SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Hasil Observasi & Rekomendasi
PT. Kasakata Kimia
Hanif Arkan Nurdiansyah
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kada
ng/Jarang)
Pelaku Resiko
1. Pekerja di bagian Laboratorium
menggunakan smartphone saat
sedang bertugas
mengoperasikan mesin
Homogenizer di Laboratorium
Pekerja bosan
Pekerja tidak merasa
melakukan hal yang salah
karena tidak ada di aturan
Mesin yang beroperasi
terabaikan pekerjadeviasi
proses produk
terabaikankualitas produk
menurun
Sering 1 orang Rendah
2. Selama bekerja, pekerja di
bagian Laboratorium meletakkan
gunting di saku belakang
celananya
Pekerja merasa lebih praktis
membawa peralatan yang
diletakkan di saku celananya
dibandingkan dengan
membawanya menggunakan
tangan
Dapat melukai pekerja
Gunting dicari-cari oleh
pekerja lain karena
ketersediaan gunting di
Laboratorium terbatas
Sering 3 orang Menengah
3. Pekerja di bagian Laboratorium
tidak meletakkan sapu pada
tempatnya kembali setelah
selesai membersihkan lantai
padahal terdapat tulisan
himbauan untuk mengembalikan
alat-alat kebersihan ke
tempatnya lagi
Pekerja merasa malas
mengembalikan ke
tempatnya karena jaraknya
terlalu jauh dari mesin
Pekerja tersandung alat
kebersihan
Alat kebersihan merusak
mesin/komponen mesin
apabila masuk ke dalam
mesin
Pekerja lain kebingungan
mencari alat kebersihan
Sering 4 orang Menengah
Human Aspect
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
4. Pekerja Product Administrator
mengeluhkan ketidakmampuannya
dalam mengatasi masalah software
ERP yang tidak bisa login.
Pekerja tidak mendapatkan
pelatihan mengenai
troubleshooting dasar
software ERP
Tidak ada guidebook
mengenai troubleshooting
software ERP
Pekerjaan pekerja terhambat,
padahal ERP merupakan
sebuah sistem terintegrasi,
sehingga ketika error di satu
titik maka di bagian yang lain
akan terkena error juga.
Jarang Seluruh
departeme
n
pengguna
SAP
Menengah
5. Pada Buku Laporan Kerusakan,
sekitar 85% waktu penanganan
kerusakan adalah di atas jam 12
siang
-Antara jam 08.00 – 11.00 WIB
biasanya untuk inspeksi rutin
harian
-Mesin hampir selalu dalam
kondisi on terus-menerus
sehingga Teknisi harus
menunggu mesin berhenti
(kemudian muncul masalah
koordinasi antara Maintenance
dengan operator mesin)
-Ratio jumlah mesin dengan
Teknisi sekitar 5:1
Teknisi membutuhkan waktu
yang lama untuk memperbaiki
mesinmesin rusak yang lain
akan idle menunggu giliran
diperbaikikegiatan produksi
terhambatProduction rate
menurunProfit menurun
Sering Departeme
n
Maintenan
ce
Tinggi
6. Permintaan Finished Goods secara
mendadak oleh customer yang
tidak bisa dipenuhi oleh pihak
Delivery
Tidak ada stock Finished
Goods yang cukup untuk
memenuhi permintaan
Finished Goods secara
mendadak oleh customer
Kepercayaan customer
menurun
Kehilangan potential profit
Jarang Departeme
n Produksi
Rendah
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
7. Teknisi belum juga
melaksanakan grease up
atau penggantian oli.
Tidak ada koordinasi antara Maintenance
dengan operator mesin saat jadwal
grease up atau penggantian oli,
dikarenakan:
-Operator mesin tidak memperhatikan
jadwal grease up/penggantian oli yang
pernah diberitahukan oleh pihak
Maintenance
-Jarak antara beberapa workstation
dengan ruang Maintenance yang cukup
jauh
-Tidak ada alat komunikasi internal
antara workstation dengan Maintenance
Maintenance rutin
terhambatKinerja mesin
menurunKomponen mesin
mengalami penurunan
kualitasProbabilitas mesin
rusak semakin tinggiJumlah
produksi menurunProfit
menurun
Sering Bagian
Produksi
Tinggi
8. Bagian Produksi
mengalami
keterlambatan produksi
Ada masalah pada mesin Extruder
Jenis Raw Material yang sulit diproses
Keterlambatan matching
Keterlambatan pengiriman
oleh pihak Delivery
Kadang 2 orang Rendah
9. Pekerja membiarkan
fully loaded pallete raw
material sejumlah 8
pallete di mana setiap
pallet memiliki netto
sebesar 1,25 ton di
lantai warehouse
finished goods
2 operator forklift Warehouse Raw
Material tengah sibuk menata pallete
dan raw material yang ada di lantai
Warehouse Raw Material
mengganggu lalu lintas forklift
dari workstation Produksi yang
ingin mengambil Raw Material
dari Warehouse Raw Material,
dikarenakan menurut pekerja
rute yang lebih mudah adalah
dengan melewati Rack E,
kemudian antara Rack A dan
Rack B.
Jarang Departeme
n Produksi
Rendah
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kad
ang/Jarang)
Pelaku Resiko
10. Pekerja jarang
mengupdate
Checklist Penilaian
Kebersihan yang
disediakan di setiap
mesin
pekerja tidak memiliki motivasi
untuk mengisi Checklist tersebut
karena pekerja tidak memahami
tujuan dari pengisian tersebut,
dan tidak ada dorongan yang
“memaksa” pekerja untuk
mengisinya, seperti reward
maupun punishment dari pihak
