Dokumen tersebut membahas tentang siklus produksi yang meliputi perencanaan, anggaran, pelaksanaan produksi, pelaporan, arus kegiatan, arus data, prosedur pengadaan, jurnal, arus pembukuan, risiko, materialitas, sistem pengendalian internal, dokumen terkait, fungsi transaksi, pengendalian persediaan, dan tanggung jawab auditor terhadap persediaan.
2. PENGERTIAN SIKLUS PRODUKSI
• Siklus produksi berhubungan dengan transaksi
kegiatan produksi, mulai dari
- perencanaan produksi,
- anggaran produksi,
- pelaksanaan produksi,
- pelaporan kegiatan produksi, untuk laporan
manajerial maupun laporan keuangan.
Halaman 2
3. ARUS KEGIATAN SIKLUS PRODUKSI
Halaman 3
Marketing dan
Penjualan
Desain/Reka-
yasa Produk
Perencanaan dan
Penjadwalan
Produksi
Anggaran
Produksi
Pelaksanaan
Produksi
• Bahan Baku
• Tenaga Kerja
Langsung
• BOP
Pengolahan data
biaya produksi:
Laporan:
• Persed. PDP
• Persed PJ.
• Kos Penj. Wajarkah?
4. ARUS DATA SIKLUS PRODUKSI
Halaman 4
Persediaan
Bahan Baku
Biaya
Gaji & Upah
Biaya
Produksi Lain
Biaya
Bahan Baku
Biaya
TK Langsung
Biaya
Overhead
Produk
Dalam Proses
Persediaan
Produk Jadi
Kos
Penjualan
Tujuan audit adalah menguji kewajaran Persediaan
Produk Dalam Proses, Persediaan Produk Jadi, dan Kos
Penjualan.
5. PROSEDUR PENGADAAN PERSEDIAAN
Biro Adms Keu/Urusan
Anggaran
Biro Adms Umum/Urusan Pengadaan
SPPATK &
SPP
SPPATK &
SPP
Urusan Akuntansi
Urusan Pelayanan
Unit Kerja
Merekomenda
sikan ke WR2
utk otorisasi
BKK & Uang/cek
diserahkan ke
Urusan
Pengadaan
ya
tidak
Buku
Jurnal
Pengelua
ran Kas
BAPATK & BT
Uang/Cek
SPPATK
Tabulasi hasil
tender
Membuat surat
permintaan pengadaan
ATK (SPPATK)
BAPATK, BT
dan ATK
SPM
BAPATK & BT
Melakukan
verifikasi dgn
APB BAU
SPPATK
dikembalikan ke
unit kerja
Buku
Besar
Anggaran
Uang/Cek
BAPATK & BT
Melakukan
verifikasi dgn
APB dan
memilih vendor
Setelah
otorisasi WR 2,
membuat SPM
Mulai SPPATK
Memverifikasi
dan Mencatat
di buku Jurnal
Pengeluaran
Kas
Mencatat di
buku besar
Anggaran
SPM
BKK
Tabulasi hasil
tender
Melakukan pentenderan,
membuat tabulasi hasil
tender dan membuat
surat permintaan
pembayaran (SPP)
SPM
BAPATK & BT
Melaksanakan
tender,
mendistribusikan
ke unit kerja dan
membuat Berita
Acara
penyerahan ATK
(disertai bukti
transaksi)
BKK
Membuat Bukti
Kas Keluar
(BKK)
Sesuai?
6. JURNAL DALAM SIKLUS PRODUKSI
1. Mencatat penggunaan bahan baku
Persediaan Barang Dalam Proses XXXX
Persediaan Bahan Baku XXXX
2. Mencatat penggunaan biaya tenaga kerja langsung
Persediaan Barang Dalam Proses XXXX
Biaya Gaji dan Upah XXXX
3. Mencatat pembebanan biaya overhead pabrik
Persediaan Barang Dalam Proses XXXX
BOP Dibebankan XXXX
4. Mencatat penyelesaian produk
Persediaan Produk Jadi XXXX
Persediaan Produk Dalam Proses XXXX
5. Mencatat kos penjualan
Kos Penjualan XXXX
Persediaan Produk Jadi XXXX
Halaman 6
7. ARUS PEMBUKUAN SIKLUS PRODUKSI
Halaman 7
Laporan
Manajerial
Laporan
Keuangan
Transaksi siklus
produksi:
• Rekayasa produk.
• Perencanaan,
penjadwalan, dan
anggaran.
• Pengeluaran biaya
produksi, baik biaya
langsung maupun
biaya tidak langsung.
