8. Penyebab:
- Sarana tidak memadai
- Layout yang tidak benar
- Stock barang yang berlebihan
- Pemindahan dan penumpukan
(area kekecilan)
- Banyak barang yang tidak terpakai,
tidak dibuang (Tidak 5R)
Waste Transportation
9. Akibatnya:
- Karyawan cepat lelah
- Standar kerja berantakan
- Alur kerja tidak sesuai
Waste Transportation
Saya
sudah
lelah
10. Waste Inventory
Inventory :
Kelebihan material, part, barang yang
berstatus WIP dan produk yang tidak
dibutuhkan oleh pelanggan.
Kelebihan persediaan cenderung
menyebabkan persoalan persoalan
yang rumit di dalam pabrik yang
seharusnya teridentifikasi dan
terkontrol dengan baik.
11. Waste Inventory
Kehilangan produktivitas penggunaan areal
penyimpanan persediaan bahan.
Berpotensi menyebabkan kesalahan terhadap
produk,
Modal yang menganggur.
Mempertinggi lead time process.
Mempertinggi biaya perawatan dan
penanganan persediaan.
Berpotensi terhadap kerusakan persediaan
Kesemrawutan dalam sistem penelusuran
Kemungkinan yang timbul akibat pemborosan yang
disebabkan oleh persediaan bahan :
13. Yang dimaksud dengan motion atau pergerakan
adalah setiap pergerakan mesin atau manusia yang
tidak diperlukan. Misalnya saja memindahkan
material/barang dari satu tempat ke tempat lain
yang lebih tinggi atau yang jauh karena layout
penempatan material/barang yang tidak efektif.
Dalam proses pergerakan kerja harus
memperhatikan aspek ergonomik seperti ketika
berjalan, menekuk mengangkat, mencapai,
meregangkan. Aspek ergonomik dalam berkerja
sangat berpengaruh dengan faktor kesehatan,
keselamatan dan keamanan bagi karyawan
perusahaan.
Waste Motion
17. Penyebab:
• pergerakan yang berat dan berlebihan akan
berpotensi mengakibatkan cedera.
• Pemborosan waktu disebabkan layout stasiun kerja yang
tidak efektif, sehingga alur pergerakan material, part, produk
dan peralatan yang tidak efektif.
• Kehilangan waktu disebabkan pergerakan yang tidak
diperlukan.
• Kehilangan waktu dan cedera yang disebabkan perpindahan
barang-barang berat secara manual yang dilakukan secara
berulang.
• Proses perakitan secara rutin yang tidak terkoordinasi dengan
baik dalam suatu team kerja sehingga akan mengakibatkan
produktifitas dan qualitas menurun.
Waste Motion
Mengurangi waste motion:
- Terapkan system 5R
- Tempatkan barang yang diperlukan lebih dekat
- Gunakan kedua tangan/ peralatan
- Sederhanakan gerakan
18. Waktu tunggu atau nganggur yang
disebabkan oleh bahan baku, material/part,
informasi, orang, peralatan serta sistem
yang tidak siap sesuai rencana. Setiap
part/material barang yang tidak bergerak
atau tidak diproses maka pemborosan
karena menunggu akan terjadi.
Waste Waiting
20. Bertambahnya lead time alat yang
tidak terpakai dan alat yang
menganggur.
Terjadinya bottleneck proses
Rendahnya input produksi di daerah
hilir dari suatu proses produksi.
Utilisasi tenaga kerja & alat dalam
proses produksi tidak optimal
Pemborosan yang ditimbulkan akibat
menunggu :
Waste Waiting
21. Solusi:
- Mengamati dengan standing in A circle (ohno
circle)
- Membuat pertanyaan mengapa (5 why)
- Menyeimbangkan pekerjaan
- Membuat perencanaan yang lebih baik
Waste Waiting
Ohno Circle
22. Pembuatan produk yang lebih
banyak, lebih dini dan lebih cepat
dari yang telah ditentukan, sehingga
cenderung berdampak pada
kelebihan jumlah persediaan yang
dibutuhkan. Kelebihan produk yang
dibuat merupakan langkah
spekulasi terhadap permintaan
yang beresiko terhadap tingginya
biaya produksi.
Waste Over Production
24. Pemborosan yang terkait dengan produksi
yang berlebihan antara lain :
•bahan baku dan persediaan yang banyak
(berlebihan).
•Penambahan area penyimpanan dan
penanganan.
•Investasi modal yang tidak diperlukan
menyangkut mesin-mesin
dan peralatan lainnya.
•Meningkatnya produk yang cacat.
•Penambahan overhead.
•Kebutuhan tenaga kerja yang berlebihan.
•Membingungkan penentuan prioritas dalam
proses produksi.
Waste Over Production
29. Timbulnya barang rusak dan kehilangan waktu yang
disebabkan karena rancangan yang kurang baik atau proses
pengerjaan yang tidak efektif.
Barang rusak atau yang dikerjakan ulang dengan tidak
memiliki spesifikasi yang tidak jelas.
Adanya pekerjaan penyimpanan dan penanganan tambahan
barang yang berstatus “work-in-process”.
Pengerjaan ulang karena terjadinya perubahan pesanan
setelah proses produksi dimulai.
Extra penggunaan peralatan yang membutuhkan lead time
dan konsumsi energi yang berlebihan.
Produktivitas menurun.
Waste Over Processing
Pemborosan yang yang dihasilkan karena
proses yang berlebihan :
30. Contoh:
Mengoles selai pada roti secara rapi sekali
Akibat:
- Extra waktu untuk pengerjaan
- Extra material dalam pengerjaan
- Energi terbuang
Pencegahannya:
- Evaluasi kembali setiap proses
- Buat standar kerja baru
- Cari informasi mungkin ada alat baru yang bisa
membantu kita dalam bekerja.
Waste Over Processing
31. Membuat produk yang kualitasnya lebih
Rendah dari yang diminta customer/produk
cacat
Waste Defect
34. Contoh:
Seorang dokter dengan 50 pasien setiap hari, setiap hari ada
kemungkinan memberikan resep salah 4 X
jadi dalam setahun ada kemungkinan memberikan
resep yang salah sebanyak 200x.
Mau berobat ke dokter ini?
Mau?
Waste Defect
35. Contoh:
Penerbangan Jakarta - Samarinda sehari 6x, ditiap harinya
ada kemungkinan penerbangan teresbut bermasalah 1 kali
jadi dalam setahun ada kemungkinan penerbangan
tersebut bermasalah 30x.
Mau terbang dengan maskapai ini?
Waste Defect
36. Pemborosan yang ditimbulkan karena kerusakan
antara lain :
• Berkurangnya bahan baku, yang menyebabkan
kekurangan material yang diperlukan.
• Pemborosan terhadap waktu dalam pembuatan
ulang atau perbaikan produk yang rusak.
• Peningkatan waktu tunggu terhadap proses
berikutnya yang mempengaruhi penambahan
biaya dan lead time.
• Pekerjaan rework merupakan suatu yang tidak
berguna karena dapat meningkatkan biaya
operasional
• Sortir produk cacat dari produk yang diterima
Solusi:
- Poka Yoke (Error Profing)
- Analisa 5 Why
Waste Defect