SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Pancasila R22
Pendidikan di Lampung
Mini Project
Citizen
Anggota Kelompok 7
Daffa Dzaki Dhiya U
(119130079)
Muhammad Hafizh Imaduddin
(119130084)
Hendry Zulfikar Gumay
(119130165)
Barney Donald Imanuel
(122130163)
Teguh Firmansyah
(122130109)
Rumusan Masalah
02
Menilai Kebijakan
Alternatif Yang
Disarankan
03
Pendahuluan
01
Daftar Isi
Mengembangkan
Suatu Rencana
Tindakan
05
Tabel Kinerja
06
Mengembangkan
Kebijakan Publik
04
Daftar Isi
Pendahuluan
01
Pendahuluan
Dalam perjalanan sejarah dan perkembangan masyarakat Indonesia,
kita terus dihadapkan pada berbagai tantangan dan dinamika yang
membentuk warna kehidupan sehari-hari. Masalah sosial menjadi
realitas tak terelakkan yang melibatkan setiap lapisan masyarakat,
termasuk mahasiswa sebagai agen pemberdayaan dan perubahan.
Dengan berpegang pada landasan Pancasila, kita berusaha
menguraikan rumusan masalah yang melingkupi realitas kehidupan
masyarakat. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya
mencakup aspek politik dan hukum semata, melainkan juga
mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dan berkontribusi dalam
mencapai keadilan, kesejahteraan, dan kesatuan. Pemahaman ini
memandu kita merenung pada berbagai permasalahan sosial yang
muncul dari realitas kehidupan masyarakat, menguji esensi Pancasila
dalam praktiknya. Rumusan masalah yang kita temui mencerminkan
berbagai tantangan yang harus dihadapi bersama, mulai dari
kurangnya kesadaran ekologis hingga ketidakpedulian terhadap
kesehatan, dari ketidaktaatan terhadap hukum hingga masalah
kemiskinan dan akses pendidikan, menjadi bagian tak terpisahkan
dari kompleksitas sosial di Indonesia.
Rumusan Masalah
02
Kurangnya Kesadaran Ekologis
- Pembuangan sampah sembarangan di
tempat umum.
- Menggunakan barang-barang sekali pakai
secara berlebihan tanpa memperhatikan
dampak lingkungan.
- Mengabaikan kampanye lingkungan dan
kegiatan sosial yang bertujuan untuk
pelestarian alam.
- Menebang pohon tanpa izin atau tanpa
pertimbangan terhadap dampak ekologis.
- Tidak mendukung atau malah meremehkan
upaya-upaya konservasi dan keberlanjutan
lingkungan.
Ketidakpedulian Terhadap
Kesehatan
- Mengabaikan pola makan sehat dan rajin
berolahraga.
- Menghiraukan masalah kesehatan mental
dan tidak mencari bantuan jika dibutuhkan.
- Tidak mengikuti protokol kesehatan, seperti
tidak memakai masker saat berada di
tempat umum.
- Konsumsi alkohol atau obat-obatan secara
berlebihan.
- Mengabaikan pendidikan anak-anak karena
alasan ekonomi.
- Tidak memprioritaskan pendidikan dalam
anggaran keluarga.
- Memanfaatkan situasi kemiskinan untuk
mengambil keuntungan pribadi tanpa
memperhatikan etika dan keadilan.
- Tidak mendukung program-program
bantuan pendidikan untuk masyarakat
miskin.
Kemiskinan dan Akses Pendidikan
Penggunaan Media Sosial yang
Negatif
- Menyebarluaskan berita palsu tanpa melakukan
verifikasi.
- Menggunakan media sosial untuk
mengekspresikan komentar yang merendahkan
atau menghina orang lain.
- Mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban
sehari-hari akibat kecanduan media sosial.
- Menggunakan data pribadi orang lain untuk
kepentingan pribadi atau bisnis tanpa izin.
- Banyaknya terjadi modus penipuan yang beredar
di sosial media.
- Pelanggaran lalu lintas seperti melanggar
batas kecepatan atau tidak menggunakan
helm.
- Penipuan atau pencurian, baik itu kecil
maupun besar.
- Tindakan vandalisme atau merusak fasilitas
umum.
- Melakukan diskriminasi terhadap perbedaan
