SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
PROTEKSI
TENAGA
LISTRIK
Fakultas : FTI
Program Studi : TEKNIK ELEKTRO
Disusun oleh : Bilal Rivaldy, ST., MT
ABSTRAK
Mata kuliah ini membahas seputar sistem
proteksi tenaga listrik. Bagian mata kuliah
ini memperkenalkan teori serta prinsip
dasar proteksi, persyaratan sistem proteksi
dan komponen sistem proteksi
Tujuan
Setelah mempelajari materi pada modul ini,
mahasiswa diharapkan dapat:
• Mengetahui prinsip dasar proteksi
• Mengetahui komponen proteksi
• Mengklasifikasi persyaratan sistem
proteksi
Sistem transmisi merupakan media
yang digunakan untuk menghantarkan
energi listrik dari pusat tenaga listrik hingga
ke sistem distribusi. Pada sistem transmisi,
tegangan dari pusat tenaga listrik dinaikkan
menjadi tegangan tinggi 150 KV dan
tegangan ekstra tinggi 500 KV. Pengertian
proteksi transmisi tenaga listrik adalah
proteksi yang dipasang pada
peralatanperalatan listrik yang dipasang
pada peralatanperalatan listrik pada suatu
transmisi tenaga listrik sehingga proses
penyaluran tenaga listrik dari tempat
pembangkit tenaga listrik (power plant)
hingga saluran distribusi listrik (substation
distribution) dapat disalurkan sampai pada
consumer penggunaan listrik dengan aman.
Keandalan dan kemampuan suatu
sistem tenaga listrik dalam melayani
konsumen sangat tergantung pada sistem
proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu
dalam perancangan suatu sistem tenaga
listrik, perlu dipertimbangkan
kondisikondisi gangguan yang mungkin
terjadi pada sistem, melalui analisa
gangguan. Dari hasil analisa gangguan,
dapat ditentukan sistem proteksi yang akan
digunakan, seperti: spesifikasi switchgear,
rating circuit breaker (CB) serta penetapan
besaran-besaran yang menentukan
bekerjanya suatu relay (setting relay) untuk
keperluan proteksi. Berikut adalah
beberapa manfaat sistem proteksi pada
sistem ketenaga listrikan:
1. Menghindari ataupun untuk mengurangi
kerusakan peralatan-peralatan akibat
gangguan (kondisi abnormal operasi
sistem). Semakin cepat reaksi perangkat
proteksi yang digunakan maka akan
semakin sedikit pengaruh gangguan kepada
kemungkinan kerusakan alat.
2. Cepat melokalisir luas daerah yang
mengalami gangguan, menjadi sekecil
mungkin.
3. Dapat memberikan pelayanan listrik
dengan keandalan yang tinggi kepada
konsumen dan juga mutu listrik yang baik.
4. Mengamankan manusia terhadap bahaya
yang ditimbulkan oleh listrik
Pembangkit Tenaga Listrik
Proses pembangkitan tenaga listrik jika
ditinjau dari bahan bakarnya dapat dibagi
menjadi dua, yaitu pembangkit tenaga
listrik terbarukan dan pembangkit tenaga
listrik tidak terbarukan. Jenis pembangkit
listrik terbarukan di antaranya: 1.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 3.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 4.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) 5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas
(PLTG) 6. Pembangkit Listrik Tenaga Gas
dan Uap (PLTGU) Sedangkan pembangkit
listrik tidak terbarukan adalah: 1.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN).
Pada pembangkit tenaga listrik
terdapat beberapa instalasi untuk
menunjang proses pembangkitan energi
listrik di antaranya: 1. Instalasi energi
primer, adalah instalasi yang digunakan
sebagai suplai bahan bakar atau sumber
energi pertama seperti instalasi bahan bakar
dan instalasi air. 2. Instalasi penggerak
generator, adalah instalasi yang berfungsi
untuk mengubah energi primer menjadi
energi mekanik untuk di transfer kepada
generator. Penggerak generator dapat
berupa turbin dan mesin diesel atau pun
bensin. 3. Instalasi pendingin, di dalam
proses pembangkitan dapat dipastikan
komponenkomponen yang bergerak akan
menghasilkan panas. Untuk membuang
panas yang dihasilkan oleh komponen
pembangkit maka diperlukan saluran
pendingin yang berfungsi untuk
mendinginkan komponen-komponen di
dalam pembangkit tenaga listrik. 4.
