Saat ini pemerintah telah menghimbau agar seluruh masyarakat bersiap untuk menjalani hidup New Normal di tengah pandemi Coronavirus disease 2019 (COVID-19) ini. New Normal merupakan perubahan perilaku atau kebiasaan dengan tetap menjalani aktivitas seperti biasa dan selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Sebagai kaum terpelajar sudah seharusnya kita ikut berperan dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Peran tersebut dapat dilakukan dengan mengkondisikan kampus dan para civitas akademiknya terbebas dari penyalahgunaan narkoba serta menjadi penggerak dalam upaya Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Kegiatan pembelajaran di lingkungan Universitas Gadjah Mada yang dilakukan secara Daring memberikan keuntungan diantaranya mempunyai waktu lebih banyak bersama keluarga dan dapat membatasi diri dalam berinteraksi dari lingkungan luar.
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
More Related Content
Similar to ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)”
Similar to ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)” (20)
ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)”
1. See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/361074145
ESSAY DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020 - “Peran Mahasiswa Dalam Upaya
Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN)”
Experiment Findings · June 2022
DOI: 10.13140/RG.2.2.25034.44482
CITATIONS
0
READS
11
1 author:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Materi Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir View project
Thesis View project
Luhur Moekti Prayogo
Universitas PGRI Ronggolawe
154 PUBLICATIONS 62 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Luhur Moekti Prayogo on 03 June 2022.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
2. ESSAI DIKLAT KADER ANTI NAPZA 2020
“Peran Mahasiswa Dalam Upaya Program Pencegahan, Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)”
Oleh:
Luhur Moekti Prayogo
19/ 449597/ PTK/ 12856
Magister Teknik Geomatika - Universitas Gadjah Mada
Latar Belakang
Saat ini pemerintah telah menghimbau agar seluruh masyarakat bersiap untuk menjalani
hidup New Normal di tengah pandemi Coronavirus disease 2019 (COVID-19) ini. New
Normal merupakan perubahan perilaku atau kebiasaan dengan tetap menjalani aktivitas seperti
biasa dan selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Sebagai kaum
terpelajar sudah seharusnya kita ikut berperan dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba
di masyarakat. Peran tersebut dapat dilakukan dengan mengkondisikan kampus dan para civitas
akademiknya terbebas dari penyalahgunaan narkoba serta menjadi penggerak dalam upaya
Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kegiatan pembelajaran di lingkungan Universitas Gadjah Mada yang dilakukan secara Daring
memberikan keuntungan diantaranya mempunyai waktu lebih banyak bersama keluarga dan
dapat membatasi diri dalam berinteraksi dari lingkungan luar.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin pada perayaan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI
2020) secara virtual, Jumat (26/6/2020), mengungkapkan bahwa penyalahgunaan narkoba
meningkat pada 2019. “Data BNN menyebutkan bahwa angka penyalahgunaan narkoba di
Indonesia tahun 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10-59 tahun. Tahun 2019
naik menjadi 3,6 juta,”. Sedangkan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di 2018
mencapai angka 2,29 juta. Adapun kelompok masyarakat yang paling rawan terpapar barang
haram ini adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial.
Pada tataran global, lembaga PBB yang mengurusi masalah narkotika, pada 2018 menyebutkan
sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6% dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah
mengonsumsi narkoba.
3. Narkotika, menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika (“UU 35/2009”), adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Pelaksanaan P4GN seperti yang telah terkandung dalam Inpres
Presiden RI Nomor 12 Tahun 2011 menegaskan bahwa setiap elemen masyarakat bertanggung
jawab menyelamatkan generasi bangsa terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Pendekatan yang dilakukan dalam tulisan ini adalah PEDULI (Peduli pada diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan sekitar).
1. Peduli Diri Sendiri
Peduli pada diri sendiri lebih kepada bagaimana kita menyadari bahwa kita memiliki
kewajiban untuk menjaga, merawat dan melindungi diri kita sendiri sama seperti kita
melakukannya pada orang lain. Ini berarti orang yang tidak peduli dengan dirinya sendiri tidak
sama dengan orang yang terlalu peduli pada orang lain. Status menjadi mahasiswa lebih banyak
diuntungkan dalam perolehan informasi dunia luar salah satunya informasi terkait Narkoba.
Mahasiswa belajar mengenai dampak buruk, penyalahgunaan, dan pemanfataannya.
Mahasiswa memperoleh berbagai informasi baik dari seminar, webinar, membaca buku,
literatur, dan internet. Pendidikan yang diperoleh dari lingkungan kampus, dapat membentuk
berbagai kegiatan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), forum dosen-mahasiswa, kegiatan
yang mengundang tokoh nasional, polisi agar dapat menambah wawasan mengenai
penyalahgunaan narkoba.
2. Peduli Orang Lain
Mengutip dari Les Giblin "Anda tidak bisa membuat orang lain merasa penting dengan
kehadiran Anda jika Anda secara diam-diam merasa bahwa ia bukan siapa-siapa.”. Kepedulian
terhadap orang lain merupakan modal yang besar dalam upaya penanggulangan narkoba.
Melihat dari berbagai kasus yang pernah terjadi, banyak pelaku penyalahgunaan narkoba dari
remaja yang salah pergaulan. Melaui berbagai pengabdian kepada masyarakat baik ketika
Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun setelah lulus dapat dilakukan untuk mencegah upaya
penyalahgunaan Narkoba melalui program penyuluhan. Salah satu penyebab timbulnya tindak
kejahatan serta konflik di masyarakat adalah penyalahgunaan narkoba. Maraknya peredaran
narkotika dan obat-obatan terlarang di berbagai daerah di Indonesia telah memakan banyak
korban. Kecenderungan jumlah pengguna narkoba khususnya dikalangan generasi muda setiap
4. tahun semakin meningkat. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menulis baik di
facebook, instagram, twitter, dan blog mengenai isu narkoba saat ini.
3. Peduli Lingkungan Sekitar
Kaum terpelajar seperti mahasiswa dan dosen dapat melakukan riset sesuai bidang ilmu
masing-masing. Mahasiswa teknik melakukan penelitian mengenai peningkatan kasus
penyalahgunaan narkoba dan hasilnya dapat dipublikasikan melalui internet atau informasi
digital lainnya yang mudah dipahami masyarakat umum. Mahasiswa sosial dapat melakukan
riset dengan melihat pola sebaran narkoba dimasyarakat, karakteristik lingkungan dan
pergaulan. Mahasiswa studi agama dapat memberikan edukasi kepada msayarakat melalui
mimbar-mimbar pendidikan dalam segi religius. Mahasiswa biologi, bioteknologi, dan
biokimia dapat melakukan riset megenai obat terbaru dari alam yang dapat digunakan untuk
terapi serta penyembuhan bagi yang sudah mengalami kecanduan narkoba.
Kesimpulan
Upaya dalam penanggulangan narkoba memerlukan berbagai pihak yang terlibat baik
mahasiswa, civitas akademik, dan masyarakat umum. Universitas Gadjah Mada sesuai Tri
Dharma perguruan tinggi sudah seharusnya melakukan dan mengaplikasikan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara intensif meskipun di tengah pandemi
COVID-19 sekarang. Solusinya, institusi kampus melakukan integrasi dan sinergi dengan
Kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), pimpinan mahasiswa dan sebagainya. Sehingga
mereka dapat melakukan sharing informasi secara intensif. Sehingga ada pengawasan tentang
gerak-gerik mahasiswa supaya mereka tidak melakukan hal-hal yang dilarang undang-undang.
Solusi-solusi tersebut sudah diterapkan seperti Universitaa Al Azhar Indonesia yang
mendapatkan penghargaan sebagai kampus yang bersih dari narkoba dari BNN. Dengan
PEDULI mahasiswa dan seluruh civitas akademika menjadi motor penggerak dalam upaya
kampus bebas Narkoba.
5. Refrensi
https://dafidsuki.wordpress.com/2015/01/30/peran-mahasiswa-dalam-upaya-kampus-bebas-
narkoba/ (Diakses 4 Oktober 2020).
https://puslitdatin.bnn.go.id/ (Diakses 4 Oktober 2020).
https://www.hukumonline.com/UUNarkotika (Diakses 4 Oktober 2020).
https://www.kompasiana.com/robbikhadafi/5d41efda0d82306e7a2b4982/ini-solusi-agar-
kampus-bebas-narkoba (Diakses 4 Oktober 2020).
Inpres Presiden RI Nomor 12 Tahun 2011,
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
View publication stats
View publication stats