3. Nama lengkapnya adalah Andi Abdoel Aziz, ia terlahir
dari pasangan Andi Djuanna Daeng Maliungan dan
Becce Pesse. Anak tertua dari 11 bersaudara. Ia
menyandang gelar pemberontak akibat perjuangannya
untuk mempertahankan existensi Negara Indonesia
Timur. Ia mengambil alih kekuasaan militer di
Makassar pada 5 April 1950 ketika umurnya baru 24
tahun. Ia adalah korban politik Belanda divide et
impera, di pengadilan militer ia mengakui menyesal
bahwa ia buta politik. Sejak umur 10 tahun, Andi Aziz
sudah dikirim oleh orang tuanya ke negeri Belanda
untuk sekolah dan menyelesaikan sekolah lanjutannya
disana.
4. Pemberontakan Andi Aziz di Makassar
Pemberontakan dibawah pimpinan Andi Aziz terjadi di
Makassar diawali dengan adanya kekacauan di Sulawesi
Selatan pada bulan April 1950. Kekacauan itu terjadi karena
adanya demonstrasi dari kelompok masyarakat yang anti-
federal, mereka mendesak NIT agar bergabung dengan RI.
Sementara itu terjadi demonstrasi dari golongan yang
mendukung terbentuknya Negara federal. Keadaan ini
menyebabkan muncul kekacauan dan ketegangan di
masyarakat. Untuk menjaga keamanan maka pada tanggal 5
April 1950, pemerintah mengirimkan 1 batalion TNI dari
Jawa. Selanjutnya kelompok pro-federal ini bergabung dan
membentuk “Pasukan Bebas” di bawah pimpinan Kapten
Andi Aziz. Pemberontakan Andi Aziz terjadi 5 april 1956.
5. Latar Belakang Pemberontakan Andi Aziz di
Makassar:
1. Menolak kedatangan Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat (APRIS) ke Makasasar.
2. Menolak Pembubaran Negara Indonesia Timur
(NIT). Sehingga pemetrintah mengeluarkan:
2 x 24 jam sejak 8 april 1950 Andi Aziz harus
menghadap ke Jakarta untuk mempertanggung
jawabkan perbuatan nya. Para tawanan harus
dibebaskan dan semua senjata harus dikembalikan.
6. Faktor yang Menyebabkan Pemberontakan Andi
Aziz di Makassar:
1. Menuntut agar Pasukan
bekas KNIL yang
bertanggungjawab atas
keamanan di Negara Indonesia
Timur (NIT)
2. Menentang masuknya
pasukab APRIS dari TNI
3. Mempertahankan tetap
berdiri nya Negara Indonesia
Timur (NIT)
7. Dampak Pemberontakan Andi Aziz
Tanggal 5 april 1950 anggota pasukan Andi Azis
menyerang markas TNI di Makassar, dan
mereka berhasil menguasainya. Ir.P.D Diapri
(perdana menteri) mengundurkan diri karena
tidak setuju dengan yang dilakukan Andi Azis
dan digantikan Ir.Putuhena.