DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuan sistem reproduksi pria dan wanita adalah melanjutkan keturunan. Betapa biasa dan umumnya pernyataan tersebut, sehingga kita sadar bahwa kita adalah kelanjutan dari spesies kita. Sebagaimana pada hewan, produksi dan perkembangan keturunan yang sebenarnya berkaitan dengan anatomi dan fisiologi tubuh. Sistem reproduksi pria dan wanita menghasilkan gamet, yaitu sel sperma dan ovum (sel telur), yang menjamin persatuan gamet dalam fertilisasi setelah hubungan seksual.
Pada buku ini akan dijelaskan mengenai organ reproduksi dan peranannya masing-masing dalam pembentukan makhluk hidup baru atau fungsi sistem reproduksi secara keseluruhan.
Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)Raden Akbar
Â
Tugas Biologi
Organ Reproduksi
Kelas IX- 3 SMPN 1 Bandung
Ketua :
R M Fikri Akbar
Anggota :
Astri Nadia H
Aulia Muftiryanti
Nehemia Neuhisa
Nisa Nur Amalia
Satrio Abiyu
Tamara Gracia T
Wina Alvina G
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuan sistem reproduksi pria dan wanita adalah melanjutkan keturunan. Betapa biasa dan umumnya pernyataan tersebut, sehingga kita sadar bahwa kita adalah kelanjutan dari spesies kita. Sebagaimana pada hewan, produksi dan perkembangan keturunan yang sebenarnya berkaitan dengan anatomi dan fisiologi tubuh. Sistem reproduksi pria dan wanita menghasilkan gamet, yaitu sel sperma dan ovum (sel telur), yang menjamin persatuan gamet dalam fertilisasi setelah hubungan seksual.
Pada buku ini akan dijelaskan mengenai organ reproduksi dan peranannya masing-masing dalam pembentukan makhluk hidup baru atau fungsi sistem reproduksi secara keseluruhan.
Tugas Biologi Organ Reproduksi Manusia (Kelompok 1 Kelas IX-3 SMPN 1 Bandung)Raden Akbar
Â
Tugas Biologi
Organ Reproduksi
Kelas IX- 3 SMPN 1 Bandung
Ketua :
R M Fikri Akbar
Anggota :
Astri Nadia H
Aulia Muftiryanti
Nehemia Neuhisa
Nisa Nur Amalia
Satrio Abiyu
Tamara Gracia T
Wina Alvina G
Presentasi ini dibuat guna memenuhi Tugas Mata Pelajaran IPA Biologi Kelas IX BAB SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015
Editor oleh Adinda Gifary (IX C)
SMP Negeri 1 Gemolong
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PERISTIWA PEMBENTUKAN OOGENESIS
Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel-sel
primordial atau oogonium. Oogonium akan
berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi
dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada
pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian
mengalami masa istirahat hingga masa
pubertas. Pada masa pubertas terjadilah
oogenesis.
3. LANJUTAN…
 Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel
ovum.
 Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja
selama waktu tertentu(siklus).
 Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh
hormon(FELP)
 Pada manusia dan primate siklus reproduksinya disebut siklus
menstruasi. Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus.
 Mesntruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat
dibuahi beserta lapisan dinding uterus (endometrium) yang terjadi
secara periodik. (28 hari sekali) Darah menstruasi sering disertai
jaringan-jaringan epithel rahim darah yang luruh karena berkurangnya
progesteron.
 Penjelasan proses oogenesis :
-Oogeneis terjadi di ovarium. Di ovarium ini telah tersedia calon-calon
sel telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir.
-Ketika masa puber, oosit primer melakukan pembelahan meiosis
menghasilkan oosit sekunder dan badan polar pertama (polosit primer).
Proses ini dipengaruhi oleh FSH (Folicel Stimulating Hormon).
5. - Proses oogenensis dipengaruhi oleh
beberapa hormon yaitu :
 - Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
 Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.dan
merangsang folicle menghasilkan estrogen
 Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.dan menghentikan LH
 Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel
ovum).dan merangsang keluarnya progesteron
 Hormon Progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LHdan membuat
endometrium menebal membentuk pembuluh darah , menguatkan endometrium
 keempat hormon yang bekerja berurutan itu saya singkat dengan FELP me ( me=menstruasi)
 Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami
peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel
ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum
yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi
sekitra usia 45-50 tahun.
