SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
1
UJIAN TENGAH SEMESTER
(UTS)
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
Diajukan sebagai Ujian Tengah Semester (UTS) dalam
Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Sekolah dan Perguruan Tinggi
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I.
.
OLEH:
MONA NOVITA
NIM: DMP. 17. 189
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
Desember 2018
2
Abstract
This study involves the assessment of the quality management models in
Higher Education by explaining the importance of quality in higher
education and by examining the higher education quality assurance
system practices in other countries. The qualitative study was carried out
with the members of the Higher Education Planning, Evaluation,
Accreditation and Coordination Council and Director of Higher Education
and External Affairs Unit of the Ministry of National Education. Purposive
sampling and snowball/chain sampling was done due to low number. The
semi-structured interview form was designed in light of the theoretical
framework as the data collection tool. The data was analysed through
content analysis. The results of the study showed that higher education
authorities are not able to perform their responsibilities with the current
bureaucratic structure and major duties fall onto the higher education
institutions in terms of quality management.
Keywords: Higher Education, Quality, Quality Assurance, Quality in
Higher Education
A. RINGKASAN ISI JURNAL
1. Pendahuluan
Jurnal yang berjudul “Assessment of the Quality Management
Models in Higher Education” ini berisi tentang pentingnya mutu pendidikan
tinggi dan pemeriksaan terhadap keterlaksanaan sistem jaminan mutu
pendidikan tinggi di negara-negara berkembang. Hal yang
melatarbelakangi munculnya ide terhadap penelitian dalam jurnal ini
adalah (1) Terjadinya perubahan yang sangat signifikan dalam sistem
pendidikan tinggi di negara berkembang, termasuk Republik Turki Siprus
Utara. (2) Terjadinya peningkatan daya saing akibat globalisasi di abad
ke-21 sehingga menyebabkan adanya tuntutan-tuntutan baru dalam
pendidikan tinggi yang pada akhirnya, kualitas pendidikan tinggi
tersebutlah yang dipertanyakan, seperti yang diungkapkan (Özer, Gür, &
Küçükcan, 2010) dalam jurnal ini. (3) Fakta bahwa terjadinya perbedaan
yang signifikan antara satu negara dengan negara lain dalam praktik
manajemen kualitas mutu pendidikan tingginya, seperti contoh semua
3
universitas negeri di Austria tidak menerapkan akreditasi dalam menilai
kualitas mutu pendidikan tinggi. Sebaliknya untuk universitas swasta,
diwajibkan diakreditasi. Begitujuga dengan negara Swedia yang menaruh
perhatian sangat besar dalam hal jaminan kualitas pendidikan tingginya,
dengan memfokuskan pada jaminan kualitas internalnya, bukan eksternal.
(4). Perbedaan yang cukup signifikan beberapa negara dalam hal
pengajuan pembukaan sebuah pendidikan tinggi dengan program-
programnya seperti untuk negara Amerika dan Inggris tidak diperlukannya
persetujuan dari institusi unggul di negara tersebut, namun didasarkan
atas penilaian pihak pemakai. Sementara di Turki dalam mengajukan
pembukaan institusi perguruan tinggi, terikat pada peraturan yang ketat
dan tertib administratif.
Pertanyaan utama dari penelitian ini dirumuskan sebagai: "Apa
model manajemen kualitas yang paling sesuai untuk pendidikan tinggi di
Republik Turki Siprus Utara”? Pertanyaan utama dalam penelitian ini
menargetkan penilaian model-model manajemen mutu yang dapat
diimplementasikan dalam pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara.
Jawaban untuk sub-masalah berikut akan dicari dalam proses
menemukan jawaban untuk masalah utama, yaitu:
a. Menyelidiki konsep kualitas dalam pendidikan
b. Meneliti faktor kualitas dalam pendidikan tinggi
c. Mengatasi faktor negatif yang mempengaruhi kualitas dalam
pendidikan tinggi
d. Memeriksa tugas-tugas administrasi universitas dalam hal kualitas
lembaga pendidikan tinggi
e. Mengatasi dimensi positif dan negatif dari kualitas dari lembaga
pendidikan tinggi negeri di Republik Turki Siprus Utara
f. Meneliti dimensi dan tujuan lembaga pendidikan tinggi di Republik
Turki Siprus Utara dalam hal kualitas manajemen
g. Investigasi tanggung jawab YÖDAK dan Kementerian Pendidikan
dan administrasi universitas dalam hal manajemen mutu
4
h. Investigasi bagaimana proses penilaian kualitas yang seharusnya
dilakukan lembaga pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus
Utara: Apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus dilibatkan
dalam proses ini
i. Memeriksa kebutuhan organisasi akreditasi independen dalam
pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara
2. Metode
2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian
yang berupaya untuk mempelajari topik penyelidikan dalam
pengaturan alamiahnya dan untuk menafsirkan konsep dengan
menggabungkan makna yang disampaikan oleh para peserta/
sampel penelitian (Ekiz, 2003). Pendekatan kualitatif dalam
penelitian ini juga melibatkan tinjauan pustaka dan analisis
dokumen dari internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara semi terstruktur. Artinya pertanyaan
wawancara dapat berubah seiring dengan aliran wawancara atau
sub-sub pertanyaan yang ditanyakan pewawancara kepada
sampel penelitian (narasumber).
2.2 Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling dengan model bola salju/ rantai. Prosesnya dimulai
dengan pertanyaan sederhana: “Siapa yang dapat memperoleh
informasi paling banyak tentang masalah ini? Siapa yang Anda
sarankan untuk saya lihat sehubungan dengan masalah ini?”.
Ketika proses berlanjut, maka nama-nama atau lembaga-lembaga
akan terus tumbuh seperti bola salju dan kemudian, nama-nama
tertentu akan berada di latar depan untuk diteliti (Yıldırım &
Şimşek, 2013). Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu empat
orang (jumlah kecil) seperti pada Tabel 1 di bawah ini:
5
Tabel 1. Fitur Sampel
Sampel Pengalaman
bekerja
(Tahun)
Gelar Tugas Jenis
Kelamin
P1 26 Prof. Dr. Anggota
YÖDAK
Laki-laki
P2 14 Dr. Direktur Laki-laki
P3 22 Prof. Dr. YÖDAK Laki-laki
P4 15 Prof. Dr. YÖDAK Laki-laki
Sampel dipilih sedikit dimaksudkan guna memperoleh data yang
lebih mendalam. Pemilihan sampel disimbolkan dengan P1, P2,
P3 dan P4.
2.3 Alat Pengumpulan Data
Metode wawancara tatap muka semi-terstruktur dan non-
panduan digunakan sebagai alat pengumpulan data untuk
penelitian ini. Teknik wawancara semi-terstruktur menguntungkan
dalam arti bahwa hal itu memungkinkan menanyakan pertanyaan
yang mendalam dan pertanyaan tambahan untuk klarifikasi ketika
jawabannya tidak jelas (Çepni, 2007). Wawancara yang dilakukan
oleh salah satu peneliti dengan para peserta, direkam dengan izin
dari para peserta tersebut. Wawancara berlangsung selama
sekitar 35-45 menit. Durasi wawancara bervariasi antara sampel
satu dengan sampel yang lain, karena ada jawaban singkat, dan
ada juga yang diuraikan lebih panjang.
Wawancara yang direkam kemudian ditranskripsi. Lalu
transkripsi diberikan kepada para peserta/ sampel untuk
dikonfirmasi keandalannya. Ukuran Validitas dan Reliabilitas
wawancara semi-terstruktur ini adalah mengikuti langkah-langkah
validitas dan reliabilitas Miles dan Huberman yaitu: (a) Informasi
dasar tentang kualitas dipertimbangkan saat menyiapkan formulir
wawancara (validitas internal); (b) Data dikumpulkan melalui
6
wawancara semi-terstruktur mempertimbangkan mekanisme
manajemen pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara
(validitas internal dan reliabilitas internal); (c) Pendapat ahli
diminta untuk formulir wawancara (validitas internal); (d)
Pengumpulan data dan proses analisis penelitian itu lalu
dijelaskan sedetail mungkin untuk membuatnya sebanding dengan
penelitian lain (validitas eksternal dan reliabilitas eksternal); (e)
Daftar kode dibentuk untuk analisis semua data (reliabilitas
internal).
2.4 Analisis Data
Analisis konten/ isi digunakan untuk menganalisis data penelitian.
Analisis isi didefinisikan sebagai teknik yang sistematis dan dapat
direplikasi di mana teks diringkas dalam unit konten yang lebih
kecil daripada kata-katanya melalui pengkodean dengan prinsip-
prinsip tertentu (Büyüköztürk et al., 2008). Wawancara yang
direkam ditranskripsikan setelah menyelesaikan wawancara.
Selama transkripsi, setiap percakapan ditranskripsikan ketika
mereka didengar, tanpa koreksi dalam urutan wawancara dan
wawancara. Setiap orang yang diwawancarai diberi salah satu
kode P1, P2, P3, P4 selama wawancara. Penelitian ini
menggunakan analisis isi dari metode penelitian kualitatif. Tujuan
dari analisis konten dalam studi kualitatif adalah untuk
mengumpulkan tema-tema yang berisi data serupa dari tanggapan
terhadap pertanyaan wawancara semi-terstruktur dan
mengaturnya dengan cara yang ramah pembaca. Untuk mencapai
hal ini, langkah-langkah yang diikuti, adalah: pengkodean data,
menentukan tema, mengatur dan mendefinisikan kode
berdasarkan tema dan menafsirkan temuan.
7
3. Hasil Penelitian
3.1 Persepsi Kualitas dalam Pendidikan
Tanggapan para peserta mengenai "Persepsi Kualitas dalam
Pendidikan" disajikan pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Persepsi Kualitas dalam Pendidikan
Peserta Kategori
P1 Kualitas pendidikan
P2 Kualitas pendidikan
Peralatan fisik (Sarana prasarana)
P3 Kualitas pendidikan
P4 Kualitas pendidikan
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa tanggapan
peserta mengenai persepsi kualitas dalam pendidikan
dikelompokkan dalam dua tema, yaitu pendidikan berkualitas dan
peralatan fisik. Ditekankan bahwa untuk pendidikan yang
berkualitas, diperlukan kerjasama secara keseluruhan dengan
komponen-komponen seperti universitas, mahasiswa, staf
akademik, kurikulum, proyek/ program-program dan layanannya
untuk masyarakat serta infrastrukturnya.
3.2 Faktor-faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi
Tanggapan peserta mengenai Faktor Kualitas di Pendidikan
Tinggi disajikan pada Tabel 3 di bawah ini:
Tabel 3. Faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi
Peserta Kategori
P1 - Akreditasi internasional
- Staff akademik
- Peralatan fisik
- Layanan komunikasi
- transparansi
P2 Staff akademik
P3 Staff akademik
P4 - Staff akademik
- Layanan komunikasi
Berdasarkan Tabel 3 di atas, terlihat bahwa semua tanggapan
peserta fokus pada staf akademik sebagai factor penentu kualitas
pendidikan tinggi. Selain itu juga termasuk infrastruktur fisik,
8
layanan komunikasi dengan masyarakat (sejauh mana universitas
menyediakan layanan bagi masyarakat), transparansi dan
akreditasi internasional.
3.3 Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan
Tinggi
Tanggapan peserta mengenai Faktor Negatif yang Mempengaruhi
Kualitas di Pendidikan Tinggi" disajikan pada Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4. Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di
Pendidikan Tinggi
Peserta Kategori
P1 - Beban kerja yang berat dari staff
pengajar
- Motivasi staff administrasi
P2 Kurangnya universitas negeri
P3 Sikap manajemen
P4 Staff akademik
Dalam arah tanggapan ini administrasi memiliki tanggung jawab
yang besar. Administrasi harus menunjukkan kepedulian yang
cukup baik untuk staff akademik dan karyawannya, dan itu
dipandang sebagai kebutuhan untuk pendidikan berkualitas untuk
membantu staf pengajar bersantai di titik beban kerja yang berat.
3.4 Tugas Manajemen dalam Kualitas Lembaga Pendidikan
Tinggi
Tanggapan peserta mengenai Tugas Administrasi dalam Kualitas
Institusi Pendidikan Tinggi disajikan pada Tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5. Tugas Administrasi dalam Kualitas Institusi
Pendidikan Tinggi
Peserta Kategori
P1 Mempersiapkan rencana strategis
P2 Membentuk unit kualitas
P3 Membangun kesadaran kualitas
P4 Memilih tenaga pengajar yang berkualitas
Sejalan dengan temuan ini, lembaga harus terlebih dahulu
membuat rencana strategis, membangun kesadaran kualitas di
9
