Sistem periodik unsur dibangun berdasarkan 3 pendekatan utama:
1. Hukum triade Dobereiner yang mengelompokkan unsur berdasarkan sifat kimia yang mirip, 2. Hukum oktaf Newlands yang mengatur unsur sesuai kenaikan berat atom, 3. Sistem tabel periodik Mendeleev yang menyusun unsur secara sistematis berdasarkan sifat periodiknya. Sistem periodik modern saat ini tersusun atas 7 periode dan 18 golongan yang mencerminkan konfig
3. Sejarah penyusunan
Dobereiner (1828) Hukum triade:untuk 3 buah yang sifatnya mirip Triad yang ditunjukkan oleh Dobereiner tidak
begitu banyak sehingga berpengaruh terhadap penggunaannya.
Newland (1863) Hukum oktaf: unsur-unsur disusun menurut kenaikan berat atom,ternyata sifat unsur terulang
pada unsur ke-8. Hukum oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur
dengan massa atom relatif sampai 20 (kalsium). Kemiripan sifat terlalu dipaksakan apabila pengelompokan
dilanjutkan.
Mendeleyev & L Meyer (1869) Berbentuk tabel dan berdasarkan kenaikan berat atom
Sistem Periodik Moseley (1914 ) Henry G. Moseley yang merupakan penemu cara menentukan nomor atom
pada tahun 1914 kembali menemukan bahwa sifat-sifat
unsur merupakan fungsi periodik nomor atomnya. Jumlah proton merupakan sifat khas unsur. Setiap unsur
mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lain. Jumlah proton suatu unsur dinyatakan
sebagai nomor atom.
Sistem periodik modern Kenaikan nomor atom dan konfigurasi elektron
sesuai dengan banyaknya kulit yaitu K, L, M, N, O, P, Q maka sistem periodik mempunyai 7 perioda
4. • Triad Dobereiner
massa atom relatif stronsium berdekatan dengan massa rata-rata dua unsur lain
yang mirip dengan stronsium yaitu kalsium dan barium.
• Tabel Oktaf Newlands
5. • Sistem Periodik Mendeleev
Mendeleev 1869 mengamati 63 unsur yang dikenal dan mendapat hasil bahwa sifat unsur
merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara
periodik bila unsur unsur disusun sesuai kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev
menempatkan unsur-unsur dgn kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yg disebut golongan.
6.
7. Sistem Periodik Modern
• Sistem periodik modern tersusun berdasarkan kenaikan nomor
atom dan kemiripan sifat.
• Lajur horisontal yang disebut periode, tersusun berdasarkan kenaikan nomor
atom sedangkan lajur vertikal
yang disebut golongan tersusun berdasarkan kemiripan sifat.
• Unsur golongan A disebut golongan utama sedangkan golongan B disebut
golongan transisi.
• Golongan dapat diberi tanda nomor 1 sampai 18 berurutan dari kiri ke kanan.
• Berdasarkan penomoran ini, golongan transisi mempunyai nomor 3 sampai 12.
• Sistem periodik modern tersusun atas 7 periode dan 18 golongan yang terbagi
menjadi 8 golongan utama atau golongan A dan 8 golongan transisi atau golongan
B.
8. l , jika sub kulitnya s maka l nya = 0
p maka l nya = 1
d maka l nya = 2
f maka l nya = 3
Jumlah maksimum elektron
tiap subkulit :
s = 2
p = 6
d = 10
f = 14
9. Menentukan Golongan & Periode
Golongan Utama
Dasar Penentuan golongan : elektron valensi
1. Blok S
SX Golongan X A
Contoh : 12Mg = 1S2 2S2 2P6 3S2 Golongan II A
2. Blok P
SX Py Golongan (X + Y )A
Contoh : 15P = 1S2 2S2 2P6 3S2 3P3 Golongan V A
PERIODE
Periode ditunjukan dengan nomor kulit yang paling besar (dar
1 sampai 7)
10. 1. Golongan Utama (A)
1) Blok s1 = I A - alkali / 1
2) Blok s2 = II A – alkali tanah / 2
1) Blok s2 p1 = III A – boron / 13
2) Blok s2 p2 = IV A – carbon / 14
3) Blok s2 p3 = V A - nitrogen / 15
4) Blok s2 p4 = VI A – oksigen / 16
5) Blok s2 p5 = VII A – halogen / 17
6) Blok s2 p6 = VIII A – gas mulia / 18
Golongan
11. 2. Golongan Transisi/peralihan (B)
Transisi Luar
1) Blok d = s2 d1 = III B / 3
2) Blok d = s2 d2 = IV B / 4
3) Blok d = s2 d3 = V B / 5
4) Blok d = s1 d5 = VI B / 6
5) Blok d = s2 d5 = VII B / 7
6) Blok d = s2 d6 = VIII B / 8
7) Blok d = s2 d7 = VIII B / 9
8) Blok d = s2 d8 = VIII B / 10
9) Blok d = s1 d10 = I B / 11
10) Blok d = s2 d10 = II B / 12
Transisi Dalam
1) Blok f = 4f – Lantanida
2) Blok f = 5f – Aktanida
12. Golongan utama (A)
• Jika konfigurasi e- berakhir
di sub kulit ns
-> Gol. I A dan II A
Contoh : 12 Mg = 10[Ne] 3s2
P = 3
Gol. 2 = II A
• Jika konfigurasi e- berakhir
di sub kulit ns np
-> Gol. III A – VIII A
Contoh : 16 S = 10[Ne] 3s2 3p4
P = 3
Gol. 6 = VI A
Golongan Transisi (B)
• Jika konfigurasi e- berakhir
di sub kulit ns nd
-> Gol I B – VIII B
Contoh : 25 Mn = 18[Ar] 4s2 3d5
P = 4
Gol. 7 = VII B
Contoh : elektron terakhir mempunyai bilangan
kuantum n=3 l=2 m=-2 s=-1/2. tentukan golongan
dan periode!
jawab: n=3 l=2 m=-2 s=-1/2
4s2 3d6 -> P=4, Gol VIII B
-2 -1 0 +1 +2
13. 3. Unsur Golongan A
I A : H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
Her Li Na Kawin Rubi Cs Frustasi
II A : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
Beta Memang Calon Sri Baginda Raja
III A : B, Al, Ga, In, Ti
Bulu Alis Gadis Indah canTik
IV A : C, Si, Ge, Sn, Pb
Cina Siap Gempur Senang Pembom
V A : N, P, As, Sb, Bi
Nita Paling Asoy Sebab Binal
VI A : O, S, Se, Te, Po
Orang Suka Senyum Teringat Poto
VII A : F, Cl, Br, I, At
Fuji Colour Berhadiar Intan Antik
VIII A : He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn
Heboh Negara Arab Karena Xerangan Ranjau
14.
15.
16. SIFAT – SIFAT PERIODIK UNSUR
1. Jari jari atom adalah jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.
- Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan jari jari atom berkurang.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah
- Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi
lebih kecil dari jari-jari ion negatifnya.
Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl-
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba2+
17. Potensial ionisasi
adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
yang paling lemah/luar dari atom suatu unsur atau ion
dalam keadaan gas.
- Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan potensial ionisasi
bertambah.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah potensial
ionisasi berkurang.
18. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
3.Affinitas elektron adalah besarnya energi yang
dibebaskan pada saat atom suatu unsur dalam
keadaan gas menerima elektron.
-Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan affinitas
elektron bertambah.
- Dalam satu golongan, dari atas ke bawah
affinitas elektron berkurang.
19. Keelektronegativan
adalah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik
elektron ke arah intinya dan digunakan bersama.
Pada satu periode yang sama nilai kelektronegativan
akan semakin besar. Dan pada satu golongan yang sama,
nilai keelektronegativan akan semakin kecil
20. • Pauling mendefinisikan perbedaan keelektronegativan antara dua atom A dan B
sebagai perbedaan energi ikatan molekul diatomik AB, AA dan BB
• D(A-B), D(A-A) dan D(B-B) adalah energi ikatan masing-masing untuk AB, AA dan BB
• D(A-B) lebih besar daripada rata-rata geometri D(A-A) dan D(B-B). Hal ini karena
molekul hetero-diatomik lebih stabil daripada molekul homo-diatomik karena
kontribusi struktur ionik
• Dengan menggunakan nilai ini, Pauling mendefinisikan keelektronegativan x
sebagai ukuran atom menarik elektron.
• xA dan xB adalah keelektronegativan atom A dan B.
Selisih Keelektronegativan
21. Bilangan oksidasi atom
• bilangan oksidasi dalam banyak kasus adalah jumlah elektron yang
akan dilepas atau diterima untuk mencapai konfigurasi elektron
penuh, ns2 np6 (kecuali untuk periode pertama) atau konfigurasi
elektron nd10 (gambar 5.2).