Tugas Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik (Prodi AP) Universitas Gunung Kidul (UGK) Topik Administrasi Pembangunan Bidang Pendidikan (Matkul Administrasi Pembangunan)
1. Dosen Pengampu : Rusman Rupinus Manik, S.E., M.A.
UNIVERSITAS GUNUNGKIDUL ADMINISTRASI PUBLIK
2. Menurut George Gant, Bapak Administrasi Pembangunan:
>Administrasi Pembangunan adalah aspek administrasi publik, yang khusus mengkaji proses
pengorganisasian dan administrasi badan-badan publik, sedemikian rupa untuk merangsang dan
memfasilitasi pelaksanaan program untuk kemajuan sosial dan ekonomi.
>AP mengkaji dan menjelaskan: jejaring kompleks kelembagaan serta sistem dan proses manajemen yang
dibangun oleh pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan.
>Administrasi pembangunan adalah proses administrasi 3P, yaitu Policies (Kebijakan), Program dan Proyek
untuk mewujudkan tujuan pembangunan.
Menurut Edward W. Weidner
>Administrasi pembangunan adalah Administrasi Publik yang memiliki tujuan khusus, yaitu koordinasi dan
fasilitasi para pelaku pembangunan, untuk mewujudkan target sasaran pembangunan bidang: politik,
ekonomi dan sosial.
Pengertian Administrasi Pembangunan
3. Pengertian Administrasi Pembangunan
Menurut Paul Meadows (1982)
>Administrasi Pembangunan dapat dipandang sebagai Manajemen Publik terkait
perubahan sosial dan ekonomi melalui Kebijakan Publik,
>Administrator Pembangunan peduli pada upaya pengarahan perubahan ke arah yang
lebih baik.
Menurut Bintoro Tjokromidjojo (1978)
>Administrasi Pembangunan adalah suatu administrasi bagi usaha pembangunan sosial
ekonomi untuk menghasilkan perubahan dan pertumbuhan,
>Lebih spesifik, Administrasi Pembangunan mempunyai fungsi untuk: perumusan kebijakan
dan program-program pembangunan (ke arah modernisasi pembangunan bangsa atau
pembangunan sosial ekonomi) dan pelaksanaannya secara efektif
6. Rendahnya pendidikan merujuk pada kurangnya atau
terbatasnya akses seseorang terhadap kesempatan
pendidikan formal atau kurangnya pencapaian
pendidikan yang memadai. Individu dengan rendahnya
pendidikan seringkali menghadapi kesulitan dalam
mencari pekerjaan yang layak, memiliki pendapatan
yang rendah, dan memiliki akses terbatas terhadap
peluang kemajuan sosial dan ekonomi.
7.
8.
9. Peningkatan pendidikan di Gunungkidul
membutuhkan upaya kolaboratif dan
komprehensif dari pemerintah,
masyarakat, dan semua pemangku
kepentingan terkait. Diperlukan
investasi dalam infrastruktur
pendidikan, peningkatan kualitas guru,
program bantuan keuangan untuk
keluarga berpenghasilan rendah, dan
peningkatan kesadaran akan
pentingnya pendidikan sebagai kunci
untuk membangun masa depan yang
lebih baik.
10.
11.
12.
13. KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN
PENDIDIKAN DI GUNUNGKIDUL.
• Kesadaran dan Pendidikan Masyarakat: Meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan dampak positifnya
terhadap kehidupan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
• Partisipasi Orang Tua: Membangun kesadaran tentang pentingnya
pendidikan pada usia dini dan memberikan dukungan kepada anak-anak
dalam kegiatan belajar di rumah.
• Pemberdayaan Guru dan Tenaga Pendidik: Masyarakat dapat membantu
dalam memberdayakan guru dan tenaga pendidik dengan menyediakan
dukungan, pelatihan, atau sumber daya tambahan yang diperlukan.
• Kolaborasi dengan Organisasi Non-Pemerintah dan Lembaga Swadaya
Masyarakat: Kolaborasi ini dapat mencakup penyediaan bantuan finansial,
fasilitas, atau program-program pendidikan tambahan yang berfokus pada
peningkatan akses dan kualitas pendidikan.
14. Peningkatan pendidikan di Gunungkidul dapat didanai melalui
berbagai sumber pendanaan, antara lain:
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD): Dana ini
dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur sekolah,
meningkatkan kualitas guru dan tenaga pendidik, memperluas
akses pendidikan, dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN): Dapat
digunakan untuk pembangunan sekolah baru, penyediaan
fasilitas pendidikan yang memadai, program beasiswa,
pelatihan guru, dan inisiatif pendidikan lainnya.
• Sumber Pendanaan Swasta: Perusahaan-perusahaan swasta
dapat dapat memberikan donasi ke sekolah-sekolah, menjalin
kemitraan dengan pemerintah daerah untuk membiayai proyek-
proyek pendidikan, menyediakan beasiswa untuk siswa
berprestasi, atau menyumbangkan sumber daya lain seperti
peralatan dan teknologi.
15. • Potensi Alam yang Kaya: Meskipun memiliki sumber
daya alam yang melimpah, rendahnya tingkat
pendidikan di daerah tersebut menghambat
pemanfaatan potensi tersebut secara maksimal.
• Dampak pada Generasi Muda: Pendidikan yang rendah
berdampak pada generasi muda di Kabupaten
Gunungkidul. Mereka mungkin menghadapi
keterbatasan pengetahuan, keterampilan, dan
kesempatan yang dapat mempengaruhi masa depan
mereka. Ini menjadi ironi karena pendidikan yang baik
seharusnya menjadi jalan untuk memperbaiki
kehidupan mereka.
16. KESIMPULAN
DAN SARAN
Rendahnya Pendidikan di Kabupaten Gunungkidul ini
menjadi tantangan yang serius bagi pemerintah dan
masyarakat. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
rendahnya pendidikan di Gunungkidul. Peran pemerintah
dan partisipasi masyarat sangat diperlukan. Pemerintah
berupaya mangatasi rendahnya pendidikan di Gunungkidul
ini melalui kebijakan dan program-program yang
dikeluarkan dalam menangani masalah rendahnya
pendidikan di Gunungkidul.
Diharapkan program dan kebijakan pemerintah dapat
terlaksana cukup baik dalam penanganan rendahnya
pendidikan di Kabupaten Gunungkidul, perlu
dilakukannya pendekatan dengan masyarakat khususnya
dengan anak-anak dan orang tua sehingga tahu
penyebab dari rendahnya pendidikan dan memberikan
solusi yang tepat untuk mengatasi rendahnya pendidikan
diKabupaten Gunungkidul tersebut.