Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada kayu, yang dibedakan menjadi dua golongan utama yaitu faktor biologis dan non-biologis. Faktor biologis meliputi serangan jamur dan rayap yang dapat merusak struktur kayu, sementara faktor non-biologis antara lain sinar matahari dan air yang dapat mengoksidasi dan meningkatkan kelembaban kayu sehingga memudah
3. PENDAHULUAN
Kayu merupakan bahan baku dasar yang sering digunakan oleh masyarakat dibeberapa
daerah yang ada di Indonesia sebagai bahan utama dalam konstruksi bangunan.
beberapa alasan yang menyebabkan kayu lebih dipilih dikarenakan kayu tidak mudah
patah atau retak bila terkena beban getaran akibat gempa dan juga kayu tidak
mengalami korosi.namun,ketika membahas mengenai apa saja yang menjadi penyebab
rusaknya kayu,tentu tidak bisa hanya membahas satu sisi.ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhinya.secara umum,faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan
dalam dua golongan utama,yaitu faktor biologis dan non-biologis.
4. FAKTOR BIOLOGIS
Yang termasuk faktor biologis adalah kerusakan pada kayu akibat adanya faktor
biologis. Seperti adanya jamur ataupun hama. Kedua jenis organisme tersebut dapat
muncul karena pengaruh biologis, yang menjadi penyebab merupakan makhluk hidup
dan dapat berkembang biak. Kerusakan akibat faktor biologis dapat menimbulkan
kerusakan parah jika tidak segera diatasi dengan tepat. Bukan tidak mungkin serangan
akan semakin parah dan berakibat fatal hingga merusak seluruh bagian kayu.
Mengingat berbagai organisme perusak kayu dapat hidup bahkan membentuk koloni.
Untuk penanganannya, Anda bisa mengandalkan beberapa metode. Yang paling mudah
dan ampuh tentunya dengan mengaplikasikan produk pengawet kayu. Anda bisa
menggunakan produk Biocide untuk menjaga kondisi kayu.
5. DOKUMENTASI KERUSAKAN KAYU AKIBAT
TERKENA SERANGAN FAKTOR BIOLOGIS
FOTO KAYU TERSERANG JAMUR FOTO KAYU TERSERANG SERANGGA/RAYAP
6. KERUSAKAN KAYU AKIBAT TERSERANG JAMUR
Jamur terjadi karena suhu udara.contohnya didalam rumah terlalu lembab dan
kurangnya ventilasi untuk pergantian udara. Di antara mikroorganisme yang
menyerang kayu, jamurlah yang paling merusak karena dapat mengakibatkan
kerusakan struktur. Walaupun kerusakan kayu oleh jamur tidak seluas dan secepat
kerusakan oleh rayap, kerugian yang diakibatkan serangan jamur pada kayu dan
produk kayu harus mendapat perhatian yang serius karena menimbulkan kerugian
ekonomi yang nyata. Selain itu dalam rangka efisiensi pemanfaatan kayu dan menekan
konsumsi kayu dari hutan, maka kerusakan kayu oleh jamur harus dicegah atau diatasi.
7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN JAMUR
Temperatur, Jamur perusak kayu dapat berkembang pada interval suhu yang cukup tinggi. Suhu
optimum berbeda-beda untuk setiap jenis tetapi pada umumnya berkisar antara 220C sampai 250C.
Oksigen, Oksigen sangat dibutuhkan oleh jamur untuk melakukan respirasi yang menghasilkan CO2
dan H2O. Sebaliknya untuk pertumbuhan yang optimum, oksigen harus diambil bebas dari udara.
Tanpa adanya oksigen, tidak ada jamur yang dapat hidup.
Kelembaban, Hampir semua jenis jamur dapat tumbuh baik pada substrat kayu yang belum jenuh air
karena kebutuhan jamur kelembaban berbeda-beda. hal ini berlaku bagi jenis jamur yang hidup pada
kayu dengan kadar air yang kurang dari 20% dan umumnya tidak terserang jamur perusak.
Sebaliknya, kayu dengan kadar air 35-50 % sangat disukai oleh jamur perusak.
Konsentrasi Hidrogen, Jamur pada umumnya tumbuh sangat baik dan cepat berkembang pada kayu
yang memiliki kadar air dengan pH kurang dari 7 dalam ukuran asam sampai netral. Pertumbuhan
yang maksimal jamur akan berada pada level pH 4,5 sampai 5,5.
Bahan Makanan, jamur memerlukan makanan dari zat-zat yang terkandung dalam kayu seperti
selulosa, lignin dan zat isi sel lainnya. Selulosa, hemiselulosa dan lignin yang menyusun kayu terdapat
makromolekul yang terlalu besar dan tidak larut dalam air untuk diasimilasi langsung oleh cendawan.
