Dokumen tersebut membahas tentang kriminalitas, faktor-faktor yang mempengaruhinya, cara menanggulanginya, tantangan yang dihadapi, dan peran masyarakat dalam pencegahannya. Dibahas pula jenis kejahatan yang umum terjadi dan cara menentukan tindakan kriminal."
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Kriminalitas_Lenny Retnofuri (20333011)EP6 - Prodi EP UGK
1. KRIMINALITAS
Disusun Oleh :
Lenny Retnofuri
20333011
Ekonomi Pembangunan 6
Mata Kuliah:
Ekonomi Perkotaan dan Perdesaan
Dosen Pengampu :
Bp. Rusman Rupinus Manik, S.E.,
M.A.
Universitas Gunungkidul
2022/2023
2. Pengertian Kriminalitas
Kriminalitas merujuk pada perilaku atau
tindakan yang melanggar hukum atau norma
sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat
atau negara. Kriminalitas dapat berupa
berbagai jenis kegiatan yang melibatkan
tindakan yang dilarang oleh hukum, seperti
pencurian, perampokan, pembunuhan,
pemerkosaan, penipuan, narkotika, kejahatan
siber, dan lain sebagainya.
3. Faktor Lingkungan:
Lingkungan fisik yang tidak aman atau
terpencil, kurangnya akses terhadap layanan
pendidikan, kesehatan, dan keamanan, serta
kerentanan terhadap lingkungan yang
menguntungkan kegiatan kriminal, seperti
daerah dengan tingkat kejahatan tinggi, dapat
menjadi faktor yang berkontribusi terhadap
terjadinya kriminalitas.
Fator Individu:
Beberapa faktor individu, seperti
gangguan mental, penyalahgunaan
zat, rendahnya keterampilan sosial,
rendahnya pengendalian diri, dan
pola perilaku antisosial atau impulsif,
dapat mempengaruhi seseorang
untuk terlibat dalam perilaku kriminal.
Faktor Sosial-Ekonomi:
Kondisi sosial-ekonomi yang
buruk, seperti kemiskinan,
pengangguran, ketidakadilan
ekonomi, dan ketimpangan
sosial, dapat menjadi faktor risiko
terjadinya kriminalitas.
Faktor Terjadinya Kriminalitas
4. Lanjutan...
Faktor Sistemik:
Beberapa kegagalan dalam sistem
hukum, seperti korupsi di dalam sistem
penegakan hukum, akses terbatas
terhadap keadilan, dan kurangnya
efektivitas dalam upaya pencegahan
dan penanggulangan kriminalitas, juga
dapat mempengaruhi terjadinya
kriminalitas.
Faktor Budaya:
Nilai-nilai, norma, dan budaya yang
meremehkan hukum atau
membenarkan perilaku kriminal,
seperti glorifikasi kekerasan atau
norma sosial yang membenarkan
korupsi, dapat menjadi faktor
penyebab terjadinya kriminalitas.
Faktor Keluarga:
Pola asuh yang tidak sehat,
konflik keluarga, kekerasan
dalam rumah tangga, atau
kurangnya pengawasan orang
tua dapat mempengaruhi
perilaku anak dalam jangka
panjang dan berkontribusi pada
terjadinya kriminalitas.
5. Cara Mengatasi Kriminalitas
Peningkatan Keamanan dan Penegakan
Hukum
Peningkatan Kesadaran Masyarakat
Meningkatkan keberadaan kepolisian, pengawasan,
dan penegakan hukum yang efektif dapat membantu
mencegah terjadinya kriminalitas.
Mengedukasi masyarakat mengenai hukum, konsekuensi perilaku
kriminal, dan pentingnya melaporkan kejahatan dapat membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
ketertiban sosial dan melibatkan masyarakat dalam upaya
pencegahan kriminalitas.
6. Lanjutan...
Pemberdayaan Masyarakat
Penanganan Terpadu bagi Pelaku dan Korban
Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, termasuk
memerangi kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial, serta
memperkuat akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan fasilitas sosial,
dapat membantu mengurangi faktor risiko yang terkait dengan kriminalitas
Mengadopsi pendekatan rehabilitatif dan resolusi konflik bagi pelaku
kriminal, seperti program pemasyarakatan, konseling, dan perawatan
bagi pelaku kejahatan, serta memberikan dukungan dan
perlindungan bagi korban kriminalitas, dapat membantu mengurangi
terjadinya kriminalitas dalam jangka panjang.
7. Lanjutan...
Pencegahan Prima
Peningkatan Sistem Hukum
Mencegah terjadinya kriminalitas sejak dini melalui
program pencegahan prima yang melibatkan
pendekatan dalam keluarga, sekolah, komunitas, dan
lingkungan kerja.
Memperbaiki sistem hukum, termasuk penghapusan korupsi,
peningkatan akses terhadap keadilan, reformasi kebijakan, dan
penguatan lembaga penegak hukum.
8. Peran Pemerintah Dalam Menangani
Kriminalitas
Penegakan Hukum
Pemerintah memiliki tanggung jawab
untuk memastikan penegakan
hukum yang efektif dalam menindak
pelaku kejahatan.
Pelayanan kepada Korban
Pemerintah dapat memberikan
pelayanan kepada korban kriminalitas
melalui penyediaan layanan dukungan
fisik, emosional, dan hukum bagi
korban kejahatan.
Kebijakan dan Regulasi
Pemerintah memiliki peran dalam
mengembangkan kebijakan dan regulasi
yang efektif dalam penanggulangan
kriminalitas.
Pencegahan Kriminalitas
Pemerintah dapat mengembangkan program
pencegahan kriminalitas yang melibatkan
pendekatan lintas sektor, seperti pendekatan
dalam keluarga, pendidikan, kesehatan, dan
pemberdayaan masyarakat
9. Lanjutan...
Rehabilitasi dan Reintegrasi
Pemerintah dapat mengembangkan program rehabilitasi dan reintegrasi
bagi pelaku kejahatan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat
kambuhan kriminalitas.
Kerjasama Internasional
Pemerintah dapat melakukan kerjasama internasional dalam
menangani kriminalitas yang melibatkan transnasional, seperti
perdagangan manusia, perdagangan narkotika, dan kejahatan
siber.
10. Lokasi yang Sering Terjadi
Kriminalitas
Area dengan keramaian
penduduk seperti pusat
kota, daerah
perbelanjaan, dan stasiun
kereta api sering menjadi
tempat terjadinya
kriminalitas seperti
pencurian, perampokan,
dan kekerasan jalanan
Daerah yang terisolasi
atau kurang terawat seperti
daerah industri
terbengkalai, pemukiman
kumuh, atau daerah
terpencil cenderung
menjadi tempat yang
rentan terjadinya kegiatan
kriminal seperti narkoba,
perdagangan manusia,
dan tindak kekerasan
Tingkat kemiskinan yang tinggi sering kali
terkait dengan peningkatan risiko
kriminalitas. Daerah yang menderita
kemiskinan ekstrem atau gangguan sosial
seperti pengangguran, pendidikan rendah,
atau kurangnya akses terhadap layanan
publik sering menjadi tempat terjadinya
kejahatan seperti pencurian, perampokan,
dan kekerasan
Perkotaan padat penduduk
Lingkungan terpinggirkan
Daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi
11. Daerah dengan konflik sosial yang tinggi
Daerah jarang diawasi
Lanjutan...
Tempat-tempat yang
minim pengawasan atau
kurangnya penerangan
seperti taman yang
terbengkalai, area parkir
yang sepi, atau jalan
terpencil cenderung
menjadi tempat yang
rentan terjadinya
kriminalitas
Daerah yang mengalami konflik sosial seperti
daerah dengan ketegangan antar kelompok
etnis, agama, atau politik dapat menjadi
tempat yang rentan terjadinya kriminalitas
seperti kerusuhan, penyerangan, atau
tindakan terorisme.
12. Akibat Kriminalitas
Kerugian finansial
Kriminalitas dapat mengakibatkan kerugian finansial
bagi korban atau pihak yang terkena dampak langsung
Trauma dan gangguan psikologis
Korban kejahatan seringkali mengalami trauma fisik
dan psikologis yang dapat berdampak jangka panjang
pada kesehatan mental mereka
Kecemasan dan ketakutan
Adanya kriminalitas dapat menciptakan rasa cemas
dan ketakutan dalam masyarakat
Gangguan pada kegiatan ekonomi
Kriminalitas dapat mengganggu kegiatan ekonomi
suatu daerah atau negara
13. Beban sistem peradilan dan penegakan hukum
Kriminalitas memerlukan upaya dan sumber daya untuk
menanggulangi, seperti sistem peradilan dan penegakan hukum
yang harus menangani proses penuntutan dan penanganan
pelaku kejahatan
Dampak pada reputasi dan pariwisata
Kriminalitas dapat merusak reputasi suatu daerah atau
negara, terutama dalam konteks pariwisata
Penghancuran sosial
Kriminalitas seringkali merusak norma-norma sosial dan
nilai-nilai masyarakat, serta mengancam prinsip-prinsip
dasar kehidupan beradab, seperti kebebasan, keadilan,
dan kemanusiaan
Kerusakan hubungan sosial
Kriminalitas dapat merusak hubungan sosial antara individu,
keluarga, dan komunitas
Lanjutan...
14. Pengaruh Kriminalitas Pada Perekonomian
Penurunan pariwisata
Kriminalitas yang tinggi juga dapat
merusak sektor pariwisata suatu
daerah atau negara
Dampak sosial
Kriminalitas dapat menciptakan
ketidakstabilan sosial dan
merusak iklim bisnis yang sehat
Dampak pada tenaga kerja
Kriminalitas dapat mengakibatkan
kerugian bagi tenaga kerja, seperti
kehilangan pekerjaan, kerugian
pendapatan, atau pengurangan
kesempatan kerja
Penurunan investasi
Kriminalitas yang tinggi dapat
menurunkan minat investor untuk
berinvestasi di suatu daerah atau
negara
Kerugian bagi sektor bisnis
Kriminalitas dapat merugikan sektor
bisnis dengan pencurian,
pengrusakan properti, atau penipuan
Biaya keamanan dan penegakan hukum
Kriminalitas meningkatkan biaya yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan sektor
swasta untuk keamanan dan penegakan
hukum
15. Faktor yang Mempengaruhi Perbandingan
Kriminalitas Perkotaan dan Perdesaan
Kepadatan Penduduk
Daerah perkotaan biasanya
memiliki populasi yang lebih padat
dibandingkan dengan daerah
perdesaan, yang dapat
menciptakan kondisi yang lebih
potensial untuk kejahatan, seperti
pencurian, perampokan, atau
penyerangan
Ragam Kegiatan Ekonomi
Daerah perkotaan biasanya
memiliki ragam kegiatan
ekonomi yang lebih kompleks,
termasuk pusat bisnis, industri,
perdagangan, dan sektor jasa
Mobilitas
Daerah perkotaan cenderung
memiliki mobilitas penduduk
yang lebih tinggi, baik dalam
hal pergerakan penduduk
maupun kendaraan
Kebijakan Keamanan
Kebijakan keamanan yang
diterapkan di wilayah
perkotaan atau perdesaan
dapat mempengaruhi tingkat
kriminalitas
16. Jenis Kriminalitas yang Umum Terjadi
1. Pencurian
2. Perampokan
3. Narkotika
4. Pemerkosaan
5. Pemalsuan
6. Kekerasan dalam
rumah tangga
7. Pembunuhan
8. Penipuan
9. Cybercrime
10. Terorisme
17. Tindakan Kriminal Dapat Ditentukan Melalui
Beberapa Cara
Berdasarkan konvensi internasional
Beberapa tindakan dianggap sebagai tindakan kriminal karena diatur dalam
konvensi internasional yang telah diadopsi oleh negara-negara di seluruh
dunia.
Melalui hukum pidana
Di banyak negara, peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang tindakan kriminal terdapat dalam hukum
pidana.
Melalui putusan pengadilan
Dalam beberapa kasus, tindakan kriminal dapat ditentukan
melalui putusan pengadilan. Pengadilan akan menilai apakah
tindakan tersebut melanggar hukum dan dapat dikenakan
sanksi pidana.
18. Tantantangan Dalam Mengatasi Kriminalitas
Keterbatasan sumber daya
Penegak hukum seringkali mengalami keterbatasan
dalam sumber daya seperti personel, teknologi, dan
anggaran
Keterlibatan pihak yang terkait
Dalam beberapa kasus, terdapat pihak-pihak
yang terkait dengan kasus kriminalitas seperti
pihak kepolisian, jaksa, dan hakim yang
mungkin memiliki kepentingan atau pandangan
yang berbeda-beda
Kompleksitas kasus
Beberapa kasus kriminalitas sangat kompleks dan
sulit untuk diungkap dan diselesaikan
Teknologi dan perkembangan kejahatan
Teknologi dan perkembangan kejahatan yang semakin
canggih dapat membuat penegakan hukum kesulitan
dalam mengidentifikasi dan menangani kasus
kriminalitas
Perlindungan hak asasi manusia
Dalam menangani kasus kriminalitas, penegak
hukum perlu memperhatikan hak asasi manusia
para pelaku, korban, dan saksi
Opini publik
Opini publik yang berkembang dalam masyarakat
terkadang mempengaruhi pandangan dan tindakan
penegak hukum dalam menangani kasus kriminalitas
19. Peran Masyarakat Untuk Membantu Menangani
Kriminalitas
02
01
03
05
06
04
Melaporkan kejadian yang
mencurigakan
Memberikan
keterangan sebagai
saksi
Berpartisipasi dalam
program keamanan
lingkungan
Menginstal CCTV di
tempat-tempat
strategis
Mengikuti pelatihan
keamanan
Membantu korban
tindak kriminal
20. Cara meningkatkan Kesadaran Masyarakat Agar
tidak takut menjadi saksi dalam proses hukum:
1. Pendidikan Hukum
2. Perlindungan Identitas
3. Sistem perlindungan saksi
4. Penghapusan intimidasi
5. Kesadaran Publik
6. Peran polisi dan pengadilan
7. Memberikan Insentif
21. Apakah dengan mengubah tontonan anak menjadi tontonan
kartun atau tontonan yang lebih aman akan mengubah pola pikir
dan perilaku anak?
Mengubah tontonan anak menjadi kartun dapat memiliki pengaruh pada pola
pikir anak, tetapi dampaknya terhadap perilaku kriminalitas masih sangat
kompleks dan bergantung pada banyak faktor lainnya. Memperhatikan tontonan
yang aman dan mendidik bagi anak-anak adalah langkah yang baik untuk
mendorong perkembangan positif dan menghindari pengaruh negatif yang
mungkin terkait dengan kriminalitas di kemudian hari, meskipun efeknya dapat
bervariasi tergantung pada isi dan kualitas tontonan. Tontonan anak yang positif
yang mengajarkan nilai miral, etika, kerja sama, dan penyelesaian konflik yang
baik, dapat memberikan panduan dan inspirasi bagi anak-anak untuk
mengembangkan pola pikir yang lebih baik.
22. Asumsi Ilmu Ekonomi Tentang Kriminalitas
Rasionalitas individu
Individu yang terlibat dalam kegiatan kriminal dianggap
sebagai pengambil keputusan yang rasional, yang
mempertimbangkan manfaat dan biaya tindakan
mereka.
Pertimbangan manfaat dan biaya
Individu yang terlibat dalam kegiatan kriminal
mempertimbangkan manfaat yang dapat diperoleh dan
biaya yang terkait dengan risiko tertangkap atau
dihukum.
Hukuman sebagai deterensi
Hukuman yang lebih berat atau pasti dapat berfungsi
sebagai penghalang untuk mengurangi kriminalitas.
Permintaan dan penawaran kejahatan
Tingkat kriminalitas dipengaruhi oleh permintaan pasar
untuk barang atau jasa ilegal dan penawaran dari
individu yang ingin terlibat dalam kegiatan kriminal.
Ketidaksempurnaaan sistem hukum
Sistem hukum yang tidak sempurna dalam menangani
kriminalitas dapat mempengaruhi tingkat kriminalitas.