Instalasi listrik, secara garis besar instalasi
listrik dapat dibagi menjadi tiga yaitu: a.
Instalasi listrik searah, instalasi ini
digunakan sebagai instalasi sistem kontrol
dari pembangkit tenaga listrik. b. Instalasi
listrik tegangan rendah, instalasi ini
merupakan instalasi yang digunakan untuk
penerangan maupun instalasi tenaga yang
ada di dalam bangunan pembangkit tenaga
listrik. c. Instalasi tegangan menengah,
tegangan menengah dihasilkan oleh
generator. Umumnya tegangan generator
adalah 9 kV hingga 11 kV. d. Instalasi
tegangan tinggi, instalasi ini merupakan
instalasi terakhir yang menghubungkan
tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit
kepada jaringan transmisi PT. PLN Persero.
Tegangan tinggi dihasilkan oleh
transformator step-up yang mengubah
tegangan rendah menjadi tegangan tinggi
(20 atau 150 kV
Transmisi Tenaga Listrik
Sistem transmisi listrik merupakan
sistem yang berfungsi untuk mengalirkan
listrik dari pembangkit ke gardu listrik
utama (main substation). Umumnya,
pembangkit listrik dan substation terpisah
dengan jarak yang cukup jauh, berkisar
antara 300 km hingga 3000 km. Akibatnya,
panjangnya jarak tersebut dapat berdampak
pada besarnya rugi-rugi listrik, salah
satunya adalah disipasi panas. Salah satu
cara untuk meminimalisir besarnya rugi-
rugi listrik saat proses penyaluran adalah
dengan memperbesar tegangan listrik. Pada
sistem transmisi listrik, tegangan listrik
mencapai 550 kV.
Listrik yang dihasilkan oleh
generator biasanya memiliki tegangan
sebesar 15 kV hingga 25 kV. Tegangan ini
terbilang rendah untuk dapat
ditransmisikan dalam jarak yang sangat
jauh. Dua parameter yang menentukan daya
listrik adalah tegangan dan arus seperti
pada persamaan: Daya = Tegangan x Arus.
Dengan demikian, dengan nilai daya
tertentu, apabila tegangan rendah, maka
arus listrik tinggi. Tingginya arus listrik
akan berdampak pada besarnya kerugian
listrik saat melalui sistem transmisi, karena
kuadrat arus proporsional dengan energi
yang terdisipasi dalam bentuk panas.
Dengan demikian, listrik yang keluar dari
generator akan ditingkatkan tegangannya
dengan menggunakan transformator.
Ketika tegangan listrik sudah cukup tinggi,
kemudian listrik ditransmisikan melalui
overhead lines atau yang dikenal dengan
sebutan SUTET (Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi) seperti yang ditunjukan pada
gambar berikut.
Distribusi Tenaga Listrik
Fungsi sistem distribusi listrik
adalah untuk menyalurkan listrik ke
konsumen akhir. Pada sistem distribusi
listrik, media transportasi listrik bisa juga
melalui overhead lines, dengan ukuran
kabel yang tidak sebesar pada sistem
transmisi listrik, dan melalui underground
cable. Listrik bertegangan 12 kV mengalir
melalui kabel sampai ke gardu listrik untuk
menjalani proses penurunan tegangan
menjadi 120 V atau 230 V yang siap
digunakan oleh konsumen. Dengan
demikian, sistem kelistrikan pada
prinsipnya terdiri dari tiga proses utama
dari hulu ke hilir, yaitu proses
pembangkitan listrik (power generation),
proses transmisi listrik (power
transmission) dan proses distribusi listrik
(power distribution).
Dalam kontaks pembahasan ini,
yang dimaksud transmisi (penyaluran)
adalah Penyaluran energi listrik sehingga
mempunyai listrik, maksud proses dan cara
menyalurkan energi listrik dari satu tempat
ke tempat lainnya, misalnya:
1. Dari pembangkit listrik ke gardu
induk.