suku,agama,ras dan budaya.
Ketidaktaatan Terhadap Hukum
Kemiskinan sangat memengaruhi akses
pendidikan, terutama bagi keluarga yang kesulitan
finansial. Biaya sekolah, peralatan belajar, dan kebutuhan
sehari-hari dapat mendorong anak-anak untuk berhenti
sekolah demi membantu keluarga. Dampaknya juga
struktural dengan kurangnya fasilitas pendidikan,
sedikitnya beasiswa, dan kurangnya dukungan untuk
mengakhiri siklus kemiskinan. Solusinya adalah
kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga
pendidikan untuk menciptakan kebijakan inklusif,
memberi bantuan finansial kepada keluarga miskin, dan
menawarkan program pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Ini akan memperkuat fondasi untuk
meningkatkan akses pendidikan dan mengatasi
kemiskinan yang terus berputar.
Wilayah Jumlah Penduduk (Jiwa)
2022 2021 2020
Bandar Lampung 1.209.937 1.184.949 1.166.066
Wilayah Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)
2022 2021 2020
Bandar Lampung 90,51 98,76 93,74
Data BPS Jumlah Penduduk (Jiwa) di Bandar Lampung
Data BPS Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) di Bandar Lampung
Data BPS Jumlah Angka Melek Huruf di Bandar Lampung
Data BPS Jumlah Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan di Bandar Lampung
Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf
2022 2021 2020 2019 2018
Angka Melek Huruf 98.95 99.18 99.24 99.41 99.41
Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan
2022 2021 2020 2019 2018
SD/MI/Sederajat 99.35 99.26 99.47 99.64 99.44
SMP/MTs/Sederajat 83.77 84.43 81.85 80.44 79.02
SMA/SMK/MA/Sederajat 69.86 70.30 70.15 70.43 69.54
Menilai Kebijakan
Alternatif Yang
Disarankan
03
Sesuai dengan temuan-temuan yang diperoleh
dari kajian ini, dikemukakan beberapa kesimpulan
berkaitan relevansi pendidikan sesuai dari jenjang
pendidikan sebagai berikut:
1. Pendidikan Dasar
● Evaluasi menyeluruh terhadap program
pendidikan dasar.
● Pembangunan pendidikan dasar perlu dikaji
ulang, dengan fokus pada kebijakan pusat
dalam menetapkan standar dan
mengendalikan mutu pendidikan secara
nasional.
● Restrukturisasi program dan kurikulum
pendidikan dasar untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan lulusan sebagai warga
negara produktif dan bertanggungjawab.
2. PendidikanSMA
● Permasalahan dalam proses belajar
siswa di SMA terkait dengan kualitas
rendah dalam proses belajar siswa.
● Perlunya perubahan mendasar dalam
budaya belajar melalui penciptaan
proses belajar yang nyaman dan
menarik.
● Program pendidikan pra-akademik di
SMA dengan penekanan pada
Program Pendidikan Kemampuan
Belajar dan Program Substansi
Belajar.
3. Pendidikan kejuruan (SMK, Kursus, dl)
● Evaluasi perluasan SMK,
mempertimbangkan investasi yang tinggi
dan rendahnya daya-serap lapangan kerja.
● Tujuan pendidikan kejuruan: menghasilkan
pelaku ekonomi produktif, pekerja kreatif,
dan pengusaha mandiri.
● Perluasan pendidikan kejuruan secara luas,
termasuk kebijakan untuk kursus, pelatihan
singkat, politeknik, dan berbagai bentuk
pendidikan berkelanjutan.
4. Program beasiswa di lampung
● Didesain untuk meningkatkan akses dan
kesetaraan pendidikan.
● Mendukung individu berprestasi namun
memiliki keterbatasan ekonomi.
● Melibatkan kolaborasi antara pemerintah
daerah, sektor swasta, lembaga amal, dan
organisasi non-pemerintah.
● Proses seleksi transparan dan partisipasi
masyarakat lokal ditekankan.
● Penerima beasiswa diharapkan terlibat
dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan
komunitas.
