SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Diagnosa Kode Diagnosa Jumlah pasien
Essential (primary) hypertension I10 368178
Acute upper respiratory infection, unspecified J06.9 317732
Acute nasopharyngitis [common cold] J00 311575
Dyspepsia K30 226789
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious
origin
A09 100085
Unspecified fever R50.9 122582
Myalgia M79.1 90211
Acute pharyngitis, unspecified J02.9 59991
Acute upper respiratory infections of multiple and
unspecified sites
J06 70684
Acute pharyngitis J02 49837
1.Hipertensi
Esensial
(Primer)
Trias
Epidemiologi
Host
Agent Environment
●Faktor Perilaku: obes, gaya
hidup
●Faktor lingkungan
●Faktor pelayanan
●Faktor risiko
yang dapat dan
tidak dapat
dimodifikasi
● Faktor Nutrisi: Natrium
● Minuman berkafein dan
beralkohol
● Pil KB, Kortikosteroid
● Resistensi
insulin/Hiperisulinemia
Teori Hendrik L. Blum
Lingkungan Perilaku
Pelayanan
Kesehatan
Genetik
- •Fisik : Kondisi
geografis
- •Sosial budaya :
kebiasaan
mengkonsumsi
daging, makanan
berlemak.
- •Ekonomi : tingkat
ekonomi yang
tinggi.
- •Pengetahuan :
kurangnya
pengetahuan
mengenai
hipertensi
- •Tindakan :
merokok, konsumsi
garam tinggi,
minum alcohol,
obesitas, kurangnya
aktifitas fisik
- Promotif : kurangnya
penyuluhan mengenai
hipertensi
- Preventif : kurangnya
kegiatan skrining
hipertensi
- Kuratif : kurangnya
persediaan obat anti
hipertensi
- Terdapat faktor
herediter
5 Level Of Prevention
Health Promotion
● Melaksanakan Program
Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-
PK) dan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
● Melakukan seminar-seminar
kesehatan mengenai pola
makan sehat
Spesific Protection
● Modifikasi gaya hidup :
Menurunkan BB,
menghindari rokok, olahraga
• Memperhatikan asupan :
Kurangi kafein, alkohol,
makanan dengan kadar
lemak tinggi, makanan yang
diolah menggunakan garam,
makanan dan minuman
kaleng, makanan yang
diawetkan)
• Istirahat cukup (6-8 jam) dan
mengendalikan stres
Early Diagnosis & Prompt
Treatment
● Medical check-up rutin
• Melakukan pemeriksaan
pada keluarga pasien
• Memberikan obat sesuai
indikasi
• Mengedukasi pasien untuk
minum obat rutin dan kontrol
rutin
5 Level Of Prevention
Disability Limitation
● Melakukan pengobatan dan
perawatan khusus secara
berkesinambungan dan teratur
● Mengedukasi pasien untuk rutin
minum obat dan mengubah pola hidup
Rehabilitation
● Rehabilitasi fisik bila terdapat
gangguan fisik akibat HT (contoh :
stroke)
● Rehabilitasi mental dengan
memberikan motivasi dan support dari
tenaga medis dan keluarga
● Rehabilitasi sosial dengan
membiarkan pasien untuk tetap
melakukan kegiatan dilingkungan
sekitar (contoh : pasien pasca stroke
dapat kembali bicara)
2. ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan
Akut)
Host
Environment
Agent
Umur, Pekerjaan, Imunitas,
Gaya hidup, Komorbid
Virus (Coronavirus,
rhinovirus, dsb)
Bakteri (S.pyogenes,
dsb)
Fisik, Sosial-Ekonomi,
Biologi
Trias Epidemiologi
Teori Hendrik L Blum
Lingkungan Perilaku
Pelayanan
Kesehatan
Genetik
Fisik : orang yang terinfeksi,
ventilasi rumah, ruang
publik dan transportasi
publik yang buruk,
intensitas sinar matahari
dalam ruangan, sanitasi
lingkungan, serta
kepadatan hunian.
Tidak mencuci tangan
dengan air mengalir dan
sabun, tidak menerapkan
etika batuk dan bersin,
kebiasaan menyentuh
mulut hidung dan mata,
kebiasaan berkerumun,
tidak menggunakan
masker, merokok di tempat
dan fasilitas umum
Tiap tingkat layanan dapat
melakukan tindakan mulai
dari promotif preventif
Orang yang memiliki
riwayat keluarga dengan
penyakit penyerta
(komorbid) seperti penyakit
jantung, hipertensi,
diabetes melitus, obesitas
dan lain-lain dapat
meningkatkan risiko
keparahan dari COVID-19.
5 Level Of Prevention
Health Promotion
● Penyuluhan mengenai
ISPA
● Penyuluhan PHBS dan
gizi seimbang
● Penyuluhan bahaya
Rokok terhadap ISPA
● Mengadakan seminar
mengenai implementasi
rumah sehat
Spesific Protection
● Menggunakan masker
● Rajin mencuci tangan
setelah menyentuh
barang atau sebelum
makan
● Melakukan etika batuk
yang baik dan benar
● Melakukan vaksinasi
seperti vaksinasi
influenza
Early Diagnosis & Prompt
Treatment
● Melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
● Memberikan terapi
simtomatik, dan antibiotik
apabila terkonfirmasi
disebabkan oleh bakteri
saat pemeriksaan
penunjang
5 Level Of Prevention
Disability Limitation
● Pada pasien dengan ISPA
disarankan untuk mengonsumsi
air putih minimal 2 liter dalam
sehari untuk menjaga hidrasi
● Istirahat yang cukup
● Tidak merokok
● Mengelola stress agar imun
tetap terjaga dengan baik
Rehabilitation
● Jogging sekitar 20 - 30 menit, 2-
3 kali dalam seminggu
● Latihan pernafasan
● Berjemur dibawah sinar matahar
di pagi hari sekitar pukul 10 - 12
pagi selama 30 menit
● Melakukan desinfeksi di