2. Dari satu gardu induk ke gardu
induk lainnya.
3. Dari gardu induk ke jaring tegangan
menengah dan gardu distribusi.
Tegangan Transmisi
• Tegangan generator dinaikkan ke tingkat
yang dipakai untuk transmisi yaitu antara
11 KV dan 765 KV.
• Tegangan extra-tinggi (Extra High
Voltage – EHV): 345 KV dan 765 KV.
• Tegangan tinggi standar (High Voltage-
HV Standard): 115 KV, 138 KV, dan 230
KV
• Untuk sistem distribusi, tegangan
menengah yaitu antara 2,4 KV dan 69 KV.
Umumnya antara 120V dan 69 KV dan
untuk tegangan rendah yaitu antara 120V
sampai 600V.
Overhead lines pada sistem
transmisi terdiri dari tiga komponen utama
yaitu konduktor, insulator dan tower.
Konduktor merupakan suatu kabel yang
memiliki peran sebagai media penyaluran
listrik. Material yang digunakan untuk
konduktor biasanya merupakan paduan
aluminium yang memiliki konduktifitas
listrik yang tinggi. Konduktor ini kemudian
dibalut oleh insulator listrik dan termal
untuk mengurangi listrik yang terbuang ke
lingkungan dalam bentuk rugi-rugi listrik
seperti panas, dan juga untuk
meminimalisir bahaya pada lingkungan
sekitar.
Syarat Sistem Proteksi
Ada beberapa persyaratan yang perlu
diperhatikan dalam suatu perencanaan sistem
proteksi, yaitu sebagai berikut.
1. Realibilitas (keandalan) Sifat ini berarti,
sistem proteksi memiliki kemampuan
beroperasi sesuai kebutuhan atau tidak gagal
beroperasi jika terjadi gangguan dan tetap
dalam kondisi tidak beroperasi ketika tidak ada
gangguan yang terkait dengan sistem yang
diproteksi (tidak salah kerja)
2. Selektivitas Selektivitas suatu sistem proteksi
dapat dilihat dari kesanggupan sistem dalam
mengisolir bagian yang mengalami gangguan
saja.
3. Diskriminasi Sifat sistem proteksi yang
mampu membedakan kondisi operasi ketika
kondisi gangguan pada daerah proteksinya dan
tidak beroperasi ketika pembebaban
maksimum dan gangguan diluar daerahnya.
4. Stabilitas Sifat yang tetap inoperatif apabila
gangguan-gangguan terjadi di luar zona yang
melindungi (gangguan luar).
5. Kecepatan Operasi Sifat ini berarti,
menghindari kondisi dimana, semakin lama
gangguan terjadi, semakin besar kemungkinan
kerusakan pada peralatan. Sehingga hal
tersebut harus ditanggulangi, sehingga relai
harus beroperasi secepat mungkin, dan waktu
dari penghilangan gangguan (fault clearance
time) dapat dicapai, kamudian kerusakan
akibat gangguan yang terjadi dapat dihindari,
serta risiko keselamatan dapat berkurang dan
tidak berdampak kepada kestabilan sistem.
6. Sensitivitas (kepekaan) Sensitivitas adalah
besarnya arus gangguan agar alat bekerja.
Harga ini dapat dinyatakan dengan besarnya
arus dalam jaringan aktual (arus primer) atau
sebagai prosentase dari arus sekunder (trafo
arus).
7. Pertimbangan ekonomis Pertimbangan
ekonomi harus diperhitungkan, dalam sistem
distribusi listrik aspek ekonomis hampir
mengatasi aspek teknis, oleh karena jumlah
feeder, trafo dan sebagainya yang begitu
banyak, asal saja persyaratan keamanan yang
pokok dipenuhi. Dalam suatu sistem transmisi
justru aspek teknis yang penting. Proteksi
relatif mahal, namun demikian pula sistem
atau peralatan yang dilindungi dan jaminan
terhadap kelangsungan. peralatan sistem
adalah vital. Biasanya digunakan dua sistem
proteksi yang terpisah, yaitu proteksi utama
(primer) dan proteksi pendukung (back up).
