1. Dokumen ini membahas model-model arsitektur pohon yang berbeda seperti model Troll, Aubreville, Koriba, dan lainnya, yang masing-masing memiliki ciri pertumbuhan khas.
2. Model arsitektur pohon berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan pohonnya.
3. Penelitian tentang pola percabangan batang tumbuhan memberikan prospek baik untuk memahami keragaman morfologi tumbuhan.
3. Pola percabangan batang akan membentuk model arsitektur
percabangan tumbuhan.
Percabangan pohon merupakan diferensiasi morfologi dan
arsitektur khusus untuk klasifikasi dan interpretasi bentuk
tumbuhan.
Arsitektur Pohon
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
4. Pola percabangan batang tumbuhan dibedakan atas tiga
macam, yaitu pola percabangan monopodium, pola
percabangan simpodium, dan pola percabangan menggarpu
atau dikotom.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
5. Pola percabangan tumbuhan akan membentuk model
arsitektur tumbuhan.
Arsitektur pohon merupakan gambaran morfologi pada
suatu fase tertentu dari suatu rangkaian seri pertumbuhan
pohon, nyata dan dapat diamati setiap waktu.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
6. Setiap jenis pohon memiliki ciri yang khas dalam rangkaian
proses pertumbuhannya yang diwariskan secara genetik
pada keturunannya.
Model arsitektur pada setiap jenis pohon dapat dijadikan data
tambahan dalam membedakannya dengan jenis pohon lain.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
7. Arsitektur pohon merupakan khas bagi setiap spesies untuk
yang menunjukkan dikontrol oleh genetik. Meskipun demikian
juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti cahaya,
temperatur, kelembaban, dan ketersediaan nutrient.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
8. Model Troll
Model Troll merupakan model arsitektur
pohon dengan ciri:
1. Batang simpodium.
2. Pohon berbunga setelah dewasa.
3. Daun cenderung berhadapan.
4. Sumbu pertama bersifat ortrotop,
sumbu berikutnya mulai berdiferensiasi
ke arah plagiotrop secara bertahap.
5. Pembentukkan batang yang tegak
terjadi setelah daun gugur. Akasia Lampion (Acacia mangium)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
10. Model Aubreville
Model Aubreville merupakan model arsitektur pohon dengan
ciri:
1. Batang monopodium tumbuh ritmis.
2. Cabang plagoitrop tersusun dalam lapisan terpisah.
Ketapang (Terminalia catappa)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
11. Model Koriba
Model Koriba merupakan model arsitektur
pohon yang memiliki ciri:
1. Batang simpodium.
2. Kuncup terminal terhenti karena
jaringan meristem apeks
berdiferensiasi menjadi parenkim.
Kuncup aksilar yang berkembang
dekat di bawahnya.
Pulai (Alstonia scholaris)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
12. Model Champagnat
Model Champagnat merupakan model
yang memiliki ciri:
1. Batang berupa simpodium, setiap
koulomner melengkung karena terlalu
berat dan tidak didukung oleh jaringan
penyokong yang cukup.
2. Filotaksis spiral terdapat pada sumbu
yang tidak banyak berbeda morfologi
ujung dan pangkalnya.
Kembang Merak
(Caesalpinia pulcherrima)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
14. Model Leeuwenberg
Model Leeuwenberg merupakan model arsitektur yang memiliki ciri
batang berupa simpodium, namun setiap koulomner menghasilkan
lebih dari satu koulomner anak di ujungnya yang menempati ruang
yang ada.
Nyamplung (Calophylllum inophyllum)Kamboja (Plumeria acuminata)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
15. Model Corner
Model Corner merupakan model
arsitektur pohon yang memiliki
ciri:
1. Batang monopodium
2. Perbungaan lateral dan tidak
bercabang
3. Meristem apikal dapat
tumbuh terus.
Kelapa (Cocos nucifera)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
17. Model Raux
Model Raux merupakan model
arsitektur yang memiliki ciri:
1. Batang monopodium
ortrotop.
2. Cabang kontinu atau
tersebar
3. Filotaksis spiral.
Glodokan Tiang
(Polyalthia longifolia)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
18. Model Rauh
Model rauh merupakan model arsitektur
pohon yang memiliki ciri:
1. Batang monopodium ortotrop.
2. Pertumbuhan ritmis mengakibatkan
cabang tersusun dalam karangan,
cabang juga bersifat ortotrop sumbu
dapat tumbuh tidak terbatas
Mahoni (Swietania mahagoni)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
19. Model Tomlinson
Model Tomlinson merupakan
model arsitektur pohon yang
memiliki ciri:
1. Batang yang bersumbu
ortrotop
2. Membentuk cabang ortotrop
dari kuncup ketiak di bagian
batang di bawah tanah.
Pisang (Musa paradisiaca)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
20. Model Massart
Model Massart merupakan model
percabangan batang yang
memiliki ciri:
1. Batang monopodium ortotrop
2. Cabang tersusun dalam
karangan.
3. Filotaksis pada batang adalah
spiral.
4. Cabang bersifat plagiotrop
dengan filotaksis distrik.
Cengkeh
(Syzygium
aromaticum)
Salam
(Syzygium
poyanthum)
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
21. Model arsitektur pohon merupakan ekspresi pertumbuhan. Arsitektur pada
pohon secara langsung berhubungan erat dengan pertumbuhan pohon.
Sebagai contoh, pohon-pohon dengan model Aubreville cenderung memiliki
perilaku pertumbuhan yang berbeda dengan model Raux, pohon model
Aubreville akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk menambah cabang-
cabang baru kearah horizontal yang mengakibatkan tajuk cenderung semakin
melebar sehingga pemanjangan batang lebih terlambat.
Sedangkan pohon-pohon dengan model Roux lebih mempercepat
pemanjangan batang, sehingga pembentukan cabang-cabang juga menjadi
lebih singkat yang pada akhirnya lebih membentuk pola-pola tajuk yang
mengerucut.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
22. Kesimpulan
1. Perbedaan model arsitektur yang dimiliki oleh jenis-jenis pohon akan
menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula.
2. Hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa pola arsitektur
percabangan batang tumbuhan memiliki prospek yang baik sebagai
topik penelitian karena keragaman informasi di lapangan cukup
tersedia.
3. Selain itu, hasil penelitian seperti ini akan memberikan sumbangsih
kepada konsep pencirian tumbuhan pada matakuliah Morfologi
Tumbuhan.
A slide by – Luluk Aviyani Dwi Astuti
Editor's Notes
Dari uraian di atas membuktikan bahwa perbedaan model arsitektur yang dimiliki oleh jenis-jenis pohon akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula.