SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Hubungan Antara Manusia,
Masyarakat, Norma (Kaidah) dan
Hukum
Ilmu-Ilmu Hukum
• Sebagai kumpulan dari berbagai cabang pengetahuan, antara lain meliputi:
a. Ilmu tentang Kaidah
b. Ilmu tentang Pengertian;
c. Ilmu tentang Kenyataan.
Ilmu tentang Kaidah
• Ilmu tentang kaidah atau normwissenschaft atau sollenwissenschaft, yaitu ilmu yang
menelaah hukum sebagai kaidah, atau sistem kaidah-kaidah, dengan dogmatik
hukum dan sistematik hukum.
• Manusia sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat tidak selalu menyadari,
bahwa di dalam hidupnya sehari-hari sebetulnya dia diperlakukan atau bersikap
tindak menurut pola tertentu.
• Kaidah adalah patokan atau ukuran ataupun pedoman untuk berperilaku atau
bersikap tindak dalam hidup.
• Ditinjau dari hakikatnya, kaidah merupakan perumusan suatu pandangan mengenai
perikelakuan atau sikap tindak, misalnya siapa yang membeli harus membayar, siapa
yang meminjam harus mengembalikan.
1. Kaidah Agama atau Kepercayaan
• Van Kan menguraikan kaidah agama sebagai peraturan-peraturan yang oleh orang
yang taat padanya dianggap sebagai perintah Tuhan. Ada kalanya bahwa orang
beranggapan bahwa semua peraturan yang ditaati adalah perintah-perintah Tuhan.
• Kaidah agama ditujukan kepada kaidah beriman yang mewajibkan manusia untuk
melaksanakan kaidah-kaidah agama, agar kehidupan manusia menjadi sempurna.
Karenanya tidak dikehendaki penjahat-penjahat.
• Kaidah agama tidak ditujukan kepada sikap lahir, tetapi sikap batin manusia.
• Kaidah agama bersumber dari ajaran-ajaran kepercayaan atau agama yang oleh
pengikut-pengikutnya dianggap sebagai perintah Tuhan
• Kaidah agama ini diturunkan melalui wahyu atau melalui Nabi atau suruhan Tuhan,
dan telah dituliskan dalam Kitab Suci.
• Sifat kaidah agama ini adalah internal, artinya dalam melaksanakan kaidah ini
diperintahkan niat (motif) yang mendorongnya.
• Bagi pelanggar-pelanggar terhadap norma ini, maka Tuhan sendiri yang
memberi sanksi, walaupun di dunia ini manusia ada yang diberi hak untuk
menjalankan sanksi dari kaidah agama ini.
2. Kaidah Kesusilaan
• Kaidah kesusilaan berhubungan dengan manusia sebagai individu karena
menyangkut kehidupan pribadi manusia.
• Sebagai pendukung kaidah kesusilaan adalah nurani individu dan bukan
manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat yang
terorganisasi.
• Kaidah ini dapat melengkapi ketidakseimbangan hidup pribadi mencegah
kegelisahan diri sendiri.
• Kaidah kesusilaan ditujukan kepada umat manusia agar terbentuk kebaikan akhlak
pribadi guna penyempurnaan manusia dan melarang manusia melakukan perbuatan
jahat.
• Kaidah kesusilaan diharapkan pada manusia terwujud kebaikan akhlak manusia yang
baik. Dengan terwujud akhlak manusia baik, maka sudah dapat diduga bahwa
hubungan antara manusia dan masyarakat tidak akan mengalami gangguan-gangguan.
• Sumber dari kaidah kesusilaan adalah dari hati nurani manusia sendiri, jadi bersifat
otonom dan ditujukan kepada sikap batin manusia juga.
Batinnya sendirilah mengancam perbuatan yang melanggar kaidah kesusilaan dengan
sanksi.
Tidak ada kekuasaan di luar dirinya yang memaksakan sanksi itu.
3. Kaidah Kesopanan atau Adat
Kaidah kesopanan didasarkan atas kebiasaan, kepatutan atau kepantasan yang berlaku
dalam masyarakat.
• Kaidah kesopanan ditujukan kepada sikap lahir pelakunya yang konkrit demi
