SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Ancaman Disintegrasi Bangsa
APRA dan Permesta
KELOMPOK 3 (XII IPA 2) – SEJARAH INDONESIA
ANGGOTA KELOMPOK
UlfaInayah AdilaM. Sari SarahAulia
IntanS. Pane MirzaI.Latukau DwiR. R Jayadi
Winda
M RizkyMahu
Apa itu ancaman disintegrasi?
Ancaman disintegrasi bangsa adalah sebuah keadaan dimana tidak bersatu padu dan
menghilangnya keutuhan atau persatuan suatu bangsa yang akan menyebabkan perpecahan.
Bentuk disintegrasi bangsa berupa aksi demonstrasi, pergolakan daerah bagi mereka yang
merasakan adanya diskriminasi, aksi kriminalitas yang tak terkendali, serta konflik yang melibatkan
isu suku, agama, ras dan antar golongan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mendefinisikan disintegrasi sebagai
keadaan tidak bersatu padu; keadaan
terpecah belah; hilangnya keutuhan atau
persatuan; perpecahan.
APRA
ANGKATAN PERANG RATU ADIL
Asal-usul/ PengertianApra
APRA merupakan singkatan untuk Angkatan Perang Ratu Adil.Westerling
mengambil nama tersebut dari salah satu ramalan Jayabaya. Jayabaya pernah
meramalkan bahwa akan datang seorang pemimpin dengan garis keturunan
Turki yang membawa keadilan dan kedamaian di Indonesia. Sosok pemimpin
ini disebut Ratu Adil oleh masyarakat Jawa. Mereka percaya bahwa Ratu Adil
kelak akan datang dan menyejahterakan ibu pertiwi.
Westerling menganggap bahwa yang disebut Ratu Adil ini adalah
dirinya. Sebab, kebetulan sekali, ia juga memiliki sedikit darah
Turki.Maka dari itu, ia pun mengambil nama Ratu Adil untuk angkatan
perangnya. Karena ia beranggapan bahwa dirinya memang akan
membawa keadilan dan kesejahteraan di tanah Jawa.
LatarBelekangAPRA
Latar belakang timbulnya pemberontakan APRA ialah tidak menyetujui adanya rencana
pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS) melalui hasil Konferensi Meja Bundar di Den
Haag tahun 1949. Hasil dari Konferensi Meja Bundar termasuk di antaranya memutuskan
bahwa kerajaan Belanda akan menarik pasukan KL (Koninklijk Leger) dari Indonesia,
sementara tentara KNIL (koninklijik Nederlandsch Indische Leger) akan dibubarkan dan akan
dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan TNI. Dari hasil tersebut, pasukan KL dan KNIL
merasa dirugikan, mereka takut akan adanya ancaman saat menyatu dengan TNI kelak.
Akhirnya, seorang Komandan dari kesatuan khusus Depot Speciale (DST) Raymond
Westerling memanfaatkan keadaan. Ia berhasil mengumpulkan pasukan, kemudian
menamai pemberontakan tersebut dengan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dan mencoba
melakukan kudeta pada 23 Januari 1950.
APRA didirikan pada tanggal 15 Januari 1949.
Sebagian besar anggotanya adalah KNIL.
hampir setahun kemudian, tepatnya pada 5
Januari 1950, sebuah ultimatum pun dikirimkan
kepada pemerintah pusat dari Westerling.
Isinya adalah permintaan pengakuan Negara
Pasundan beserta angkatan perangnya. Jika
tidak, maka APRA akan menyerang. Ultimatum
ini tentu diabaikan oleh pemerintah pusat
karena tidak sesuai dengan kesepakatan pada
saat KMB yang lalu. Di saat yang bersamaan,
Westerling juga berusaha untuk membunuh
petinggi pemerintah pusat di Bandung. Tapi hal
itu gagal.
Pemberontakan Apra
Drs. Moh. Hatta sebagai Perdana Menteri akhirnya pada tanggal
10 Januari 1950 memberi perintah untuk menangkap
Westerling. Sayangnya hal itu tidak berhasil. Pada 23 Januari
1950, Westerling justru berusaha mengkudeta Bandung dan
Jakarta dengan cara menembak mati siapa pun yang
mengenakan seragam TNI. Puluhan TNI gugur karena tidak
menyangka akan diserang secara tiba-tiba oleh Westerling dan
APRA. Bahkan, Letnan Kolonel Lembong yang sedang
berkunjung ke Markas Besar Divisi Siliwangi pun turut terbunuh.
APRA kemudian menguasai Markas Besar Divisi Siliwangi,
namun mereka kehabisan peluru. Sementara itu, percobaan
kudeta di Jakarta tidak berhasil karena bantuan yang diharapkan
tidak kunjung datang.
AkhirPemberontakanAPRA 1950
Melihat aksi teror APRA di Jakarta dan Bandung, tentu saja pemerintah pusat
Indonesia tidak hanya berpangku tangan. Pada tanggal 24 Januari 1950,
pemerintah pusat segera mengerahkan seluruh kekuatan militer untuk menahan
gejolak yang diciptakan APRA sambil berdiskusi dengan pihak Belanda untuk
menekan Westerling.Baru pada tanggal 5 April 1950 pasukan khusus Indonesia
berhasil menangkap Sultan Hamid II—salah satu petinggi Indonesia yang pro
