SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMIINANSIA SERTA
                 GANGGUAN

   PENCERNAAN MANUSIA


BAGIAN GIGI   USUS HALUS   PENCERNAAN KARBOHIDRAT


RUMUS GIGI      VILLI         ENZIM PENCERNAAN


JUMLAH GIGI                PENCERNAAN RUMINANSIA


                            GANGGUAN PENCERNAAN
HOME                             Gigi
                                     Terdiri dari 3 bagian yaitu Makhota gigi
                                      (korona), leher gigi (korum), dan akar gigi
                                      (radius)
                                     Mahkota gigi (korona ) yaitu merupakan
                                      bagian yang tampak dari luar. Meliputi email
                                      gigi dan tulang gigi (yang tersusun atas zat
                                      dentin).
                                     Leher gigi (kolum) yaitu merupakan bagian
                                      gigi yang terlindung dari dalam gusi. Meliputi
                                      sumsum gigi/pulpa, gusi dan pembuluh
                                      saraf, pembuluh darah.
                                     Akar gigi merupakan bagian            gigi   yang
                                      tertanam di dalam rahang gigi
                                     Gigi berasal dari 2 jaringan embrional, yaitu
                                      ektoderm dan mesoderm
                                     Ektoderm membentuk email (lapisan gigi
 Mesoderm membentuk dentin (tulang   paling luar)
gigi),   yang  terdapat  di   dalam
                                     Email adalah lapisan keras yang menutupi
email, sementum (lapisan luar akar
                                      permukaan gigi yang berfungsi untuk
gigi), dan pulpa (rongga gigi) yang
                                      melindungi gigi saat mengunyah serta
banyak mengandung serabut saraf dan
                                      melindungi gigi terhadap asam yang dapat
pembuluh darah
                                      melarutkan dentin
HOME
        Berdasarkan bentuknya,gigi
           yang dimiliki manusia terdiri dari:
          Gigi seri (Insisivus) yang
           berfungsi memotong makanan
          Gigi taring (kanisus) yang
           berfungsi untuk menyobek
           makanan
          Gigi geraham depan (premolar)
           yang berfungsi mengunyah
           makanan, dan mengahuluskan
           makanan
          Gigi geraham belakang (molar)
           yang berfungsi mengunyah
           makanan, dan mengahuluskan
           makanan
 Gigi pada anak-anak berjumlah 20
buah. Pada rahang atas dan rahang
bawah terdapat 8 gigi seri ( 2x4 ), 4 gigi
taring [4x(1x1)], dan 8 gigi geraham
[2x(2x2)].




 Pada orang dewasa ditambah
dengan 12 gigi geraham belakang
[2x(3+3), sehingga berjumlah 32 buah.




                                HOME
Usus Halus

Usus halus terdiri dari 3 bagian, duodenum
( usus duabelas jari ), jejunum ( usus kosong ),
dan ileum ( usus penyerapan ).
 duodenum bermuara dua saluran, yaitu dari
   pankreas dan kantung empedu. Di dalam usus
   halus terjadi pencernaan secara kimiawi.
 Di dalam jejunum makanan mengalami pencernaan
   secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding
   usus, sehingga makanan semakin halus dan
   cenderung encer.




                 HOME
HOME
        di dalam ileum terdapat banyak lipatan
         dan lekukan yang disebut villi atau jonjot
         usus. Villi berfungsi memperluas
         permukaan usus sehingga proses
         terjadinya penyerapan makanan akan
         lebih sempurna.
        Zat makanan berupa glukosa, asam
         amino, vitamin, mineral, dan air diserap
         olwh kapiler darah dalam vili, kemudian
         diangkut menuju hati melalui pembuluh
         darah (vena porta).
        Di dalam hati, sebagian zat makanan
         akan diubah menjadi bentuk lain dan
         sebagian lagi dierdarkan ke seluruh
         tubuh melalui pembuluh balik hati (vena
         hepatika)
        Zat makanan berupa asam lemak dan
         gliserol yang terdiri dari molekul
         berukuran lebih besar, akan diangkut
         melalui pembuluh kil, yaitu pembuluh
         getah bening atau pembuluh limfe
HOME




Pencernaan karbohidrat :

 Mulut
 Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh
  setelah makanan dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung
  enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase
  menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
  sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian
  diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling
  baik pada pH ludah yang bersifat netral.
 Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
HOME


 Usus Halus

 Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang
  dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan
  laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili
  dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut :

 Maltase

 Maltosa           2 mol glukosa

 Sukrase

 Sakarosa          1 mol glukosa + 1 mol fruktosa

 Laktase

 Laktosa           1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
HOME

 Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel
  usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi
  monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi
  dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan
  secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion
  natrium.