penyempurnaan atau ketertiban masyarakat dan bertujuan menciptakan perdamaian,
tata tertib atau membuat “sedap” lalu lintar antara manusia yang bersifat lahiriah.
• Kesopanan lebih mementingkan yang lahiriah atau yang formal, misalnya pergaulan,
pakaian, bahasa.
• Tetapi tidak hanya ditujukan kepada sikap lahir semata, bahkan seringkali sudah
puas dengan sikap semu (basa basi) atau pura-pura, jadi sama sekali tidak menuntut
sikap batin.
• Kaidah kesopanan, mungkin berbeda di dalam suatu masyarakat dengan
masyarakat lainnya. Misalnya daerah jawa barat dengan daerah minang dan
lainnya.
• Kaidah kesopanan merupakan perbuatan yang kita lakukan sehari-hari,
misalnya: berpakaian rapih (sopan), Tatakrama bertamu, makan dengan tidak
berbunyi dari mulut, orang lebih muda harus lebih dahulu memberi salam
kepada yang lebih tua, dan sebagainya.
• Pelanggaran terhadap kaidah kesopanan, merupaan cemoohan dari
masyarakat (orang lain), misalnya: “tak tahu sopan”, “tak tahu adat”, kata-
kata ini merupakan celaan terhadap pelanggaran kaidah kesopanan.
• Kekuasaan tidak resmi pada kesopanan dimiliki oleh masyarakat dimana kita
tinggal.
• Kekuasaan di luar kita bersifat heteronom, artinya kaidah ini baru berlaku jika
manusia hidup bermasyarakat.
• Jadi, kaidah kesopanan tetap mengikuti manusia, artinya kemana dia masuk
dalam suatu masyarakat, maka kaidah kesopanan itupun ada di situ serta
mengikat baginya.
4. Kaidah Hukum
• Berdasarkan uraian kaidah-kaidah di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, kaidah
agama bertujuan pada kesucian hidup pribadi; kaidah kesusilaan bertujuan agar
terbentuk kebaikan akhlak pribadi: kaidah kesopanan bertujuan untuk mencapai
kesedapan hidup bersama.
• Begitu juga apabila dilihat dari apa yang diaturnya, sanksi yang diberikan, belumlah
cukup memenuhi kebutuhan manusia yang mampu melindungi dalam
memenuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekundernya.
• Untuk mengisi dan menguatkan kaidah-kaidah yang ada, maka diperlukan kaidah
hukum.
• Isi kaidah hukum, yaitu:
1. Kaidah hukum yang berisikan keharusan-keharusan atau suruhan-suruhan (gebod);
2. Kaidah hukum yang berisikan larang-larangan (verbod);
3. Kaidah hukum yang berisikan kebolehan (mogen).
• Kaidah hukum yang berisikan gebod dan verbod sifatnya adalah imperatif atau
keharusan, sedangkan mogen bersifat fakultatif atau sifatnya sebagai pelengkap.
• Sifat imperatif mengharuskan kepada setiap anggota masyarakat untuk
mewujudkan isi kaidah tersebut. Kepada masyarakat yang tunduk kepada kaidah
hukum itu, kepadanya dapat dipaksakan agar isi kaidah tersebut dapat diwujudkan
dalam bentuk berbuat atau tidak berbuat.
• Negara/Pemerintah diberi hak untuk mempertahankan isi kaidah hukum tadi, agar
terwujud ketertiban dalam masyarakat.
• Apabila dalam kaidah agama, kesusilaan, kesopanan hanya terdapat kewajiban dari
warga masyarakat (individu), maka dalam kaidah hukum terdapat hak dan kewajiban.
Hubungan Kaidah Hukum dan Kaidah lainnya
• Terdapat dua sifat dari hubungan antara kaidah hukum dengan kaidah
lainnya, yaitu hubungan yang bersifat positif dan yang bersifat negatif.
• Bersifat positif, yaitu suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan
memperkuat di antara keduanya.
• Bersifat negatif, yaitu suatu hubungan yang saling melemahkan atau
bertentangan.
Pertama
• Hubungan antara kaidah hukum dengan kaidah agama. Sebagai contoh kaidah agama
yang menunjang tercapainya tujuan kaidah hukum.