semua unit, lalu memilih staf akademik yang berkualitas dan
membentuk unit yang berkualitas untuk menjamin keberlanjutan
kesadaran kualitas.
3.5 Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki
Siprus Utara
Tanggapan peserta mengenai Status Mutu Lembaga Pendidikan
Tinggi di Republik Turki Siprus Utara disajikan pada Tabel 6 di
bawah ini:
Tabel 6. Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di
Republik Turki Siprus Utara
Peserta Kategori Positif Kategori Negatif
P1 - Status
infrastruktur
bagus
- Akreditasi
internasional
- Profil mahasiswa
- Beban kerja yang berat
dari staff pengajar
- Gaji tidak memuaskan
P2 - Status
infrastruktur
bagus
- Ilmuan
berkualitas
- Akreditasi
internasional
Mahasiswa lulus dengan
mudah
P3 Akreditasi
internasional
Tidak cukup
P4 ------------------- Tidak cukup
Dapat dilihat bahwa akreditasi internasional yang diterima oleh
lembaga dipandang sebagai perkembangan paling positif dalam
pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara. Selain itu juga
dengan dimilikinya ilmuwan dan universitas berkualitas dengan
infrastruktur yang baik dipandang sebagai perkembangan positif.
Namun, juga dinyatakan bahwa tingkat kualitas yang diinginkan
belum tercapai dan profil siswa yang masuk ke Republik Turki
Siprus Utara pada umumnya dengan skor masuk yang rendah,
sehingga menentukan keberhasilan pendidikan. Begitu juga
dengan beban kerja yang berat dari staf pengajar dan tidak
mendapatkan gaji yang cukup sebagai pandangan negatif.
10
3.6 Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen
Mutu
Tanggapan peserta mengenai Dimensi dan Tujuan Pendidikan
Tinggi dalam Manajemen Mutu disajikan pada Tabel 7 di bawah
ini:
Tabel 7. Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam
Manajemen Mutu
Peserta Dimensi Kategori Tujuan
P1 - Institusionalisasi
- Akuntabilitas
- Layanan
masyarakat
- Peralatan fisik
- Staf akademik
yang memadai
Membayar perhatian yang
sama untuk semua bidang
P2 - Departemen
terkait dari
pemerintah
menjadi
fungsional.
- Institusionalisasi
Menetapkan Kementerian
Pendidikan Tinggi
P3 - Faktor manusia
- Kesadaran
kualitas
Meningkatkan lulusan yang
terampil untuk negara
P4 Kecukupan staff
akademik
Meningkatkan lulusan yang
terampil untuk negara
Tanggapan para peserta berfokus pada pelembagaan dan staf
akademik yang memadai. Ketidakcukupan unit pemerintah juga
ditekankan. Pentingnya membangun sebuah kementerian terpisah
untuk pendidikan tinggi untuk berkontribusi dalam membentuk
kesadaran kualitas juga ditekankan.
3.7 Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan
Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus
Utara
Tanggapan peserta mengenai Tugas Administrasi YÖDAK,
Kementerian Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi
Republik Turki Siprus Utara disajikan pada Tabel 8 di bawah ini:
11
Tabel 8. Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian
Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan
Tinggi (MoE) Republik Turki Siprus Utara
Peserta Kategori YÖDAK
dan MoE
Administrasi Universitas
P1 YÖDAK dan MoE
harus mengubah
strukturnya
- Transparansi
- Kualitas staff akademik
- Ujian sentral/ pusat
P2 YÖDAK dan MoE
harus mengubah
strukturnya
Kualitas staff akademik
P3 YÖDAK dan MoE
harus mengubah
strukturnya
Menumbuhkan kesadaran
berkualitas
P4 YÖDAK dan MoE
harus mengubah
strukturnya
Kualitas staff akademik
Semua peserta/ narasumber menemukan YODAK dan MoE
sangat lemah dalam hal manajemen mutu. Pentingnya memilih
staf akademik yang berkualitas, membangun kesadaran kualitas
dan administrasi yang transparan ditekankan sebagai hal yang
penting.
3.8 Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi Republik Turki
Siprus Utara
Tanggapan peserta mengenai Proses Penilain Kualitas di
Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara disajikan pada
Tabel 9 di bawah ini:
Tabel 9. Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian
Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan
Tinggi (MoE) Republik Turki Siprus Utara
Peserta Bagaimana
Seharusnya
Apa yang
Harus
Dilakukan
Siapa yang Harus
Ambil Bagian
P1 - YODAK dan
Kementerian
Pendidikan
harus
distrukturisasi
- YODAK dan
Kementerian
Pendidikan
harus mampu
memeriksa
Administrasi
Universitas
12
ulang.
- Laporan
evaluasi diri
untuk
universitas
harus
disiapkan
pendidikan
tinggi
- Administrasi
universitas
harus bersikap
sesuai dengan
laporan
evaluasi diri
P2 YODAK dan
Kementerian
Pendidikan harus
distrukturisasi
Kementerian
pendidikan
tinggi harus
dibentuk
YÖK dan YODAK
harus membentuk
dewan
P3 - YODAK dan
Kementerian
Pendidikan
harus
distrukturisasi
- Laporan
evaluasi diri
untuk
universitas
harus disiapkan
- YODAK dan
Kementerian
Pendidikan
harus mampu
memeriksa
pendidikan
tinggi
- Administrasi
universitas
harus bersikap
sesuai dengan
laporan
evaluasi diri
Administrasi
Universitas
P4 - YODAK dan
Kementerian
Pendidikan
harus
distrukturisasi
- Perhatian harus
diberikan pada
perekrutan staf
akademik ke
universitas
- YODAK dan
Kementerian
Pendidikan
harus mampu
memeriksa
pendidikan
tinggi
- Kecukupan
staf akademik
berkualitas
universitas
Akademisi Ahli
Terlihat bahwa semua peserta setuju bahwa YODAK dan
Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi dan sistem saat ini
tidak dapat membantu mencapai tingkat yang diinginkan.
Administrasi universitas harus memperhatikan memilih staf
akademik yang berkualitas
13
3.9 Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap
Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara
Tanggapan peserta mengenai Perlunya Lembaga Penjamin
Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki
Siprus Utara disajikan pada Tabel 10 di bawah ini:
Tabel 10. Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen
Terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus
Utara
Peserta Kategori
P1 YODAK harus mandiri
P2 Lembaga yang sepenuhnya independen
sangat penting
P3 YODAK harus diakui sebagai lembaga
pengawasan kualitas internal
P4 Lembaga independen diperlukan
Terlihat bahwa dua peserta (P1 dan P3) setuju bahwa YODAK
harus diaktifkan untuk memenuhi tugasnya dengan mengatur
kembali hukum dan peraturan dan dua peserta lainnya (P2 dan
P4) percaya pada kebutuhan untuk independen organisasi
akreditasi
4. Diskusi dan Kesimpulan
Dalam studi yang dilakukan, semua peserta/ narasumber
memberikan tanggapan yang sama tentang kualitas pendidikan dalam hal
persepsi kualitas dalam pendidikan. Pentingnya kualitas staff akademik
ditekankan dalam konsep pendidikan berkualitas. Pendidikan yang
berkualitas harus mensinergikan secara keseluruhan komponen-
komponen seperti universitas, mahasiswa, staf akademik, kurikulum,
proyek/ program, layanan kepada masyarakat dan infrastrukturnya. Dari
kesemua komponen, komponen staff akademik adalah komponen utama
dalam kualitas pendidikan. Berkaitan dengan faktor negatif yang
mempengaruhi kualitas dalam pendidikan tinggi, disarankan bahwa beban
kerja yang berat pada staff pengajar dapat mengakibatkan berkurangnya
efektivitas staf akademik dan mempengaruhi kualitas pengajaran.
14
Sehingga diperkirakan bahwa lembaga pendidikan tinggi harus
memotivasi semua karyawannya menuju kualitas.
Dalam penelitian ini disarankan bahwa lembaga pendidikan tinggi
harus terlebih dahulu membuat rencana strategis, membentuk kesadaran
kualitas di semua unit, memilih staff akademik yang berkualitas dan
membentuk unit berkualitas untuk memastikan keberlanjutan kesadaran
kualitas. Akreditasi internasional yang diterima oleh institusi saat ini
dipandang sebagai peningkatan paling positif dalam pendidikan tinggi
Republik Turki Siprus Utara. Selain itu ilmuan berkualitas, infrastruktur
yang baik pada universitas dapat juga dilihat sebagai perkembangan
positif. Namun, profil siswa yang masuk ke Republik Turki Siprus Utara
banyak dengan skor masuk universitas yang rendah, sehingga memiliki
pengaruh negatif pada kualitas pendidikan. Beban kerja yang berat dari
staf pengajar dan tidak menerima gaji yang memuaskan merupakan
kategori negative dari status mutu lembaga pendidikan tinggi di Republik
Turki Siprus Utara.
Dari hasil wawancara untuk indikator Dimensi dan Tujuan Pendidikan
Tinggi dalam Manajemen Mutu, maka yang paling banyak disarankan
sebagai dimensi yang harus dilakukan adalah membangun/ membentuk
kementerian terpisah untuk pendidikan tinggi sehingga dapat memiliki
kontribusi besar dalam pendidikan tinggi. YODAK dan Kementerian
Pendidikan ditemukan sangat tidak memadai dalam pendidikan tinggi
Republik Turki Siprus Utara. Dan kalaupun tidak dapat dibentuk
kementerian pendidikan khusus untuk pendidikan tinggi, YODAK dan
Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi dalam proses manajemen
mutu untuk pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara karena
kenyataan bahwa sistem saat ini tidak membantu untuk bergerak maju.
Pentingnya kualitas staf akademik di administrasi universitas juga masih
ditekankan lagi.
Dalam proses penilaian kualitas manajemen pendidikan tinggi, maka
administrasi universitas maupun staf akademik harus dilibatkan. Dan
15
sehubungan dengan penilaian kualitas mutu manajemen pendidikan tinggi
ini, meskipun YODAK dapat diorganisasikan kembali melalui undang-
undang dan peraturan yang dimodifikasi dan mencapai kapasitas untuk
melakukan pekerjaan ini (penilaian terhadap mutu pendidikan tinggi),
namun organisasi independen masih diperlukan. Oleh karena itu, kondisi
pertama untuk independensi organisasi adalah adanya peraturan yang
akan berfungsi sebagai dasar organisasi (Stewart, 2004). Juga, memiliki
kode hukum dalam konstitusi hukum yang menyatakan bahwa organisasi
akan menjadi otoritas independen (Stewart, 2004). Komponen lain yang
akan memastikan independen dari organisasi penilaian adalah memiliki
sumber daya keuangan (Civelek, 2011). Pernyataan ahli tersebut
menjelaskan perlunya kerangka dimensi independensi agar penilaian
terhadap mutu manajemen pendidikan tinggi benar-benar bisa
memberikan kemajuan terhadap universitas tersebut. Hal yang harus
diperhartikan dalam konteks ini adalah perlunya ketransparanan dan
kualifikasi staff administrasi dan pengajar yang berkualitas.
Keberhasilan negara-negara di semua bidang secara langsung
berkaitan dengan kualitas pendidikan dan yang kedua secara langsung
berkaitan dengan kualitas guru (Barber & Mourshed, 2007). Juga
disebutkan bahwa infrastruktur fisik dan peralatan yang tersedia bagi para
staff pengajar untuk mengembangkan diri mereka juga penting.
Ditekankan bahwa selain ketersediaan karakteristik fisik seperti
pengaturan yang sesuai dan peralatan yang diperlukan, mereka juga
harus up-to-date dan teori harus didukung dengan praktek dan harus
didasarkan pada kolaborasi (Avalos, 2011; Desimone, 2009).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian dari model
manajemen mutu di pendidikan tinggi yang dilakukan Republik Turki
Siprus Utara adalah:
a. Persepsi kualitas dalam pendidikan
b. Faktor-faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi
c. Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan Tinggi
16
d. Tugas Administrasi dalam Kualitas Institusi Pendidikan Tinggi
e. Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus
Utara
f. Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen Mutu
g. Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan
Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara
h. Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi Republik Turki
Siprus Utara
i. Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap
Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara
17
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL
Judul Assessment of the Quality Management Models in
Higher Education
Nama Jurnal Journal of Education and Learning
Sumber Jurnal http://dx.doi.org/10.5539/jel.v5n3p107
Publishing Canadian Center of Science and Education
Volume & Halaman Vol. 5, No. 3, Mei 2016, Hal. 107-121
Tahun 2016
Penulis Jurnal Gulsun Basari, Zehra Altinay, Gokmen Dagli, dan
Fahriye Altinay
Instansi Asal Penulis
Jurnal
Faculty of Education, Near East University, Nort
Cyprus, Mersin, Turkey
Reviewer MONA NOVITA (NIM. DMP. 17.189)
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Universitas UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Semester Tiga (III)
Tanggal 2 Desember 2018
B. TANGGAPAN DARI RINGKASAN ISI JURNAL
Abstrak Jurnal yang berjudul “Assessment of the Quality Management
Models in Higher Education” ini berisi tentang pentingnya kualitas
pendidikan tinggi dan pemeriksaan terhadap keterlaksanaan sistem
jaminan mutu pendidikan tinggi di negara-negara berkembang.
Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke topik
pembahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yaitu membahas
sembilan indikator penilaian dari model manajemen mutu
pendidikan tinggi, sehingga memudahkan pembaca dalam
memahami maksud jurnal ini.
Pendahuluan Di dalam paragraf pertama dan kedua, penulis menegaskan
bahwa perubahan yang sangat signifikan sedang dialami dalam
sistem pendidikan tinggi di negara berkembang termasuk Republik
Turki Siprus Utara. Perubahan konstan dan terjadinya peningkatan
18
daya saing akibat globalisasi di abad ke-21 menyebabkan adanya
tuntutan-tuntutan baru dalam pendidikan tinggi yang pada akhirnya,
kualitas pendidikan tinggi tersebutlah yang dipertanyakan, seperti
yang diungkapkan (Özer, Gür, & Küçükcan, 2010). Pernyataan
dalam jurnal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Marzuki
Mahmud yang menyatakan bahwa “Dalam era globalisasi dunia
pendidikan dihadapkan kepada persaingan global yang disebabkan
karena perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat1.
Pada paragraf tiga dan empat, penulis menjelaskan bahwa
meskipun tidak ada definisi yang jelas tentang kualitas di pendidikan
tinggi, namun ada pola dan model umum tentang bagaimana
mengukur kualitas dalam pendidikan tinggi. Model ini didasarkan
pada pemahaman dan budaya yang berasal dari dalam pendidikan
tinggi, bersama dengan peer review yang tidak membahayakan
otonomi dan kebebasan berpikir ilmiah dan ekspresi universitas
(Altbach, Reisberg, & Rumbley, 2009). Jaminan kualitas merupakan
pemantauan secara sistematis dan menilai berbagai dimensi
proyek/ layanan/ institusi untuk menentukan apakah itu memenuhi
standar kualitas atau tidak (Özer dkk., 2010). Sistem jaminan
kualitas diatur dengan cara yang akan melibatkan administrasi,
semua fasilitas dan pemangku kepentingan organisasi dan
melakukan mekanisme kontrol internal dalam kualitas pendidikan
pendidikan tinggi (Özer et al., 2010) guna meningkatkan kualitas
pendidikan tinggi. Pernyataan Özer di atas, senada dengan tuntutan
yang terdapat dalam surat Al- Mujadalah ayat 11 di bawah ini:
‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬
َ
‫أ‬ََٰٓ‫ي‬‫ٱ‬َ‫ِين‬
‫ذ‬
‫َّل‬ِ‫ِف‬
ْ
‫وا‬ُ‫ح‬ ‫ذ‬‫س‬
َ
‫ف‬
َ
‫ت‬ ۡ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ل‬
َ
‫ِيل‬‫ق‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
ْ
‫ا‬ٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ام‬َ‫ء‬‫ٱ‬ِ‫س‬ِ‫ل‬َٰ َ‫ج‬َ‫م‬
ۡ
‫ل‬
َ
‫ف‬‫ٱ‬
ْ
‫وا‬ُ‫ح‬ َ‫س‬
ۡ
‫ف‬
ِ‫ح‬ َ‫س‬
ۡ
‫ف‬َ‫ي‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬
‫ّلل‬
َ
‫ِيل‬‫ق‬ ‫ا‬
َ
‫ِإَوذ‬ ۡۖۡ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ل‬‫ٱ‬
ْ
‫وا‬ُ ُ
‫نُش‬
َ
‫ف‬‫ٱ‬
ْ
‫وا‬ُ ُ
‫نُش‬ِ‫ع‬
َ
‫ف‬ۡ‫ر‬َ‫ي‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬
‫ّلل‬‫ٱ‬َ‫ِين‬
‫ذ‬
‫َّل‬
ْ
‫وا‬ُ‫ن‬َ‫ام‬َ‫ء‬
1 Marzuki Mahmud, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2012), hal. 6.
19
َ‫و‬ ۡ‫م‬
ُ
‫ِنك‬‫م‬‫ٱ‬َ‫ِين‬
‫ذ‬
‫َّل‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫وت‬
ُ
‫أ‬‫ٱ‬َ‫م‬
ۡ
‫ل‬ِ‫ع‬
ۡ
‫ل‬َ‫و‬ ٖۚ‫ت‬َٰ َ‫ج‬َ‫ر‬
َ
‫د‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬
‫ّلل‬ِ‫ب‬
َ
‫خ‬
َ
‫ون‬
ُ
‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬
َ
‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ٞ‫ري‬١١
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan2.
Kata-kata kunci yang bisa ditarik dari ayat tersebut adalah iman,
ilmu dana mal. Ketiganya menjadi satu rangkaian sistemik dalam
struktur kehidupan muslim sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup termasuk kualitas pendidikan tinggi. Selain itu juga terdapat
dapat surah Yaasin ayat 12 seperti di bawah ini:
‫ا‬
‫ذ‬
‫ن‬ِ‫إ‬ِ
ۡ
‫ۡح‬
ُ
‫ن‬ ُ‫ن‬
ۡ َ
‫َن‬‫ٱ‬َٰ
َ
‫ت‬ۡ‫و‬َ‫م‬
ۡ
‫ل‬ُ‫ه‬َٰ َ‫ن‬ۡ‫ي‬ َ‫ص‬ۡ‫ح‬
َ
‫أ‬ ٍ‫ء‬ ۡ َ
‫َش‬
‫ذ‬ ُ
‫ُك‬َ‫و‬ ۡۚ
ۡ‫م‬
ُ
‫ه‬َ‫ر‬َٰ َ
‫اث‬َ‫ء‬َ‫و‬
ْ
‫وا‬ُ‫م‬‫ذ‬‫د‬
َ
‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ب‬ُ‫ت‬
ۡ
‫ك‬
َ
‫ن‬َ‫و‬
‫ني‬ِ‫ب‬ُّ‫م‬ ‫ام‬َ‫م‬ِ‫إ‬ ٓ ِ‫ِف‬١٢
Artinya: Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami
menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka
tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata
(Lauh Mahfuzh3.
Sementara dalam paragraf enam dan tujuh, penulis
menyampaikan sebuah temuan fakta dari beberapa negara
berkembang terkait dengan akreditasi/ system penjaminan mutu
pada pendidikan tinggi tersebut. Di dalam jurnal ini, penulis
memaparkan dua contoh negara yang dibedakan dalam hal system
penjaminan mutunya, yaitu Austria dan Swedia. Universitas negeri
di Austria tidak mempraktikkan akreditasi untuk penjaminan mutu,
sementara universitas swasta diwajibkan untuk diakreditasi. Begitu
juga dengan Swedia yang melakukan system penjaminan mutu
pendidikan tingginya. Dalam praktik Swedia hanya melakukan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) saja sebagai system
penjamin mutu perguruan tingginya. Sebaliknya akreditasi yang
2 Quran surah Al-Mujadilah ayat 11.
3 Quran Surah Yaasin ayat 12
20
seharusnya dilakukan oleh lembaga independen tidak dipraktikkan
dalam negara ini, artinya Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME) tidak dilakukan. Melihat fakta yang dipaparkan oleh penulis,
maka reviewer menilai ini suatu informasi factual yang cukup
menarik dan jauh berbeda dari teori yang ditemukan dalam bahan
bacaan manajemen mutu pendidikan tinggi, salah satunya dalam
buku Marzuki Mahmud yang menyatakan bahwa pelaksanaan
akreditasi sebagai system penjaminan mutu pendidikan tinggi harus
dilakukan secara berkala dan lebih intensif baik untuk perguruan
tinggi negeri maupun swasta4. Namun, dibalik ketertarikan itu, ada
suatu prinsip yang seharusnya dijelaskan atau dibahas oleh penulis
jurnal dalam hal perbedaan praktik penjaminan mutu pendidikan
tinggi dari kedua negara tersebut. Hal ini harus dijelaskan karena
banyaknya kajian teori yang menyatakan bahwa SPMI dan SPME
tidak bisa dipisahkan, hal itu sebagaimana terdapat dalam
ungkapan Uhar Saputra bahwa penjaminan mutu internal dan
eksternal merupakan dua kegiatan dari suatu system penjaminan
mutu yang berinteraksi dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi.
Penjaminan mutu internal bagian penting dari manajemen mutu,
dan juga menjadi informasi penting untuk melakukan penjaminan
mutu eksternal melalui verifikasi informasi yang terjadi5.
Pada paragraf akhir bagian pendahuluan dari jurnal ini, penulis
menyampaikan tujuan penelitian ini yaitu untuk menjawab
pertanyaan utama yang berbunyi “apa model manajemen kualitas
yang paling sesuai untuk Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus
Utara?". Cara penulis menjawab pertanyaan penelitiannya dengan
membuatkan sub-sub bahasan indikator penilaian model
manajemen mutu pendidikan tinggi yang terdiri dari sembilan item
4 Mahmud, Manajemen Mutu, hal. 15.
5 Uhar Suharsaputra, Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi ( Bandung: PT Refika
Aditama, 2015), hal. 324
21
ini sangat bagus dan itu dibuktikan dari gambaran hasil penelitian
dan pembahasan yang sesuai dengan kesembilan item indikator
tersebut. Sehingga sangat jelas di sini kedudukan teori yang
digunakan dalam membangun hasil penelitiannya.
Metode Metode yang digunakan penulis dalam menjawab rumusan
masalah penelitiannya adalah penelitian kualitatif. Dalam penjelasan
mengenai penelitian ini, terlihat bahwa penulis sudah memaparkan
definisi dari kualitatif dan alasan memilih penelitian kualitatif
tersebut. Disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dalam jurnal ini
adalah upaya peneliti untuk mempelajari topik penyelidikan dalam
pengaturan alaminya dan untuk menafsirkan konsep dengan
menggabungkan makna yang dibawa oleh para peserta/
narasumber. Konsep ini sudah sesuai dengan yang disampaikan
oleh Lexy J. Moleong yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami subjek penelitian dengan cara deskripsi
pada suatu konteks khusus alamiah6. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi-
terstruktur dan analisis dokumen guna mendapatkan informasi yang
lebih akurat dan mendalam. Pemilihan jenis wawancara semi-
terstruktur ini reviewer anggap cukup baik dalam melakukan
wawancara karena melihat dari prosedur pelaksanaannya maka
kemungkinan didapatkannya informasi mendalam dari orang yang
tepat tersebut akan sangat mudah didapat. Hal itu sangat penting
dalam kualitas hasil penelitian, karena data didapatkan dari orang
yang memang menjadi sumber primer untuk informasi yang akan
dikumpulkan. Sebagaimana terdapat dalam surah Al- Isra ayat 36 di
bawah ini.
6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2011), hal. 6.
22
َ
‫ل‬َ‫و‬
َ
‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬
ُ
‫ف‬
ۡ
‫ق‬
َ
‫ت‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬
َ
‫ك‬
َ
‫ل‬ َ‫س‬ۡ‫ي‬‫ۦ‬
‫ذ‬
‫ن‬ِ‫إ‬ ۡۚ‫م‬
ۡ
‫ِل‬‫ع‬‫ٱ‬َ‫ع‬ۡ‫م‬ ‫ذ‬‫لس‬َ‫و‬‫ٱ‬َ َ‫ص‬َ ۡ
‫ۡل‬َ‫و‬‫ٱ‬
َ
‫اد‬
َ
‫ؤ‬
ُ
‫ف‬
ۡ
‫ل‬
َ
‫ك‬ِ‫ئ‬
ََٰٓ
‫ل‬ْ‫و‬
ُ
‫أ‬
ُّ ُ
‫ُك‬
ۡ
‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬
ۡ
‫ن‬
َ
‫ع‬
َ
‫ن‬
َ
‫َك‬‫ول‬٣٦
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
7diminta pertanggungan jawabnya.semuanya itu akan
Selain itu dengan pertanyaan semi-terstruktur ini dapat membuka
pemikiran para peserta/ narasumber sehingga dapat menanggapi
dari berbagai dimensi.
Sampel penelitian dalam jurnal ini diambil dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Menurut reviewer teknik
purposive sampling untuk penelitian ini sudah benar karena teori
yang terdapat dalam buku metodologi penelitian kualitatif
dinyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif hanya ada sampel
bertujuan (purposive sampling), artinya tidak ada sampel acak8.
Prosedur penulis dalam memilih sampel dalam penelitiannya juga
sudah memenuhi teori purposive sampling sehingga data yang
dihasilkan memang berasal dari orang yang tepat yang memahami
tema penelitian ini. Dan ini sangat bagus. Dibuktikan dari empat
orang peserta/ narasumber wawancara (satu orang direktur
pendidikan tinggi, tiga orang dari YODAK) yang telah memiliki
pengalaman di bidang yang diteliti di atas 14 tahun.
Teknik analisis data dalam penelitian ini, penulis jurnal memilih
teknik analisis konten/ isi. Berdasarkan isi jurnal bagian analisis
data, reviewer tidak melihat prosedur analisis data yang sistematis
sebagaimana sebuah penelitian kualitatif yaitu terdiri dari beberapa
langkah, sebagaimana dinyatakan oleh Bogdan dan Biklen (1982),
Seiddel dan Janice McDrury (1999) yang jiak disimpulkan ketiga ahli
tersebut merumuskan analisis data kualitatif dimulai dari:
7 Depertemen Agama RI, Al Quran dan Tafsirnya (edisi Revisi 2008) h, 500.
8 Moleong, Metodologi Penelitian, hal. 224.
23
- Membaca atau mempelajari data
- Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan
- Mengumpulkan dan memilah-milah data, mengklasifikasikan,
mensintesis, membuat ikhtisar
- Menuliskan model yang ditemukan9
Hasil dan
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis jurnal,
maka dapat dinyatakan sembilan indikator penilaian dari model
manajemen mutu pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara.
Kesembilan indikator tersebut ditanyakan kepada empat
narasumber sehingga diperoleh jawaban yang bervariasi, dan itulah
yang diklasifikasikan sebagai bentuk model manajemen mutu yang
sudah dilaksanakan di Republik Turki Siprus Utara ini. Sebelum
reviewer melanjutkan membahas hasil review kesembilan indikator
