2. “Media adalah kelas yang mengatur”
demikian premis teori Marxis tentang posisi
media dalam kapitalisme modern, media
adalah perangkat ideologis yang
melanggengkan dominasi kelas pemodal
terhadap publik yang diperlakukan semata-
mata konsumen, dan terhadap pemegang
kekuasaan untuk memuluskan lahirnya
regulasi-regulasi yang pro-pasar1
1 Marxis - Sudibyo, Agus, Ekonomi Politik Media Penyiaran, Yoyakarta 2004, Hal. 1
3. Ideology, berasal dari kata Idea. Secara umum
dapat diartikan sebagai the service of power
(Thompson, 1990). Dalam konteks media,
ideologi dapat diartikan sebagai the ideas that
legitimize the power of the dominant social
group or class. Ideologi media bukan istilah
untuk insan media itu sendiri melainkan sebagai
konteks yang dibutuhkan oleh ahli media tentang
fenomena ideologi dalam analisa media (media
analysis)
4. Ideologi dalam media bekerja dalam lima
bentuk (Thompson, 1990), yaitu:
Dissimulation
Legitimation
Unification
Fragmentation
Reification
5. Pengertian kekuasaan secara umum adalah
‘’kemampuan pelaku untuk mempengaruhi
tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa,
sehingga tingkah laku pelaku terakhir
menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku
yang mempunyai kekuasaan’’ (Harold D.
Laswell, 1984:9)
6. Baik di tingkat nasional maupun
internasional, ada tendensi yang mengarah
pada konsentrasi kepemilikan media massa
oleh konglomerat media trans-nasional, hal
ini menyebabkan semakin mengecilnya ruang
publik media massa akibat semakin
terkonsentrasinya media massa
7. Ideology media di Indonesia selalu berhubungan
dengan kepemilikan media oleh segelintir
konglomerat nasional, setiap content yang
disajikan oleh media tidak lagi murni hanya
merupakan penyaluran aspirasi ideology para
pelaku pers, akan tetapi terdapat unsur
komersial yang di sisipkan demi kepentingan
pemilik modal, tampilan media-pun dibentuk
sedimikian rupa sehingga masyarakat
menganggap realitas yang disajikan media
merupakan realitas objektif
8. Media massa sudah menjadi satu institusi
sosial yang penting dalam kehidupan kita.
Dalam konteks media massa sebagai institusi
sosial itu, tentu media massa membentuk
dirinya sebagai salah satu organisasi yang
hidup di tengah masyarakat
9. ideology menawarkan perubahan melalui
proses pemikiran normatif, dan
mendefinisikan realitas juga membantu
membuat nila-nilai pembenaran atas realitas
itu sendiri.
10. Para pelaku industri media (pemilik modal), yang
menjadikan media bukan lagi hanya sebuah
wacana public untuk berkembang akan tetapi
merupakan lahan mencari keuntungan. media
kini semakin berkembang, beragam dan cukup
seragam, content media pun tidak lagi sekedar
penyampaian ideology yang bersifat who says
what in which channel to whom and with what
effect, akan tetapi seberapa besar keuntungan
yang didapat dari suatu content media tersebut
apabila di tayangkan/diberitakan
11. Dengan kondisi Media saat ini, ideology dan
kekuasaan dapat berjalan berdampingan,
akan tetapi masyarakat/publik dituntut untuk
lebih kritis dan selektif dalam memilih
content media mana dan apa yang harus
mereka baca/simak/saksikan
12. Diharapkan Media tetap dapat mempertahan
kan Ideology dalam penyampaian informasi
kepada publik, meski-pun Kekuasaan selalu
mencoba untuk mempengaruhi