SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Manusia, Masyarakat,
dan Norma (Kaidah)
Manusia
• Menurut Soediman Kartodihaprodjo mengemukakan bahwa manusia sebagai
makhluk hidup, tersusun atas 4 (empat) unsur dasar atau esensial, yaitu:
1. Raga, unsur jasmaniah, yakni badan manusia sebagaimana yang dipelajari dalam
biologi.
2. Rasa, manusia dapat merasakan bertanggungjawab, cinta, benci, senang, sedih
berhasrat, puas, baik, buruk, indah, adil, tidak adil, mengingini, menolak, acuh, dan
sebagainya. kesemuanya ini adalah aspek afektif (rasa suka tidak suka) dan
konotatif (kemauan hasrat) yang bersumber atau mewujudkan rasa dari manusia.
3. Rasio, manusia memiliki kemampuan untuk memperoleh pengetahuan objektif,
membedakan satu hal dari hal lain, menetapkan batas sesuatu hal, membandingkan,
memahami hubungan dan menghubungkan antara hal satu dan hal lainnya yang
kesemuanya berdasarkan atau sesuai dengan hukum-hukum logika. Hal ini
merupakan aspek kognitif yang kesemuanya bersumber atau mewujudkan unsur
rasio (akal budi) dari manusia.
4. Rukun, manusia selalu hidup berkelompok, besar atau kecil, hidup berkelompok ini
memungkinkan manusia kerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidup masing-
masing untuk mewujudkan kehidupan berbahagia.
Hanya dengan hidup berkelompok manusia dapat mempertahankan keberadaannya
sebagai suatu jenis makhluk hidup.
Hanya dalam hidup berkelompok manusia terlindungi, merasakan keakraban dengan
sesama, dan dapat menghayati serta mengembangkan kemanusiannya secara wajar.
Kesemuanya ini adalah unsur rukun dari manusia.
• Unsur raga, rasio dan rasa di bawah pengaruh unsur rukun
mewujudkan watak yang menyebabkan tiap manusia individual
memiliki kepribadian atau individualitasnya yang membedakan
manusia yang satu dengan yang lain.
• Interaksi dalam jangka waktu yang lama secara turun temurun di
bawah pengaruh lingkungan alamiah yang sama mewujudkan
watak (kepribadian) umum yang sama tanpa menghilangkan watak
khas (kepribadian) masing-masing pada semua anggota kelompok
yang membedakannya dari watak (kepribadian) umum kelompok
yang lain.
• Aspek lain dari eksistensi manusia adalah bahwa manusia itu selalu
berada dengan sesamanya.
• Paul Vinogradoff, mengatakan “no human being stands entirely
isolated in this world” (tidak ada manusia yang kehidupannya
sepenuhnya terisolasi atau terasing dari segala realitas lain,
termasuk sesama manusia di dunia ini).
• Sunaryati Hartono, mengatakan bahwa manusia adalah
serempak individu dan anggota masyarakat atau makhluk sosial;
manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan.
• Aristoteles, mengatakan bahwa manusia itu adalah “Zoon
Politikon”. Artinya bahwa manusia sebagai makhluk yang selalu
ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia.
• Hans kelsen menurut Soediman Kartodihaprodjo menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan “zoon politikon” adalah “man is a social and political being”, yang artinya
manusia itu adalah makhluk sosial dan politik, yang berarti makhluk yang dikodratkan
hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan makhluk yang
terbawa oleh kodrat sebagai makhluk sosial itu selalu berorganisasi.
• Zoon politikon hendak diberi arti sebagai berikut: manusia selalu hidup dalam suatu
pergaulan hidup (man is social being) dan selalu berorganisasi (is a political being).
• Selaku makhluk sosial, manusa tidak dapat hidup seorang diri lepas dari masyarakat.
• Ia harus hidup berkelompok, karena hidup berkelompok akan menjamin terlindunginya
kepentingan-kepentingannya.
• Manusia akan membutuhkan masyarakat yang mana ia akan mempertahankan hidup
masyarakat tempat ia hidup dan juga untuk memenuhi kepentingan individunya, maka
manusia mempertahankan diri untuk memperjuangkan hidupnya.
Dalam diri manusia terdapat hasrat atau nafsu:
A. Hasrat yang individualistis (egoistis)
Hal ini tampak pada hasrat untuk berjuang memperjuangkan hidupnya.
Perjuangan untuk hidup adalah perjuangan akan pengakuan individualitasnya.
Manusia dalam hidupnya akan selalu berusaha mempertahankan “aku” nya.
Yang menyebabkan manusia berusaha, bertindak atau berjuang adalah
egoismenya, yaitu sifat individualistis pada diri manusia.
B. Hasrat yang kolektivitas (transpersonal atau organis)