penilaian mutu pendidikan ini, maka reviewer ingin memberikan
penilaian bahwa untuk usaha penulis dalam memaparkan
bagaimana dan apa model manajemen mutu yang digunakan
pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara, sudah cukup baik.
Namun yang disayangkan adalah penulis jurnal tidak menyebutkan
sumber referensi yang jelas untuk kesembilan indikator yang
dijadikan sebagai kriteria penilaian model manajemen mutu
pendidikan tinggi.
Jika dilihat secara teori, maka terdapat tujuh kategori/ indikator
model manajemen mutu pada sebuah pendidikan tinggi
sebagaimana yang dinyatakan Balcolm Baldridge National Quality
Award Criteria dalam Fisher (1995) yaitu:
a. Leadership
b. Information and analysis
c. Strategic and operational planning
d. Human resources development and management
9 Ibid, hal. 248.
24
e. Education and business process management
f. Institution’s performance results
g. Satisfaction of those receiving services10
1. Persepsi kualitas dalam pendidikan
Dapat dilihat bahwa tanggapan narasumber mengenai persepsi
kualitas dalam pendidikan dikelompokkan dalam dua tema, yaitu
pendidikan berkualitas dan peralatan fisik. Semua peserta
menekankan bahwa untuk pendidikan yang berkualitas harus
bisa mensinergikan keseluruhan komponen seperti universitas,
mahasiswa, staf akademik, kurikulum, proyek/ program, layanan
untuk masyarakat dan infrastrukturnya. Ini adalah suatu temuan
yang sangat bagus, bahwasanya untuk mendapatkan kualitas
dalam pendidikan dibutuhkan kerjasama semua komponen. Hal
itu juga sebagaimana dinyatakan Burke (2005) bahwa salah satu
proses mutu pendidikan perguruan tinggi adalah domain proses
mutu yang mencakup aspek-aspek yang saling mendukung
seperti di bawah ini:
a. Learning objectives (tujuan pembelajaran)
b. Curricular design (rancangan kurikulum)
c. Teaching and learning activities (kegiatan belajar mengajar)
d. Student learning assessment (penilaian hasil belajar
mahasiswa)
e. Implementation quality assurance (pelaksanaan penjaminan
mutu)11.
Jika kita kaitkan dengan Alquran konsep ini, maka terdapat
dalam surah An-Naml ayat 88 di bawah ini:
10 Fisher Donald. Baldridge on Campus, the Assessment Wokbook for Higher Education
(Quality Resources: the Kraus Organization Limited, 1995).
11 Burke, Joseph and Associates, Achieving Accountability in Higher Education (San
Fransisco: Jossey-Bass, John Willey and Sons, 2005).
25
‫ى‬َ‫ر‬
َ
‫ت‬َ‫و‬‫ٱ‬
َ
‫ال‬َ‫ب‬ِ
ۡ
‫ۡل‬‫ذ‬‫ر‬َ‫م‬ ُّ‫ر‬ُ‫م‬
َ
‫ت‬ َ ِ‫ِه‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ِد‬‫م‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ب‬ َ‫س‬
ۡ َ
‫َت‬‫ٱ‬ِٖۚ‫اب‬َ‫ح‬ ‫ذ‬‫لس‬َ‫ع‬
ۡ
‫ن‬ ُ‫ص‬‫ٱ‬ِ
‫ذ‬
‫ّلل‬‫ٱ‬ٓ‫ِي‬
‫ذ‬
‫َّل‬
ُ‫ه‬
‫ذ‬
‫ن‬ِ‫إ‬ ٍٖۚ‫ء‬ ۡ َ
‫َش‬
‫ذ‬ ُ
‫ُك‬ َ‫ن‬
َ
‫ق‬
ۡ
‫ت‬
َ
‫أ‬‫ۥ‬
َ
‫ون‬
ُ
‫ل‬َ‫ع‬
ۡ
‫ف‬
َ
‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ُۢ ُ‫ري‬ِ‫ب‬
َ
‫خ‬٨٨
Artinya: Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah)
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu;
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
Ayat di atas menunjukkan bahwa kita harus mengerjakan sesuatu
dengan sungguh-sungguh dan teliti dan tidak setengah-setengah.
2. Factor kualitas di pendidikan tinggi
Untuk indikator kedua, yaitu factor kualitas di pendidikan tinggi, dari
hasil penelitian ditemukan bahwa semua tanggapan narasumber
fokus pada staf akademik sebagai factor penentu kualitas
pendidikan tinggi. Dari keempat narasumber, factor staff akademik
selalu menjadi jawaban utama seperti yang terlihat dari tabel hasil
penelitian dalam ringkasan isi jurnal di atas. Bahkan P3 menyatakan
bahwa staff pengajar merupakan factor penentu kualitas pendidikan
yang seminimalnya harus berpendidikan Doktor dengan gelar Ph.D.
Hasil penelitian untuk indikator kedua ini sesuai dengan teori yang
dinyatakan oleh Spance dalam Robert (1995) bahwa Dosen adalah
komponen yang sangat berperan besar dalam kualitas pendidikan
tinggi karena otoritas utamanya adalah bagaimana mampu
mempengaruhi mahasiswa untuk mampu membelajarkan dirinya
dalam konteks pembelajaran sehingga dapat mencapai
pembelajaran yang berkualitas12.
Jika dilihat dari sisi Alquran, maka posisi Dosen dinyatakan dalam
surah Al-Mujadalah ayat 11 di bawah ini:
12 Buckman Robert, Building a Knowledge –Driven Organization (New York: McGraw Gill,
2004).
26
‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬
َ
‫أ‬ََٰٓ‫ي‬‫ٱ‬َ‫ِين‬
‫ذ‬
‫َّل‬ِ‫ِف‬
ْ
‫وا‬ُ‫ح‬ ‫ذ‬‫س‬
َ
‫ف‬
َ
‫ت‬ ۡ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ل‬
َ
‫ِيل‬‫ق‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬
ْ
‫ا‬ٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ام‬َ‫ء‬‫ٱ‬ِ‫س‬ِ‫ل‬َٰ َ‫ج‬َ‫م‬
ۡ
‫ل‬
َ
‫ف‬‫ٱ‬
ْ
‫وا‬ُ‫ح‬ َ‫س‬
ۡ
‫ف‬
ِ‫ح‬ َ‫س‬
ۡ
‫ف‬َ‫ي‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬
‫ّلل‬
َ
‫ِيل‬‫ق‬ ‫ا‬
َ
‫ِإَوذ‬ ۡۖۡ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ل‬‫ٱ‬
ْ
‫وا‬ُ ُ
‫نُش‬
َ
‫ف‬‫ٱ‬
ْ
‫وا‬ُ ُ
‫نُش‬َ‫ي‬ِ‫ع‬
َ
‫ف‬ۡ‫ر‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬
‫ّلل‬‫ٱ‬َ‫ِين‬
‫ذ‬
‫َّل‬
ْ
‫وا‬ُ‫ن‬َ‫ام‬َ‫ء‬
َ‫و‬ ۡ‫م‬
ُ
‫ِنك‬‫م‬‫ٱ‬َ‫ِين‬
‫ذ‬
‫َّل‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫وت‬
ُ
‫أ‬‫ٱ‬َ‫م‬
ۡ
‫ل‬ِ‫ع‬
ۡ
‫ل‬َ‫و‬ ٖۚ‫ت‬َٰ َ‫ج‬َ‫ر‬
َ
‫د‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬
‫ّلل‬ٞ‫ري‬ِ‫ب‬
َ
‫خ‬
َ
‫ون‬
ُ
‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬
َ
‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬١١
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Sedangkan haditsnya adalah:
َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬–‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬–ِ َّ َ‫َللَا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬–‫و‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬‫سلم‬
–، ٍ‫ة‬َ‫ي‬ ِ‫ار‬َ‫ج‬ ٍ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ : ٍ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ق‬ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫ْل‬َ‫ا‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ُ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ٍ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٍ‫ح‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ٍ‫د‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ،ِ‫ه‬ِ‫ب‬–‫ْل‬‫س‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ر‬
“Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Apabila seorang
manusia telah meninggal maka terputuslah amalannya kecuali 3 hal yaitu:
Shodaqah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendo’akan
orang tuanya’”.
3. Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan
Tinggi
Hasil penelitian (jawaban narasumber) menunjukkan bahwa
factor negatif yang paling berpengaruh terhadap kualitas
pendidikan tinggi adalah beban kerja staff pendidik yang terlaku
berat. Jika dibandingkan dengan pemberian motivasi terhadap
staff akademik dan adminitrasi yang rendah, lalu sikap
manajemen yang tidak bagus maka factor beban kerja staff
pengajar yang terlalu berat merupakan factor negatif yang bagi
keempat narasumber sangat besar pengaruhnya terhadap
kualitas pendidikan tinggi. Pernyataan penulis jurnal berdasarkan
hasil penelitiannya ini termasuk kedalam konsep total quality
approach, yaitu kualitas mutu hanya dapat dicapai jika
memberikan kebebasan yang terkendali, kerjasama tim yang
solid, pemberdayaan karyawan melalui motivasi kerja, adanya
27
komitmen jangka panjang dll. Dari kesemua yang dinyatakan
Fandi Tjiptono dalam TQM, maka tiga diantaranya adalah yang
terjadi dalam penelitiaan jurnal ini. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut maka sebaiknya semua personil pendidikan tinggi
berupaya memperbaiki diri karena dalam Alquran surat Ma`arij
ayat 19-21 dinyatakan bahwa
‫ذ‬
‫ن‬ِ‫إ‬۞‫ٱ‬َ‫ن‬َٰ َ
‫نس‬ِ
ۡ
‫ۡل‬
ُ
‫ل‬
َ
‫ه‬ َ‫ق‬ِ‫ل‬
ُ
‫خ‬‫ا‬‫وًع‬١٩‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬ُ‫ه‬ ‫ذ‬‫س‬َ‫م‬‫ٱ‬ُّ ‫ذ‬
‫لّش‬‫وًع‬ُ‫ز‬َ‫ج‬٢٠
ُ‫ه‬ ‫ذ‬‫س‬َ‫م‬ ‫ا‬
َ
‫ِإَوذ‬‫ٱ‬ُ ۡ‫ري‬َ ۡ
‫ۡل‬‫ا‬‫وًع‬ُ‫ن‬َ‫م‬٢١
Artinya: 19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. 20.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. 21. dan apabila ia mendapat
kebaikan ia amat kikir
4. Tugas Manajemen dalam Kualitas Lembaga Pendidikan
Tinggi
Lembaga harus terlebih dahulu membuat rencana strategis,
membangun kesadaran kualitas di semua unit, lalu memilih staf
akademik yang berkualitas dan membentuk unit yang berkualitas
untuk menjamin keberlanjutan kesadaran kualitas.
Jika dilihat dari teori manajemne mutu pendidikan tinggi, maka
secara umum manajemen mutu memiliki pola seperti gambar di
bawah ini13:
13 Samuel C Certo, et. al, Strategic Management, Concept and Aplication (New York:
Richard D Irwin, 1995).
28
Jika kita kaitkan dengan Alquran maka terdapat dalam surah At-
Taubah ayat 105 di bawah ini:
ِ‫ل‬
ُ
‫ق‬َ‫و‬‫ٱ‬
ْ
‫وا‬
ُ
‫ل‬َ‫م‬
ۡ
‫ع‬‫ى‬َ َ‫ري‬ َ‫س‬
َ
‫ف‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬
‫ّلل‬ُ ُ
‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ ۡ‫م‬
ُ
‫ك‬
َ
‫ل‬َ‫م‬
َ
‫ع‬‫ۥ‬َ‫و‬‫ٱ‬ۡۖ
َ
‫ون‬ُ‫ِن‬‫م‬
ۡ
‫ؤ‬ُ‫م‬
ۡ
‫ل‬َٰ َ
‫َل‬ِ‫إ‬
َ
‫ون‬
ُّ
‫د‬َ ُ
‫ُت‬َ‫س‬َ‫و‬
ِ‫م‬ِ‫ل‬َٰ َ
‫ع‬‫ٱ‬ِ‫ب‬ۡ‫ي‬
َ
‫غ‬
ۡ
‫ل‬َ‫و‬‫ٱ‬ِ‫ة‬َ‫د‬َٰ َ‫ه‬
‫ذ‬
‫لش‬
َ
‫ون‬
ُ
‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬
َ
‫ت‬ ۡ‫م‬ُ‫نت‬
ُ
‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬
ُ
‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬
َ
‫ن‬ُ‫ي‬
َ
‫ف‬١٠٥
105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan
5. Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki
Siprus Utara
Pada indikator ini, dari hasil wawancara dengan keempat
narasumber penulis jurnal menemukan bahwa akreditasi
internasional yang diterima oleh lembaga dipandang sebagai
perkembangan paling positif dalam pendidikan tinggi Republik Turki
Siprus Utara. Selain itu juga dengan dimilikinya ilmuwan dan
universitas berkualitas dengan infrastruktur yang baik dipandang
sebagai perkembangan positif. Namun, juga dinyatakan bahwa
tingkat kualitas yang diinginkan belum tercapai dan profil siswa yang
masuk ke Republik Turki Siprus Utara pada umumnya dengan skor
masuk yang rendah, sehingga menentukan keberhasilan
pendidikan. Begitu juga dengan beban kerja yang berat dari staf
pengajar dan tidak mendapatkan gaji yang cukup sebagai
Enviromental
Analysis
Establishing
Organizational
Direction
Strategy
Formulation
Strategy
Implementation
Startegy
Evaluation and
Cntrol
29
pandangan negatif. Terkait dengan kategori negatif dari status mutu
pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara, semua narasumber
menjawab rendahnya SDM mahasiswa baru yang masuk yang
mengakibatkan tidak berkualitasnya pendidikan. Ternyata ini sesuai
dengan yang disampaikan oleh Goetsch dan Davis (2006) bahwa
hambaan dalam implementasi manajemen mutu adalah: pola piker,
kepemimpinan, struktur organisasi, komunikasi dan mutu Sumber
Daya Manusia dalam lembaga tersebut14.
Akreditasi sebagai bentuk penjaminan mutu eksternal pendidikan
tinggi merupakan salah satu bentuk pengawasan yang dalam
Alquran surah As-Shof ayat 3 dinyatakan sebagai berikut:
َ‫ع‬
ْ
‫ف‬
َ
‫ت‬
َ
‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬
ُ
‫ول‬
ُ
‫ق‬
َ
‫ت‬
ْ
‫ن‬
َ
‫أ‬ ِ
‫ذ‬
‫اّلل‬ َ‫د‬
ْ
‫ِن‬‫ع‬ ‫ا‬‫ا‬‫ت‬
ْ
‫ق‬َ‫م‬ َ ُ‫ُب‬
َ
‫ك‬‫ون‬
ُ
‫ل‬
Artinya: Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa
yang tidak kamu kerjakan.
Selain itu juga terdapat dalam Surat Qaff ayat 17-18 di bawah ini.
َ
‫ق‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫الش‬ ِ‫ن‬
َ
‫ع‬َ‫و‬ ِ‫ني‬ِ‫م‬َ ْ
‫اْل‬ ِ‫ن‬
َ
‫ع‬ ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬
َ
‫ل‬َ‫ت‬ُ‫م‬
ْ
‫ال‬
‫ذ‬
‫َّق‬
َ
‫ل‬َ‫ت‬َ‫ي‬
ْ
‫ذ‬ِ‫إ‬‫يد‬ِ‫ع‬
‫ي‬ِ‫ت‬
َ
‫ع‬ ‫ِيب‬‫ق‬َ‫ر‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ َ
‫َل‬
‫ذ‬
‫ل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ل‬ْ‫و‬
َ
‫ق‬ ْ‫ِن‬‫م‬
ُ
‫ظ‬ِ‫ف‬
ْ
‫ل‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬‫د‬
Artinya: (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.18. tiada suatu
ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas
yang selalu hadir.
Sedangkan SDM mahasiswa baru yang masuk dengan skor