manajerial.
Kebersihan mesin dan
area sekitar mesin tidak
selalu terjaga
Kurang adanya
kepedulian operator pada
mesin yang digunakannya
Waste dan kotoran dapat
mengganggu kualitas
mesin
Sering Bagian
Produksi
Tinggi
11. Pekerja di bagian
Packaging merasa
kewalahan dalam
melakukan packing
saat Work In Process
(WIP) pada bagian
Packaging sedang
mengalami
peningkatan secara
jumlah
-Pekerja hanya 1 orang
-Proses dilakukan semi manual di
mana pekerja masih harus
melakukan pekerjaan dengan
menggunakan mesin
Pekerja mengalami
kelelahan yang
berartiPotensi cedera
meningkatPekerja tidak
berangkat kerjaTidak
ada pekerja lain yang
dapat mengcover
pekerjaanprocessing
time Packaging
meningkatdelay
pengiriman makin tinggi
Kadang 1 orang Rendah
SOLUSI
Accumulated Point Rewards&Punishment (APRP)
Sistematika:
1. Pekerja melaksanakan poin-poin reward yang jika dilakukan maka
akan mendapatkan tambahan 1 poin, dapat dilakukan setiap hari.
Tapi jika pekerja melanggar suatu instruksi maka pekerja akan
mendapatkan pengurangan 2 poin.
2. Di akhir bulan, pekerja dapat meredeem poin reward yang telah
dikumpulkannya untuk diuangkan, dengan cara: Total Point Rewards
– Total Point Punishments, di mana 1 poin = Rp 1.000,00
SOLUSI
Training Troubleshooting ERP (TTE)
Sistematika:
1. Pekerja yang menggunakan ERP akan mengikuti TTE minimal 1
tahun sekali
2. Di akhir TTE, pekerja akan memperoleh guidebook Troubleshooting
ERP
SOLUSI
Pengadaan Simple Toolbag
Sistematika:
1. Toolbag dibuat dalam bentuk sling bag yang dilingkarkan sebagai
ikat pinggang
2. Operator di Laboratorium wajib mengenakan toolbag tersebut
setiap kali bekerja
SOLUSI
Information Board
Sistematika:
1. Information Board dipasang di sekitar mesin Extruder dan
Homogenizer yang ada di ruang Produksi, serta dipasang di depan
ruang Maintenance
2. Operator mesin mengisi keterangan pada Information Board yang
ada di sekitar mesin serta di depan ruang Maintenance mengenai
kapan mesin akan OFF
MACHINE ASPECT
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
1. Software ERP pada komputer milik
pekerja sedang mengalami
masalah, di mana software
tersebut tidak dapat digunakan
software ERP tidak dapat
digunakan dikarenakan
permasalahan jaringan dan
server sehingga tidak dapat
login
Pekerjaan pekerja terhambat,
padahal ERP merupakan
sebuah sistem terintegrasi,
sehingga ketika error di satu
titik maka di bagian yang lain
akan terkena error juga.
Jarang Departeme
n
pengguna
software
ERP
Menengah
2. Mesin Inject Boy di bagian
Laboratorium setiap menghasilkan
3-5 produk maka mesin akan
berhenti beroperasi dan lampu
merah menyala
Terdapat kerusakan komponen
pendorong produk jadi
pekerja harus menyalakan
fungsi manual
mesinPenyelesaian 1 cycle
lebih lamaPengerjaan
produk lain terhambat
Kadang Lab Menengah
3. Processing time tiap cycle
penggunaan mesin Pressing
bertambah 180 detik
Pendingin pada mesin Pressing
sedang mengalami kerusakan
Pekerja harus mengangkat
lempeng Pressing yang panas
dengan tangan lalu
mendinginkannya ke dalam
Waterbed mesin
ExtruderPotensi kecelakaan
kerja meningkat&pengerjaan
produk lain terhambat
Kadang 4 orang Menengah
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kada
ng/Jarang)
Pelaku Resiko
4. beban kerja pada mesin JR-TSE
20, mesin Two-Roll tipe 1 dan
mesin Two-Roll tipe 2 meningkat
sebesar 100% untuk mesin JRE-
TSE 20, dan 50% untuk masing-
masing mesin Two-Roll.
Mesin Inject Boy dan mesin
Two-Roll tipe 2 mengalami
kerusakan
Penyelesaian produk dalam
1 hari dapat terhambat
Jarang Laboratori
um
Menengah
5. Mesin Extruder GL merupakan
mesin yang paling sering
mengalami kerusakan menurut
data yang ada dalam Buku
Laporan Kerusakan, yaitu
sebanyak 12 kerusakan dari 4-11
Januari 2016
umur mesinnya yang telah
tua dan komponen makin
sulit untuk didapatkan
Kerusakan makin sering
terjadiKegiatan produksi
terhambat
Sering Produksi Tinggi
6. Pada mesin Extruder GL-50,
scrap dari pasta saat masuk ke
waterbatch sekitar 20% dari
produk yang dihasilkan
Chiller yang masih
bermasalah sehingga air
pada waterbatch mudah
mengalami kenaikan suhu
dan tidak mampu
mendinginkan pasta yang
keluar dalam kondisi sangat
panas
Jumlah material yang
terbuang semakin
tinggiKetidakefisiensian
produksi meningkatLoss
meningkat
Sering Produksi Tinggi
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kada
ng/Jarang)
Pelaku Resiko
7. Pada mesin GL-70, mesin
menghasilkan banyak residu
yang menempel.
usia mesin yang sudah lama
(23 tahun) dan kondisi mesin
yang telah
menuruntekanan pada
mesin tidak sempurna, yaitu
hanya berkisar 480 mbar
Jumlah material yang
terbuang semakin
tinggiKetidakefisiensian
produksi meningkatLoss
meningkat
Sering Produksi Tinggi
8. Pada mesin GL-67 pukul 09.00
WIB tanggal 13 Januari 2016,