 Usus Besar


 Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan
  sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa
  pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma
  di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah
  fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang
  kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.

 Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah
  karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang
  mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
HOME
                ENZIM PENCERNAAN
No     Organ           Enzim                 Mengubah                 Hasil

1    Kelenjar    Ptialin atau amilase    Zat tepung        Disakrida
     ludah                               (karbohidrat)


2    Lambung     Pepsin                  Protein           Peptida
                 Renin                   Keseinogen        Kasein
                 Lipase                  Trigliserisida    Asam lemak dan
                                                            Gliserol
3    Hati /      kolesistokinin          Mengaktifkan     -
     empedu                              steapsin
                                         Menstimulus
                                         lemak
4    Pankreas    Amilase                 Amilum (pati)     Maltosa dan Glukosa
                 Lipase                  Lemak             Asam lemak dan
                                                            Monogliserida
                 Tripsin                 Memecah          -
                                         molekul protein
                 Peptidase               Peptida           Asam Amino
                 Nuklease                Asam Nukleat      Komponen Nukleotida
                                         (RNA dan DNA)
HOME




No     Organ        Enzim          Mengubah                   Hasil

5.    Usus      Enterokinase    Tripsinogen     Mengaktifkan tripsinogen
      halus     Laktase         Laktosa         Glukosa
                Erepsin         Dipeptida       Asam amino
                Maltase         Maltosa         Glukosa
                Disakarase      Disakarida      Monosakarida
                Petidase        Polipeptida     Asam amino
                Sukrase         Sukrosa         Fruktosa dan glukosa
                Lipase          Trigliserida    Gliserol dan asam lemak
HOME


Sistem Pencernaan Makanan Hewan Memamah
                   Biak

        Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih
    panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak
    mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan
    pada umumnya sehingga sistem pencernaannya
    berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain.
         Perbedaan sistem pencernaan makanan pada
    hewan ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu
    terdapat geraham belakang (molar) yang
    besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang
    sulit dicerna.
HOME




1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit
   makanan berupa tetumbuhan seperli rumput.
2. Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar
   dan lobar.
3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk
   menggiling makanan.
4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu:
   Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama
dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring,
esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur
alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan
yang satu dengan hewan yang lain.

 Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
 3     3       0       0        0         0   0   0   Rahang
                                                      atas
M      P      C         I       I         C   P   M   Jenis
                                                      gigi
 3     3       0       4        4         0   3   3   Rahang
                                                      bawah

           I = insisivus = gigi seri
           C = kaninus = gigi taring
HOME       P = premolar = geraham depan
           M = molar = geraham belakang
HOME
 Berdasarkan susunan gigi di
  atas, terlihat bahwa sapi (hewan
  memamah biak) tidak
  mempunyai gigi seri bagian atas
  dan gigi taring, tetapi memiliki
  gigi geraham lebih banyak
  dibandingkan dengan manusia
  sesuai dengan fungsinya untuk
  mengunyah makanan
  berserat, yaitu penyusun dinding
  sel tumbuhan yang terdiri atas
  50% selulosa.
 Di samping itu, pada hewan
  ruminansia terdapat modifikasi
  lambung yang dibedakan menjadi
  4 bagian, yaitu: rumen (perut
  besar), retikulum (perut
  jala), omasum (perut kitab), dan
  abomasum (perut masam).
HOME

       Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan
  makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retlkulum
  5%, omasum 7-8%, dan abomasums 7-8′/o.Pembagian ini
  terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot spingter
  berkontraksi. Abomasum merupakan lambung yang
  sesungguhnya pada hewan ruminansia.
 Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak
  mempunyai struktur lambung seperti halnya pada sapi untuk
  fermentasi selulosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang
  dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banvak
  mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak
  seefektif fermentasi yang terjadi dilambung. Akibatnya,
  kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena
  pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yaitu pada sekum.
  Sedangkan pada sapi, proses pencernaan terjadi dua kali, yaitu
  pada lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan
  protozoa tertentu.
HOME

 Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak
  merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang dapat
  menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di samping
  itu, bakteri ini dapat ,menghasilkan gas metan (CH4), sehingga
  dapat dipakai dalam pembuatan biogas sebagai sumber energi
  altematif.
 Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi
  sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di
  rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi
  selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan
  jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan
  ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi
  gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus
  akan Jimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali.
  Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke
  ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi
  enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan
  diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di
  tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi
  oleh enzim.
 Selulase yang dihasilkan oleh   HOME
  mikroba (bakteri dan
  protozoa) akan merombak
  selulosa menjadi asam lemak.
  Akan tetapi, bakteri tidak
  tahan hidup di abomasum
  karena pH yang sangat
  rendah, akibatnya bakteri ini
  akan mati, namun dapat
  dicernakan untuk menjadi
  sumber protein bagi hewan
  pemamah biak. Dengan
  demikian, hewan ini tidak
  memerlukan asam amino
  esensial seperti pada
  manusia.
GANGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM
      PENCERNAAN MANUSIA

Gastritis
 Peradangan mukosa lambung
 sangat umum terjadi pada
  orang berusia lanjut
 Berlangsung lama dan
  menyebabkan rusaknya
  mukosa lambung



  HOME
HOME

Konstipasi
 Konstipasi berarti lambatnya
  pergerakan feses melalui usus
  besar
 Konstipasi sering dihubungkan
  dengan jumlah feses yang
  kering dan keras pada kolon
  yang     menumpuk       karena
  lamanya waktu penyerapan
  cairan
 Penyebab konstipasi adalah
  kebiasaan buang air yang tidak
  teratur dan kurangnya makan
  makanan yang berserat
HOME
PANKREASITIS
 Pankreasitis berarti
  peradangan
 Dapat terjadi baik dalam
  bentuk pankreasitis akut
  (berlangsung cepat dan
  parah) maupun
  pankreasitis kronis
  (berlangsung lama)
 Penyebab umum adalah
  alkohol dan terhambatnya
  tonjolan vateri (akhir
  saluran pengeluaran
  pankreas) oleh batu
  empedu
HOME
Diare
 Terjadi akibat pergerakan yang cepat
  dari materi tinja sepanjang usus besar
 Infeksi paling luas terjadi pada usu
  besar dan ileum
 Diare disebabkan oleh bakteri kolera
  dan terkadang oleh bakteri lain seperti
  Bacillus, yang merupakan patogen
  usus besar
 Toksin kolera menstimulus sekresi
  elektrolit dan cairan yang berlebihan
  dari ileum dan usus besar
 Toksin     ini akan meningkatkan
  mekanisme pertukaran bikarbonat
  klorida, dan menyebabkan jumlah ion
  karbonat yang sangat besar untuk
  disekresikan bersam dengan ion
  natrium dan air
 Kehilangan cairan dan elektrolit dapat
  menyebabkan kematian
HOME


 Tukak Lambung (Ulkus)
  Dinding lambung diselubungi mukus yang di
   dalamnya juga terkandung enzim
  Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan
   akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan
   permukaan lambung.
  Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak
   lambung.
  Tukak lambung menyebabkan berlubangnya
   dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di
   rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini
   disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori
HOME
Flatus

 Masuknya gas-gas dalam saluran
  pencernaan
 Gas tersebut berupa udara yang
  tertelan, gas yang dihasilkan
  bakteri, atau gas dari difusi darah
  yang      masuk     ke      saluran
  pencernaan.
 Gas nitrogen dan oksigen lebih
  banyak berada dalam lambung
  dan dapat dikeluarkan dengan
  bersendawa
 Gas lain, seperti CO2, metana,
  dam hidrogen, lebih banya berada
  di dalam usu besar yang
  dihasilkan oleh bakteri
 Gastroenteritis            Apendikitis