rendah sebenarx tidak akan menjadi hambatan utama jika staff
pendidikan menerapkan yang terdapat dalam surah An-Najm ayat
39 dan al-Zalzalah ayat 7-8 di bawah ini:
َٰ َ‫ع‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬
‫ذ‬
‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ان‬ َ‫س‬
ْ
‫ن‬ِ
ْ
‫ِْل‬‫ل‬ َ‫س‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ل‬
ْ
‫ن‬
َ
‫أ‬َ‫و‬
Artinya: dan bahwasanya manusia itu tiada memperoleh selain apa yang telah di
usahakanya.
14 Goetsch David L dan Davis, Quality Management (New Jersey: Pearson, Prentice Hall,
2006).
30
Surat al-Zalzalah ayat 7-8
‫يراه‬ ‫خريا‬ ‫ذرة‬ ‫مثقال‬ ‫يعمل‬ ‫فمن‬(7)‫رشايراه‬ ‫ذرة‬ ‫مثقال‬ ‫يعمل‬ ‫ومن‬(8)
Artinya: maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dharrah niscaya
dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat
dharrah sekalipun, niscaya dia akan melihatnya pula.
6. Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen
Mutu
Tanggapan para narasumber berfokus pada pelembagaan dan
staf akademik yang memadai untuk dimensi kategori sebuah
pendidikan tinggi. Ketidakcukupan unit pemerintah juga ditekankan.
Pentingnya membangun sebuah kementerian terpisah untuk
pendidikan tinggi untuk berkontribusi dalam membentuk kesadaran
kualitas juga ditekankan. Namun dari kesemua itu, dimensi
kesadaran kualitas dari diri personil dan pelaksana manajemen
adalah yang paling krusial ditekankan. Hal itu dinyatakan dalam
AlQuran surah Ar-Ra’d Ayat 11
ْ‫ِن‬‫م‬ ُ‫ه‬
َ
‫ون‬
ُ
‫ظ‬
َ
‫ف‬
ْ َ
‫َي‬ ِ‫ه‬ِ‫ف‬
ْ
‫ل‬
َ
‫خ‬ ْ‫ِن‬‫م‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ‫د‬َ‫ي‬ ِ
ْ
‫ني‬َ‫ب‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ‫ات‬َ‫ب‬ِ‫ق‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ُ َ
‫ل‬ِ‫ر‬
ْ
‫م‬
َ
‫أ‬
ٍ‫م‬ْ‫و‬
َ
‫ق‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ
ِ‫ري‬
َ
‫غ‬ُ‫ي‬
َ
‫ل‬ َ ‫ذ‬
‫اّلل‬
‫ذ‬
‫ن‬ِ‫إ‬ ۗ ِ
‫ذ‬
‫اّلل‬
ْ
‫ن‬
َ
‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ
ِ‫ري‬
َ
‫غ‬ُ‫ي‬ َٰ ‫ذ‬‫َّت‬َ‫ح‬ۗ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬
ُ
‫ف‬
ِ‫ه‬ِ‫ون‬
ُ
‫د‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ۡۚ ُ َ
‫ل‬
‫ذ‬
‫د‬َ‫ر‬َ‫م‬
َ
‫َل‬
َ
‫ف‬ ‫ا‬‫ا‬‫وء‬ ُ‫س‬ ٍ‫م‬ْ‫و‬
َ
‫ق‬ِ‫ب‬ ُ ‫ذ‬
‫اّلل‬
َ
‫اد‬َ‫ر‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬
َ
‫ِإَوذ‬
ٍ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫ِن‬‫م‬
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
31
7. Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan
Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus
Utara
Semua peserta/ narasumber menemukan YODAK dan MoE
sangat lemah dalam hal manajemen mutu. Pentingnya memilih staf
akademik yang berkualitas, membangun kesadaran kualitas dan
administrasi yang transparan ditekankan sebagai hal yang penting.
Ketransparanan merupakna sebuah prinsip yang harus dipegang
dalam pelaksanaan manajemen pendidikan tinggi. Dalam Alquran
konsep transparansi ini terdapat dalam surah Al-Maidah ayat 119
َ‫ِني‬‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬ ‫ذ‬‫الص‬ ُ‫ع‬
َ
‫ف‬
ْ
‫ن‬َ‫ي‬ ُ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬َٰ َ
‫ه‬ ُ ‫ذ‬
‫اّلل‬
َ
‫ال‬
َ
‫ق‬‫ات‬‫ذ‬‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫ل‬ ۡۚ ْ‫م‬ُ‫ه‬
ُ
‫ق‬
ْ
‫د‬ ِ‫ص‬
ُ ‫ذ‬
‫اّلل‬ َ ِ‫ِض‬َ‫ر‬ ۡۚ ‫ا‬ ‫ا‬‫د‬َ‫ب‬
َ
‫أ‬ ‫ا‬َ‫ِيه‬‫ف‬ َ‫ِين‬ ِ‫اَل‬
َ
‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬
ْ
‫ن‬
َ ْ
‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬
ْ َ
‫َت‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ‫ي‬ِ‫ر‬
ْ َ
‫َت‬
‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬
ْ
‫ال‬ ُ‫ز‬ْ‫و‬
َ
‫ف‬
ْ
‫ال‬
َ
‫ِك‬‫ل‬َٰ َ
‫ذ‬ ۡۚ ُ‫ه‬
ْ
‫ن‬
َ
‫ع‬ ‫وا‬
ُ
‫ض‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬
ْ
‫ن‬
َ
‫ع‬
Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang
benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha
terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar".
Rasul juga bersabda bahwa:
َ
‫ِإَوذ‬ َ‫ب‬
َ
‫ذ‬
َ
‫ك‬
َ
‫ث‬‫ذ‬‫د‬َ‫ح‬ ‫ا‬
َ
‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ث‬
َ
‫َل‬
َ
‫ث‬ ِ‫ِق‬‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫م‬
ْ
‫ال‬
ُ
‫ة‬َ‫آي‬َ‫ن‬ِ‫م‬
ُ
‫ت‬
ْ
‫اؤ‬ ‫ا‬
َ
‫ِإَوذ‬
َ
‫ف‬
َ
‫ل‬
ْ
‫خ‬
َ
‫أ‬ َ‫د‬
َ
‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬
َ
‫ان‬
َ
‫خ‬
Artinya :
Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji
ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat. (HR Bukhari)
8. Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi Republik Turki
Siprus Utara
Terlihat bahwa semua peserta setuju bahwa YODAK dan
Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi dan sistem saat ini
tidak dapat membantu mencapai tingkat yang diinginkan.
Administrasi universitas harus memperhatikan memilih staf
32
akademik yang berkualitas.
9. Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap
Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara
Dari hasil wawancara untuk indikator Perlunya Lembaga
Penjamin Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik
Turki Siprus Utara, YODAK dan Kementerian Pendidikan ditemukan
sangat tidak memadai dalam pendidikan tinggi Republik Turki
Siprus Utara. Sehingga pilihannya adalah YODAK dan Kementerian
Pendidikan harus distrukturisasi dalam proses manajemen mutu
untuk pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara atau
membentuk Lembaga independen karena kenyataan bahwa sistem
saat ini tidak membantu untuk bergerak maju.
Oleh karena itu, kondisi pertama untuk independensi
organisasi adalah adanya peraturan yang akan berfungsi sebagai
dasar organisasi (Stewart, 2004). Juga, memiliki kode hukum dalam
konstitusi hukum yang menyatakan bahwa organisasi akan menjadi
otoritas independen (Stewart, 2004). Komponen lain yang akan
memastikan independen dari organisasi penilaian adalah memiliki
sumber daya keuangan (Civelek, 2011). Pernyataan ahli tersebut
menjelaskan perlunya kerangka dimensi independensi agar
penilaian terhadap mutu manajemen pendidikan tinggi benar-benar
bisa memberikan kemajuan terhadap universitas tersebut.
Rasulullah SAW juga menyatakan dalam sabdanya bahwa
gunakanlah orang yang tepat pada tupoksi yang tepat.
‫ﺣﺪ‬‫ﺛﻨﺎ‬‫ﻣﺤﻤﺪ‬‫ﺑﻦ‬‫ﺳﻨﺎ‬‫ن‬‫ﺣﺪ‬‫ﺛﻨﺎ‬‫ﻗﻠﯿﺢ‬‫ﺑﻦ‬‫ﺳﻠﯿﻤﺎ‬‫ن‬‫ﺣﺪ‬‫ﺛﻨﺎ‬‫ھ‬‫ﻼ‬‫ل‬‫ﺑﻦ‬‫ﻋﻠﻲ‬‫ﻋﻦ‬‫ﻋﻄﺎ‬‫ء‬‫ﻋﻦ‬
‫ﯾﺴﺎ‬‫ر‬‫ﻋﻦ‬‫ا‬‫ﺑﻰ‬‫ھ‬‫ﺮﯾﺮ‬‫ة‬‫ر‬‫ﺿﻲ‬‫ﷲ‬‫ﻋﻨﮫ‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬‫ر‬‫ﺳﻮ‬‫ل‬‫ﷲ‬‫ﺻﻠﻰ‬‫ﷲ‬‫ﻋﻠﯿﮫ‬‫و‬‫ﺳﻠﻢ‬‫اذا‬
‫ﺿﯿﻌﺖ‬‫ا‬‫ﻻ‬‫ﻣﺎ‬‫ﻧﺔ‬‫ﻓﺎ‬‫ﻧﺘﻈﺮ‬‫ا‬‫ﻟﺴﺎ‬‫ﻋﺔ‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬‫ﻛﯿﻒ‬‫ا‬‫ﺿﺎ‬‫ﻋﺘﮭﺎ‬‫ﯾﺎ‬‫ر‬‫ﺳﻮ‬‫ل‬‫ﷲ‬‫؟‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬‫ا‬ ‫اذا‬‫ﺳﻨﺪ‬
‫ا‬‫ﻻﻣﺮ‬‫ا‬‫ﻟﻰ‬‫ﻏﯿﺮ‬‫اھ‬‫ﻠﮫ‬‫ﻓﺎﻧﺘﻈﺮ‬‫ا‬‫ﻟﺴﺎ‬‫ﻋﺔ‬
Artinya: Apabila suatu amanah disia-siakan, maka tunggulah saat
kehancurannya. (Abu Hurairah) bertanya: Bagaimana meletakkan amanah itu, ya
Rasulullah ? Beliau menjawab : Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang
33
yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”
Hadis ini menarik dicermati karena menghubungkan antara
amanah dengan keahlian. Kalimat “Apabila suatu urusan diserahkan
kepada seseorang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat
kehancurannya” merupakan penjelas untuk kalimat pertama:
“Apabila amanah disia-siakan, maka tunggulah saat
kehancurannya.” Hadis ini ternyata memberi peringatan yang
berperspektif manajerial karena amanah berarti menyerahkan suatu
perkara kepada seseorang yang professional. Di sini letak
pentingnya profesionalisme dalam manajemen pendidikan islami.
Islam sangat peduli dengan profesionalisme. Karena itu pula, ketika
Nabi Muhammad memberikan tugas kepada sahabat-sahabatnya,
beliau sangat memerhatikan latar belakang dan kemampuan
sahabat tersebut.
Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan membuktikan dan
menjelaskan bahwa hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi
penting. Penelitian ini menambah literature tentang indikator
penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi dari teori
Balcolm yang sudah ada, yaitu: (1) Persepsi kualitas dalam
pendidikan, (2) Faktor-faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi, (3)
Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan Tinggi,
(4) Tugas Administrasi dalam Kualitas Institusi Pendidikan Tinggi,
(5) Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki
Siprus Utara, (6) Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam
Manajemen Mutu, (7) Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian
Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki
Siprus Utara, (8) Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi
Republik Turki Siprus Utara, (9) Perlunya Lembaga Penjamin
Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki
Siprus Utara. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penilaian
34
akan manajemen mutu sebuah pendidikan tinggi adalah perioritas
utama dan posisi paling menentukan dalam sebuah organisasi. Hal
itu karena dengan mutu itulah pendidikan tinggi berkompetisi dan
mampu mempertahankan eksistensinya bahkan makin berkembang
manakala pelanggan loyal karena kepuasan yang dapat diberikan
oleh pendidikan tinggi tersebut melebihi harapan pelanggan. Dari
hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa semua rumusan
masalah yang dinyatakan dalam pendahuluan jurnal ini sudah
terjawab.
Kekuatan
Penelitian
1. Judul penelitiannya sangat menarik, karena merupakan tema/
topik yang sangat penting diketahui oleh pendidikan tinggi, yaitu
mengenai penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi.
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud
dan tujuannya oleh pembaca
3. Cara penyajian latar belakang masalah dalam bagian
pendahuluannya sangat rinci, sehingga pembaca memahami
bahwa masalah yang diangkat betul-betul urgen untuk diteliti
dengan diberikannya fakta-fakta pendukung.
4. Metode penelitian yang digunakan sudah sangat sesuai dengan
tujuan penelitian, yaitu untuk mendapatkan data secara lebih
alamiah dan mendalam dengan memilih metode kualitatif
5. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini juga sudah
sesuai dengan teori sebagaimana mestinya, yaitu kualitatif hanya
purposive sampling.
6. Cara penulis jurnal dalam menyajikan hasil penelitiannya sudah
sangat rinci dan tersistematis, sehingga mudah dipahami alurnya.
7. Jumlah referensi dalam daftar pustakanya banyak, serta tahun
terbit referensi yang dikutip juga pada umumnya terbaru yaitu
sepuluh tahun terakhir dan ini merupakan salah satu ciri jurnal
35
yang baik.
Kelemahan
Penelitian
1. Teori dan model analisis yang digunakan belum terlihat. Hal itu
dibuktikan dari tidak adanya sub bagian “Kajian Pustaka”/ “Kajian
Teoritik” dalam jurnal ini. Sehingga mengakibatkan tidak
terlihatnya sumber referensi dari kesembilan indikator yang
dijadikan sebagai penilaian model manajemen mutu pendidikan
tinggi. Sebaiknya penulis menyajikan informasi atas sumber
referensi yang digunakan untuk menurunkan kesembilan
indikator penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi
tersebut, termasuk siapa ahli yang mengemukakan ide tersebut
sehingga lebih dapat dipertanggungjawabkan.
2. Penulis kurang detail dalam memaparkan prosedur pengambilan
keputusan terhadap tema yang dijawab oleh narasumber.
Sementara dalam prosedur sampel penelitian, dijelaskan oleh
penulis bahwa jawaban dari narasumber dikelompokkan dalam
tema-tema besar. Namun Penulis tidak memberikan beberapa
contoh jawaban responden yang tidak bisa masuk ke tema umum
jawaban yang dinyatakan dalam tabel hasil penelitian.
3. Adanya beberapa singkatan yang tidak dibuatkan
kepanjangannya oleh penulis, seperti YODAK dan YOK (Bahasa
Turki). Sehingga kurang bisa dipahami maksud jelasnya karena
hanya dalam bentuk singkatan, bukan kepanjangan.
4. Terdapatnya beberapa halaman yang salah tulis judul kolom
dalam tabelnya, seperti tabel 6 halaman 113.
5. Tidak adanya sub khusus untuk kesimpulan menjadikan
pembaca susah membedakan mana yang pembahasan dan
kesimpulan karena diletakkan dalam satu judul sub bahasan.