Mengembangkan
Kebijakan Publik
04
Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Lampung
Nomor 18 Tahun 2014 tentang Wajib Belajar 12
Tahun
1. KOnteksdantujuan
Pada peraturan daerah Provinsi Lampung
mengaitkan konteks tentang mengamanatkan
wajib belajar 12 tahun untuk penduduk usia 7-18
tahun di Provinsi Lampung. Dalam konteks ini
memiliki tujuan yaitu untuk pengembangan
potensi peserta didik secara utuh dan terintegrasi
(ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik).
2. Tantangandanmasalah
Kebijakan tersebut memiliki tantangan yang
menyangkut tentang beberapa anak usia 7-18
tahun belum bersekolah. Artinya, dalam
kebijakan dari pemerintah daerah ini
implementasinya tidak optimal, atau mungkin
ada kendala lain.
3. Solusidansaran
Dari permasalahan dan tantangan yang kami
analisis, maka saran dan solusi dari kami yaitu:
● Sosialisasi kecamatan per kecamatan.
● Pendekatan langsung kepada warga.
● Identifikasi warga dengan anak yang
tidak bersekolah.
● Koordinasi yang baik antar instansi
terkait.
Program Indonesia Pintar (PIP)
di Bandar Lampung
1. KOnteksdantujuan
Program beasiswa di Lampung dirancang untuk
meningkatkan akses dan kesetaraan pendidikan
dengan memberikan dukungan finansial kepada
individu berprestasi namun memiliki
keterbatasan ekonomi. Kebijakan ini mencakup
berbagai jenjang pendidikan, dari dasar hingga
tinggi, dengan kriteria seleksi yang
mempertimbangkan prestasi akademik, potensi
kepemimpinan, dan kondisi ekonomi keluarga.
2. Tantangandanmasalah
Program beasiswa dari Bandar Lampung ini
memiliki tantangan, yang mana dalam hal
orang yang menerima beasiswa masih tidak
sesuai dengan yang seharusnya menerima dan
yang seharusnya tidak.
3. Solusidansaran
Dari permasalahan dan tantangan yang kami
analisis, maka saran dan solusi dari kami yaitu:
● Pendataan Terkoordinasi dan Jelas
● Sistem Evaluasi Transparan
● Penilaian Kriteria yang Jelas
● Penguatan Koordinasi dengan Lembaga
Pendidikan
● Pendidikan masyarakat untuk meningkatkan
pemahaman mengenai pentingnya pendidikan
dan peluang beasiswa
● Kurikulum dan Standar Pendidikan
Menetapkan standar akademis untuk berbagai tingkat pendidikan,
merancang dan merevisi kurikulum untuk memastikan bahwa
siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
● Pemberdayaan Guru dan Tenaga Pendidik
Mengembangkan program pelatihan dan pengembangan profesional
untuk meningkatkan kualitas guru dan menetapkan kualitas guru.
● Akses dan Kesetaraan Pendidikan
Membuat kebijakan untuk memastikan akses semua warga tanpa
memandang latar belakang ekonomi, sosial atau lainnya.
● Infrastruktur Pendidikan
Mengembangkan dan memelihara serta memberikan fasilitas yang
memadai termasuk gedung sekolah, perpustakaan dan laboratorium.
● Pendidikan Karakter dan Kewarganegaraan
Mendorong pengembangan karakter dan nilai-nila moral dalam
kurikulum serta memasukkan pendidikan kewarganegaraan untuk
membentuk sikap dan perilaku warga negara yang bertanggung jawab.
Kebijakan publik ini mencakup berbagai macam aspek yang
dirancang untuk meningkatkan sistem pendidikan dan mencapai tujuan
pendidikan nasional, kebijakan ini dapat berasal dari tingkat pemerintah
pusat, pemerintah daerah atau lembaga-lembaga pendidikan.
Salah satu langkah untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan membangun rumah baca di setiap
wilayah, dikelola oleh warga setempat dengan bantuan
dari instansi pemerintah terkait. Rumah baca ini menjadi
sarana penting untuk meningkatkan tingkat literasi dan