Hasrat ini menyebabkan manusia berusaha berhubungan dengan manusia lain
membentuk kehidupan bersama, menghendaki ketertiban, kedamaian, persatuan, cinta
kasih dan sebagainya, karena tidak menghendaki kepentingannya terganggu.
Disini manusia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi mementingkan masyarakat
atau kepentingan umum. Hasrat kolektivitas ini bersifat pasif, tidak mendorong untuk
bertindak.
C. Hasrat yang bersifat mengatur atau menjaga keseimbangan
Hidup ini akan selalu merupakan pertentangan terus menerus yang tajam antara hasrat
individualis dan kolektif, apabila tidak ada hasrat yang bersifat mengatur atau menjaga
keseimbangan (mengkompromikan).
fungsi tersebut mengendalikan, mengatur, memberi serta bersifat menciptakan
keserasian dan sintetis.
• Ketiga hasrat di atas merupakan dasar psikologis dari hukum.
Fungsi Jaringan relasi dan interaksi sosial Manusia:
1. Secara fisik, masyarakat itu memungkinkan dilakukannya kerja sama dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik yang tidak mungkin dicapai secara
sendiri, serta mempertahankan eksistensi manusia sebagai suatu jenis
makhluk hidup.
2. Secara psikis, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikis manusia yang
terbawa oleh kodrat sebagai makhluk sosial, seperti kebutuhan
berkomunikasi dengan sesamanya.
• Di dalam relasi sosial pada umumnya setiap orang tidak mau
dirugikan, dibahayakan, ketidakpastian. Oleh karena itu setiap
orang ingin adanya kepastian, kepastian merupakan kebutuhan
atau kepentingan manusia.
• Untuk memenuhi kebutuhan itulah manusia mencoba
menciptakan patokan-patokan yang dapat dijadikan pegangan,
sehingga secara rasional dapat meramalkan (memprediksi)
kemungkinan yang dapat terjadi.
• Dalam keadaan ini diharapkan atau dituntut cara berperilaku
tertentu pada sesamanya dalam hubungannya setiap kali terjadi
dalam situasi sosial tertentu.
• Dalam dinamika kehidupan kemasyarakatan, tuntutan cara
berperilaku dalam hubungan antara yang satu dengan yang lainnya
mengambarkan proses objektivitas, berkembang dan kemudian
memperoleh kekuatan objektif.
• Artinya, tuntuan cara berperilaku itu memiliki daya berlaku secara
umum, berlaku bagi setiap orang yang berada dalam situasi sosial
yang sama; artinya, semua orang yang berada dalam situasi sosial
yang sama dituntut untuk melakukan cara berperilaku tertentu itu.
• Tuntutan berperilaku dengan cara tertentu yang mempunyai
kekuatan berlaku secara objektif itu disebut norma atau kaidah.
Masyarakat
• Manusia sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat tidak selalu
menyadari, bahwa di dalam hidupnya sehari-hari sebetulnya dia diperlakukan
atau bersikap tindak menurut suatu pola tertentu.
• Misalnya seseorang sejak dia lahir berada dalam pola tertentu dengan
mematuhinya dengan mencontoh orang lain (misal: orang tua, saudara,
tetangga, dan lingkungan) atau berdasarkan petunjuk-petunjuk yang
diberikan atau diajarkan (edukasi) kepadanya.
• Dilihat dari kenyataan hidup manusia, maka ada hasrat untuk
hidup tentram, damai, pantas atau seyogyanya.
• Hidup pantas atau seyogyannya menurut pandangan individu
tidaklah sama.
• Agar terjadi kesesuaian antar individu dan masyarakat atau dalam
individu guna memenuhi kebutuhannya, maka disinilah perlu ada
patokan atau pedoman hidup.
• Diberikan patokan atau pedoman agar tidak menyebabkan hidup
yang tidak seyogyanya atau sepantasnya. Patokan atau pedoman
itulah disebut sebagai kaidah atau norma (norm).
Pengelompokkan Tata Kaidah:
1. Tata kaidah dengan aspek kehidupan pribadi, yang terdiri dari:
a. Kaidah kepercayaan atau keagamaan (ketuhanan)
b. Kaidah kesusilaan
2. Tata kaidah dengan aspek kehidupan antar pribadi, yang terdiri dari:
a. Kaidah kesopanan atau adat
b. Kaidah hukum
Kaidah
kepercayaan
Kaidah
Kesusilaan
Kaidah
Kesopanan/Adat
Kaidah Hukum
Tujuan Umat Manusia; Penyempurnaan
manusia; Jangan sampai manusia jahat
Perbuatan yang konkrit; ketertiban
masyarakat; Jangan sampai ada korban
Isi Ditujukan kepada sikap batin Ditujukan kepada sikap lahir
Asal Usul Dari Tuhan Diri sendiri Kekuasaan luar yang memaksa
Sanksi Dari Tuhan Dari diri sendiri Dari masyarakat
secara tidak resmi
Dari masyarakat
secara resmi
Daya Kerja Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban dan
memberi hak
SEKIAN