lingkungan rumah
● Melakukan sterilisasi ruangan
dengan menggunakan UV
(Apabila fasilitas tersedia)
3. Acute
nasopharyngitis
(Common cold)
Trias Epidemiology
Host
Agent Environment
• RHINOVIRUS
Kelembapan,
kepadatan penduduk
• Perilaku
• Daya Tahan Tubuh
• Adat Kebiasaan
TEORI HENDRIK L
BLOOM
Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik
Fisik : orang yang terinfeksi,
ventilasi rumah, ruang
publikdan transportasi publik
yang buruk, intensitas sinar
mataharidalam ruangan,
sanitasilingkungan, serta
kepadatanhunian.
Non-fisik : lingkungan sosial,
politik, ekonomi, dan budaya.
Tidak mencuci tangan denganair
mengalir dan sabun, tidak
menerapkan etika batuk dan
bersin, kebiasaan menyentuh
mulut dan hidung, kebiasaan
berkerumun, tidak
menggunakan masker
Tiap tingkat layanan
dapatmelakukan tindakan
mulai daripromotif preventif
Faktor keturunan
atau genetik tidak
berpengaruh pada
penyakit common
cold.
5 Level Of Prevention
Health Promotion
● Penjelasan mengenai
faktor resiko, Gejala,
serta komplikasi
common cold
● Pendidikan kesehatan
kepada masyarakat
mengenai cara cuci
tangan dan bersin
yang benar
Spesific Protection
● Cuci tangan pake
sabun
● Vaksinasi
● Makanan bergizi dan
minum air yang cukup
● Istirahat yang cukup
● Olahraga
● Gunakan masker
Early Diagnosis &
Prompt Treatment
Melakukan pemeriksaan
pada keluarga pasien
● Memberikan obat
sesuai indikasi
● Mengedukasi pasien
untuk minum obat rutin
dan kontrol rutin
5 Level Of Prevention
Disability Limitation
● Pengobatan dan peralatan
yang sempurna agar
penderita sembuh dan tak
terjadi komplikasi
● Pencegahan terhadap
komplikasi dengan cara
melakukan pengobatan
dengan memerikan terapi
yang adekuat.
Rehabilitation
● Rehabilitasi fisik atau
medis apabila terdapat
gangguan kesehatan fisik
setelah dirawat
4. DISPEPSIA
Trias
Epidemiologi
Host
Agent Environment
●Faktor Perilaku: obes, gaya
hidup
●Faktor lingkungan
●Faktor pelayanan
●Pola makan
●Pengelolaan stress
● Infeksi H. Pylori
5 Level Of Prevention
Health Promotion
● Melakukan seminar-seminar
kesehatan mengenai pola
makan sehat
● Penyuluhan mengenai
dispepsia meliputi penyebab
utama dan faktor risikn
Spesific Protection
● Modifikasi gaya hidup :
Menurunkan BB,
menghindari rokok, olahraga
• Memperhatikan asupan :
Kurangi kafein, alkohol,
makanan dengan kadar
lemak tinggi, makanan yang
diolah menggunakan garam,
makanan dan minuman
kaleng, makanan yang
diawetkan)
• Istirahat cukup (6-8 jam) dan
mengendalikan stres
Early Diagnosis & Prompt
Treatment
● Diagnosis dini dengan
anamnesis dan pemeriksaan
fisik
• Memberikan obat sesuai
indikasi
• Mengedukasi pasien untuk
minum obat rutin dan kontrol
rutin
5 Level Of Prevention
Disability Limitation
● Mengonsumsi obat sesuai anjuran
dokter
● Menghindari obat-obatan yang dapat
mengiritasi mukoa lambung
Rehabilitation
● Pemulihan total pasien dan mencegah
kekambuhan dyspepsia dengan
menyadarkan kembali paradigm hidup
sehat
TEORI HENDRIK L. BLOOM
Dispepsia
PELAYANAN
KESEHATAN
·PROMOTIF:
Penyuluhan mengenai pola makan
sehat dan hidup sehat serta menjaga
berat badan ideal
· PREVENTIF:
Makan dengan porsi kecil namun
sering, menjaga berat badan ideal,
mengatasi stress dan rasa cemas,
berhenti merokok
· KURATIF:
Pelayanan pengobatan yang
dilakukan pasien ke puskesmas
merupakan upaya pasien untuk
mengobati dispepsia
· REHABILITATIF: -
LINGKUNGAN
· FISIK:
· BIOLOGI:
Imunitas rendah
· SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI:
Gaya hidup penderita yang tidak
sehat
PERILAKU
· PENGETAHUAN:
Penyebab, pencegahan, pengobatan,
komplikasi
· SIKAP:
Mengikuti penyuluhan mengenai
Dispepsia
· PRAKTIK:
Melakukan pola hidup sehat dengan
Mencuci tangan dengan baik dan
benar, Makan porsi kecil namun
sering, hindari makanan pedas,
berlemak, minuman beralkohol
berhenti merokok.
GENETIK
5. Diare /
gastroenteritis
Trias Epidemiologi
Host
Agent Environment
• Bakteri (E. coli)
• Virus (Rotavirus)
• Protozoa
Tidak tersedianya jamban sehat
Tidak tersedianya air bersih
• Perilaku
• Daya Tahan Tubuh
• Adat Kebiasaan
• PHBS buruk
Teori Hendrik L Blum
Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik
Kondisi sanitasi
yang kurang baik
Hygiene
perseorangan
yang kurang baik
Sanitasi makanan
yang kurang baik
Tidak menerapkan
PHBS
Pemberian ASI
eksklusif yang rendah
Pemberian makanan
tambahan terlalu dini
Masalah nutrisi dan
imunitas tubuh.
Promotif
● Edukasi mengenai gastroenteritis
● Edukasi mengenai PHBS
● Edukasi mengenai pola makan teratur
Preventif
- Menjaga kebersihan tangan dalam menyiapkan
dan memakan makanan
Kuratif
- Pengobatan pada pasien dengan gastroentritis.
Faktor keturunan atau
genetik tidak
berpengaruh pada
penyakit gastritis.
5 Level Of Prevention
Health Promotion
● Memberikan penyuluhan
mengenai :
● PHBS (Pola Hidup Bersih
dan Sehat
