SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
ARTIKEL
       KEGIATAN PPM PROGRAM REGULAR TAHUN 2010




 PEMBERDAYAAN GURU UKS DALAM PENCEGAHAN
MASALAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN HIV/AIDS




                            Oleh:

                       Prijo Sudibjo
                    Novita Intan Arovah
                 Rachmah Laksmi Ambardini
                     Achmad Jatmiko
                       Aditya S Budi
                     Haditya M Nurman




  Dibiayai oleh Dana DIPA UNY Sub Kegiatan 00539 Akun 525112
  Tahun Anggaran 2010 Nomor Kontrak 178 b 7/H.34.22/PM/2010




          LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT
           UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
                     TAHUN 2010



                                                               1
Pemberdayaan Guru UKS dalam Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan

                                   HIV/AIDS

                                  Prijo Sudibjo

                        Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNY.



ABSTRAK
       Penyalahgunaan narkoba serta peningkatan prevalensi HIV/AIDS dikalangan
remaja cenderung semakin meningkat. Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba
dan HIV/AIDS diduga dipengaruhi oleh masih rendahnya pengetahuan, sikap, dan
perilaku remaja terhadap permasalahan tersebut. Guru UKS memegang peran penting
dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan
HIV/AIDS di sekolah, terutama dalam memberikan informasi yang benar terhadap
masalah narkoba dan HIV/AIDS.
       Metode pengabdian yang digunakan adalah active and parcipatory learning
melalui ceramah, diskusi, serta presentasi. Materi pelatihan meliputi fisiologi
kesehatan remaja dan kesehatan mental remaja dan strategi guru UKS dalam
pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. Kegiatan ini diikuti oleh peserta
berjumlah 25 orang guru UKS tingkat SMP yang mewakili kabupaten dan kotamadya
di DIY.
       Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu
terdapat peningkatan pengetahuan guru UKS tentang narkoba dan HIV/AIDS serta
guru UKS mampu menyusun strategi pencegahan masalah narkoba dan HIV/AIDS di
lingkungan sekolah.


Kata kunci: Guru UKS, Pencegahan masalah narkoba, HIV/AIDS.


ABSTRACT
       Narcotics abuse and the incidence of HIV/AIDS in adolescence is increasing.
The increase of narcotics abuse and incidence HIV/AIDS is due to the lack of
knowledge about narcotics and HIV/AIDS among the adolescence. UKS teacher plays
important role in the prevention of narcotics abuse and increase transmition of
HIV/AIDS.


                                                                                2
The method used in this community service is active and participatory
learning through teaching, discussion, and presentation. The material discussed in this
activity were the physiology and health mental of adolescence and school strategy to
prevent narcotics abuse and increase transmition of HIV/AIDS. The participant of
this activity was 25 UKS teachers from DIY region.
       The result of this community service were that there were the increase of UKS
teacher knowledge about the characteristics of narcotics abuse and HIV/AIDS
transmition. UKS teachers were also able to outline school strategic plan to prevent
narcotics abuse and transmition of HIV/AIDS.
Keywords: UKS teacher, narcotics abuse, HIV/AIDS




PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

       Jumlah total pengguna narkoba di seluruh dunia saat ini diperkirakan 185 juta
orang atau 3 % dari populasi global. Jenis narkoba yang paling banyak digunakan
adalah cannabis/ganja    (sekitar 150 juta orang), diikuti oleh stimulan golongan
amfetamin (sekitar 30 juta orang menggunakan amfetamin dan 8 juta ekstasi), sekitar
13 juta orang menggunakan kokain dan 15 juta orang menggunakan opiate (heroin,
morfin, dan turunannya). Sementara itu, penggunaan narkoba jenis suntikan
meningkat dan hal ini diduga berkaitan dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS
melalui jarum suntik yang terkontaminasi.
       Penyalahgunaan narkoba telah menjadi persoalan serius di hampir seluruh
wilayah Indonesia. Pada tahun 2009, kasus penyalahgunaan narkoba di Daweah
Istimewa Yogyakarta menempati peringkat kedua setelah DKI Jakarta dengan
pengguna sebanyak 8.980 orang (data POLDA DIY, 2009).                  Daerah rawan
penyalahgunaan narkoba di DIY meliputi Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kotamadya
Yogyakarta. Data dari Dinas Kesehatan DIY tahun 2009 menyebutkan bahwa jumlah
kasus HIV/AIDS meningkat dari 699 orang menjadi 839 orang. Meningkatnya kasus
penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS diduga dipengaruhi oleh masih rendahnya
pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap permasalahan tersebut.
       Masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS merupakan masalah serius
yang berpotensi menjadi ancaman bagi generasi muda. Remaja menjadi target utama


                                                                                     3
para pengedar narkoba mengingat perkembangan emosional yang masih labil. Remaja
yang berada dalam tahap pencarian identitas sering mudah dipengaruhi untuk
mencoba atau menggunakan narkoba supaya diterima secara sosial di lingkungnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, guru di sekolah, termasuk guru UKS memegang peran
penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan
HIV/AIDS di sekolah, terutama dalam memberikan informasi yang benar terhadap
masalah narkoba dan HIV/AIDS. Sekolah adalah salah satu media yang strategis
untuk membantu membangun kesadaran terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS di
kalangan remaja, yaitu melalui pendidikan kepada para siswanya. Berdasarkan situasi
tersebut di atas, maka perlu dilakukan suatu pelatihan pencegahan masalah
penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS bagi guru UKS tingkat SMP di DIY.



B. Tinjauan Pustaka

    a.          Narkoba
         Narkoba adalah narkotika dan obat-obat berbahaya. Penggunaan narkoba
berdampak pada kehidupan dan kesehatan seseorang. Besar kecilnya dampak
tergantung pada kondisi seseorang, jenis zat yang digunakan, jumlah dan metode yang
digunakan (Koob, 1997). Penyalahgunaan narkoba merupakan faktor utama
menyebarnya infeksi HIV/AIDS. Berbagi peralatan dalam menggunakan narkoba
dapat menyebarkan HIV dan hepatitis, dan penyalahgunaan narkoba sering terkait
dengan aktivitas seksual yang tidak aman (Turner, 1998).


   b. Alasan menggunakan narkoba
         Pengguna narkoba menggunakan        narkoba dengan tujuan mendapat efek
dalam jangka pendek. Killpatrick (2000) menyatakan beberapa faktor          penyebab
penyalahgunaan narkoba antara lain sebagai berikut:
   1) Individual. Remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan emosi. Ada
         kebutuhan untuk diterima di kelompoknya dan apabila menghadapi stres atau
         situasi yang menekan, terkadang mereka tidak mempunyai keterampilan untuk
         mengatasinya, sehingga narkoba dilihat sebagai jalan keluar dari masalah yang
         mereka hadapi.
   2) Keluarga dan teman. Remaja belajar tentang narkoba dari keluarga atau teman.
         Sering anak tinggal dalam keluarga yang merokok, minum alkohol,


                                                                                    4
menggunakan obat-obatan melihat bahwa melakukan hal-hal tersebut adalah
       normal. Mereka juga percaya bahwa obat-obatan (narkoba) membantu
       menreka menghilangkan stres, kecemasan, dan lain sebagainya. Teman atau
       kelompok mempunyai peran besar bagi remaja dan ada sebagian dari mereka
       menganggap bahwa menggunakan narkoba normal dan merupakan bagian dari
       pertumbuhan ke arah dewasa.
   3) Masyarakat. Pesan-pesan dari media, teman, orang tua, sekolah atau tempat
       kerja sering kontradiktif atau berbenturan dengan pengalaman yang ditemui
       remaja. Remaja sering menggunakan narkoba karena coba-coba dengan teman
       atau untuk alasan bersenang-senang.
   4) Faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud termasuk hukum yang
       mengontrol suplai dan ketersediaan narkoba, iklan rokok dan adanya akses ke
       narkoba.


    c. Jenis-jenis narkoba yang sering disalahgunakan
       Terdapat banyak jenis narkoba yang digunakan. Sebagian besar obat-obatan
yang disalahgunakan dipasarkan dengan berbagai nama dagang dan nama populer.
Koob (2007) mengklasifikasikannya berdasarkan efeknya pada sistem saraf pusat,
yaitu depresan, stimulan, dan halusinogen.
   1) Depresan
       Golongan depresan memperlambat atau menekan sistem saraf pusat, yang
       termasuk golongan ini adalah alkohol, opiat dan opioid (heroin, morfin,
       kodein, metadon, dan petidin), canabis (marijuana/ganja), transquiliser dan
       hipnotik (rohipnol, valium, mogadon), barbiturat, serta solvent dan inhalan
       (lem, minyak cat). Pada dosis sedang, depresan dapat membuat pemakainya
       merasa relaks. Beberapa depresan menyebabkan euforia atau perasaan tenang.
       Obat golongan ini digunakan untuk meredakan kecemasan atau stres. Oleh
       karena memperlambat sistem saraf, depresan mempengaruhi koordinasi,
       konsentrasi, dan pengambilan keputusan. Pada dosis yang lebih besar,
       depresan dapat menyebabkan ketidaksadaran karena menekan pernafasan dan
       denyut jantung. Bicara tidak jelas dan gerakan tidak terkoordinasi. Efek lain
       termasuk mual, muntah, dan bahkan kematian. Jika digunakan dengan obat
       depresan lain akan meningkatkan efek dan bahaya overdosis.
   2) Stimulan


                                                                                  5
Stimulan digunakan jutaan orang setiap hari. Kopi, teh, minuman cola
       mengandung kafein, yang termasuk stimulan ringan. Nikotin dalam tembakau
       juga suatu stimulan. Stimulan lain seperti efedrin sering dipakai untuk
       pengobatan asma. Stimulan yang lebih kuat yaitu amfetamin. Amfetamin
       merupakan obat yang dibuat secara kimiawi dan merupakan stimulan kuat.
       Sebagian besar diproduksi dan dijual secara ilegal. Amfetamin dapat
       dilarutkan dalam jus, dihisap atau disuntikkan intravena. Oleh karena tidak
       diketahui kekuatan efek amfetamin ilegal, kasus overdosis atau kematian
       sering terjadi. Dengan meningkatnya dosis, pengguna menjadi agresif dan
       cenderung melakukan tindakan kekerasan. Gejala penghentian mendadak
       diantaranya keletihan, gangguan tidur, iritabilitas, kelaparan, dan depresi
       berat.
   3) Halusinogen
       Obat halusiogen menimbulkan distorsi realitas, yang termasuk golongan ini
       adalah cannabis (ganja), LSD, meskalin, ekstasi, dan ketamin. Efek negatif
       halusinogen diantaranya panik, paranoid, dan hilangnya kontak dengan
       realitas. Pada kasus ekstrim, dapat menimbulkan perilaku yang berbahaya
       seperti berjalan di keramaian lalu lintas atau melompat dari atap. Mengemudi
       di bawah pengaruh hausinogen sangat berbahaya.


    d. HIV/AIDS
       HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Human
berarti bahwa infeksi ini ditularkan dari seseorang ke orang lain. Immunodeficiency
berarti bahwa virus tersebut melemahkan sistem imun dan sebagai hasilnya tubuh
tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari penyakit (Sullivan, 1998).
       AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Istilah acquired berarti bukan keturunan, tetapi didapat melalui perilaku spesifik,
berupa kontak dengan sumber penyakit, misalnya melalui partner seksual yang
terinfeksi. Immune berarti kemampuan untuk melawan penyakit, merujuk pada sistem
pertahanan tubuh alami yang menyediakan perlindungan dari penyakit. Deficiency
berarti hilangnya kemampuan untuk melawan penyakit karena lemahnya sistem imun.
Syndrome berarti sekelompok tanda dan gejala yang dihasilkan sebagai manifestasi
klinis suatu penyakit (Sullivan et al., 1998).



                                                                                 6
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS sehingga melemahkan sistem
imun. Seseorang dengan HIV dapat terlihat sehat untuk waktu yang lama. Penderita
dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Jadi, jika seseorang terdapat
virus HIV, maka disebut HIV positif. AIDS meyebar dengan cepat di selutuh dunia,
khususnya di negara-negara berkembang. Sampai saat ini belum ada obat untuk
AIDS. Obat antiretroviral berfungsi mencegah berkembangbiaknya virus dan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Tidak ada vaksin untuk HIV/AIDS dan infeksi
HIV/AIDS dapat dicegah.
       Terdapat window period dalam HIV/AIDS, yaitu waktu yang diperlukan tubuh
untuk membentuk sejumlah antibodi sesudah terinfeksi HIV. Selama periode ini
seseorang yang terinfeksi sudah mampu menularkan HIV. HIV tidak menular melalui
aktivitas harian di sekolah atau aktivitas sosial, udara, air, bahkan berdekatan dengan
penderita. HIV menular melalui hubungan seksual, darah yang terinfeksi (transfusi
darah yang terinfeksi HIV, alat-alat yang diguanakan seorang penderita HIV seperti
tindik telinga, tato), jarum suntik yang terinfeksi HIV, dan melalui ibu yang terinfeksi
HIV kepada bayi yang dikandungnya (Sullivan et al., 1998).
       Remaja berada di pusat epidemik HIV/AIDS dan sangat berisiko tertular
karena seringkali tidak mempunyai akses informasi, pengetahuan, dan keterampilan
cukup terkait dengan HIV/AIDS. Selain itu, remaja berada dalam periode coba-coba
dengan seks dan obat-obatan. Remaja diharapkan menjadi ujung tombak perjuangan
melawan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS (Weinberg, 1998).


    e. Keterkaitan Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS
       Penggunaan narkoba jenis suntikan berpotensi menularkan HIV/AIDS. Saat
darah dari pengguna narkoba yang treinfeksi HIV ditularkan ke pengguna yang belum
tretular, HIV bisa menginfeksi. Jarum dan syringe suntikan merupakan alat yang
dapat menularkan darah terinfeksi HIV (Kilpatrick, 2000). Berbagi dan menggunakan
jarum dan syrynge bersama-sama sangat berperan dalam penyebaran HIV. Beberapa
tahun belakangan, remaja merupakan populasi terbesar yang terinfeksi HIV. Orang
yang menggunakan narkoba suntikan dan berbagi jarum bersama berisiko tinggi
terifeksi HIV karena HIV ditularkan sangat mudah melalui penggunaan jarum
bersama. Transmisi HIV diantara pengguna narkoba suntikan pada partner seks atau
orang yang berbagai jarum atau kepada bayi yang dikandung meupakan faktor utama
penularan HIV.


                                                                                      7
Penularan HIV juga terjadi dari hubungan seksual diantara pengguna narkoba
non-suntikan. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan melakukan aktivitas seksual yang
tidak terproteksi atau berganti-ganti pasangan (Kilpatrick et al., 2000).


C. Identifikasi dan Perumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisis situasi yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut:
   1. Makin tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di DIY
   2. Makin tingginya kasus HIV/AIDS di DIY
   3. Masih terbatasnya pengetahuan, sikap dan perilaku remaja terhadap masalah
        narkoba dan HIV/AIDS.
   4. Remaja usia sekolah merupakan usia yang rawan dalam penyalahgunaan
        narkoba yang pada akhirnya juga juga meningkatkan resiko HIV/AIDS
   5. Belum adanya upaya pemberdayaan guru UKS sebagai ujung tombak sekolah
        dalam memberikan informasi masalah penyalahgunaan narkoba dan
        HIV/AIDS kepada para siswanya sebagai bentuk pencegahan terhadap
        peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS



b. Rumusan Masalah

    Bagaimana      pemberdayaan       guru    UKS      dalam     pencegahan   masalah
    penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS?



D. Tujuan Kegiatan PPM

Tujuan umum pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan guru UKS dalam
pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah. Tujuan
khusus dari pelatihan ini adalah sebagai berikut:
   a.    Membantu guru menganalisis informasi dasar, pesan inti, nilai-nilai dan
        praktik terkait dengan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
   b. Membantu guru menyiapkan rencana pembelajaran, mengembangkan materi
        terkait masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.



                                                                                   8
E. Manfaat Kegiatan PPM

       Pelaksanakan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
    a. Terciptanya pola pendidikan yang efektif dalam pencegahan masalah
           penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
    b. Bagi sekolah: dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
           sekolah, khususnya masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.


METODE KEGIATAN PPM

A. Khalayak Sasaran kegiatan PPM

       Khalayak sasaran dalam pengabdian ini adalah guru-guru UKS SMP di DIY
sejumlah lebih kurang 25 orang. Guru guru tersebut berasal dari 4 kabupaten di
lingkungan DIY dan kotamadya Yogyakarta. Dari kabupaten Bantul sejumlah 10
orang, Sleman sejumlah 8 orang, Kulon Progo sejumlah 1 orang dan Gunung Kidul
sejumlah 1 orang. Dipilihnya guru UKS SMP dikarenakan makin mudanya usia
penyalahgunaan narkoba, sehingga diharapkan sejak usia SMP siswa sudah memiliki
pengetahuan, sikap, dan perilaku yang benar terhadap permasalahan narkoba dan
HIV/AIDS.



B. Metode Kegiatan PPM

       Metode yang digunakan yaitu active dan parcipatory learning, yang meliputi
ceramah, praktik penanganan melalui simulasi kasus, dan dilanjutkan dengan diskusi.



C. Langkah-langkah Kegiatan PPM

       Kegiatan PPM diawali dengan persiapan materi dan teknis pelaksanaan PPM.
a. Persiapan Materi
       Secara umum materi dibagi menjadi :
   1. Fisiologi Kesehatan Fisik dan Mental Remaja
   2. Konsep Teoritik HIV dan AIDS
   3. Konsep Teoritik Narkoba
   4. Strategi Sekolah dalam Pencegahan Penyebaran HIV dan AIDS



                                                                                  9
5. Strategi Sekolah dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
b. Persiapan Teknis
       Persiapan teknis, berupa persiapan tempat dan persiapan mengundang peserta
dari semua kabupaten dan kotamadya di DIY.
c. Pelaksanaan Kegiatan PPM
       Kegiatan ceramah dan diskusi interaktif kemudian dilanjutkan dengan laporan
kasus atau simulasi kasus beserta penyusunan rencana strategis sekolah dalam rangka
mencegah penyebaran HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkoba.
       Strategi penyampaian materi diawali dengan pertanyaan untuk mengevaluasi
pengetahuan dan sikap peserta terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS, kemudian
materi disampaikan, disertai gambar-gambar visualisasi berbagai jenis narkoba dan
efeknya terhadap otak serta jalur-jalur penularan HIV/AIDS. Selanjutnya peserta
diberikan simulasi kasus, dibagi dalam kelompok kecil dan diajak untuk merujuk pada
lembar fakta (factsheet) untuk meluruskan pengertian yang keliru. Setelah itu, tiap
kelompok diberi tugas menyusun strategi pencegahan masalah narkoba dan
HIV/AIDS di sekolah. Hasil tiap kelompok ditampilkan dan diberi masukan.
D. Faktor Pendukung dan penghambat

Faktor Pendukung:

     Tuntutan    sebagai    guru   profesional    menuntut   guru    untuk     senantiasa
mengembangkan      diri,   sehingga   dewasa     ini   cenderung    untuk    bersemangat
memanfaatkan peluang pengembangan diri. Secara khusus terjadinya peningkatan
kasus HIV dan AIDS serta penyalahgunaan Narkoba meningkatkan motivasi guru
UKS untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang HIV dan AIDS. Hal ini
terbukti dari tingkat kehadiran peserta dan partisipasi aktif peserta dalam mengikuti
kegiatan dan penugasan.



Faktor penghambat:

     Guru UKS merupakan peran fungsional yang dapat diampu oleh guru dari
berbagai bidang studi. Sebagian besar dari mereka merupakan guru pengampu mata
pelajaran rumpun biologi akan tetapi terdapat pula guru dari bidang yang lain seperti
IPS dan TIK. Hal ini membuat pemateri harus dapat menyesuaikan kedalaman materi
yang diberikan agar semua peserta dapat menerima materi dengan baik.



                                                                                      10
PELAKSANAAN KEGIATAN PPM

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM

         Kegiatan PPM dilaksanakan selama 3 hari yakni pada tanggal 21, 22 dan 29
Juli 2010 di Ruang Kuliah FIK, Universitas Negeri Yogyakarta. Detail kegiatan PPM
terdapat pada tabel 1.
                         Tabel 1. Pelaksanaaan Kegiatan PPM
 Hari/Tgl               Topik/Kegiatan             Penyaji/Penanggungjawab     Tempat
 Rabu        Registrasi                           Panitia                     Ruang
             Pembukaan                            Panitia
 21-07-10                                                                     Kuliah
             Fisiologi Kesehatan Remaja dan       dr. Prijo sudibjo, Sp.S ,
             Kesehatan Mental Remaja              M,Kes                       FIK UNY
             Strategi Guru UKS dalam              dr. Rachmah laksmi          Kuningan
             Pencegahan HIV di Kalangan           Ambardini, M.Kes
             Remaja
             Strategi Guru UKS dalam              dr. Tutik Rahayu, M.Kes
             Pencegahan Penyalahgunaan
             Narkoba
 Kamis       Diskusi Masalah Kesehatan Mental     dr. Prijo Sudibjo, M.Kes    Ruang
             dan Fisik Remaja                     dr. Novita intan Arovah,
 22-07-10                                                                     Kuliah
                                                  MPH
             Diskusi Program Pencegahan HIV-      dr. Rachmah Laksmi          FIK UNY
             AIDS di Sekolah                      Ambardini, M.Kes
                                                                              Kuningan
                                                  dr. Novita Intan Arovah,
                                                  MPH
             Diskusi Program Pencegahan           dr. Prijo Sudibjo, M.Kes
             Penyalahgunaan Narkoba di            dr. Rachmah laksmi
             Sekolah                              Ambardini, M.kes
 Kamis       Laporan atau Simulasi Kasus dan      dr. Prijo Sudibjo, M.Kes    Ruang
             Presentasi Rencana Strategis         dr. Novita Intan Arovah,
 29-07-10                                                                     Kuliah
             sekolah dalam Pencegahan HIV-        MPH
             AIDS di Sekolah                                                  FIK UNY
             Laporan atau Simulasi Kasus dan      dr. Rachmah Laksmi
                                                                              Kuningan
             Presentasi Rencana Strategis         Ambardini, M.Kes
             sekolah dalam Pencegahan Narkoba     dr. Novita Intan Arovah,
             di Sekolah                           MPH
             Informasi dari Panitia – Feed back   Panitia
             Program Kerja


            Kegiatan ceramah dan diskusi interaktif kemudian dilanjutkan dengan
laporan kasus atau simulasi kasus beserta penyusunan rencana strategis sekolah dalam
rangka mencegah penyebaran HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkoba. Pada
kegiatan ini peserta yang diundang adalah guru-guru UKS di DIY sejumlah 30 orang
dengan tingkat kehadiran lebih kurang sebanyak 25 orang (83,3%).



                                                                                       11
B. Pembahasan

       Guru UKS selama ini merupakan ujung tombak sekolah dalam upaya preventif
dan promotif kesehatan remaja di sekolah. Dalam hal ini Guru UKS perlu mengetahui
trend permasalahan kesehatan remaja serta memperluas wawasan tentang kesehatan
remaja. Pada pelaksanaan PPM, motivasi guru dalam menerima materi serta
berdiskusi cukup baik. Tingkat kehadiran peserta juga cukup baik. Keseluruhan
peserta menghadiri pelatihan sampai pelatihan berakhir.
       Pada saat melakukan presentasi guru UKS banyak mempresentasikan
permasalahan yang dialami di lingkungan sekolah. Guru-guru saling berdiskusi untuk
berbagi pengalaman tentang permasalahan dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk
untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Secara teoritik moderator (pemateri)
kemudian memperkaya diskusi dengan memberikan tambahan wawasan teoritik
maupun merevisi pemahaman yang kurang tepat.
       Target akhir pelaksanaan PPM adalah guru dapat menyusun strategi untuk
pencegahan penyebaran HIV dan AIDS dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
Selain menyusun strategi, peserta juga dilatih untuk menganalisis permasalahan yang
dapat timbul di sekolah. Tantangan guru UKS di era sekarang adalah tuntutan untuk
mempunyai pengetahuan komprehensif tentang masalah narakoba dan HIV/AIDS
serta terus-menerus menambah informasi, kemampuan untuk menyampaikan materi
yang cukup sensitif, misalnya penggunaan narkoba, praktik seksual yang berisiko, dan
kemampuan memotivasi siswa untuk berperilaku positif, khususnya dalam menyikapi
masalah narkoba dan HIV/AIDS.
       Evaluasi pelaksanaan kegiatan, dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat
kehadiran dan partisipasi aktif peserta serta ketepatan penanganan dalam simulasi
kasus yang disajikan oleh setiap peserta. Evaluasi juga dilakukan dengan menilai
tingkat kepuasan peserta terhadap materi, kejelasan penyampaian, serta kemanfaatan
program pengabdian masyarakat.        Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat
kehadiran dan partisipasi peserta baik. Semua peserta mengikuti keseluruhan kegiatan
dengan baik. Tingkat pemahaman terhadap materi juga cukup baik, tercermin dalam
ketepatan penanganan yang dilakukan pada laporan kasus atau simulasi kasus yang
dipresentasikan. Sebagian besar peserta juga menyatakan bahwa program pengabdian
masyarakat yang dilakukan sangat bermanfaat bagi guru UKS dalam mencegah


                                                                                 12
penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan sekolah dan ada
komitmen peserta untuk mengaplikasikan apa yang diperoleh di sekolah masing-
masing, antara lain melalui program orientasi siswa baru.


PENUTUP

A. Kesimpulan

       Secara Umum, kegiatan PPM tentang Pencegahan Masalah Penyalahgunaan
Narkoba dan HIV/AIDS di sekolah bagi guru-guru UKS dapat lebih mengoptimalkan
peran sekolah dalam upaya membentengi anak didiknya terhadap masalah-masalah
narkoba dan HIV/AIDS.
       Secara khusus, kegiatan PPM ini dapat membantu memberdayakan guru-guru
UKS, terutama dalam menyusun program pencegahan penyalahgunaan narkoba dan
HIV/AIDS berbasis sekolah.



B. Saran

       Untuk lebih mengoptimalkan peran sekolah dalam upaya pencegahan masalah
narkoba dan HIV/AIDS, perlu dilakukan kegiatan lanjutan dengan melibatkan instansi
terkait baik di tingkat kecamatan ataupun kabupaten agar terjadi kerjasama lintas
sektoral yang saling berkesinambungan.




                               DAFTAR PUSTAKA

Kilpatrick, D. G., R. Acierno, B. Saunders, H. S. Resnick, C. L. BestdanP. P. Schnurr
      (2000). "Risk factors for adolescent substance abuse and dependence: Data
      from a national sample." Journal of Consulting and Clinical Psychology 68(1):
      19-30.

Koob, G. F.danM. L. Moal (1997). "Drug abuse: hedonic homeostatic dysregulation."
      Science 278(5335): 52.

Sullivan, P. S., D. L. Hanson, S. Y. Chu, J. L. JonesdanJ. W. Ward (1998).
      "Epidemiology of anemia in human immunodeficiency virus (HIV)-infected
      persons: results from the multistate adult and adolescent spectrum of HIV
      disease surveillance project." Blood 91(1): 301.




                                                                                   13
Turner, C. F., L. Ku, S. M. Rogers, L. D. Lindberg, J. H. PleckdanF. L. Sonenstein
     (1998). "Adolescent sexual behavior, drug use, and violence: increased
     reporting with computer survey technology." Science 280(5365): 867.

Weinberg, N. Z., E. Rahdert, J. D. ColliverdanM. D. Glantz (1998). "Adolescent
    substance abuse: a review of the past 10 years." Journal of Amer Academy of
    Child & Adolescent Psychiatry 37(3): 252.




                                                                                     14

More Related Content

What's hot

4 remaja pemakai narkoba ditangkap
4 remaja pemakai narkoba ditangkap4 remaja pemakai narkoba ditangkap
4 remaja pemakai narkoba ditangkapRendy Cancertious
 
Buku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
Buku Raih Prestasi Tanpa NarkobaBuku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
Buku Raih Prestasi Tanpa NarkobaAntiNarkoba.com
 
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019AntiNarkoba.com
 
Assignment individu d20121058364
Assignment individu d20121058364Assignment individu d20121058364
Assignment individu d20121058364Nur Kareena
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaHenry Kurniawan
 
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan RemajaPenyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remajadewihidayanti
 
Hidup cerdas tanpa narkoba
Hidup cerdas tanpa narkobaHidup cerdas tanpa narkoba
Hidup cerdas tanpa narkobaMuhammadHabibi39
 
Makalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaMakalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaYadhi Muqsith
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang NarkobaB. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang NarkobaRamadhani Sardiman
 
Pencegahan penyalagunaan narkoba
Pencegahan penyalagunaan narkobaPencegahan penyalagunaan narkoba
Pencegahan penyalagunaan narkobainooy
 
Power point materi layanan klasikal
Power point materi layanan klasikal Power point materi layanan klasikal
Power point materi layanan klasikal Komara Yusuf
 
B. Indonesia - Karya Tulis Tentang Narkoba
B. Indonesia - Karya Tulis Tentang NarkobaB. Indonesia - Karya Tulis Tentang Narkoba
B. Indonesia - Karya Tulis Tentang NarkobaRamadhani Sardiman
 
Makalah bahaya narkoba bagi remaja
Makalah bahaya narkoba bagi remajaMakalah bahaya narkoba bagi remaja
Makalah bahaya narkoba bagi remajaRohman Efendi
 
Apakah narkoba itu
Apakah narkoba ituApakah narkoba itu
Apakah narkoba itu00 7
 

What's hot (20)

4 remaja pemakai narkoba ditangkap
4 remaja pemakai narkoba ditangkap4 remaja pemakai narkoba ditangkap
4 remaja pemakai narkoba ditangkap
 
Buku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
Buku Raih Prestasi Tanpa NarkobaBuku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
Buku Raih Prestasi Tanpa Narkoba
 
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
 
Karya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkobaKarya ilmiah narkoba
Karya ilmiah narkoba
 
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remajaKarya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
Karya tulis ilmiah bahaya narkoba bagi remaja
 
Assignment individu d20121058364
Assignment individu d20121058364Assignment individu d20121058364
Assignment individu d20121058364
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkoba
 
Rpp x
Rpp xRpp x
Rpp x
 
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan RemajaPenyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Hidup cerdas tanpa narkoba
Hidup cerdas tanpa narkobaHidup cerdas tanpa narkoba
Hidup cerdas tanpa narkoba
 
Makalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkobaMakalah generasi muda dan narkoba
Makalah generasi muda dan narkoba
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang NarkobaB. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
 
Tugas kpm kto
Tugas  kpm ktoTugas  kpm kto
Tugas kpm kto
 
Pencegahan penyalagunaan narkoba
Pencegahan penyalagunaan narkobaPencegahan penyalagunaan narkoba
Pencegahan penyalagunaan narkoba
 
Power point materi layanan klasikal
Power point materi layanan klasikal Power point materi layanan klasikal
Power point materi layanan klasikal
 
B. Indonesia - Karya Tulis Tentang Narkoba
B. Indonesia - Karya Tulis Tentang NarkobaB. Indonesia - Karya Tulis Tentang Narkoba
B. Indonesia - Karya Tulis Tentang Narkoba
 
Makalah bahaya narkoba bagi remaja
Makalah bahaya narkoba bagi remajaMakalah bahaya narkoba bagi remaja
Makalah bahaya narkoba bagi remaja
 
tugas aplikom
tugas aplikomtugas aplikom
tugas aplikom
 
Apakah narkoba itu
Apakah narkoba ituApakah narkoba itu
Apakah narkoba itu
 

Similar to Guru UKS Pencegahan Narkoba dan HIV/AIDS

Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaHenry Kurniawan
 
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1Tatha Yunietha
 
Definisi narkoba
Definisi narkobaDefinisi narkoba
Definisi narkobajoni_stom2
 
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01SaliMah RaMaah
 
Laporan penyuluhan smp dan sma
Laporan penyuluhan smp dan smaLaporan penyuluhan smp dan sma
Laporan penyuluhan smp dan smaUni Galaksi
 
Makalah tentang bahaya narkoba
Makalah tentang bahaya narkobaMakalah tentang bahaya narkoba
Makalah tentang bahaya narkobadami barri
 
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia DiniBuku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia DiniAntiNarkoba.com
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganFitri Meliani
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakFitri Meliani
 
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
Mi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direkturMi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direktur
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direkturYunita Indrani
 
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaintervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaSave Joe
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaMuhajir Sam
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527STISIPWIDURI
 

Similar to Guru UKS Pencegahan Narkoba dan HIV/AIDS (20)

Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkoba
 
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
Tugas latsar isu kontemporer kelompok 1
 
Definisi narkoba
Definisi narkobaDefinisi narkoba
Definisi narkoba
 
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
Definisinarkoba 120602232705-phpapp01
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Standar Momentum
Standar Momentum Standar Momentum
Standar Momentum
 
Laporan penyuluhan smp dan sma
Laporan penyuluhan smp dan smaLaporan penyuluhan smp dan sma
Laporan penyuluhan smp dan sma
 
Makalah tentang bahaya narkoba
Makalah tentang bahaya narkobaMakalah tentang bahaya narkoba
Makalah tentang bahaya narkoba
 
Raihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahmanRaihana khairunisa nurahman
Raihana khairunisa nurahman
 
Kel. 1 narkoba
Kel. 1   narkobaKel. 1   narkoba
Kel. 1 narkoba
 
Amalia
AmaliaAmalia
Amalia
 
Amalia
AmaliaAmalia
Amalia
 
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia DiniBuku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
Buku Pencegahan Narkoba Sejak Usia Dini
 
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkunganTgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
Tgs kelompok 7 (2) parenting masalah lingkungan
 
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anakTgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
Tgs kelompok 7 (1) parenting teori solusi isu anak
 
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
Mi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direkturMi   1 masalah narkotika global  dan kebijakan revisi  2015   -direktur
Mi 1 masalah narkotika global dan kebijakan revisi 2015 -direktur
 
Pend anti dadah
Pend anti dadahPend anti dadah
Pend anti dadah
 
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaintervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
 
Bahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi mudaBahaya narkoba bagi generasi muda
Bahaya narkoba bagi generasi muda
 
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
Insani vol 2_no_2_des_2015_sri_dwiyantari_dan_retor_aw_kaligis-63461-2142_527
 

More from Ir. Zakaria, M.M

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatikaIr. Zakaria, M.M
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfIr. Zakaria, M.M
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Ir. Zakaria, M.M
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatIr. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
 

More from Ir. Zakaria, M.M (20)

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Makalah kominfo
Makalah kominfoMakalah kominfo
Makalah kominfo
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdf
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
 
Cover kominfo
Cover kominfoCover kominfo
Cover kominfo
 
Daftar isi kominfo
Daftar isi kominfoDaftar isi kominfo
Daftar isi kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Moralitas karya tulis
Moralitas karya tulisMoralitas karya tulis
Moralitas karya tulis
 
Moralitas
MoralitasMoralitas
Moralitas
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
 

Guru UKS Pencegahan Narkoba dan HIV/AIDS

  • 1. ARTIKEL KEGIATAN PPM PROGRAM REGULAR TAHUN 2010 PEMBERDAYAAN GURU UKS DALAM PENCEGAHAN MASALAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN HIV/AIDS Oleh: Prijo Sudibjo Novita Intan Arovah Rachmah Laksmi Ambardini Achmad Jatmiko Aditya S Budi Haditya M Nurman Dibiayai oleh Dana DIPA UNY Sub Kegiatan 00539 Akun 525112 Tahun Anggaran 2010 Nomor Kontrak 178 b 7/H.34.22/PM/2010 LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2010 1
  • 2. Pemberdayaan Guru UKS dalam Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS Prijo Sudibjo Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNY. ABSTRAK Penyalahgunaan narkoba serta peningkatan prevalensi HIV/AIDS dikalangan remaja cenderung semakin meningkat. Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS diduga dipengaruhi oleh masih rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap permasalahan tersebut. Guru UKS memegang peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah, terutama dalam memberikan informasi yang benar terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS. Metode pengabdian yang digunakan adalah active and parcipatory learning melalui ceramah, diskusi, serta presentasi. Materi pelatihan meliputi fisiologi kesehatan remaja dan kesehatan mental remaja dan strategi guru UKS dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. Kegiatan ini diikuti oleh peserta berjumlah 25 orang guru UKS tingkat SMP yang mewakili kabupaten dan kotamadya di DIY. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, yaitu terdapat peningkatan pengetahuan guru UKS tentang narkoba dan HIV/AIDS serta guru UKS mampu menyusun strategi pencegahan masalah narkoba dan HIV/AIDS di lingkungan sekolah. Kata kunci: Guru UKS, Pencegahan masalah narkoba, HIV/AIDS. ABSTRACT Narcotics abuse and the incidence of HIV/AIDS in adolescence is increasing. The increase of narcotics abuse and incidence HIV/AIDS is due to the lack of knowledge about narcotics and HIV/AIDS among the adolescence. UKS teacher plays important role in the prevention of narcotics abuse and increase transmition of HIV/AIDS. 2
  • 3. The method used in this community service is active and participatory learning through teaching, discussion, and presentation. The material discussed in this activity were the physiology and health mental of adolescence and school strategy to prevent narcotics abuse and increase transmition of HIV/AIDS. The participant of this activity was 25 UKS teachers from DIY region. The result of this community service were that there were the increase of UKS teacher knowledge about the characteristics of narcotics abuse and HIV/AIDS transmition. UKS teachers were also able to outline school strategic plan to prevent narcotics abuse and transmition of HIV/AIDS. Keywords: UKS teacher, narcotics abuse, HIV/AIDS PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Jumlah total pengguna narkoba di seluruh dunia saat ini diperkirakan 185 juta orang atau 3 % dari populasi global. Jenis narkoba yang paling banyak digunakan adalah cannabis/ganja (sekitar 150 juta orang), diikuti oleh stimulan golongan amfetamin (sekitar 30 juta orang menggunakan amfetamin dan 8 juta ekstasi), sekitar 13 juta orang menggunakan kokain dan 15 juta orang menggunakan opiate (heroin, morfin, dan turunannya). Sementara itu, penggunaan narkoba jenis suntikan meningkat dan hal ini diduga berkaitan dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS melalui jarum suntik yang terkontaminasi. Penyalahgunaan narkoba telah menjadi persoalan serius di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2009, kasus penyalahgunaan narkoba di Daweah Istimewa Yogyakarta menempati peringkat kedua setelah DKI Jakarta dengan pengguna sebanyak 8.980 orang (data POLDA DIY, 2009). Daerah rawan penyalahgunaan narkoba di DIY meliputi Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kotamadya Yogyakarta. Data dari Dinas Kesehatan DIY tahun 2009 menyebutkan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS meningkat dari 699 orang menjadi 839 orang. Meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS diduga dipengaruhi oleh masih rendahnya pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap permasalahan tersebut. Masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS merupakan masalah serius yang berpotensi menjadi ancaman bagi generasi muda. Remaja menjadi target utama 3
  • 4. para pengedar narkoba mengingat perkembangan emosional yang masih labil. Remaja yang berada dalam tahap pencarian identitas sering mudah dipengaruhi untuk mencoba atau menggunakan narkoba supaya diterima secara sosial di lingkungnya. Untuk mengatasi hal tersebut, guru di sekolah, termasuk guru UKS memegang peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah, terutama dalam memberikan informasi yang benar terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS. Sekolah adalah salah satu media yang strategis untuk membantu membangun kesadaran terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS di kalangan remaja, yaitu melalui pendidikan kepada para siswanya. Berdasarkan situasi tersebut di atas, maka perlu dilakukan suatu pelatihan pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS bagi guru UKS tingkat SMP di DIY. B. Tinjauan Pustaka a. Narkoba Narkoba adalah narkotika dan obat-obat berbahaya. Penggunaan narkoba berdampak pada kehidupan dan kesehatan seseorang. Besar kecilnya dampak tergantung pada kondisi seseorang, jenis zat yang digunakan, jumlah dan metode yang digunakan (Koob, 1997). Penyalahgunaan narkoba merupakan faktor utama menyebarnya infeksi HIV/AIDS. Berbagi peralatan dalam menggunakan narkoba dapat menyebarkan HIV dan hepatitis, dan penyalahgunaan narkoba sering terkait dengan aktivitas seksual yang tidak aman (Turner, 1998). b. Alasan menggunakan narkoba Pengguna narkoba menggunakan narkoba dengan tujuan mendapat efek dalam jangka pendek. Killpatrick (2000) menyatakan beberapa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba antara lain sebagai berikut: 1) Individual. Remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan emosi. Ada kebutuhan untuk diterima di kelompoknya dan apabila menghadapi stres atau situasi yang menekan, terkadang mereka tidak mempunyai keterampilan untuk mengatasinya, sehingga narkoba dilihat sebagai jalan keluar dari masalah yang mereka hadapi. 2) Keluarga dan teman. Remaja belajar tentang narkoba dari keluarga atau teman. Sering anak tinggal dalam keluarga yang merokok, minum alkohol, 4
  • 5. menggunakan obat-obatan melihat bahwa melakukan hal-hal tersebut adalah normal. Mereka juga percaya bahwa obat-obatan (narkoba) membantu menreka menghilangkan stres, kecemasan, dan lain sebagainya. Teman atau kelompok mempunyai peran besar bagi remaja dan ada sebagian dari mereka menganggap bahwa menggunakan narkoba normal dan merupakan bagian dari pertumbuhan ke arah dewasa. 3) Masyarakat. Pesan-pesan dari media, teman, orang tua, sekolah atau tempat kerja sering kontradiktif atau berbenturan dengan pengalaman yang ditemui remaja. Remaja sering menggunakan narkoba karena coba-coba dengan teman atau untuk alasan bersenang-senang. 4) Faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud termasuk hukum yang mengontrol suplai dan ketersediaan narkoba, iklan rokok dan adanya akses ke narkoba. c. Jenis-jenis narkoba yang sering disalahgunakan Terdapat banyak jenis narkoba yang digunakan. Sebagian besar obat-obatan yang disalahgunakan dipasarkan dengan berbagai nama dagang dan nama populer. Koob (2007) mengklasifikasikannya berdasarkan efeknya pada sistem saraf pusat, yaitu depresan, stimulan, dan halusinogen. 1) Depresan Golongan depresan memperlambat atau menekan sistem saraf pusat, yang termasuk golongan ini adalah alkohol, opiat dan opioid (heroin, morfin, kodein, metadon, dan petidin), canabis (marijuana/ganja), transquiliser dan hipnotik (rohipnol, valium, mogadon), barbiturat, serta solvent dan inhalan (lem, minyak cat). Pada dosis sedang, depresan dapat membuat pemakainya merasa relaks. Beberapa depresan menyebabkan euforia atau perasaan tenang. Obat golongan ini digunakan untuk meredakan kecemasan atau stres. Oleh karena memperlambat sistem saraf, depresan mempengaruhi koordinasi, konsentrasi, dan pengambilan keputusan. Pada dosis yang lebih besar, depresan dapat menyebabkan ketidaksadaran karena menekan pernafasan dan denyut jantung. Bicara tidak jelas dan gerakan tidak terkoordinasi. Efek lain termasuk mual, muntah, dan bahkan kematian. Jika digunakan dengan obat depresan lain akan meningkatkan efek dan bahaya overdosis. 2) Stimulan 5
  • 6. Stimulan digunakan jutaan orang setiap hari. Kopi, teh, minuman cola mengandung kafein, yang termasuk stimulan ringan. Nikotin dalam tembakau juga suatu stimulan. Stimulan lain seperti efedrin sering dipakai untuk pengobatan asma. Stimulan yang lebih kuat yaitu amfetamin. Amfetamin merupakan obat yang dibuat secara kimiawi dan merupakan stimulan kuat. Sebagian besar diproduksi dan dijual secara ilegal. Amfetamin dapat dilarutkan dalam jus, dihisap atau disuntikkan intravena. Oleh karena tidak diketahui kekuatan efek amfetamin ilegal, kasus overdosis atau kematian sering terjadi. Dengan meningkatnya dosis, pengguna menjadi agresif dan cenderung melakukan tindakan kekerasan. Gejala penghentian mendadak diantaranya keletihan, gangguan tidur, iritabilitas, kelaparan, dan depresi berat. 3) Halusinogen Obat halusiogen menimbulkan distorsi realitas, yang termasuk golongan ini adalah cannabis (ganja), LSD, meskalin, ekstasi, dan ketamin. Efek negatif halusinogen diantaranya panik, paranoid, dan hilangnya kontak dengan realitas. Pada kasus ekstrim, dapat menimbulkan perilaku yang berbahaya seperti berjalan di keramaian lalu lintas atau melompat dari atap. Mengemudi di bawah pengaruh hausinogen sangat berbahaya. d. HIV/AIDS HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Human berarti bahwa infeksi ini ditularkan dari seseorang ke orang lain. Immunodeficiency berarti bahwa virus tersebut melemahkan sistem imun dan sebagai hasilnya tubuh tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari penyakit (Sullivan, 1998). AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Istilah acquired berarti bukan keturunan, tetapi didapat melalui perilaku spesifik, berupa kontak dengan sumber penyakit, misalnya melalui partner seksual yang terinfeksi. Immune berarti kemampuan untuk melawan penyakit, merujuk pada sistem pertahanan tubuh alami yang menyediakan perlindungan dari penyakit. Deficiency berarti hilangnya kemampuan untuk melawan penyakit karena lemahnya sistem imun. Syndrome berarti sekelompok tanda dan gejala yang dihasilkan sebagai manifestasi klinis suatu penyakit (Sullivan et al., 1998). 6
  • 7. HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS sehingga melemahkan sistem imun. Seseorang dengan HIV dapat terlihat sehat untuk waktu yang lama. Penderita dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Jadi, jika seseorang terdapat virus HIV, maka disebut HIV positif. AIDS meyebar dengan cepat di selutuh dunia, khususnya di negara-negara berkembang. Sampai saat ini belum ada obat untuk AIDS. Obat antiretroviral berfungsi mencegah berkembangbiaknya virus dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Tidak ada vaksin untuk HIV/AIDS dan infeksi HIV/AIDS dapat dicegah. Terdapat window period dalam HIV/AIDS, yaitu waktu yang diperlukan tubuh untuk membentuk sejumlah antibodi sesudah terinfeksi HIV. Selama periode ini seseorang yang terinfeksi sudah mampu menularkan HIV. HIV tidak menular melalui aktivitas harian di sekolah atau aktivitas sosial, udara, air, bahkan berdekatan dengan penderita. HIV menular melalui hubungan seksual, darah yang terinfeksi (transfusi darah yang terinfeksi HIV, alat-alat yang diguanakan seorang penderita HIV seperti tindik telinga, tato), jarum suntik yang terinfeksi HIV, dan melalui ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya (Sullivan et al., 1998). Remaja berada di pusat epidemik HIV/AIDS dan sangat berisiko tertular karena seringkali tidak mempunyai akses informasi, pengetahuan, dan keterampilan cukup terkait dengan HIV/AIDS. Selain itu, remaja berada dalam periode coba-coba dengan seks dan obat-obatan. Remaja diharapkan menjadi ujung tombak perjuangan melawan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS (Weinberg, 1998). e. Keterkaitan Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS Penggunaan narkoba jenis suntikan berpotensi menularkan HIV/AIDS. Saat darah dari pengguna narkoba yang treinfeksi HIV ditularkan ke pengguna yang belum tretular, HIV bisa menginfeksi. Jarum dan syringe suntikan merupakan alat yang dapat menularkan darah terinfeksi HIV (Kilpatrick, 2000). Berbagi dan menggunakan jarum dan syrynge bersama-sama sangat berperan dalam penyebaran HIV. Beberapa tahun belakangan, remaja merupakan populasi terbesar yang terinfeksi HIV. Orang yang menggunakan narkoba suntikan dan berbagi jarum bersama berisiko tinggi terifeksi HIV karena HIV ditularkan sangat mudah melalui penggunaan jarum bersama. Transmisi HIV diantara pengguna narkoba suntikan pada partner seks atau orang yang berbagai jarum atau kepada bayi yang dikandung meupakan faktor utama penularan HIV. 7
  • 8. Penularan HIV juga terjadi dari hubungan seksual diantara pengguna narkoba non-suntikan. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan melakukan aktivitas seksual yang tidak terproteksi atau berganti-ganti pasangan (Kilpatrick et al., 2000). C. Identifikasi dan Perumusan Masalah a. Identifikasi Masalah Berdasarkan analisis situasi yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Makin tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di DIY 2. Makin tingginya kasus HIV/AIDS di DIY 3. Masih terbatasnya pengetahuan, sikap dan perilaku remaja terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS. 4. Remaja usia sekolah merupakan usia yang rawan dalam penyalahgunaan narkoba yang pada akhirnya juga juga meningkatkan resiko HIV/AIDS 5. Belum adanya upaya pemberdayaan guru UKS sebagai ujung tombak sekolah dalam memberikan informasi masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS kepada para siswanya sebagai bentuk pencegahan terhadap peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS b. Rumusan Masalah Bagaimana pemberdayaan guru UKS dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS? D. Tujuan Kegiatan PPM Tujuan umum pengabdian masyarakat ini adalah pemberdayaan guru UKS dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS di sekolah. Tujuan khusus dari pelatihan ini adalah sebagai berikut: a. Membantu guru menganalisis informasi dasar, pesan inti, nilai-nilai dan praktik terkait dengan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. b. Membantu guru menyiapkan rencana pembelajaran, mengembangkan materi terkait masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. 8
  • 9. E. Manfaat Kegiatan PPM Pelaksanakan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Terciptanya pola pendidikan yang efektif dalam pencegahan masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. b. Bagi sekolah: dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah, khususnya masalah penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS. METODE KEGIATAN PPM A. Khalayak Sasaran kegiatan PPM Khalayak sasaran dalam pengabdian ini adalah guru-guru UKS SMP di DIY sejumlah lebih kurang 25 orang. Guru guru tersebut berasal dari 4 kabupaten di lingkungan DIY dan kotamadya Yogyakarta. Dari kabupaten Bantul sejumlah 10 orang, Sleman sejumlah 8 orang, Kulon Progo sejumlah 1 orang dan Gunung Kidul sejumlah 1 orang. Dipilihnya guru UKS SMP dikarenakan makin mudanya usia penyalahgunaan narkoba, sehingga diharapkan sejak usia SMP siswa sudah memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang benar terhadap permasalahan narkoba dan HIV/AIDS. B. Metode Kegiatan PPM Metode yang digunakan yaitu active dan parcipatory learning, yang meliputi ceramah, praktik penanganan melalui simulasi kasus, dan dilanjutkan dengan diskusi. C. Langkah-langkah Kegiatan PPM Kegiatan PPM diawali dengan persiapan materi dan teknis pelaksanaan PPM. a. Persiapan Materi Secara umum materi dibagi menjadi : 1. Fisiologi Kesehatan Fisik dan Mental Remaja 2. Konsep Teoritik HIV dan AIDS 3. Konsep Teoritik Narkoba 4. Strategi Sekolah dalam Pencegahan Penyebaran HIV dan AIDS 9
  • 10. 5. Strategi Sekolah dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba b. Persiapan Teknis Persiapan teknis, berupa persiapan tempat dan persiapan mengundang peserta dari semua kabupaten dan kotamadya di DIY. c. Pelaksanaan Kegiatan PPM Kegiatan ceramah dan diskusi interaktif kemudian dilanjutkan dengan laporan kasus atau simulasi kasus beserta penyusunan rencana strategis sekolah dalam rangka mencegah penyebaran HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkoba. Strategi penyampaian materi diawali dengan pertanyaan untuk mengevaluasi pengetahuan dan sikap peserta terhadap masalah narkoba dan HIV/AIDS, kemudian materi disampaikan, disertai gambar-gambar visualisasi berbagai jenis narkoba dan efeknya terhadap otak serta jalur-jalur penularan HIV/AIDS. Selanjutnya peserta diberikan simulasi kasus, dibagi dalam kelompok kecil dan diajak untuk merujuk pada lembar fakta (factsheet) untuk meluruskan pengertian yang keliru. Setelah itu, tiap kelompok diberi tugas menyusun strategi pencegahan masalah narkoba dan HIV/AIDS di sekolah. Hasil tiap kelompok ditampilkan dan diberi masukan. D. Faktor Pendukung dan penghambat Faktor Pendukung: Tuntutan sebagai guru profesional menuntut guru untuk senantiasa mengembangkan diri, sehingga dewasa ini cenderung untuk bersemangat memanfaatkan peluang pengembangan diri. Secara khusus terjadinya peningkatan kasus HIV dan AIDS serta penyalahgunaan Narkoba meningkatkan motivasi guru UKS untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang HIV dan AIDS. Hal ini terbukti dari tingkat kehadiran peserta dan partisipasi aktif peserta dalam mengikuti kegiatan dan penugasan. Faktor penghambat: Guru UKS merupakan peran fungsional yang dapat diampu oleh guru dari berbagai bidang studi. Sebagian besar dari mereka merupakan guru pengampu mata pelajaran rumpun biologi akan tetapi terdapat pula guru dari bidang yang lain seperti IPS dan TIK. Hal ini membuat pemateri harus dapat menyesuaikan kedalaman materi yang diberikan agar semua peserta dapat menerima materi dengan baik. 10
  • 11. PELAKSANAAN KEGIATAN PPM A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan PPM Kegiatan PPM dilaksanakan selama 3 hari yakni pada tanggal 21, 22 dan 29 Juli 2010 di Ruang Kuliah FIK, Universitas Negeri Yogyakarta. Detail kegiatan PPM terdapat pada tabel 1. Tabel 1. Pelaksanaaan Kegiatan PPM Hari/Tgl Topik/Kegiatan Penyaji/Penanggungjawab Tempat Rabu Registrasi Panitia Ruang Pembukaan Panitia 21-07-10 Kuliah Fisiologi Kesehatan Remaja dan dr. Prijo sudibjo, Sp.S , Kesehatan Mental Remaja M,Kes FIK UNY Strategi Guru UKS dalam dr. Rachmah laksmi Kuningan Pencegahan HIV di Kalangan Ambardini, M.Kes Remaja Strategi Guru UKS dalam dr. Tutik Rahayu, M.Kes Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Kamis Diskusi Masalah Kesehatan Mental dr. Prijo Sudibjo, M.Kes Ruang dan Fisik Remaja dr. Novita intan Arovah, 22-07-10 Kuliah MPH Diskusi Program Pencegahan HIV- dr. Rachmah Laksmi FIK UNY AIDS di Sekolah Ambardini, M.Kes Kuningan dr. Novita Intan Arovah, MPH Diskusi Program Pencegahan dr. Prijo Sudibjo, M.Kes Penyalahgunaan Narkoba di dr. Rachmah laksmi Sekolah Ambardini, M.kes Kamis Laporan atau Simulasi Kasus dan dr. Prijo Sudibjo, M.Kes Ruang Presentasi Rencana Strategis dr. Novita Intan Arovah, 29-07-10 Kuliah sekolah dalam Pencegahan HIV- MPH AIDS di Sekolah FIK UNY Laporan atau Simulasi Kasus dan dr. Rachmah Laksmi Kuningan Presentasi Rencana Strategis Ambardini, M.Kes sekolah dalam Pencegahan Narkoba dr. Novita Intan Arovah, di Sekolah MPH Informasi dari Panitia – Feed back Panitia Program Kerja Kegiatan ceramah dan diskusi interaktif kemudian dilanjutkan dengan laporan kasus atau simulasi kasus beserta penyusunan rencana strategis sekolah dalam rangka mencegah penyebaran HIV/AIDS serta penyalahgunaan narkoba. Pada kegiatan ini peserta yang diundang adalah guru-guru UKS di DIY sejumlah 30 orang dengan tingkat kehadiran lebih kurang sebanyak 25 orang (83,3%). 11
  • 12. B. Pembahasan Guru UKS selama ini merupakan ujung tombak sekolah dalam upaya preventif dan promotif kesehatan remaja di sekolah. Dalam hal ini Guru UKS perlu mengetahui trend permasalahan kesehatan remaja serta memperluas wawasan tentang kesehatan remaja. Pada pelaksanaan PPM, motivasi guru dalam menerima materi serta berdiskusi cukup baik. Tingkat kehadiran peserta juga cukup baik. Keseluruhan peserta menghadiri pelatihan sampai pelatihan berakhir. Pada saat melakukan presentasi guru UKS banyak mempresentasikan permasalahan yang dialami di lingkungan sekolah. Guru-guru saling berdiskusi untuk berbagi pengalaman tentang permasalahan dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Secara teoritik moderator (pemateri) kemudian memperkaya diskusi dengan memberikan tambahan wawasan teoritik maupun merevisi pemahaman yang kurang tepat. Target akhir pelaksanaan PPM adalah guru dapat menyusun strategi untuk pencegahan penyebaran HIV dan AIDS dan pencegahan penyalahgunaan Narkoba. Selain menyusun strategi, peserta juga dilatih untuk menganalisis permasalahan yang dapat timbul di sekolah. Tantangan guru UKS di era sekarang adalah tuntutan untuk mempunyai pengetahuan komprehensif tentang masalah narakoba dan HIV/AIDS serta terus-menerus menambah informasi, kemampuan untuk menyampaikan materi yang cukup sensitif, misalnya penggunaan narkoba, praktik seksual yang berisiko, dan kemampuan memotivasi siswa untuk berperilaku positif, khususnya dalam menyikapi masalah narkoba dan HIV/AIDS. Evaluasi pelaksanaan kegiatan, dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kehadiran dan partisipasi aktif peserta serta ketepatan penanganan dalam simulasi kasus yang disajikan oleh setiap peserta. Evaluasi juga dilakukan dengan menilai tingkat kepuasan peserta terhadap materi, kejelasan penyampaian, serta kemanfaatan program pengabdian masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kehadiran dan partisipasi peserta baik. Semua peserta mengikuti keseluruhan kegiatan dengan baik. Tingkat pemahaman terhadap materi juga cukup baik, tercermin dalam ketepatan penanganan yang dilakukan pada laporan kasus atau simulasi kasus yang dipresentasikan. Sebagian besar peserta juga menyatakan bahwa program pengabdian masyarakat yang dilakukan sangat bermanfaat bagi guru UKS dalam mencegah 12
  • 13. penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan sekolah dan ada komitmen peserta untuk mengaplikasikan apa yang diperoleh di sekolah masing- masing, antara lain melalui program orientasi siswa baru. PENUTUP A. Kesimpulan Secara Umum, kegiatan PPM tentang Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS di sekolah bagi guru-guru UKS dapat lebih mengoptimalkan peran sekolah dalam upaya membentengi anak didiknya terhadap masalah-masalah narkoba dan HIV/AIDS. Secara khusus, kegiatan PPM ini dapat membantu memberdayakan guru-guru UKS, terutama dalam menyusun program pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS berbasis sekolah. B. Saran Untuk lebih mengoptimalkan peran sekolah dalam upaya pencegahan masalah narkoba dan HIV/AIDS, perlu dilakukan kegiatan lanjutan dengan melibatkan instansi terkait baik di tingkat kecamatan ataupun kabupaten agar terjadi kerjasama lintas sektoral yang saling berkesinambungan. DAFTAR PUSTAKA Kilpatrick, D. G., R. Acierno, B. Saunders, H. S. Resnick, C. L. BestdanP. P. Schnurr (2000). "Risk factors for adolescent substance abuse and dependence: Data from a national sample." Journal of Consulting and Clinical Psychology 68(1): 19-30. Koob, G. F.danM. L. Moal (1997). "Drug abuse: hedonic homeostatic dysregulation." Science 278(5335): 52. Sullivan, P. S., D. L. Hanson, S. Y. Chu, J. L. JonesdanJ. W. Ward (1998). "Epidemiology of anemia in human immunodeficiency virus (HIV)-infected persons: results from the multistate adult and adolescent spectrum of HIV disease surveillance project." Blood 91(1): 301. 13
  • 14. Turner, C. F., L. Ku, S. M. Rogers, L. D. Lindberg, J. H. PleckdanF. L. Sonenstein (1998). "Adolescent sexual behavior, drug use, and violence: increased reporting with computer survey technology." Science 280(5365): 867. Weinberg, N. Z., E. Rahdert, J. D. ColliverdanM. D. Glantz (1998). "Adolescent substance abuse: a review of the past 10 years." Journal of Amer Academy of Child & Adolescent Psychiatry 37(3): 252. 14