• Jika manusia mematuhi kaidah agama, maka tidak akan ada manusia yang mempunyai
sikap batin yang buruk hingga merencanakan perbuatan jahat. Dampak positifnya hubungan
antar anggota masyarakat menjadi aman, tertib, dan adil. Dengan demikian tujuan kaidah
hukum tercapai.
• Sebaliknya, jika sejak awal manusia jahat, maka manusia akan mudah melakukan
pelanggaran terhadap kaidah hukum, dan apabila diketahui aparat penegak hukum
kemungkinan akan menerima sanksi hukum. setelah menerima hukum kemungkinan akan
bertobat, dan apabila bertaubat maka sikap batinnya akan berubah menjadi baik dimana
pada akhirnya akan patuh terhadap perintah tuhan.
• Dengan demikian, kaidah hukum mendukung tercapainya kaidah agama.
Kedua
• Hubungan antara kaidah hukum dan kaidah kesusilaan.
• Apabila suara hati setiap pribadi manusia menghendaki agar manusia itu selalu berbuat
yang baik, maka pribadi manusia sebagai anggota masyarakat cenderung akan baik pula,
sehingga akan terjalin kehidupam masyarakat yang tertib dan damai. Dengan demikian
tujuan hukum demi mewujudkan masyarakat yang tertib dan damai tercapai.
• Sebaliknya, apabila seseorang pribadinya cenderung tidak baik maka ia akan cenderung
melakukan perbuatan yang tidak baik. Apabila pribadi yang tidak baik itu terwujud melalui
perbuatan yang melanggar hukum, seharusnya mendapatkan sanksi berupa hukuman.
Setelah menjalani hukuman, kemungkinan ia tidak akan melakukan kejahatan. Berarti sikap
batin seseorang itu menjadi baik pula, dan pada akhirnya tujuan kaidah kesusilaan
tercapai.
• Hubungan tersebut saling melengkapi dan saling menunjang demi tercapainya tujuan
masing-masing kaidah hukum dan kaidah kesusilaan.
Ketiga
• Hubungan antara kaidah hukum dengan kaidah kesopanan.
• Apabila anggota masyarakat dapat menerapkan kaidah kesopanan, maka ia akan
berlaku dan bersikap sopan terhadap siapa pun. Dampak positifya, setiap orang
akan saling menghargai dan tidak saling mengganggu sehingga kehidupan
masyarakat akan tertib dan damai yang pada akhirnya tujuan kaidah hukum akan
tercapai.
• Sebaliknya apabila seseorang selalu melanggar kesopanan, kemungkinan besar
dirinya akan dikucilkan. Keterasingan itu dapat saja mengiring dia ke arah perbuatan
yang melanggar hukum dan ia dapat dihukum. Setelah menjalani hukum
kemungkinan dia sadar dan akan berlaku sopan serta tidak mau lagi melakukan
perbuatan melanggar hukum. dengan demikian kaidah hukum juga dapat
mendukung tercapainya kaidah kesopanan.
Hubungan antar kaidah yang bersifat negatif
• Hubungan yang saling melemahkan atau bertentangan.
• Sebagai contoh dalam agama saling membunuh itu dilarang sebab ada
anggapan bahwa mencabut nyawa seseorang itu adalah hak Tuhan bukan hak
manusia. Akan tetapi dalam hukum perang, menghancurkan dan membunuh
musuh dibolehkan tentunya dengan ketentuan yang ketat.
Manusia, Masyarakat, Norma (Kaidah), dan
Hukum
• Manusia
• Masyarakat
• Norma (Kaidah)
• Hukum
Menjawab Soal
• Berilah contoh penerapan norma-norma yang ada di dalam masyarakat !
• Jelaskan hubungan manusia, masyarakat, norma (kaidah), dan hukum ?
• Bagaimana dampak bila norma hukum tidak dapat diberlakukan di masyarakat ?
• Sebutkan dan jelaskan contoh kegiatan ataupun peristiwa di masyarakat yang dapat
membuktikan keberadaan kaidah hukum di masyarakat sebagai penguat maupun
pelengkap kaidah-kaidah yang sudah ada !
• Dikirim ke Form Tugas Google Classroom
SEKIAN