mesin dihentikan
Chiller yang masih
bermasalah sehingga air
pada waterbatch mudah
mengalami kenaikan suhu
Jumlah material yang
terbuang semakin
tinggiKetidakefisiensian
produksi meningkatLoss
meningkat
Sering Produksi Tinggi
9. Screen, bagian akhir dari mesin
Extruder, mengalami kerusakan
pada mesin tipe GL-70 dan GL-
50, di mana Screen tidak dapat
diatur kecepatan getarnya
Sistem pengatur kecepatan
screen tidak berfungsi
Finished goods yang
berkualitas buruk dan
seharusnya terreject pada
bagian Screen masuk ke
dalam tong berisi finished
goods berkualitas baik
Sering Produksi Tinggi
SOLUSI
Perbaikan Chiller
Sistematika:
1. Mendesak supplier Chiller untuk segera memperbaiki mesin
2. Jika masih bermasalah maka mengklaim garansi untuk mengganti
komponen Chiller dengan komponen yang baru
SOLUSI
Penggantian Komponen untuk Mesin Tua
Sistematika:
1. Mengidentifikasi lifecycle mesin
2. Jika umur saat ini melebihi lifecycle mesin, maka setiap kali
mengalami kerusakan komponen maka langsung diganti
METHOD ASPECT
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
1. Pihak Maintenance kekurangan
data mengenai kondisi mesin di
Laboratorium
Pekerja sangat jarang mengisi
informasi penggunaan mesin
pada kertas yang disediakan di
setiap mesin
Penjadwalan maintenance
rutin tidak akurat
Sering Laboratori
um
Menengah
2. Pekerja tidak menggunakan
masker saat masuk ke dalam ruang
penyimpanan granule
Kurangnya pengawasan di area
Laboratorium
Dampak jangka panjangnya
pekerja dapat terkena
berbagai penyakit yang
ditimbulkan akibat material
yang ada
Sering Laboratori
um
Tinggi
3. Pekerja selalu merendam lempeng
mesin Pressing yang masih dalam
kondisi panas setelah mengalami
proses pada mesin Pressing ke
dalam tangki air mesin Inject
Arburg yang berjarak sekitar 1
meter dari mesin Pressing sehingga
pekerja membutuhkan tambahan
waktu dalam cycle pada mesin
Pressing
Pendingin pada mesin Pressing
sedang mengalami kerusakan
Potensi kecelakaan kerja
meningkat&pengerjaan
produk lain terhambat
Kadang 4 orang Menengah
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
4. Transportation Cost tinggi perusahaan tidak menetapkan
standar minimal beban
Finished Goods untuk
melakukan pengiriman ke
customer demi menjaga
kepuasan customer
Peningkatan cost yang diderita
perusahaan
Kadang Warehous
e &
Delivery
Menengah
5. Operator forklift kerap kesulitan
dalam mengidentifikasi Finished
Goods mana yang harus diambil
dari rack untuk memenuhi demand
customer
Tidak ada Kertas ID yang dapat
terlihat dari sisi luar rack
proses pengambilan memakan
waktu yang cukup lama (15-20
menit)
Sering Warehous
e Finished
Goods
Tinggi
6. Tidak ada tim QC dalam proses
produksi dan pekerja kurang aktif
dalam melakukan QC di tiap mesin
yang sedang dioperasikan
menurut Supervisor QA,
alasan kenapa divisi QC
ditiadakan pada perusahaan
ini adalah ekspektasi
manajemen terhadap para
operator untuk senantiasa
melakukan QC di setiap posisi
dalam mesin-mesin yang
dijalankannya
Kualitas finished goods akan
stagnan pada level yang
relative sama dengan
sebelum-sebelumnya
Sering Departeme
n Produksi
Tinggi
SOLUSI
Supervisor Empowerment (SE)
Sistematika:
1. Supervisor diberi pelatihan mengenai apa saja yang harus diawasi
dari pekerja-pekerjanya, serta apa saja perannya sebagai supervisor
dalam rangka pemberian point rewards&punishments
2. Sosialisasi kepada pekerja mengenai pembaruan peran supervisor
SOLUSI
Batch ID Empowerment (BIDE)
Sistematika:
1. Operator Packaging diberikan jobdesc baru, yaitu pemberian Batch
ID pada bagian samping batch Finished Goods sebelum dipack
dengan plastik
2. Operator Forklift harus meletakkan batch Finished Goods ke rack,
dan bagian samping batch Finished Goods yang memiliki Batch ID
harus diletakkan di bagian sisi luar rack agar mudah dilihat oleh
operator Forklift yang ingin mengambil batch Finished Goods
dengan Batch ID tertentu
SOLUSI
Machine Mastery & Specialization (MMS)
Sistematika:
1. Sistem kerja bagian Produksi diubah, di mana 1 operator hanya
akan mengurusi 1 mesin saja, sehingga pihak manajemen perlu
mengadakan training penggunaan mesin, serta penanganan-
penanganan ringan apabila terdapat permasalahan untuk
meminimalisir waktu tunggu kedatangan Teknisi Maintenance
untuk mengatasi permasalahan mesin yang dilaporkan
2. Pekerja diajarkan cara QC proses produksi mesin yang dihandle
sesuai dengan standar QC proses yang ditetapkan menurut pihak
manajemen
SOLUSI
Full Truck Load Implementation (FTLI)
Sistematika:
1. Pekerja di bagian Warehouse&Delivery mendata barang yang harus
dikirimkan hingga kapasitas terpenuhi, lalu dicek mana waktu kritis
pengiriman (deadline terdekat dari kumpulan batch pengiriman
yang disatukan dalam 1 kendaraan hingga FTL), dan gunakan waktu