More Related Content

What's hot

Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan NegaraProblematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negaranita junita
 
Konsep dasar ilmu politik
Konsep dasar ilmu politikKonsep dasar ilmu politik
Konsep dasar ilmu politikfeggyernes
 
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk 02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk mudanp.com
 
Nadya E. Putri (ISBD Bab 5)
Nadya E. Putri (ISBD Bab 5)Nadya E. Putri (ISBD Bab 5)
Nadya E. Putri (ISBD Bab 5)nadyasakura
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisMang Engkus
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.nita junita
 
Teori relativisme budaya dan teori univesalisme
Teori relativisme budaya dan teori univesalismeTeori relativisme budaya dan teori univesalisme
Teori relativisme budaya dan teori univesalismeKapten Yusuf
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Syaiful Ahdan
 
214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528Yori Feriyandi
 
Sosiologi hukum s-1
Sosiologi hukum s-1Sosiologi hukum s-1
Sosiologi hukum s-1ariirwanto
 
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukumMeehawk
 

What's hot (20)

Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan NegaraProblematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
 
Konsep dasar ilmu politik
Konsep dasar ilmu politikKonsep dasar ilmu politik
Konsep dasar ilmu politik
 
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk 02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
 
Nadya E. Putri (ISBD Bab 5)
Nadya E. Putri (ISBD Bab 5)Nadya E. Putri (ISBD Bab 5)
Nadya E. Putri (ISBD Bab 5)
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara.
 
penyebab manusia menaati hukum
penyebab manusia menaati hukumpenyebab manusia menaati hukum
penyebab manusia menaati hukum
 
Teori relativisme budaya dan teori univesalisme
Teori relativisme budaya dan teori univesalismeTeori relativisme budaya dan teori univesalisme
Teori relativisme budaya dan teori univesalisme
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
 
214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528
 
A
AA
A
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Sosiologi hukum s-1
Sosiologi hukum s-1Sosiologi hukum s-1
Sosiologi hukum s-1
 
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Paradigma hukum
Paradigma hukumParadigma hukum
Paradigma hukum
 
materi PHB 1
materi PHB 1materi PHB 1
materi PHB 1
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
Manusia dan moral
Manusia dan moralManusia dan moral
Manusia dan moral
 

Similar to 03 manusia, masyarakat, norma

manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialMuhyi Nurrasyid
 
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.ppt
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptMANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.ppt
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptValenciaAngellica1
 
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosialIsbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosialDini Nur Hanifah
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalSiti Hadiarti
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnurfirdayanti8
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi MawardWawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Mawardfirdayanti8
 
Presentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi goodPresentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi goodtasinit
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialPmii Pasuruan
 
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1cynthiaphlndr
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3EriaMarina
 
Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatMochammad Taufik
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosialPotpotya Fitri
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosialLina Moe
 
P Kn Bab 1 Sow Kls 7
P Kn Bab 1 Sow Kls 7P Kn Bab 1 Sow Kls 7
P Kn Bab 1 Sow Kls 7rafidpermana
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatfeggyernes
 

Similar to 03 manusia, masyarakat, norma (20)

manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
BAB I.pptx
BAB I.pptxBAB I.pptx
BAB I.pptx
 
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.ppt
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptMANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.ppt
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.ppt
 
