2. • Ayu Azura
• Dian Widianti
• Muhammad Daffa Rahman
• Nadila Dinata
• Nayla Azzahra
• Putri Annisa
• Zulfan Kamal Trisuryaatmaja
Nama Anggota:
3. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
adalah gerakan yang menginginkan berdirinya Negara Islam
Indonesia. Pemberontakan DI/TII ini bermula dari sebuah
gerakan di Jawa Barat yang di pimpin oleh Sekarmaji Marijan
Kartosuwiryo. Ia dahulu adalah salah seorang tokoh Pengurus
Besar (PB) Masyumi Jawa Barat. Tujuan pemberontakan DI/TII
ini untuk mendirikan negara Islam Indonesia dengan
kekuatan senjata. Pemberontakan ini dimulai di Jawa Barat,
lalu menyebar ke berbagai daerah lain seperti Jawa Tengah,
Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Latar Belakang
4. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmadji
Maridjan Kartosuwirjo (S. M. Kartosuwirjo). Latar belakang DI/TII
di Jawa Barat adalah penandatanganan Perjanjian Renville pada
1948 yang mengharuskan pengikut RI mengosongkan wilayah
Jawa Barat dan pindah ke Jawa Tengah. Menurut Kartosuwirjo, ini
adalah pengkhianatan pemerintah RI atas perjuangan rakyat
Jawa Barat.Pemerintah RI mulanya berusaha menyelesaikan
gerakan ini dengan cara damai melalui komite yang dipimpin
Ketua Masyumi, Natsir. Sayangnya, komite itu tak berhasil
merebut kembali Kartosuwirjo ke pelukan RI. Maka dari itu, pada
27 Agustus 1949, pemerintah RI memberlakukan penumpasan
yang dinamakan Operasi Baratayudha.
Berikut penyebarluasan pemberontakan
DI/TII DI BerbagaI Daerah
1. Gerakan DI/TII DI JAWA
BARAt
5. Sejarah pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah yakni sebuah
pemberontakan yang dipimpin Amir Fatah dan Mahfu'dz Abdurachman
atau Kyai Somalangu. Amir Fatah adalah komandan Hizbullah di
Mojokerto, Sidoarjo, dan Tulangan. Amir Fatah memproklamasikan diri
bergabung dengan DI/TII di Tegal dan diangkat sebagai Komandan
Pertempuran Jawa Tengah berpangkat Mayor Jenderal TII. Kyai Somalangu
pun melakukan pemberontakan DI/TII bersama Angkatan Umat Islam
(AUI) yang dipimpinnya. Pemerintah RI membentuk Banteng Raiders
untuk mengatasi pemberontakan itu. Banteng Raider melakukan
serangkaian operasi penumpasan DI/TII yakni Operasi Gerakan Banteng
Negara (OGBN) yang dipimpin Letkol Sarbini dan diganti kemudian oleh
Letkol M. Bachrun dan berikutnya oleh Letkol A. Yani. Pemberontakan
DI/TII Jawa Tengah berakhir pada 1954. Untuk atasi pembelotan Batalyon
624, pemerintah melancarkan Operasi Merdeka timur yang dipimpin
Letkol Soeharto.
2. Gerakan DI/TII DI Jawa
tengah
6. Gerakan DI/TII di Kalimantan Selatan dipimpin Ibnu Hajar
dengan membentuk Kesatuan Rakyat Indonesia yang
Tertindas (KRYT). Ibnu Hajar dan pasukannya kecewa
karena tidak ada program demobilisasi sehingga
mendapatkan posisi yang tidak sesuai keinginan. KRYT
melancarkan aksi dengan menyerang pos-pos APRI di
Kalimantan Selatan dan melakukan tindakan-tindakan
pengacuan pada bulan Oktober 1950. Ibnu Hajar berhasil
ditangkap pada Juli 1963 dan dijatuhi hukuman mati oleh
Mahkamah Militer.