Nah sekarang tentu kalian sudah bisa menyimpukan dihati masing-masing kan tentang
persamaan dan perbedaan antara Spermatogenesis dan Oogenesis, berapa kali pembelahannya,
lalu berapa sel anak (hasil ) yang fertil ?
 Berikut perbandingan spermatogtenesis dan Oogenesis
7. PENGERTIAN
 Spermatogenesis adalah proses di mana sel-sel
germinal primordial pria yang disebut
spermatogonium menjalani meiosis, dan
menghasilkan sejumlah sel yang disebut
spermatozoa. Salah satu sel awal dalam jalur ini
disebut spermatosit primer. Setiap spermatosit
primer membelah menjadi dua spermatosit
sekunder, dan masing-masing spermatosit sekunder
menjadi dua spermatid atau spermatozoa muda. Sel
ini berkembang menjadi spermatozoa matang, yang
disebut sel sperma. Dengan demikian, spermatosit
primer menghasilkan dua sel, spermatosit sekunder,
dengan subdivisi yang menghasilkan empat
spermatozoa. [1]
8. Proses Pembentukan Spermatozoa (Spermatogenesis)
 Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan
pematangan spermatozoa (sel benih pria).
Spermatogenesis dimulai dengan pertumbuhan
spermatogonium menjadi sel yang lebih besar disebut
spermatosit primer. Sel-sel ini membelah secara mitosis
menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar,
kemudian mengalami pembelahan meiosis menjadi empat
spermatid yang sama besar. Spermatid adalah sebuah sel
bundar dengan sejumlah besar protoplasma dan
merupakan gamet dewasa dengan sejumlah kromosom
haploid. Proses ini berlangsung dalam testis (buah zakar)
dan lamanya sekitar 72 hari. Proses spermatogenesis
sangat bergantung pada mekanisme hormonal tubuh.
9.  Spermatozoa ( sperma) yang normal memiliki kepala dan
ekor, di mana kepala mengandung materi genetik DNA,
dan ekor yang merupakan alat pergerakan sperma. Sperma
yang matang memiliki kepala dengan bentuk lonjong dan
datar serta memiliki ekor bergelombang yang berguna
mendorong sperma memasuki air mani. Kepala sperma
mengandung inti yang memiliki kromosom dan juga
memiliki struktur yang disebut akrosom. Akrosom mampu
menembus lapisan jelly yang mengelilingi telur dan
membuahinya bila perlu. Sperma diproduksi oleh organ
yang bernama testis dalam kantung zakar. Hal ini
menyebabkan testis terasa lebih dingin dibandingkan
anggota tubuh lainnya. Pembentukan sperma berjalan
lambat pada suhu normal, tapi terus-menerus terjadi pada
suhu yang lebih rendah dalam kantung zakar.
10.  Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk
spermatozoa atau spermatogonium. Selain itu juga
terdapat sel Sertoli yang berfungsi memberi makan
spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus. Sel Leydig berfungsi menghasilkan
testosteron.
 Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit
primer. Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan
spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder membelah
lagi menghasilkan spermatid. Spermatid berdeferensiasi
menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah
selesai, maka ABP (Androgen Binding Protein) testosteron
tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan
hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hiposis
agar menghentikan sekresi FSH dan LH.
11. LANJUTAN....
 Kemudian spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar
tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 –
400 juta sel spermatozoa. Pada laki-laki, spermatogenesis terjadi seumur hidup dan pelepasan spermatozoa dapat
terjadi setiap saat.
 Pada akhir proses, terjadi pertumbuhan dan perkembangan atau diferensiasi yang rumit, tetapi bukan
pembelahan sel, yaitu mengubah spermatid menjadi sperma yang fungsional. Nukleus mengecil dan menjadi
kepala sperma, sedangkan sebagian besar sitoplasma dibuang. Sperma ini mengandung enzim yang memegang
peranan dalam menembus membran sel telur.