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosialIsbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi MawardWawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
 
Wawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial BudayaWawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial Budaya
 
Presentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi goodPresentation2 wsbd ardi good
Presentation2 wsbd ardi good
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
IPS Bab 6 Hubungan Sosial: Christine, Cynthia, Jolisa, SMPK Ketapang 1
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakat
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
 
dd
dddd
dd
 
P Kn Bab 1 Sow Kls 7
P Kn Bab 1 Sow Kls 7P Kn Bab 1 Sow Kls 7
P Kn Bab 1 Sow Kls 7
 
Individu sosial
Individu sosial Individu sosial
Individu sosial
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakat
 

More from mudanp.com

Radikalisme terorisme
Radikalisme   terorismeRadikalisme   terorisme
Radikalisme terorismemudanp.com
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKmudanp.com
 
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARAPENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARAmudanp.com
 
13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukummudanp.com
 
11 penemuan hukum
11 penemuan hukum11 penemuan hukum
11 penemuan hukummudanp.com
 
12 hukum kekuasaan
12 hukum   kekuasaan12 hukum   kekuasaan
12 hukum kekuasaanmudanp.com
 
10 penerapan penegakan hukum
10 penerapan   penegakan hukum10 penerapan   penegakan hukum
10 penerapan penegakan hukummudanp.com
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukummudanp.com
 
08 sumber hukum
08 sumber hukum08 sumber hukum
08 sumber hukummudanp.com
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukummudanp.com
 
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukummudanp.com
 
04 hub manusia,masy,norma dg hukum
04 hub manusia,masy,norma dg hukum04 hub manusia,masy,norma dg hukum
04 hub manusia,masy,norma dg hukummudanp.com
 
01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukummudanp.com
 
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMMATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMmudanp.com
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM mudanp.com
 
Make a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each numberMake a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each numbermudanp.com
 
Introduce preposition
Introduce prepositionIntroduce preposition
Introduce prepositionmudanp.com
 
Introduce modals
Introduce modalsIntroduce modals
Introduce modalsmudanp.com
 

More from mudanp.com (20)

Radikalisme terorisme
Radikalisme   terorismeRadikalisme   terorisme
Radikalisme terorisme
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIK
 
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARAPENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
 
13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum
 
11 penemuan hukum
11 penemuan hukum11 penemuan hukum
11 penemuan hukum
 
12 hukum kekuasaan
12 hukum   kekuasaan12 hukum   kekuasaan
12 hukum kekuasaan
 
10 penerapan penegakan hukum
10 penerapan   penegakan hukum10 penerapan   penegakan hukum
10 penerapan penegakan hukum
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum
 
08 sumber hukum
08 sumber hukum08 sumber hukum
08 sumber hukum
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukum
 
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
 
04 hub manusia,masy,norma dg hukum
04 hub manusia,masy,norma dg hukum04 hub manusia,masy,norma dg hukum
04 hub manusia,masy,norma dg hukum
 
01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum
 
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMMATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
MUAMALAH PAI
MUAMALAH PAIMUAMALAH PAI
MUAMALAH PAI
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
Make a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each numberMake a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each number
 
Soal latihan
Soal latihanSoal latihan
Soal latihan
 
Introduce preposition
Introduce prepositionIntroduce preposition
Introduce preposition
 
Introduce modals
Introduce modalsIntroduce modals
Introduce modals
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