tersebut sebagai batas pengiriman
2. Pihak Produksi, Laboratorium, Mixing dan Penimbangan, harus
memastikan bahwa produksi berjalan on schedule agar FTL dapat
berjalan secara optimal
MATERIAL ASPECT
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
1. Bagian extruser dari mesin
GL-70 diselimuti oleh residu
pasta yang menempel,
sehingga menghambat
keluarnya pasta dan
membuat bentuknya tidak
sempurna.
Tingginya frekuensi
terjadinya overheat pada
beberapa zone di mesin GL-
70
Jumlah material yang terbuang
semakin
tinggiKetidakefisiensian
produksi meningkatLoss
meningkat
Sering Produksi Tinggi
2. Granule tumpah dari mesin
Homogenizer sebanyak 1/8 volume
tong sampah limbah B3 yang
berada di dekat area Homogenizer
katup output mesin
Homogenizer mengalami
masalah (tidak bisa
ditutup)
Loss meningkat Jarang Produksi Menengah
SOLUSI
Perbaikan Chiller
Sistematika:
1. Mendesak supplier Chiller untuk segera memperbaiki mesin
2. Jika masih bermasalah maka mengklaim garansi untuk mengganti
komponen Chiller dengan komponen yang baru
ENVIRONMENT ASPECT
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
1. Sisa oli yang mengering
mengotori area sekitar mesin
di Laboratorium
Adanya mindset di
kalangan pekerja bahwa
oli maupun tetesan-
tetesan lain pasti akan
tetap mengotori lantai
meskipun telah rutin
dibersihkan
Tidak adanya standar
kebersihan untuk
Laboratorium
Laboratorium semakin kotor
Lantai Laboratorium semakin
licinpotensi kecelakaan kerja
meningkatPekerja
terlukaProduksi terhambat
Sering Laboratori
um
Tinggi
2. Meja kerja milik Supervisor
dan Maintenance
Administrator berantakan,
banyak kertas laporan, kertas
jadwal maintenance,
komponen mesin, alat tulis,
mereka jarang
merapikan, karena
merasa sering
membutuhkan benda-
benda tersebut sehingga
benda-benda tersebut
Kenyamanan bekerja menurun Sering Maintenan
ce
Rendah
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
3. space penyimpanan
dokumen kurang serta space
ruang yang kurang di
ruangan Maintenance
65% space ruangan
dipenuhi oleh
perlengkapan ruangan
seperti meja, lemari,
kursi, gallon, loker, dll.
Spareparts yang dikirim
oleh supplier akan
disimpan di dalam ruang
Maintenance, baik
sebelum dilakukan cek
komponen maupun
setelah cek komponen
Kenyamanan kerja berkurang,
barang yang disimpan sulit
dicari, bergerakan pekerja
terbatas
Sering Laboratori
um
Tinggi
4. Area sekitar mesin digenangi
air yang berasal dari
waterbed tiap mesin
Chiller yang masih rusak
sehingga siklus air harus
lebih sering berputar, dan
terkadang perlu
Penggunaan air menjadi tidak
efisien, cost tambahan untuk
penggunaan balok es
Resiko kecelakaan kerja
meningkatProduksi
Sering Produksi Rendah
SOLUSI
Lomba Kebersihan antar Workstation
Sistematika:
1. Lomba kebersihan diadakan setiap bulan dengan
mempertimbangkan aspek 5R
2. Workstation yang dinilai kondisi 5R-nya paling baik akan
mendapatkan predikat workstation terbaik dari segi 5R, dan hadiah
berupa bonus kolektif untuk seluruh pekerja pada workstation
tersebut, dan diakumulasikan di akhir tahun untuk dapat diredeem
dengan bonus kolektif per frekuensi mereka menjuarai lomba ini
SOLUSI
Perbaikan Chiller
Sistematika:
1. Mendesak supplier Chiller untuk segera memperbaiki mesin
2. Jika masih bermasalah maka mengklaim garansi untuk mengganti
komponen Chiller dengan komponen yang baru
OTHER ASPECT
No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi
(Sering/Kadan
g/Jarang)
Pelaku Resiko
1. Supervisor Maintenance
mengakui bahwa pihak
Maintenance tidak selalu
dapat meminta pihak
supplier untuk segera
melakukan perbaikan
maupun penggantian
komponen mesin yang masih
bergaransi namun telah
mengalami kerusakan.
supplier-supplier yang
ada hanya memasok
beberapa komponen saja
sehingga tingkat
kepentingan perusahaan
di mata supplier
sebanding dengan
perusahaan-perusahaan
lain yang tingkat
pengadaan
komponennya sama,
yaitu hanya sedikit saja
Perbaikan maupun penggantian
komponen mesin yang dilakukan
dengan bekerja sama dengan
pihak supplier akan
membutuhkan waktu yang
lamamesin tetap
rusakproduksi terhambat
Sering Produksi Tinggi
SOLUSI
Meminimalisir Supplier
Sistematika:
1. Pihak manajemen perusahaan beserta pihak Maintenance melakukan
evaluasi kinerja supplier komponen mesin yang ada, dan memilih
supplier dengan skor evaluasi terbaik sebagai supplier-supplier utama,
dan sebisa mungkin supplier yang terpilih dapat mensupply setidaknya
40% kebutuhan komponen mesin, sehingga perusahaan hanya memiliki
sedikit supplier
2. Renegosiasi kontrak dengan supplier terpilih, dengan menekankan
bahwa mereka menjadi supplier utama perusahaan sehingga dapat lebih
berkomitmen dalam memasok komponen yang berkualitas serta
memberikan layanan purna jual yang terbaik agar tetap menjadi supplier
utama perusahaan.