Komponen Sistem Proteksi
Secara umum, komponen-komponen sistem
proteksi terdiri dari sebagai berikut:
1. Circuit Breaker (Sakelar Pemutus, PMT),
2. Relay,
3. Trafo arus (Current Transformer),
4. Trafo tegangan (Potential Transformer),
5. Catu daya.

More Related Content

Similar to 1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 
PPT kelompok 1.pptx
PPT kelompok 1.pptxPPT kelompok 1.pptx
PPT kelompok 1.pptxWingsGaming
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the artsuparman unkhair
 
Level keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrikLevel keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listriksuparman unkhair
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1ichsan2102
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxAdam Superman
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggiedofredika
 

Similar to 1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf (20)

Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Operasi Sistem Tenaga
Operasi Sistem TenagaOperasi Sistem Tenaga
Operasi Sistem Tenaga
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
PPT kelompok 1.pptx
PPT kelompok 1.pptxPPT kelompok 1.pptx
PPT kelompok 1.pptx
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the art
 
Level keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrikLevel keandalan sistem tenaga listrik
Level keandalan sistem tenaga listrik
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
Tugas individu 2
Tugas individu 2Tugas individu 2
Tugas individu 2
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI
JARINGAN  DISTRIBUSIJARINGAN  DISTRIBUSI
JARINGAN DISTRIBUSI
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH JARINGAN TEGANGAN RENDAH
JARINGAN TEGANGAN RENDAH
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxmeirahayu651
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptxfajar710984
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPemdes Wonoyoso
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Firman Muttaqin
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docxTUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docxZullaiqahNurhali2
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
 
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
Teknis-Audit-Internal untuk penerapan ISO 17025
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docxTUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
TUGAS TELAAH jurnal dengan COHORT-1.docx
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 

1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf

  • 1. PROTEKSI TENAGA LISTRIK Fakultas : FTI Program Studi : TEKNIK ELEKTRO Disusun oleh : Bilal Rivaldy, ST., MT
  • 2. ABSTRAK Mata kuliah ini membahas seputar sistem proteksi tenaga listrik. Bagian mata kuliah ini memperkenalkan teori serta prinsip dasar proteksi, persyaratan sistem proteksi dan komponen sistem proteksi Tujuan Setelah mempelajari materi pada modul ini, mahasiswa diharapkan dapat: • Mengetahui prinsip dasar proteksi • Mengetahui komponen proteksi • Mengklasifikasi persyaratan sistem proteksi
  • 3. Sistem transmisi merupakan media yang digunakan untuk menghantarkan energi listrik dari pusat tenaga listrik hingga ke sistem distribusi. Pada sistem transmisi, tegangan dari pusat tenaga listrik dinaikkan menjadi tegangan tinggi 150 KV dan tegangan ekstra tinggi 500 KV. Pengertian proteksi transmisi tenaga listrik adalah proteksi yang dipasang pada peralatanperalatan listrik yang dipasang pada peralatanperalatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (power plant) hingga saluran distribusi listrik (substation distribution) dapat disalurkan sampai pada consumer penggunaan listrik dengan aman. Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu dalam perancangan suatu sistem tenaga listrik, perlu dipertimbangkan kondisikondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisa gangguan. Dari hasil analisa gangguan, dapat ditentukan sistem proteksi yang akan digunakan, seperti: spesifikasi switchgear, rating circuit breaker (CB) serta penetapan besaran-besaran yang menentukan bekerjanya suatu relay (setting relay) untuk keperluan proteksi. Berikut adalah beberapa manfaat sistem proteksi pada sistem ketenaga listrikan: 1. Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat. 2. Cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjadi sekecil mungkin. 3. Dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik. 4. Mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik Pembangkit Tenaga Listrik Proses pembangkitan tenaga listrik jika ditinjau dari bahan bakarnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu pembangkit tenaga listrik terbarukan dan pembangkit tenaga listrik tidak terbarukan. Jenis pembangkit listrik terbarukan di antaranya: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 3.
