Jadi, dapat disimpulkan bahwa latar belakang pemberontakan Andi Azis adalah :
1.Menuntut bahwa keamanan di Negara Indonesia Timur hanya merupakan tanggung jawab pasukan bekas KNIL saja.2.Menentang campur tangan pasukan APRIS terhadap konflik di Sulawesi Selatan.3.Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur.
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANSMK Negeri 1 Palopo
Hello Guys Kali Ini saya Mengupload Tugas Sejarah Disintegrasi yang berkepentingan Pribadi
Jika Ingin Download File Ini Tinggal Download Aja Dan Ini Gratis Untuk Kalian
Jangan Lupa LIke And Share Follow
Mari Bersama-sama Kita Bertukar Pikiran...
Hidup Itu Harus Berbagi...
Jadi, dapat disimpulkan bahwa latar belakang pemberontakan Andi Azis adalah :
1.Menuntut bahwa keamanan di Negara Indonesia Timur hanya merupakan tanggung jawab pasukan bekas KNIL saja.2.Menentang campur tangan pasukan APRIS terhadap konflik di Sulawesi Selatan.3.Mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur.
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANSMK Negeri 1 Palopo
Hello Guys Kali Ini saya Mengupload Tugas Sejarah Disintegrasi yang berkepentingan Pribadi
Jika Ingin Download File Ini Tinggal Download Aja Dan Ini Gratis Untuk Kalian
Jangan Lupa LIke And Share Follow
Mari Bersama-sama Kita Bertukar Pikiran...
Hidup Itu Harus Berbagi...
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Here are results from surveying all my clients from last year. I'm so grateful to have gotten to know so many talented, hard-working and smart individuals! I'm proud of the results and the 98% response rate. Thank you!
The beginning of January is when we evaluate what has been, and resolve to realize our hopes and dreams for the coming year. It is a time for change.
The ancient art of meditation is designed to clear the mind, open the heart, and allow us to access our inner
potential, so that decision-making becomes effortless, and we learn how to embrace change. Woolly brain syndrome disappears. Confidence and courage radiate from the heart. It is not magic – work is required – but the results arethere for all those who wish to make the effort.
If you would like to give yourselves a gift for the New Year, please join us for a series of three masterclasses in meditation on the 2, 3 and 4 January 2017, conducted by Kamlesh D. Patel (www.heartfulness.org/masterclass).
Happy New Year from all of us at Heartfulness Magazine. May 2017 be filled with peace, love and joy.
Please send your contributions to: contributions@heartfulnessmagazine.com
From the Keep Northern Ireland Beautiful "Litter Summit 2013": Chris Allen, TIDY NI on litter levels, the impact of fixed penalties and whether there is a better way of educating the public about council efforts in this area
dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
KONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA.pptxAhsanuz Zikri
KONFLIK IDEOLOGI PADA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA: Pemberontakan PKI Madiun 1948, Pemberontakan DI/TII/NII, Pemberontakan PKI Gerakan 30 September 1965.
Presentasi Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas XII Semester 1 Sekolah Menengah Atas (SMA) Kurikulum 2013 Indonesia
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
3. Kapten Andi Aziz Nama lengkapnya adalah Andi Abdoel Aziz, ia terlahir dari pasangan Andi Djuanna
Daeng Maliungan dan Becce Pesse. Anak tertua dari 11 bersaudara. Ia menyandang gelar pemberontak akibat
perjuangannya untuk mempertahankan existensi Negara Indonesia Timur. Ia mengambil alih kekuasaan
militer di Makassar pada 5 April 1950 ketika umurnya baru 24 tahun. Ia adalah korban politik Belanda divide et
impera, di pengadilan militer ia mengakui menyesal bahwa ia buta politik. Sejak umur 10 tahun, Andi Aziz
sudah dikirim oleh orang tuanya ke negeri Belanda untuk sekolah dan menyelesaikan sekolah lanjutannya
disana.
Pada akhir tahun 1950 ia di undang kembali oleh Presiden Soekarno untuk datang menghadap di
Jakarta. Ia ditemani oleh seorang pamannya yaitu Almarhum Andi Patoppoi, lalu seorang Menteri Dalam
Negeri Negara Indonesia Timur yaitu Anak Agung Gde Agung serta seorang wakil dari Komisi Tiga Negara.
Ternyata undangan tersebut hanyalah jebakan Presiden Soekarno, sesampainya ia di pelabuhan udara
kemayoran ia langsung ditangkap oleh Polisi Militer untuk di bawa ke pengadilan.
Kapten Andi Aziz adalah seorang pemberontak yang tidak pernah membunuh dan menyakiti orang.
Ia adalah korban kambing hitamnya Belanda karena kebutaannya mengenai dunia politik. Ia adalah seorang
militer sejati yang mencoba untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur yang menurutnya adalah telah
melalui kesepakatan dengan Republik Indonesia Serikat. Dalam kesehariannya Andi Aziz cukup dipandang
oleh masyarakat suku Bugis Makassar yang bermukim di Tanjung Priok, Jakarta dimana ia dulu menetap.
Disana ia diakui sebagai salah satu sesepuh suku Bugis Makassar yang mana selalui dimintai nasehat nasehat,
dan pikiran pikirannya untuk kelangsungan kerukunan suku Bugis Makassar. Ia juga seorang yang murah hati
dan suka meonolong, pernah suatu waktu pada tahun 1983, ia menampung 71 warga Palang Merah Indonesia
yang kesasar ke Jakarta dari Cibubur. Ia selalu berpesan kepada anak anak angkatnya bahwa siapapun boleh
dibawa masuk ke rumahnya terkecuali 3 jenis manusia yaitu pemabuk, penjudi dan pemain perempuan.
