2. Apa Itu Bakteri?
Bakteri berasal dari bahasa yunani
bakterion atau bacterium yang berarti tongkat
atau batang.
Beberapa kelompok bakteri dikenal
sebagai agen
penyebab infeksi dan penyakit
Merupakan kelompok organisme
mikroskopik yang tidak memiliki membran
inti sel.
3. Sejarah Bakteri?
ilmu tentang mikroorganisme, terutama
bakteri (bakteriologi), mulai berkembang
setelah abad ke-19
Istilah bacterium diperkenalkan di
kemudian hari oleh Ehrenberg pada
tahun 1828, diambil dari kata
Yunani bakterion yang memiliki arti
"batang-batang kecil".
Pengetahuan tentang bakteri
berkembang setelah serangkaian
percobaan yang dilakukan oleh Louis
Pasteur, yang melahirkan cabang
ilmu mikrobiologi
4. Robert Hooke (1635-1703), seorang ahli matematika dan
sejarahwan berkebangsaan Inggris, menulis sebuah buku yang
berjudul Micrographia pada tahun 1665
Antoni van Leeuwenhoek (1632—
1723) berhasil menemukan bakteri
untuk pertama kalinya di dunia pada
tahun 1676.
Ferdinand Cohn (1828-1898) merupakan
seorang botanis berkebangsaan Breslau
(sekarang Polandia). Hasil penemuannya
banyak berkisar tentang bakteri yang
resisten terhadap panas.
Robert Koch (1843-1910), seorang ahli
fisika berkebangsaan Jerman, banyak
melakukan penelitian mengenai penyakit
yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
7. 2. Dinding sel
tersusun dari peptidoglikan yaitu
gabungan protein dan polisakarida
3. Membran plasma
adalah membran yang menyelubungi
sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
4. Sitoplasma
adalah cairan
sel.
5. Ribosom
adalah organel yang tersebar dalam
sitoplasma berbentuk bulat-bulat
kecil, tersusun atas protein dan RNA.
Fungsinya untuk sintesa protein.
1. DNA
6. Granula
penyimpanan
untuk menyimpan
cadangan makanan
yang dibutuhkan.
8. 7. Kapsul atau lapisan lendir
adalah lapisan di luar dinding sel tersusun
atas polisakarida dan air, bila lapisannya
tebal disebut kapsul dan bila lapisannya
tipis disebut lapisan lendir.
8. Pilus /Pili dan fimbria
adalah struktur berbentuk seperti rambut
halus yang menonjol dari dinding sel, pilus
mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan hanya terdapat
pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah
struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek
daripada pilus.
9. Flagela atau bulu cambuk
adalah struktur berbentuk batang atau
spiral yang menonjol dari dinding sel.
Bentuknya mirip cambuk.
9. Berdasarkan tempat dan
jumlah flagel yang dimiliki,
bakteri dibagi menjadi lima
golongan
Bakteri yang tidak memiliki alat
gerak biasanya hanya mengikuti
pergerakan media
pertumbuhannya atau lingkungan
tempat bakteri tersebut
berada.
Flagela merupakan alat
gerak bagi bakteri yang
berbentuk batang atau
spiral,
Alat Gerak
Bakteri
16. Archaebacteria merupakan
bakteri primitif yang bersifat
prokariotik.
hidup di habitat dengan
kondisi ekstrem
ciri khusus
1) Dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan.
2) Membran selnya
mengandung lipid berikatan
eter.
3) Ribosomnya mengandung
beberapa jenis RNA-polimerase.
Eubacteria (Bakteri
Sejati)
Eubacteria dikenal sebagai
bakteri sejati atau bakteri
sesungguhnya.
Archaebacteria
1) Dinding selnya mengandung
peptidoglikan.
2) Membran plasmanya
mengandung lipid berikatan
ester.
3) Ribosomnya mengandung satu
jenis RNA-polimerase.
17. 1) Bakteri Metanogen
Archaebacteria
bersifat anaerobik dan kemosintetik.
Habitatnya di rawa-rawa dan daerah
yang kurang oksigen.
Makanan diperoleh melalui
pembusukan sisa-sisa tumbuhan yang
mati.
Beberapa jenis bakteri metanogen dapat
hidup bersimbiosis dalam rumen herbivora
yang berfungsi memfermentasi selulosa.
Beberapa jenis bakteri dari kelompok
ini dapat hidup pada suhu tinggi.
Bakteri metanogen hidup sebagai pengurai.
Methanobacterium bryantii
18. Archaebacteria
2) Bakteri Halofil
Bakteri halofil mampu hidup
di lingkungan yang berkadar
garam tinggi.
Sebagian dari bakteri halofil
mampu melakukan fotosintesis
karena mempunyai pigmen
berupa bakteriorhodopshin.
Halobacterium
19. Archaebacteria
3) Bakteri Termoasidofil
hidup di lingkungan yang
bersuhu tinggi dan tingkat
keasamannya tinggi.
menggunakan hidrogen dan
sulfur organik yang terdapat
di kawah gunung api dan mata
air bersulfur sebagai sumber
energi.
Sulfolobus
Thermoplasma.
&
20. Eubacteria
Proteobacteria dibedakan menjadi tiga
kelompok :
1) Proteobacteria
Proteobacteria kemoautotrof
bakteri ungu
Proteobacteria kemoheterotrof
hidup di endapan kolam, danau, atau lumpur.
Chromatium
hidup bebas atau bersimbiosis dengan
makhluk hidup lain.
Rhizobium
hidup di dalam saluran pencernaan.
Escherichia coli & Salmonella.
21. Eubacteria
2) Bakteri Gram Positif
ada yang dapat berfotosintesis
dan ada yang bersifat
kemoheterotrof.
dapat membentuk endospora ketika keadaan
lingkungan kurang menguntungkan.