● Cara penularan dan cara
pemberantasan serta
manfaat diagnosis dini
● Melakukan perbaikan
lingkungan sosial
Spesific Protection
● Perbaikan status gizi
individu/masyarakat
● Pemberian ASI eksklusif
● Vaksinasi
Early Diagnosis & Prompt
Treatment
● Memeriksakan semua
penderita segera secara
dini disarana pelayanan
kesehatan yang diduga
diare.
● Melakukan penanganan
segera, berikan
pengobatan yang tepat
agar tidak menularkan
penyakitnya kepada yang
lain.
● Menyediakan fasilitas yang
memadai (laboratorium),
agar dapat melakukan
pemeriksaan guna
mengetahui penyebab
sehingga cara
penanganannya tepat.
5 Level Of Prevention
Disability Limitation
● Mencegah proses penyakit lebih lanjut
dengan cara melakulan pengobatan
secara berkesinambungan sehingga
dapat tercapai proses pemulihan yang
baik.
● Mencegah terjadinya syok hipovolemik
dengan pemberian cairan yang cukup
● Melakukan perawatan khusus secara
berkala guna memperoleh pemuliban
kesebatan yang lebih baik.
Rehabilitation
● Rehabilitasi dalam mencegah
terjadinya penyakit diare dapat
dilakukan dengan rehabilitasi
fisik/medis apabila terdapat
gangguan kesehatan fisik akibat
penyakit diare.
● Pemberian probiotik
● Membersihkan anus dengan benar
● Menyiram tinja dengan benar
● Memasak makanan dengan
matang
6. DEMAM,
tidak
spesifik
Faktor penyebab (agent biologi)
Virus, bakteri, protozoa
Faktor Pejamu
(host)
Manusia :
• Imunitas rendah
• Persional Hygiene
rendah
• Pengetahuan, Sikap,
Perilaku rendah
Faktor lingkungan
(environment)
• Lingkungan fisik :
Sanitasi buruk
• Lingkungan non-
fisik : Tingkat sosio
ekonomi yang
rendah.
ANALISIS DEMAM BERDASARKAN SEGITIGA
EPIDEMIOLOGI
TEORI HENDRIK L. BLOOM
DEMAM
PELAYANAN
KESEHATAN
Penyuluhan mengenai PHBS
Pengadaan kader JUMANTIK
Vaksinasi tifoid, hepatitis,
haemofilus influenza
LINGKUNGAN
· FISIK: Tidak tersedianya air
bersih, sanitasi buruk, tidak
tersedia jamban, tidak tersedia
tempat pembuangan sampah
· BIOLOGI: virus, bakteri, protozoa
· SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI:
Gaya hidup penderita yang tidak
sehat
PERILAKU
Tidak mencuci tangan dengan sabun
Sanitasi buruk
Tidak mencuci tangan setelah BAB
Tidak memasak makanan dengan
matang
GENETIK : tidak ada
5 Level of Prevention
Health Promotion
● Penyediaan makanan yang sehat dan cukup (kualitas dan kuantitas)
● Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan
sampah, pembuangan tinja dan limbah
● Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat mengenai penyakit-penyakit yang memiliki gejala
demam
Spesific Protection
● Menjaga kebersihan lingkungan sekitar misalnya :selokan,kamar mandi,dapur dll
● Tidak membeli makanan dan minuman di sembarang tempat
● Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
● Mengkonsumsi makanan yang matang dan minum air yang sudah di rebus
● Menjaga kualitas sumber air yang baik dengan standar hygiene dan sanitasi yang baik
● Vaksinasi
5 Level of Prevention
Disability limitation
● Pengobatan dan peralatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi
● Pencegahan terhadap komplikasi dengan cara melakukan pengobatan dengan memerikan
terapi yang adekuat.
Rehabilitation
● Rehabilitasi fisik atau medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik setelah dirawat
di rumah sakit
Early diagnosis and prompt treatment
● Melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan, misalnya dengan cara pemeriksaan darah
● Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus
● Menyediakan fasilitas yang memadai ( laboratorium)
7. MYALGIA
Penyebab Myalgia :
• Myalgia adalah istilah medis
untuk rasa nyeri atau sakit
yang terjadi pada otot. Nyeri
umumnya memengaruhi
sebagian kecil otot di area
tertentu saja pada tubuh.
Sebagai contoh, nyeri otot di
bagian tangan saja, otot leher
saja, otot punggung saja,
atau otot kaki saja
• Cedera otot
• Stress (fisik maupun mental)
• Infeksi
• Penyakit tertentu (Anemia, Arthritis, Flu,
Pneumonia, Lupus)
• Kurang Nutrisi (Vitamin D)
Myalgia berdasarkan
segitiga epidemiologi
Host
Agent
Environment
• Virus
• Bakteri
Lingkungan fisik
• Aktivitas berlebihan
• Postur tubuh yang salah
• stress
THEORY HENDRICK L.
BLOOM
Lingkungan Perilaku Pelayanan
Kesehatan
Genetik
• Kondisi stres tinggi pada
lingkungan kerja atau
pendidikan
• Postur tubuh yang salah
• Aktivitas berlebih
Edukasi mengenai cara
peregangan otot
Dilakukan senam bersama
Tidak ada faktor keturunan
atau genetik
5 Level of Prevention
●PROMOSI KESEHATAN (HEALTH PROMOTION)
Memberikan penyuluhan
○ Mengenai myalgia dan penyebabnya
○ Edukasi postur tubuh yang baik dan pentingnya
pemanasan sebelum olahraga
●PERLINDUNGAN KHUSUS (SPECIFIC PROTECTION)
○ Menjaga IMT normal
○ Melakukan peregangan sebelum olahraga
Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis and
Prompt treatment)
