Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang dapat merusak kayu, baik faktor biologis seperti jamur dan serangga, maupun faktor non-biologis seperti cahaya matahari, angin, dan air. Faktor biologis meliputi berbagai jenis jamur pelapuk dan serangga seperti rayap yang dapat melemahkan kayu, sedangkan faktor non-biologis antara lain sinar matahari yang dapat mengoxidasi kayu,
3. Faktor Biologis
Faktor biotik (biologis) perusak kayu merupakan
faktor yang berasal dari makhluk hidup (organisme)
sehingga menyebabkan kerusakan pada kayu
4. JAMUR
1.
Mikroorganisme ini dapat
dibedakan dalam empat
golongan. golongan-
golongan tersebut adalah
cendawan perusak kayu,
pewarna kayu, cendawan
buluk dan bakteri
penyerang kayu.
5. A. Jamur Pelapuk
04
Lentinus lepideus
Jamur pelapuk coklat (brown root)
Jamur jenis ini akan menyerang sellulosa dan
meninggalkan lignin pada kayu yang diserangnya.
Kemudian udara akan mengoksidasi lignin dan
merubahnya menjadi berwarna coklat. Kayu yang
terserang jamur jenis ini akan menjadi lapuk, kaya
akan lignin dan berwarna coklat. Beberapa jenis
jamur yang termasuk dalam golongan ini adalah
Poria monticola, L. trabea, Lentinus lepideus, P.
valliantii, Coniophora arida, C. pertema, Lenzites
sepiaria.
6. Jamur pelapuk putih (white rot)
Sama seperti jenis jamur lainnya, jamur ini
juga akan melapukkan kayu dan membuatnya
berwarna putih. Jamur jenis ini akan
menyerang lignin pada awalnya barulah
kemudian selulosa yang akan diserangnya
dan yang termasuk jamur ini adalah
Polyporus versicolor, Poria nigres-Cens dan
Poniophora mollis.
Polyporus versicolor
7. Jamur pelapuk lambat
Jamur jenis ini saat menyerang kayu akan
mempunyai karakter sebagai berikut yaitu
membuat kayu lunak, serangannya lambat,
menyerang dari luar sedikit demi sedikit
pada kayu yang masih basah. Selain itu jenis
kayu yang terbuka terhadap cuaca, pada
rongga – rongga longitudinal, pada kayu
jarum terutama pada kayu awal menjadi
kayu yang sering terkena jamur jenis ini dan
yang termasuk jamur jenis ini adalah
Ceratogystis albida, Chaetomium globosum.
Ceratogystis albida
8. 2. Serangga
Rayap
Serangga perusak kayu terutama adalah
rayp.Rayap penyerang kayu karena bahan
makanan utamanya adalah selulosa kayu. Bentuk
kerusakan yang ditimbulkannya disebut
kerusakan serang labah, karena yang diserang
adalah dinding sel maka kekuatan kayu akan
sangatmenurut. Umumnya rayap menyerang
kayu-kayu yang lebih dulu telah
diserangcendawan-cendawan perusak kayu.
9. Kumbang
Diantara serangga bubuk kayu yang sangat penting
dari segi pengaruh dan besarnya kerusakan, adalah
kumbang Lyctus. Serangga-serangga ini hanya
menyerang kayu daun lebar denga diameter
pembuluh yang sangat besar untuk menerima
telurnya. Kepekaan kayu terhadap serangan ini
ditujukan oleh kadar patinya, karena pari adalah
zat makanan pokok bagi Lyctus
11. Cahaya Matahari
1.
Sinar matahariyang langsung menimpa kayu dapat me nimbulkan retak
karena terjadi pengeringan yang terlalu cepat. Komponen sinar ultra-ungu
(ultraviolet) dari cahaya
matahari secara perlahan-lahan dapat mengakibatkan oksidasi pada
permukaan kayu. Akibatnya, di dataran tinggi, kayu itu akan berwarna
kecokelat-cokelatan atau keabuabuan bila ada pengaruh garam besi.
Sinar ultra-ungu akan lebih banyak memengaruhi lignin daripada selulosa.
Akibatnya, kayu akan menjadi rapuh dan mudah patah. Untuk kayu yang
tebal, hal ini tidak akan rusak sama sekali. Sebagai contoh, kertas koran
(yang 80% banhannya terdiridari kayu) akan menjadi mudah sobek jika
terus-menerus terkena sinar matahari.
12. 2. Angin
Penguapan yang terlalu cepat dan tidak merata
yang disebabkan oleh angin, dapat menimbulkan
keretakan pada kayu. Selain itu, angin adalah
pembawa spora jamur perusak kayu yang
menginfeksi kayu. Di daerah berpasir, angin akan
membawa pasir dan mengakibatkan permukaan
kayu menjadi aus karena gesekan pasir tersebut.
14. 3. Air
Air yang berada dalam kayu memberikan pengaruh yang buruk. Pada umumnya,
kekuatan kayu menjadi lebih rendah ketika kayu tersebut banyak mengandung air
(kadar air tinggi) dibandingkan dengan kayu kering. Perubahan kandungan air dalam
kayu bisa menyebabkan mengembang dan menyusutnya sel-sel kayu dan hal ini
mengakibatkan keretakan.
Uap air panas (steom) juga memengaruhi kerusakan kayu, bergantung pada lama dan
besarnya tekanan uap tersebut. Uap air sedikit demi sedikit akan merangsang
keluarnya asam cuka, asam semut, dan metil-alkohol kayu.
Kemudian, keluar juga gula, hemiselulosa, dan juga zat semacam lignin dan zat
penyamak. Kayu akan menjadi lunak dan modulus elastisitasnya menurun sampai
800/0. Beberapa pendapat menyatakan bahwa uap panas dapat menurunkan
pengembangan/penyusutan kayu sehingga menjadi lebih stabil daripada kayu biasa.