More Related Content

What's hot

10 penerapan penegakan hukum
10 penerapan   penegakan hukum10 penerapan   penegakan hukum
10 penerapan penegakan hukummudanp.com
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukummudanp.com
 
Keadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesiaKeadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesiaRacmat Ridho
 
Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Erwin Pasaribu
 
Tugas pengantar ilmu sosial
Tugas pengantar ilmu sosialTugas pengantar ilmu sosial
Tugas pengantar ilmu sosialRanji Landrito
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumAnto Kolarov
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukumgradyg
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slideMael Aja
 
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukumKekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukumbaim hukum
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumAndrew Fritz
 
Pendefinisian Hukum
Pendefinisian HukumPendefinisian Hukum
Pendefinisian Hukumadienur
 
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Bagoes Prasetya
 

What's hot (20)

10 penerapan penegakan hukum
10 penerapan   penegakan hukum10 penerapan   penegakan hukum
10 penerapan penegakan hukum
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukum
 
Keadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesiaKeadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesia
 
Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .Persentase ilmu pengantar hukum .
Persentase ilmu pengantar hukum .
 
Tugas pengantar ilmu sosial
Tugas pengantar ilmu sosialTugas pengantar ilmu sosial
Tugas pengantar ilmu sosial
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukum
 
Legal realism ppt
Legal realism pptLegal realism ppt
Legal realism ppt
 
sumber sumber hukum
 sumber sumber hukum sumber sumber hukum
sumber sumber hukum
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
 
Sistemhukum
SistemhukumSistemhukum
Sistemhukum
 
Pkn bab 5 kelompok 1
Pkn bab 5 kelompok 1Pkn bab 5 kelompok 1
Pkn bab 5 kelompok 1
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
 
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukumKekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
 
Hukum dan peradilan nasional
Hukum dan peradilan nasionalHukum dan peradilan nasional
Hukum dan peradilan nasional
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Pendefinisian Hukum
Pendefinisian HukumPendefinisian Hukum
Pendefinisian Hukum
 
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
 

Similar to Hubungan Manusia, Masyarakat, Norma dan Hukum

Norma-norma dalam masyarakat
 Norma-norma dalam masyarakat Norma-norma dalam masyarakat
Norma-norma dalam masyarakatriza0701
 
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .pptManusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .pptMarketingStaff2
 
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moral
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moralELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moral
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moralKelvin WC
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxTrieAnanda2
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
Handout pegangan siswa
Handout pegangan siswaHandout pegangan siswa
Handout pegangan siswamithayuni
 
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptxNorma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptxzidnikh
 
pptpknbab2norma-181215015903.pptx
pptpknbab2norma-181215015903.pptxpptpknbab2norma-181215015903.pptx
pptpknbab2norma-181215015903.pptxMUHAMADSOLEH57
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatRisdiana Hidayat
 
Norma-noma dalam bermasyarakat & bernegara
Norma-noma dalam bermasyarakat & bernegaraNorma-noma dalam bermasyarakat & bernegara
Norma-noma dalam bermasyarakat & bernegarajimmy
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbdReff Raf
 
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkkNilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkkAntoniusTotoWidyatmo1
 
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptxManusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptxLianaSyaras
 
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan HukumISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan HukumNia_rakhmayanti
 

Similar to Hubungan Manusia, Masyarakat, Norma dan Hukum (20)

Norma-norma dalam masyarakat
 Norma-norma dalam masyarakat Norma-norma dalam masyarakat
Norma-norma dalam masyarakat
 
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .pptManusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
Manusia, Nilai, Norma dan Hukum .ppt
 
Pengantar hukum
Pengantar hukumPengantar hukum
Pengantar hukum
 
KAIDAH SOSIAL.pptx
KAIDAH SOSIAL.pptxKAIDAH SOSIAL.pptx
KAIDAH SOSIAL.pptx
 
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moral
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moralELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moral
ELMK3013 Pengenalan kepada Konsep Moral: Panduan tingkah laku moral
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 10&11.pptx
 
Moralitas
Moralitas Moralitas
Moralitas
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Handout pegangan siswa
Handout pegangan siswaHandout pegangan siswa
Handout pegangan siswa
 
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
 
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptxNorma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
Norma Norma_M Nurhidayah_Nabil Fakhri Azka.pptx
 
pptpknbab2norma-181215015903.pptx
pptpknbab2norma-181215015903.pptxpptpknbab2norma-181215015903.pptx
pptpknbab2norma-181215015903.pptx
 