○ Memeriksakan semua penderita segera secara dini disarana
pelayanan kesehatan yang memiliki gejala mialgia
○ Memberikan pengobatan yang tepat, dan istirahat yang cukup
●Disabilty Limitation
○ Mencegah proses penyakit lebih lanjut dengan melakukan
pengobatan sehingga dapat tercapai proses pemulihan yang baik.
●Rehabilitation
○ Rehabilitasi fisik atau medis untuk mencegah kecacatam fisik dan
bila terjadi gangguan gerakan
8 & 10.
FARINGITIS
AKUT
Host
Environment
Agent
Imunitas
Status gizi
Status imunisasi
- Rhinovirus, coronavirus, atau
parainfluenza, adenovirus,
Influenza, Virus Epstein-Barr,
Cytomegalovirus (CMV), virus
Rubella
-Streptokokus grup A,
Staphylococcus aureus, S.
pyogenes
Kepadatan penduduk
Trias Epidemiologi
Teori Hendrik L. Blum
Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik
Fisik : lingkungan
dengan sanitasi
buruk, sumber air
bersih tidak
memadai,
jamban tidak
sehat,Patogen
(Virus, Bakteri)
•Etika batuk tidak
menutup mulut dan
hidung
•Kebiasaan mencuci
tangan
Promotif
• Edukasi mengenai faringitis
• Edukasi mengenai PHBS
Preventif
• Menjaga jarak dengan orang yang sakit infeksi
saluran atas
• Menggunakan masker
• Menjaga kebersihan tangan dalam
menyiapkan dan memakan makanan
Kuratif
- Pengobatan pada pasien dengan faringitis
Rehabilitatif
- Kepatuhan untuk mengikuti saran dokter
Faktor keturunan atau
genetik tidak
berpengaruh pada
penyakit faringitis.
l
5 Level Of Prevention
Health Promotion
●Memberikan penyuluhan
●pentingnya menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS)
●perbaikan hygiene dan sanitasi
lingkungan, misalnya penyediaan
air bersih, pembuangan sampah,
pembuangan tinja dan limbah
●cara - cara penularan dan
pencegahan
Spesific Protection
●Perbaikan status gizi
individu/masyarakat untuk
membentuk daya tahan tubuh yang
lebih baik dan dapat melawan agen
penyakit yang akan masuk ke dalam
tubuh
●Pemberian vaksinasi sesuai umur
●Pemberian ASI eksklusif pada bayi
baru lahir
Early Diagnosis & Prompt Treatment
●Memeriksakan semua penderita
segera secara dini disarana
pelayanan kesehatan yang memiliki
gejala faringitis akut.
●Melakukan penanganan segera,
berikan pengobatan yang tepat agar
tidak menularkan penyakitnya
kepada yang lain.
5 Level Of Prevention
Disability Limitation
● Mencegah proses
penyakit lebih lanjut
dengan melakukan
pengobatan sehingga
dapat tercapai proses
pemulihan yang baik.
Rehabilitation
● Rehabilitasi fisik atau
medis apabila
terdapat gangguan
kesehatan fisik
setelah dirawat di
rumah sakit
9. Acute upper
respiratory
infections of
multiple and
unspecified sites
Host
Environment
Agent
Umur, Pekerjaan, Imunitas,
Gaya hidup, Komorbid
Virus (Coronavirus,
rhinovirus, dsb)
Bakteri (S.pyogenes,
dsb)
Fisik, Sosial-Ekonomi,
Biologi
Trias Epidemiologi
Teori Hendrik L Blum
Lingkungan Perilaku
Pelayanan
Kesehatan
Genetik
Fisik : orang yang terinfeksi,
ventilasi rumah, ruang
publik dan transportasi
publik yang buruk,
intensitas sinar matahari
dalam ruangan, sanitasi
lingkungan, serta
kepadatan hunian.
Non-fisik : lingkungan
sosial, politik, ekonomi, dan
budaya.
Tidak mencuci tangan
dengan air mengalir dan
sabun, tidak menerapkan
etika batuk dan bersin,
kebiasaan menyentuh
mulut hidung dan mata,
kebiasaan berkerumun,
tidak menggunakan
masker, merokok di tempat
dan fasilitas umum
Tiap tingkat layanan dapat
melakukan tindakan mulai
dari promotif preventif
Orang yang memiliki
riwayat keluarga dengan
penyakit penyerta
(komorbid) seperti penyakit
jantung, hipertensi,
diabetes melitus, obesitas
dan lain-lain dapat
meningkatkan risiko
keparahan dari COVID-19.
5 Level Of Prevention
Health Promotion
● Penyuluhan mengenai
ISPA
● Penyuluhan PHBS dan
gizi seimbang
● Penyuluhan bahaya
Rokok terhadap ISPA
● Mengadakan seminar
mengenai implementasi
rumah sehat
Spesific Protection
● Menggunakan masker
● Rajin mencuci tangan
setelah menyentuh
barang atau sebelum
makan
● Melakukan etika batuk
yang baik dan benar
● Melakukan vaksinasi
seperti vaksinasi
influenza
Early Diagnosis & Prompt
Treatment
● Melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
● Memberikan terapi
simtomatik, dan antibiotik
apabila terkonfirmasi
disebabkan oleh bakteri
saat pemeriksaan
penunjang
5 Level Of Prevention
Disability Limitation
● Pada pasien dengan ISPA
disarankan untuk mengonsumsi
air putih minimal 2 liter dalam
sehari untuk menjaga hidrasi
● Istirahat yang cukup
● Tidak merokok
● Mengelola stress agar imun
tetap terjaga dengan baik
Rehabilitation
● Jogging sekitar 20 - 30 menit, 2-
3 kali dalam seminggu
● Latihan pernafasan
● Berjemur dibawah sinar matahar
di pagi hari sekitar pukul 10 - 12
pagi selama 30 menit
● Melakukan desinfeksi di
lingkungan rumah
● Melakukan sterilisasi ruangan
dengan menggunakan UV
(Apabila fasilitas tersedia)
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Thank
You