  • 4. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 6. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Sedangkan pembangkit listrik tidak terbarukan adalah: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pada pembangkit tenaga listrik terdapat beberapa instalasi untuk menunjang proses pembangkitan energi listrik di antaranya: 1. Instalasi energi primer, adalah instalasi yang digunakan sebagai suplai bahan bakar atau sumber energi pertama seperti instalasi bahan bakar dan instalasi air. 2. Instalasi penggerak generator, adalah instalasi yang berfungsi untuk mengubah energi primer menjadi energi mekanik untuk di transfer kepada generator. Penggerak generator dapat berupa turbin dan mesin diesel atau pun bensin. 3. Instalasi pendingin, di dalam proses pembangkitan dapat dipastikan komponenkomponen yang bergerak akan menghasilkan panas. Untuk membuang panas yang dihasilkan oleh komponen pembangkit maka diperlukan saluran pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen di dalam pembangkit tenaga listrik. 4. Instalasi listrik, secara garis besar instalasi listrik dapat dibagi menjadi tiga yaitu: a. Instalasi listrik searah, instalasi ini digunakan sebagai instalasi sistem kontrol dari pembangkit tenaga listrik. b. Instalasi listrik tegangan rendah, instalasi ini merupakan instalasi yang digunakan untuk penerangan maupun instalasi tenaga yang ada di dalam bangunan pembangkit tenaga listrik. c. Instalasi tegangan menengah, tegangan menengah dihasilkan oleh generator. Umumnya tegangan generator adalah 9 kV hingga 11 kV. d. Instalasi tegangan tinggi, instalasi ini merupakan instalasi terakhir yang menghubungkan tegangan yang dihasilkan oleh pembangkit kepada jaringan transmisi PT. PLN Persero. Tegangan tinggi dihasilkan oleh transformator step-up yang mengubah tegangan rendah menjadi tegangan tinggi (20 atau 150 kV Transmisi Tenaga Listrik Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh, berkisar antara 300 km hingga 3000 km. Akibatnya, panjangnya jarak tersebut dapat berdampak pada besarnya rugi-rugi listrik, salah satunya adalah disipasi panas. Salah satu
  • 5. cara untuk meminimalisir besarnya rugi- rugi listrik saat proses penyaluran adalah dengan memperbesar tegangan listrik. Pada sistem transmisi listrik, tegangan listrik mencapai 550 kV. Listrik yang dihasilkan oleh generator biasanya memiliki tegangan sebesar 15 kV hingga 25 kV. Tegangan ini terbilang rendah untuk dapat ditransmisikan dalam jarak yang sangat jauh. Dua parameter yang menentukan daya listrik adalah tegangan dan arus seperti pada persamaan: Daya = Tegangan x Arus. Dengan demikian, dengan nilai daya tertentu, apabila tegangan rendah, maka arus listrik tinggi. Tingginya arus listrik akan berdampak pada besarnya kerugian listrik saat melalui sistem transmisi, karena kuadrat arus proporsional dengan energi yang terdisipasi dalam bentuk panas. Dengan demikian, listrik yang keluar dari generator akan ditingkatkan tegangannya dengan menggunakan transformator. Ketika tegangan listrik sudah cukup tinggi, kemudian listrik ditransmisikan melalui overhead lines atau yang dikenal dengan sebutan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) seperti yang ditunjukan pada gambar berikut. Distribusi Tenaga Listrik Fungsi sistem distribusi listrik adalah untuk menyalurkan listrik ke konsumen akhir. Pada sistem distribusi listrik, media transportasi listrik bisa juga melalui overhead lines, dengan ukuran kabel yang tidak sebesar pada sistem transmisi listrik, dan melalui underground cable. Listrik bertegangan 12 kV mengalir melalui kabel sampai ke gardu listrik untuk menjalani proses penurunan tegangan menjadi 120 V atau 230 V yang siap digunakan oleh konsumen. Dengan demikian, sistem kelistrikan pada prinsipnya terdiri dari tiga proses utama dari hulu ke hilir, yaitu proses pembangkitan listrik (power generation), proses transmisi listrik (power transmission) dan proses distribusi listrik (power distribution). Dalam kontaks pembahasan ini, yang dimaksud transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik, maksud proses dan cara
