Analisis bauran pemasaran STIE Lembah Dempo mengembangkan unit usahanya agar sejalan dengan strategi keseluruhan perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan menciptakan keterpaduan antara sasaran strategik dan kegiatan STIE AMIK Lembah Dempo.
Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah Dempo Pagar Alam
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Memberi perhatian lebih pada peran prilaku, yaitu apresiasi terhadap
dimensi strategis dari keputusan perguruan tinggi sehingga sekolah tinggi tidak
hanya bereaksi dan beradaptasi terhadap kondisi eksternal, tapi juga berusaha agar
lingkungan ekonomi dimana ia berada dapat memberi keuntungan kepadanya,
dengan pertimbangan pesaingnya juga akan melakukan hal yang sama. Kondisi
selanjutnya program pembelajaran dan layanan yang diberikan kepada mahasiswa
seharusnya diatur supaya disenangi oleh mahasiswa serta mereka dapat mengerti
dan mengetahui dengan pasti kompetensi yang akan mereka peroleh setelah
menyelesaikan kuliah, adalah dampak dari jumlah penerimaan mahasiswa baru
sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) Lembah Dempo yang terus menurun drastis.
Nilai kualitas jasa STIE Lembah Dempo diperoleh dengan memberikan bekal
yang cukup kepada mahasiswa mulai dari pelaksanaan orientasi ekstrakurikuler
sekolah (ORIES), memerbaiki kurikulum program studi dengan tujuan mahasiswa
akan semakin mantap terhadap pilihan yang telah mereka lakukan, kompetensi
yang akan diperoleh, dan profesi masa depan setelah lulus, menyediakan unit
konselor khusus bagi mahasiswa yang memunyai permasalahan non akademik,
melakukan evaluasi kinerja staf pengajar secara konsisten, dosen-dosen dengan
kompetensi yang memadai sebaiknya mengampu mata kuliah di semester awal,
menjaga kinerja staf akademik dalam proses pengajaran, meminimasi jumlah
ketidakhadiran dosen di awal semester dan perubahan jadwal kuliah, melakukan
evaluasi terhadap kemampuan dan keahlian mengajar staf akademik khususnya
2. 2
yang mengajar pada semeter 1 (satu) dan 2 (dua), dan menerapkan peraturan
akademik secara konsisten (buku pedoman akademik (peraturan akademik)).
Kualitas STIE Lembah Dempo masih mengupayakan strategi pemasaran dalam
rangka mencapai tujuan pemasaran produknya. Ia adalah tren bagi banyak
pertanyaan, misal, bagaimana perguruan tinggi STIE AMIK Lembah Dempo
meningkatkan kualitas pencitraan lembaganya dan apakah ia efisiensi dengan
reputasi akademiknya?. Bagaimanapun juga STIE Lembah Dempo tidak secara
ekonomis menyulitkan variasi dari kekuatan yang menjadi dasar dan aturan,
kualitas memosisi sekolah tinggi kepada pasar sasarannya agar berbeda dengan
pesaingnya dapat mengeksekusi strategi pemasaran untuk bersaing secara
keseluruhan.
1.2. Perumusan Masalah
Penelitian ini merumuskan permasalahan kepada bagaimana analisis
bauran pemasaran STIE Lembah Dempo mengembangkan unit usahanya yang
sejalan dengan strategi keseluruhan perguruan tinggi?.
1.3. Tujuan Penelitian
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi sangat menentukan
suksesnya strategi yang disusun, maka penelitian ini bertujuan menciptakan
keterpaduan antara sasaran strategik dan kegiatan yang dilakukan perguruan tinggi
STIE AMIK Lembah Dempo.
3. 3
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Bagi Praktisi
Mengembangkan strategi dan menentukan pendanaan yang tepat dalam
penempatan jabatan struktural, dosen, dan evaluasi sesuai dengan kompetensi
dasar dan bidang masing-masing.
1.4.2. Manfaat Bagi Akademisi
Memudahkan jalinan saling ketergantungan diantara kegiatan di
perguruan tinggi STIE AMIK Lembah Dempo yang dicerminkan melalui
kebutuhan informasi dan koordinasi antar unit portofolio mahasiswa.
1.5. Sistematika Penelitian
Gambar 1.1. Sistematika Penelitian
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Studi Fenomologi
Identifikasi Isu
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Triangulasi Informasi
Menentukan Variabel
Memilih Pendekatan
Wawancara
Analisis & Pembahasan
Simpulan & Saran
Bab V
Reorganisasi Pelabelan
Tema
4. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Perguruan Tinggi
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012:pasal
1, perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi.
Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 60 tahun
1999:pasal 27, perguruan tinggi terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut, (a)
dewan penyantun, (b) unsur pimpinan, (c) unsur tenaga pengajar para dosen, (d)
senat perguruan tinggi, (e) unsur pelaksana akademik terdiri atas (i) bidang
pendidikan, (ii) bidang penelitian, (iii) bidang pengabdian kepada masyarakat, (f)
unsur pelaksana administratif, dan (g) unsur penunjang untuk pelaksana yang
meliputi (i) perpustakaan, (ii) laboratorium, (iii) bengkel, (iv) kebun percobaan,
(v) pusat komputer, (vi) bentuk lain yang dianggap perlu untuk mendukung
penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesional pada perguruan tinggi
yang bersangkutan.
2.1.2. Sekolah Tinggi
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012:pasal
1, sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun
ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah
tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
5. 5
Menurut peraturan pemerintah nomor 4 Tahun 2014:Bab II, organisasi
perguruan tinggi terdiri atas unsur (a) penyusun kebijakan, (b) pelaksana
akademik, (c) pengawas dan penjaminan mutu, (d) penunjang akademik atau
sumber belajar, dan (e) pelaksana administrasi atau tata usaha.
2.1.3. Strategi Pemasaran
Menurut Kotler (2000:27) strategi pemasaran adalah, pola pikir
pemasaran yang akan digunakan oleh unit bisnis untuk mencapai tujuan
pemasarannya.
Penelitian ini menggunakan analisis strategi fasilitatif, berarti
mengutamakan program pembaharuan dengan menyediakan berbagai macam
fasilitas dan sarana yang diperlukan. Strategi fasilitatif akan dapat dilaksanakan
dengan tepat jika memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Strategi fasilitatif dapat digunakan dengan tepat jika sasaran perubahan
(klien), (a) mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya
mencari target perubahan (tujuan), (b) merasa perlu adanya perubahan atau
perbaikan, (c) bersedia menerima bantuan dari luar dirinya, (d) memiliki
kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau memerbaiki
dirinya,
2) Strategi fasilitatif dilaksanakan dengan disertai program yang menimbulkan
kesadaran pada klien atas tersedianya fasilitas atau tenaga bantuan yang
diperlukan,
6. 6
3) Strategi fasilitatif digunakan sebagai kompensasi motivasi yang rendah
terhadap usaha perubahan sosial,
4) Menyediakan berbagai fasilitas yang sangat bermanfaat bagi usaha
perbaikan sosial jika klien menhendaki berbagai macam kebutuhan untuk
memenuhi tuntutan perubahan sesuai yang diharapkan,
5) Strategi fasilitatif dapat menciptakan peran yang baru dalam masyarakat
jika ternyata peran yang sudah ada di masyarakat tidak sesuai dengan
penggunaan sumber atau fasilitas yang diperlukan,
6) Usaha perubahan dengan menyediakan berbagai fasilitas akan lebih lancar
pelaksanaannya jika pusat kegiatan organisasi pelaksana perubahan sosial,
berada di lokasi tempat tinggal sasaran (klien),
7) Strategi fasilitatif menyediakan dana serta tenaga yang sangat diperlukan
jika klien tidak dapat melanjutkan usaha perubahan sosial karena
kekurangan sumber dana dan tenaga,
8) Perbedaan sub bagian dalam klien akan menyebabkan perbedaan fasilitas
yang diperlukan untuk perubahan tertentu pada waktu tertentu, dan
9) Strategi fasilitatif kurang efektif jika, (a) digunakan pada kondisi sasaran
perubahan yang sangat kurang untuk menentang adanya perubahan sosial,
dan (b) perubahan diharapkan berjalan dengan cepat, serta sikap tidak
terbuka dari klien untuk menerima perubahan.
7. 7
2.1.4. Suasana Akademik
Menurut pedoman evaluasi diri BAN-PT (2002:9) suasana akademik
adalah, kondisi yang harus mampu diciptakan untuk membuat proses
pembelajaran di perguruan tinggi (PT) berjalan sesuai dengan visi, misi, dan
tujuannya.
Faktor yang memengaruhi suasana akademik yang membuat mahasiswa
merasa kondusif adalah sumberdaya pendidikan, meliputi (a) dosen, (b)
fasilitas/sarana prasarana, (c) laboratorium, (d) perpustakaan, (e) organisasi
manajemen, dan (f) kurikulum (Pedoman Evaluasi Diri, ibid.,:10).
2.1.5. Pengabdian Pada Masyarakat
Menurut panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dikeluarkan oleh DP3M Dikti (2002:7), pengabdian kepada
masyarakat oleh perguruan tinggi (PT) diartikan sebagai pengamalan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh PT secara melembaga melalui
metode ilmiah langsung kepada masyarakat (di luar kampus yang tidak terjangkau
oleh program pendidikan formal) yang membutuhkannya, dalam upaya
menyukseskan pembangunan dan mengembangkan manusia pembangunan.
Faktor yang memengaruhi pengabdian kepada masyarakat dapat
dikembangkan dalam bentuk (a) pendidikan kepada masyarakat, (b) pelayanan
kepada masyarakat, (c) pengembangan wilayah, (d) kaji tindak, dan (e) kuliah
kerja nyata (Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,
ibid.,:7)
8. 8
2.1.6. Program Studi
Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012:pasal
1, program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis
pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
Menurut keputusan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia
nomor 232/U/2000:pasal 1, kurikulum pendidikan tinggi adalah, seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta
cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum
pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri atas,
(a) kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus
dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang
berlaku secara nasional, dan (b) kurikulum institusional merupakan sejumlah
bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dan kurikulum pendidikan
tinggi.
2.1.7. Sistem Penjaminan Mutu Internal
Menurut pedoman sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi (2016:21)
sistem penjaminan mutu internal (SPMI) adalah, kegiatan sistemik penjaminan
mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom atau mandiri
untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi
secara berencana dan berkelanjutan.
9. 9
Faktor yang memengaruhi SPMI, adalah (a) buku/dokumen kebijakan
SPMI, adalah dokumen berisi garis besar tentang bagaimana perguruan tinggi
memahami, merancang, dan mengimplementasi SPMI dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi sehingga terwujud budaya mutu pada perguruan tinggi tersebut,
(b) buku/dokumen manual SPMI, adalah dokumen berisi petunjuk teknis tentang
cara, prosedur penetapan, pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan, pengendalian
pelaksanaan, dan peningkatan standar dikti secara berkelanjutan oleh pihak yang
bertanggungjawab dalam implementasi SPMI, baik pada aras unit pengelola
program studi maupun pada aras perguruan tinggi, (c) buku/dokumen standar
SPMI, adalah dokumen berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifikasi
dari seluruh kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi suatu perguruan tinggi
untuk mewujudkan visi dan misinya, sehingga memuaskan para pemangku
kepentingan internal dan eksternal perguruan tinggi, dan (d) buku/dokumen
formulir/proforma SPMI, adalah dokumen tertulis yang berisi kumpulan
formulir/proforma yang digunakan dalam mengimplementasi standar Dikti, dan
berfungsi untuk merekam hal atau informasi atau kegiatan tertentu ketika standar
Dikti diimplementasi (Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi,
ibid.,:26-31).
10. 10
2.2. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Eka Umi Kalsum
(2008)
Bauran Pemasaran
dan Program Studi
Bauran pemasaran jasa semuanya
memunyai pengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa
memilih program studi
Isnaini (2002) Produk, Estetika,
Lokasi, Manusia,
Bukti Fisik, dan
Promosi
Produk, estetika, lokasi, manusia,
bukti fisik, dan promosi
memunyai pengaruh terhadap
keputusan mahasiswa dalam
memilih perguruan tinggi swasta
Nasution (2008) Bauran Pemasaran Bauran pemasaran yang meliputi
produk, harga, promosi, lokasi,
proses, orang, dan pelayanan
memunyai pengaruh terhadap
keputusan mahasiswa memilih
Business College LP3I Medan
11. 11
2.3. Konseptual Penelitian
Gambar 2.2. Kerangka Konseptual Penelitian
Analisis Strategi Pemasaran
Lingkungan BisnisBauran Pemasaran Internal
Industri
Eksternal
Faktor Teknologi
Faktor Sosial
Faktor Ekonomi
Faktor Politik
Pengabdian Pada
Masyarakat Program Studi
Sistem Penjaminan
Mutu Internal
Sistem Informasi
Sumberdaya Manusia
Produk & Operasi
Keuangan & Akuntansi
Pasar & Pemasaran
Process
Stakeholder
Suppliers
Buyers
Produk Pengganti
Persaingan
Ancaman
People
Promosi
Suasana
Akademik
STIE Lembah Dempo
12. 12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur dalam upaya mendapatkan
pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis untuk
menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk
melaksanakan metode-metode penelitian. Peneliti menggunakan metode survei,
yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini
dari sejumlah orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Berdasarkan sifat,
penelitian ini menggunakan penelitian perkembangan, bertujuan untuk
menyelidiki pola urutan perubahan sebagai fungsi waktu. Berdasarkan tujuan,
penelitian ini menggunakan penelitian eksplorasi deskriptif, bertujuan mencari
variabel yang dapat membangun hipotesis dalam penelitian dan mengetahui
perkembangan fisik atau frekuensi terjadinya aspek fenomena sosial tertentu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sistematis menyusun analisis
kualitatif, adalah melakukan keterlibatan pendapat subjektif, memahami,
mengalami, dan menhasilkan fenomena sosial yang sedang diteliti.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan pada perguruan tinggi STIE AMIK Lembah
Dempo di jalan Sidik Adim nomor 98 Air Laga Pagar Gading kota Pagar Alam
Utara, kode pos: 31511.
13. 13
3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability
sampling (penarikan sampel secara tidak acak). Dalam penggunaan non
probability sampling ini, pengetahuan, kepercayaan, dan pengalaman seseorang
dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang dipilih sebagai
sampel. Prosedur yang digunakan adalah purposive sampling yang mendasar
maksud tertentu dalam memilih anggota sampel, adalah memenuhi kriteria berikut
ini, populasi penelitian adalah pemilik dan pegawai yang bekerja di STIE Lembah
Dempo. Sampel penelitian adalah pemilik dan pegawai perguruan tinggi STIE
AMIK Lembah Dempo sejumlah 67 pejabat terdiri atas 33 dosen tetap dan 34
dosen tidak tetap. Responden yang memenuhi standardized open end interview
digeneralisasi menjadi 2 (dua) pejabat struktural sebagai unit analisis terdiri atas
subjective dan co conspirator.
3.4. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yakni data yang direduksi dari hasil triangulasi informasi relevan dengan
pemecahan masalah, dan data yang didapat dari sumber utama yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Metode pengumpulan data merupakan teknik yang
digunakan untuk mendapatkan atau mengumpulkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian secara subjektif. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah wawancara dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
14. 14
3.5. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan jalur penyajian data, adalah kegiatan
ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kenyataan akan adanya
validitas data penelitian, dilakukan dengan metode triangulasi, yaitu pengecekan
silang atas data yang diperoleh. Analisis data merupakan proses mengorganisasi
dan mengurutkan data kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar
sehingga dapat ditemukan sebuah tema. Langkah-langkah untuk melakukan
analisis data adalah:
1) Membuat transkrip wawancara sehingga peneliti dapat dengan mudah
melakukan wawancara dan menganalisis informasi yang ada dalam
wawancara tersebut,
2) Analisis data transkrip wawancara menjadi data sekunder melalui proses
reduksi dan eksplanasi. Reduksi dilakukan agar pola data menjadi lebih
sederhana sehingga lebih mudah diinterpretasi. Kemudian melalui
eksplanasi peneliti mencari keterkaitan antar pola yang ada untuk
mendapatkan jawaban mengenai pertanyaan bagaimana dan apakah yang
diajukan di awal penelitian,
3) Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan
hubungan antar kategori dengan teks bersifat naratif,
4) Pengambilan kesimpulan, adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
15. 15
Rumus digunakan karena variabel dependen bersifat kategorik:
X2
= ,
Keterangan:
X2
= Nilai Hubungan,
O = Nilai Pengamatan,
E = Nilai Diharapkan.
Triangulasi teknik, adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara menganalisis data pada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Data diperoleh melalui wawancara, lalu dianalisis dengan observasi dan
dokumentasi.
Presisi, adalah menunjukan kedekatan hasil penelitian terhadap realita
atas dasar unit analisis yang digunakan, yang mencerminkan derajat kepercayaan
hasil penelitian terhadap gejala yang dipelajari, adalah sebagai berikut:
P = x 100%,
Keterangan:
P = Presisi (%),
f = Jumlah Jawaban,
n = Jumlah Nilai Maksimal (Sugiyono, 2009:194).
16. 16
3.6. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
3.6.1. Strategi Pemasaran
Tabel 3.2. Variabel Operasional Strategi Pemasaran
No. Dimensi Variabel
Sub
Variabel
Indikator Sub Indikator
1. Strategi
Pemasaran Bauran
Pemasaran
Promosi
Suasana Akademik
Dosen dan
Mahasiswa
People
Process
Lingkungan
Bisnis
Lingkungan
Eksternal
Faktor Politik
Pengabdian
Pada
Masyarakat
Faktor Ekonomi
Faktor Sosial
Faktor Teknologi
Lingkungan
Industri
Ancaman Masuk
Pendatang Baru
Program Studi
Persaingan Sesama
Perusahaan Dalam
Industri
Ancaman Dari
Produk Pengganti
Kekuatan Tawar
Menawar Pembeli
(buyers)
Kekuatan Tawar
Menawar Pemasok
(suppliers)
Pengaruh Kekuatan
Stakeholder
Lingkungan
Internal
Aspek Pasar dan
Pemasaran
Sistem
Penjaminan
Mutu Internal
Aspek Keuangan dan
Akuntansi
Aspek Produksi
Operasi
Aspek Sumberdaya
Manusia
Aspek Sistem
Informasi
Manajemen