More Related Content

What's hot

Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Retno Sf
 
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
Cut Ampon Lambiheue
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
Joni Iswanto
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
Joni Iswanto
 

What's hot (20)

Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
 
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
144 penyakit yang tidak boleh di rujuk (Wajib dilayani di tingkat Pelayanan P...
 
POWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptxPOWER POINT PPI.pptx
POWER POINT PPI.pptx
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Hiv dr.joni
Hiv dr.joniHiv dr.joni
Hiv dr.joni
 
Sistem informasi keperawatan
Sistem informasi keperawatanSistem informasi keperawatan
Sistem informasi keperawatan
 
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)/ Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM)
 
Materi HIV & AIDS
Materi HIV & AIDSMateri HIV & AIDS
Materi HIV & AIDS
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
 
Askep lansia panti werdha
Askep lansia panti werdhaAskep lansia panti werdha
Askep lansia panti werdha
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Review kebijakan program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
Review kebijakan program  pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia Review kebijakan program  pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
Review kebijakan program pencegahan dan pengendalian kusta dan frambusia
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakatSejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
Sejarah singkat dan perkembangan kesehatan masyarakat
 
Format pemeriksaan fisik
Format pemeriksaan fisikFormat pemeriksaan fisik
Format pemeriksaan fisik
 
Bahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaBahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencana
 
Sp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosaSp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosa
 
Kebijakan ANC terintegrasi - Triple Eliminasi.pptx
Kebijakan ANC terintegrasi - Triple Eliminasi.pptxKebijakan ANC terintegrasi - Triple Eliminasi.pptx
Kebijakan ANC terintegrasi - Triple Eliminasi.pptx
 
Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia.pptx
Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia.pptxPaparan Sosialisasi Klinis Frambusia.pptx
Paparan Sosialisasi Klinis Frambusia.pptx
 

Similar to 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas DKI Jakarta.pptx

Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
heri damanik
 

Similar to 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas DKI Jakarta.pptx (20)

Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabah
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptxInfeksi pada Usia Lanjut.pptx
Infeksi pada Usia Lanjut.pptx
 
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
 
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.pptpromosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
promosi kesehatan dan edukasi kesehatan.ppt
 
Persiapan Vaksin Lansia.pptx
Persiapan Vaksin Lansia.pptxPersiapan Vaksin Lansia.pptx
Persiapan Vaksin Lansia.pptx
 
Menjaga Pola Makan Sehat selama Pandemi [Autosaved].pptx
Menjaga Pola Makan Sehat selama Pandemi [Autosaved].pptxMenjaga Pola Makan Sehat selama Pandemi [Autosaved].pptx
Menjaga Pola Makan Sehat selama Pandemi [Autosaved].pptx
 
LEMBAR EDUKATIF
LEMBAR EDUKATIF LEMBAR EDUKATIF
LEMBAR EDUKATIF
 
LO 7.pptx
LO 7.pptxLO 7.pptx
LO 7.pptx
 
Satuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdikSatuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdik
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN.pptx
PELATIHAN KADER KESEHATAN.pptxPELATIHAN KADER KESEHATAN.pptx
PELATIHAN KADER KESEHATAN.pptx
 
Modul 17 pbr dan pbm
Modul 17   pbr dan pbmModul 17   pbr dan pbm
Modul 17 pbr dan pbm
 
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaituKesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
Kesehatan dasar basic six atau 6 program pokok puskesmas yaitu
 
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakit
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakitUpaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakit
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakit
 
Sehat dan sakit
Sehat dan sakitSehat dan sakit
Sehat dan sakit
 
PEMBINAAN KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI SETABELAN (2).ppt
PEMBINAAN KESEHATAN  CALON JAMAAH HAJI SETABELAN (2).pptPEMBINAAN KESEHATAN  CALON JAMAAH HAJI SETABELAN (2).ppt
PEMBINAAN KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI SETABELAN (2).ppt
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptx
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptxKONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptx
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptx
 
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak BerjangkitStrategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
 
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakatFaktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
Faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
 

Recently uploaded

ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
njwahidah
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
ZulAzhri
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
YesicaAprilliaPutriA
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdfASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
ASuhan kebidanan bayi baru lahir anak.pdf
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntasCytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
Cytotec di Sabah: Solusi dan Pertimbangan Penting obat aborsiterbukti tuntas
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 bulan Medan | ...
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docxContoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
Contoh Proposal - Relokasi Puskesmas.docx
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptxSosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
Sosialisasi Imunisasi HepB Bagi Nakes Tahap II.pptx
 
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandunganKimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Singkawang jual obat penggugur kandungan
 
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-rayBagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
Bagaimana cara membaca foto rontgen/x-ray
 
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandunganKimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Jambi jual obat penggugur kandungan
 

10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas DKI Jakarta.pptx

  • 1.
  • 2. Diagnosa Kode Diagnosa Jumlah pasien Essential (primary) hypertension I10 368178 Acute upper respiratory infection, unspecified J06.9 317732 Acute nasopharyngitis [common cold] J00 311575 Dyspepsia K30 226789 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin A09 100085 Unspecified fever R50.9 122582 Myalgia M79.1 90211 Acute pharyngitis, unspecified J02.9 59991 Acute upper respiratory infections of multiple and unspecified sites J06 70684 Acute pharyngitis J02 49837
  • 4. Trias Epidemiologi Host Agent Environment ●Faktor Perilaku: obes, gaya hidup ●Faktor lingkungan ●Faktor pelayanan ●Faktor risiko yang dapat dan tidak dapat dimodifikasi ● Faktor Nutrisi: Natrium ● Minuman berkafein dan beralkohol ● Pil KB, Kortikosteroid ● Resistensi insulin/Hiperisulinemia
  • 5. Teori Hendrik L. Blum Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik - •Fisik : Kondisi geografis - •Sosial budaya : kebiasaan mengkonsumsi daging, makanan berlemak. - •Ekonomi : tingkat ekonomi yang tinggi. - •Pengetahuan : kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi - •Tindakan : merokok, konsumsi garam tinggi, minum alcohol, obesitas, kurangnya aktifitas fisik - Promotif : kurangnya penyuluhan mengenai hipertensi - Preventif : kurangnya kegiatan skrining hipertensi - Kuratif : kurangnya persediaan obat anti hipertensi - Terdapat faktor herediter
  • 6. 5 Level Of Prevention Health Promotion ● Melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS- PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ● Melakukan seminar-seminar kesehatan mengenai pola makan sehat Spesific Protection ● Modifikasi gaya hidup : Menurunkan BB, menghindari rokok, olahraga • Memperhatikan asupan : Kurangi kafein, alkohol, makanan dengan kadar lemak tinggi, makanan yang diolah menggunakan garam, makanan dan minuman kaleng, makanan yang diawetkan) • Istirahat cukup (6-8 jam) dan mengendalikan stres Early Diagnosis & Prompt Treatment ● Medical check-up rutin • Melakukan pemeriksaan pada keluarga pasien • Memberikan obat sesuai indikasi • Mengedukasi pasien untuk minum obat rutin dan kontrol rutin
  • 7. 5 Level Of Prevention Disability Limitation ● Melakukan pengobatan dan perawatan khusus secara berkesinambungan dan teratur ● Mengedukasi pasien untuk rutin minum obat dan mengubah pola hidup Rehabilitation ● Rehabilitasi fisik bila terdapat gangguan fisik akibat HT (contoh : stroke) ● Rehabilitasi mental dengan memberikan motivasi dan support dari tenaga medis dan keluarga ● Rehabilitasi sosial dengan membiarkan pasien untuk tetap melakukan kegiatan dilingkungan sekitar (contoh : pasien pasca stroke dapat kembali bicara)
  • 8. 2. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
  • 9. Host Environment Agent Umur, Pekerjaan, Imunitas, Gaya hidup, Komorbid Virus (Coronavirus, rhinovirus, dsb) Bakteri (S.pyogenes, dsb) Fisik, Sosial-Ekonomi, Biologi Trias Epidemiologi
  • 10. Teori Hendrik L Blum Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik Fisik : orang yang terinfeksi, ventilasi rumah, ruang publik dan transportasi publik yang buruk, intensitas sinar matahari dalam ruangan, sanitasi lingkungan, serta kepadatan hunian. Tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, tidak menerapkan etika batuk dan bersin, kebiasaan menyentuh mulut hidung dan mata, kebiasaan berkerumun, tidak menggunakan masker, merokok di tempat dan fasilitas umum Tiap tingkat layanan dapat melakukan tindakan mulai dari promotif preventif Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit penyerta (komorbid) seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, obesitas dan lain-lain dapat meningkatkan risiko keparahan dari COVID-19.
  • 11. 5 Level Of Prevention Health Promotion ● Penyuluhan mengenai ISPA ● Penyuluhan PHBS dan gizi seimbang ● Penyuluhan bahaya Rokok terhadap ISPA ● Mengadakan seminar mengenai implementasi rumah sehat Spesific Protection ● Menggunakan masker ● Rajin mencuci tangan setelah menyentuh barang atau sebelum makan ● Melakukan etika batuk yang baik dan benar ● Melakukan vaksinasi seperti vaksinasi influenza Early Diagnosis & Prompt Treatment ● Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. ● Memberikan terapi simtomatik, dan antibiotik apabila terkonfirmasi disebabkan oleh bakteri saat pemeriksaan penunjang
  • 12. 5 Level Of Prevention Disability Limitation ● Pada pasien dengan ISPA disarankan untuk mengonsumsi air putih minimal 2 liter dalam sehari untuk menjaga hidrasi ● Istirahat yang cukup ● Tidak merokok ● Mengelola stress agar imun tetap terjaga dengan baik Rehabilitation ● Jogging sekitar 20 - 30 menit, 2- 3 kali dalam seminggu ● Latihan pernafasan ● Berjemur dibawah sinar matahar di pagi hari sekitar pukul 10 - 12 pagi selama 30 menit ● Melakukan desinfeksi di lingkungan rumah ● Melakukan sterilisasi ruangan dengan menggunakan UV (Apabila fasilitas tersedia)
  • 14. Trias Epidemiology Host Agent Environment • RHINOVIRUS Kelembapan, kepadatan penduduk • Perilaku • Daya Tahan Tubuh • Adat Kebiasaan
  • 15. TEORI HENDRIK L BLOOM Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik Fisik : orang yang terinfeksi, ventilasi rumah, ruang publikdan transportasi publik yang buruk, intensitas sinar mataharidalam ruangan, sanitasilingkungan, serta kepadatanhunian. Non-fisik : lingkungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Tidak mencuci tangan denganair mengalir dan sabun, tidak menerapkan etika batuk dan bersin, kebiasaan menyentuh mulut dan hidung, kebiasaan berkerumun, tidak menggunakan masker Tiap tingkat layanan dapatmelakukan tindakan mulai daripromotif preventif Faktor keturunan atau genetik tidak berpengaruh pada penyakit common cold.
  • 16. 5 Level Of Prevention Health Promotion ● Penjelasan mengenai faktor resiko, Gejala, serta komplikasi common cold ● Pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai cara cuci tangan dan bersin yang benar Spesific Protection ● Cuci tangan pake sabun ● Vaksinasi ● Makanan bergizi dan minum air yang cukup ● Istirahat yang cukup ● Olahraga ● Gunakan masker Early Diagnosis & Prompt Treatment Melakukan pemeriksaan pada keluarga pasien ● Memberikan obat sesuai indikasi ● Mengedukasi pasien untuk minum obat rutin dan kontrol rutin