4. Pemberontakan dibawah pimpinan Andi Aziz ini terjadi di
Makassar diawali dengan adanya kekacauan di Sulawesi Selatan
pada bulan April 1950. Kekacauan tersebut terjadi karena adanya
demonstrasi dari kelompok masyarakat yang anti-federal, mereka
mendesak NIT segera menggabungkan diri dengan RI. Sementara
itu terjadi demonstrasi dari golongan yang mendukung
terbentuknya Negara federal. Keadaan ini menyebabkan muncul
kekacauan dan ketegangan di masyarakat.
Untuk menjaga keamanan maka pada tanggal 5 April 1950,
pemerintah mengirimkan 1 batalion TNI dari Jawa. Kedatangan
pasukan tersebut dipandang mengancam kedudukan kelompok
masyarakat pro-federal. Selanjutnya kelompok pro-federal ini
bergabung dan membentuk “Pasukan Bebas” di bawah pimpinan
Kapten Andi Aziz. Ia menganggap masalah keamanan di Sulawesi
Selatan menjadi tanggung jawabnya.
Tanggal 21 April 1950, Wali Negara NIT, Sukawati
mengumumkan bahwa NIT bersedia bergabung dengan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
5. Latar belakang timbulnya pemberontakan Andi Aziz adalah sebagai berikut :
1. Timbulnya pertentangan pendapat mengenai peleburan Negara bagian Indonesia Timur (NIT) ke
dalam negara RI. Ada pihak yang tetap menginginkan NIT tetap dipertahankan dan tetap merupakan
bagian dari wilayah Republik Indonesia Serikat (RIS), sedangkan di satu pihak lagi menginginkan
NIT melebur ke negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Yogyakarta.
2. Ada perasaan curiga di kalangan bekas anggota – anggota KNIL yang disalurkan ke dalam Angkatan
Perang Republik Indonesia Setikat (APRIS)/TNI. Anggota – anggota KNIL beranggapan bahwa
pemerintah akan menganaktirikannya, sedangkan pada pihak TNI sendiri ada semacam
kecanggungan untuk bekerja sama dengan bekas lawan mereka selama perang kemerdekaan.
Kedua hal tersebut mendorong lahirnya pemberontakan bersenjata yang dipimpin oleh bekas tentara
KNIL. Padahal sebelumnya, pemerintah telah mengangkat Andi Aziz menjadi Kapten dalam suatu
acara pelantikan penerimaan bekas anggota KNIL ke dalam tubuh APRIS pada tanggal 30 Maret 1950.
Namun, karena Kapten Andi Aziz termakan hasutan Mr. Dr. Soumokil yang menginginkan tetap
dipertahankannya Negara Indonesia Timur (NIT), akhirnya ia mengerahkan anak buahnya untuk
menyerag Markas Panglima Territorium. Ia bersama anak buahnya melucuti senjata TNI yang
menjaga daerah tersebut. Di samping itu, Kapten Andi Abdul Aziz berusaha menghalang – halangi
pendaratan pasukan TNI ke Makassar karena dianggapnya bahwa tanggung jawab Makassar harus
berada di tangan bekas tentara KNIL.
Adapun faktor yang menyebabkan pemberontakan adalah :
Menuntut agar pasukan bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di Negara Indonesia
Timur.
Menentang masuknya pasukan APRIS dari TNI
Mempertahankan tetap berdirinya Negara Indonesia Timur.
6. Untuk mengatasi pemberontakan tersebut pemerintah pada tanggal 8 April 1950
mengeluarkan perintah bahwa dalam waktu 4 x 24 Jam Andi Aziz harus melaporkan diri
ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepada pasukan yang terlibat
pemberontakan diperintahkan untuk menyerahkan diri dan semua tawanan dilepaskan.
Pada saat yang sama dikirim pasukan untuk melakukan operasi militer di Sulawesi Selatan
yang dipimpin oleh A.E. Kawilarang.
Pada tanggal 15 April 1950 Andi Aziz berangkat ke Jakarta setelah didesak oleh
Presiden NIT, Sukawati. Tetapi Andi Aziz terlambat melapor sehingga ia ditangkap dan
diadili sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor H. V Worang terus melakukan
pendaratan di Sulawesi Selatan. Pada 21 April 1950 pasukan ini berhasil menduduki
Makassar tanpa perlawanan dari pasukan pemberontak.
Tanggal 26 April 1950, pasukan ekspedisi yang dipimpin A.E. Kawilarang mendarat
di Sulawesi Selatan. Keamanan yang tercipta di Sulawesi Selatan tidak berlangsung lama
karena keberadaan pasukan KL-KNIL yang sedang menunggu peralihan pasukan APRIS
keluar dari Makassar. Mereka melakukan provokasi dan memancing bentrokan dengan
pasukan APRIS.
7. Pertempuran antara APRIS dengan KL-KNIL terjadi pada 5
Agustus 1950. Kota Makassar pada waktu itu berada dalam
suasana peperangan. APRIS berhasil memukul mundur
pasukan lawan. Pasukan APRIS melakukan pengepungan
terhadap tangsi-tangsi KNIL.
8 Agustus 1950, pihak KL-KNIL meminta untuk berunding
ketika menyadari bahwa kedudukannya sudah sangat
kritis.Perundingan dilakukan oleh Kolonel A.E Kawilarang dari
pihak RI dan Mayor Jendral Scheffelaar dari KL-KNIL. Hasilnya
kedua belah pihak setuju untuk dihentikannya tembak
menembak dan dalam waktu dua hari pasukan KL-KNIL harus
meninggalkan Makassar.