dengan keputusan Westerling.Ia kemudian diadili dan dijebloskan ke
penjara.Sayangnya, Westerling berhasil kabur dan bersembunyi di Singapura.
Secara otomatis, hilangnya sosok Westerling menjadi akhir dari APRA.
penumpasan yang dilakukan oleh Raymond Westerling dalam gerakan APRA dapat dilakukan
dengan:
● melancarkan opeasi militer tanggal 24 Januari 1950, dengan mengirimkan bala bantuan
pasukan APRIS yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur ke Bandung. Pasukan APRA
pun berhasil didesak dan ditumpas oleh APRIS.
● mengadakan perundingan antara Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta dengan
Komisaris Tinggi Belanda HM Hirschfeld yang menghasilkan Komandan Tinggi Belanda
di Bandung, Myor Jenderal Engels, mendesak pasukan Westerling untuk meninggalkan
kota Bandung.
● memerintahkan penangkapan terhadap Westerling dan Sultan Hamid II, di mana
Westerling melarikan diri ke Singapura dan kembali ke Belanda, sedangkan Sultan
Hamid II berhasil ditangkap tanggal 5 April 1960.
Upaya Penumpasan/Penyelesaian dari Apra:
Nilai-nilai yang terkandung dalam APRA
Nilai kerja sama yang tinggi
hal itu dapat dibuktikan dengan dapat
ditangkapnya sang pengkhianat bangsa yaitu
Sultan Hamid II
Nilai persatuan dan kesatuan
dapat dibuktikan dengan bersatunya rakyat yang
juga turut membantu dalam pemberontakan APRA
yang dapat memperkokoh kesatuan bangsa
Nilai kebersamaan
karena kepentingan bersama lebih penting
diatas segalanya dan perbuatan narsis/egois
harus dihapuskan
Permesta
Pengertian& latarbelakangPermesta
Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) adalah sebuah gerakan yang
bersifat militer yang terjadi pada 1957 hingga 1960
di kawasan Sumatra dan Sulawesi. Gerakan
Permesta mula-mula berasal dari Kota Makassar,
sebagai ibu kota Sulawesi Selatan. Setelah
dukungan yang tampak memudar, gerakan ini pula
berpindah ke Manado, Sulawesi Utara.
Kelompok yang tergabung dalam gerakan
Permesta, pada dasarnya menginginkan otonomi
yang seluas-luasnya dari pemerintahan pusat agar
dalam mengatur pemerintahan agar dapat
mengembangkan daerahnya lebih lagi.
Selain itu, mereka juga menuntut perhatian yang
lebih lagi dari pemerintah pusat kepada daerah
selain daerah Jawa, yang dianggap sebagai pusat
pembangunan di Indonesia. Latar belakang dari
pemberontakan Permesta tercipta oleh
ketidakpuasan rakyat Indonesia bagian Timur yang
menganggap pembangunan hanya terpusat pada
daerah Jawa. Oleh karena itu, pada 1957, Gubernur
Sulawesi Andi Pangerang Pettarani bertemu dengan
Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroadmijojo untuk
menuntut otonomi daerah yang sebesar besarnya
kepada pemerintah pusat untuk Indonesia bagian
Timur, dan juga pembangunan yang lebih merata.
Dampakdan akhirpemberontakan PRRI Permesta
Aksi PRRI/Permesta dianggap sebagai bentuk pemberontakan oleh pemerintah pusat
yang kemudian segera membentuk operasi penumpasan. Pemerintah membentuk
operasi gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan
Perang RI (APRI) untuk menyelesaikan pemberontakan PRRI/Permesta. Operasi
penyelesaiaan diantaranya yaitu, Operasi Tegas yang dipimpin Letkol Kaharudin
Nasution. Lalu Operasi 17 Agustus yang dipimpin Kolonel Ahmad Yani, Operasi
Saptamarga yang dipimpin Jatikusumo dan Operasi Sadar yang dipimpin oleh Letkol
Ibnu Sutowo. Tentara APRI melakukan berbagai macam tindak kekerasan untuk
menumpas gerakan PRRI. Ribuan orang ditangkap paksa akibat keterlibatan atau
dicurigai sebagai simpatisan PRRI/Permesta.
Gerakan ini menimbulkan berbagai dampak
negatif diantaranya yaitu:
- Memakan korban jiwa hingga 22.174 jiwa,
4.360 luka, dan 8.072 orang tawanan
- Kondisi ekonomi terganggu
- Terjadi perpecahan antara hubungan
persaudaraan di daerah
- Kurangnya bahan makanan
- Saat terjadi kerusuhan, sejumlah SMP, SMA,
hingga universitas terpaksa ditutup
sementara karena hampir semua dosen dan
mahasiswa terlibat PRRI
meningkatnya kesadaran pemerintah
bahwa semboyan Bhineka Tunggal Ika
bukan hanya konsep belaka namun harus
diterapkan dengan memberikan
pembangunan yang merata bagi seluruh
daerah Indonesia.
Adapun dampak positif yakni:
Nilai saling menghargai
Kita harus mendengarkan
aspirasi orang lain sebagai
bentuk ikut serta berpendapat,
jangan menunjukkan arogansi
Nilai Kepatuhan
Jangan berusaha
menyelaraskan keinginan
pribadi tanpa memandang
kondisi dan situasi
Nilai-nilaiperistiwaPermesta
Terima kasih