 Gastroenteritis, Radang     Gangguan pada sistem
  lambung dan usus            pencernaan makanan
  (bahasa Inggris: gastric    dapat disebabkan oleh
  flu, stomach flu) adalah    pola makan yang
                              salah, infeksi
  suatu jenis peradangan      bakteri, dan kelainan alat
  yang terjadi pada           pencernaan. Di antara
  saluran                     gangguan-gangguan ini
  pencernaan, terutama        adalah
  pada lambung dan usus       diare, sembelit, tukak
  kecil, dan                  lambung, peritonitis, kol
  mengakibatkan diare         ik, sampai pada infeksi
  akut.                       usus buntu (apendisitis).

                               HOME
HOME


Maldigesti                      Parotitis

 Terlalu banyak makan atau      Infeksi pada kelenjar
  makan suatu zat yang            parotis disebut juga
  merangsang lambung.
                                  Gondong


Xerostomia

Produksi air liur yang sangat
sedikit
Pencernaan Hewan Ruminansia dan Gangguannya

More Related Content

What's hot

Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaIkke Soehartina
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSanty H
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASiti Farida
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaW Budi Roestanto
 
Ekonomi Rumah Tangga - Proses pencernaan Tingkatan 5
Ekonomi Rumah Tangga - Proses pencernaan Tingkatan 5Ekonomi Rumah Tangga - Proses pencernaan Tingkatan 5
Ekonomi Rumah Tangga - Proses pencernaan Tingkatan 5Nor Mazni Ellias
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaFirdika Arini
 
Power point
Power pointPower point
Power pointdethaa
 
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaBiologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaRamadhani Sardiman
 
Pencernaan ruminansia
Pencernaan ruminansiaPencernaan ruminansia
Pencernaan ruminansiaMega Dalero
 
Sistem pencernaan (dhawi)
Sistem pencernaan (dhawi)Sistem pencernaan (dhawi)
Sistem pencernaan (dhawi)dhawialya30
 
Ppt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiPpt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiAbidaa Qurrota
 
Sistem Pencernaan Ruminansia
Sistem Pencernaan RuminansiaSistem Pencernaan Ruminansia
Sistem Pencernaan RuminansiaAlma Aulia Riv
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanIka Ariyunita
 

What's hot (20)

Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAANSISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAAN
 
Sistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewanSistem pencernaan-hewan
Sistem pencernaan-hewan
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusia
 
Ekonomi Rumah Tangga - Proses pencernaan Tingkatan 5
Ekonomi Rumah Tangga - Proses pencernaan Tingkatan 5Ekonomi Rumah Tangga - Proses pencernaan Tingkatan 5
Ekonomi Rumah Tangga - Proses pencernaan Tingkatan 5
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
 
enzim pencernaan
enzim pencernaanenzim pencernaan
enzim pencernaan
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan RuminansiaBiologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
Biologi - Sistem Pencernaan Ruminansia
 
Pencernaan ruminansia
Pencernaan ruminansiaPencernaan ruminansia
Pencernaan ruminansia
 
Sistem pencernaan (dhawi)
Sistem pencernaan (dhawi)Sistem pencernaan (dhawi)
Sistem pencernaan (dhawi)
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Ppt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiPpt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologi
 
Sistem Pencernaan Ruminansia
Sistem Pencernaan RuminansiaSistem Pencernaan Ruminansia
Sistem Pencernaan Ruminansia
 
2. sistem pencernaan
2. sistem pencernaan2. sistem pencernaan
2. sistem pencernaan
 
Lesson 6.4 part 2
Lesson 6.4 part 2Lesson 6.4 part 2
Lesson 6.4 part 2
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 

Viewers also liked

Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)opimus
 
mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.
mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.
mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.fanda_eka
 
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanBakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanEman Syukur
 
Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Kedudukan Perwakilan Diplomatik IndonesiaKedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Kedudukan Perwakilan Diplomatik IndonesiaDhea Dhea
 
Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia
Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesiaKerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia
Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesiaEllyvia Trisnawati
 
Kerjasama Internasional
Kerjasama InternasionalKerjasama Internasional
Kerjasama Internasionalarlyssa erista
 

Viewers also liked (7)

Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)
 
mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.
mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.
mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.
 