 Spermatogenesis terjadi secara diklik di semua bagian tubulus seminiferus. Di setiap satu bagian tubulus, berbagai
tahapan tersebut berlangsung secara berurutan. Pada bagian tubulus yang berdekatan, sel cenderung berada
dalam satu tahapan lebih maju atau lebih dini. Pada manusia, perkembangan spermatogonium menjadi sperma
matang membutuhkan waktu 16 hari. Spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon gonadotropin, Follicle
Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing hormone (LH), dan hormon testosteron.
 Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sperma diproduksi oleh tubulus seminiferus. Hal yang mengagumkan dari
kerja tubulus seminiferus ini adalah mampu memproduksi sperma setiap hari sekitar 100 juta spermatozoa. Jumlah
yang normal spermatozoa berkisar antara 35 – 200 juta, tetapi mungkin pada seseorang hanya memproduksi
kurang dari 20 juta, maka orang tersebut dapat dikatakan kurang subur. Biasanya faktor usia sangat berpengaruh
terhadap produksi sperma. Seorang laki-laki yang berusia lebih dari 55 tahun produksi spermanya berangsur-
angsur menurun. Pada usia di atas 90 tahun, seseorang akan kehilangan tingkat kesuburan.
 Selain usia, faktor lain yang mengurangi kesuburan adalah frekuensi melakukan hubungan kelamin. Seseorang
yang sering melakukan hubungan kelamin akan berkurang kesuburannya. Hal ini disebabkan karena sperma
belum sempat dewasa sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Berkebalikan dengan hal itu, apabila sperma tidak
pernah dikeluarkan maka spermatozoa yang telah tua akan mati lalu diserap oleh tubuh.
12. Tempat pembentukan sperma berada pada
tubulus seminiferus di dalam testis. Proses
pembentukan sperma ini dinamakan
spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus
terdapat dinding yang terlapisi oleh sel germinal
primitif yang meng alami kekhususan.
Sel germinal ini disebut spermatogonium.
Setelah mengalami pematangan,
spermatogonium memperbanyak diri sehingga
membelah secara terus-menerus (mitosis).
Berikut adalah Bagan proses pembentukan
sperma.
13.
14.  Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n).
Secara mitosis, spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer
(2n). Berikutnya, spermatosit primer membelah menjadi spermatosit sekunder
secara meiosis (Meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar
dan bersifat haploid (n). Melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder
membelah diri menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya.
Selanjutnya, spermatid berkembang menjadi sperma matang yang bersifat
haploid (n). Setelah matang, sperma menuju saluran reproduksi yakni
epididimis. Semua proses ini terjadi selama kurang lebih 17 hari. Sementara,
energi yang digunakan untuk melakukan proses spermatogenesis berasal dari
sel-sel sertoli.

 Sperma yang sudah matang memiliki bagian-bagian seperti kepala, leher,
bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala sperma terlindungi suatu badan yang
disebut akrosom. Bagian ini berinti haploid. Selain itu, badan ini juga
mengandung enzim hialurodinase dan proteinase. Enzim ini berfungsi saat
proses penembusan lapisan sel telur. Pada bagian tengahnya terdapat
mitokondria kecil yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan
ekor sperma. Untuk lebih jelasnya silahkan diperhatikan gambar sperma berikut
ini.
15.
16.  Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang
sel sertoli untuk meghasilkanABP (Androgen Binding
Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
 Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk
memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex
yang penting untuk perkembangan sperma).
 Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari sampai
terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat
dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan
waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang
menghambat penghasilan sperma pada pria.
17.
18. Penjelasan tahapan spermatogenesis :
 Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.
 Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma
(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
 Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian
mengakhiri sel somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap
miosis.
 Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama
membentuk 2
spermatosit sekunder (n)
 Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua,
menghasilkan 2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
 Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang
bersifat haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan
oogenesis yang hanya 1 yang fungsional.
 Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian ke vas
deferens- vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi
19.
20.  Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal
mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom. Akrosom
mengandung enzim Hyaloronidase / Protease yang membantu sperma menembus sel telur.
Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk
gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 400
juta sel sperma.
 Pada pria dewasa, sperma dibuat terus menerus di dalam testis (buah zakar).
Proses pembuatan sperma disebut spermatogenesis.
Sel yang belum terspesialisasi memerlukan waktu sekitar 72-74 hari untuk berkembang menjadi
sel sperma yang matang.
Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk
gulungan yang terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di
dalam epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi .Jadi epididimis ini agar sperma menjadi matang
/ mature sehingga siap bergerak ke vas deferens .
Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus
ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis , kelenjar prostata dan bulbo uretra
ditambahkan pada sperma sehinngga sperma dinamai dengan semen ( benih), yang kemudian
mengalir menuju ke uretra dan dikeluarkan ketika ejakulasi.
21. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis
sehingga bisa terjadi kemandulan:
 Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya
jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.Pembentukan
sperma yang paling efsisien adalah pada suhu 33,5° (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa tetap berada pada suhu tersebut karena
terletak di dalam skrotum (kantung zakar) yang berada diluar rongga tubuh.
 Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan
nitrofurantoin).
 Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens (kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak
terbentuk sperma sama sekali.
 Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena)
di dalam skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan sperma.
 Ejakulasi retrograd terjadi jika semen mengalir melawan arusnya, yaitu semen mengalir ke dalam kandung kemih dan bukan ke
penis.Kelainan ini lebih sering ditemukan pada pria yang telah menjalani pembedahan panggul (terutama pengangkatan prostat) dan pria
yang menderita diabetes.Ejakulasi retrograd juga bisa terjadi akibat kelainan fungsi saraf.
 OOGENESIS

 Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum.
 Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur saja selama waktu tertentu(siklus).
 Ovulasi pada wanita berhubungan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon(FELP)
 Pada manusia dan primate siklus reproduksinya disebut siklus menstruasi. Sedangkan pada mamalia lain disebut estrus.
 Mesntruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak dapat dibuahi beserta lapisan dinding uterus (endometrium) yang terjadi
secara periodik. (28 hari sekali) Darah menstruasi sering disertai jaringan-jaringan epithel rahim darah yang luruh karena berkurangnya
progesteron.
22. II. SIKLUS MENSTRUASI DAN HORMON YANG
MEMPENGARUHI
 Siklus menstruasi wanita ditentukan oleh interaksi berbagai hormon
yang kompleks. Hormon-hormon utama yang terlibat dalam siklus
menstruasi adalah gonadotropin releasing hormone (GnRH), follicle
stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), estrogen, dan
progesteron. GnRH disekresi oleh hipotalamus, FSH dan LH disekresi
oleh kelenjar pituitari anterior, dan estrogen dan progestin disekresikan
pada ovarium. GnRH merangsang pelepasan LH dan FSH dari pituitari
anterior, yang pada gilirannya merangsang pelepasan estrogen dan
progestin dari ovarium.
 Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
 Gonadotropin releasing hormone (GnRH) dikeluarkan dari hipotalamus
yang berdenyut di sepanjang siklus menstruasi. Agar siklus menstruasi
berlangsung normal, GnRH harus dikeluarkan dalam denyutan. Rata-
rata, frekuensi sekresi GnRH adalah satu kali per 90 menit pada awal
fase folikular, meningkat menjadi sekali per 60-70 menit, dan menurun
dengan amplitudo yang meningkat selama fase luteal. GnRH
menginduksi pelepasan FSH dan LH, namun LH jauh lebih sensitif
terhadap perubahan tingkat GnRH.
23. LANJUTAN...
 Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Follicle stimulating hormone (FSH) disekresikan
oleh kelenjar pituitari anterior dan sangat penting
untuk pertumbuhan folikel sampai antrum
berkembang. Sekresi FSH mencapai puncaknya dan
paling kritis selama minggu pertama dari fase
folikular siklus menstruasi. FSH menginduksi sekresi
estrogen dan progesteron dari ovarium dengan
mengaktifkan enzim aromatase dan p450 dan
mengerahkan umpan balik negatif pada sekresi
GnRH. FSH lebih lanjut menginduksi proliferasi sel-
sel granulosa dan ekspresi reseptor LH di sel-sel
granulosa.
24.  Luteinizing Hormone (LH)
 Luteinizing hormone (LH) disekresikan oleh kelenjar
pituitari anterior dan diperlukan baik untuk
pertumbuhan folikel praovulasi maupun luteinisasi
dan ovulasi folikel yang dominan. Selama fase folikular
dari siklus menstruasi, LH menginduksi sintesis
androgen oleh sel-sel teka folikuli; merangsang
proliferasi, diferensiasi, dan sekresi sel-sel teka
folikuli; dan meningkatkan reseptor LH di sel-sel
granulosa. Lonjakan LH praovulasi mendorong oosit
melakukan pembelahan meiosis pertama dan
memulai luteinisasi sel-sel teka dan granulosa. Korpus
luteum yang dihasilkan kemudian memproduksi
sejumlah progesteron dan estrogen.
25.  Estrogen
Estrogen dihasilkan pada ovarium dan sangat penting untuk
pengembangan antrum dan pematangan folikel Graafian. Estrogen berperan
dominan pada akhir fase folikular sampai sebelum ovulasi. Estradiol, estrogen
yang paling ampuh dan berlimpah, terutama berasal dari androgen yang
diproduksi oleh sel-sel teka. Androgen bermigrasi dari sel-sel teka ke sel-sel
granulosa, di mana mereka diubah menjadi estradiol oleh enzim aromatase.
Sejumlah estradiol juga dapat diproduksi melalui sintesis de novo oleh sel-sel
teka.Tindakan estradiol termasuk melakukan induksi reseptor FSH pada sel-sel
granulosa, proliferasi dan sekresi sel-sel teka folikular, induksi reseptor LH di sel-
sel granulosa, dan proliferasi sel-sel stroma dan epitel endometrium. Pada
tingkat sirkulasi yang rendah, estrogen mengerahkan umpan balik negatif
terhadap sekresi LH dan FSH, namun pada tingkat yang sangat tinggi estrogen
mengerahkan umpan balik positif pada sekresi LH dan FSH. Estrogen
selanjutnya menginduksi proliferasi sel-sel granulosa pengkonversi estrogen dan
mensintesis reseptor estrogen, sehingga menciptakan umpan balik positif untuk
dirinya sendiri. Pada siklus endometrial, estrogen menginduksi proliferasi
kelenjar endometrium.
26.  Progestin
Progestin disekresi pada ovarium, terutama oleh folikel
yang terluteinisasi.Tingkat progestin meningkat sesaat
sebelum ovulasi dan memuncak lima sampai tujuh hari
pasca-ovulasi. Langkah pertama dalam sintesis progestin
membutuhkan enzim p450 dan dua bentuk sirkulasi
progestin yaitu progesteron dan progesteron-hidroksi-17.
Progestin merangsang pelepasan enzim proteolitik dari sel-
sel teka yang pada akhirnya mempersiapkan ovulasi.
Progestin lebih lanjut menginduksi migrasi dari pembuluh
darah ke dinding folikel dan merangsang sekresi
prostaglandin dalam jaringan folikel. Selama fase luteal,
progestin menginduksi pembesaran dan peningkatan
sekresi endometrium.

27. Peran Hormon dalam Siklus Menstruasi
 Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus
menstruasi oleh aktifnya aksis hipothalamus-
hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan
hormon GnRH (gonadotropin releasing
hormone) yang menstimulasi hipofisis
mensekresi hormon FSH (follicle stimulating
hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH
dan LH menyebabkan serangkaian proses di
ovarium sehingga terjadi sekresi hormon
estrogen dan progesteron.
28. Mekanisme umpan balik positif dan negatif
aksis hipothalamus hipofisis ovarium
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat
sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus.
Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan
progesteron dapat menstimulasi (positif
feedback, pada fase folikuler) maupun
menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada
saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis
atau GnRH di hipothalamus
29.
30. Perubahan kadar hormon saat
siklus menstruasi
Proses di dalam ovarium
bertanggungjawab terhadap naik turunnya
kadar hormon yang memicu ovulasi dan
perubahan endometrium. Proses siklik di
ovarium disebut siklus ovarium yang terdiri
dari fase folikular dan fase luteal.
31.