More Related Content

Similar to 14012016 HAN Presentasi Final

1485 p3-p psp-teknik pemintalan serat buatan
1485 p3-p psp-teknik pemintalan serat buatan1485 p3-p psp-teknik pemintalan serat buatan
1485 p3-p psp-teknik pemintalan serat buatan
Winarto Winartoap
 
REVISI_Action Plan HSE CV. MPT 2023.pptx
REVISI_Action Plan HSE CV. MPT 2023.pptxREVISI_Action Plan HSE CV. MPT 2023.pptx
REVISI_Action Plan HSE CV. MPT 2023.pptx
FeniPerdana
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (8)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (8)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (8)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (8)
Eko Supriyadi
 
Analisa Pabrik Plastik HD Putra berdasarkan Standar Industri
Analisa Pabrik Plastik HD Putra berdasarkan Standar IndustriAnalisa Pabrik Plastik HD Putra berdasarkan Standar Industri
Analisa Pabrik Plastik HD Putra berdasarkan Standar Industri
Marsha Amalia Putri
 
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
ssusera23229
 

Similar to 14012016 HAN Presentasi Final (20)

Training Stop Call Wait
Training  Stop Call WaitTraining  Stop Call Wait
Training Stop Call Wait
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
1485 p3-p psp-teknik pemintalan serat buatan
1485 p3-p psp-teknik pemintalan serat buatan1485 p3-p psp-teknik pemintalan serat buatan
1485 p3-p psp-teknik pemintalan serat buatan
 
7 Waste (Update 221216).pptx
7 Waste (Update 221216).pptx7 Waste (Update 221216).pptx
7 Waste (Update 221216).pptx
 
REVISI_Action Plan HSE CV. MPT 2023.pptx
REVISI_Action Plan HSE CV. MPT 2023.pptxREVISI_Action Plan HSE CV. MPT 2023.pptx
REVISI_Action Plan HSE CV. MPT 2023.pptx
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaanLAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
LAPORAN KERJA PRAKTEK perusahaan
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (8)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (8)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (8)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (8)
 
Best practice on heavy eqp its base on condition technic
Best practice on heavy eqp its base on condition technicBest practice on heavy eqp its base on condition technic
Best practice on heavy eqp its base on condition technic
 
Anggaran Engginering Departement
Anggaran Engginering DepartementAnggaran Engginering Departement
Anggaran Engginering Departement
 
PEKKA SYSTEM
PEKKA SYSTEMPEKKA SYSTEM
PEKKA SYSTEM
 
Analisa Pabrik Plastik HD Putra berdasarkan Standar Industri
Analisa Pabrik Plastik HD Putra berdasarkan Standar IndustriAnalisa Pabrik Plastik HD Putra berdasarkan Standar Industri
Analisa Pabrik Plastik HD Putra berdasarkan Standar Industri
 
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker KainPenerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
 
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-20141734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
1734 p2-p psp teknik produksi perminyakan 2013-2014
 
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsuTeknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
Teknik Implementasi 5 s 5r seiketsu
 
Maintainance
MaintainanceMaintainance
Maintainance
 
01. Work Habit.ppt
01. Work Habit.ppt01. Work Habit.ppt
01. Work Habit.ppt
 
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
 
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
Pemeliharaan dan Keandalan kelompok 4
 
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
 
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...
 