8. KERUSAKAN KAYU AKIBAT TERSERANG RAYAP
Rayap tergolong kedalam kelompok serangga perusak kayu utama. kerugian akibat
serangan rayap tidak kecil, binatang kecil yang tergolong kedalam serangga sosial ini,
mampu menghancurkan bangunan yang berukuran besar dan mengakibatkan kerugian
besar. karena kayu dan tanaman mengandung selulosa yang tinggi, kedua tanaman
tersebut selalu menjadi mangsa rayap yang utama. menyatakan bagian tanaman kayu
yang lapuk dan tanah yang berhumus merupakan makanan menarik bagi rayap.
menyatakan rayap adalah penghuni utama dari daerah berhutan, yang memperoleh
sebagian besar dari makanannya dari pohon-pohon yang tumbang dan cabang, serta
tunggak akar-akar yang mati.
9. FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA RAYAP
Perubahan Musim, Musim hujan biasanya menjadi penyebab timbulnya rayap di rumah Anda. hal
ini disebabkan karena ketika musim hujan tiba, maka tingkat kelembaban tanah juga meningkat. Jika
tanah disekitar rumah Anda menjadi lembab, maka tempat tersebut menjadi tempat yang disukai rayap
dan hal ini lah yang menjadi salah satu penyebab timbulnya rayap.
Tekstur Tanah Gembur, Jika selain musim hujan rayap tetap timbul, maka kemungkinan hal ini
disebabkan karena tekstur tanah yang ada disekitar rumah Anda. tekstur tanah yang disukai rayap
adalah tipe tanah yang gembur dan subur.
Kayu yang Kurang Berkualitas, Ketika Anda membangun rumah, mungkin saja kayu yang Anda
gunakan bukan kayu yang memiliki kualitas yang bagus sehingga hal ini akan lebih mudah
mengundang rayap untuk menggerogoti kayu penopang rumah Anda.
Rumah yang Kurang Terjaga Kebersihannya, Kebersihan rumah merupakan salah satu hal paling
penting dalam merawat rumah. Rumah yang bersih akan menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi
keluarga. Namun, sebaliknya, jika rumah Anda kurang dijaga kebersihannya maka rumah tersebut
akan menjadi tempat kesukaan hewan dan hama bahkan penyakit yang dapat menyerang
penghuninya.
10. FAKTOR NON BIOLOGIS
Faktor non-biologis pada kerusakan kayu berakibat dari hal abiotik. kerusakan yang
ditimbulkan juga biasanya tidak separah rusaknya kayu karena faktor biologis.
beberapa faktor non-biologis di antaranya adalah faktor fisik, mekanis, dan kimia.
yang termasuk faktor fisik di antaranya cahaya, air, udara, panas dan api. sementara
faktor kimia kaitannya dengan kondisi asam dan basa. Dan yang menjadi kerusakan
akibat faktor mekanis karena adanya gesekan maupun pukulan.
11. DOKUMENTASI KERUSAKAN KAYU AKIBAT
SERANGAN FAKTOR NON BIOLOGIS
FOTO KERUSAKAN KAYU AKIBAT SINAR MATAHARI FOTO KERUSAKAN KAYU AKIBAT AIR
12. KERUSAKAN KAYU AKIBAT SINAR MATAHARI
Interaksi langsung antara sinar matahari dan kayu dapat menjadi masalah jika
dibiarkan terus menerus dan terlalu intens. Biasanya ditandai dengan timbulnya
retakan karena proses pengeringan terjadi terlalu cepat. Kandungan ultraviolet yang
ada pada cahaya maahari mampu mengoksidasi permukaan kayu secara perlahan. Pada
wilayah daratan tinggi, hal tersebut menyebabkan perubahan warna menjadi
kecoklatan ataupun keabuan. Kandungan ultraviolet juga dapat lebih besar
pengaruhnya pada lignin dibandingkan pada selulosa. Sehingga kayu dapat lebih
mudah rapuh bahkan patah.
13. KERUSAKAN KAYU AKIBAT AIR
Yang bisa jadi penyebab kerusakan pada kayu dan harus diwasapadai adalah air. Saat
bersentuhan dengan kayu, apalagi dalam jangka waktu cukup lama, air bisa menjadi
sumber bahaya. Penurunan kualitas kayu dapat terjadi akibat kayu bersentuhan
langsung dengan air. Kayu akan lebih lembab dan memudahkan berbagai faktor
perusak biologis muncul untuk merusaknya. Seperti kemunculan jamur maupun
serangga-serangga perusak kayu yang lebih menyukai kayu dalam kondisi lembab.
Kandungan air pada kayu juga bisa mempengaruhi penyusutan dan pengembangan
kayu menjadi lebih cepat. Sehingga sangat penting untuk menjaga kandungan air di
dalam kayu. Usahakan kandungan air dalam kayu dalam jumlah yang sesuai. Sehingga
tidak mudah mengalami kerusakan.