  • 6. menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya: 1. Dari pembangkit listrik ke gardu induk. 2. Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya. 3. Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi. Tegangan Transmisi • Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang dipakai untuk transmisi yaitu antara 11 KV dan 765 KV. • Tegangan extra-tinggi (Extra High Voltage – EHV): 345 KV dan 765 KV. • Tegangan tinggi standar (High Voltage- HV Standard): 115 KV, 138 KV, dan 230 KV • Untuk sistem distribusi, tegangan menengah yaitu antara 2,4 KV dan 69 KV. Umumnya antara 120V dan 69 KV dan untuk tegangan rendah yaitu antara 120V sampai 600V. Overhead lines pada sistem transmisi terdiri dari tiga komponen utama yaitu konduktor, insulator dan tower. Konduktor merupakan suatu kabel yang memiliki peran sebagai media penyaluran listrik. Material yang digunakan untuk konduktor biasanya merupakan paduan aluminium yang memiliki konduktifitas listrik yang tinggi. Konduktor ini kemudian dibalut oleh insulator listrik dan termal untuk mengurangi listrik yang terbuang ke lingkungan dalam bentuk rugi-rugi listrik seperti panas, dan juga untuk meminimalisir bahaya pada lingkungan sekitar. Syarat Sistem Proteksi Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam suatu perencanaan sistem proteksi, yaitu sebagai berikut. 1. Realibilitas (keandalan) Sifat ini berarti, sistem proteksi memiliki kemampuan beroperasi sesuai kebutuhan atau tidak gagal beroperasi jika terjadi gangguan dan tetap dalam kondisi tidak beroperasi ketika tidak ada gangguan yang terkait dengan sistem yang diproteksi (tidak salah kerja) 2. Selektivitas Selektivitas suatu sistem proteksi dapat dilihat dari kesanggupan sistem dalam mengisolir bagian yang mengalami gangguan saja. 3. Diskriminasi Sifat sistem proteksi yang mampu membedakan kondisi operasi ketika kondisi gangguan pada daerah proteksinya dan tidak beroperasi ketika pembebaban maksimum dan gangguan diluar daerahnya. 4. Stabilitas Sifat yang tetap inoperatif apabila gangguan-gangguan terjadi di luar zona yang melindungi (gangguan luar). 5. Kecepatan Operasi Sifat ini berarti, menghindari kondisi dimana, semakin lama gangguan terjadi, semakin besar kemungkinan
  • 7. kerusakan pada peralatan. Sehingga hal tersebut harus ditanggulangi, sehingga relai harus beroperasi secepat mungkin, dan waktu dari penghilangan gangguan (fault clearance time) dapat dicapai, kamudian kerusakan akibat gangguan yang terjadi dapat dihindari, serta risiko keselamatan dapat berkurang dan tidak berdampak kepada kestabilan sistem. 6. Sensitivitas (kepekaan) Sensitivitas adalah besarnya arus gangguan agar alat bekerja. Harga ini dapat dinyatakan dengan besarnya arus dalam jaringan aktual (arus primer) atau sebagai prosentase dari arus sekunder (trafo arus). 7. Pertimbangan ekonomis Pertimbangan ekonomi harus diperhitungkan, dalam sistem distribusi listrik aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis, oleh karena jumlah feeder, trafo dan sebagainya yang begitu banyak, asal saja persyaratan keamanan yang pokok dipenuhi. Dalam suatu sistem transmisi justru aspek teknis yang penting. Proteksi relatif mahal, namun demikian pula sistem atau peralatan yang dilindungi dan jaminan terhadap kelangsungan. peralatan sistem adalah vital. Biasanya digunakan dua sistem proteksi yang terpisah, yaitu proteksi utama (primer) dan proteksi pendukung (back up). Komponen Sistem Proteksi Secara umum, komponen-komponen sistem proteksi terdiri dari sebagai berikut: 1. Circuit Breaker (Sakelar Pemutus, PMT), 2. Relay, 3. Trafo arus (Current Transformer), 4. Trafo tegangan (Potential Transformer), 5. Catu daya.