14012016 HAN Presentasi Final

  • 1. Hasil Observasi & Rekomendasi PT. Kasakata Kimia Hanif Arkan Nurdiansyah
  • 2. No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kada ng/Jarang) Pelaku Resiko 1. Pekerja di bagian Laboratorium menggunakan smartphone saat sedang bertugas mengoperasikan mesin Homogenizer di Laboratorium Pekerja bosan Pekerja tidak merasa melakukan hal yang salah karena tidak ada di aturan Mesin yang beroperasi terabaikan pekerjadeviasi proses produk terabaikankualitas produk menurun Sering 1 orang Rendah 2. Selama bekerja, pekerja di bagian Laboratorium meletakkan gunting di saku belakang celananya Pekerja merasa lebih praktis membawa peralatan yang diletakkan di saku celananya dibandingkan dengan membawanya menggunakan tangan Dapat melukai pekerja Gunting dicari-cari oleh pekerja lain karena ketersediaan gunting di Laboratorium terbatas Sering 3 orang Menengah 3. Pekerja di bagian Laboratorium tidak meletakkan sapu pada tempatnya kembali setelah selesai membersihkan lantai padahal terdapat tulisan himbauan untuk mengembalikan alat-alat kebersihan ke tempatnya lagi Pekerja merasa malas mengembalikan ke tempatnya karena jaraknya terlalu jauh dari mesin Pekerja tersandung alat kebersihan Alat kebersihan merusak mesin/komponen mesin apabila masuk ke dalam mesin Pekerja lain kebingungan mencari alat kebersihan Sering 4 orang Menengah Human Aspect
  • 3. No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 4. Pekerja Product Administrator mengeluhkan ketidakmampuannya dalam mengatasi masalah software ERP yang tidak bisa login. Pekerja tidak mendapatkan pelatihan mengenai troubleshooting dasar software ERP Tidak ada guidebook mengenai troubleshooting software ERP Pekerjaan pekerja terhambat, padahal ERP merupakan sebuah sistem terintegrasi, sehingga ketika error di satu titik maka di bagian yang lain akan terkena error juga. Jarang Seluruh departeme n pengguna SAP Menengah 5. Pada Buku Laporan Kerusakan, sekitar 85% waktu penanganan kerusakan adalah di atas jam 12 siang -Antara jam 08.00 – 11.00 WIB biasanya untuk inspeksi rutin harian -Mesin hampir selalu dalam kondisi on terus-menerus sehingga Teknisi harus menunggu mesin berhenti (kemudian muncul masalah koordinasi antara Maintenance dengan operator mesin) -Ratio jumlah mesin dengan Teknisi sekitar 5:1 Teknisi membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaiki mesinmesin rusak yang lain akan idle menunggu giliran diperbaikikegiatan produksi terhambatProduction rate menurunProfit menurun Sering Departeme n Maintenan ce Tinggi 6. Permintaan Finished Goods secara mendadak oleh customer yang tidak bisa dipenuhi oleh pihak Delivery Tidak ada stock Finished Goods yang cukup untuk memenuhi permintaan Finished Goods secara mendadak oleh customer Kepercayaan customer menurun Kehilangan potential profit Jarang Departeme n Produksi Rendah
  • 4. No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 7. Teknisi belum juga melaksanakan grease up atau penggantian oli. Tidak ada koordinasi antara Maintenance dengan operator mesin saat jadwal grease up atau penggantian oli, dikarenakan: -Operator mesin tidak memperhatikan jadwal grease up/penggantian oli yang pernah diberitahukan oleh pihak Maintenance -Jarak antara beberapa workstation dengan ruang Maintenance yang cukup jauh -Tidak ada alat komunikasi internal antara workstation dengan Maintenance Maintenance rutin terhambatKinerja mesin menurunKomponen mesin mengalami penurunan kualitasProbabilitas mesin rusak semakin tinggiJumlah produksi menurunProfit menurun Sering Bagian Produksi Tinggi 8. Bagian Produksi mengalami keterlambatan produksi Ada masalah pada mesin Extruder Jenis Raw Material yang sulit diproses Keterlambatan matching Keterlambatan pengiriman oleh pihak Delivery Kadang 2 orang Rendah 9. Pekerja membiarkan fully loaded pallete raw material sejumlah 8 pallete di mana setiap pallet memiliki netto sebesar 1,25 ton di lantai warehouse finished goods 2 operator forklift Warehouse Raw Material tengah sibuk menata pallete dan raw material yang ada di lantai Warehouse Raw Material mengganggu lalu lintas forklift dari workstation Produksi yang ingin mengambil Raw Material dari Warehouse Raw Material, dikarenakan menurut pekerja rute yang lebih mudah adalah dengan melewati Rack E, kemudian antara Rack A dan Rack B. Jarang Departeme n Produksi Rendah
  • 5. No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kad ang/Jarang) Pelaku Resiko 10. Pekerja jarang mengupdate Checklist Penilaian Kebersihan yang disediakan di setiap mesin pekerja tidak memiliki motivasi untuk mengisi Checklist tersebut karena pekerja tidak memahami tujuan dari pengisian tersebut, dan tidak ada dorongan yang “memaksa” pekerja untuk mengisinya, seperti reward maupun punishment dari pihak manajerial. Kebersihan mesin dan area sekitar mesin tidak selalu terjaga Kurang adanya kepedulian operator pada mesin yang digunakannya Waste dan kotoran dapat mengganggu kualitas mesin Sering Bagian Produksi Tinggi 11. Pekerja di bagian Packaging merasa kewalahan dalam melakukan packing saat Work In Process (WIP) pada bagian Packaging sedang mengalami peningkatan secara jumlah -Pekerja hanya 1 orang -Proses dilakukan semi manual di mana pekerja masih harus melakukan pekerjaan dengan menggunakan mesin Pekerja mengalami kelelahan yang berartiPotensi cedera meningkatPekerja tidak berangkat kerjaTidak ada pekerja lain yang dapat mengcover pekerjaanprocessing time Packaging meningkatdelay pengiriman makin tinggi Kadang 1 orang Rendah
  • 6. SOLUSI Accumulated Point Rewards&Punishment (APRP) Sistematika: 1. Pekerja melaksanakan poin-poin reward yang jika dilakukan maka akan mendapatkan tambahan 1 poin, dapat dilakukan setiap hari. Tapi jika pekerja melanggar suatu instruksi maka pekerja akan mendapatkan pengurangan 2 poin. 2. Di akhir bulan, pekerja dapat meredeem poin reward yang telah dikumpulkannya untuk diuangkan, dengan cara: Total Point Rewards – Total Point Punishments, di mana 1 poin = Rp 1.000,00
  • 7. SOLUSI Training Troubleshooting ERP (TTE) Sistematika: 1. Pekerja yang menggunakan ERP akan mengikuti TTE minimal 1 tahun sekali 2. Di akhir TTE, pekerja akan memperoleh guidebook Troubleshooting ERP
  • 8. SOLUSI Pengadaan Simple Toolbag Sistematika: 1. Toolbag dibuat dalam bentuk sling bag yang dilingkarkan sebagai ikat pinggang 2. Operator di Laboratorium wajib mengenakan toolbag tersebut setiap kali bekerja
