalam upaya memperoleh informasi dan pengetahuan. Pada artikel kali ini saya akan membahas Faktor apa saja yang menjadi penghambat kurangnya tingkat pendidikan di pulau Lanjukang, Serta upaya-upaya dalam pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia pada masyarakat pesisir, khususnya di pulau Lanjukang. Hal inilah yang kemudian saya akan di bahas dalam penulisan artikel ini. Metode yang saya gunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan pendekatan metode studi literatur dengan mengambil informasi/sumber dari web/platform sejenisnya internet.Adapun tujuan penulisan artikel ini untuk menambah wawasan kita terhadap dunia kemaritiman terkhususnya terkait kesejahteraan hidup masyarakat maritim. Kesejahteraan hidup yang dimaksud disini ialah kesejahteraan pendidikan para masyarakat maritim, dalam hal ini, khusunya para anak usia sekolah di pulau Lanjukang. Diharapkan outline dalam penulisan artkel ini adalah tercapainya sumber daya manusia yang berpendidikan, khususnya bagi masyarakat pesisir di pulau Lanjukang. Hal lain yang mempengaruhi adalah perspektif masyarakat nelayan terkait pendidikan, dalam hal ini adalah orang tua anak-anak pesisir. Kemudian faktor ekonomi, faktor lingkungan dan lainnya yang menjadi alasan berikutnya. Pendidikan sangatlah penting, pendidikan merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik, tentunya untuk menghadapi segala tantangan yang mendatang.Anak-anak pesisir yang cerdas dan berpendidikan akan membawa tingkat kehidupan keluarga menjadi lebih baik, dari sistem sosial dan ekonomi, bahkan dapat memajukan potensi sumber daya dibidang kelautan kelak. Kata Kunci: Pendidikan, Masyarakat Maritim, Anak Pesisir
  • 2. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia sejak dulu telah dikenal sebagai negara maritim, yaitu negara yang terkenal dengan masyarakat baharinya dengan jumlah kepulauan 17.508 serta garis pantai 81.000 Km2 dan 5,8 juta Km2 . Fakta memperlihatkan lebih dari sepertiga atau sama dengan 5.300.000 masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dalam pemanfaatan sumber daya pesisir dan pulau kecil masih tergolong miskin, yang tersebar di 8.090 desa pesisir yang hampir 80% nya berada di wilayah timur Indonesia. Indonesia juga dikenal sebagai pemilik kekayaan laut yang luar biasa. Tetapi sayangnya hal itu tidak ditunjang dengan pendidikan yang baik. Masyarakat pesisir masih terbuai dengan kekayaan laut yang melimpah. Hal tersebut yang menjadi penghambat perkembangan pendidikan di daerah pesisir. Mereka masih beranggapan bahwa tanpa pendidikan mereka pun bisa hidup. Menurut mereka hanya dengan dapat menangkap ikan sebanyak-banyaknya mereka bisa menjadi kaya. Jika masih dengan pemikiran yang tradisional tersebut maka tidak memungkinkan pendidikan di daerah pesisir menjadi lebih baik. Dalam masyarakat pesisir terdapat pola-pola pendidikan yang belum tentu sama dengan pola pendidikan masyarakat perkotaan. Masyarakat pesisir sebagian besar menganut pola pendidikan kecakapan hidup. Sekolah formal di daerah pesisir yang sangat terbatas ditambah dengan fasilitas yang kurang memadai membuat pendidikan di daerah pesisir kurang berkualitas selain dikarenakan oleh pola pikir, kultur masyarakat, dan tuntutan ekonomi. (Indah, 2017) Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 dan PP 25 Tahun 2005, semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran tanpa terkecuali, baik yang “kaya” maupun yang “miskin” dan masyarakat perkotaan maupun pedesaan/pulau(terpencil). Untuk itu, pendidikan di Indonesia terutama akses memperoleh pendidikan bagi masyarakat miskin dan terpencil menjadi suatu masalah klasik yang memerlukan langkah langkah strategis dari pemerintah untuk menanganinya. Oleh kerena itu perlu perbaikan dalam penataan infrastuktur dan pola pendidikan masyarakat pesisir yang bila dimungkinkan sejalan dengan tradisi daerah setempat agar potensi laut kita tidak dikuras habis tanpa ada pelestarian yang baik. (Indah, 2017). I.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada artikel ini adalah sebagai berikut: 1). Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendidikan anak masyarakat Pulau Lanjukang? 2). Apa saja Upaya-Upaya Pengembangan & Pemberdayaan SDM di Pulau Lanjukang?
  • 3. BAB II PEMBAHASAN II.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Anak Masyarakat Pulau Lanjukang Masyarakat nelayan menghadapi sejumlah masalah politik, sosial dan ekonomi yang komplek. dalam hal ini tentu disebabkan karena kebijakan pembangunan yang belum sungguh sungguh dalam pembuatan dan implementasinya. Persoalan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada masyarakat nelayan sekiranya cukup kompleks, dalam penyelesaiannya jelas tidak semudah yang kita fikirkan. Pastinya masyarakat merupakan pelaku utama bagi pembangunan, maka dengan itu sangat diperlukannya kualitas sumber daya manusia yang berpotensial, sehingga masyarakat dapat bergerak pada arah pembangunan untuk menuju cita-cita rakyat Indonesia, yaitu bangsa yang makmur dan berkepribadian yang luhur, terlebih lagi pada zaman yang semakin hari bertambah tuntutan yang harus dipenuhi diera modern ini maupun yang akan datang, masyarakat dituntut untuk mempunyai keterampilan atau kompetensi dalam dirinya supaya dirinya menjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, bagi bangsa dan negara, untuk menggali potensi yang dimiliki oleh manusia maka diperlukan adanya pendidikan (Khumairah, 2019). Pada masa era modern ini program pendidikan mempunyai andil yang sangat besar terhadap kemajuan ekonomi dalam suatu bangsa. Pembangunan pendidikan pada dasarnya dilakukan dalam empat strategi pokok yaitu pemerataan kesempatan, relevansi pendidikan dengan pembangunan, kualitas pendidikan dan efisiensi pengelolaan. Dalam kaitannya dengan sumber daya manusia yang berkualitas selain dapat ditingkatkan melalui pendidikan yang bersifat formal juga dapat digali melalui pendidikan dalam keluarga sebagai wadah sosial terkecil (pendidikan non formal). Suatu kualitas sumberdaya manusia pastinya tidak akan pernah lepas tentang bagiamana suatu keluarga mendidik anak-anaknya dalam beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan baik di masa lalu, sekarang, maupun di masa yang akan datang. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa untuk menghasilkan suatu sumber daya manusia yang berkualitas, keluarga harus memaksimalkan fungsinya sebagai lembaga pendidikan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi pendidikan bagi anak nelayan mengapa mereka sampai tidak mendapatkan kesempatan belajar atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, diantaranya adalah faktor keluarga, ekonomi, dan lingkungan. A. Motivasi Keluarga Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berembang dimasayarakat manapun didunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Keluarga dapat digolongkan kedalam kelompok primer, selain karena para anggotanya saling
  • 4. mengadakan kontak langsung, juga karena adanya keintiman dari para angotanya. Keluarga merupakan pendidikan nonformal pertama bagi setiap anak yang lahir di dunia. Bagi setiap keputusan yang akan ditentukan oleh seorang anak, dukungan orang tua, saudara dan keluarga sangatlah berpengaruh terhadap keputusan-keputusan penting yang akan diputuskan oleh anak. Kemudian dorongan orang tua terkait dalam petuah-petuah akan pentingnya pendidikan bagi masa depan kelak. Disamping orang tua adalah sebagai faktor utama juga dalam segi pembiayaan. Seorang ayah dan ibu berkewajiban untuk memberikan pendidikan kepada anak- anaknya, namun terkadang pendidikan dirumah biasanya lebih dibebankan pada ibu karena seorang ibu dianggap lebih dekat dengan anak. Tetapi sebenarnya pendidikan adalah tanggung jawab bagi keduanya. Namun tidak semua orang tua memiliki kebiasaan dan pola pendidikan yang sama dalam mendidik anak-anak mereka, tidak semua orang tua memiliki kesamaan dalam mengambil sebuah keputusan dan sikap, sehingga orangtua dianggap kurang dan tidak memperhatikan anak karena kesibukanya mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan hidup seperti halnya pada keluarga nelayan. Motivasi yang berasal dari dalam diri anak tentunya perlu backingan dari setiap orang tua, semakin besar dukungan dan penenkanan orangtua terhadap hal yang baik maka semakin besar pula semangat seorang anak untuk melakukannya. Kemudian hal lainnya adalah latar latar belakang pendidikan orang tua, tingkat pendidikan orang tua secara langsung akan menentukan baik buruknya pola komunikasi antara anggota keluarga. Selain itu imbas dari pendidikan orangtua akan mempengaruhi persepsi anak-anak tentang penting tidaknya pendidikan. Tentunya dengan dasar pendidikan yang relatif memadai untuk mampu memberikan makna terhadap nilai, kegunaan dan pentingnya pendidikan bagi masa depan anaknya sehingga kesungguhan untuk menambah wawasan dan bekerja keras untuk menyekolahkan anaknya menjadi cita-cita dan harapan dalam hidupnya (Khumairah, 2019). B. Ekonomi Faktor ekonomi adalah yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi Pendidikan anak nelayan. Kurangnya informasi dan anggapan penting pengetahuan menjadikan pola ekonomi masyarakat pesisir yang stagnan (tetap pada posisi), sehingga perkembangan ekonomi masyarakat pesisir juga kurang berkembang, cara mendapatkan penghasilan yang singkat yang dalam hal ini adalah sebagai seorang nelayan, ketika ingin mendapatkan penghasilan tidaklah harus membutuhkan ijazah. Penghasilan yang mereka dapatkan selalu digantungkan setiap hari, sehingga dengan cara seperti itu memang akan mempengaruhi pola keluarga dalam mengatur keuangan keluarga dengan cara-cara sederhana. Hal ini dikarenakan pola pemikiran kekayaaan laut yang masih tersedia setiap hari bahkan dalam pikiran mereka tidak aka nada habisnya. Pola pikir yang seperti itulah yang sulit dikembangkan. Dengan pola seperti di atas kebutuhan pokok akan pengeluaran keuangan lebih dipentingkan kebutuhan pokok/sampingan keluarga (properti) di banding dengan kebutuhan pendidikan, kurang pentingnya anggapan pendidikan juga dipengaruhi dengan masa depan pekerjaan yang sudah pasti bagi pandangan masyarakat pesisir yang notabennya bekerja sebagai nelayan. Selain hal tersebut, kurangnya perkembangan ekonomi keluarga juga memicu
  • 5. anak-anak untuk mandiri dalam mendapatkan hasil keuangan dibandingkan dengan pentingnya pendidikan. Kemiskinan yang melanda rumah tangga masyarakat pesisir telah mempersulit mereka dalam hal menyekolahkan anak-anaknya. Anak-anak mereka harus menerima kenyataan untuk mengenyam tingkat pendidikan yang rendah, karena ketidakmampuan ekonomi orangtuanya. Apabila para orangtua nelayan mampu untuk menyekolahkan anak- anaknya, mereka berusaha menyekolahkan anaknya setinggi mungkin, sehingga tidak harus menjadi nelayan seperti orangtuanya, tetapi biasanya orangtua nelayan tidak mampu membebaskan diri dari profesi nelayan, turun-temurun adalah nelayan (Khumairah, 2019). Anak-anak dituntut untuk ikut mencari nafkah, menanggung beban kehidupan rumah tangga, dan mengurangi beban tanggung jawab orang tuannya. Oleh karena itu, sebagian besar anak nelayan masih ingin bekerja di bidang kenelayanan untuk menambah pendapatan keluarga daripada bersekolah. Keterbatasan penghasilan atau kemiskinan yang dialami oleh masyarakat pesisir tidak jarang membuat istri maupun anak-anak mereka ikut terlibat mencari nafkah tambahan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Ketika kita melihat secara umum, sesungguhnya pada setiap rumah tangga nelayan kurangnya perhatian terhadap perencanaan terkait pendidikan untuk anak-anaknya. Sehingga hal tersebut berdampak pada kesempatan mendapatkan pendidikan fomal bagi anak-anak mereka. Maka dari itu kebanyakan anak-anak pesisir dari masyarakat nelayan tidak mendapatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana sebuah pendidikan. C. Lingkungan Faktor lainnya adalah lingkungan, dalam kehidupan bermasyarakat faktor lingkungan juga pastinya berpengaruh. Lingkungan meliputi kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dapat mempengaruhi perkembangan anak, perilaku anak, pertumbuhan anak, meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab penuh terhadap kedewasaan anak namun lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dan pengaruhnya sangat besar terhadap anak, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak disadari pasti akan mempengaruhi anak, misalnya apabila anak tersebut berada di lingkungan banyak anak yang sekolah maka anak itu akan terpengaruh dengan sikap anak yang sekolah, namun jika dilingkungan anak itu banyak anak yang tidak sekolah atau putus sekolah maka anak tersebut akan terpengaruh dengan tindakan-tindakan atau perbuatan anak yang putus sekolah. Dilihat dari segi pergaulan, dari segi keseharian teman bermain. Dalam suatu lingkungan, ada beberapa anak nelayan yang tidak bersekolah baik karena faktor kurang mampu, bahkan ada beberapa anak nelayan yang mampu namun tidak bersekolah itu karena mereka beranggapan bahwa mereka tetap dapat hidup tanpa ijazah, atau pun adanya faktor malas dalam kata lain sudah sagat nyaman dengan kesehariannya. Dalam hal ini, pastinya akan mempengaruhi pikiran dan motivasi anak lainnya, ketika anak yang lain betul tidak mempunyai kesadaran dari dirinya dan perhatian dari orang tua mereka. Dalam kata lain, anak-anak terbawa pikirannya dengan anak-anak lainnya yang tidak bersekolah atau pun yang putus sekolah.