pemahaman masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Melalui rumah baca, masyarakat dapat memberikan
bimbingan kepada keluarga yang memiliki anak yang
tidak bersekolah. Pendekatan ini dilakukan dengan
koordinasi yang baik, membagi wilayah ke dalam
kecamatan agar sosialisasi lebih personal dan efektif.
Upaya Pengatasan Permasalahan
Beberapa nilai dari sila yang terkandung dalam
pengembangankebijakan tersebut adalah:
1. Ketuhanan yang maha esa
Kebijakan publik diarahkan untuk menciptakan
inklusivitas dan pengakuan terhadap keberagaman
masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Pemahaman bahwa setiap warga negara
memiliki hak yang sama dihadapan-Nya menjadi
landasan utama dalam perumusan dan implementasi
kebijakan ini.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan
akses pendidikan mencerminkan komitmen untuk
menciptakan keadilan sosial. Kebijakan ini berusaha
menyeimbangkan hak dan kewajiban antarwarga,
memastikan setiap anak memiliki kesempatan
pendidikan yang sama tanpa memandang latar
belakang ekonomi.
3. Persatuan indonesia
Melalui pengembangan rumah baca oleh elemen
masyarakat, kebijakan ini mendorong solidaritas
diantara warga. Pemahaman bahwa pembangunan
dan penanggulangan masalah sosial perlu
dilakukan secara bersama-sama, menciptakan rasa
kebersamaan dan persatuan di tengah masyarakat.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan
Dalam permusyawaratan perwakilan
Pembangunan rumah baca yang melibatkan
elemen masyarakat menunjukkan penerapan
demokrasi dalam pengambilan keputusan.
Pendekatan ini memberikan ruang partisipasi
kepada masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan, sejalan
dengan semangat perwakilan dan musyawarah.
5. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat
indonesia
Kebijakan Program Indonesia Pintar dan
pembangunan rumah baca di setiap wilayah
memastikan kesetaraan akses pendidikan.
Setiap warga, tanpa memandang latar
belakang ekonomi, memiliki hak yang sama
untuk mendapatkan bantuan dan akses ke
sumber pendidikan yang berkualitas.
Mengembangkan Suatu
Rencana Tindakan
05
1. Latar Belakang dan Konteks
● Peningkatan literasi dan penanganan
permasalahan putus sekolah di Lampung.
● Pentingnya rumah baca sebagai pusat
informasi dan jembatan antara masyarakat
dan program pemerintah di bidang
pendidikan.
3. Nilai-nilai pancasila dalam implementasi
rumah
baca
● Semangat gotong-royong dan keadilan
terlihat dari partisipasi aktif masyarakat.
● Prinsip keadilan dalam memberikan akses
pendidikan kepada semua lapisan
masyarakat.
● Kebersamaan dan kesatuan masyarakat
terwujud melalui rumah baca sebagai tempat
berkumpul.
2. Tujuan pembangunan rumah
Baca
● Meningkatkan minat baca
● Meningkatkan akses masyarakat
terhadap informasi terkini terkait
kebijakan pendidikan.
● Membantu mengatasi masalah putus
sekolah melalui upaya pencegahan.
● Membuat budaya literasi
4. Metodepelaksanaan pembangunanrumah
baca
● Koordinasi dengan perangkat desa,
analisis masalah objek, pelaksanaan
program, dan laporan hasil.
● Pelibatan masyarakat melalui metode
TABEL KINERJA
06
Nama Aspek Penilaian
Wawancara Laporan PPT Kehadiran Diskusi
Daffa Dzaki Dhiya U V V V
Muhammad Hafizh Imaduddin V V V V
Hendry Zulfikar Gumay V V V V
Barney Donald Imanuel V V V
Teguh Firmansyah V V V
Yadi Saputra V V V
Dea Paulina T V V V
Rieke Delavia E. P V V V
Reza Febrian P V V V V
Merdiyan Heriyansyah V V V
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN WAWANCARA DENGAN PENGURUS
POJOK BACA
Terima Kasih!

More Related Content

Similar to Tugas Besar Pancasila Mini Project Citizen

Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaDenny Kodrat
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaDenny Kodrat
 
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxAnwarMukhtarom
 
Renstra mi sukajaya 2010 2015
Renstra mi sukajaya  2010   2015Renstra mi sukajaya  2010   2015
Renstra mi sukajaya 2010 2015Ajat Sudrajat
 
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...Mohamad Khaidir
 
Managemen Dinas Pendidikan
Managemen Dinas PendidikanManagemen Dinas Pendidikan
Managemen Dinas PendidikanIlan Surf ﺕ
 
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhPendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhSiti Hardiyanti
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidi
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidi
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidimahmudi moedy
 
Laporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialLaporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialJoni Candra
 
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest
 
UPAYA PENGELOLA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN KOMPETENSI LULUSAN YANG SESUAI TUNT...
UPAYA PENGELOLA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN KOMPETENSI LULUSAN YANG SESUAI TUNT...UPAYA PENGELOLA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN KOMPETENSI LULUSAN YANG SESUAI TUNT...
UPAYA PENGELOLA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN KOMPETENSI LULUSAN YANG SESUAI TUNT...novakarisamaharani1
 
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docxsoparidah
 
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptxTUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptxNURKIASATINABINTIMOH
 

Similar to Tugas Besar Pancasila Mini Project Citizen (20)

Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
 
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesiaQuo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
 
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptxPendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
Pendidikan lingkungan hidup dalam kehidupan.pptx
 
Renstra mi sukajaya 2010 2015
Renstra mi sukajaya  2010   2015Renstra mi sukajaya  2010   2015
Renstra mi sukajaya 2010 2015
 
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...
 
Managemen Dinas Pendidikan
Managemen Dinas PendidikanManagemen Dinas Pendidikan
Managemen Dinas Pendidikan
 
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak JauhPendidikan dan Belajar Jarak Jauh
Pendidikan dan Belajar Jarak Jauh
 
Kpf individu
Kpf individuKpf individu
Kpf individu
 
Pendemokrasian
PendemokrasianPendemokrasian
Pendemokrasian
 
Analisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bosAnalisis pengelolaan dana bos
Analisis pengelolaan dana bos
 
Ppt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikanPpt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikan
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidi
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidiMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidi
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sukmaidi
 
Laporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialLaporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosial
 
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue KritisBaldwine Honest in Tugas Issue Kritis
Baldwine Honest in Tugas Issue Kritis
 
UPAYA PENGELOLA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN KOMPETENSI LULUSAN YANG SESUAI TUNT...
UPAYA PENGELOLA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN KOMPETENSI LULUSAN YANG SESUAI TUNT...UPAYA PENGELOLA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN KOMPETENSI LULUSAN YANG SESUAI TUNT...
UPAYA PENGELOLA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN KOMPETENSI LULUSAN YANG SESUAI TUNT...
 
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
 
makalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikanmakalh pengantar pendidikan
makalh pengantar pendidikan
 
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptxTUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
TUTORIAL HUBUNGAN ETNIK 23 APRIL 2020.pptx
 