Ppt pkn bab 2 norma
Ppt pkn bab 2 normaPpt pkn bab 2 norma
Ppt pkn bab 2 norma
 
7 2.pdf
7 2.pdf7 2.pdf
7 2.pdf
 
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di MasyarakatBAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
BAB 2 Norma dan Keadilan di Masyarakat
 
Norma-noma dalam bermasyarakat & bernegara
Norma-noma dalam bermasyarakat & bernegaraNorma-noma dalam bermasyarakat & bernegara
Norma-noma dalam bermasyarakat & bernegara
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd
 
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkkNilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
Nilai, Norma dan Hukum.pptxjhjhjhjhjhjkkk
 
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptxManusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
Manusia, Nilai, Moral & Hukum.pptx
 
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan HukumISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
ISBD - Manusia, Moral, Nilai dan Hukum
 

More from mudanp.com

Radikalisme terorisme
Radikalisme   terorismeRadikalisme   terorisme
Radikalisme terorismemudanp.com
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKmudanp.com
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik mudanp.com
 
03 manusia, masyarakat, norma
03 manusia, masyarakat, norma03 manusia, masyarakat, norma
03 manusia, masyarakat, normamudanp.com
 
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk 02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk mudanp.com
 
01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukummudanp.com
 
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMMATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMmudanp.com
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM mudanp.com
 
Make a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each numberMake a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each numbermudanp.com
 
Introduce preposition
Introduce prepositionIntroduce preposition
Introduce prepositionmudanp.com
 
Introduce modals
Introduce modalsIntroduce modals
Introduce modalsmudanp.com
 
Introduce determiner
Introduce determinerIntroduce determiner
Introduce determinermudanp.com
 
Adjective and adverb
Adjective and adverbAdjective and adverb
Adjective and adverbmudanp.com
 
Kuis kesalahan kalimat (ab sore)
Kuis kesalahan kalimat (ab sore)Kuis kesalahan kalimat (ab sore)
Kuis kesalahan kalimat (ab sore)mudanp.com
 
Kuis ejaan bahasa indonesia (ab sore)
Kuis ejaan bahasa indonesia (ab sore)Kuis ejaan bahasa indonesia (ab sore)
Kuis ejaan bahasa indonesia (ab sore)mudanp.com
 
Daftar pustaka karya ilmiah
Daftar pustaka karya ilmiahDaftar pustaka karya ilmiah
Daftar pustaka karya ilmiahmudanp.com
 
Contoh konvensi naskah (pertemuan 12)
Contoh konvensi naskah (pertemuan 12)Contoh konvensi naskah (pertemuan 12)
Contoh konvensi naskah (pertemuan 12)mudanp.com
 
Contoh daftar pustaka
Contoh daftar pustakaContoh daftar pustaka
Contoh daftar pustakamudanp.com
 

More from mudanp.com (20)

Radikalisme terorisme
Radikalisme   terorismeRadikalisme   terorisme
Radikalisme terorisme
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIK
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
03 manusia, masyarakat, norma
03 manusia, masyarakat, norma03 manusia, masyarakat, norma
03 manusia, masyarakat, norma
 
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk 02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
 
01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum
 
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMMATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
MUAMALAH PAI
MUAMALAH PAIMUAMALAH PAI
MUAMALAH PAI
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
Make a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each numberMake a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each number
 
Soal latihan
Soal latihanSoal latihan
Soal latihan
 
Introduce preposition
Introduce prepositionIntroduce preposition
Introduce preposition
 
Introduce modals
Introduce modalsIntroduce modals
Introduce modals
 
Introduce determiner
Introduce determinerIntroduce determiner
Introduce determiner
 
Adjective and adverb
Adjective and adverbAdjective and adverb
Adjective and adverb
 
Kuis kesalahan kalimat (ab sore)
Kuis kesalahan kalimat (ab sore)Kuis kesalahan kalimat (ab sore)
Kuis kesalahan kalimat (ab sore)
 
Kuis ejaan bahasa indonesia (ab sore)
Kuis ejaan bahasa indonesia (ab sore)Kuis ejaan bahasa indonesia (ab sore)
Kuis ejaan bahasa indonesia (ab sore)
 
Daftar pustaka karya ilmiah
Daftar pustaka karya ilmiahDaftar pustaka karya ilmiah
Daftar pustaka karya ilmiah
 
Contoh konvensi naskah (pertemuan 12)
Contoh konvensi naskah (pertemuan 12)Contoh konvensi naskah (pertemuan 12)
Contoh konvensi naskah (pertemuan 12)
 
Contoh daftar pustaka
Contoh daftar pustakaContoh daftar pustaka
Contoh daftar pustaka
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

Hubungan Manusia, Masyarakat, Norma dan Hukum

  • 1. Hubungan Antara Manusia, Masyarakat, Norma (Kaidah) dan Hukum
  • 2. Ilmu-Ilmu Hukum • Sebagai kumpulan dari berbagai cabang pengetahuan, antara lain meliputi: a. Ilmu tentang Kaidah b. Ilmu tentang Pengertian; c. Ilmu tentang Kenyataan.
  • 3. Ilmu tentang Kaidah • Ilmu tentang kaidah atau normwissenschaft atau sollenwissenschaft, yaitu ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah, atau sistem kaidah-kaidah, dengan dogmatik hukum dan sistematik hukum. • Manusia sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat tidak selalu menyadari, bahwa di dalam hidupnya sehari-hari sebetulnya dia diperlakukan atau bersikap tindak menurut pola tertentu. • Kaidah adalah patokan atau ukuran ataupun pedoman untuk berperilaku atau bersikap tindak dalam hidup. • Ditinjau dari hakikatnya, kaidah merupakan perumusan suatu pandangan mengenai perikelakuan atau sikap tindak, misalnya siapa yang membeli harus membayar, siapa yang meminjam harus mengembalikan.
  • 4. 1. Kaidah Agama atau Kepercayaan • Van Kan menguraikan kaidah agama sebagai peraturan-peraturan yang oleh orang yang taat padanya dianggap sebagai perintah Tuhan. Ada kalanya bahwa orang beranggapan bahwa semua peraturan yang ditaati adalah perintah-perintah Tuhan. • Kaidah agama ditujukan kepada kaidah beriman yang mewajibkan manusia untuk melaksanakan kaidah-kaidah agama, agar kehidupan manusia menjadi sempurna. Karenanya tidak dikehendaki penjahat-penjahat. • Kaidah agama tidak ditujukan kepada sikap lahir, tetapi sikap batin manusia. • Kaidah agama bersumber dari ajaran-ajaran kepercayaan atau agama yang oleh pengikut-pengikutnya dianggap sebagai perintah Tuhan • Kaidah agama ini diturunkan melalui wahyu atau melalui Nabi atau suruhan Tuhan, dan telah dituliskan dalam Kitab Suci.
  • 5. • Sifat kaidah agama ini adalah internal, artinya dalam melaksanakan kaidah ini diperintahkan niat (motif) yang mendorongnya. • Bagi pelanggar-pelanggar terhadap norma ini, maka Tuhan sendiri yang memberi sanksi, walaupun di dunia ini manusia ada yang diberi hak untuk menjalankan sanksi dari kaidah agama ini.
  • 6. 2. Kaidah Kesusilaan • Kaidah kesusilaan berhubungan dengan manusia sebagai individu karena menyangkut kehidupan pribadi manusia. • Sebagai pendukung kaidah kesusilaan adalah nurani individu dan bukan manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat yang terorganisasi. • Kaidah ini dapat melengkapi ketidakseimbangan hidup pribadi mencegah kegelisahan diri sendiri.
  • 7. • Kaidah kesusilaan ditujukan kepada umat manusia agar terbentuk kebaikan akhlak pribadi guna penyempurnaan manusia dan melarang manusia melakukan perbuatan jahat. • Kaidah kesusilaan diharapkan pada manusia terwujud kebaikan akhlak manusia yang baik. Dengan terwujud akhlak manusia baik, maka sudah dapat diduga bahwa hubungan antara manusia dan masyarakat tidak akan mengalami gangguan-gangguan. • Sumber dari kaidah kesusilaan adalah dari hati nurani manusia sendiri, jadi bersifat otonom dan ditujukan kepada sikap batin manusia juga. Batinnya sendirilah mengancam perbuatan yang melanggar kaidah kesusilaan dengan sanksi. Tidak ada kekuasaan di luar dirinya yang memaksakan sanksi itu.