  • 17. 5 Level Of Prevention Disability Limitation ● Pengobatan dan peralatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi ● Pencegahan terhadap komplikasi dengan cara melakukan pengobatan dengan memerikan terapi yang adekuat. Rehabilitation ● Rehabilitasi fisik atau medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik setelah dirawat
  • 19. Trias Epidemiologi Host Agent Environment ●Faktor Perilaku: obes, gaya hidup ●Faktor lingkungan ●Faktor pelayanan ●Pola makan ●Pengelolaan stress ● Infeksi H. Pylori
  • 20. 5 Level Of Prevention Health Promotion ● Melakukan seminar-seminar kesehatan mengenai pola makan sehat ● Penyuluhan mengenai dispepsia meliputi penyebab utama dan faktor risikn Spesific Protection ● Modifikasi gaya hidup : Menurunkan BB, menghindari rokok, olahraga • Memperhatikan asupan : Kurangi kafein, alkohol, makanan dengan kadar lemak tinggi, makanan yang diolah menggunakan garam, makanan dan minuman kaleng, makanan yang diawetkan) • Istirahat cukup (6-8 jam) dan mengendalikan stres Early Diagnosis & Prompt Treatment ● Diagnosis dini dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik • Memberikan obat sesuai indikasi • Mengedukasi pasien untuk minum obat rutin dan kontrol rutin
  • 21. 5 Level Of Prevention Disability Limitation ● Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter ● Menghindari obat-obatan yang dapat mengiritasi mukoa lambung Rehabilitation ● Pemulihan total pasien dan mencegah kekambuhan dyspepsia dengan menyadarkan kembali paradigm hidup sehat
  • 22. TEORI HENDRIK L. BLOOM Dispepsia PELAYANAN KESEHATAN ·PROMOTIF: Penyuluhan mengenai pola makan sehat dan hidup sehat serta menjaga berat badan ideal · PREVENTIF: Makan dengan porsi kecil namun sering, menjaga berat badan ideal, mengatasi stress dan rasa cemas, berhenti merokok · KURATIF: Pelayanan pengobatan yang dilakukan pasien ke puskesmas merupakan upaya pasien untuk mengobati dispepsia · REHABILITATIF: - LINGKUNGAN · FISIK: · BIOLOGI: Imunitas rendah · SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI: Gaya hidup penderita yang tidak sehat PERILAKU · PENGETAHUAN: Penyebab, pencegahan, pengobatan, komplikasi · SIKAP: Mengikuti penyuluhan mengenai Dispepsia · PRAKTIK: Melakukan pola hidup sehat dengan Mencuci tangan dengan baik dan benar, Makan porsi kecil namun sering, hindari makanan pedas, berlemak, minuman beralkohol berhenti merokok. GENETIK
  • 24. Trias Epidemiologi Host Agent Environment • Bakteri (E. coli) • Virus (Rotavirus) • Protozoa Tidak tersedianya jamban sehat Tidak tersedianya air bersih • Perilaku • Daya Tahan Tubuh • Adat Kebiasaan • PHBS buruk
  • 25. Teori Hendrik L Blum Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik Kondisi sanitasi yang kurang baik Hygiene perseorangan yang kurang baik Sanitasi makanan yang kurang baik Tidak menerapkan PHBS Pemberian ASI eksklusif yang rendah Pemberian makanan tambahan terlalu dini Masalah nutrisi dan imunitas tubuh. Promotif ● Edukasi mengenai gastroenteritis ● Edukasi mengenai PHBS ● Edukasi mengenai pola makan teratur Preventif - Menjaga kebersihan tangan dalam menyiapkan dan memakan makanan Kuratif - Pengobatan pada pasien dengan gastroentritis. Faktor keturunan atau genetik tidak berpengaruh pada penyakit gastritis.
  • 26. 5 Level Of Prevention Health Promotion ● Memberikan penyuluhan mengenai : ● PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat ● Cara penularan dan cara pemberantasan serta manfaat diagnosis dini ● Melakukan perbaikan lingkungan sosial Spesific Protection ● Perbaikan status gizi individu/masyarakat ● Pemberian ASI eksklusif ● Vaksinasi Early Diagnosis & Prompt Treatment ● Memeriksakan semua penderita segera secara dini disarana pelayanan kesehatan yang diduga diare. ● Melakukan penanganan segera, berikan pengobatan yang tepat agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. ● Menyediakan fasilitas yang memadai (laboratorium), agar dapat melakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab sehingga cara penanganannya tepat.
  • 27. 5 Level Of Prevention Disability Limitation ● Mencegah proses penyakit lebih lanjut dengan cara melakulan pengobatan secara berkesinambungan sehingga dapat tercapai proses pemulihan yang baik. ● Mencegah terjadinya syok hipovolemik dengan pemberian cairan yang cukup ● Melakukan perawatan khusus secara berkala guna memperoleh pemuliban kesebatan yang lebih baik. Rehabilitation ● Rehabilitasi dalam mencegah terjadinya penyakit diare dapat dilakukan dengan rehabilitasi fisik/medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik akibat penyakit diare. ● Pemberian probiotik ● Membersihkan anus dengan benar ● Menyiram tinja dengan benar ● Memasak makanan dengan matang
  • 29. Faktor penyebab (agent biologi) Virus, bakteri, protozoa Faktor Pejamu (host) Manusia : • Imunitas rendah • Persional Hygiene rendah • Pengetahuan, Sikap, Perilaku rendah Faktor lingkungan (environment) • Lingkungan fisik : Sanitasi buruk • Lingkungan non- fisik : Tingkat sosio ekonomi yang rendah. ANALISIS DEMAM BERDASARKAN SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
  • 30. TEORI HENDRIK L. BLOOM DEMAM PELAYANAN KESEHATAN Penyuluhan mengenai PHBS Pengadaan kader JUMANTIK Vaksinasi tifoid, hepatitis, haemofilus influenza LINGKUNGAN · FISIK: Tidak tersedianya air bersih, sanitasi buruk, tidak tersedia jamban, tidak tersedia tempat pembuangan sampah · BIOLOGI: virus, bakteri, protozoa · SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI: Gaya hidup penderita yang tidak sehat PERILAKU Tidak mencuci tangan dengan sabun Sanitasi buruk Tidak mencuci tangan setelah BAB Tidak memasak makanan dengan matang GENETIK : tidak ada
  • 31. 5 Level of Prevention Health Promotion ● Penyediaan makanan yang sehat dan cukup (kualitas dan kuantitas) ● Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah ● Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat mengenai penyakit-penyakit yang memiliki gejala demam Spesific Protection ● Menjaga kebersihan lingkungan sekitar misalnya :selokan,kamar mandi,dapur dll ● Tidak membeli makanan dan minuman di sembarang tempat ● Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan ● Mengkonsumsi makanan yang matang dan minum air yang sudah di rebus ● Menjaga kualitas sumber air yang baik dengan standar hygiene dan sanitasi yang baik ● Vaksinasi