More Related Content

What's hot

Materi social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and languageMateri social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and languageRatnaamharwati
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013Jajang Nur'alim
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas XKevinAnggono
 
Tema 8 Kebekerjaan SMK
Tema 8 Kebekerjaan SMKTema 8 Kebekerjaan SMK
Tema 8 Kebekerjaan SMKRUSDHI
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XINurul Abidah
 
Humas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanHumas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanFitria Kingdom
 
Materi kebijakan-pengembangan-profesi-guru-presentasi
Materi kebijakan-pengembangan-profesi-guru-presentasiMateri kebijakan-pengembangan-profesi-guru-presentasi
Materi kebijakan-pengembangan-profesi-guru-presentasiSafa'at Muhtar
 
Instrumen pra observasi proses pembelajaran
Instrumen pra observasi proses pembelajaranInstrumen pra observasi proses pembelajaran
Instrumen pra observasi proses pembelajaranYHANOEL
 
Tugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretarisTugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretarisEman Syukur
 
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Hilmi Janggo
 
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13Apri Hartono7
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Makalah struktur batin puisi
Makalah struktur batin puisiMakalah struktur batin puisi
Makalah struktur batin puisirenimeilani
 
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)NurIsnaeni14
 

What's hot (20)

Kata pengantar pkl
Kata pengantar pklKata pengantar pkl
Kata pengantar pkl
 
Materi social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and languageMateri social function, generic structure, and language
Materi social function, generic structure, and language
 
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013STANDAR ISI KURIKULUM 2013
STANDAR ISI KURIKULUM 2013
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas X
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Tema 8 Kebekerjaan SMK
Tema 8 Kebekerjaan SMKTema 8 Kebekerjaan SMK
Tema 8 Kebekerjaan SMK
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Humas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolanHumas dan keprotokolan
Humas dan keprotokolan
 
Materi kebijakan-pengembangan-profesi-guru-presentasi
Materi kebijakan-pengembangan-profesi-guru-presentasiMateri kebijakan-pengembangan-profesi-guru-presentasi
Materi kebijakan-pengembangan-profesi-guru-presentasi
 
Instrumen pra observasi proses pembelajaran
Instrumen pra observasi proses pembelajaranInstrumen pra observasi proses pembelajaran
Instrumen pra observasi proses pembelajaran
 
RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
RANCANGAN TUGAS MAHASISWARANCANGAN TUGAS MAHASISWA
RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
 
Tugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretarisTugas peranan sekretaris
Tugas peranan sekretaris
 
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016Panduan lomba fls2_n_smp_2016
Panduan lomba fls2_n_smp_2016
 
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Makalah struktur batin puisi
Makalah struktur batin puisiMakalah struktur batin puisi
Makalah struktur batin puisi
 
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
Unsur pembangun karya sastra (CERPEN)
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BKCONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
 

Similar to REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA "ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMENT MODELS IN HIGHER EDUCATION"

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...Mona Novita
 
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Shafiqah Rashid
 
Ahmad faozi riview jurnal pak lantip
Ahmad faozi riview jurnal pak lantipAhmad faozi riview jurnal pak lantip
Ahmad faozi riview jurnal pak lantipAhmmad Faozi
 
Tugasan 3: Kajian tinjauan
Tugasan 3: Kajian tinjauanTugasan 3: Kajian tinjauan
Tugasan 3: Kajian tinjauansiti75
 
Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021ssuseradddf01
 
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniPenerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniKhafid Foundation
 
My analisis
My analisisMy analisis
My analisissoulmoon
 
Ulasan jurnal e learning
Ulasan jurnal e learningUlasan jurnal e learning
Ulasan jurnal e learningronaroni1706
 
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdfssuser47609c
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis T. Astari
 
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanUlasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanFreedy Kalang
 
Penilaian kajian tindakan laporan dh siap
Penilaian kajian tindakan laporan dh siapPenilaian kajian tindakan laporan dh siap
Penilaian kajian tindakan laporan dh siaplinamira
 
KPT 6044 tugasan 3
KPT 6044 tugasan 3KPT 6044 tugasan 3
KPT 6044 tugasan 3nuurad
 
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematikaM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hibersherina munaf
 
Ulasan jurnal baru
Ulasan jurnal baruUlasan jurnal baru
Ulasan jurnal barusalmaazizi
 

Similar to REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA "ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMENT MODELS IN HIGHER EDUCATION" (20)

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...
 
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
Kajian penilaian kurikulum_pendidikan_matematik_dan_sains_universiti_teknolog...
 
Ahmad faozi riview jurnal pak lantip
Ahmad faozi riview jurnal pak lantipAhmad faozi riview jurnal pak lantip
Ahmad faozi riview jurnal pak lantip
 
Tugasan 3: Kajian tinjauan
Tugasan 3: Kajian tinjauanTugasan 3: Kajian tinjauan
Tugasan 3: Kajian tinjauan
 
Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021Penelitian dasar 2021
Penelitian dasar 2021
 
Bab iii revisi
Bab iii revisiBab iii revisi
Bab iii revisi
 
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro AwalaniPenerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
Penerapan Model Pembelajaran CRC Indikhiro Awalani
 
My analisis
My analisisMy analisis
My analisis
 
Ulasan jurnal e learning
Ulasan jurnal e learningUlasan jurnal e learning
Ulasan jurnal e learning
 
Pbl
PblPbl
Pbl
 
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
 
Nurliana izzaty
Nurliana izzatyNurliana izzaty
Nurliana izzaty
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis
 
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinanUlasan jurnal komunikasi kepimpinan
Ulasan jurnal komunikasi kepimpinan
 
Penilaian kajian tindakan laporan dh siap
Penilaian kajian tindakan laporan dh siapPenilaian kajian tindakan laporan dh siap
Penilaian kajian tindakan laporan dh siap
 
KPT 6044 tugasan 3
KPT 6044 tugasan 3KPT 6044 tugasan 3
KPT 6044 tugasan 3
 
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
2021 1 kontrak_metode penelitian pendidikan matematika
 
JURNAL
JURNALJURNAL
JURNAL
 
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20HiberLely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
Lely%20Halimah%20(FIP)%20Hiber
 
Ulasan jurnal baru
Ulasan jurnal baruUlasan jurnal baru
Ulasan jurnal baru
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA "ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMENT MODELS IN HIGHER EDUCATION"