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasanBakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
Bakteri dan penyakit yang menyerang sistem pernapasan
 
Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Kedudukan Perwakilan Diplomatik IndonesiaKedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia
 
Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia
Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesiaKerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia
Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia
 
Kerjasama Internasional
Kerjasama InternasionalKerjasama Internasional
Kerjasama Internasional
 
Kerjasama Internasional
Kerjasama InternasionalKerjasama Internasional
Kerjasama Internasional
 

Similar to Pencernaan Hewan Ruminansia dan Gangguannya

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docx
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docxSISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docx
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docxAnggrianiSianturi
 
Sistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiSistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiDeo Lukmana
 
Tugas bio
Tugas bioTugas bio
Tugas biosihano
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaanNuriRizki
 
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia | BIOLOGI
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia | BIOLOGISistem Pencernaan Makanan pada Manusia | BIOLOGI
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia | BIOLOGIKevin Meilina
 
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)Nursidiq 92
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANBetacarotene
 
IPA - Sistem pencernaan manusia
IPA - Sistem pencernaan manusiaIPA - Sistem pencernaan manusia
IPA - Sistem pencernaan manusiaAlifia
 
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBudi Setyawansby
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMPSistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMPkbm223mapelipa
 
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptxkbm223mapelipa
 
SISTEM PENCERNAAN CAKRA KUSUMA.ppt
SISTEM PENCERNAAN CAKRA KUSUMA.pptSISTEM PENCERNAAN CAKRA KUSUMA.ppt
SISTEM PENCERNAAN CAKRA KUSUMA.pptPanjiIrawan9
 
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBudi Setyawansby
 

Similar to Pencernaan Hewan Ruminansia dan Gangguannya (20)

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docx
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docxSISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docx
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN HEWAN MAMALIA.docx
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada ManusiaSistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia
 
Sistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiSistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasi
 
Tugas bio
Tugas bioTugas bio
Tugas bio
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia | BIOLOGI
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia | BIOLOGISistem Pencernaan Makanan pada Manusia | BIOLOGI
Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia | BIOLOGI
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
Sistem Pencernaan (Universitas Kuningan)
 
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANANSISTEM PENCERNAAN MAKANAN
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
 
11995340 (1).ppt
11995340 (1).ppt11995340 (1).ppt
11995340 (1).ppt
 
Anfis system pencernaan
Anfis system pencernaanAnfis system pencernaan
Anfis system pencernaan
 
IPA Kelas 8 BAB 5.pptx
IPA Kelas 8 BAB 5.pptxIPA Kelas 8 BAB 5.pptx
IPA Kelas 8 BAB 5.pptx
 
IPA - Sistem pencernaan manusia
IPA - Sistem pencernaan manusiaIPA - Sistem pencernaan manusia
IPA - Sistem pencernaan manusia
 
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMPSistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
 
IPA Kelas 8 BAB 5.pptx
IPA Kelas 8 BAB 5.pptxIPA Kelas 8 BAB 5.pptx
IPA Kelas 8 BAB 5.pptx
 
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
 
SISTEM PENCERNAAN CAKRA KUSUMA.ppt
SISTEM PENCERNAAN CAKRA KUSUMA.pptSISTEM PENCERNAAN CAKRA KUSUMA.ppt
SISTEM PENCERNAAN CAKRA KUSUMA.ppt
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
 
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
 

Recently uploaded

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Pencernaan Hewan Ruminansia dan Gangguannya