03 manusia, masyarakat, norma

  • 2. Manusia • Menurut Soediman Kartodihaprodjo mengemukakan bahwa manusia sebagai makhluk hidup, tersusun atas 4 (empat) unsur dasar atau esensial, yaitu: 1. Raga, unsur jasmaniah, yakni badan manusia sebagaimana yang dipelajari dalam biologi. 2. Rasa, manusia dapat merasakan bertanggungjawab, cinta, benci, senang, sedih berhasrat, puas, baik, buruk, indah, adil, tidak adil, mengingini, menolak, acuh, dan sebagainya. kesemuanya ini adalah aspek afektif (rasa suka tidak suka) dan konotatif (kemauan hasrat) yang bersumber atau mewujudkan rasa dari manusia.
  • 3. 3. Rasio, manusia memiliki kemampuan untuk memperoleh pengetahuan objektif, membedakan satu hal dari hal lain, menetapkan batas sesuatu hal, membandingkan, memahami hubungan dan menghubungkan antara hal satu dan hal lainnya yang kesemuanya berdasarkan atau sesuai dengan hukum-hukum logika. Hal ini merupakan aspek kognitif yang kesemuanya bersumber atau mewujudkan unsur rasio (akal budi) dari manusia. 4. Rukun, manusia selalu hidup berkelompok, besar atau kecil, hidup berkelompok ini memungkinkan manusia kerja sama dalam memenuhi kebutuhan hidup masing- masing untuk mewujudkan kehidupan berbahagia. Hanya dengan hidup berkelompok manusia dapat mempertahankan keberadaannya sebagai suatu jenis makhluk hidup. Hanya dalam hidup berkelompok manusia terlindungi, merasakan keakraban dengan sesama, dan dapat menghayati serta mengembangkan kemanusiannya secara wajar. Kesemuanya ini adalah unsur rukun dari manusia.
  • 4. • Unsur raga, rasio dan rasa di bawah pengaruh unsur rukun mewujudkan watak yang menyebabkan tiap manusia individual memiliki kepribadian atau individualitasnya yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain. • Interaksi dalam jangka waktu yang lama secara turun temurun di bawah pengaruh lingkungan alamiah yang sama mewujudkan watak (kepribadian) umum yang sama tanpa menghilangkan watak khas (kepribadian) masing-masing pada semua anggota kelompok yang membedakannya dari watak (kepribadian) umum kelompok yang lain. • Aspek lain dari eksistensi manusia adalah bahwa manusia itu selalu berada dengan sesamanya.
  • 5. • Paul Vinogradoff, mengatakan “no human being stands entirely isolated in this world” (tidak ada manusia yang kehidupannya sepenuhnya terisolasi atau terasing dari segala realitas lain, termasuk sesama manusia di dunia ini). • Sunaryati Hartono, mengatakan bahwa manusia adalah serempak individu dan anggota masyarakat atau makhluk sosial; manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. • Aristoteles, mengatakan bahwa manusia itu adalah “Zoon Politikon”. Artinya bahwa manusia sebagai makhluk yang selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia.
  • 6. • Hans kelsen menurut Soediman Kartodihaprodjo menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “zoon politikon” adalah “man is a social and political being”, yang artinya manusia itu adalah makhluk sosial dan politik, yang berarti makhluk yang dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya dalam masyarakat, dan makhluk yang terbawa oleh kodrat sebagai makhluk sosial itu selalu berorganisasi. • Zoon politikon hendak diberi arti sebagai berikut: manusia selalu hidup dalam suatu pergaulan hidup (man is social being) dan selalu berorganisasi (is a political being). • Selaku makhluk sosial, manusa tidak dapat hidup seorang diri lepas dari masyarakat. • Ia harus hidup berkelompok, karena hidup berkelompok akan menjamin terlindunginya kepentingan-kepentingannya. • Manusia akan membutuhkan masyarakat yang mana ia akan mempertahankan hidup masyarakat tempat ia hidup dan juga untuk memenuhi kepentingan individunya, maka manusia mempertahankan diri untuk memperjuangkan hidupnya.
  • 7. Dalam diri manusia terdapat hasrat atau nafsu: A. Hasrat yang individualistis (egoistis) Hal ini tampak pada hasrat untuk berjuang memperjuangkan hidupnya. Perjuangan untuk hidup adalah perjuangan akan pengakuan individualitasnya. Manusia dalam hidupnya akan selalu berusaha mempertahankan “aku” nya. Yang menyebabkan manusia berusaha, bertindak atau berjuang adalah egoismenya, yaitu sifat individualistis pada diri manusia.
