Transplantasi sum sum tulang untuk penderita leukemia
1. Transplantasi SumSum Tulang Untuk Penderita Leukemia
Pengobatan leukemia berbeda-beda tergantung jenis dan stadiumnya. Pengobatan leukemia
kronik tidak seagresif leukemia akut. Untuk pengobatan leukemia kronik, obat yang
diberikan lebih sederhana dan dapat diberikan secara diminum. Tujuannya hanya untuk
mengendalikan pertumbuhan sel kanker. Leukemia kronis dalam perjalanan penyakitnya
dapat kambuh dan menjadi leukemia akut. Pada fase kambuh tersebut, pengobatan dilakukan
sesua dengan terapi leukemia akut.
Untuk pengobatan leukemia akut, bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker sampai
habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari beberapa siklus. Tahapannya adalah
induksi (Awal), konsolidasi dan pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan memusnahkan sel
kanker secara progresif. Tahap konsolidasi untuk memberantas sisa sel kanker agar tercapai
sembuh sempurna. Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar tidak kambuh. Terapi
yang biasa dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan juga transplantasi
sumsum tulang.Untuk pengobatan leukemia akut, bertujuan untuk menghancurkan sel-sel
kanker sampai habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari beberapa siklus.
Tahapannya adalah induksi (Awal), konsolidasi dan pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan
memusnahkan sel kanker secara progresif. Tahap konsolidasi untuk memberantas sisa sel
kanker agar tercapai sembuh sempurna. Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar
tidak kambuh. Terapi yang biasa dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan
juga transplantasi sumsum tulang.
Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang
merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang:
sumsum merah (dikenal juga sebagai jaringan myeloid) dan sumsum kuning. Sel darah
merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah.
Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak
yang banyak dikandungnya. Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak
pembuluh dan kapiler darah.
Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana sumsum tulang yang rusak
digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum tulang yang rusak dapat disebabkan
oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga
berguna untuk mengganti sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum
tulang dapat menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut
transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat diperoleh
dari orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan transplantasi syngeneic.
Sedangkan bila didapat dari bukan kembar identik, misalnya dari saudara kandung,
dinamakan transplantasi allogenik. Sekarang ini, transplantasi sumsum tulang paling sering
dilakukan secara allogenik.
Kenapa transplantasi sumsum tulang diperlukan dalam pengobatan Leukemia? Alasan utama
dilakukannya adalah agar pasien tersebut dapat diberikan pengobatan dengan kemoterapi
dosis tinggi dan atau terapi radiasi. untuk mengerti kenapa transplantasi sumsum tulang
diperlukan, perlu mengerti pula bagaimana kemoterapi dan terapi radiasi bekerja. Kemoterapi
dan terapi radiasi secara umum mempengaruhi sel yang membelah diri secara cepat. Mereka
digunakan karena sel kanker membelah diri lebih cepat dibandingkan sel yang sehat. Namun,
karena sel sumsum tulang juga membelah diri cukup sering, pengobatan dengan dosis tinggi
dapat merusak sel-sel sumsum tulang tersebut. Tanpa sumsum tulang yang sehat, pasien tidak
2. dapat memproduksi sel-sel darah yang diperlukan. Sumsum tulang sehat yang
ditransplantasikan dapat mengembalikan kemampuan memproduksi sel-sel darah yang pasien
perlukan.
Efek samping transplantasi sumsum tulang tetap ada, yaitu kemungkinan infeksi dan juga
kemungkinan perdarahan karena pengobatan kanker dosis tinggi. Hal ini dapat ditanggulangi
dengan pemberian antibiotik ataupun transfusi darah untuk mencegah anemia. Apabila
berhasil dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien sembuh sebesar 70-
80%, tapi masih memungkinkan untuk kambuh lagi. Kalau tidak dilakukan transplantasi
sumsum tulang, angka kesembuhan hanya 40-50%.