3. Gerakan DI/TII DI KALIMANTAN
SELATAN
7. Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan dipimpin
oleh Kahar Muzakar. la ingin semua anggota
Komando Gerilya Sulawesi Selatan (NGGS) yang
dibentuknya dapat menjadi anggota APRIS
dengan nama "Brigade Hasanuddin". Namun,
keinginannya ditolak. Merasa kecewa, Kahar
menyatakan bagian dari NII Kartosoewirjo pada
7 Agustus 1953 pemerintah menggelar Operasi
Tumpas untuk memadamkan pemberontakan.
Kahar Muzakar tertembak mati oleh pasukan
dari Divisi Siliwangi pada 3 februari 1960.
4. Gerakan dI/TII DI SULAWESI
SELATAN
8. Sejarah Pemberontakan DI/TII Aceh terjadi pada 20 September
1953 yang dipimpin Daud Beureueh. Pemberontakan ini muncul
usai pernyataan proklamasi berdirinya NII dipimpin Kartosuwirjo
dan muncul rasa kecewa oleh pimpinan masyarakat Aceh.
Alasannya, Presiden Soekarno dinilai berbohong menjanjikan
Aceh boleh menerapkan syariat Islam dan menjadi provinsi
Indonesia. Daud pun memberontak dan memutuskan bergabung
dengan DI/TII Kartosuwirjo. Pemerintah berupaya mengatasi
dengan militer dan diplomasi. Militer yakni Operasi 17 Agustus
dan Operasi Merdeka. Diplomasi yakni dengan mengirim utusan
ke Aceh dan berdiskusi dengan Daud. Pemerintah pun akhirnya
memberi hak otonomi kepada Aceh sebagai Daerah Istimewa
Aceh dan menerapkan syariat Islam. Pemberontakan DI/TII di
Aceh dapat diselesaikan secara musyawarah pada 1962.
5. Gerakan DI/TII DI
ACeh
9. 5. Gerakan DI/TII DI
ACeh
Daud Beureueh 20 september 1953
adanya pernyataan proklamsi tekait pendirian
negara islam indonesia (NII).
10. Dalam menyelesaikan pemberontakan
DI/TII tersebut, Pemerintah RI
menempuh dua cara, yaitu operasi
militer dan politik. Operasi militer
dilakukan dengan membentuk
Komando Gerakan Banteng Nasional
(GBN). Untuk cara- cara politis,
Pemerintah menawarkan amnesti
kepada para pemberontak.
Dampak yang di timpulkan dari
pemberontakan DI/TII adalah
memecah belah integrasi bangsa
Indonesia serta juga menghasut
melalui unsur agama Islam kepada
rakyat agar tidak percaya lagi dengan
pemerintahan. Dampak sosial nya
seperti kekurangan makan, perubahan
sikap masyarakat, pembakaran rumah,
pembunuhan dan penculikan.
PenyelesaIan
masalah
Dampak KegIatan
DI/TII
12. Pemberontakan DI/TII adalah pemberontakan yang terjadi di Indonesia pada
tahun 1948-1962 yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo.
Pemberontakan DI/TII dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, antara lain:
•Ketidakpuasan terhadap hasil perjanjian Renville yang dianggap tidak
menguntungkan Indonesia.
•Ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak Islam.
•Adanya pengaruh dari gerakan Islam transnasional, seperti Ikhwanul
Muslimin.
Pemberontakan DI/TII merupakan salah satu pemberontakan terbesar yang
pernah terjadi di Indonesia. Pemberontakan ini telah menimbulkan kerugian
material dan korban jiwa yang sangat besar. Pemberontakan DI/TII juga
telah menghambat pembangunan dan persatuan nasional Indonesia.
Pemberontakan DI/TII merupakan pelajaran bagi bangsa Indonesia untuk
selalu menjaga persatuan dan kesatuan nasional. Bangsa Indonesia harus
belajar dari pengalaman pemberontakan DI/TII untuk tidak mudah terpecah
belah oleh berbagai kepentingan.
KesImpula
n