Recently uploaded

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 

Tugas Besar Pancasila Mini Project Citizen

  • 1. Pancasila R22 Pendidikan di Lampung Mini Project Citizen
  • 2. Anggota Kelompok 7 Daffa Dzaki Dhiya U (119130079) Muhammad Hafizh Imaduddin (119130084) Hendry Zulfikar Gumay (119130165) Barney Donald Imanuel (122130163) Teguh Firmansyah (122130109)
  • 3. Rumusan Masalah 02 Menilai Kebijakan Alternatif Yang Disarankan 03 Pendahuluan 01 Daftar Isi
  • 6. Pendahuluan Dalam perjalanan sejarah dan perkembangan masyarakat Indonesia, kita terus dihadapkan pada berbagai tantangan dan dinamika yang membentuk warna kehidupan sehari-hari. Masalah sosial menjadi realitas tak terelakkan yang melibatkan setiap lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa sebagai agen pemberdayaan dan perubahan. Dengan berpegang pada landasan Pancasila, kita berusaha menguraikan rumusan masalah yang melingkupi realitas kehidupan masyarakat. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya mencakup aspek politik dan hukum semata, melainkan juga mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dan berkontribusi dalam mencapai keadilan, kesejahteraan, dan kesatuan. Pemahaman ini memandu kita merenung pada berbagai permasalahan sosial yang muncul dari realitas kehidupan masyarakat, menguji esensi Pancasila dalam praktiknya. Rumusan masalah yang kita temui mencerminkan berbagai tantangan yang harus dihadapi bersama, mulai dari kurangnya kesadaran ekologis hingga ketidakpedulian terhadap kesehatan, dari ketidaktaatan terhadap hukum hingga masalah kemiskinan dan akses pendidikan, menjadi bagian tak terpisahkan dari kompleksitas sosial di Indonesia.
  • 8. Kurangnya Kesadaran Ekologis - Pembuangan sampah sembarangan di tempat umum. - Menggunakan barang-barang sekali pakai secara berlebihan tanpa memperhatikan dampak lingkungan. - Mengabaikan kampanye lingkungan dan kegiatan sosial yang bertujuan untuk pelestarian alam. - Menebang pohon tanpa izin atau tanpa pertimbangan terhadap dampak ekologis. - Tidak mendukung atau malah meremehkan upaya-upaya konservasi dan keberlanjutan lingkungan.
  • 9. Ketidakpedulian Terhadap Kesehatan - Mengabaikan pola makan sehat dan rajin berolahraga. - Menghiraukan masalah kesehatan mental dan tidak mencari bantuan jika dibutuhkan. - Tidak mengikuti protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker saat berada di tempat umum. - Konsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan.
  • 10. - Mengabaikan pendidikan anak-anak karena alasan ekonomi. - Tidak memprioritaskan pendidikan dalam anggaran keluarga. - Memanfaatkan situasi kemiskinan untuk mengambil keuntungan pribadi tanpa memperhatikan etika dan keadilan. - Tidak mendukung program-program bantuan pendidikan untuk masyarakat miskin. Kemiskinan dan Akses Pendidikan
  • 11. Penggunaan Media Sosial yang Negatif - Menyebarluaskan berita palsu tanpa melakukan verifikasi. - Menggunakan media sosial untuk mengekspresikan komentar yang merendahkan atau menghina orang lain. - Mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban sehari-hari akibat kecanduan media sosial. - Menggunakan data pribadi orang lain untuk kepentingan pribadi atau bisnis tanpa izin. - Banyaknya terjadi modus penipuan yang beredar di sosial media.
  • 12. - Pelanggaran lalu lintas seperti melanggar batas kecepatan atau tidak menggunakan helm. - Penipuan atau pencurian, baik itu kecil maupun besar. - Tindakan vandalisme atau merusak fasilitas umum. - Melakukan diskriminasi terhadap perbedaan suku,agama,ras dan budaya. Ketidaktaatan Terhadap Hukum
  • 13. Kemiskinan sangat memengaruhi akses pendidikan, terutama bagi keluarga yang kesulitan finansial. Biaya sekolah, peralatan belajar, dan kebutuhan sehari-hari dapat mendorong anak-anak untuk berhenti sekolah demi membantu keluarga. Dampaknya juga struktural dengan kurangnya fasilitas pendidikan, sedikitnya beasiswa, dan kurangnya dukungan untuk mengakhiri siklus kemiskinan. Solusinya adalah kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan kebijakan inklusif, memberi bantuan finansial kepada keluarga miskin, dan menawarkan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini akan memperkuat fondasi untuk meningkatkan akses pendidikan dan mengatasi kemiskinan yang terus berputar.
  • 14. Wilayah Jumlah Penduduk (Jiwa) 2022 2021 2020 Bandar Lampung 1.209.937 1.184.949 1.166.066 Wilayah Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) 2022 2021 2020 Bandar Lampung 90,51 98,76 93,74 Data BPS Jumlah Penduduk (Jiwa) di Bandar Lampung Data BPS Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) di Bandar Lampung