More Related Content

Similar to APRA dan Permesta - Kelompok III.pdf

Pemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerahPemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerahSuci Ramdani
 
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptxKelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptxCintaniaZalsabila
 
Konflik Pergolakan yang Berkait dengan Kepentingan KLMPK 2 XII MIPA 1.pptx
Konflik Pergolakan yang Berkait dengan Kepentingan KLMPK 2 XII MIPA 1.pptxKonflik Pergolakan yang Berkait dengan Kepentingan KLMPK 2 XII MIPA 1.pptx
Konflik Pergolakan yang Berkait dengan Kepentingan KLMPK 2 XII MIPA 1.pptxWiwiSumini1
 
pemberontakan di indonesia.ppt
pemberontakan di indonesia.pptpemberontakan di indonesia.ppt
pemberontakan di indonesia.pptSugiantoSugianto37
 
pemberontakanaprakelompok2-160911033439.pdf
pemberontakanaprakelompok2-160911033439.pdfpemberontakanaprakelompok2-160911033439.pdf
pemberontakanaprakelompok2-160911033439.pdfAurelAhmadzinky
 
perjuangan menghadapi disintegrasi bangsa.ppt
perjuangan menghadapi disintegrasi bangsa.pptperjuangan menghadapi disintegrasi bangsa.ppt
perjuangan menghadapi disintegrasi bangsa.pptPeriHeriyanto1
 
Ancaman disintegrasi apra, andi azis, rms
Ancaman disintegrasi apra, andi azis, rmsAncaman disintegrasi apra, andi azis, rms
Ancaman disintegrasi apra, andi azis, rmsGungun Misbah Gunawan
 
Gerakan andi azis iis 4
Gerakan andi azis iis 4Gerakan andi azis iis 4
Gerakan andi azis iis 4085785949750
 
PEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI-PERSMESTA.pptx
PEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI-PERSMESTA.pptxPEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI-PERSMESTA.pptx
PEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI-PERSMESTA.pptxMikailAchmad1
 
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...Beast12A3
 
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.pptDISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.pptalfianhistorian
 
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriPerjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriDewi Setiyani Putri
 
ancaman disintegrasi.pdf
ancaman disintegrasi.pdfancaman disintegrasi.pdf
ancaman disintegrasi.pdfParyadiAscarya
 