32. Pada awal fase folikuler terjadi umpan balik negatif estrogen
Pada awal fase folikular, sekresi pulsatil GnRH semakin meningkat frekuensinya
dan ini memicu peningkatan LH dan FSH yang akan berperan dalam
perkembangan folikel di ovarium. Sementara itu, seiring perkembangan folikel
karena pengaruh FSH, estrogen semakin banyak diproduksi sedangkan
progesteron masih rendah. Makin tinggi kadar estrogen akan semakin menekan
sekresi FSH dan LH (umpan balik negatif/negative feedback).Akibatnya,
walaupun frekuensi pulsatil GnRH meningkat namun umpan balik negatif
estrogen menyebabkan hasil akhir berupa stabilisasi atau sedikit penurunan
kadar FSH dan LH (yang sebelumnya di awal fase folikuler meningkat)
Umpan balik positif estrogen memicu LH surge sehingga terjadi ovulasi
Umpan balik negatif peningkatan kadar estrogen pada fase luteal tidak
berlangsung terus menerus. Peningkatan yang tinggi dampai titik tertentu tidak
berefek menghambat namun malah akan menstimulasi peningkatan sekresi FSH
dan LH yang tiba-tiba (LH surge).Ternyata peningkatan LH tiba-tiba ini akan dan
menyebabkan pecahnya folikel sehingga terjadi ovulasi (keluarnya ovum dari
ovarium).
33.
34.  Pada fase luteal terjadi umpan balik negatif progesteron dan
estrogen
Folikel yang ditinggalkan ovum akan berkembang menjadi
corpus luteum yang mensekresi progesteron sehingga kadarnya
meningkat. Hormon estrogen yang sempat menurun setelah
ovulasi, kadarnya akan meningkat lagi karena corpus luteum juga
menghasilkan estrogen. Berbeda dengan saat fase folikuler akhir,
pada fase luteal ini tingginya kadar estrogen menghambat
hypothalamus dan hipofisis sehingga frekuensi pulsatil GnRH dan
kadar FSH/LH menjadi rendah (umpan balik negatif/negative
feedback). Usia corpus luteum adalah 12 hari kemudian masuk
proses degenerasi, akibatnya pada hari ke 14 kadar progesteron
dan estrogen menjadi rendah. Rendahnya kadar estrogen dan
progesteron akan menstimulasi peningkatan frekuensi pulsatil
GnRH dan sekresi FSH/LH. Fase siklus ovulasi kemudaian masuk
ke fase folikuler lagi.

36. KANDUNGAN
 ProsesTerjadinya kehamilan. Ketika seorang perempuan
melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki
maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya
kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel
telur yang telah matang. seorang laki-laki rata-rata
mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air
mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta
hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini
terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri,
jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim,
37. LANJUTAN
 saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim.Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma
bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam
waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya
pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika
perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat
sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan.Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti
sel telur.Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri.
Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
 Inti sel telur yang sudah dibuahi akan mengalami pembelahan menjadi dua
bagian setelah 30 jam. 20 jam kemudian inti sel telur ini akan kembali membelah
menjadi empat bagian.Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan
sampai di bagian uterus.Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan,
akan dihasilkan suatu massa sel yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang
disebut (blastocyt). Dalam proses selanjutnya, yaitu sekitar 5 hari berikutnya,
blastosis akan menempel dan terimplantasi kedalam endometrium.
38.  Selama dua hingga empat minggu pertam
perkembangan, blastosis medapatkan nutrien dari
endometrium. Pada masa perkembangan ini, akan
berbentuk plasenta. Plasenta merupakan organ
berbentuk cakram yang mengandung pembuluh
darah maternal (ibu) dan embrio. Melewati plasenta
inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari
maternal. Melalui lasenta ini juga terjadi pertukaran
gas-gas respirasi dan pembuangan limbah
metabolisme embrio. Darah dari embrio mengalir ke
plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui
vena pusat dan melewati hati embrio.

39. B PROSES MENYUSUI
 Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air
susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu.
 Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk
bayi. Para pakar masih memperdebatkan seberapa lama periode menyusui yg
paling baik dan seberapa jauh risiko penggunaan susu formula
 Seorang bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh wanita lain. ASI juga
dapat diperah dan diberikan melalui alat menyusui lain seperti botol susu,
cangkir, sendok, atau pipet. Susu formula juga tersedia untuk para ibu yang tidak
bisa atau memilih untuk tidak menyusui, namun para ahli sepakat bahwa
kualitas susu formula tidaklah sebaik ASI . Di banyak negara, pemberian susu
formula terkait dengan tingkat kematian bayi akibat diare , tetapi apabila
pembuatannya dilakukan dengan hati-hati menggunakan air bersih, pemberian
susu formula cukup aman.


40. C.PROSES MELAHIRKAN
 Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu
oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan
namun di sisi lain merupakan hal yang paling
mendebarkan. Persalinan terasa akan menyenangkan
karena si kecil yang selama sembilan bulan bersembunyi di
dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi lain
persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi
calon ibu baru, dimana terbayang proses persalinan yang
menyakitkan, mengeluarkan energi yang begitu banyak,
dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
 Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau
tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu
dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi
proses persalinan ini.
41. 4.A REPRODUKSI PADA PRIA
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari:
- Sepasang testis
- Saluran-saluran kelamin
- Kelenjar-kelenjar tambahan
- Penis
42. 1. Testis
2. Epididimis
3. Vas diferens
4. Kelenjar Bulbouretralis
5. Saluran ejakulasi
6. Vesikula seminalis
7. Korpus kavernosa
8. Korpus spongiosum
9. Uretra
10. Penis
11. Skrotum
12. Public bone
11
1
6
2
3
4
5
7
8
9
12
10
43. Testis: kelenjar kelamin penghasil sperma dan
hormon testosteron
Saluran kelamin
- Vasa eferentia: menampung sperma
- Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga
kental dan menyimpan sperma sementara (3
minggu)
- Vasdeferens: saluran penghubung epididimis
dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya
terdapat saluran ejakulasi
Uretra merupakan saluran untuk mengeluarkan
sperma dan urine
44. Kelenjar tambahan:
- Vesika seminalis:
Merupakan kantong semen (mani) yang
dindingnya menghasilkan cairanlendir
yang mengandung fruktosa, asam
askorbat dan asam amino sebagai
makanan dan pelindung sperma sebelum
membuahi ovum
Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari
sperma dan cairan yang dihasilkan oleh
beberapa kelenjar
45. Kelenjar tambahan:
- Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan basa berwarna putih
susu.
Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat
asam pada saluran vasa eferentia dan
cairan pada vagina sehingga sperma dapat
bergerak dengan aktif
46. Kelenjar tambahan:
- Kelenjar cowperi (bulbouretralis):
Penghasil cairan pelicin
Penis:
Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi
untuk memasukan sperma kedalam tubuh
wanita.
47. Alat-alat Reproduksi Manusia
 Perempuan
Alat reproduksi pada wanita berupa:
- Sepasang ovarium
- Oviduk (tuba fallopii)
- Uterus
- Vagina
- Organ kelamin bagian luar
48. Ovarium (indung telur):
Merupakan kelenjar kelamin yang
memproduksi ovum (sel telur) dan
menyekresi hormon estrogen dan
progesteron
Oviduk/tuba Fallopii (saluran telur):
Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus
(rahim) dengan gerakan peristaltik dan
dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.
49. Uterus (rahim):
Tempat berkembangnya embrio. Selama
kehamilan volume uterus mampu
mengembang hingga 500 kali
Vagina:
Tempat penis pada saat kopulasi dan sebagai
jalan keluar bayi pada proses kelahiran
50. Organ kelamin luar:
- klitoris/klentit: struktur yang sama dengan
penis
- Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir
besar) dan labium minor (bibir kecil)
- Lubang saluran kencing
- Lubang vagina: bagian terluar vagina
- Fundus: bagian lipat paha
51. TERJADI PERISTIWA ANAK KEMBAR, KENAPA ?
 Kembar siam adalah keadaan anak kembar
yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi
apabila zigot dari bayi kembar identik gagal
terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus
kembar siam diperkirakan adalah satu dalam
200.000 kelahiran.Yang bisa bertahan hidup
berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan
(75%) berjenis kelamin perempuan.