  • 1.
  • 2. PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMIINANSIA SERTA GANGGUAN PENCERNAAN MANUSIA BAGIAN GIGI USUS HALUS PENCERNAAN KARBOHIDRAT RUMUS GIGI VILLI ENZIM PENCERNAAN JUMLAH GIGI PENCERNAAN RUMINANSIA GANGGUAN PENCERNAAN
  • 3. HOME Gigi  Terdiri dari 3 bagian yaitu Makhota gigi (korona), leher gigi (korum), dan akar gigi (radius)  Mahkota gigi (korona ) yaitu merupakan bagian yang tampak dari luar. Meliputi email gigi dan tulang gigi (yang tersusun atas zat dentin).  Leher gigi (kolum) yaitu merupakan bagian gigi yang terlindung dari dalam gusi. Meliputi sumsum gigi/pulpa, gusi dan pembuluh saraf, pembuluh darah.  Akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang gigi  Gigi berasal dari 2 jaringan embrional, yaitu ektoderm dan mesoderm  Ektoderm membentuk email (lapisan gigi  Mesoderm membentuk dentin (tulang paling luar) gigi), yang terdapat di dalam  Email adalah lapisan keras yang menutupi email, sementum (lapisan luar akar permukaan gigi yang berfungsi untuk gigi), dan pulpa (rongga gigi) yang melindungi gigi saat mengunyah serta banyak mengandung serabut saraf dan melindungi gigi terhadap asam yang dapat pembuluh darah melarutkan dentin
  • 4. HOME  Berdasarkan bentuknya,gigi yang dimiliki manusia terdiri dari:  Gigi seri (Insisivus) yang berfungsi memotong makanan  Gigi taring (kanisus) yang berfungsi untuk menyobek makanan  Gigi geraham depan (premolar) yang berfungsi mengunyah makanan, dan mengahuluskan makanan  Gigi geraham belakang (molar) yang berfungsi mengunyah makanan, dan mengahuluskan makanan
  • 5.  Gigi pada anak-anak berjumlah 20 buah. Pada rahang atas dan rahang bawah terdapat 8 gigi seri ( 2x4 ), 4 gigi taring [4x(1x1)], dan 8 gigi geraham [2x(2x2)].  Pada orang dewasa ditambah dengan 12 gigi geraham belakang [2x(3+3), sehingga berjumlah 32 buah. HOME
  • 6. Usus Halus Usus halus terdiri dari 3 bagian, duodenum ( usus duabelas jari ), jejunum ( usus kosong ), dan ileum ( usus penyerapan ).  duodenum bermuara dua saluran, yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Di dalam usus halus terjadi pencernaan secara kimiawi.  Di dalam jejunum makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus, sehingga makanan semakin halus dan cenderung encer. HOME
  • 7. HOME  di dalam ileum terdapat banyak lipatan dan lekukan yang disebut villi atau jonjot usus. Villi berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses terjadinya penyerapan makanan akan lebih sempurna.  Zat makanan berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, dan air diserap olwh kapiler darah dalam vili, kemudian diangkut menuju hati melalui pembuluh darah (vena porta).  Di dalam hati, sebagian zat makanan akan diubah menjadi bentuk lain dan sebagian lagi dierdarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh balik hati (vena hepatika)  Zat makanan berupa asam lemak dan gliserol yang terdiri dari molekul berukuran lebih besar, akan diangkut melalui pembuluh kil, yaitu pembuluh getah bening atau pembuluh limfe
  • 8. HOME Pencernaan karbohidrat :  Mulut  Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral.  Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung.
  • 9. HOME  Usus Halus  Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut :  Maltase  Maltosa 2 mol glukosa  Sukrase  Sakarosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa  Laktase  Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa
  • 10. HOME  Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.  Usus Besar  Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.  Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.
  • 11. HOME ENZIM PENCERNAAN No Organ Enzim Mengubah Hasil 1 Kelenjar  Ptialin atau amilase  Zat tepung  Disakrida ludah (karbohidrat) 2 Lambung  Pepsin  Protein  Peptida  Renin  Keseinogen  Kasein  Lipase  Trigliserisida  Asam lemak dan Gliserol 3 Hati /  kolesistokinin  Mengaktifkan - empedu steapsin Menstimulus lemak 4 Pankreas  Amilase  Amilum (pati)  Maltosa dan Glukosa  Lipase  Lemak  Asam lemak dan Monogliserida  Tripsin  Memecah - molekul protein  Peptidase  Peptida  Asam Amino  Nuklease  Asam Nukleat  Komponen Nukleotida (RNA dan DNA)
  • 12. HOME No Organ Enzim Mengubah Hasil 5. Usus  Enterokinase  Tripsinogen  Mengaktifkan tripsinogen halus  Laktase  Laktosa  Glukosa  Erepsin  Dipeptida  Asam amino  Maltase  Maltosa  Glukosa  Disakarase  Disakarida  Monosakarida  Petidase  Polipeptida  Asam amino  Sukrase  Sukrosa  Fruktosa dan glukosa  Lipase  Trigliserida  Gliserol dan asam lemak
  • 13. HOME Sistem Pencernaan Makanan Hewan Memamah Biak  Sistem pencernaan makanan pada hewan ini lebih panjang dan kompleks. Makanan hewan ini banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh hewan pada umumnya sehingga sistem pencernaannya berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain. Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan ruminansia, tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar, berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna.