  • 9. SOLUSI Information Board Sistematika: 1. Information Board dipasang di sekitar mesin Extruder dan Homogenizer yang ada di ruang Produksi, serta dipasang di depan ruang Maintenance 2. Operator mesin mengisi keterangan pada Information Board yang ada di sekitar mesin serta di depan ruang Maintenance mengenai kapan mesin akan OFF
  • 10. MACHINE ASPECT No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 1. Software ERP pada komputer milik pekerja sedang mengalami masalah, di mana software tersebut tidak dapat digunakan software ERP tidak dapat digunakan dikarenakan permasalahan jaringan dan server sehingga tidak dapat login Pekerjaan pekerja terhambat, padahal ERP merupakan sebuah sistem terintegrasi, sehingga ketika error di satu titik maka di bagian yang lain akan terkena error juga. Jarang Departeme n pengguna software ERP Menengah 2. Mesin Inject Boy di bagian Laboratorium setiap menghasilkan 3-5 produk maka mesin akan berhenti beroperasi dan lampu merah menyala Terdapat kerusakan komponen pendorong produk jadi pekerja harus menyalakan fungsi manual mesinPenyelesaian 1 cycle lebih lamaPengerjaan produk lain terhambat Kadang Lab Menengah 3. Processing time tiap cycle penggunaan mesin Pressing bertambah 180 detik Pendingin pada mesin Pressing sedang mengalami kerusakan Pekerja harus mengangkat lempeng Pressing yang panas dengan tangan lalu mendinginkannya ke dalam Waterbed mesin ExtruderPotensi kecelakaan kerja meningkat&pengerjaan produk lain terhambat Kadang 4 orang Menengah
  • 11. No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kada ng/Jarang) Pelaku Resiko 4. beban kerja pada mesin JR-TSE 20, mesin Two-Roll tipe 1 dan mesin Two-Roll tipe 2 meningkat sebesar 100% untuk mesin JRE- TSE 20, dan 50% untuk masing- masing mesin Two-Roll. Mesin Inject Boy dan mesin Two-Roll tipe 2 mengalami kerusakan Penyelesaian produk dalam 1 hari dapat terhambat Jarang Laboratori um Menengah 5. Mesin Extruder GL merupakan mesin yang paling sering mengalami kerusakan menurut data yang ada dalam Buku Laporan Kerusakan, yaitu sebanyak 12 kerusakan dari 4-11 Januari 2016 umur mesinnya yang telah tua dan komponen makin sulit untuk didapatkan Kerusakan makin sering terjadiKegiatan produksi terhambat Sering Produksi Tinggi 6. Pada mesin Extruder GL-50, scrap dari pasta saat masuk ke waterbatch sekitar 20% dari produk yang dihasilkan Chiller yang masih bermasalah sehingga air pada waterbatch mudah mengalami kenaikan suhu dan tidak mampu mendinginkan pasta yang keluar dalam kondisi sangat panas Jumlah material yang terbuang semakin tinggiKetidakefisiensian produksi meningkatLoss meningkat Sering Produksi Tinggi
  • 12. No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kada ng/Jarang) Pelaku Resiko 7. Pada mesin GL-70, mesin menghasilkan banyak residu yang menempel. usia mesin yang sudah lama (23 tahun) dan kondisi mesin yang telah menuruntekanan pada mesin tidak sempurna, yaitu hanya berkisar 480 mbar Jumlah material yang terbuang semakin tinggiKetidakefisiensian produksi meningkatLoss meningkat Sering Produksi Tinggi 8. Pada mesin GL-67 pukul 09.00 WIB tanggal 13 Januari 2016, mesin dihentikan Chiller yang masih bermasalah sehingga air pada waterbatch mudah mengalami kenaikan suhu Jumlah material yang terbuang semakin tinggiKetidakefisiensian produksi meningkatLoss meningkat Sering Produksi Tinggi 9. Screen, bagian akhir dari mesin Extruder, mengalami kerusakan pada mesin tipe GL-70 dan GL- 50, di mana Screen tidak dapat diatur kecepatan getarnya Sistem pengatur kecepatan screen tidak berfungsi Finished goods yang berkualitas buruk dan seharusnya terreject pada bagian Screen masuk ke dalam tong berisi finished goods berkualitas baik Sering Produksi Tinggi
  • 13. SOLUSI Perbaikan Chiller Sistematika: 1. Mendesak supplier Chiller untuk segera memperbaiki mesin 2. Jika masih bermasalah maka mengklaim garansi untuk mengganti komponen Chiller dengan komponen yang baru
  • 14. SOLUSI Penggantian Komponen untuk Mesin Tua Sistematika: 1. Mengidentifikasi lifecycle mesin 2. Jika umur saat ini melebihi lifecycle mesin, maka setiap kali mengalami kerusakan komponen maka langsung diganti
  • 15. METHOD ASPECT No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 1. Pihak Maintenance kekurangan data mengenai kondisi mesin di Laboratorium Pekerja sangat jarang mengisi informasi penggunaan mesin pada kertas yang disediakan di setiap mesin Penjadwalan maintenance rutin tidak akurat Sering Laboratori um Menengah 2. Pekerja tidak menggunakan masker saat masuk ke dalam ruang penyimpanan granule Kurangnya pengawasan di area Laboratorium Dampak jangka panjangnya pekerja dapat terkena berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat material yang ada Sering Laboratori um Tinggi 3. Pekerja selalu merendam lempeng mesin Pressing yang masih dalam kondisi panas setelah mengalami proses pada mesin Pressing ke dalam tangki air mesin Inject Arburg yang berjarak sekitar 1 meter dari mesin Pressing sehingga pekerja membutuhkan tambahan waktu dalam cycle pada mesin Pressing Pendingin pada mesin Pressing sedang mengalami kerusakan Potensi kecelakaan kerja meningkat&pengerjaan produk lain terhambat Kadang 4 orang Menengah
  • 16. No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 4. Transportation Cost tinggi perusahaan tidak menetapkan standar minimal beban Finished Goods untuk melakukan pengiriman ke customer demi menjaga kepuasan customer Peningkatan cost yang diderita perusahaan Kadang Warehous e & Delivery Menengah 5. Operator forklift kerap kesulitan dalam mengidentifikasi Finished Goods mana yang harus diambil dari rack untuk memenuhi demand customer Tidak ada Kertas ID yang dapat terlihat dari sisi luar rack proses pengambilan memakan waktu yang cukup lama (15-20 menit) Sering Warehous e Finished Goods Tinggi 6. Tidak ada tim QC dalam proses produksi dan pekerja kurang aktif dalam melakukan QC di tiap mesin yang sedang dioperasikan menurut Supervisor QA, alasan kenapa divisi QC ditiadakan pada perusahaan ini adalah ekspektasi manajemen terhadap para operator untuk senantiasa melakukan QC di setiap posisi dalam mesin-mesin yang dijalankannya Kualitas finished goods akan stagnan pada level yang relative sama dengan sebelum-sebelumnya Sering Departeme n Produksi Tinggi