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptxBAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptxIantChapaRhela
 

Similar to APRA dan Permesta - Kelompok III.pdf (20)

Pemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerahPemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerah
 
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptxKelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
 
Konflik Pergolakan yang Berkait dengan Kepentingan KLMPK 2 XII MIPA 1.pptx
Konflik Pergolakan yang Berkait dengan Kepentingan KLMPK 2 XII MIPA 1.pptxKonflik Pergolakan yang Berkait dengan Kepentingan KLMPK 2 XII MIPA 1.pptx
Konflik Pergolakan yang Berkait dengan Kepentingan KLMPK 2 XII MIPA 1.pptx
 
pemberontakan di indonesia.ppt
pemberontakan di indonesia.pptpemberontakan di indonesia.ppt
pemberontakan di indonesia.ppt
 
Andi aziz & rms
Andi aziz & rmsAndi aziz & rms
Andi aziz & rms
 
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRAPemberontakan APRA
Pemberontakan APRA
 
pemberontakanaprakelompok2-160911033439.pdf
pemberontakanaprakelompok2-160911033439.pdfpemberontakanaprakelompok2-160911033439.pdf
pemberontakanaprakelompok2-160911033439.pdf
 
perjuangan menghadapi disintegrasi bangsa.ppt
perjuangan menghadapi disintegrasi bangsa.pptperjuangan menghadapi disintegrasi bangsa.ppt
perjuangan menghadapi disintegrasi bangsa.ppt
 
Ancaman disintegrasi apra, andi azis, rms
Ancaman disintegrasi apra, andi azis, rmsAncaman disintegrasi apra, andi azis, rms
Ancaman disintegrasi apra, andi azis, rms
 
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
PRRI_SMAN 1 KEJAYAN PASURUAN
 
Gerakan andi azis iis 4
Gerakan andi azis iis 4Gerakan andi azis iis 4
Gerakan andi azis iis 4
 
makalah Apra
makalah Apramakalah Apra
makalah Apra
 
PEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI-PERSMESTA.pptx
PEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI-PERSMESTA.pptxPEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI-PERSMESTA.pptx
PEMBERONTAKAN APRA, ANDI AZIS, RMS, PRRI-PERSMESTA.pptx
 
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
 
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.pptDISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
Sejarah Bab 1
Sejarah Bab 1Sejarah Bab 1
Sejarah Bab 1
 
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeriPerjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
Perjuangan menghadapi pergolakan dalam negeri
 
ancaman disintegrasi.pdf
ancaman disintegrasi.pdfancaman disintegrasi.pdf
ancaman disintegrasi.pdf
 
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptxBAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
 