  • 8. 3. Kaidah Kesopanan atau Adat Kaidah kesopanan didasarkan atas kebiasaan, kepatutan atau kepantasan yang berlaku dalam masyarakat. • Kaidah kesopanan ditujukan kepada sikap lahir pelakunya yang konkrit demi penyempurnaan atau ketertiban masyarakat dan bertujuan menciptakan perdamaian, tata tertib atau membuat “sedap” lalu lintar antara manusia yang bersifat lahiriah. • Kesopanan lebih mementingkan yang lahiriah atau yang formal, misalnya pergaulan, pakaian, bahasa. • Tetapi tidak hanya ditujukan kepada sikap lahir semata, bahkan seringkali sudah puas dengan sikap semu (basa basi) atau pura-pura, jadi sama sekali tidak menuntut sikap batin.
  • 9. • Kaidah kesopanan, mungkin berbeda di dalam suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Misalnya daerah jawa barat dengan daerah minang dan lainnya. • Kaidah kesopanan merupakan perbuatan yang kita lakukan sehari-hari, misalnya: berpakaian rapih (sopan), Tatakrama bertamu, makan dengan tidak berbunyi dari mulut, orang lebih muda harus lebih dahulu memberi salam kepada yang lebih tua, dan sebagainya. • Pelanggaran terhadap kaidah kesopanan, merupaan cemoohan dari masyarakat (orang lain), misalnya: “tak tahu sopan”, “tak tahu adat”, kata- kata ini merupakan celaan terhadap pelanggaran kaidah kesopanan.
  • 10. • Kekuasaan tidak resmi pada kesopanan dimiliki oleh masyarakat dimana kita tinggal. • Kekuasaan di luar kita bersifat heteronom, artinya kaidah ini baru berlaku jika manusia hidup bermasyarakat. • Jadi, kaidah kesopanan tetap mengikuti manusia, artinya kemana dia masuk dalam suatu masyarakat, maka kaidah kesopanan itupun ada di situ serta mengikat baginya.
  • 11. 4. Kaidah Hukum • Berdasarkan uraian kaidah-kaidah di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, kaidah agama bertujuan pada kesucian hidup pribadi; kaidah kesusilaan bertujuan agar terbentuk kebaikan akhlak pribadi: kaidah kesopanan bertujuan untuk mencapai kesedapan hidup bersama. • Begitu juga apabila dilihat dari apa yang diaturnya, sanksi yang diberikan, belumlah cukup memenuhi kebutuhan manusia yang mampu melindungi dalam memenuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekundernya. • Untuk mengisi dan menguatkan kaidah-kaidah yang ada, maka diperlukan kaidah hukum.
  • 12. • Isi kaidah hukum, yaitu: 1. Kaidah hukum yang berisikan keharusan-keharusan atau suruhan-suruhan (gebod); 2. Kaidah hukum yang berisikan larang-larangan (verbod); 3. Kaidah hukum yang berisikan kebolehan (mogen). • Kaidah hukum yang berisikan gebod dan verbod sifatnya adalah imperatif atau keharusan, sedangkan mogen bersifat fakultatif atau sifatnya sebagai pelengkap.
  • 13. • Sifat imperatif mengharuskan kepada setiap anggota masyarakat untuk mewujudkan isi kaidah tersebut. Kepada masyarakat yang tunduk kepada kaidah hukum itu, kepadanya dapat dipaksakan agar isi kaidah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk berbuat atau tidak berbuat. • Negara/Pemerintah diberi hak untuk mempertahankan isi kaidah hukum tadi, agar terwujud ketertiban dalam masyarakat. • Apabila dalam kaidah agama, kesusilaan, kesopanan hanya terdapat kewajiban dari warga masyarakat (individu), maka dalam kaidah hukum terdapat hak dan kewajiban.
  • 14. Hubungan Kaidah Hukum dan Kaidah lainnya • Terdapat dua sifat dari hubungan antara kaidah hukum dengan kaidah lainnya, yaitu hubungan yang bersifat positif dan yang bersifat negatif. • Bersifat positif, yaitu suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan memperkuat di antara keduanya. • Bersifat negatif, yaitu suatu hubungan yang saling melemahkan atau bertentangan.