  • 32. 5 Level of Prevention Disability limitation ● Pengobatan dan peralatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi ● Pencegahan terhadap komplikasi dengan cara melakukan pengobatan dengan memerikan terapi yang adekuat. Rehabilitation ● Rehabilitasi fisik atau medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik setelah dirawat di rumah sakit Early diagnosis and prompt treatment ● Melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan, misalnya dengan cara pemeriksaan darah ● Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus ● Menyediakan fasilitas yang memadai ( laboratorium)
  • 34. Penyebab Myalgia : • Myalgia adalah istilah medis untuk rasa nyeri atau sakit yang terjadi pada otot. Nyeri umumnya memengaruhi sebagian kecil otot di area tertentu saja pada tubuh. Sebagai contoh, nyeri otot di bagian tangan saja, otot leher saja, otot punggung saja, atau otot kaki saja • Cedera otot • Stress (fisik maupun mental) • Infeksi • Penyakit tertentu (Anemia, Arthritis, Flu, Pneumonia, Lupus) • Kurang Nutrisi (Vitamin D)
  • 35. Myalgia berdasarkan segitiga epidemiologi Host Agent Environment • Virus • Bakteri Lingkungan fisik • Aktivitas berlebihan • Postur tubuh yang salah • stress
  • 36. THEORY HENDRICK L. BLOOM Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik • Kondisi stres tinggi pada lingkungan kerja atau pendidikan • Postur tubuh yang salah • Aktivitas berlebih Edukasi mengenai cara peregangan otot Dilakukan senam bersama Tidak ada faktor keturunan atau genetik
  • 37. 5 Level of Prevention ●PROMOSI KESEHATAN (HEALTH PROMOTION) Memberikan penyuluhan ○ Mengenai myalgia dan penyebabnya ○ Edukasi postur tubuh yang baik dan pentingnya pemanasan sebelum olahraga ●PERLINDUNGAN KHUSUS (SPECIFIC PROTECTION) ○ Menjaga IMT normal ○ Melakukan peregangan sebelum olahraga
  • 38. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis and Prompt treatment) ○ Memeriksakan semua penderita segera secara dini disarana pelayanan kesehatan yang memiliki gejala mialgia ○ Memberikan pengobatan yang tepat, dan istirahat yang cukup ●Disabilty Limitation ○ Mencegah proses penyakit lebih lanjut dengan melakukan pengobatan sehingga dapat tercapai proses pemulihan yang baik. ●Rehabilitation ○ Rehabilitasi fisik atau medis untuk mencegah kecacatam fisik dan bila terjadi gangguan gerakan
  • 40. Host Environment Agent Imunitas Status gizi Status imunisasi - Rhinovirus, coronavirus, atau parainfluenza, adenovirus, Influenza, Virus Epstein-Barr, Cytomegalovirus (CMV), virus Rubella -Streptokokus grup A, Staphylococcus aureus, S. pyogenes Kepadatan penduduk Trias Epidemiologi
  • 41. Teori Hendrik L. Blum Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik Fisik : lingkungan dengan sanitasi buruk, sumber air bersih tidak memadai, jamban tidak sehat,Patogen (Virus, Bakteri) •Etika batuk tidak menutup mulut dan hidung •Kebiasaan mencuci tangan Promotif • Edukasi mengenai faringitis • Edukasi mengenai PHBS Preventif • Menjaga jarak dengan orang yang sakit infeksi saluran atas • Menggunakan masker • Menjaga kebersihan tangan dalam menyiapkan dan memakan makanan Kuratif - Pengobatan pada pasien dengan faringitis Rehabilitatif - Kepatuhan untuk mengikuti saran dokter Faktor keturunan atau genetik tidak berpengaruh pada penyakit faringitis. l
  • 42. 5 Level Of Prevention Health Promotion ●Memberikan penyuluhan ●pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ●perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah ●cara - cara penularan dan pencegahan Spesific Protection ●Perbaikan status gizi individu/masyarakat untuk membentuk daya tahan tubuh yang lebih baik dan dapat melawan agen penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh ●Pemberian vaksinasi sesuai umur ●Pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir Early Diagnosis & Prompt Treatment ●Memeriksakan semua penderita segera secara dini disarana pelayanan kesehatan yang memiliki gejala faringitis akut. ●Melakukan penanganan segera, berikan pengobatan yang tepat agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain.
  • 43. 5 Level Of Prevention Disability Limitation ● Mencegah proses penyakit lebih lanjut dengan melakukan pengobatan sehingga dapat tercapai proses pemulihan yang baik. Rehabilitation ● Rehabilitasi fisik atau medis apabila terdapat gangguan kesehatan fisik setelah dirawat di rumah sakit
  • 44. 9. Acute upper respiratory infections of multiple and unspecified sites
  • 45. Host Environment Agent Umur, Pekerjaan, Imunitas, Gaya hidup, Komorbid Virus (Coronavirus, rhinovirus, dsb) Bakteri (S.pyogenes, dsb) Fisik, Sosial-Ekonomi, Biologi Trias Epidemiologi
  • 46. Teori Hendrik L Blum Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Genetik Fisik : orang yang terinfeksi, ventilasi rumah, ruang publik dan transportasi publik yang buruk, intensitas sinar matahari dalam ruangan, sanitasi lingkungan, serta kepadatan hunian. Non-fisik : lingkungan sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, tidak menerapkan etika batuk dan bersin, kebiasaan menyentuh mulut hidung dan mata, kebiasaan berkerumun, tidak menggunakan masker, merokok di tempat dan fasilitas umum Tiap tingkat layanan dapat melakukan tindakan mulai dari promotif preventif Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit penyerta (komorbid) seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, obesitas dan lain-lain dapat meningkatkan risiko keparahan dari COVID-19.
  • 47. 5 Level Of Prevention Health Promotion ● Penyuluhan mengenai ISPA ● Penyuluhan PHBS dan gizi seimbang ● Penyuluhan bahaya Rokok terhadap ISPA ● Mengadakan seminar mengenai implementasi rumah sehat Spesific Protection ● Menggunakan masker ● Rajin mencuci tangan setelah menyentuh barang atau sebelum makan ● Melakukan etika batuk yang baik dan benar ● Melakukan vaksinasi seperti vaksinasi influenza Early Diagnosis & Prompt Treatment ● Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. ● Memberikan terapi simtomatik, dan antibiotik apabila terkonfirmasi disebabkan oleh bakteri saat pemeriksaan penunjang
  • 48. 5 Level Of Prevention Disability Limitation ● Pada pasien dengan ISPA disarankan untuk mengonsumsi air putih minimal 2 liter dalam sehari untuk menjaga hidrasi ● Istirahat yang cukup ● Tidak merokok ● Mengelola stress agar imun tetap terjaga dengan baik Rehabilitation ● Jogging sekitar 20 - 30 menit, 2- 3 kali dalam seminggu ● Latihan pernafasan ● Berjemur dibawah sinar matahar di pagi hari sekitar pukul 10 - 12 pagi selama 30 menit ● Melakukan desinfeksi di lingkungan rumah ● Melakukan sterilisasi ruangan dengan menggunakan UV (Apabila fasilitas tersedia)
  • 49. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik Thank You