  • 8. B. Hasrat yang kolektivitas (transpersonal atau organis) Hasrat ini menyebabkan manusia berusaha berhubungan dengan manusia lain membentuk kehidupan bersama, menghendaki ketertiban, kedamaian, persatuan, cinta kasih dan sebagainya, karena tidak menghendaki kepentingannya terganggu. Disini manusia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi mementingkan masyarakat atau kepentingan umum. Hasrat kolektivitas ini bersifat pasif, tidak mendorong untuk bertindak. C. Hasrat yang bersifat mengatur atau menjaga keseimbangan Hidup ini akan selalu merupakan pertentangan terus menerus yang tajam antara hasrat individualis dan kolektif, apabila tidak ada hasrat yang bersifat mengatur atau menjaga keseimbangan (mengkompromikan). fungsi tersebut mengendalikan, mengatur, memberi serta bersifat menciptakan keserasian dan sintetis. • Ketiga hasrat di atas merupakan dasar psikologis dari hukum.
  • 9. Fungsi Jaringan relasi dan interaksi sosial Manusia: 1. Secara fisik, masyarakat itu memungkinkan dilakukannya kerja sama dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik yang tidak mungkin dicapai secara sendiri, serta mempertahankan eksistensi manusia sebagai suatu jenis makhluk hidup. 2. Secara psikis, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikis manusia yang terbawa oleh kodrat sebagai makhluk sosial, seperti kebutuhan berkomunikasi dengan sesamanya.
  • 10. • Di dalam relasi sosial pada umumnya setiap orang tidak mau dirugikan, dibahayakan, ketidakpastian. Oleh karena itu setiap orang ingin adanya kepastian, kepastian merupakan kebutuhan atau kepentingan manusia. • Untuk memenuhi kebutuhan itulah manusia mencoba menciptakan patokan-patokan yang dapat dijadikan pegangan, sehingga secara rasional dapat meramalkan (memprediksi) kemungkinan yang dapat terjadi. • Dalam keadaan ini diharapkan atau dituntut cara berperilaku tertentu pada sesamanya dalam hubungannya setiap kali terjadi dalam situasi sosial tertentu.
  • 11. • Dalam dinamika kehidupan kemasyarakatan, tuntutan cara berperilaku dalam hubungan antara yang satu dengan yang lainnya mengambarkan proses objektivitas, berkembang dan kemudian memperoleh kekuatan objektif. • Artinya, tuntuan cara berperilaku itu memiliki daya berlaku secara umum, berlaku bagi setiap orang yang berada dalam situasi sosial yang sama; artinya, semua orang yang berada dalam situasi sosial yang sama dituntut untuk melakukan cara berperilaku tertentu itu. • Tuntutan berperilaku dengan cara tertentu yang mempunyai kekuatan berlaku secara objektif itu disebut norma atau kaidah.
  • 12. Masyarakat • Manusia sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat tidak selalu menyadari, bahwa di dalam hidupnya sehari-hari sebetulnya dia diperlakukan atau bersikap tindak menurut suatu pola tertentu. • Misalnya seseorang sejak dia lahir berada dalam pola tertentu dengan mematuhinya dengan mencontoh orang lain (misal: orang tua, saudara, tetangga, dan lingkungan) atau berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan atau diajarkan (edukasi) kepadanya.
  • 13. • Dilihat dari kenyataan hidup manusia, maka ada hasrat untuk hidup tentram, damai, pantas atau seyogyanya. • Hidup pantas atau seyogyannya menurut pandangan individu tidaklah sama. • Agar terjadi kesesuaian antar individu dan masyarakat atau dalam individu guna memenuhi kebutuhannya, maka disinilah perlu ada patokan atau pedoman hidup. • Diberikan patokan atau pedoman agar tidak menyebabkan hidup yang tidak seyogyanya atau sepantasnya. Patokan atau pedoman itulah disebut sebagai kaidah atau norma (norm).
  • 14. Pengelompokkan Tata Kaidah: 1. Tata kaidah dengan aspek kehidupan pribadi, yang terdiri dari: a. Kaidah kepercayaan atau keagamaan (ketuhanan) b. Kaidah kesusilaan 2. Tata kaidah dengan aspek kehidupan antar pribadi, yang terdiri dari: a. Kaidah kesopanan atau adat b. Kaidah hukum
  • 15. Kaidah kepercayaan Kaidah Kesusilaan Kaidah Kesopanan/Adat Kaidah Hukum Tujuan Umat Manusia; Penyempurnaan manusia; Jangan sampai manusia jahat Perbuatan yang konkrit; ketertiban masyarakat; Jangan sampai ada korban Isi Ditujukan kepada sikap batin Ditujukan kepada sikap lahir Asal Usul Dari Tuhan Diri sendiri Kekuasaan luar yang memaksa Sanksi Dari Tuhan Dari diri sendiri Dari masyarakat secara tidak resmi Dari masyarakat secara resmi Daya Kerja Membebani kewajiban Membebani kewajiban Membebani kewajiban Membebani kewajiban dan memberi hak