  • 15. Data BPS Jumlah Angka Melek Huruf di Bandar Lampung Data BPS Jumlah Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan di Bandar Lampung Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf 2022 2021 2020 2019 2018 Angka Melek Huruf 98.95 99.18 99.24 99.41 99.41 Jenjang Pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan 2022 2021 2020 2019 2018 SD/MI/Sederajat 99.35 99.26 99.47 99.64 99.44 SMP/MTs/Sederajat 83.77 84.43 81.85 80.44 79.02 SMA/SMK/MA/Sederajat 69.86 70.30 70.15 70.43 69.54
  • 17.
  • 18. Sesuai dengan temuan-temuan yang diperoleh dari kajian ini, dikemukakan beberapa kesimpulan berkaitan relevansi pendidikan sesuai dari jenjang pendidikan sebagai berikut: 1. Pendidikan Dasar ● Evaluasi menyeluruh terhadap program pendidikan dasar. ● Pembangunan pendidikan dasar perlu dikaji ulang, dengan fokus pada kebijakan pusat dalam menetapkan standar dan mengendalikan mutu pendidikan secara nasional. ● Restrukturisasi program dan kurikulum pendidikan dasar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan lulusan sebagai warga negara produktif dan bertanggungjawab. 2. PendidikanSMA ● Permasalahan dalam proses belajar siswa di SMA terkait dengan kualitas rendah dalam proses belajar siswa. ● Perlunya perubahan mendasar dalam budaya belajar melalui penciptaan proses belajar yang nyaman dan menarik. ● Program pendidikan pra-akademik di SMA dengan penekanan pada Program Pendidikan Kemampuan Belajar dan Program Substansi Belajar.
  • 19. 3. Pendidikan kejuruan (SMK, Kursus, dl) ● Evaluasi perluasan SMK, mempertimbangkan investasi yang tinggi dan rendahnya daya-serap lapangan kerja. ● Tujuan pendidikan kejuruan: menghasilkan pelaku ekonomi produktif, pekerja kreatif, dan pengusaha mandiri. ● Perluasan pendidikan kejuruan secara luas, termasuk kebijakan untuk kursus, pelatihan singkat, politeknik, dan berbagai bentuk pendidikan berkelanjutan. 4. Program beasiswa di lampung ● Didesain untuk meningkatkan akses dan kesetaraan pendidikan. ● Mendukung individu berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi. ● Melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga amal, dan organisasi non-pemerintah. ● Proses seleksi transparan dan partisipasi masyarakat lokal ditekankan. ● Penerima beasiswa diharapkan terlibat dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan komunitas.
  • 20.
  • 22. Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Lampung Nomor 18 Tahun 2014 tentang Wajib Belajar 12 Tahun 1. KOnteksdantujuan Pada peraturan daerah Provinsi Lampung mengaitkan konteks tentang mengamanatkan wajib belajar 12 tahun untuk penduduk usia 7-18 tahun di Provinsi Lampung. Dalam konteks ini memiliki tujuan yaitu untuk pengembangan potensi peserta didik secara utuh dan terintegrasi (ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik). 2. Tantangandanmasalah Kebijakan tersebut memiliki tantangan yang menyangkut tentang beberapa anak usia 7-18 tahun belum bersekolah. Artinya, dalam kebijakan dari pemerintah daerah ini implementasinya tidak optimal, atau mungkin ada kendala lain. 3. Solusidansaran Dari permasalahan dan tantangan yang kami analisis, maka saran dan solusi dari kami yaitu: ● Sosialisasi kecamatan per kecamatan. ● Pendekatan langsung kepada warga. ● Identifikasi warga dengan anak yang tidak bersekolah. ● Koordinasi yang baik antar instansi terkait.
  • 23. Program Indonesia Pintar (PIP) di Bandar Lampung 1. KOnteksdantujuan Program beasiswa di Lampung dirancang untuk meningkatkan akses dan kesetaraan pendidikan dengan memberikan dukungan finansial kepada individu berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi. Kebijakan ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, dari dasar hingga tinggi, dengan kriteria seleksi yang mempertimbangkan prestasi akademik, potensi kepemimpinan, dan kondisi ekonomi keluarga. 2. Tantangandanmasalah Program beasiswa dari Bandar Lampung ini memiliki tantangan, yang mana dalam hal orang yang menerima beasiswa masih tidak sesuai dengan yang seharusnya menerima dan yang seharusnya tidak. 3. Solusidansaran Dari permasalahan dan tantangan yang kami analisis, maka saran dan solusi dari kami yaitu: ● Pendataan Terkoordinasi dan Jelas ● Sistem Evaluasi Transparan ● Penilaian Kriteria yang Jelas ● Penguatan Koordinasi dengan Lembaga Pendidikan ● Pendidikan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya pendidikan dan peluang beasiswa