Clostridium dan Bacillus.
3) Spirochetes
berbentuk spiral dengan panjang 5–250 µm.
merupakan bakteri Gram negatif
dan bersifat kemoheterotrof.
hidup bebas atau sebagai parasit
dalam tubuh manusia dan hewan.
Treponema pallidum, penyebab
penyakit sifilis.
22. Eubacteria
4) Chlamydias
bakteri yang ukurannya paling kecil (0,2–1,5 µm).
hanya dapat hidup sebagai parasit dalam sel-sel
makhluk hidup lain.
Chlamydias trachomatis
yang dapat mengakibatkan penyakit mata.
5) Cyanobacteria
dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru
(blue green algae).
ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.
mempunyai pigmen klorofil, karoten, dan pigmen
tambahan.
Pigmen tambahan berupa fikosianin (pigmen biru) dan
fikoeritrin (pigmen merah).
Cyanobacteria yaitu Anabaena(mengakibatkan air sawah
berwarna hijau) danOscillatoria rubescen (mengakibatkan Laut
Merah di Timur Tengah berwarna merah).
24. PembelahanBiner
Pada pembelahan ini, sifat
sel anak yang dihasilkan
sama dengan sifat sel
induknya. Replikasi DNA =>
Dua DNA Identik
Pembagian Sitoplasma
Terbentuk dinding
pemisah diantara
kedua anak sel
Terbentuk Dua sel bakteri
25. Rekombinasi genetik
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan
pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya.
pemindahan materi genetic (DNA) di antara
dua sel bakteri melalui proses berikut:
26. Transformasi adalah perpindahan materi
genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu
ke sel bakteri yang lain.
1. Transformasi
Pada proses transformasi tersebut DNA bebas
sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari
sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui
kontak langsung.
Cara transformasi ini hanya terjadi pada
beberapa spesies saja,
Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri
menularkan sifatnya ke bakteri lain.
Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick
Grifith tahun 1982.
Streptococcus pnemoniaeu
Haemophillus
Contoh bakteri yang melakukan Transformasi
Bacillus
Neisseria
Pseudomonas
27. 2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan
materi genetik bakteri ke bakteri
lain dengan perantaraan virus.
Selama transduksi, kepingan ganda DNA
dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima oleh bakteriofage (virus bakteri).
Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan
akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri,
bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan
respon lisogen) memindahkan DNA dan
bersatu dengan DNA inangnya,
Virus dapat menyambungkan materi genetiknya
ke DNA bakteri dan membentuk profag.
Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus
sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang
diinfeksinya.
Virus yang terbentuk memiliki dua macam
DNA yang dikenal dengan partikel
transduksi (transducing particle).
Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder
dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
28. 3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri
(+ dan –) dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik.
Artinya, terjadi transfer DNA dari sel bakteri donor ke
sel bakteri penerima melalui ujung pilus.
Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan
ADN dipindahkan melalui pilus tersebut.
Kemampuan sel donor memindahkan ADN
dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor
= faktor F )
31. Merupakan bakteri yang menguraikan tumbuhan atau
hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran
organisme.
menguraikan protein, karbohidrat dan
senyawa organik lain menjadi CO2, gas
amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang
lebih sederhana.
beberapa kelompok bakteri saprofit
juga merupakan patogen oportunis.
Bakteri Saprofit
Proteus & Clostridium
32. Bakteri Nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu
menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada
umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah
Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof karena menggunakan
senyawa nitrogen inorganik sebagai dalam siklus hidupnya
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat
menguntungkan karena menghasilkan senyawa
yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat
Pada umumnya, bakteri nitrifikasi bersifat
nonmotil (tidak dapat bergerak)
berkembang biak dengan cara membelah diri,
tetapi tidak dapat membentuk spora
Proses nitrifikasi terdiri berlangsung dalam
dua tahapan besar yang masing-masing
diperankan oleh kelompok organisme yang
berbeda:
33. Nitritasi
oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini
dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus.
Nitratasi
oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Proses
ini dilakukan oleh kelompok bakteri Nitrobacter
34. Bakteri denitrifikasi
Merupakan kelompok bakteri yang memiliki
kemampuan untuk melakukan reaksi reduksi senyawa
nitrat (NO3-) menjadi senyawanitrogen bebas (N2)
Proses ini pada umumnya berlangsung secara
anaerobik (tanpa melibatkan molekul oksigen, (O2)
Nitrogen bebas ini kemudian akan digunakan
oleh tanaman dan mikroorganisme lain
untuk menunjang pertumbuhannya.
Di samping itu, reaksi ini juga menghasilkan
nitrogen dalam bentuk lain, seperti dinitrogen
oksida (N2O) dan nitrogen oksida (NO)
35. bentuk hujan asam (HNO2)
hidup berbagai organisme,
rusaknya ozon.
Senyawa tersebut tidak hanya
dapat berperan penting bagi
tetapi juga dapat berperan
dalam fenomena hujan asam dan
Senyawa (N2O) akan dioksidasi menjadi senyawa (NO)
dan selanjutnya bereaksi dengan ozon (O3)
membentuk(NO2-) yang akan kembali ke bumi dalam
37. Yoghurt
Lactobacillus bulgaricus &
Streptococcus thermophilus
Mentega
Streptococcus lactis
Terasi
Lactobacillus sp.
Asinan buah-buahan
Lactobacillus sp.
Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu
melakukan proses fermentasi dan hal ini telah
banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis
makanan Bahan pangan yang telah difermentasi pada umumnya
akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga dapat
meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa baru
dan unik pada makanan tersebut