SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231
STUDI PENELUSURAN (Tracer Study)
TERHADAP ALUMNI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Lieli Suharti
Staf Pengajar Fakultas Ekonomika & Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Email: lieli.suharti@staff.uksw.edu
Ferrynela Purbo Laksono
Mahasiswa Program Magister Manajemen
Universitas Kristen Satya Wacana
Email: fer_ix1305@yahoo.co.id
Abstract
Tracer study merupakan salah satu kegiatan penelitian yang perlu dilakukan secara rutin oleh
perguruan tinggi untuk mengetahui perubahan dan kebutuhan akan kemampuan dan kapabilitas
lulusan yang sesuai dengan kondisi di dunia praktis yang kompleks melalui pendapat para alumni.
Tulisan ini memaparkan hasil studi penelusuran (tracer study) yang dilakukan terhadap alumni
Program studi (prodi) manajemen fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
Dengan pendekatan diskriptif, studi ini memperoleh gambaran mengenai karir alumni yang mencakup
masa tunggu kerja pertama, posisi pekerjaan, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan
masukan dari alumni untuk pengembangan kurikulum program studi ke depan. Selain itu juga
diperoleh pendapat alumni tentang berbagai kompetensi yang mereka miliki menurut BAN-PT Dikti,
dan kesesuaiannya dengan tuntutan dunia kerja. Akhirnya studi ini juga memperoleh pemahaman
mengenai tingkat keterikatan alumni (alumnae engagement) dengan almamaternya. Hasil tracer studi
menghasilkan sejumlah kesimpulan dan saran implementatif yang sangat berguna bagi
penyempurnaan penyelenggaraan sistim PBM ke depan.
Keyword: tracer study, kompetensi, perguruan tinggi, alumni
1. Latar Belakang
Perguruan tinggi adalah sebuah komunitas untuk pembentukan persekutuan ilmiah tingkat
tinggi, yang disebut universitas scientiarum. Hakikat dan dasar eksistensi yang hakiki bagi
berdirinya sebuah perguruan tinggi dan terbentuknya persekutuan ilmiah didasarkan pada
gairah untuk menggeluti, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan bagi
kemajuan peradaban masyarakat (Marwata, 2010). Badan Akreditasi Nasional Perguruan
232 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Tinggi, mengartikan perguruan tinggi sebagai institusi yang didedikasikan untuk: (1)
menguasai, memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks), (2) mempelajari, mengklarifikasikan dan
melestarikan budaya, serta (3) meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi
sebagai pihak penyelenggara pendidikan tinggi mempunyai peran yang sangat penting
dalam mencerdaskan bangsa, khususnya diharapkan dapat menghasilkan lulusan-lulusan
berkualitas yang siap kerja maupun siap menciptakan lapangan kerja di masyarakat.
Perguruan tinggi diharapkan menghasilkan para lulusan yang berkualitas sehingga mampu
berkarya dengan baik dalam dunia praktis.
Situasi lingkungan eksternal yang semakin turbulen dan kompetitif menimbulkan
sejumlah kekhawatiran akan tidak mampunya lulusan perguruan tinggi memenuhi berbagai
tuntutan dan kebutuhan di dunia kerja. Kekhawatiran ini pernah dikemukakan oleh Dirjen
Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional, Fasli Jalal bahwa hasil
penelitian yang dilakukan Dikti menunjukkan banyak lulusan perguruan tinggi yang
menganggur karena kompetensi keahlian mereka tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga
kerja, dan mereka yang menganggur umumnya lulusan program studi ilmu-ilmu sosial
(Human capital, Edisi 48 Maret 2008)
Dalam menghadapi persaingan dunia kerja saat ini, pihak perguruan tinggi perlu
merancang sistem pendidikan yang sesuai dengan perubahan tuntutan lingkungan eksternal
dan juga kebutuhan dunia usaha. Untuk itu, pihak perguruan tinggi perlu secara rutin
mengikuti perkembangan dan perubahan kebutuhan dunia praktis, agar terjalin link match
antara penyelenggaraan kegiatan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia praktis. Untuk
maksud di atas, salah satu hal yang perlu dilakukan secara berkala oleh pihak perguruan tinggi
adalah pelaksanaan tracer study (studi penelusuran) terhadap para alumninya.
Menurut The ILO Thesaurus 2005 yang dikutip kembali oleh Millington (2006), tracer
study mempunyai makna sebagai berikut.
“tracer study is an impact assessment tool where the impact on target groups is traced
back to specific elements of a project or programme so that effective and ineffective
project components may be identified.”
Penjelasan tersebut menjelaskan makna Tracer Study sebagai sebuah suatu metode untuk
menelusuri informasi mengenai alumni. Melalui tracer study ini dapat diperoleh berbagai
informasi dan data yang dapat memberi loloh balik bagi pihak perguruan tinggi untuk
menyesuaikan dan menyempurnakan kurikulumnya beserta poses belajar mengajarnya. Tracer
study merupakan salah satu cara bagi perguruan tinggi untuk mengetahui perubahan dan
kebutuhan akan kemampuan dan kapabilitas yang sesuai dengan kondisi di dunia praktis yang
kompleks melalui pendapat alumninya. Syafila (2005) menyatakan bahwa tracer study
merupakan pendekatan yang memungkinkan institusi pendidikan tinggi memperoleh
informasi tentang berbagai kekurangan yang mungkin terjadi dalam proses pendidikan dan
proses pembelajaran dan dapat merupakan dasar untuk perencanaan aktivitas untuk
penyempurnaan di masa mendatang (Zembere dan Chinyama, 1996).
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 233
Alumni merupakan unsur yang tak dapat dipisahkan dari perguruan tinggi, karena alumni
adalah representatif dari perguruan tinggi. Alumni juga membawa manfaat tersendiri bagi
perguruan tinggi, baik dalam akademik maupun bidang pragmatis, seperti: 1) Pemutakhiran
kurikulum berbasis relevansi dengan kebutuhan pasar / dunia kerja; 2) Continuing Education:
Universitas dapat dikembangkan menjadi media belajar sepanjang hayat bagi alumni; 3)
Mengembangkan Customer Satisfaction Index; dan 4) Pemanfaatan alumni sebagai dosen
tamu, dosen profesional, seminar, training dan lain lain (Schomburg,2003).
Berdasarkan pemikiran yang sama, maka Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (Progdi Manajemen FEB UKSW)
menyelenggarakan tracer study pada tahun 2011 terhadap para alumninya Mengikuti
standar yang telah ditetapkan oleh BAN-PT, maka studi penelusuran alumni yang dilakukan
ini memiliki beberapa tujuan berikut: 1) untuk memperoleh gambaran karir alumni yang
mencakup profil masa tunggu kerja pertama, posisi pekerjaan, kesesuaian bidang kerja dengan
bidang studi, dan masukan dari alumni untuk pengembangan kurikulum program studi ke
depan; 2) mengetahui pendapat alumni tentang berbagai kompetensi yang mereka miliki
menurut BAN-PT Dikti, dan kesesuaiannya dengan tuntutan dunia kerja; dan 3) mengetahui
bagaimana tingkat keterikatan alumni (alumnae engagement) dengan almamaternya (FEB).
2. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Satuan analisis dan satuan
pengamatan dari penelitian ini adalah alumni Progdi FEB UKSW angkatan di atas tahun
2000 yang sudah bekerja. Dengan demikian, mengacu pada masa studi normal 4 tahun, maka
alumni yang menjadi target responden pada saat penelitian ini diselenggrakan pada tanun
2011 adalah alumni angkatan 2001 – 2007 yang telah bekerja.
Secara umum, pelaksanaan tracer study ini mencakup tiga langkah berikut: (1)
pengembangan konsep dan instrument (2) pengumpulan data dan (3) analisa data dan
pelaporan. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh langsung dari alumni melalui kuesioner yang terstruktur. Penyebaran kuisioner
dilakukan secara on line melalui email, facebook, mailing list dan juga disebarkan secara
langsung kepada alumni yang diketahui dengan jelas alamatnya. Pengumpulan data lapangan
dimulai bulan Oktober 2010 hingga bulan Januari 2011. Setelah hampir 3 bulan, baru
berhasil menghimpun sejumlah 68 orang alumni yang mengembalikan kuesionernya. Dengan
total jumlah populasi lulusan mahasiswa prodi manajemen antara tahun antara tahun 2004 –
2010 yang jumlahnya mencapai sekitar 500 orang, maka respon rate tracer study ini hanya
sekitar 13,6%. Rendahnya respon rate terkendala dengan perubahan alamat rumah maupun
alamat email yang tidak terdeteksi dan diperbaharui.
Dari total alumni yang memberi respon melalui pengembalian kuesioner, 57%
diantaranya adalah laki-laki dan 43% sisanya adalah perempuan. Sebagian besar (34%) dari
responden adalah lulusan tahun 2004/2005, 23,6% lulusan tahun 2006/2007, 2008/2009
(23,68%), dan lulusan tahun 2010/2011 sebesar 18,42%. Bidang Studi konsentrasi para
234 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
responden bervariasi, yang terdiri dari konsentrasi Pemasaran (42,11%), Keuangan
(34,21%), Manajemen Sumber Daya Manusia (7,89%), dan Bisnis Internasional (15,79%).
3. Pemaparan Hasil Tracer Study dan Pembahasan
3.1. Gambaran Karir Alumni
Dalam kaitannya dengan karir alumni, aspek yang diteliti adalah masa tunggu
mendapat pekerjaan pertama, IPK minimal yang disyaratkan ditempat kerja, jenis
kepemilikan perusahaan dimana alumni bekerja, kemungkinan dan frekwensi pindah tempat
kerja, serta jumlah pendapatan pertama yang diperoleh.
3.1.1 Masa Tunggu Kerja dan Jenis Tempat Kerja
Setelah lulus dari perguruan tinggi, para alumni biasanya akan mencari pekerjaan.
Hasil tracer study memperlihatkan masa tunggu untuk memperoleh pekerjaan yang pertama,
bervariasi antara para responden.. Beberapa alumni memperoleh pekerjaan dalam waktu
singkat (kurang dari 1 bulan) namun ada juga yang mendapat pekerjaan setelah menunggu
cukup lama. Mayoritas responden (37%) membutuhkan waktu antara 1 – 3 bulan untuk
mendapatkan pekerjaan pertamanya setelah lulus dari studinya. Namun demikian ada juga
sebagian alumni (24%) yang berhasil mendapat pekerjaan dalam waktu kurang dari 1 bulan
setelah lulus. Untuk lebih jelasnya digambarkan diagram berikut.
Hal ini menunjukkan bahwa lulusan program studi Manajemen FEB UKSW dapat
menangkap kesempatan kerja yang ada didunia kerja. Secara keseluruhan terlihat massa
tunggu kerja dari sekitar 60% responden untuk memperoleh pekerjaan pertama mereka
kurang dari 3 bulan setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 235
Tempat dimana alumni kami bekerja ternyata sebagaian besar terserap di perusahaaan swasta
(82%), diikuti perusahaan swasta asing (10%) dan sisanya ada yang terserap di BUMN
maupun sektor pemerintah.
3.1.2. IPK Yang Disyaratkan Saat Bekerja pertama kali
Indeks prestasi kumulatif (IPK) ternyata tetap menjadi salah satu tolak ukur pihak
pemberi kerja dalam menilai kemampuan para lulusan perguruan tinggi. Mayoritas responden
mengakui untuk mendapatkan pekerjaan mereka yang pertama, minimal harus memiliki IPK
antara 2,5 -3,0. Bahkan sejumlah 26% responden menagku IPK yang disyaratkan oleh
perusahaan temapt mereka mendapat pekerjaan pertama adalah diatas 3,0 – 3,5. Agar lebih
jelasnya, berikut disajikan pie chart mengenai IPK yang dibutuhkan dalam bekerja menurut
pengakuan responden
3.1.3. Pindah Tempat Kerja
236 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Dalam bekerja alumni tidak serta merta langsung betah, mereka tentu pernah
berpindah kerja. Dalam kuesioner juga ditanyakan seberapa banyak alumni berpindah tempat
kerja dari pekerjaan pertama sampai saat penelitian dilakukan. Dalam pie chart berikut dapat
dilihat variasi frekwensi kepindahan kerja yang diakui responden.
Diagram 4. Pindah tempat kerja
Hasil studi penelusuran menunjukkan sebesar 74% dari responden tidak bertahan pada
pekerjaannya yang pertama. Sebesar 34% dari responden mengakui pindah kerja sebanyak 1
kali, dan 24% mengakui pindah kerja sampai 2 kali. Bahkan ada beberapa alumni yang
mengakui pernah pindah kerja sampai 5 kali, walaupun hanya sedikit. Namun demikian ada
juga responden alumni (26%) yang memilih untuk tetap bekerja ditempat semula. Ada
sejumlah alasan yang dikemukakan para responden sebagai dasar mereka memutuskan
pindah kerja, seperti yang tersaji dalam tabel berikut.
Diagram 5. Alasan pindah bekerja
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 237
Sebagian besar alumni menyukai tantangan, hal ini terlihat dari paling banyak
responden mengakui alasan mereka berpindah karena ingin mencari tantangan baru, diikuti
alasan alasan selanjutnya seperti gaji yang diperoleh terlalu kecil, gaji tidak sepadan dengan
tugas, pimpinan yang bertindak sewenang-wenang, dan tidak cocok dengan lingkungan kerja.
Alasan lainnya yang dikemukakan walaupun jumlahnya sedikit adalah alasan ingin mencari
kerja dekat dengan rumah, dan juga alasan ingin berwirausaha sendiri.
3.1.4. Kesesuaian Antara Program Studi dengan Pekerjaan
Idealnya, para alumni diharapkan bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan
bidang studi yang sudah mereka pelajari semasa mereka kuliah. Adanya kekhawatiran bahwa
para sarjana banyak yang bekerja tidak pada bidang studinya mendorong studi penelusuran ini
menanyakan mengenai hal tersebut kepada para alumni kami.
Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 80% alumni responden bekerja pada bidang yang
sesuai dengan bidang studinya, sehingga hanya sekitar 19% yang mengaku bekerja pada
bidang yang pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang studi.
3.1.5. Gaji Pertama Yang Diperoleh
Gaji merupakan salah satu pendorong alumni dalam berkerja.. Penelitian ini juga mengkaji
tentang gaji pertama yang diperoleh alumni.
238 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Tabel di atas menyajikan data tentang gaji pertama yang diperoleh alumni.Saat
pertama bekerja, semua alumni memperoleh pembayaran gaji yang bervariasi, namun
semuanya mendapat gaji yang besarnya di atas UMR Jawa Tengah. Variasi gaji berkisar
antara Rp.1.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- dengan rincian yang memperoleh gaji
antara Rp. 1000.000,- - Rp. 3000.000,- sebesar 47,3 %., dan sebanyak 21,05% memperoleh
gaji pertama sebesar Rp.3.000.000,- - Rp. 5.000.000,-, dan sisanya mendapatkan gaji > Rp.
5.000.000,-
3.2. Kurikulum dan Metode Pembelajaran
Perguruan tinggi untuk menjalankan fungsi dan tujuannya memerlukan suatu arah
yang jelas. Untuk itu diperlukan suatu kurikulum. Menurut keputusan menteri pendidikan
nasional nomor 232/U/2000 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.
Kurikulum terdiri atas dua bagian yaitu kurikulum inti dan kurikulum institusional.
Kurikulum yang disusun, dikembangkan dan diaplikasikan oleh perguruan tinggi,
idealnya mampu menjawab kebutuhan dunia kerja. Dimana kebutuhan tersebut secara terus
menerus mengalami perubahan. Wardiman (2008) mengungkapkan, mengingat pentingnya
kompetensi maka dari itu perlu adanya kesesuaian dan kesepadanan (link and match) antara
kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan di dunia praktis.
Kurikulum Program Studi Manajemen FEB UKSW terbagi kedalam empat kelompok mata
kuliah, yaitu Matakuliah Dasar Umum, Matakuliah Wajib Ekonomi, Matakuliah Wajib
Manajemen, dan Matakuliah Wajib Konsentrasi (Pemasaran, Keuangan, Bisnis Internasional,
Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Kewirausahaan).
Dari kategori tersebut terdapat mata kuliah inti yang di kategorikan Pasak Bumi Mutu
(PBMT). Untuk program studi manajemen, mata kuliah tersebut meliputi Manajemen
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 239
Organisasi, Bangunan Teori Metodologi Penelitian, Manajemen Sumberdaya Manusia,
Manajemen Keuangan, Manajemen Oprasi, Etika Bisnis dan Tata kelola korporasi, MKPK,
Kepemimpinan, dan Manajemen Strategik (Katalog FEB UKSW,2009). Guna menunjang
kurikulum dapat diterapkan dengan baik, maka metode pembelajaran yang digunakan di
kelas menjadi faktor penentu yang penting. Dalam studi ini ditelusuri juga pandangan
alumni tentang kurikulum yang telah diterapkan di Prodi Manajemen FEB UKSW, antara lain
tanggapan alumni mengenai manfaat mata kuliah inti (matakuliah pasak bumi/ PBMT),
kegiatan PBM, dan metode PBM.
3.2.1 Mata Kuliah Inti
Setiap perguruan mempunyai mata kuliah inti yang menjadi fokus kegiatan
perkuliahan. Sub pokok bahasan penelitian ini mengkaji tentang pentingnya dan manfaat
mata kuliah inti yang terdapat di Prodi Manajemen FEB UKSW menurut alumni. Tanggapan
alumni mengenai manfaat mata kuliah inti disajikan dalam tabel di bawah.
Secara keseluruhan matakuliah inti yang disajikan dinilai bermanfaat dalam
menunjang pekerjaan alumni, terlihat dari nilai rata-rata manfaat matakuliah inti mencapai
3.24 dari range skor 1 – 5. Terdapat lima mata kuliah inti yang dinilai sangat bermanfaat
bagi alumni yaitu mata kuliah Mananjemen dan Organisasi (3,61), Manajemen Sumberdaya
Manusia (3,42), Manajemen Keuangan (3.29), Kepemimpinan (3,74), dan Manajemen
Strategik (3.45). Sedangkan sisanya yaitu mata kuliah Bangunan Teori dan Metodologi
Penelitian (2,66), Manajemen Operasi (3.05), Etika Bisnis dan Tata kelola korporasi (3.00),
dan Metode kuantititatif dalam Pengambilan keputusan (2,92) masuk dalam tingkatan
bermanfaat.
240 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
3.2.2. Tanggapan mengenai kegiatan Kuliah dan Ekstrakurikuler
Proses penyelenggaran kegiatan akademik bagi seorang mahasiswa prodi manajemen
FEB UKSW tidak semata-mata berisi kegiatan intra kurikuler saja, namun juga banyak
disediakan kegiatan ekstra kurikuler juga. Untuk membentuk karakter lulusan yang
profesional dan berbudi luhur, mahasiswa juga dibekali degan sejumlah softskill, seperti
pelatihan kepemimpinan, kesempatan berorganisasi, mengikuti sejumlah seminar
pembentukan karakter, study tour/magang/ praktek lapangan.
Dalam tracer study ini juga diminta tanggapan alumni responden tentang manfaat
beberapa kegiatan intra dan ekstra kurikuler dalam menunjang pekerjaan mereka.
Berbagai kegiatan intra kurikuler seperti kuliah dengan sistim tatap muka dan magang
/ praktek lapangan dirasa sangat bermanfaat dalam menunjang pekerjaan mereka. Demikian
juga penyediaan fasilitas laboratorium computer dinilai bermanfaat. Kegiatan ekstra kurikuler
dalam hal ini kesempatan berorganisasi semasa kuliah dirasa yang paling bermanfaat dalam
menunjang pekerjaan mereka. Hasil penelitian ini memberi indikasi dan arah pengembangan
kurikulum kedepan yang perlu lebih banyak memberi porsi pada kegiatan ekstra kurikuler
disamping semakin memantapkan intra kurikulernya.
3.2.3. Metode Pembelajaran
Dalam menerapkan Proses Belajar Mengajar (PBM) terdapat beberapa metode yang
diterapkan dalam kelas. Dalam penelitian ini alumni responden juga dimintai tanggapannya
mengenai manfaat berbagai metode pembelajaran yang selama ini diterapkan di lingkungan
Prodi Manajemen FEB UKSW. Berikut ini adalah tanggapan responden berkaitan dengan
tingkat kemanfaatan metode pembelajaran.
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 241
Dari sejumlah metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran,
alumni responden menilai secara umum semuanya sangat bermanfaat. Metode itu meliputi
kegiatan kuliah dengan sistim tatap muka (skor: 3,34), tugas/quis/ makalah (skor: 3,37),
diskusi kelompok (skor: 3,47) yang termasuk dalam kategori sangat bermanfaat. Menarik
menemukan dalam tracer study ini bahwa metode diskusi dinilai paling tinggi manfaatnya
oleh alumni dalam menunjang pekerjaan mereka saat ini. Hal ini dapat dipahami karena
kegiatan diskusi sebenarnya sarat dangan pembekalan sofskill seperti berlatih berkomunikasi
dan menyampaikan pendapat dengan sistematis, mendengarkan orang lain dan menghargai
pendapat yang berbeda, bekerja sama dan menambah wawasan dari sudut pandang yang
berbeda berdasarkan hasil diskusi.
3.3. Tanggapan mengenai Kompetensi
Sesuai dengan keputusan menteri Pendidikan Nasional nomor 232/U/2000 tentang
pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar kurikulum,
kurikulum pendidikan program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi
sebagai berikut: 1) menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam bidang keahlian
tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara
penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya; 2) mampu menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam
kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai
dengan tata kehidupan bersama; 3) mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri
berkarya di bidang keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat; 4)
mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian yang
merupakan keahliannya.
Intinya, tujuan dari perguruan tinggi adalah mencetak lulusan yang mempunyai
kompetensi sesuai dengan yang diperlukan dunia kerja. Kompetensi adalah kombinasi dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menyumbang pada efektivitas seseorang, yang
242 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
mana kesemuanya hal tersebut diperlukan seseorang untuk bekerja secara efektif dalam
berbagai jenis pekerjaan dan berbagai instansi (Suharti, 2005). Kompetensi seseorang
sebenarnya terdiri dari hard competencies/ hard skill dan soft competencies/ soft skills.
BAN-PT menjabarkan adanya tujuh macam kompetensi yang merupakan kombinasi
antara hard skills dan soft skills yang perlu dimiliki lulusan perguruan tinggi di Indonesia,
yaitu: 1) Integritas (etika dan moral); 2) Keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme);
3) Bahasa Inggris; 4) Pengembangan diri; 5) Komunikasi; 6) Kerjasama tim; dan 7)
Penggunaan Teknologi Informasi.
Berpedomankan 7 kompetensi yang dicanangkan dalam BAN-PT, maka Progdi
Manajemen FEB UKSW menentukan sejumlah kualifikasi yang perlu dimiliki para
lulusannya, yaitu: 1) Memiliki kemampuan manajerial ditandai dengan penguasaan teori teori
manajemen, kemampuan analitik yang didukung penguasaan metode keilmuan serta memiliki
kemampuan praktik yang memadai; 2) Cakap di bidang profesinya dan mempunyai integritas
pada apa yang dikerjakan dan berperilaku moral etis; 3) memiliki karakter sebagai pembelajar
mandiri yang kritis dan berkeinginan untuk terus belajar ditengah lingkungan yang berubah
dan 4) mampu mengelola perubahan secara kreatif dan realistis.
3.3.1. Tanggapan Alumni Mengenai Hard skill
Mengingat bahwa kompetensi merupakan hal yang penting dimiliki oleh seorang
lulusan, maka dalam tracer study ini juga digali pendapat alumni mengenai kompetensi
hardskill dan softskil yang mereka kuasai dengan menggunakan kerangka daftar softskill dan
hard skill yang pernah digunakan dalam meneliti kompetensi sarjana ekonomi menurut
persepsi pihak pengguna (Suharti, 2011).
Berikut ini tanggapan mengenai hard skill yang diharapkan, dan hard skill yang dikuasai
menurut alumni Prodi Manajemen FEB UKSW.
Tabel 1. Tanggapan mengenai Hardskills
Kompetensi Kebutuhan Dimiliki Gap
1
Memiliki kemampuan menghitung matematis
berkaitan dengan persoalan ekonomi manajemen
3,37
3,24 -0,18
2
Memiliki kemampuan merancang, mengaplikasikan
teori-teori ekonomi manajemen*
3,18
3,18 -0,05
3
Memiliki pemahaman terhadap persoalan,
menganalisis, dan memberikan solusi terhadap
kasus-kasus ekonomi manajemen.
3,32
3,21 -0,18
4
Memiliki pengetahuan yang luas mengenai teori-
teori ekonomi majanemen.
3,11
2,91 -0,21
5
Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu
ekonomi yang telah terjadi pada masa lalu.
3,00
2,74 -0,29
6 Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu 3,16 2,97 -0,16
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 243
ekonomi yang aktual.
7
Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu non
ekonomi yang telah terjadi
3,16
2,97 -0,21
8
Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu non
ekonomi yang actual
3,13
2,91 -0,21
9
Memiliki kemapuan membuat model dan
menyederhakan berbagai fenomena ekonomi.
3,11
2,76 -0,34
10
Memiliki kemampuan membaca dan
menerjemahkan model-model ekonomi secara lisan.
3,08
2,85 -0,26
11
Memiliki kemampuan membaca dan
menerjemahkan model-model ekonomi secara
tertulis
3,05
3,00 -0,05
12
Memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai
komuter, internet dan peralatan pendukung kerja
lainya.
3,61
3,47 -0,11
13
Mempunyai kemampuan untuk mengoprasikan
komputer, internet dan peralatan pendukung kerja
lainya.
3,63
3,59 -0,08
14
Memiliki kemampuan mengaplikasikan software
aplikasi yang dapat membantu bekerja( microsoft
office, SPSS, E-viewe, dan soft ware lainya.*
3,42
3,29 -0,11
15
Menguasai bahasa asing dengan baik secara lisan
maupun tulisan (terutama bahasa inggris, mandarin,
jepang, jerman, dll.)*
3,13
2,94 -0,21
rata-rata dari total 3,23 3,05 -0,18
Sumber:data primer diolah 2011
Dari tabel di atas terlihat bahwa alumni menilai penguaaan hardskill sangat
dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan mereka di dunia kerja. Hal ini terlihat
pada rata-rata nilai yang mencapai 3.23. Alumni menilai hard skill yang mereka miliki sudah
termasuk baik, namun, apabila dibandingkan dengan tingkat yang dibutuhkan masih terlihat
adanya kekurangan (gap) untuk semua item dengan nilai rata-rata gap mencapai -0.18. Gap
terbesar ditemukan pada hardskill “memiliki kemampuan membuat model dan
menyederhanakan berbagai fenomena ekonomi” yang mencapai – 0.34. Menguasai bahasa
asing dengan baik juga memperlihatkan adanya gap yang cukup besar (0.21)
3.3.2 Tanggapan Alumni Tentang Soft skill
Selanjutnya tanggapan mengenai hard skill yang diharapkan, di miliki dan gap antara
yang diharapkan dan dimiliki oleh alumni Prodi Manajemen FEB UKSW ditampilkan dalam
tabel berikut
244 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Tabel 2. Tanggapan Mengenai Softskills
Kompetensi kebutuhan dimiliki Gap
1
Memiliki integritas (etika dan moral) dalam perkataan
dan perbuatan*
3,58
3,47 -0,18
2
Memiliki sifat jujur dalam perkataan dan perbuatan di
dalam bekerja
3,61
3,50 -0,18
3 Memiliki kemampuan bekerja dalam tim* 3,63 3,56 -0,18
4
Memiliki kemampuan memotivasi diri berinisiatif dan
berorientasi pada kerja tinggi.
3,68
3,59 -0,18
5
Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara lisan
maupun tulisan*
3,61
3,56 -0,16
6
Berpikir kritis terhadap peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengan pekerjaan
3,54
3,32 -0,22
7
Memiliki kemampuan beradaptasi dan fleksibel
terhadap lingkungan baru.
3,68
3,56 -0,21
8
Memiliki kemampuan dalam mengambil resiko dan
konsekuensinya
3,63
3,38 -0,29
9 Memiliki kemampuan memimpin tim kerja. 3,61 3,29 -0,37
10
Memiliki kemampuan menjalin relasi dengan atasan,
bawahan, rekan kerja dan orang lain.
3,63
3,35 -0,37
11
Memiliki kemampuan bekerja di bawah tekanan beban
kerja, rekan kerja, maupun dari atasan
3,57
3,47 -0,15
12
Mempunyai kemampuan membaca peluang bisnis dan
memanfaatkanya.
3,61
3,26 -0,29
13 Kreatif dan memiliki ide-ide cemerlang dalam bekerja. 3,63 3,38 -0,26
14
Memiliki kemampuan memotivasi dan mempengaruhi
orang lain dalam lingkungan kerja.
3,66
3,32 -0,32
15
Memiliki kemampuan untuk meneliti dan
mengumpulkan informasi dalam rangka memperlancar
pekerjaan
3,68
3,29 -0,45
16 Memiliki rasa percaya diri dalam dalam berbagai situasi 3,71 3,32 -0,39
17
Memiliki pemahaman dan mengerti berhubungan
dengan orang lain yang memiliki perbedaan budaya,
bahasa, dsb.
3,66
3,38 -0,28
18
Memiliki kemauan beljar untuk meningkatkan
kemampuan dan mengembangkan diri yang mendukung
dalam pekerjaannya.*
3,74
3,38 -0,35
19
Kemampuan dalam mengelola dan mengatur waktu
dalam bekerja.
3,68
3,29 -0,39
20 Sadar dan memahami visi dan misi organisasi tempat 3,58 3,26 -0,31
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 245
bekerja
21
Memiliki kemampuan melatih orang lain untuk
melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan
3,47
3,24 -0,24
Rata-Rata dari total skor 3,63 3,39 -0,28
Sumber: data primer diolah 2011
Dari tabel di atas terlihat bahwa menurut alumni kebutuhan akan soft skill lebih tinggi
dibanding hard skill terlihat dari rata-rata 3,63 dibanding rata-rata hardskill 3,23. Sedangkan
kompetensi soft skill yang dimiliki dinilai para alumni berada pada tahapan sangat baik
dengan rata-rata mencapai 3,39. Ini berarti alumni menilai proses pembelajaran selama
mereka menjadi mahasiswa di Prodi Manajemen FEB UKSW mampu memperkaya
kompetensi softskills mereka. Namun demikian, seperti halnya gap hard skill, alumni juga
menilai soft skill yang dibutuhkan mereka lebih besar dari softskill yang dimiliki dengan gap
negatif rata-rata -0,28. Alumni merasa masih memiliki kekurangan dalam kemampuan
membaca peluang bisnis dan memanfaatkannya, kemampuan dalam mengelola dan mengatur
waktu dalam bekerja, kurang memiliki rasa percaya diri dalam dalam berbagai situasi. Hal ini
terlihat dari gapnya yang besar yaitu -0.38. Alumni merasa lebih mempunyai kelebihan
memiliki kemampuan bekerja di bawah tekanan beban kerja, rekan kerja, maupun dari atasan
terlihat dari gapnya yang terkecil yaitu -0.15. Beberapa sofskills yang dirasa sangat penting
oleh alumni dan mereka masih kekurangan dalam aspek tersebut perlu menjadi perhatian
pihak fakultas dalam mendisain ulang berbagai kegiatan akademik yang dapat meningkatkan
softskills para lulusan ke depan.
3.4. Tanggapan Mengenai Kedekatan Alumni dengan Pihak Fakultas
Alumni merupakan salah satu unsur dari berbagai unsur yang ikut terlibat dalam
penyelenggaraan sebuah perguruan tinggi. Setelah alumni lulus dan bekerja seharusnya tetap
perlu ada hubungan yang berkesinambungan antara alumni dengan perguruan tinggi
almamaternya. Dalam tracer study ini juga ditanyakan bagaimana kedekatan alumni
(alumnae engagement ) dengan pihak fakultas setelah mereka bekerja.
Tabel 3. Kedekatan Alumni dengan Progdi
No Indikator Rata-Rata
1 Kedekatan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,10
2 Intensitas berhubungan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,28
3 Mengikuti perkembangan Informasi di progdi manajemen FEB UKSW 2,24
4 Kebutuhan informasi yang berkaitan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,18
5 Pengetahuan tentang web dan jejaring social dari FEB UKSW 2,29
6 Kemudahan mencari informasi tentang progdi manajemen FEB UKSW 2,13
Rata-Rata 2,20
Sumber data primer diolah 2011
246 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Tabel di atas menunjukan bahwa alumni merasa tidak terlalu dekat dengan Fakultas.
Hal ini terlihat dari rata-rata skor hanya mencapai 2,20 dari range skor 1 – 5. Sejumlah
pertanyaan lain seperti: intensitas berhubungan dengan progdi, apakah mengikuti
perkembangan informasi yang ada di progdi, kebutuhan akan informasi tentang progdi,
apakah mengetahui web dan jejaring sosial milik progdi, dan kemudahan mencari informasi
mengenai progdi, semuanya dijawab dengan skor di bawah 2,30 yang berarti “rendah”.
Temuan ini memberi peringatan pada pihak fakultas untuk mengintensifkan berbagai kegiatan
untuk membangun jejaring yang lebih intensif dan erat dengan alumninya ke depan. Hal ini
mengingat peran alumni yang sangat penting dan stratejik dalam menyumbang terhadap
pengayaan kurikulum pembelajaran, sumber penyaluran lulusan baru dari fakultas dan sebagai
pencipta image fakultas di mata masyarakat.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan tracer study ini dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Alumni secara umum dapat terserap didunia kerja dengan masa tunggu kerja yang normal
yaitu sekitar 3 bulan setelah lulus sudah mendapat pekerjaan mereka yang pertama.
Mayoritas dari alumni juga bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang
studinya.
2. Alumni menganggap bahwa kurikulum yang dikembangkan oleh Prodi sudah baik.
Hampir semua mata kuliah dasar inti yang diselenggarakan dinilai bermanfaat dalam
menunjang pekerjaan mereka. Untuk metode PBM alumni menilai kegiatan tatap muka
dikelas secara langsung dan kegiatan diskusi kelas, serta praktek di lapangan sangat
penting dan bermanfaat.
3. Alumni menganggap kompetensi hard maupun soft yang mereka miliki dan peroleh
selama belajar di prodi manajemen FEB UKSW sudah baik. Alumni menilai kompetensi
softskill yang mereka miliki lebih tinggi dari pada hard skill mereka dan hal ini sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja yang semakin menuntut penguasaan soft skills. Namun jika
diperbandingkan dengan harapan akan tuntutan kompetensi ditempat kerja masih ada
sejumlah gap yang perlu ditingkatkan ke depan baik untuk hardskill maupun soft skill.
4. Rasa keterikatan/ kedekatan alumni dengan fakultasnya (alumnae engagement)
ditemukakan masih relatif rendah. Alumni merasa tidak terlalu dekat dengan pihak
fakultas dan juga tidak punya minat besar untuk mencari tahu lebih banyak mengenai
kegiatan fakultasnya.
4.2. Saran
1. Prodi perlu memanfaatkan masukan dari studi penelusuran (tracer study) ini untuk
menyempurnakan kurikulum maupun sistim PBM beserta metode pembelajaran sehingga
dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi hard maupun soft yang sesuai
dengan kebutuhan dunia praktis. Kegiatan perkuliahan di dorong untuk lebih banyak
Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 247
menggunakan metode diskusi kelas, serta kegiatan studi lapangan agar lebih fokus pada
ranah praktis. Mahasiswa agar lebih didorong terlibat secara pro aktif dalam berbagai
kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu pengembangan soft skill mereka
2. Penguatan jaringan dengan alumni harus digarap dengan serius mengingat para alumni
mempunyai peran penting dan strategis bagi kemajuan prodi kedepan. Upaya menjalin
relasi dengan alumni dapat dilakukan melalui komunikasi yang intensif melalui media-
media on line, maupun mengadakan gathering dengan alumni untuk mendapat feedback
bagi penyempurnaan kegiatan PBM ke depan. Upaya yang dilakukan pihak fakultas harus
bersifat mutual benefit, yang dapat menimbulkan kerinduan dan kebutuhan alumni untuk
selalu menjalin keeratan dengan almamaternya karena mereka merasakan ada
manfaatnya.
3. Tracer study seperti ini perlu dilakukan secara berkala. Disamping fihak fakultas dapat
memperoleh banyak masukan mengenai daya serap lulusan dan berbagai
permasalahannya, melalui tracer study perguruan tinggi juga dapat terus menjalin
hubungan dengan alumninya.
Daftar Pustaka
BAN-PT, “ Naskah Akademik, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi”
Dikti, 2008. ”Wardiman Kembali Ingatkan Link and Match” diunduh dari
http://www.dikti.go.id/old/index.php?option=com_content&task=view&id=73&Itemi=5
4
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.232/U/2000 tentang pedoman penyusunan
kurikulum pedidikan tinggi dan penilaian hasil belajar kurikulum.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang
Kurikulum Inti Perguruan Tinggi.
Kominfo.2009. ”Perguruan tinggi tentukan kualitas ketenagakerjaan”, diunduh dari
http://bipnewsroom.info/index.php?&newsid=57670&_link=loadnews.php
Majalah Human Capital. 2008. Ada Apa dengan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi? Edisi 48
Maret 2008, diunduh dari www.portalhr.com/ beritahr/karir/detail.php? cid=1&id
=928&page 1
248 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Marwata, 2009. “Eksistensi Perguruan Tinggi Swasta”. diunduh dari
http://cetak.kompas.com/read/2009/10/14/11011932/eksistensi.perguruan.tinggi.swasta
Millington, Claire., 2006. ”The Use of Tracer Studies for Enhancing Relevance and
Marketability in Online and Distance Education.”. Barbados Community College.
Schomburg, Harald. 2003. Handbook for Graduate Tracer Studies: Centre for Research
on Higher Education and Work, University of Kassel, Germany. Diunduh dari:
http://www.qtafi.de/handbook_v2.pdf
Setneg, 2010. “Mengharmonisasikan Tenaga Kerja dan Pendidikan di Indonesia”. diunduh
dari situs http/www.setneg.go.id
Syafila, Mindriany. 2005. Tracer Study. Warta Direktorat Pendidikan ITB. Bandung.
Suharti, L. 2005. Kompetensi Manajerial. Penerbit : Fakultas Ekonomi - UKSW
Suharti, L. 2011. “Penilaian Pihak Pengguna Terhadap Kompetensi Hardskill Dan Softskill
Sarjana Ekonomi”. Jurnal MEGADIKMA, vol 4 (2). 229-239
Yasar, Iftida, 2009. “Link and match: Keterkaitan dunia industri dan dunia
pendidikan”Diunduh dari situs 37 http://ilmusdm.,wordpress.com/2009/08/11/realita-
link-match-dunia-usaha-dan perguruan- tinggi/
Zembere S.N. and Chinyama N.P.M. 1996. “The University of Malawi Graduate Tracer
Study”. University of Malawi. Blantyre. Diunduh dari
http://www.aau.org/studyprogram/notpub/ ZEMBERE.pdf.

More Related Content

What's hot

Silabus dan Jadwal Kuliah SA Statistik Pendidikan 2
Silabus dan Jadwal Kuliah SA Statistik Pendidikan 2Silabus dan Jadwal Kuliah SA Statistik Pendidikan 2
Silabus dan Jadwal Kuliah SA Statistik Pendidikan 2M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Ahmad faozi riview jurnal pak lantip
Ahmad faozi riview jurnal pak lantipAhmad faozi riview jurnal pak lantip
Ahmad faozi riview jurnal pak lantipAhmmad Faozi
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hibersherina munaf
 
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasiHubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasihanafieminence
 
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematikaM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
5112201905 memprediksi bidang minat mahasiswa menggunakan pca dan ann
5112201905 memprediksi bidang minat mahasiswa menggunakan pca dan ann5112201905 memprediksi bidang minat mahasiswa menggunakan pca dan ann
5112201905 memprediksi bidang minat mahasiswa menggunakan pca dan annBudi Raharjo
 
Sosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasiSosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasiMoh Yakub
 
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematikaM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
2019 kontrak statistik pendidikan i (ing)
2019 kontrak statistik pendidikan i (ing)2019 kontrak statistik pendidikan i (ing)
2019 kontrak statistik pendidikan i (ing)M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Ulasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action ResearchUlasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action Researchbassyir
 
Analisis pengaruh entrepreneurship education terhadap perilaku entrepreneur m...
Analisis pengaruh entrepreneurship education terhadap perilaku entrepreneur m...Analisis pengaruh entrepreneurship education terhadap perilaku entrepreneur m...
Analisis pengaruh entrepreneurship education terhadap perilaku entrepreneur m...MuhammadRizki900278
 
2020 kontrak statistik pendidikan 1 (ing)
2020 kontrak statistik pendidikan 1 (ing)2020 kontrak statistik pendidikan 1 (ing)
2020 kontrak statistik pendidikan 1 (ing)M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 

What's hot (20)

Silabus dan Jadwal Kuliah SA Statistik Pendidikan 2
Silabus dan Jadwal Kuliah SA Statistik Pendidikan 2Silabus dan Jadwal Kuliah SA Statistik Pendidikan 2
Silabus dan Jadwal Kuliah SA Statistik Pendidikan 2
 
Ahmad faozi riview jurnal pak lantip
Ahmad faozi riview jurnal pak lantipAhmad faozi riview jurnal pak lantip
Ahmad faozi riview jurnal pak lantip
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
 
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasiHubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
Hubungan antara efikasi diri dengan perilaku prokrastinasi
 
2019 kontrak statistik pendidikan II
2019 kontrak statistik pendidikan II2019 kontrak statistik pendidikan II
2019 kontrak statistik pendidikan II
 
2019 kontrak statistik pendidikan II
2019 kontrak statistik pendidikan II2019 kontrak statistik pendidikan II
2019 kontrak statistik pendidikan II
 
2019 kontrak statistik inferensial
2019 kontrak statistik inferensial2019 kontrak statistik inferensial
2019 kontrak statistik inferensial
 
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2020 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
 
5112201905 memprediksi bidang minat mahasiswa menggunakan pca dan ann
5112201905 memprediksi bidang minat mahasiswa menggunakan pca dan ann5112201905 memprediksi bidang minat mahasiswa menggunakan pca dan ann
5112201905 memprediksi bidang minat mahasiswa menggunakan pca dan ann
 
Sosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasiSosialisasi 3 borang akreditasi
Sosialisasi 3 borang akreditasi
 
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
2019 kontrak metode penelitian pendidikan matematika
 
2019 kontrak multimedia
2019 kontrak multimedia2019 kontrak multimedia
2019 kontrak multimedia
 
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...Analisis validasi soal tes hasil  belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
Analisis validasi soal tes hasil belajar pada pelaksanaan program pembelajar...
 
2020 2 statistik pendidikan 2_kontrak
2020 2 statistik pendidikan 2_kontrak2020 2 statistik pendidikan 2_kontrak
2020 2 statistik pendidikan 2_kontrak
 
2019 kontrak statistik pendidikan i (ing)
2019 kontrak statistik pendidikan i (ing)2019 kontrak statistik pendidikan i (ing)
2019 kontrak statistik pendidikan i (ing)
 
2020 kontrak statistik inferensial
2020 kontrak statistik inferensial2020 kontrak statistik inferensial
2020 kontrak statistik inferensial
 
Ulasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action ResearchUlasan Buku Action Research
Ulasan Buku Action Research
 
2020 2 kontrak statistik inferensial
2020 2 kontrak statistik inferensial2020 2 kontrak statistik inferensial
2020 2 kontrak statistik inferensial
 
Analisis pengaruh entrepreneurship education terhadap perilaku entrepreneur m...
Analisis pengaruh entrepreneurship education terhadap perilaku entrepreneur m...Analisis pengaruh entrepreneurship education terhadap perilaku entrepreneur m...
Analisis pengaruh entrepreneurship education terhadap perilaku entrepreneur m...
 
2020 kontrak statistik pendidikan 1 (ing)
2020 kontrak statistik pendidikan 1 (ing)2020 kontrak statistik pendidikan 1 (ing)
2020 kontrak statistik pendidikan 1 (ing)
 

Similar to Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full text

Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Shafiqah Rashid
 
1.Laporan Hasil Trace Studi ( Pakai ).pdf
1.Laporan Hasil Trace Studi ( Pakai ).pdf1.Laporan Hasil Trace Studi ( Pakai ).pdf
1.Laporan Hasil Trace Studi ( Pakai ).pdfDedi467370
 
Development issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntriesDevelopment issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntriesjonirahmatpramudia
 
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Excruciate Limited
 
Laporan tahap 1
Laporan tahap 1Laporan tahap 1
Laporan tahap 1Retnols
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianOcol Nello
 
Hubungan antara tahap kesediaan pembelajaran arahan kendiri dengan tahap peng...
Hubungan antara tahap kesediaan pembelajaran arahan kendiri dengan tahap peng...Hubungan antara tahap kesediaan pembelajaran arahan kendiri dengan tahap peng...
Hubungan antara tahap kesediaan pembelajaran arahan kendiri dengan tahap peng...Tembuakar Corp
 
Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum Yeni Purwati
 
Analisis Kurikulum
Analisis KurikulumAnalisis Kurikulum
Analisis KurikulumYeni Purwati
 
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010Muhammad Nazri Abdul Halim
 
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...ajirniarya
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013FKIP UHO
 
001 29 3386-1-sm-i dewa ayu dkk
001 29 3386-1-sm-i dewa ayu dkk001 29 3386-1-sm-i dewa ayu dkk
001 29 3386-1-sm-i dewa ayu dkkSamato Bahagia
 
Laporan tahap 1 sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
Laporan tahap 1 sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerjaLaporan tahap 1 sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
Laporan tahap 1 sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerjaYusyffa
 
Laporan akhir sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
Laporan akhir sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerjaLaporan akhir sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
Laporan akhir sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerjaYusyffa
 
3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm3842 8495-1-sm
3842 8495-1-smriko45
 
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluransitiusmawati
 

Similar to Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full text (20)

Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
 
1.Laporan Hasil Trace Studi ( Pakai ).pdf
1.Laporan Hasil Trace Studi ( Pakai ).pdf1.Laporan Hasil Trace Studi ( Pakai ).pdf
1.Laporan Hasil Trace Studi ( Pakai ).pdf
 
Development issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntriesDevelopment issue di developing cuntries
Development issue di developing cuntries
 
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar...
 
Panduan kurikulum
Panduan kurikulumPanduan kurikulum
Panduan kurikulum
 
Evaluasi diri gabung
Evaluasi diri gabungEvaluasi diri gabung
Evaluasi diri gabung
 
Laporan tahap 1
Laporan tahap 1Laporan tahap 1
Laporan tahap 1
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Hubungan antara tahap kesediaan pembelajaran arahan kendiri dengan tahap peng...
Hubungan antara tahap kesediaan pembelajaran arahan kendiri dengan tahap peng...Hubungan antara tahap kesediaan pembelajaran arahan kendiri dengan tahap peng...
Hubungan antara tahap kesediaan pembelajaran arahan kendiri dengan tahap peng...
 
Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum Analisis Kurikulum
Analisis Kurikulum
 
Analisis Kurikulum
Analisis KurikulumAnalisis Kurikulum
Analisis Kurikulum
 
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
Diges Politeknik & Kolej Komuniti Zon Sarawak/Bil 1/ISSN 2180 - 1916 APRIL 2010
 
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
3. pengaruh model pembelajaran proyek dan motivasi terhadap kompetensi prakti...
 
Inisiasi 5
Inisiasi 5Inisiasi 5
Inisiasi 5
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 
001 29 3386-1-sm-i dewa ayu dkk
001 29 3386-1-sm-i dewa ayu dkk001 29 3386-1-sm-i dewa ayu dkk
001 29 3386-1-sm-i dewa ayu dkk
 
Laporan tahap 1 sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
Laporan tahap 1 sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerjaLaporan tahap 1 sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
Laporan tahap 1 sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
 
Laporan akhir sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
Laporan akhir sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerjaLaporan akhir sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
Laporan akhir sistem pembelajaran mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
 
3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm
 
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
2011 31-064 Siti Usmawati, Layanan Penempatan dan Penyaluran
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Pros lieli s ferrynela pl-studi penelusuran (tracer study)full text

  • 1. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 231 STUDI PENELUSURAN (Tracer Study) TERHADAP ALUMNI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Lieli Suharti Staf Pengajar Fakultas Ekonomika & Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Email: lieli.suharti@staff.uksw.edu Ferrynela Purbo Laksono Mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Kristen Satya Wacana Email: fer_ix1305@yahoo.co.id Abstract Tracer study merupakan salah satu kegiatan penelitian yang perlu dilakukan secara rutin oleh perguruan tinggi untuk mengetahui perubahan dan kebutuhan akan kemampuan dan kapabilitas lulusan yang sesuai dengan kondisi di dunia praktis yang kompleks melalui pendapat para alumni. Tulisan ini memaparkan hasil studi penelusuran (tracer study) yang dilakukan terhadap alumni Program studi (prodi) manajemen fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Dengan pendekatan diskriptif, studi ini memperoleh gambaran mengenai karir alumni yang mencakup masa tunggu kerja pertama, posisi pekerjaan, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan masukan dari alumni untuk pengembangan kurikulum program studi ke depan. Selain itu juga diperoleh pendapat alumni tentang berbagai kompetensi yang mereka miliki menurut BAN-PT Dikti, dan kesesuaiannya dengan tuntutan dunia kerja. Akhirnya studi ini juga memperoleh pemahaman mengenai tingkat keterikatan alumni (alumnae engagement) dengan almamaternya. Hasil tracer studi menghasilkan sejumlah kesimpulan dan saran implementatif yang sangat berguna bagi penyempurnaan penyelenggaraan sistim PBM ke depan. Keyword: tracer study, kompetensi, perguruan tinggi, alumni 1. Latar Belakang Perguruan tinggi adalah sebuah komunitas untuk pembentukan persekutuan ilmiah tingkat tinggi, yang disebut universitas scientiarum. Hakikat dan dasar eksistensi yang hakiki bagi berdirinya sebuah perguruan tinggi dan terbentuknya persekutuan ilmiah didasarkan pada gairah untuk menggeluti, mengembangkan, dan mengamalkan ilmu pengetahuan bagi kemajuan peradaban masyarakat (Marwata, 2010). Badan Akreditasi Nasional Perguruan
  • 2. 232 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 Tinggi, mengartikan perguruan tinggi sebagai institusi yang didedikasikan untuk: (1) menguasai, memanfaatkan, mendiseminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks), (2) mempelajari, mengklarifikasikan dan melestarikan budaya, serta (3) meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Perguruan tinggi sebagai pihak penyelenggara pendidikan tinggi mempunyai peran yang sangat penting dalam mencerdaskan bangsa, khususnya diharapkan dapat menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas yang siap kerja maupun siap menciptakan lapangan kerja di masyarakat. Perguruan tinggi diharapkan menghasilkan para lulusan yang berkualitas sehingga mampu berkarya dengan baik dalam dunia praktis. Situasi lingkungan eksternal yang semakin turbulen dan kompetitif menimbulkan sejumlah kekhawatiran akan tidak mampunya lulusan perguruan tinggi memenuhi berbagai tuntutan dan kebutuhan di dunia kerja. Kekhawatiran ini pernah dikemukakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional, Fasli Jalal bahwa hasil penelitian yang dilakukan Dikti menunjukkan banyak lulusan perguruan tinggi yang menganggur karena kompetensi keahlian mereka tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, dan mereka yang menganggur umumnya lulusan program studi ilmu-ilmu sosial (Human capital, Edisi 48 Maret 2008) Dalam menghadapi persaingan dunia kerja saat ini, pihak perguruan tinggi perlu merancang sistem pendidikan yang sesuai dengan perubahan tuntutan lingkungan eksternal dan juga kebutuhan dunia usaha. Untuk itu, pihak perguruan tinggi perlu secara rutin mengikuti perkembangan dan perubahan kebutuhan dunia praktis, agar terjalin link match antara penyelenggaraan kegiatan perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia praktis. Untuk maksud di atas, salah satu hal yang perlu dilakukan secara berkala oleh pihak perguruan tinggi adalah pelaksanaan tracer study (studi penelusuran) terhadap para alumninya. Menurut The ILO Thesaurus 2005 yang dikutip kembali oleh Millington (2006), tracer study mempunyai makna sebagai berikut. “tracer study is an impact assessment tool where the impact on target groups is traced back to specific elements of a project or programme so that effective and ineffective project components may be identified.” Penjelasan tersebut menjelaskan makna Tracer Study sebagai sebuah suatu metode untuk menelusuri informasi mengenai alumni. Melalui tracer study ini dapat diperoleh berbagai informasi dan data yang dapat memberi loloh balik bagi pihak perguruan tinggi untuk menyesuaikan dan menyempurnakan kurikulumnya beserta poses belajar mengajarnya. Tracer study merupakan salah satu cara bagi perguruan tinggi untuk mengetahui perubahan dan kebutuhan akan kemampuan dan kapabilitas yang sesuai dengan kondisi di dunia praktis yang kompleks melalui pendapat alumninya. Syafila (2005) menyatakan bahwa tracer study merupakan pendekatan yang memungkinkan institusi pendidikan tinggi memperoleh informasi tentang berbagai kekurangan yang mungkin terjadi dalam proses pendidikan dan proses pembelajaran dan dapat merupakan dasar untuk perencanaan aktivitas untuk penyempurnaan di masa mendatang (Zembere dan Chinyama, 1996).
  • 3. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 233 Alumni merupakan unsur yang tak dapat dipisahkan dari perguruan tinggi, karena alumni adalah representatif dari perguruan tinggi. Alumni juga membawa manfaat tersendiri bagi perguruan tinggi, baik dalam akademik maupun bidang pragmatis, seperti: 1) Pemutakhiran kurikulum berbasis relevansi dengan kebutuhan pasar / dunia kerja; 2) Continuing Education: Universitas dapat dikembangkan menjadi media belajar sepanjang hayat bagi alumni; 3) Mengembangkan Customer Satisfaction Index; dan 4) Pemanfaatan alumni sebagai dosen tamu, dosen profesional, seminar, training dan lain lain (Schomburg,2003). Berdasarkan pemikiran yang sama, maka Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (Progdi Manajemen FEB UKSW) menyelenggarakan tracer study pada tahun 2011 terhadap para alumninya Mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh BAN-PT, maka studi penelusuran alumni yang dilakukan ini memiliki beberapa tujuan berikut: 1) untuk memperoleh gambaran karir alumni yang mencakup profil masa tunggu kerja pertama, posisi pekerjaan, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan masukan dari alumni untuk pengembangan kurikulum program studi ke depan; 2) mengetahui pendapat alumni tentang berbagai kompetensi yang mereka miliki menurut BAN-PT Dikti, dan kesesuaiannya dengan tuntutan dunia kerja; dan 3) mengetahui bagaimana tingkat keterikatan alumni (alumnae engagement) dengan almamaternya (FEB). 2. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Satuan analisis dan satuan pengamatan dari penelitian ini adalah alumni Progdi FEB UKSW angkatan di atas tahun 2000 yang sudah bekerja. Dengan demikian, mengacu pada masa studi normal 4 tahun, maka alumni yang menjadi target responden pada saat penelitian ini diselenggrakan pada tanun 2011 adalah alumni angkatan 2001 – 2007 yang telah bekerja. Secara umum, pelaksanaan tracer study ini mencakup tiga langkah berikut: (1) pengembangan konsep dan instrument (2) pengumpulan data dan (3) analisa data dan pelaporan. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari alumni melalui kuesioner yang terstruktur. Penyebaran kuisioner dilakukan secara on line melalui email, facebook, mailing list dan juga disebarkan secara langsung kepada alumni yang diketahui dengan jelas alamatnya. Pengumpulan data lapangan dimulai bulan Oktober 2010 hingga bulan Januari 2011. Setelah hampir 3 bulan, baru berhasil menghimpun sejumlah 68 orang alumni yang mengembalikan kuesionernya. Dengan total jumlah populasi lulusan mahasiswa prodi manajemen antara tahun antara tahun 2004 – 2010 yang jumlahnya mencapai sekitar 500 orang, maka respon rate tracer study ini hanya sekitar 13,6%. Rendahnya respon rate terkendala dengan perubahan alamat rumah maupun alamat email yang tidak terdeteksi dan diperbaharui. Dari total alumni yang memberi respon melalui pengembalian kuesioner, 57% diantaranya adalah laki-laki dan 43% sisanya adalah perempuan. Sebagian besar (34%) dari responden adalah lulusan tahun 2004/2005, 23,6% lulusan tahun 2006/2007, 2008/2009 (23,68%), dan lulusan tahun 2010/2011 sebesar 18,42%. Bidang Studi konsentrasi para
  • 4. 234 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 responden bervariasi, yang terdiri dari konsentrasi Pemasaran (42,11%), Keuangan (34,21%), Manajemen Sumber Daya Manusia (7,89%), dan Bisnis Internasional (15,79%). 3. Pemaparan Hasil Tracer Study dan Pembahasan 3.1. Gambaran Karir Alumni Dalam kaitannya dengan karir alumni, aspek yang diteliti adalah masa tunggu mendapat pekerjaan pertama, IPK minimal yang disyaratkan ditempat kerja, jenis kepemilikan perusahaan dimana alumni bekerja, kemungkinan dan frekwensi pindah tempat kerja, serta jumlah pendapatan pertama yang diperoleh. 3.1.1 Masa Tunggu Kerja dan Jenis Tempat Kerja Setelah lulus dari perguruan tinggi, para alumni biasanya akan mencari pekerjaan. Hasil tracer study memperlihatkan masa tunggu untuk memperoleh pekerjaan yang pertama, bervariasi antara para responden.. Beberapa alumni memperoleh pekerjaan dalam waktu singkat (kurang dari 1 bulan) namun ada juga yang mendapat pekerjaan setelah menunggu cukup lama. Mayoritas responden (37%) membutuhkan waktu antara 1 – 3 bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya setelah lulus dari studinya. Namun demikian ada juga sebagian alumni (24%) yang berhasil mendapat pekerjaan dalam waktu kurang dari 1 bulan setelah lulus. Untuk lebih jelasnya digambarkan diagram berikut. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan program studi Manajemen FEB UKSW dapat menangkap kesempatan kerja yang ada didunia kerja. Secara keseluruhan terlihat massa tunggu kerja dari sekitar 60% responden untuk memperoleh pekerjaan pertama mereka kurang dari 3 bulan setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.
  • 5. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 235 Tempat dimana alumni kami bekerja ternyata sebagaian besar terserap di perusahaaan swasta (82%), diikuti perusahaan swasta asing (10%) dan sisanya ada yang terserap di BUMN maupun sektor pemerintah. 3.1.2. IPK Yang Disyaratkan Saat Bekerja pertama kali Indeks prestasi kumulatif (IPK) ternyata tetap menjadi salah satu tolak ukur pihak pemberi kerja dalam menilai kemampuan para lulusan perguruan tinggi. Mayoritas responden mengakui untuk mendapatkan pekerjaan mereka yang pertama, minimal harus memiliki IPK antara 2,5 -3,0. Bahkan sejumlah 26% responden menagku IPK yang disyaratkan oleh perusahaan temapt mereka mendapat pekerjaan pertama adalah diatas 3,0 – 3,5. Agar lebih jelasnya, berikut disajikan pie chart mengenai IPK yang dibutuhkan dalam bekerja menurut pengakuan responden 3.1.3. Pindah Tempat Kerja
  • 6. 236 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 Dalam bekerja alumni tidak serta merta langsung betah, mereka tentu pernah berpindah kerja. Dalam kuesioner juga ditanyakan seberapa banyak alumni berpindah tempat kerja dari pekerjaan pertama sampai saat penelitian dilakukan. Dalam pie chart berikut dapat dilihat variasi frekwensi kepindahan kerja yang diakui responden. Diagram 4. Pindah tempat kerja Hasil studi penelusuran menunjukkan sebesar 74% dari responden tidak bertahan pada pekerjaannya yang pertama. Sebesar 34% dari responden mengakui pindah kerja sebanyak 1 kali, dan 24% mengakui pindah kerja sampai 2 kali. Bahkan ada beberapa alumni yang mengakui pernah pindah kerja sampai 5 kali, walaupun hanya sedikit. Namun demikian ada juga responden alumni (26%) yang memilih untuk tetap bekerja ditempat semula. Ada sejumlah alasan yang dikemukakan para responden sebagai dasar mereka memutuskan pindah kerja, seperti yang tersaji dalam tabel berikut. Diagram 5. Alasan pindah bekerja
  • 7. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 237 Sebagian besar alumni menyukai tantangan, hal ini terlihat dari paling banyak responden mengakui alasan mereka berpindah karena ingin mencari tantangan baru, diikuti alasan alasan selanjutnya seperti gaji yang diperoleh terlalu kecil, gaji tidak sepadan dengan tugas, pimpinan yang bertindak sewenang-wenang, dan tidak cocok dengan lingkungan kerja. Alasan lainnya yang dikemukakan walaupun jumlahnya sedikit adalah alasan ingin mencari kerja dekat dengan rumah, dan juga alasan ingin berwirausaha sendiri. 3.1.4. Kesesuaian Antara Program Studi dengan Pekerjaan Idealnya, para alumni diharapkan bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang studi yang sudah mereka pelajari semasa mereka kuliah. Adanya kekhawatiran bahwa para sarjana banyak yang bekerja tidak pada bidang studinya mendorong studi penelusuran ini menanyakan mengenai hal tersebut kepada para alumni kami. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 80% alumni responden bekerja pada bidang yang sesuai dengan bidang studinya, sehingga hanya sekitar 19% yang mengaku bekerja pada bidang yang pekerjaan yang tidak sesuai dengan bidang studi. 3.1.5. Gaji Pertama Yang Diperoleh Gaji merupakan salah satu pendorong alumni dalam berkerja.. Penelitian ini juga mengkaji tentang gaji pertama yang diperoleh alumni.
  • 8. 238 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 Tabel di atas menyajikan data tentang gaji pertama yang diperoleh alumni.Saat pertama bekerja, semua alumni memperoleh pembayaran gaji yang bervariasi, namun semuanya mendapat gaji yang besarnya di atas UMR Jawa Tengah. Variasi gaji berkisar antara Rp.1.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- dengan rincian yang memperoleh gaji antara Rp. 1000.000,- - Rp. 3000.000,- sebesar 47,3 %., dan sebanyak 21,05% memperoleh gaji pertama sebesar Rp.3.000.000,- - Rp. 5.000.000,-, dan sisanya mendapatkan gaji > Rp. 5.000.000,- 3.2. Kurikulum dan Metode Pembelajaran Perguruan tinggi untuk menjalankan fungsi dan tujuannya memerlukan suatu arah yang jelas. Untuk itu diperlukan suatu kurikulum. Menurut keputusan menteri pendidikan nasional nomor 232/U/2000 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum terdiri atas dua bagian yaitu kurikulum inti dan kurikulum institusional. Kurikulum yang disusun, dikembangkan dan diaplikasikan oleh perguruan tinggi, idealnya mampu menjawab kebutuhan dunia kerja. Dimana kebutuhan tersebut secara terus menerus mengalami perubahan. Wardiman (2008) mengungkapkan, mengingat pentingnya kompetensi maka dari itu perlu adanya kesesuaian dan kesepadanan (link and match) antara kurikulum perguruan tinggi dengan kebutuhan di dunia praktis. Kurikulum Program Studi Manajemen FEB UKSW terbagi kedalam empat kelompok mata kuliah, yaitu Matakuliah Dasar Umum, Matakuliah Wajib Ekonomi, Matakuliah Wajib Manajemen, dan Matakuliah Wajib Konsentrasi (Pemasaran, Keuangan, Bisnis Internasional, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Kewirausahaan). Dari kategori tersebut terdapat mata kuliah inti yang di kategorikan Pasak Bumi Mutu (PBMT). Untuk program studi manajemen, mata kuliah tersebut meliputi Manajemen
  • 9. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 239 Organisasi, Bangunan Teori Metodologi Penelitian, Manajemen Sumberdaya Manusia, Manajemen Keuangan, Manajemen Oprasi, Etika Bisnis dan Tata kelola korporasi, MKPK, Kepemimpinan, dan Manajemen Strategik (Katalog FEB UKSW,2009). Guna menunjang kurikulum dapat diterapkan dengan baik, maka metode pembelajaran yang digunakan di kelas menjadi faktor penentu yang penting. Dalam studi ini ditelusuri juga pandangan alumni tentang kurikulum yang telah diterapkan di Prodi Manajemen FEB UKSW, antara lain tanggapan alumni mengenai manfaat mata kuliah inti (matakuliah pasak bumi/ PBMT), kegiatan PBM, dan metode PBM. 3.2.1 Mata Kuliah Inti Setiap perguruan mempunyai mata kuliah inti yang menjadi fokus kegiatan perkuliahan. Sub pokok bahasan penelitian ini mengkaji tentang pentingnya dan manfaat mata kuliah inti yang terdapat di Prodi Manajemen FEB UKSW menurut alumni. Tanggapan alumni mengenai manfaat mata kuliah inti disajikan dalam tabel di bawah. Secara keseluruhan matakuliah inti yang disajikan dinilai bermanfaat dalam menunjang pekerjaan alumni, terlihat dari nilai rata-rata manfaat matakuliah inti mencapai 3.24 dari range skor 1 – 5. Terdapat lima mata kuliah inti yang dinilai sangat bermanfaat bagi alumni yaitu mata kuliah Mananjemen dan Organisasi (3,61), Manajemen Sumberdaya Manusia (3,42), Manajemen Keuangan (3.29), Kepemimpinan (3,74), dan Manajemen Strategik (3.45). Sedangkan sisanya yaitu mata kuliah Bangunan Teori dan Metodologi Penelitian (2,66), Manajemen Operasi (3.05), Etika Bisnis dan Tata kelola korporasi (3.00), dan Metode kuantititatif dalam Pengambilan keputusan (2,92) masuk dalam tingkatan bermanfaat.
  • 10. 240 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 3.2.2. Tanggapan mengenai kegiatan Kuliah dan Ekstrakurikuler Proses penyelenggaran kegiatan akademik bagi seorang mahasiswa prodi manajemen FEB UKSW tidak semata-mata berisi kegiatan intra kurikuler saja, namun juga banyak disediakan kegiatan ekstra kurikuler juga. Untuk membentuk karakter lulusan yang profesional dan berbudi luhur, mahasiswa juga dibekali degan sejumlah softskill, seperti pelatihan kepemimpinan, kesempatan berorganisasi, mengikuti sejumlah seminar pembentukan karakter, study tour/magang/ praktek lapangan. Dalam tracer study ini juga diminta tanggapan alumni responden tentang manfaat beberapa kegiatan intra dan ekstra kurikuler dalam menunjang pekerjaan mereka. Berbagai kegiatan intra kurikuler seperti kuliah dengan sistim tatap muka dan magang / praktek lapangan dirasa sangat bermanfaat dalam menunjang pekerjaan mereka. Demikian juga penyediaan fasilitas laboratorium computer dinilai bermanfaat. Kegiatan ekstra kurikuler dalam hal ini kesempatan berorganisasi semasa kuliah dirasa yang paling bermanfaat dalam menunjang pekerjaan mereka. Hasil penelitian ini memberi indikasi dan arah pengembangan kurikulum kedepan yang perlu lebih banyak memberi porsi pada kegiatan ekstra kurikuler disamping semakin memantapkan intra kurikulernya. 3.2.3. Metode Pembelajaran Dalam menerapkan Proses Belajar Mengajar (PBM) terdapat beberapa metode yang diterapkan dalam kelas. Dalam penelitian ini alumni responden juga dimintai tanggapannya mengenai manfaat berbagai metode pembelajaran yang selama ini diterapkan di lingkungan Prodi Manajemen FEB UKSW. Berikut ini adalah tanggapan responden berkaitan dengan tingkat kemanfaatan metode pembelajaran.
  • 11. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 241 Dari sejumlah metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran, alumni responden menilai secara umum semuanya sangat bermanfaat. Metode itu meliputi kegiatan kuliah dengan sistim tatap muka (skor: 3,34), tugas/quis/ makalah (skor: 3,37), diskusi kelompok (skor: 3,47) yang termasuk dalam kategori sangat bermanfaat. Menarik menemukan dalam tracer study ini bahwa metode diskusi dinilai paling tinggi manfaatnya oleh alumni dalam menunjang pekerjaan mereka saat ini. Hal ini dapat dipahami karena kegiatan diskusi sebenarnya sarat dangan pembekalan sofskill seperti berlatih berkomunikasi dan menyampaikan pendapat dengan sistematis, mendengarkan orang lain dan menghargai pendapat yang berbeda, bekerja sama dan menambah wawasan dari sudut pandang yang berbeda berdasarkan hasil diskusi. 3.3. Tanggapan mengenai Kompetensi Sesuai dengan keputusan menteri Pendidikan Nasional nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar kurikulum, kurikulum pendidikan program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut: 1) menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya; 2) mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama; 3) mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat; 4) mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian yang merupakan keahliannya. Intinya, tujuan dari perguruan tinggi adalah mencetak lulusan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan yang diperlukan dunia kerja. Kompetensi adalah kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menyumbang pada efektivitas seseorang, yang
  • 12. 242 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 mana kesemuanya hal tersebut diperlukan seseorang untuk bekerja secara efektif dalam berbagai jenis pekerjaan dan berbagai instansi (Suharti, 2005). Kompetensi seseorang sebenarnya terdiri dari hard competencies/ hard skill dan soft competencies/ soft skills. BAN-PT menjabarkan adanya tujuh macam kompetensi yang merupakan kombinasi antara hard skills dan soft skills yang perlu dimiliki lulusan perguruan tinggi di Indonesia, yaitu: 1) Integritas (etika dan moral); 2) Keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme); 3) Bahasa Inggris; 4) Pengembangan diri; 5) Komunikasi; 6) Kerjasama tim; dan 7) Penggunaan Teknologi Informasi. Berpedomankan 7 kompetensi yang dicanangkan dalam BAN-PT, maka Progdi Manajemen FEB UKSW menentukan sejumlah kualifikasi yang perlu dimiliki para lulusannya, yaitu: 1) Memiliki kemampuan manajerial ditandai dengan penguasaan teori teori manajemen, kemampuan analitik yang didukung penguasaan metode keilmuan serta memiliki kemampuan praktik yang memadai; 2) Cakap di bidang profesinya dan mempunyai integritas pada apa yang dikerjakan dan berperilaku moral etis; 3) memiliki karakter sebagai pembelajar mandiri yang kritis dan berkeinginan untuk terus belajar ditengah lingkungan yang berubah dan 4) mampu mengelola perubahan secara kreatif dan realistis. 3.3.1. Tanggapan Alumni Mengenai Hard skill Mengingat bahwa kompetensi merupakan hal yang penting dimiliki oleh seorang lulusan, maka dalam tracer study ini juga digali pendapat alumni mengenai kompetensi hardskill dan softskil yang mereka kuasai dengan menggunakan kerangka daftar softskill dan hard skill yang pernah digunakan dalam meneliti kompetensi sarjana ekonomi menurut persepsi pihak pengguna (Suharti, 2011). Berikut ini tanggapan mengenai hard skill yang diharapkan, dan hard skill yang dikuasai menurut alumni Prodi Manajemen FEB UKSW. Tabel 1. Tanggapan mengenai Hardskills Kompetensi Kebutuhan Dimiliki Gap 1 Memiliki kemampuan menghitung matematis berkaitan dengan persoalan ekonomi manajemen 3,37 3,24 -0,18 2 Memiliki kemampuan merancang, mengaplikasikan teori-teori ekonomi manajemen* 3,18 3,18 -0,05 3 Memiliki pemahaman terhadap persoalan, menganalisis, dan memberikan solusi terhadap kasus-kasus ekonomi manajemen. 3,32 3,21 -0,18 4 Memiliki pengetahuan yang luas mengenai teori- teori ekonomi majanemen. 3,11 2,91 -0,21 5 Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu ekonomi yang telah terjadi pada masa lalu. 3,00 2,74 -0,29 6 Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu 3,16 2,97 -0,16