Bukti
Transaksi
Buku Besar Buku
Pembantu
Atau
Audit untuk menguji
kewajaran saldo akun
Jurnal/Register
8. RISIKO SIKLUS PRODUKSI
1.Risiko bawaan,
adalah potensi kesalahan pelaporan kegiatan
produksi yang disebabkan oleh kompleksitas
proses produksi dan proses akuntansi siklus
produksi.
Halaman 8
9. RISIKO SIKLUS PRODUKSSI
2.Risiko pengendalian,
adalah risiko salah saji yang disebabkan oleh
kegagalan SPI untuk mencegah terjadinya
salah saji.
3. Risiko Deteksi
Pada saat risiko bawaan sudah dicoba diatasi
dengan membentuk sistem pengendalian,
tetapi sistem pengendalian ternyata gagal di
dalam mencegah terjadinya salah saji.
Halaman 9
10. MATERIALITAS
• Materialitas adalah tingkat salah saji yang
berpengaruh besar terhadap keputusan
pengguna laporan keuangan.
• Angka materialias ditentukan berdasarkan tingkat
risiko salah saji;
• Semakin tinggi tingkat risiko salah saji, semakin
rendah toleransi terhdap salah saji (angka
materialitasnya semakin kecil).
• Angka materialitas penting sebagai pedoman bagi
auditor dalam mensikapi salah saji yang
ditemukannya.
Halaman 10
11. Potensi salah saji dalam siklus produksi
1. Volume produksi yang tinggi membuat
potensi salah saji menjadi tinggi.
2. Kompleksitas proses penentuan kos
produksi, terutama masalah pembebanan
atau alokasi biaya produksi tidak langsung
(biaya overhead prabrik).
3. Jika perusahaan memproduksi berbagai jenis
produk, penentuan kos produksi akan
menjadi semakin komplek.
Halaman 11
12. Potensi salah saji
4. Jika produk jadi/bahan baku disimpan dalam
berbagai gudang, pengendalian fisik
persediaan menjadi semakin komplek.
5. Persediaan produk jadi/bahan baku
kemungkinan cepat rusak dan cepat usang,
6. Persediaan produk jadi kemungkinan dijual
dengan garansi, tidak ada jaminan bahwa
produk yang telah dijual tidak dikembalikan lagi
oleh pembeli.
Halaman 12
13. Potensi salah saji
7. Produk dibuat dalam jumlah
terlampau banyak atau terlampau
sedikit.
8. Kontrol kualitas tidak ketat.
9. Kos produksi tidak akurat.
10. Penurunan nilai produk karena
usang/rusak tidak teridentifikasi.
Halaman 13
14. SPI, MATERIALITAS, DAN BUKTI AUDIT
Halaman 14
SISTEM
PENGENDALIAN
INTEREN
MATERIALITAS/
RISIKO AUDIT
BUKTI
AUDIT
EFEKTIF
TIDAK EFEKTIF
RELATIF BESAR
RELATIF KECIL
RELATIF SEDIKIT
RELATIF BANYAK
Pengertian risiko audit adalah kesediaan/keberanian auditor
untuk mengambil risiko (acceptable audit risk). Pada saat
sistem pengendalian interen efektif, auditor berani mengambil
risiko yang lebih besar, untuk memberikan pendapat atas
kewajaran saldo rekening, auditor hanya membutuhkan bukti
audit dalam jumlah relatif sedikit.
15. DOKUMEN
• Dalam audit siklus produksi, auditor harus
memahami dokumen transaksi dan dokumen
pembukuan yang berhubungan dengan aktivitas
siklus produksi.
• Dokumen transaksi mencakup antara lain:
1. Perencanaan produksi.
2. Anggaran produksi.
3. Bukti permintaan bahan baku dan bahan
pembantu.
Halaman 15
16. DOKUMEN
4. Data jam kerja.
5. Data tingkat penyelesaian produk.
6. Bukti pembayaran gaji, baik untuk tenaga
kerja langsung dan tenaga kerja tak
langsung.
7. Bukti-bukti biaya produksi tidak langsung.
8. Bukti penyerahan produk (move ticket).
Halaman 16
17. DOKUMEN
• Dokumen pembukuan mencakup antara lain:
1. Jurnal, buku pembantu, dan buku besar
untuk:
Biaya bahan baku dan bahan pembantu.
Biaya tenaga kerja (dan alokasi biaya
tenaga kerja).
Biaya overhead pabrik.
Persediaan produk dalam proses.