APRA dan Permesta - Kelompok III.pdf

  • 1. Ancaman Disintegrasi Bangsa APRA dan Permesta KELOMPOK 3 (XII IPA 2) – SEJARAH INDONESIA
  • 2. ANGGOTA KELOMPOK UlfaInayah AdilaM. Sari SarahAulia IntanS. Pane MirzaI.Latukau DwiR. R Jayadi Winda M RizkyMahu
  • 3. Apa itu ancaman disintegrasi? Ancaman disintegrasi bangsa adalah sebuah keadaan dimana tidak bersatu padu dan menghilangnya keutuhan atau persatuan suatu bangsa yang akan menyebabkan perpecahan. Bentuk disintegrasi bangsa berupa aksi demonstrasi, pergolakan daerah bagi mereka yang merasakan adanya diskriminasi, aksi kriminalitas yang tak terkendali, serta konflik yang melibatkan isu suku, agama, ras dan antar golongan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan disintegrasi sebagai keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan.
  • 5. Asal-usul/ PengertianApra APRA merupakan singkatan untuk Angkatan Perang Ratu Adil.Westerling mengambil nama tersebut dari salah satu ramalan Jayabaya. Jayabaya pernah meramalkan bahwa akan datang seorang pemimpin dengan garis keturunan Turki yang membawa keadilan dan kedamaian di Indonesia. Sosok pemimpin ini disebut Ratu Adil oleh masyarakat Jawa. Mereka percaya bahwa Ratu Adil kelak akan datang dan menyejahterakan ibu pertiwi. Westerling menganggap bahwa yang disebut Ratu Adil ini adalah dirinya. Sebab, kebetulan sekali, ia juga memiliki sedikit darah Turki.Maka dari itu, ia pun mengambil nama Ratu Adil untuk angkatan perangnya. Karena ia beranggapan bahwa dirinya memang akan membawa keadilan dan kesejahteraan di tanah Jawa.
  • 6. LatarBelekangAPRA Latar belakang timbulnya pemberontakan APRA ialah tidak menyetujui adanya rencana pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS) melalui hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949. Hasil dari Konferensi Meja Bundar termasuk di antaranya memutuskan bahwa kerajaan Belanda akan menarik pasukan KL (Koninklijk Leger) dari Indonesia, sementara tentara KNIL (koninklijik Nederlandsch Indische Leger) akan dibubarkan dan akan dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan TNI. Dari hasil tersebut, pasukan KL dan KNIL merasa dirugikan, mereka takut akan adanya ancaman saat menyatu dengan TNI kelak. Akhirnya, seorang Komandan dari kesatuan khusus Depot Speciale (DST) Raymond Westerling memanfaatkan keadaan. Ia berhasil mengumpulkan pasukan, kemudian menamai pemberontakan tersebut dengan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dan mencoba melakukan kudeta pada 23 Januari 1950.
  • 7. APRA didirikan pada tanggal 15 Januari 1949. Sebagian besar anggotanya adalah KNIL. hampir setahun kemudian, tepatnya pada 5 Januari 1950, sebuah ultimatum pun dikirimkan kepada pemerintah pusat dari Westerling. Isinya adalah permintaan pengakuan Negara Pasundan beserta angkatan perangnya. Jika tidak, maka APRA akan menyerang. Ultimatum ini tentu diabaikan oleh pemerintah pusat karena tidak sesuai dengan kesepakatan pada saat KMB yang lalu. Di saat yang bersamaan, Westerling juga berusaha untuk membunuh petinggi pemerintah pusat di Bandung. Tapi hal itu gagal. Pemberontakan Apra Drs. Moh. Hatta sebagai Perdana Menteri akhirnya pada tanggal 10 Januari 1950 memberi perintah untuk menangkap Westerling. Sayangnya hal itu tidak berhasil. Pada 23 Januari 1950, Westerling justru berusaha mengkudeta Bandung dan Jakarta dengan cara menembak mati siapa pun yang mengenakan seragam TNI. Puluhan TNI gugur karena tidak menyangka akan diserang secara tiba-tiba oleh Westerling dan APRA. Bahkan, Letnan Kolonel Lembong yang sedang berkunjung ke Markas Besar Divisi Siliwangi pun turut terbunuh. APRA kemudian menguasai Markas Besar Divisi Siliwangi, namun mereka kehabisan peluru. Sementara itu, percobaan kudeta di Jakarta tidak berhasil karena bantuan yang diharapkan tidak kunjung datang.
  • 8. AkhirPemberontakanAPRA 1950 Melihat aksi teror APRA di Jakarta dan Bandung, tentu saja pemerintah pusat Indonesia tidak hanya berpangku tangan. Pada tanggal 24 Januari 1950, pemerintah pusat segera mengerahkan seluruh kekuatan militer untuk menahan gejolak yang diciptakan APRA sambil berdiskusi dengan pihak Belanda untuk menekan Westerling.Baru pada tanggal 5 April 1950 pasukan khusus Indonesia berhasil menangkap Sultan Hamid II—salah satu petinggi Indonesia yang pro dengan keputusan Westerling.Ia kemudian diadili dan dijebloskan ke penjara.Sayangnya, Westerling berhasil kabur dan bersembunyi di Singapura. Secara otomatis, hilangnya sosok Westerling menjadi akhir dari APRA.