  • 14. HOME 1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperli rumput. 2. Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lobar. 3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan. 4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
  • 15. Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain. Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut: 3 3 0 0 0 0 0 0 Rahang atas M P C I I C P M Jenis gigi 3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah I = insisivus = gigi seri C = kaninus = gigi taring HOME P = premolar = geraham depan M = molar = geraham belakang
  • 16. HOME  Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.  Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam).
  • 17. HOME  Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retlkulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasums 7-8′/o.Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot spingter berkontraksi. Abomasum merupakan lambung yang sesungguhnya pada hewan ruminansia.  Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banvak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi dilambung. Akibatnya, kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yaitu pada sekum. Sedangkan pada sapi, proses pencernaan terjadi dua kali, yaitu pada lambung dan sekum keduanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
  • 18. HOME  Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di samping itu, bakteri ini dapat ,menghasilkan gas metan (CH4), sehingga dapat dipakai dalam pembuatan biogas sebagai sumber energi altematif.  Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan Jimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
  • 19.  Selulase yang dihasilkan oleh HOME mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
  • 20. GANGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA Gastritis  Peradangan mukosa lambung  sangat umum terjadi pada orang berusia lanjut  Berlangsung lama dan menyebabkan rusaknya mukosa lambung HOME
  • 21. HOME Konstipasi  Konstipasi berarti lambatnya pergerakan feses melalui usus besar  Konstipasi sering dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dan keras pada kolon yang menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan  Penyebab konstipasi adalah kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya makan makanan yang berserat
  • 22. HOME PANKREASITIS  Pankreasitis berarti peradangan  Dapat terjadi baik dalam bentuk pankreasitis akut (berlangsung cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung lama)  Penyebab umum adalah alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri (akhir saluran pengeluaran pankreas) oleh batu empedu
  • 23. HOME Diare  Terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar  Infeksi paling luas terjadi pada usu besar dan ileum  Diare disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain seperti Bacillus, yang merupakan patogen usus besar  Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan yang berlebihan dari ileum dan usus besar  Toksin ini akan meningkatkan mekanisme pertukaran bikarbonat klorida, dan menyebabkan jumlah ion karbonat yang sangat besar untuk disekresikan bersam dengan ion natrium dan air  Kehilangan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan kematian
  • 24. HOME Tukak Lambung (Ulkus)  Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim  Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung.  Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung.  Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori
  • 25. HOME Flatus  Masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan  Gas tersebut berupa udara yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri, atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan.  Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa  Gas lain, seperti CO2, metana, dam hidrogen, lebih banya berada di dalam usu besar yang dihasilkan oleh bakteri
  • 26.  Gastroenteritis Apendikitis  Gastroenteritis, Radang  Gangguan pada sistem lambung dan usus pencernaan makanan (bahasa Inggris: gastric dapat disebabkan oleh flu, stomach flu) adalah pola makan yang salah, infeksi suatu jenis peradangan bakteri, dan kelainan alat yang terjadi pada pencernaan. Di antara saluran gangguan-gangguan ini pencernaan, terutama adalah pada lambung dan usus diare, sembelit, tukak kecil, dan lambung, peritonitis, kol mengakibatkan diare ik, sampai pada infeksi akut. usus buntu (apendisitis). HOME
  • 27. HOME Maldigesti Parotitis  Terlalu banyak makan atau  Infeksi pada kelenjar makan suatu zat yang parotis disebut juga merangsang lambung. Gondong Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit