SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
S i s t e m R e p r o d u k s i
KELOMPOK II :
ARSY ROHAYUNILLA (105441101318)
NUR FADHILAH ZAFITRI JAFAR (105441101118)
DIAH SAFITRI (105441100920)
SRI NOVITA YANTI (105441101020)
AFRIDHA BACHTIAR (105441101120)
PASHA DIZA PUTRI (105441101220)
FAJRUL ULUM (105441101320)
RESKIALIYAH
Pengertian Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi merupakan kegiatan berkembangbiak untuk
melahirkan keturunan yang bertujuan untuk mempertahankan
proses keberlangsungan spesies di dunia. Sistem reproduksi manusia
merupakan sistem organ yang digunakan manusia untuk
memproduksi dan melahirkan keturunan. Reproduksi pada manusia
terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali
dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin
wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi
alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
Pada manusia,reproduksi hanya berlangsung secara
seksusal, sistem reproduksinya dibedakan menjadi organ reproduksi
pria dan wanita
Sistem Reproduksi pada Manusia
•Testis
• Saluran pengeluaran
Epididimis
Vas deferens
Saluran ejakulasi
Uretra
• Kelenjar asesoris
Vesikula seminalis
Kelenjar prostat
Kelenjar Cowper
•Penis
•Skrotum
b. Organ reproduksi luar
a. Organ reproduksi dalam
1. Organ reproduksi pria
2. Organ reproduksi wanita
1) Celah luar yang disebut vulva.
2) Di sebelah kiri dan kanan celah ini
dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu
bibir besar (labium mayor) dan bibir
kecil (labium minor).
3) Di sebelah depan dari vulva terdapat
tonjolan yang disebut kelentit
(klitoris), yang sejarah terjadinya
sama dengan perkembangan penis
pada pria.
4) Ke dalam vulva ini bermuara dua
saluran, yaitu saluran urine (urethra)
dan saluran kelamin (vagina).
a. Organ reproduksi luar b. Organ reproduksi dalam
1) Ovarium (indung telur)
2) Saluran reproduksi :
Saluran telur (tuba fallopi)
Rahim (uterus)
Vagina,
Pada tubuh terdapat yang namanya kelenjar
reproduksi. Tugas dari kelenjar ini tentu saja untuk
memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan
dalam menunjang fungsi reproduksi. Pria dan wanita
memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda, yaitu:
• Testis (Pria), adalah kelenjar yang berfungsi
memproduksi hormon testosteron. Fungsi dari
hormon testosteron adalah untuk menghasilkan sel
sperma (spermatozoa). Selain itu, testosteron juga
berkontribusi terhadap pertumbuhan rambut-
rambut di sekitar wajah dan kelamin saat
memasuki periode pubertas
• Ovarium, adalah kelenjar yang berfungsi
memproduksi hormon estrogen dan progesterone.
Kedua hormon ini berperan dalam pembentukan
payudara, mengontrol siklus menstruasi, dan
menunjang kehamilan
Kelenjar Reproduksi
Pembentukan Sperma
(spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis.
• Spermatogonium bersifat diploid
dan selalu membelah diri secara
metosis sehingga berjumlah
banyak.
• Sebagian spermatogonium
membesar menjadi spermatosit
primer.
• Spermatosit primer terus membelah
diri secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder.
• Spermatosit sekunder membelah
diri kembali secara meiosis menjadi
spermatid.
• Spermatid berdiferensiasi menjadi
sperma
• Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium
Pembentukan Gamet (Gametogenesis)
Gamet jantan dibentuk di dalam testis pada skrotum, sedangkan gamet
betina dibentuk di dalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut
spermatogenesis dan pembentukan gamet betina disebut oogesis.
Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
• Oogonium bersifat diploid.
• Oogonium membelah diri secara mitosis
sehingga berjumlah banyak.
• Oogonium berkembang menjadi oosit
primer.
• Oosit primer membelah diri secara meiosis
menjadi oosit sekunder dan badan kutub
pertama
• Oosit sekunder mengandung kuning telur
dan sitoplasma, badan kutub pertama
merupakan inti sel yang kemudian
membelah diri menjadi dua
• Oosit sekunder membelah diri secara
meiosis menjadi otid dan badan kutub ke
dua
• Otid berkembang menjadi ovum yang
haploid
• Setiap oosit primer menghasilkan satu
ovum.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI pria
1. Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga
hormon kelamin jantan (testosteron). Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.
2. Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis
sehingga jumlahnya sepasang. Di epididimis sperma disimpan hingga matang.
3. Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah
sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma.
4. Kelenjar bulburetra adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir dan dialirkan
ke uretra.
5. Kelenjar prostat adalah kelenjar seukuran kacang kenari yang terletak di dalam panggul,
tepatnya bawah kandung kemih. Berfungsi untuk menghasilkan cairan yang bersifat asam.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI pria
6. Kantung kemih adalah bagian dari sistem saluran kencing yang terdapat di dalam tubuh
manusia. Fungsi kandung kemih ini menampung urine yang diproduksi oleh ginjal.
7. Ureter adalah bagian dari sistem urinaria yang berbentuk menyerupai saluran pipa atau
tabung. Ureter berfungsi untuk mengalirkan urine dari masing-masing ginjal untuk ditampung
di kandung kemih.
8. Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah sebagai
makanan untuk sperma.
9. Kelenjar ejakulatori memilki peran penting saat ejakulasi terjadi yakni mengeluarkan sperma
serta sekresi dari vesikula seminalis untuk kemudian menuju ke uretra.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI pria
10. Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi adalah hubungan
antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan sperma ke dalam
rahim wanita.
11. Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh melalui penis.
12. Kepala penis bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluarnya cairan semen dan
urine. Pada alat kelamin pria ini juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap
rangsangan.
13. Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu
testis.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita
1. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina
berfungsi untuk dilalui oleh darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.
2. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan
menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi
cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini
membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis
dan membuka saat proses persalinan dimulai.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita
3. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri
dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah
dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan
sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari.
4. Uterus
Uterus (juga disebut rahim) adalah organ otot berbentuk buah pir terbalik dari sistem reproduksi wanita
yang terletak di antara kandung kemih dan rektum. Uterus berfungsi untuk memberi makan dan
menampung sel telur yang telah dibuahi sampai menjadi janin atau sampai siap untuk dilahirkan.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita
5. Endometrium
Endometrium merupakan jaringan yang dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur),
vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus). Sebelum menstruasi,
endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi.
6. Oviduk/ Tuba Falopi
Tuba falopi adalah saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang
menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim. Saluran ini berfungsi sebagai tempat
berjalannya sel telur dari ovarium menuju rahim saat ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur
dengan sperma saat proses pembuahan.
Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita
7. Ligamen Ovarium
ligamen yang menghubungkan antara ovarium dengan wilayah permukaan lateral pada rahim dan
juga berfungsi sebagai penghubung dan tempat bergantungnya ovarium ke wilayah rahim.
SISTEM kerja organ REPRODUKSI
1. Sistem Reproduksi pada Pria:
Semua sistem reproduksi pada pria berkembang semenjak anak
laki- laki masih berada di dalam kandungan ibunya. Dengan
adanya enzim dan hormon maka setiap bagian dari sistem
reproduksi pria akan mulai terbentuk pada janin yang masih
berusia 2 bulan. Pada saat mengalami pubertas maka sistem
reproduksi pria secara penuh akan mengalami proses
pendewasaan sampai seluruhnya aktif.
SISTEM kerja organ REPRODUKSI
2. Sistem Reproduksi pada Wanita:
Pada Wanita alat reproduksinya akan matang dan berfungsi
secara normal biasanya pada saat wanita tersebut masuk akil
baligh yaitu pada umur sekitar 8 hingga 12 tahun. Apabila
wanita mengalami haid untuk pertama kalinya maka tubuhnya
sudah mengalami proses produksi sel telur yang dapat dibuahi
oleh sperma pria. Pembuahan itu bisa menyebabkan terjadinya
kehamilan.
Menstruasi
Fase dalam siklus haid, yaitu:
• Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan
sel telur dan pembentukkan endometrium. Lamanya
siklus haid yang normal atau dianggap siklus haid
klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua
sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda pada wanita
yang sehat dan normal. Siklus ini dikendalikan oleh
hormone-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh
hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
Fertilisasi dan Kehamilan
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam
periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan oosit sekunder bergerak
disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta sperma hasil
ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh
asam vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus.
Dengan bantuan kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh
permukaan uterus. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum
yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim.
Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal
dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh
menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan
menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim
dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang
selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
-Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata,
telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki
beserta jari-jarinya mulai terbentuk
-Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap.
Embrio berubah menjadi janin (fetus)
-Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10
hari, bayi siap dilahirkan.
-Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah
diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya
-Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal
penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot
-Zigot menempel pada dinding rahim untuk
berkembang
-Zigot berubah menjadi embrio
-Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai
penghubung antara embrio dengan ibunya.
-Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi
dari bahaya benturan
-Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata,
tangan dan kaki
Reproduksi pada Invertebrata
1. Perkembangbiakan aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara:
a. Membelah diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel
baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
b. Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk
koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox.
c. Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium (penyebab malaria) pada fase
oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan sporozoit.
d. Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera
e. Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh
menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut
2. Perkembangbiakan seksual
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang
dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi
secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa
dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan
dan semut jantan.
b. Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.
• Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat
reproduksinya misalnya Paramecium.
• Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya,
misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium,
dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
2. Reproduksi pada Vertebrata
Perkembangbiakan pada vertebrata dapat dibedakan atas:
• Ovipar (bertelur), ialah hewan yang meletakkan telur di luar tubuhnya.
Embrio berkembang di dalam telur dan memperoleh sumber makanan dari
cadangan makanan dalam telur. Misalnya ikan, burung, amfibia, dan
sebagian reptilia.
• Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan yang menghasilkan telur, dan
embrio berkembang dalam telur. Pembeda dengan ovipar adalah kelompok
hewan ovovivipar tidak mengeluarkan telurnya dari dalam tubuh. Jadi
embrio tetap tumbuh di dalam telur tetapi tetap berada di dalam tubuh
induk. Saat menetas dan keluar dari tubuh induknya tampak seperti
melahirkan. Misalnya, ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular.
• Vivipar (beranak), ialah hewan yang melahirkan anaknya. Embrio
berkembang di dalam tubuh induknya dan mendapatkan makanan dari
induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari). Misalnya, manusia dan
hewan menyusui lainnya.
Penyakit Pada organ REPRODUKSI
1.Uretritis
2.Hipogonodisme
3.Prostatitis
4.Epididimitis
5.Kanker Testis
6.Gangguan menstruasi
7. Kanker Serviks
8. Kanker Vagina
9. Kanker Rahim
10. Kanker Ovarium
11. HIV
dll
TERIMA KASIH 

More Related Content

Similar to Sistem Reproduksi Manusia

Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti biowahyudhad
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya MJM Networks
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaMJM Networks
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxBaiqadeliadwisavitri
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaNining Mtsnkra
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaMujahidin Waru
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxisabellarahmawati
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxssuser0d6781
 
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXAsmara Nova Susanto
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaMonica Lintang
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxRuniAwan
 
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9tasyaaulia
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIARosdianasella
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptxBaiqadeliadwisavitri
 

Similar to Sistem Reproduksi Manusia (20)

Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
 
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusiaBab 2 sistem reproduksi pada manusia
Bab 2 sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Alat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusiaAlat reproduksi manusia
Alat reproduksi manusia
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
 
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptxSistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
Sistem-reproduksi-wanita_kel-9..pptx
 
PAI PPT KEL 2.pptx
PAI PPT KEL 2.pptxPAI PPT KEL 2.pptx
PAI PPT KEL 2.pptx
 
Alat reproduksi pria
Alat reproduksi priaAlat reproduksi pria
Alat reproduksi pria
 
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
Sistem reproduksi manusia Biologi Kelas 9
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
 

Recently uploaded

05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 

Recently uploaded (20)

05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 

Sistem Reproduksi Manusia

  • 1. S i s t e m R e p r o d u k s i KELOMPOK II : ARSY ROHAYUNILLA (105441101318) NUR FADHILAH ZAFITRI JAFAR (105441101118) DIAH SAFITRI (105441100920) SRI NOVITA YANTI (105441101020) AFRIDHA BACHTIAR (105441101120) PASHA DIZA PUTRI (105441101220) FAJRUL ULUM (105441101320) RESKIALIYAH
  • 2. Pengertian Sistem Reproduksi Sistem reproduksi merupakan kegiatan berkembangbiak untuk melahirkan keturunan yang bertujuan untuk mempertahankan proses keberlangsungan spesies di dunia. Sistem reproduksi manusia merupakan sistem organ yang digunakan manusia untuk memproduksi dan melahirkan keturunan. Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.
  • 3. Pada manusia,reproduksi hanya berlangsung secara seksusal, sistem reproduksinya dibedakan menjadi organ reproduksi pria dan wanita Sistem Reproduksi pada Manusia •Testis • Saluran pengeluaran Epididimis Vas deferens Saluran ejakulasi Uretra • Kelenjar asesoris Vesikula seminalis Kelenjar prostat Kelenjar Cowper •Penis •Skrotum b. Organ reproduksi luar a. Organ reproduksi dalam 1. Organ reproduksi pria
  • 4. 2. Organ reproduksi wanita 1) Celah luar yang disebut vulva. 2) Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayor) dan bibir kecil (labium minor). 3) Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria. 4) Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin (vagina). a. Organ reproduksi luar b. Organ reproduksi dalam 1) Ovarium (indung telur) 2) Saluran reproduksi : Saluran telur (tuba fallopi) Rahim (uterus) Vagina,
  • 5. Pada tubuh terdapat yang namanya kelenjar reproduksi. Tugas dari kelenjar ini tentu saja untuk memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan dalam menunjang fungsi reproduksi. Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda, yaitu: • Testis (Pria), adalah kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon testosteron. Fungsi dari hormon testosteron adalah untuk menghasilkan sel sperma (spermatozoa). Selain itu, testosteron juga berkontribusi terhadap pertumbuhan rambut- rambut di sekitar wajah dan kelamin saat memasuki periode pubertas • Ovarium, adalah kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon estrogen dan progesterone. Kedua hormon ini berperan dalam pembentukan payudara, mengontrol siklus menstruasi, dan menunjang kehamilan Kelenjar Reproduksi
  • 6. Pembentukan Sperma (spermatogenesis) Terjadi di dalam testis. • Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah banyak. • Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer. • Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder. • Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid. • Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma • Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium Pembentukan Gamet (Gametogenesis) Gamet jantan dibentuk di dalam testis pada skrotum, sedangkan gamet betina dibentuk di dalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut spermatogenesis dan pembentukan gamet betina disebut oogesis.
  • 7. Pembentukan Ovum (oogenesis) Terjadi di dalam ovarium. • Oogonium bersifat diploid. • Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. • Oogonium berkembang menjadi oosit primer. • Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama • Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua • Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua • Otid berkembang menjadi ovum yang haploid • Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.
  • 8. Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI pria 1. Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan (testosteron). Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. 2. Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis sehingga jumlahnya sepasang. Di epididimis sperma disimpan hingga matang. 3. Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma. 4. Kelenjar bulburetra adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir dan dialirkan ke uretra. 5. Kelenjar prostat adalah kelenjar seukuran kacang kenari yang terletak di dalam panggul, tepatnya bawah kandung kemih. Berfungsi untuk menghasilkan cairan yang bersifat asam.
  • 9. Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI pria 6. Kantung kemih adalah bagian dari sistem saluran kencing yang terdapat di dalam tubuh manusia. Fungsi kandung kemih ini menampung urine yang diproduksi oleh ginjal. 7. Ureter adalah bagian dari sistem urinaria yang berbentuk menyerupai saluran pipa atau tabung. Ureter berfungsi untuk mengalirkan urine dari masing-masing ginjal untuk ditampung di kandung kemih. 8. Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma. 9. Kelenjar ejakulatori memilki peran penting saat ejakulasi terjadi yakni mengeluarkan sperma serta sekresi dari vesikula seminalis untuk kemudian menuju ke uretra.
  • 10. Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI pria 10. Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi adalah hubungan antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan sperma ke dalam rahim wanita. 11. Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh melalui penis. 12. Kepala penis bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluarnya cairan semen dan urine. Pada alat kelamin pria ini juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan. 13. Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu testis.
  • 11. Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita 1. Vagina Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina berfungsi untuk dilalui oleh darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. 2. Serviks Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
  • 12. Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita 3. Ovarium Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. 4. Uterus Uterus (juga disebut rahim) adalah organ otot berbentuk buah pir terbalik dari sistem reproduksi wanita yang terletak di antara kandung kemih dan rektum. Uterus berfungsi untuk memberi makan dan menampung sel telur yang telah dibuahi sampai menjadi janin atau sampai siap untuk dilahirkan.
  • 13. Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita 5. Endometrium Endometrium merupakan jaringan yang dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus). Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. 6. Oviduk/ Tuba Falopi Tuba falopi adalah saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim. Saluran ini berfungsi sebagai tempat berjalannya sel telur dari ovarium menuju rahim saat ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur dengan sperma saat proses pembuahan.
  • 14. Fungsi dari ORGAN REPRODUKSI wanita 7. Ligamen Ovarium ligamen yang menghubungkan antara ovarium dengan wilayah permukaan lateral pada rahim dan juga berfungsi sebagai penghubung dan tempat bergantungnya ovarium ke wilayah rahim.
  • 15. SISTEM kerja organ REPRODUKSI 1. Sistem Reproduksi pada Pria: Semua sistem reproduksi pada pria berkembang semenjak anak laki- laki masih berada di dalam kandungan ibunya. Dengan adanya enzim dan hormon maka setiap bagian dari sistem reproduksi pria akan mulai terbentuk pada janin yang masih berusia 2 bulan. Pada saat mengalami pubertas maka sistem reproduksi pria secara penuh akan mengalami proses pendewasaan sampai seluruhnya aktif.
  • 16. SISTEM kerja organ REPRODUKSI 2. Sistem Reproduksi pada Wanita: Pada Wanita alat reproduksinya akan matang dan berfungsi secara normal biasanya pada saat wanita tersebut masuk akil baligh yaitu pada umur sekitar 8 hingga 12 tahun. Apabila wanita mengalami haid untuk pertama kalinya maka tubuhnya sudah mengalami proses produksi sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma pria. Pembuahan itu bisa menyebabkan terjadinya kehamilan.
  • 17. Menstruasi Fase dalam siklus haid, yaitu: • Fase menstruasi • Fase pra-ovulasi • Fase ovulasi • Fase pasca-ovulasi Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan sel telur dan pembentukkan endometrium. Lamanya siklus haid yang normal atau dianggap siklus haid klasik adalah 28 hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat berbeda pada wanita yang sehat dan normal. Siklus ini dikendalikan oleh hormone-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
  • 18. Fertilisasi dan Kehamilan Fertilisasi adalah proses pembuahan. Fertilisasi terjadi pada saat wanita dalam periode masa subur yaitu setelah terjadi ovulasi dan oosit sekunder bergerak disepanjang tuba falopii menuju uterus. Dari 200 hingga 400 juta sperma hasil ejakulasi di dalam vagina, sebagian yang tertinggal di vagina akan terseleksi oleh asam vagina dan hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat mencapai uterus. Dengan bantuan kontraksi otot uterus, sperma akan menyebar diseluruh permukaan uterus. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi. Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
  • 19. -Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk -Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus) -Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan. -Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya -Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot -Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang -Zigot berubah menjadi embrio -Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya. -Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan -Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan dan kaki
  • 20. Reproduksi pada Invertebrata 1. Perkembangbiakan aseksual Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara: a. Membelah diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa. b. Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox. c. Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium (penyebab malaria) pada fase oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan sporozoit. d. Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera e. Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut
  • 21. 2. Perkembangbiakan seksual Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan. b. Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami. • Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya Paramecium. • Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
  • 22. 2. Reproduksi pada Vertebrata Perkembangbiakan pada vertebrata dapat dibedakan atas: • Ovipar (bertelur), ialah hewan yang meletakkan telur di luar tubuhnya. Embrio berkembang di dalam telur dan memperoleh sumber makanan dari cadangan makanan dalam telur. Misalnya ikan, burung, amfibia, dan sebagian reptilia. • Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan yang menghasilkan telur, dan embrio berkembang dalam telur. Pembeda dengan ovipar adalah kelompok hewan ovovivipar tidak mengeluarkan telurnya dari dalam tubuh. Jadi embrio tetap tumbuh di dalam telur tetapi tetap berada di dalam tubuh induk. Saat menetas dan keluar dari tubuh induknya tampak seperti melahirkan. Misalnya, ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular. • Vivipar (beranak), ialah hewan yang melahirkan anaknya. Embrio berkembang di dalam tubuh induknya dan mendapatkan makanan dari induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari). Misalnya, manusia dan hewan menyusui lainnya.
  • 23. Penyakit Pada organ REPRODUKSI 1.Uretritis 2.Hipogonodisme 3.Prostatitis 4.Epididimitis 5.Kanker Testis 6.Gangguan menstruasi 7. Kanker Serviks 8. Kanker Vagina 9. Kanker Rahim 10. Kanker Ovarium 11. HIV dll