  • 6. II.2 Upaya-Upaya Pengembangan & Pemberdayaan SDM di Pulau Lanjukang 1. Pendidikan Formal & Non-Formal Secara sederhana pendidikan bisa di artikan sebagai usaha untuk mengarahkan peserta didik dari yang tidak tahu. Sehingga dengan memiliki pengetahuan maka seseorang akan menjadi lebih terarah dalam menentukan maupun mengambil keputusan. Gambar 1. Anak-anak masyarakat pulau lanjukang yang buta huruf dibantu dengan relawan sedang belajar mengenal huruf dengan menggunakan kail pancing 2. Peningkatan pengetahuan dan wawasan lingkungan Pengetahuan dan wawasan lingkungan penting di terapkan pada masyarakat agar dapat meningkatkan pengembangan sumber daya manusia untuk membarikan konsep dan pandangan yang sama dan benar kepada masyarakat tentang linkungan dan perannya terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Pengetahuan dan wawasan yang diberikan pada masyarakat harus dilihat dari lingkungan dan jenis pekerjaanya agar lebih spesifik dan lebih menekankan pada pengetahuan dan wawasan yeng berkaitan lansung dengan sumber daya yang ada. Cara yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan lingkungan pada masyarakat perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan di lingkungan masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui perannya terhadap lingkungan. Peningkatkan pengetahuan dan wawasan juga perlu melibatkan aparatur desa dan kecamatan. 3. Pengembangan keterampilan masyarakat Peningkatan keterampilan masyarakat untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia dari pengelolaan lingkungan harus ada campur tangan dari pemerintah untuk mendorong peran serta dari seluruh masyarakat secara aktif. Keterampilan sangatlah penting dimiliki oleh setiap masyarakat karena pengembangan keterampilan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas kerja yang lebih terampil dan cekatan dalam melakukan pekerjan. Keterampilan tersebut terutama berkaitan dengan cara-cara pemanfaatan sumber daya perikanan yang ada di masyarakat pesisir bagaimana masyarakat memanfaatkan potensi sumber daya parikanan dengan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat.