  • 24. ● Kurikulum dan Standar Pendidikan Menetapkan standar akademis untuk berbagai tingkat pendidikan, merancang dan merevisi kurikulum untuk memastikan bahwa siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan. ● Pemberdayaan Guru dan Tenaga Pendidik Mengembangkan program pelatihan dan pengembangan profesional untuk meningkatkan kualitas guru dan menetapkan kualitas guru. ● Akses dan Kesetaraan Pendidikan Membuat kebijakan untuk memastikan akses semua warga tanpa memandang latar belakang ekonomi, sosial atau lainnya. ● Infrastruktur Pendidikan Mengembangkan dan memelihara serta memberikan fasilitas yang memadai termasuk gedung sekolah, perpustakaan dan laboratorium. ● Pendidikan Karakter dan Kewarganegaraan Mendorong pengembangan karakter dan nilai-nila moral dalam kurikulum serta memasukkan pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk sikap dan perilaku warga negara yang bertanggung jawab. Kebijakan publik ini mencakup berbagai macam aspek yang dirancang untuk meningkatkan sistem pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan nasional, kebijakan ini dapat berasal dari tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah atau lembaga-lembaga pendidikan.
  • 25. Salah satu langkah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membangun rumah baca di setiap wilayah, dikelola oleh warga setempat dengan bantuan dari instansi pemerintah terkait. Rumah baca ini menjadi sarana penting untuk meningkatkan tingkat literasi dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Melalui rumah baca, masyarakat dapat memberikan bimbingan kepada keluarga yang memiliki anak yang tidak bersekolah. Pendekatan ini dilakukan dengan koordinasi yang baik, membagi wilayah ke dalam kecamatan agar sosialisasi lebih personal dan efektif. Upaya Pengatasan Permasalahan
  • 26. Beberapa nilai dari sila yang terkandung dalam pengembangankebijakan tersebut adalah: 1. Ketuhanan yang maha esa Kebijakan publik diarahkan untuk menciptakan inklusivitas dan pengakuan terhadap keberagaman masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pemahaman bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dihadapan-Nya menjadi landasan utama dalam perumusan dan implementasi kebijakan ini. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab Upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan akses pendidikan mencerminkan komitmen untuk menciptakan keadilan sosial. Kebijakan ini berusaha menyeimbangkan hak dan kewajiban antarwarga, memastikan setiap anak memiliki kesempatan pendidikan yang sama tanpa memandang latar belakang ekonomi. 3. Persatuan indonesia Melalui pengembangan rumah baca oleh elemen masyarakat, kebijakan ini mendorong solidaritas diantara warga. Pemahaman bahwa pembangunan dan penanggulangan masalah sosial perlu dilakukan secara bersama-sama, menciptakan rasa kebersamaan dan persatuan di tengah masyarakat.
  • 27. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan Dalam permusyawaratan perwakilan Pembangunan rumah baca yang melibatkan elemen masyarakat menunjukkan penerapan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ini memberikan ruang partisipasi kepada masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan, sejalan dengan semangat perwakilan dan musyawarah. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia Kebijakan Program Indonesia Pintar dan pembangunan rumah baca di setiap wilayah memastikan kesetaraan akses pendidikan. Setiap warga, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan bantuan dan akses ke sumber pendidikan yang berkualitas.
  • 29. 1. Latar Belakang dan Konteks ● Peningkatan literasi dan penanganan permasalahan putus sekolah di Lampung. ● Pentingnya rumah baca sebagai pusat informasi dan jembatan antara masyarakat dan program pemerintah di bidang pendidikan. 3. Nilai-nilai pancasila dalam implementasi rumah baca ● Semangat gotong-royong dan keadilan terlihat dari partisipasi aktif masyarakat. ● Prinsip keadilan dalam memberikan akses pendidikan kepada semua lapisan masyarakat. ● Kebersamaan dan kesatuan masyarakat terwujud melalui rumah baca sebagai tempat berkumpul. 2. Tujuan pembangunan rumah Baca ● Meningkatkan minat baca ● Meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi terkini terkait kebijakan pendidikan. ● Membantu mengatasi masalah putus sekolah melalui upaya pencegahan. ● Membuat budaya literasi 4. Metodepelaksanaan pembangunanrumah baca ● Koordinasi dengan perangkat desa, analisis masalah objek, pelaksanaan program, dan laporan hasil. ● Pelibatan masyarakat melalui metode
  • 31. Nama Aspek Penilaian Wawancara Laporan PPT Kehadiran Diskusi Daffa Dzaki Dhiya U V V V Muhammad Hafizh Imaduddin V V V V Hendry Zulfikar Gumay V V V V Barney Donald Imanuel V V V Teguh Firmansyah V V V Yadi Saputra V V V Dea Paulina T V V V Rieke Delavia E. P V V V Reza Febrian P V V V V Merdiyan Heriyansyah V V V
  • 33. LAMPIRAN WAWANCARA DENGAN PENGURUS POJOK BACA
  • 34.