  • 13. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 243 ekonomi yang aktual. 7 Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu non ekonomi yang telah terjadi 3,16 2,97 -0,21 8 Memiliki wawasan yang luas tentang isu-isu non ekonomi yang actual 3,13 2,91 -0,21 9 Memiliki kemapuan membuat model dan menyederhakan berbagai fenomena ekonomi. 3,11 2,76 -0,34 10 Memiliki kemampuan membaca dan menerjemahkan model-model ekonomi secara lisan. 3,08 2,85 -0,26 11 Memiliki kemampuan membaca dan menerjemahkan model-model ekonomi secara tertulis 3,05 3,00 -0,05 12 Memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai komuter, internet dan peralatan pendukung kerja lainya. 3,61 3,47 -0,11 13 Mempunyai kemampuan untuk mengoprasikan komputer, internet dan peralatan pendukung kerja lainya. 3,63 3,59 -0,08 14 Memiliki kemampuan mengaplikasikan software aplikasi yang dapat membantu bekerja( microsoft office, SPSS, E-viewe, dan soft ware lainya.* 3,42 3,29 -0,11 15 Menguasai bahasa asing dengan baik secara lisan maupun tulisan (terutama bahasa inggris, mandarin, jepang, jerman, dll.)* 3,13 2,94 -0,21 rata-rata dari total 3,23 3,05 -0,18 Sumber:data primer diolah 2011 Dari tabel di atas terlihat bahwa alumni menilai penguaaan hardskill sangat dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan mereka di dunia kerja. Hal ini terlihat pada rata-rata nilai yang mencapai 3.23. Alumni menilai hard skill yang mereka miliki sudah termasuk baik, namun, apabila dibandingkan dengan tingkat yang dibutuhkan masih terlihat adanya kekurangan (gap) untuk semua item dengan nilai rata-rata gap mencapai -0.18. Gap terbesar ditemukan pada hardskill “memiliki kemampuan membuat model dan menyederhanakan berbagai fenomena ekonomi” yang mencapai – 0.34. Menguasai bahasa asing dengan baik juga memperlihatkan adanya gap yang cukup besar (0.21) 3.3.2 Tanggapan Alumni Tentang Soft skill Selanjutnya tanggapan mengenai hard skill yang diharapkan, di miliki dan gap antara yang diharapkan dan dimiliki oleh alumni Prodi Manajemen FEB UKSW ditampilkan dalam tabel berikut
  • 14. 244 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 Tabel 2. Tanggapan Mengenai Softskills Kompetensi kebutuhan dimiliki Gap 1 Memiliki integritas (etika dan moral) dalam perkataan dan perbuatan* 3,58 3,47 -0,18 2 Memiliki sifat jujur dalam perkataan dan perbuatan di dalam bekerja 3,61 3,50 -0,18 3 Memiliki kemampuan bekerja dalam tim* 3,63 3,56 -0,18 4 Memiliki kemampuan memotivasi diri berinisiatif dan berorientasi pada kerja tinggi. 3,68 3,59 -0,18 5 Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan* 3,61 3,56 -0,16 6 Berpikir kritis terhadap peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan pekerjaan 3,54 3,32 -0,22 7 Memiliki kemampuan beradaptasi dan fleksibel terhadap lingkungan baru. 3,68 3,56 -0,21 8 Memiliki kemampuan dalam mengambil resiko dan konsekuensinya 3,63 3,38 -0,29 9 Memiliki kemampuan memimpin tim kerja. 3,61 3,29 -0,37 10 Memiliki kemampuan menjalin relasi dengan atasan, bawahan, rekan kerja dan orang lain. 3,63 3,35 -0,37 11 Memiliki kemampuan bekerja di bawah tekanan beban kerja, rekan kerja, maupun dari atasan 3,57 3,47 -0,15 12 Mempunyai kemampuan membaca peluang bisnis dan memanfaatkanya. 3,61 3,26 -0,29 13 Kreatif dan memiliki ide-ide cemerlang dalam bekerja. 3,63 3,38 -0,26 14 Memiliki kemampuan memotivasi dan mempengaruhi orang lain dalam lingkungan kerja. 3,66 3,32 -0,32 15 Memiliki kemampuan untuk meneliti dan mengumpulkan informasi dalam rangka memperlancar pekerjaan 3,68 3,29 -0,45 16 Memiliki rasa percaya diri dalam dalam berbagai situasi 3,71 3,32 -0,39 17 Memiliki pemahaman dan mengerti berhubungan dengan orang lain yang memiliki perbedaan budaya, bahasa, dsb. 3,66 3,38 -0,28 18 Memiliki kemauan beljar untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan diri yang mendukung dalam pekerjaannya.* 3,74 3,38 -0,35 19 Kemampuan dalam mengelola dan mengatur waktu dalam bekerja. 3,68 3,29 -0,39 20 Sadar dan memahami visi dan misi organisasi tempat 3,58 3,26 -0,31
  • 15. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 245 bekerja 21 Memiliki kemampuan melatih orang lain untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan 3,47 3,24 -0,24 Rata-Rata dari total skor 3,63 3,39 -0,28 Sumber: data primer diolah 2011 Dari tabel di atas terlihat bahwa menurut alumni kebutuhan akan soft skill lebih tinggi dibanding hard skill terlihat dari rata-rata 3,63 dibanding rata-rata hardskill 3,23. Sedangkan kompetensi soft skill yang dimiliki dinilai para alumni berada pada tahapan sangat baik dengan rata-rata mencapai 3,39. Ini berarti alumni menilai proses pembelajaran selama mereka menjadi mahasiswa di Prodi Manajemen FEB UKSW mampu memperkaya kompetensi softskills mereka. Namun demikian, seperti halnya gap hard skill, alumni juga menilai soft skill yang dibutuhkan mereka lebih besar dari softskill yang dimiliki dengan gap negatif rata-rata -0,28. Alumni merasa masih memiliki kekurangan dalam kemampuan membaca peluang bisnis dan memanfaatkannya, kemampuan dalam mengelola dan mengatur waktu dalam bekerja, kurang memiliki rasa percaya diri dalam dalam berbagai situasi. Hal ini terlihat dari gapnya yang besar yaitu -0.38. Alumni merasa lebih mempunyai kelebihan memiliki kemampuan bekerja di bawah tekanan beban kerja, rekan kerja, maupun dari atasan terlihat dari gapnya yang terkecil yaitu -0.15. Beberapa sofskills yang dirasa sangat penting oleh alumni dan mereka masih kekurangan dalam aspek tersebut perlu menjadi perhatian pihak fakultas dalam mendisain ulang berbagai kegiatan akademik yang dapat meningkatkan softskills para lulusan ke depan. 3.4. Tanggapan Mengenai Kedekatan Alumni dengan Pihak Fakultas Alumni merupakan salah satu unsur dari berbagai unsur yang ikut terlibat dalam penyelenggaraan sebuah perguruan tinggi. Setelah alumni lulus dan bekerja seharusnya tetap perlu ada hubungan yang berkesinambungan antara alumni dengan perguruan tinggi almamaternya. Dalam tracer study ini juga ditanyakan bagaimana kedekatan alumni (alumnae engagement ) dengan pihak fakultas setelah mereka bekerja. Tabel 3. Kedekatan Alumni dengan Progdi No Indikator Rata-Rata 1 Kedekatan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,10 2 Intensitas berhubungan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,28 3 Mengikuti perkembangan Informasi di progdi manajemen FEB UKSW 2,24 4 Kebutuhan informasi yang berkaitan dengan progdi manajemen FEB UKSW 2,18 5 Pengetahuan tentang web dan jejaring social dari FEB UKSW 2,29 6 Kemudahan mencari informasi tentang progdi manajemen FEB UKSW 2,13 Rata-Rata 2,20 Sumber data primer diolah 2011
  • 16. 246 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 Tabel di atas menunjukan bahwa alumni merasa tidak terlalu dekat dengan Fakultas. Hal ini terlihat dari rata-rata skor hanya mencapai 2,20 dari range skor 1 – 5. Sejumlah pertanyaan lain seperti: intensitas berhubungan dengan progdi, apakah mengikuti perkembangan informasi yang ada di progdi, kebutuhan akan informasi tentang progdi, apakah mengetahui web dan jejaring sosial milik progdi, dan kemudahan mencari informasi mengenai progdi, semuanya dijawab dengan skor di bawah 2,30 yang berarti “rendah”. Temuan ini memberi peringatan pada pihak fakultas untuk mengintensifkan berbagai kegiatan untuk membangun jejaring yang lebih intensif dan erat dengan alumninya ke depan. Hal ini mengingat peran alumni yang sangat penting dan stratejik dalam menyumbang terhadap pengayaan kurikulum pembelajaran, sumber penyaluran lulusan baru dari fakultas dan sebagai pencipta image fakultas di mata masyarakat. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan tracer study ini dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Alumni secara umum dapat terserap didunia kerja dengan masa tunggu kerja yang normal yaitu sekitar 3 bulan setelah lulus sudah mendapat pekerjaan mereka yang pertama. Mayoritas dari alumni juga bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang studinya. 2. Alumni menganggap bahwa kurikulum yang dikembangkan oleh Prodi sudah baik. Hampir semua mata kuliah dasar inti yang diselenggarakan dinilai bermanfaat dalam menunjang pekerjaan mereka. Untuk metode PBM alumni menilai kegiatan tatap muka dikelas secara langsung dan kegiatan diskusi kelas, serta praktek di lapangan sangat penting dan bermanfaat. 3. Alumni menganggap kompetensi hard maupun soft yang mereka miliki dan peroleh selama belajar di prodi manajemen FEB UKSW sudah baik. Alumni menilai kompetensi softskill yang mereka miliki lebih tinggi dari pada hard skill mereka dan hal ini sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang semakin menuntut penguasaan soft skills. Namun jika diperbandingkan dengan harapan akan tuntutan kompetensi ditempat kerja masih ada sejumlah gap yang perlu ditingkatkan ke depan baik untuk hardskill maupun soft skill. 4. Rasa keterikatan/ kedekatan alumni dengan fakultasnya (alumnae engagement) ditemukakan masih relatif rendah. Alumni merasa tidak terlalu dekat dengan pihak fakultas dan juga tidak punya minat besar untuk mencari tahu lebih banyak mengenai kegiatan fakultasnya. 4.2. Saran 1. Prodi perlu memanfaatkan masukan dari studi penelusuran (tracer study) ini untuk menyempurnakan kurikulum maupun sistim PBM beserta metode pembelajaran sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi hard maupun soft yang sesuai dengan kebutuhan dunia praktis. Kegiatan perkuliahan di dorong untuk lebih banyak
  • 17. Study Penulusuran.. –Lieli Suharti & Ferrinela- 247 menggunakan metode diskusi kelas, serta kegiatan studi lapangan agar lebih fokus pada ranah praktis. Mahasiswa agar lebih didorong terlibat secara pro aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler untuk membantu pengembangan soft skill mereka 2. Penguatan jaringan dengan alumni harus digarap dengan serius mengingat para alumni mempunyai peran penting dan strategis bagi kemajuan prodi kedepan. Upaya menjalin relasi dengan alumni dapat dilakukan melalui komunikasi yang intensif melalui media- media on line, maupun mengadakan gathering dengan alumni untuk mendapat feedback bagi penyempurnaan kegiatan PBM ke depan. Upaya yang dilakukan pihak fakultas harus bersifat mutual benefit, yang dapat menimbulkan kerinduan dan kebutuhan alumni untuk selalu menjalin keeratan dengan almamaternya karena mereka merasakan ada manfaatnya. 3. Tracer study seperti ini perlu dilakukan secara berkala. Disamping fihak fakultas dapat memperoleh banyak masukan mengenai daya serap lulusan dan berbagai permasalahannya, melalui tracer study perguruan tinggi juga dapat terus menjalin hubungan dengan alumninya. Daftar Pustaka BAN-PT, “ Naskah Akademik, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi” Dikti, 2008. ”Wardiman Kembali Ingatkan Link and Match” diunduh dari http://www.dikti.go.id/old/index.php?option=com_content&task=view&id=73&Itemi=5 4 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum pedidikan tinggi dan penilaian hasil belajar kurikulum. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi. Kominfo.2009. ”Perguruan tinggi tentukan kualitas ketenagakerjaan”, diunduh dari http://bipnewsroom.info/index.php?&newsid=57670&_link=loadnews.php Majalah Human Capital. 2008. Ada Apa dengan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi? Edisi 48 Maret 2008, diunduh dari www.portalhr.com/ beritahr/karir/detail.php? cid=1&id =928&page 1
  • 18. 248 Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012 Marwata, 2009. “Eksistensi Perguruan Tinggi Swasta”. diunduh dari http://cetak.kompas.com/read/2009/10/14/11011932/eksistensi.perguruan.tinggi.swasta Millington, Claire., 2006. ”The Use of Tracer Studies for Enhancing Relevance and Marketability in Online and Distance Education.”. Barbados Community College. Schomburg, Harald. 2003. Handbook for Graduate Tracer Studies: Centre for Research on Higher Education and Work, University of Kassel, Germany. Diunduh dari: http://www.qtafi.de/handbook_v2.pdf Setneg, 2010. “Mengharmonisasikan Tenaga Kerja dan Pendidikan di Indonesia”. diunduh dari situs http/www.setneg.go.id Syafila, Mindriany. 2005. Tracer Study. Warta Direktorat Pendidikan ITB. Bandung. Suharti, L. 2005. Kompetensi Manajerial. Penerbit : Fakultas Ekonomi - UKSW Suharti, L. 2011. “Penilaian Pihak Pengguna Terhadap Kompetensi Hardskill Dan Softskill Sarjana Ekonomi”. Jurnal MEGADIKMA, vol 4 (2). 229-239 Yasar, Iftida, 2009. “Link and match: Keterkaitan dunia industri dan dunia pendidikan”Diunduh dari situs 37 http://ilmusdm.,wordpress.com/2009/08/11/realita- link-match-dunia-usaha-dan perguruan- tinggi/ Zembere S.N. and Chinyama N.P.M. 1996. “The University of Malawi Graduate Tracer Study”. University of Malawi. Blantyre. Diunduh dari http://www.aau.org/studyprogram/notpub/ ZEMBERE.pdf.