  • 17. SOLUSI Supervisor Empowerment (SE) Sistematika: 1. Supervisor diberi pelatihan mengenai apa saja yang harus diawasi dari pekerja-pekerjanya, serta apa saja perannya sebagai supervisor dalam rangka pemberian point rewards&punishments 2. Sosialisasi kepada pekerja mengenai pembaruan peran supervisor
  • 18. SOLUSI Batch ID Empowerment (BIDE) Sistematika: 1. Operator Packaging diberikan jobdesc baru, yaitu pemberian Batch ID pada bagian samping batch Finished Goods sebelum dipack dengan plastik 2. Operator Forklift harus meletakkan batch Finished Goods ke rack, dan bagian samping batch Finished Goods yang memiliki Batch ID harus diletakkan di bagian sisi luar rack agar mudah dilihat oleh operator Forklift yang ingin mengambil batch Finished Goods dengan Batch ID tertentu
  • 19. SOLUSI Machine Mastery & Specialization (MMS) Sistematika: 1. Sistem kerja bagian Produksi diubah, di mana 1 operator hanya akan mengurusi 1 mesin saja, sehingga pihak manajemen perlu mengadakan training penggunaan mesin, serta penanganan- penanganan ringan apabila terdapat permasalahan untuk meminimalisir waktu tunggu kedatangan Teknisi Maintenance untuk mengatasi permasalahan mesin yang dilaporkan 2. Pekerja diajarkan cara QC proses produksi mesin yang dihandle sesuai dengan standar QC proses yang ditetapkan menurut pihak manajemen
  • 20. SOLUSI Full Truck Load Implementation (FTLI) Sistematika: 1. Pekerja di bagian Warehouse&Delivery mendata barang yang harus dikirimkan hingga kapasitas terpenuhi, lalu dicek mana waktu kritis pengiriman (deadline terdekat dari kumpulan batch pengiriman yang disatukan dalam 1 kendaraan hingga FTL), dan gunakan waktu tersebut sebagai batas pengiriman 2. Pihak Produksi, Laboratorium, Mixing dan Penimbangan, harus memastikan bahwa produksi berjalan on schedule agar FTL dapat berjalan secara optimal
  • 21. MATERIAL ASPECT No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 1. Bagian extruser dari mesin GL-70 diselimuti oleh residu pasta yang menempel, sehingga menghambat keluarnya pasta dan membuat bentuknya tidak sempurna. Tingginya frekuensi terjadinya overheat pada beberapa zone di mesin GL- 70 Jumlah material yang terbuang semakin tinggiKetidakefisiensian produksi meningkatLoss meningkat Sering Produksi Tinggi 2. Granule tumpah dari mesin Homogenizer sebanyak 1/8 volume tong sampah limbah B3 yang berada di dekat area Homogenizer katup output mesin Homogenizer mengalami masalah (tidak bisa ditutup) Loss meningkat Jarang Produksi Menengah
  • 22. SOLUSI Perbaikan Chiller Sistematika: 1. Mendesak supplier Chiller untuk segera memperbaiki mesin 2. Jika masih bermasalah maka mengklaim garansi untuk mengganti komponen Chiller dengan komponen yang baru
  • 23. ENVIRONMENT ASPECT No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 1. Sisa oli yang mengering mengotori area sekitar mesin di Laboratorium Adanya mindset di kalangan pekerja bahwa oli maupun tetesan- tetesan lain pasti akan tetap mengotori lantai meskipun telah rutin dibersihkan Tidak adanya standar kebersihan untuk Laboratorium Laboratorium semakin kotor Lantai Laboratorium semakin licinpotensi kecelakaan kerja meningkatPekerja terlukaProduksi terhambat Sering Laboratori um Tinggi 2. Meja kerja milik Supervisor dan Maintenance Administrator berantakan, banyak kertas laporan, kertas jadwal maintenance, komponen mesin, alat tulis, mereka jarang merapikan, karena merasa sering membutuhkan benda- benda tersebut sehingga benda-benda tersebut Kenyamanan bekerja menurun Sering Maintenan ce Rendah
  • 24. No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 3. space penyimpanan dokumen kurang serta space ruang yang kurang di ruangan Maintenance 65% space ruangan dipenuhi oleh perlengkapan ruangan seperti meja, lemari, kursi, gallon, loker, dll. Spareparts yang dikirim oleh supplier akan disimpan di dalam ruang Maintenance, baik sebelum dilakukan cek komponen maupun setelah cek komponen Kenyamanan kerja berkurang, barang yang disimpan sulit dicari, bergerakan pekerja terbatas Sering Laboratori um Tinggi 4. Area sekitar mesin digenangi air yang berasal dari waterbed tiap mesin Chiller yang masih rusak sehingga siklus air harus lebih sering berputar, dan terkadang perlu Penggunaan air menjadi tidak efisien, cost tambahan untuk penggunaan balok es Resiko kecelakaan kerja meningkatProduksi Sering Produksi Rendah
  • 25. SOLUSI Lomba Kebersihan antar Workstation Sistematika: 1. Lomba kebersihan diadakan setiap bulan dengan mempertimbangkan aspek 5R 2. Workstation yang dinilai kondisi 5R-nya paling baik akan mendapatkan predikat workstation terbaik dari segi 5R, dan hadiah berupa bonus kolektif untuk seluruh pekerja pada workstation tersebut, dan diakumulasikan di akhir tahun untuk dapat diredeem dengan bonus kolektif per frekuensi mereka menjuarai lomba ini
  • 26. SOLUSI Perbaikan Chiller Sistematika: 1. Mendesak supplier Chiller untuk segera memperbaiki mesin 2. Jika masih bermasalah maka mengklaim garansi untuk mengganti komponen Chiller dengan komponen yang baru
  • 27. OTHER ASPECT No. Masalah Penyebab Potensi Dampak Frekuensi (Sering/Kadan g/Jarang) Pelaku Resiko 1. Supervisor Maintenance mengakui bahwa pihak Maintenance tidak selalu dapat meminta pihak supplier untuk segera melakukan perbaikan maupun penggantian komponen mesin yang masih bergaransi namun telah mengalami kerusakan. supplier-supplier yang ada hanya memasok beberapa komponen saja sehingga tingkat kepentingan perusahaan di mata supplier sebanding dengan perusahaan-perusahaan lain yang tingkat pengadaan komponennya sama, yaitu hanya sedikit saja Perbaikan maupun penggantian komponen mesin yang dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak supplier akan membutuhkan waktu yang lamamesin tetap rusakproduksi terhambat Sering Produksi Tinggi
  • 28. SOLUSI Meminimalisir Supplier Sistematika: 1. Pihak manajemen perusahaan beserta pihak Maintenance melakukan evaluasi kinerja supplier komponen mesin yang ada, dan memilih supplier dengan skor evaluasi terbaik sebagai supplier-supplier utama, dan sebisa mungkin supplier yang terpilih dapat mensupply setidaknya 40% kebutuhan komponen mesin, sehingga perusahaan hanya memiliki sedikit supplier 2. Renegosiasi kontrak dengan supplier terpilih, dengan menekankan bahwa mereka menjadi supplier utama perusahaan sehingga dapat lebih berkomitmen dalam memasok komponen yang berkualitas serta memberikan layanan purna jual yang terbaik agar tetap menjadi supplier utama perusahaan.