  • 15. Pertama • Hubungan antara kaidah hukum dengan kaidah agama. Sebagai contoh kaidah agama yang menunjang tercapainya tujuan kaidah hukum. • Jika manusia mematuhi kaidah agama, maka tidak akan ada manusia yang mempunyai sikap batin yang buruk hingga merencanakan perbuatan jahat. Dampak positifnya hubungan antar anggota masyarakat menjadi aman, tertib, dan adil. Dengan demikian tujuan kaidah hukum tercapai. • Sebaliknya, jika sejak awal manusia jahat, maka manusia akan mudah melakukan pelanggaran terhadap kaidah hukum, dan apabila diketahui aparat penegak hukum kemungkinan akan menerima sanksi hukum. setelah menerima hukum kemungkinan akan bertobat, dan apabila bertaubat maka sikap batinnya akan berubah menjadi baik dimana pada akhirnya akan patuh terhadap perintah tuhan. • Dengan demikian, kaidah hukum mendukung tercapainya kaidah agama.
  • 16. Kedua • Hubungan antara kaidah hukum dan kaidah kesusilaan. • Apabila suara hati setiap pribadi manusia menghendaki agar manusia itu selalu berbuat yang baik, maka pribadi manusia sebagai anggota masyarakat cenderung akan baik pula, sehingga akan terjalin kehidupam masyarakat yang tertib dan damai. Dengan demikian tujuan hukum demi mewujudkan masyarakat yang tertib dan damai tercapai. • Sebaliknya, apabila seseorang pribadinya cenderung tidak baik maka ia akan cenderung melakukan perbuatan yang tidak baik. Apabila pribadi yang tidak baik itu terwujud melalui perbuatan yang melanggar hukum, seharusnya mendapatkan sanksi berupa hukuman. Setelah menjalani hukuman, kemungkinan ia tidak akan melakukan kejahatan. Berarti sikap batin seseorang itu menjadi baik pula, dan pada akhirnya tujuan kaidah kesusilaan tercapai. • Hubungan tersebut saling melengkapi dan saling menunjang demi tercapainya tujuan masing-masing kaidah hukum dan kaidah kesusilaan.
  • 17. Ketiga • Hubungan antara kaidah hukum dengan kaidah kesopanan. • Apabila anggota masyarakat dapat menerapkan kaidah kesopanan, maka ia akan berlaku dan bersikap sopan terhadap siapa pun. Dampak positifya, setiap orang akan saling menghargai dan tidak saling mengganggu sehingga kehidupan masyarakat akan tertib dan damai yang pada akhirnya tujuan kaidah hukum akan tercapai. • Sebaliknya apabila seseorang selalu melanggar kesopanan, kemungkinan besar dirinya akan dikucilkan. Keterasingan itu dapat saja mengiring dia ke arah perbuatan yang melanggar hukum dan ia dapat dihukum. Setelah menjalani hukum kemungkinan dia sadar dan akan berlaku sopan serta tidak mau lagi melakukan perbuatan melanggar hukum. dengan demikian kaidah hukum juga dapat mendukung tercapainya kaidah kesopanan.
  • 18. Hubungan antar kaidah yang bersifat negatif • Hubungan yang saling melemahkan atau bertentangan. • Sebagai contoh dalam agama saling membunuh itu dilarang sebab ada anggapan bahwa mencabut nyawa seseorang itu adalah hak Tuhan bukan hak manusia. Akan tetapi dalam hukum perang, menghancurkan dan membunuh musuh dibolehkan tentunya dengan ketentuan yang ketat.
  • 19. Manusia, Masyarakat, Norma (Kaidah), dan Hukum • Manusia • Masyarakat • Norma (Kaidah) • Hukum
  • 20. Menjawab Soal • Berilah contoh penerapan norma-norma yang ada di dalam masyarakat ! • Jelaskan hubungan manusia, masyarakat, norma (kaidah), dan hukum ? • Bagaimana dampak bila norma hukum tidak dapat diberlakukan di masyarakat ? • Sebutkan dan jelaskan contoh kegiatan ataupun peristiwa di masyarakat yang dapat membuktikan keberadaan kaidah hukum di masyarakat sebagai penguat maupun pelengkap kaidah-kaidah yang sudah ada ! • Dikirim ke Form Tugas Google Classroom