  • 9. penumpasan yang dilakukan oleh Raymond Westerling dalam gerakan APRA dapat dilakukan dengan: ● melancarkan opeasi militer tanggal 24 Januari 1950, dengan mengirimkan bala bantuan pasukan APRIS yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur ke Bandung. Pasukan APRA pun berhasil didesak dan ditumpas oleh APRIS. ● mengadakan perundingan antara Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta dengan Komisaris Tinggi Belanda HM Hirschfeld yang menghasilkan Komandan Tinggi Belanda di Bandung, Myor Jenderal Engels, mendesak pasukan Westerling untuk meninggalkan kota Bandung. ● memerintahkan penangkapan terhadap Westerling dan Sultan Hamid II, di mana Westerling melarikan diri ke Singapura dan kembali ke Belanda, sedangkan Sultan Hamid II berhasil ditangkap tanggal 5 April 1960. Upaya Penumpasan/Penyelesaian dari Apra:
  • 10. Nilai-nilai yang terkandung dalam APRA Nilai kerja sama yang tinggi hal itu dapat dibuktikan dengan dapat ditangkapnya sang pengkhianat bangsa yaitu Sultan Hamid II Nilai persatuan dan kesatuan dapat dibuktikan dengan bersatunya rakyat yang juga turut membantu dalam pemberontakan APRA yang dapat memperkokoh kesatuan bangsa Nilai kebersamaan karena kepentingan bersama lebih penting diatas segalanya dan perbuatan narsis/egois harus dihapuskan
  • 12. Pengertian& latarbelakangPermesta Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) adalah sebuah gerakan yang bersifat militer yang terjadi pada 1957 hingga 1960 di kawasan Sumatra dan Sulawesi. Gerakan Permesta mula-mula berasal dari Kota Makassar, sebagai ibu kota Sulawesi Selatan. Setelah dukungan yang tampak memudar, gerakan ini pula berpindah ke Manado, Sulawesi Utara. Kelompok yang tergabung dalam gerakan Permesta, pada dasarnya menginginkan otonomi yang seluas-luasnya dari pemerintahan pusat agar dalam mengatur pemerintahan agar dapat mengembangkan daerahnya lebih lagi. Selain itu, mereka juga menuntut perhatian yang lebih lagi dari pemerintah pusat kepada daerah selain daerah Jawa, yang dianggap sebagai pusat pembangunan di Indonesia. Latar belakang dari pemberontakan Permesta tercipta oleh ketidakpuasan rakyat Indonesia bagian Timur yang menganggap pembangunan hanya terpusat pada daerah Jawa. Oleh karena itu, pada 1957, Gubernur Sulawesi Andi Pangerang Pettarani bertemu dengan Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroadmijojo untuk menuntut otonomi daerah yang sebesar besarnya kepada pemerintah pusat untuk Indonesia bagian Timur, dan juga pembangunan yang lebih merata.
  • 13. Dampakdan akhirpemberontakan PRRI Permesta Aksi PRRI/Permesta dianggap sebagai bentuk pemberontakan oleh pemerintah pusat yang kemudian segera membentuk operasi penumpasan. Pemerintah membentuk operasi gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Perang RI (APRI) untuk menyelesaikan pemberontakan PRRI/Permesta. Operasi penyelesaiaan diantaranya yaitu, Operasi Tegas yang dipimpin Letkol Kaharudin Nasution. Lalu Operasi 17 Agustus yang dipimpin Kolonel Ahmad Yani, Operasi Saptamarga yang dipimpin Jatikusumo dan Operasi Sadar yang dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo. Tentara APRI melakukan berbagai macam tindak kekerasan untuk menumpas gerakan PRRI. Ribuan orang ditangkap paksa akibat keterlibatan atau dicurigai sebagai simpatisan PRRI/Permesta.
  • 14. Gerakan ini menimbulkan berbagai dampak negatif diantaranya yaitu: - Memakan korban jiwa hingga 22.174 jiwa, 4.360 luka, dan 8.072 orang tawanan - Kondisi ekonomi terganggu - Terjadi perpecahan antara hubungan persaudaraan di daerah - Kurangnya bahan makanan - Saat terjadi kerusuhan, sejumlah SMP, SMA, hingga universitas terpaksa ditutup sementara karena hampir semua dosen dan mahasiswa terlibat PRRI meningkatnya kesadaran pemerintah bahwa semboyan Bhineka Tunggal Ika bukan hanya konsep belaka namun harus diterapkan dengan memberikan pembangunan yang merata bagi seluruh daerah Indonesia. Adapun dampak positif yakni:
  • 15. Nilai saling menghargai Kita harus mendengarkan aspirasi orang lain sebagai bentuk ikut serta berpendapat, jangan menunjukkan arogansi Nilai Kepatuhan Jangan berusaha menyelaraskan keinginan pribadi tanpa memandang kondisi dan situasi Nilai-nilaiperistiwaPermesta