Persediaan produk jadi
2. Laporan produksi.
Halaman 17
18. FUNGSI-FUNGSI TRANSAKSI
1. Fungsi riset dan pengembangan produk.
2. Fungsi perencanaan dan penjadwalan produksi.
3. Fungsi penganggaran produksi.
4. Fungsi pelaksanaan produksi.
5. Fungsi akuntansi kos (akuntansi biaya)
6. Fungsi pengamanan dan penilaian persediaan.
Auditor harus memperhatikan dan mengantisipasi
berbagai macam risiko dalam pelaksanaan masing-
masing fungsi transaksi dan memasukkannya ke
dalam agenda pokok pelaksanaan audit.
Halaman 18
19. SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (SPI)
• Untuk keperluan audit, auditor harus
memahami SPI dan mengujinya untuk
mengukur potensi terjadinya salah saji dalam
laporan keuangan.
• Elemen-elemen SPI yang penting untuk
dipahami dan dievaluasi efektifitasnya oleh
auditor adalah dokumen transaksi, dokumen
pembukuan, serta pemisahan fungsi transaksi.
Halaman 19
20. Tujuan PI :
a. mengamankan sediaan
b. melaporkan secara tepat pada Lap Keuangan
Cara memastikan keakuratan jumlah persediaan :
1. Perhitungan fisik persediaan : menentukan
kuantitas setiap barang,
2. Memasukan semua barang yang dimiliki dalam
persediaan juga barang dalam pengiriman :
1. FOB SHIPPING POINT
2. FOB DESTINATION
PENGENDALIAN INTERN
21. SISTEM PENGENDALIAN INTEREN
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian risiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Sistem informasi dan komunikasi
5. Monitoring
Memahami dan menguji SPI pada dasarnya
adalah memahami dan menguji eksistensi dari
elemen-elemen SPI tersebut di atas.
Halaman 21
22. Akibat kesalahan perhitungan persediaan, akan
terjadi kekeliruan pada :
A. Laporan Posisi Keuangan :
1. Inventory of final
2. Current assets
3. Total Assets
B. Lap L/R
1. Cost of goods sold/cost of sales
2. Gross Profit
3. Net Income
Pengaruh Kesalahan Persediaan pada L/K
23. Tanggung jawab terhadap persediaan
• Bagi klien :
Menetapkan prosedur penghitungan fisik yang
akurat dan melaksanakan serta mencatat hasil
perhitungan
• Bagi auditor
Mengevaluasi dan mengobservasi prosedur
klien termasuk melaksanakan pengujian
perhitungan persediaan dan menarik
kesimpulan tentang kecukupan
24. • Pengendalian yang memadai atas perhitungan
persediaan berupa instruksi dan prosedur
yang dibuat manajemen
25. Hal-hal yang relevan bagi auditor dalam
mengevaluasi instruksi dan prosedur
• Penetapan aktivitas pengendalian yang tepat
pada perhitungan fisik
• Identifikasi yang tepat atas persediaan yang ada
• Prosedur yang digunakan untuk estimasi
kuantitas fisik
• Pengendalian terhadap pergerakan persediaan
diantara area serta pengiriman dan penerimaan
persediaan sebelum dan sesudah tanggal
perhitungan fisik
26. Audit atas persedian sering kali merupakan bagian
audit yang komplek,rumit dan memakan banyak waktu,
• Umunya persediaan merupakan jenis perkiraan yang besar di
dalam neraca, dan sering merupakan unsur terbesar dari
keseluruhan modal kerja (working capital account)
• Persediaan berada pada lokasi yang berbeda, yang
menyulitkan pengendalian secara fisik serta penghitungannya
• Keanekaragaman jenis persediaan menyebabkan berbagai
kesulitan bagi auditor
• Penilaian atas persediaan selalu menyulitkan , karena adanya
faktor keuangan dan kebutuhan untuk mengalokasikan biaya-
biaya pabrik ke dalam persediaan
• Adanya beberapa metode penilaian persediaan yang dapat
digunakan, tetapi setiap klien tertentu harus menggunakan
satu metode secara konsisten dari tahun ke tahun
27. Standar Audit 501.4
• Jika persediaan berjumlah material dalam L/K,
auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat tentang eksistensi dan kondisi persediaan
dengan :
1. Menghadiri perhitungan fisik persediaan kecuali
jika tidak praktis untuk :
a. Mengevaluasi instruksi dan produksi manajemen untuk
mencatat dan mengendalikan hasil perhitungan
persediaan fisik
b. Mengobservasi pelaksanaan produksi penghitungan
yang dibuat manajemen
c. Menginspeksi persediaan
d. Menguji perhitungan fisik
28. 2. Melaksanakan prosedur audit atas catatan
persediaan final untuk menentukan apakah
catatan mencerminkan hasil penghitungan
fisik aktual