  • 7. BAB III KESIMPULAN Ada tiga faktor yang mempengaruhi pendidikan anak nelayan di Pulau Lanjukang : 1). motivasi keluarga yang dimana keluarga adalah pendidikan nonformal pertama bagi setiap anak, motivasi keluarga sangat menentukan setiap semangat dan keputusan-keputusan yang di buat oleh setiap anak; 2) ekonomi, faktor ini tidak kalah pentingnya karena ketika anak akan bersekolah tentunya membutuhkan biaya, semakin tinggi tingkatan sekolah seorang anak maka akan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan: dan 3). lingkungan juga menjadi salah satu faktor penentu. Dilihat dari segi pergaulan, dari segi keseharian teman bermain. Ketika kita melihat sekeliling dalam lingkungan pergaulan seorang anak, ketika ada beberapa seorang anak nelayan lainnya yang tidak bersekolah baik karena faktor kurang mampu, bahkan ada beberapa anak nelayan yang mampu namun tidak adanya keinginan untuk bersekolah bersekolah itu karena mereka beranggapan bahwa mereka akan tetap dapat hidup tanpa ijazah, atau pun adanya faktor malas dalam kata lain sudah sangat nyaman dengan kesehariannya. Sangat penting memberdayakan masyarakat pesisir. Terutama dengan memberikan pelayanan pendidikan agar mereka tidak tertinggal dan dapat bersaing, kemudian untuk menghindari adanya kasus pembodohan karena kurangnya pengetahuan yang mereka miliki misalnya. Laut luas serta memiliki sumber keayaan alam yang melimpah, jangan sampai masyarakat pesisir (Pulau) tidak mengetahui akan potensi sumber daya alam yang dimiliknya. Masayarakat tidak hanya mengelola dan memanfaatkan alamnya saja, akan tetapi menjaga, dan memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana. Dengan demikian masyarakat pesisir tidak hanya memiliki pekerjaan sebagi nelayan pancing atau semacamnya. Tetapi juga memilik pekerjaan lain yang dapat ia ciptakan secara kelompok atau individu dengan mandiri. Sehingga menjadi masyarakat pesisir yang mandiri dan sejahtera. Kemudian dapat menyekolahkan anak- anaknya ke SMA atau Perguruan Tinggi tanpa mengkhawatirkan beban biaya lagi, sebab sudah punya penghasilan lebih. Ketika anak-anak mereka mendapatkan pendidikan maka akan lebih banyak potensi-potensi baru terkait sumber daya manusia untuk lebih mengembangkan sumberdaya alam yang berada disekitar. Disini kita dapat melihat fenomena serta faktor yang dapat mengakibatkan keterbatasan masyarakat pulau dalam menerima pendidikan khususnya anak-anak di usia sekolah. Tentu faktor ekonomi yang dapat menjadi alasan utama,tapi dengan sumber daya yang dimiliki di Pulau tersebut tidak akan ada alasan ekonomi yang menjadi penghambat dalam memperoleh pendidikan.Sebagai kesimpulan, seharusnya pemerintah dapat melakukan pembangunan yang merata karena untuk menjadi sebuah negara maritim, maka infrastrukur antar pulau dan sepanjang pantai di setiap pulau merupakan hal yang harus dibangun dan dikembangkan. Lantas bagaimana Indonesia dapat mencapai cita-citanya sebagai poros maritim dunia, jika sumber daya manusia-nya saja tidak dapat dikelola terlebih dahulu. Program pendidikan Life Skill menurut saya merupakan salah satu strategi pendidikan yang dapat memberikan bekal keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di masyarakat. Dapat menjadi jalan keluar bagi sebagian masyarakat pulau yang tidak mau bersekolah,dikarenakan faktor ekonomi masing-masing keluarga berbeda-beda.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Humune, Jessica Priska , dkk. 2017. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Masyarakat Pesisir Pantai Di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Diakses pada 18 Mei 2020 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/16808 Ikhsan, Andi Muhammad . 2018 . Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Perilaku Lingkungan Nelayan Di Wilayah Pesisir Pantai Barat Sulawesi Selatan. Diakses pada 20 Mei 2020 https://www.slideshare.net/MuhammadIkhsan204/pengaruh-tingkat-pendidikan-terhadap- perilaku-lingkungan-nelayan-di-wilayah-pesisir-pantai-barat-sulawesi-selatan Kurniawan, Asep . 2016. Sejarah Pendidikan Masyarakat Pesisir Nusantara. Diakses pada 19 Mei 2020 syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tamaddun/article/view/1180 Mansyur, Khumairah.2019.Budaya Pendidikan Anak Pesisir di Wilayah Kepulauan Spermonde. Diakses pada 19 Mei 2020 http://www.ejournal-jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/44 Masri, Amiruddin. 2017. Pendidikan Anak Nelayan Pesisir Pantai Donggala . Diakses pada 19 Mei 2020 http://spaj.ukm.my/ajehh/index.php/ajehh/article/view/21 Wardah, Indah Mahsunatul . 2017 . PEKAT MAPULALE (Pendidikan Masyarakat Maritim di Pulau Lae-lae). Diakses pada 19 Mei 2020 https://www.academia.edu/35274225/_PEKAT_MAPULALE_Pendidikan_Masyarakat_Mari tim_di_Pulau_Lae-lae_