  • 1. 1 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) REVIEW JURNAL INTERNASIONAL Diajukan sebagai Ujian Tengah Semester (UTS) dalam Mata Kuliah Manajemen Pendidikan Sekolah dan Perguruan Tinggi DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I. . OLEH: MONA NOVITA NIM: DMP. 17. 189 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI Desember 2018
  • 2. 2 Abstract This study involves the assessment of the quality management models in Higher Education by explaining the importance of quality in higher education and by examining the higher education quality assurance system practices in other countries. The qualitative study was carried out with the members of the Higher Education Planning, Evaluation, Accreditation and Coordination Council and Director of Higher Education and External Affairs Unit of the Ministry of National Education. Purposive sampling and snowball/chain sampling was done due to low number. The semi-structured interview form was designed in light of the theoretical framework as the data collection tool. The data was analysed through content analysis. The results of the study showed that higher education authorities are not able to perform their responsibilities with the current bureaucratic structure and major duties fall onto the higher education institutions in terms of quality management. Keywords: Higher Education, Quality, Quality Assurance, Quality in Higher Education A. RINGKASAN ISI JURNAL 1. Pendahuluan Jurnal yang berjudul “Assessment of the Quality Management Models in Higher Education” ini berisi tentang pentingnya mutu pendidikan tinggi dan pemeriksaan terhadap keterlaksanaan sistem jaminan mutu pendidikan tinggi di negara-negara berkembang. Hal yang melatarbelakangi munculnya ide terhadap penelitian dalam jurnal ini adalah (1) Terjadinya perubahan yang sangat signifikan dalam sistem pendidikan tinggi di negara berkembang, termasuk Republik Turki Siprus Utara. (2) Terjadinya peningkatan daya saing akibat globalisasi di abad ke-21 sehingga menyebabkan adanya tuntutan-tuntutan baru dalam pendidikan tinggi yang pada akhirnya, kualitas pendidikan tinggi tersebutlah yang dipertanyakan, seperti yang diungkapkan (Özer, Gür, & Küçükcan, 2010) dalam jurnal ini. (3) Fakta bahwa terjadinya perbedaan yang signifikan antara satu negara dengan negara lain dalam praktik manajemen kualitas mutu pendidikan tingginya, seperti contoh semua
  • 3. 3 universitas negeri di Austria tidak menerapkan akreditasi dalam menilai kualitas mutu pendidikan tinggi. Sebaliknya untuk universitas swasta, diwajibkan diakreditasi. Begitujuga dengan negara Swedia yang menaruh perhatian sangat besar dalam hal jaminan kualitas pendidikan tingginya, dengan memfokuskan pada jaminan kualitas internalnya, bukan eksternal. (4). Perbedaan yang cukup signifikan beberapa negara dalam hal pengajuan pembukaan sebuah pendidikan tinggi dengan program- programnya seperti untuk negara Amerika dan Inggris tidak diperlukannya persetujuan dari institusi unggul di negara tersebut, namun didasarkan atas penilaian pihak pemakai. Sementara di Turki dalam mengajukan pembukaan institusi perguruan tinggi, terikat pada peraturan yang ketat dan tertib administratif. Pertanyaan utama dari penelitian ini dirumuskan sebagai: "Apa model manajemen kualitas yang paling sesuai untuk pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara”? Pertanyaan utama dalam penelitian ini menargetkan penilaian model-model manajemen mutu yang dapat diimplementasikan dalam pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara. Jawaban untuk sub-masalah berikut akan dicari dalam proses menemukan jawaban untuk masalah utama, yaitu: a. Menyelidiki konsep kualitas dalam pendidikan b. Meneliti faktor kualitas dalam pendidikan tinggi c. Mengatasi faktor negatif yang mempengaruhi kualitas dalam pendidikan tinggi d. Memeriksa tugas-tugas administrasi universitas dalam hal kualitas lembaga pendidikan tinggi e. Mengatasi dimensi positif dan negatif dari kualitas dari lembaga pendidikan tinggi negeri di Republik Turki Siprus Utara f. Meneliti dimensi dan tujuan lembaga pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara dalam hal kualitas manajemen g. Investigasi tanggung jawab YÖDAK dan Kementerian Pendidikan dan administrasi universitas dalam hal manajemen mutu
  • 4. 4 h. Investigasi bagaimana proses penilaian kualitas yang seharusnya dilakukan lembaga pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara: Apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus dilibatkan dalam proses ini i. Memeriksa kebutuhan organisasi akreditasi independen dalam pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara 2. Metode 2.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berupaya untuk mempelajari topik penyelidikan dalam pengaturan alamiahnya dan untuk menafsirkan konsep dengan menggabungkan makna yang disampaikan oleh para peserta/ sampel penelitian (Ekiz, 2003). Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini juga melibatkan tinjauan pustaka dan analisis dokumen dari internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Artinya pertanyaan wawancara dapat berubah seiring dengan aliran wawancara atau sub-sub pertanyaan yang ditanyakan pewawancara kepada sampel penelitian (narasumber). 2.2 Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan model bola salju/ rantai. Prosesnya dimulai dengan pertanyaan sederhana: “Siapa yang dapat memperoleh informasi paling banyak tentang masalah ini? Siapa yang Anda sarankan untuk saya lihat sehubungan dengan masalah ini?”. Ketika proses berlanjut, maka nama-nama atau lembaga-lembaga akan terus tumbuh seperti bola salju dan kemudian, nama-nama tertentu akan berada di latar depan untuk diteliti (Yıldırım & Şimşek, 2013). Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu empat orang (jumlah kecil) seperti pada Tabel 1 di bawah ini:
  • 5. 5 Tabel 1. Fitur Sampel Sampel Pengalaman bekerja (Tahun) Gelar Tugas Jenis Kelamin P1 26 Prof. Dr. Anggota YÖDAK Laki-laki P2 14 Dr. Direktur Laki-laki P3 22 Prof. Dr. YÖDAK Laki-laki P4 15 Prof. Dr. YÖDAK Laki-laki Sampel dipilih sedikit dimaksudkan guna memperoleh data yang lebih mendalam. Pemilihan sampel disimbolkan dengan P1, P2, P3 dan P4. 2.3 Alat Pengumpulan Data Metode wawancara tatap muka semi-terstruktur dan non- panduan digunakan sebagai alat pengumpulan data untuk penelitian ini. Teknik wawancara semi-terstruktur menguntungkan dalam arti bahwa hal itu memungkinkan menanyakan pertanyaan yang mendalam dan pertanyaan tambahan untuk klarifikasi ketika jawabannya tidak jelas (Çepni, 2007). Wawancara yang dilakukan oleh salah satu peneliti dengan para peserta, direkam dengan izin dari para peserta tersebut. Wawancara berlangsung selama sekitar 35-45 menit. Durasi wawancara bervariasi antara sampel satu dengan sampel yang lain, karena ada jawaban singkat, dan ada juga yang diuraikan lebih panjang. Wawancara yang direkam kemudian ditranskripsi. Lalu transkripsi diberikan kepada para peserta/ sampel untuk dikonfirmasi keandalannya. Ukuran Validitas dan Reliabilitas wawancara semi-terstruktur ini adalah mengikuti langkah-langkah validitas dan reliabilitas Miles dan Huberman yaitu: (a) Informasi dasar tentang kualitas dipertimbangkan saat menyiapkan formulir wawancara (validitas internal); (b) Data dikumpulkan melalui
  • 6. 6 wawancara semi-terstruktur mempertimbangkan mekanisme manajemen pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara (validitas internal dan reliabilitas internal); (c) Pendapat ahli diminta untuk formulir wawancara (validitas internal); (d) Pengumpulan data dan proses analisis penelitian itu lalu dijelaskan sedetail mungkin untuk membuatnya sebanding dengan penelitian lain (validitas eksternal dan reliabilitas eksternal); (e) Daftar kode dibentuk untuk analisis semua data (reliabilitas internal). 2.4 Analisis Data Analisis konten/ isi digunakan untuk menganalisis data penelitian. Analisis isi didefinisikan sebagai teknik yang sistematis dan dapat direplikasi di mana teks diringkas dalam unit konten yang lebih kecil daripada kata-katanya melalui pengkodean dengan prinsip- prinsip tertentu (Büyüköztürk et al., 2008). Wawancara yang direkam ditranskripsikan setelah menyelesaikan wawancara. Selama transkripsi, setiap percakapan ditranskripsikan ketika mereka didengar, tanpa koreksi dalam urutan wawancara dan wawancara. Setiap orang yang diwawancarai diberi salah satu kode P1, P2, P3, P4 selama wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis isi dari metode penelitian kualitatif. Tujuan dari analisis konten dalam studi kualitatif adalah untuk mengumpulkan tema-tema yang berisi data serupa dari tanggapan terhadap pertanyaan wawancara semi-terstruktur dan mengaturnya dengan cara yang ramah pembaca. Untuk mencapai hal ini, langkah-langkah yang diikuti, adalah: pengkodean data, menentukan tema, mengatur dan mendefinisikan kode berdasarkan tema dan menafsirkan temuan.
  • 7. 7 3. Hasil Penelitian 3.1 Persepsi Kualitas dalam Pendidikan Tanggapan para peserta mengenai "Persepsi Kualitas dalam Pendidikan" disajikan pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Persepsi Kualitas dalam Pendidikan Peserta Kategori P1 Kualitas pendidikan P2 Kualitas pendidikan Peralatan fisik (Sarana prasarana) P3 Kualitas pendidikan P4 Kualitas pendidikan Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa tanggapan peserta mengenai persepsi kualitas dalam pendidikan dikelompokkan dalam dua tema, yaitu pendidikan berkualitas dan peralatan fisik. Ditekankan bahwa untuk pendidikan yang berkualitas, diperlukan kerjasama secara keseluruhan dengan komponen-komponen seperti universitas, mahasiswa, staf akademik, kurikulum, proyek/ program-program dan layanannya untuk masyarakat serta infrastrukturnya. 3.2 Faktor-faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi Tanggapan peserta mengenai Faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi disajikan pada Tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi Peserta Kategori P1 - Akreditasi internasional - Staff akademik - Peralatan fisik - Layanan komunikasi - transparansi P2 Staff akademik P3 Staff akademik P4 - Staff akademik - Layanan komunikasi Berdasarkan Tabel 3 di atas, terlihat bahwa semua tanggapan peserta fokus pada staf akademik sebagai factor penentu kualitas pendidikan tinggi. Selain itu juga termasuk infrastruktur fisik,
  • 8. 8 layanan komunikasi dengan masyarakat (sejauh mana universitas menyediakan layanan bagi masyarakat), transparansi dan akreditasi internasional. 3.3 Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan Tinggi Tanggapan peserta mengenai Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan Tinggi" disajikan pada Tabel 4 di bawah ini: Tabel 4. Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan Tinggi Peserta Kategori P1 - Beban kerja yang berat dari staff pengajar - Motivasi staff administrasi P2 Kurangnya universitas negeri P3 Sikap manajemen P4 Staff akademik Dalam arah tanggapan ini administrasi memiliki tanggung jawab yang besar. Administrasi harus menunjukkan kepedulian yang cukup baik untuk staff akademik dan karyawannya, dan itu dipandang sebagai kebutuhan untuk pendidikan berkualitas untuk membantu staf pengajar bersantai di titik beban kerja yang berat. 3.4 Tugas Manajemen dalam Kualitas Lembaga Pendidikan Tinggi Tanggapan peserta mengenai Tugas Administrasi dalam Kualitas Institusi Pendidikan Tinggi disajikan pada Tabel 5 di bawah ini: Tabel 5. Tugas Administrasi dalam Kualitas Institusi Pendidikan Tinggi Peserta Kategori P1 Mempersiapkan rencana strategis P2 Membentuk unit kualitas P3 Membangun kesadaran kualitas P4 Memilih tenaga pengajar yang berkualitas Sejalan dengan temuan ini, lembaga harus terlebih dahulu membuat rencana strategis, membangun kesadaran kualitas di
  • 9. 9 semua unit, lalu memilih staf akademik yang berkualitas dan membentuk unit yang berkualitas untuk menjamin keberlanjutan kesadaran kualitas. 3.5 Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus Utara Tanggapan peserta mengenai Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus Utara disajikan pada Tabel 6 di bawah ini: Tabel 6. Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus Utara Peserta Kategori Positif Kategori Negatif P1 - Status infrastruktur bagus - Akreditasi internasional - Profil mahasiswa - Beban kerja yang berat dari staff pengajar - Gaji tidak memuaskan P2 - Status infrastruktur bagus - Ilmuan berkualitas - Akreditasi internasional Mahasiswa lulus dengan mudah P3 Akreditasi internasional Tidak cukup P4 ------------------- Tidak cukup Dapat dilihat bahwa akreditasi internasional yang diterima oleh lembaga dipandang sebagai perkembangan paling positif dalam pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara. Selain itu juga dengan dimilikinya ilmuwan dan universitas berkualitas dengan infrastruktur yang baik dipandang sebagai perkembangan positif. Namun, juga dinyatakan bahwa tingkat kualitas yang diinginkan belum tercapai dan profil siswa yang masuk ke Republik Turki Siprus Utara pada umumnya dengan skor masuk yang rendah, sehingga menentukan keberhasilan pendidikan. Begitu juga dengan beban kerja yang berat dari staf pengajar dan tidak mendapatkan gaji yang cukup sebagai pandangan negatif.
  • 10. 10 3.6 Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen Mutu Tanggapan peserta mengenai Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen Mutu disajikan pada Tabel 7 di bawah ini: Tabel 7. Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen Mutu Peserta Dimensi Kategori Tujuan P1 - Institusionalisasi - Akuntabilitas - Layanan masyarakat - Peralatan fisik - Staf akademik yang memadai Membayar perhatian yang sama untuk semua bidang P2 - Departemen terkait dari pemerintah menjadi fungsional. - Institusionalisasi Menetapkan Kementerian Pendidikan Tinggi P3 - Faktor manusia - Kesadaran kualitas Meningkatkan lulusan yang terampil untuk negara P4 Kecukupan staff akademik Meningkatkan lulusan yang terampil untuk negara Tanggapan para peserta berfokus pada pelembagaan dan staf akademik yang memadai. Ketidakcukupan unit pemerintah juga ditekankan. Pentingnya membangun sebuah kementerian terpisah untuk pendidikan tinggi untuk berkontribusi dalam membentuk kesadaran kualitas juga ditekankan. 3.7 Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara Tanggapan peserta mengenai Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara disajikan pada Tabel 8 di bawah ini:
  • 11. 11 Tabel 8. Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi (MoE) Republik Turki Siprus Utara Peserta Kategori YÖDAK dan MoE Administrasi Universitas P1 YÖDAK dan MoE harus mengubah strukturnya - Transparansi - Kualitas staff akademik - Ujian sentral/ pusat P2 YÖDAK dan MoE harus mengubah strukturnya Kualitas staff akademik P3 YÖDAK dan MoE harus mengubah strukturnya Menumbuhkan kesadaran berkualitas P4 YÖDAK dan MoE harus mengubah strukturnya Kualitas staff akademik Semua peserta/ narasumber menemukan YODAK dan MoE sangat lemah dalam hal manajemen mutu. Pentingnya memilih staf akademik yang berkualitas, membangun kesadaran kualitas dan administrasi yang transparan ditekankan sebagai hal yang penting. 3.8 Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara Tanggapan peserta mengenai Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara disajikan pada Tabel 9 di bawah ini: Tabel 9. Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi (MoE) Republik Turki Siprus Utara Peserta Bagaimana Seharusnya Apa yang Harus Dilakukan Siapa yang Harus Ambil Bagian P1 - YODAK dan Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi - YODAK dan Kementerian Pendidikan harus mampu memeriksa Administrasi Universitas
  • 12. 12 ulang. - Laporan evaluasi diri untuk universitas harus disiapkan pendidikan tinggi - Administrasi universitas harus bersikap sesuai dengan laporan evaluasi diri P2 YODAK dan Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi Kementerian pendidikan tinggi harus dibentuk YÖK dan YODAK harus membentuk dewan P3 - YODAK dan Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi - Laporan evaluasi diri untuk universitas harus disiapkan - YODAK dan Kementerian Pendidikan harus mampu memeriksa pendidikan tinggi - Administrasi universitas harus bersikap sesuai dengan laporan evaluasi diri Administrasi Universitas P4 - YODAK dan Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi - Perhatian harus diberikan pada perekrutan staf akademik ke universitas - YODAK dan Kementerian Pendidikan harus mampu memeriksa pendidikan tinggi - Kecukupan staf akademik berkualitas universitas Akademisi Ahli Terlihat bahwa semua peserta setuju bahwa YODAK dan Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi dan sistem saat ini tidak dapat membantu mencapai tingkat yang diinginkan. Administrasi universitas harus memperhatikan memilih staf akademik yang berkualitas
  • 13. 13 3.9 Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara Tanggapan peserta mengenai Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara disajikan pada Tabel 10 di bawah ini: Tabel 10. Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen Terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara Peserta Kategori P1 YODAK harus mandiri P2 Lembaga yang sepenuhnya independen sangat penting P3 YODAK harus diakui sebagai lembaga pengawasan kualitas internal P4 Lembaga independen diperlukan Terlihat bahwa dua peserta (P1 dan P3) setuju bahwa YODAK harus diaktifkan untuk memenuhi tugasnya dengan mengatur kembali hukum dan peraturan dan dua peserta lainnya (P2 dan P4) percaya pada kebutuhan untuk independen organisasi akreditasi 4. Diskusi dan Kesimpulan Dalam studi yang dilakukan, semua peserta/ narasumber memberikan tanggapan yang sama tentang kualitas pendidikan dalam hal persepsi kualitas dalam pendidikan. Pentingnya kualitas staff akademik ditekankan dalam konsep pendidikan berkualitas. Pendidikan yang berkualitas harus mensinergikan secara keseluruhan komponen- komponen seperti universitas, mahasiswa, staf akademik, kurikulum, proyek/ program, layanan kepada masyarakat dan infrastrukturnya. Dari kesemua komponen, komponen staff akademik adalah komponen utama dalam kualitas pendidikan. Berkaitan dengan faktor negatif yang mempengaruhi kualitas dalam pendidikan tinggi, disarankan bahwa beban kerja yang berat pada staff pengajar dapat mengakibatkan berkurangnya efektivitas staf akademik dan mempengaruhi kualitas pengajaran.
  • 14. 14 Sehingga diperkirakan bahwa lembaga pendidikan tinggi harus memotivasi semua karyawannya menuju kualitas. Dalam penelitian ini disarankan bahwa lembaga pendidikan tinggi harus terlebih dahulu membuat rencana strategis, membentuk kesadaran kualitas di semua unit, memilih staff akademik yang berkualitas dan membentuk unit berkualitas untuk memastikan keberlanjutan kesadaran kualitas. Akreditasi internasional yang diterima oleh institusi saat ini dipandang sebagai peningkatan paling positif dalam pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara. Selain itu ilmuan berkualitas, infrastruktur yang baik pada universitas dapat juga dilihat sebagai perkembangan positif. Namun, profil siswa yang masuk ke Republik Turki Siprus Utara banyak dengan skor masuk universitas yang rendah, sehingga memiliki pengaruh negatif pada kualitas pendidikan. Beban kerja yang berat dari staf pengajar dan tidak menerima gaji yang memuaskan merupakan kategori negative dari status mutu lembaga pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara. Dari hasil wawancara untuk indikator Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen Mutu, maka yang paling banyak disarankan sebagai dimensi yang harus dilakukan adalah membangun/ membentuk kementerian terpisah untuk pendidikan tinggi sehingga dapat memiliki kontribusi besar dalam pendidikan tinggi. YODAK dan Kementerian Pendidikan ditemukan sangat tidak memadai dalam pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara. Dan kalaupun tidak dapat dibentuk kementerian pendidikan khusus untuk pendidikan tinggi, YODAK dan Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi dalam proses manajemen mutu untuk pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara karena kenyataan bahwa sistem saat ini tidak membantu untuk bergerak maju. Pentingnya kualitas staf akademik di administrasi universitas juga masih ditekankan lagi. Dalam proses penilaian kualitas manajemen pendidikan tinggi, maka administrasi universitas maupun staf akademik harus dilibatkan. Dan
  • 15. 15 sehubungan dengan penilaian kualitas mutu manajemen pendidikan tinggi ini, meskipun YODAK dapat diorganisasikan kembali melalui undang- undang dan peraturan yang dimodifikasi dan mencapai kapasitas untuk melakukan pekerjaan ini (penilaian terhadap mutu pendidikan tinggi), namun organisasi independen masih diperlukan. Oleh karena itu, kondisi pertama untuk independensi organisasi adalah adanya peraturan yang akan berfungsi sebagai dasar organisasi (Stewart, 2004). Juga, memiliki kode hukum dalam konstitusi hukum yang menyatakan bahwa organisasi akan menjadi otoritas independen (Stewart, 2004). Komponen lain yang akan memastikan independen dari organisasi penilaian adalah memiliki sumber daya keuangan (Civelek, 2011). Pernyataan ahli tersebut menjelaskan perlunya kerangka dimensi independensi agar penilaian terhadap mutu manajemen pendidikan tinggi benar-benar bisa memberikan kemajuan terhadap universitas tersebut. Hal yang harus diperhartikan dalam konteks ini adalah perlunya ketransparanan dan kualifikasi staff administrasi dan pengajar yang berkualitas. Keberhasilan negara-negara di semua bidang secara langsung berkaitan dengan kualitas pendidikan dan yang kedua secara langsung berkaitan dengan kualitas guru (Barber & Mourshed, 2007). Juga disebutkan bahwa infrastruktur fisik dan peralatan yang tersedia bagi para staff pengajar untuk mengembangkan diri mereka juga penting. Ditekankan bahwa selain ketersediaan karakteristik fisik seperti pengaturan yang sesuai dan peralatan yang diperlukan, mereka juga harus up-to-date dan teori harus didukung dengan praktek dan harus didasarkan pada kolaborasi (Avalos, 2011; Desimone, 2009). Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator penilaian dari model manajemen mutu di pendidikan tinggi yang dilakukan Republik Turki Siprus Utara adalah: a. Persepsi kualitas dalam pendidikan b. Faktor-faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi c. Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan Tinggi
  • 16. 16 d. Tugas Administrasi dalam Kualitas Institusi Pendidikan Tinggi e. Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus Utara f. Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen Mutu g. Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara h. Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara i. Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara
  • 17. 17 REVIEW JURNAL INTERNASIONAL Judul Assessment of the Quality Management Models in Higher Education Nama Jurnal Journal of Education and Learning Sumber Jurnal http://dx.doi.org/10.5539/jel.v5n3p107 Publishing Canadian Center of Science and Education Volume & Halaman Vol. 5, No. 3, Mei 2016, Hal. 107-121 Tahun 2016 Penulis Jurnal Gulsun Basari, Zehra Altinay, Gokmen Dagli, dan Fahriye Altinay Instansi Asal Penulis Jurnal Faculty of Education, Near East University, Nort Cyprus, Mersin, Turkey Reviewer MONA NOVITA (NIM. DMP. 17.189) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Universitas UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Semester Tiga (III) Tanggal 2 Desember 2018 B. TANGGAPAN DARI RINGKASAN ISI JURNAL Abstrak Jurnal yang berjudul “Assessment of the Quality Management Models in Higher Education” ini berisi tentang pentingnya kualitas pendidikan tinggi dan pemeriksaan terhadap keterlaksanaan sistem jaminan mutu pendidikan tinggi di negara-negara berkembang. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke topik pembahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yaitu membahas sembilan indikator penilaian dari model manajemen mutu pendidikan tinggi, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami maksud jurnal ini. Pendahuluan Di dalam paragraf pertama dan kedua, penulis menegaskan bahwa perubahan yang sangat signifikan sedang dialami dalam sistem pendidikan tinggi di negara berkembang termasuk Republik Turki Siprus Utara. Perubahan konstan dan terjadinya peningkatan
  • 18. 18 daya saing akibat globalisasi di abad ke-21 menyebabkan adanya tuntutan-tuntutan baru dalam pendidikan tinggi yang pada akhirnya, kualitas pendidikan tinggi tersebutlah yang dipertanyakan, seperti yang diungkapkan (Özer, Gür, & Küçükcan, 2010). Pernyataan dalam jurnal ini juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Marzuki Mahmud yang menyatakan bahwa “Dalam era globalisasi dunia pendidikan dihadapkan kepada persaingan global yang disebabkan karena perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat1. Pada paragraf tiga dan empat, penulis menjelaskan bahwa meskipun tidak ada definisi yang jelas tentang kualitas di pendidikan tinggi, namun ada pola dan model umum tentang bagaimana mengukur kualitas dalam pendidikan tinggi. Model ini didasarkan pada pemahaman dan budaya yang berasal dari dalam pendidikan tinggi, bersama dengan peer review yang tidak membahayakan otonomi dan kebebasan berpikir ilmiah dan ekspresi universitas (Altbach, Reisberg, & Rumbley, 2009). Jaminan kualitas merupakan pemantauan secara sistematis dan menilai berbagai dimensi proyek/ layanan/ institusi untuk menentukan apakah itu memenuhi standar kualitas atau tidak (Özer dkk., 2010). Sistem jaminan kualitas diatur dengan cara yang akan melibatkan administrasi, semua fasilitas dan pemangku kepentingan organisasi dan melakukan mekanisme kontrol internal dalam kualitas pendidikan pendidikan tinggi (Özer et al., 2010) guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi. Pernyataan Özer di atas, senada dengan tuntutan yang terdapat dalam surat Al- Mujadalah ayat 11 di bawah ini: ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬ َ ‫أ‬ََٰٓ‫ي‬‫ٱ‬َ‫ِين‬ ‫ذ‬ ‫َّل‬ِ‫ِف‬ ْ ‫وا‬ُ‫ح‬ ‫ذ‬‫س‬ َ ‫ف‬ َ ‫ت‬ ۡ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬ َ ‫ِيل‬‫ق‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ ‫ا‬ٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ام‬َ‫ء‬‫ٱ‬ِ‫س‬ِ‫ل‬َٰ َ‫ج‬َ‫م‬ ۡ ‫ل‬ َ ‫ف‬‫ٱ‬ ْ ‫وا‬ُ‫ح‬ َ‫س‬ ۡ ‫ف‬ ِ‫ح‬ َ‫س‬ ۡ ‫ف‬َ‫ي‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬ ‫ّلل‬ َ ‫ِيل‬‫ق‬ ‫ا‬ َ ‫ِإَوذ‬ ۡۖۡ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬‫ٱ‬ ْ ‫وا‬ُ ُ ‫نُش‬ َ ‫ف‬‫ٱ‬ ْ ‫وا‬ُ ُ ‫نُش‬ِ‫ع‬ َ ‫ف‬ۡ‫ر‬َ‫ي‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬ ‫ّلل‬‫ٱ‬َ‫ِين‬ ‫ذ‬ ‫َّل‬ ْ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫ام‬َ‫ء‬ 1 Marzuki Mahmud, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hal. 6.
  • 19. 19 َ‫و‬ ۡ‫م‬ ُ ‫ِنك‬‫م‬‫ٱ‬َ‫ِين‬ ‫ذ‬ ‫َّل‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫وت‬ ُ ‫أ‬‫ٱ‬َ‫م‬ ۡ ‫ل‬ِ‫ع‬ ۡ ‫ل‬َ‫و‬ ٖۚ‫ت‬َٰ َ‫ج‬َ‫ر‬ َ ‫د‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬ ‫ّلل‬ِ‫ب‬ َ ‫خ‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬ َ ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ٞ‫ري‬١١ Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan2. Kata-kata kunci yang bisa ditarik dari ayat tersebut adalah iman, ilmu dana mal. Ketiganya menjadi satu rangkaian sistemik dalam struktur kehidupan muslim sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup termasuk kualitas pendidikan tinggi. Selain itu juga terdapat dapat surah Yaasin ayat 12 seperti di bawah ini: ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ِ ۡ ‫ۡح‬ ُ ‫ن‬ ُ‫ن‬ ۡ َ ‫َن‬‫ٱ‬َٰ َ ‫ت‬ۡ‫و‬َ‫م‬ ۡ ‫ل‬ُ‫ه‬َٰ َ‫ن‬ۡ‫ي‬ َ‫ص‬ۡ‫ح‬ َ ‫أ‬ ٍ‫ء‬ ۡ َ ‫َش‬ ‫ذ‬ ُ ‫ُك‬َ‫و‬ ۡۚ ۡ‫م‬ ُ ‫ه‬َ‫ر‬َٰ َ ‫اث‬َ‫ء‬َ‫و‬ ْ ‫وا‬ُ‫م‬‫ذ‬‫د‬ َ ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ب‬ُ‫ت‬ ۡ ‫ك‬ َ ‫ن‬َ‫و‬ ‫ني‬ِ‫ب‬ُّ‫م‬ ‫ام‬َ‫م‬ِ‫إ‬ ٓ ِ‫ِف‬١٢ Artinya: Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh3. Sementara dalam paragraf enam dan tujuh, penulis menyampaikan sebuah temuan fakta dari beberapa negara berkembang terkait dengan akreditasi/ system penjaminan mutu pada pendidikan tinggi tersebut. Di dalam jurnal ini, penulis memaparkan dua contoh negara yang dibedakan dalam hal system penjaminan mutunya, yaitu Austria dan Swedia. Universitas negeri di Austria tidak mempraktikkan akreditasi untuk penjaminan mutu, sementara universitas swasta diwajibkan untuk diakreditasi. Begitu juga dengan Swedia yang melakukan system penjaminan mutu pendidikan tingginya. Dalam praktik Swedia hanya melakukan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) saja sebagai system penjamin mutu perguruan tingginya. Sebaliknya akreditasi yang 2 Quran surah Al-Mujadilah ayat 11. 3 Quran Surah Yaasin ayat 12
  • 20. 20 seharusnya dilakukan oleh lembaga independen tidak dipraktikkan dalam negara ini, artinya Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) tidak dilakukan. Melihat fakta yang dipaparkan oleh penulis, maka reviewer menilai ini suatu informasi factual yang cukup menarik dan jauh berbeda dari teori yang ditemukan dalam bahan bacaan manajemen mutu pendidikan tinggi, salah satunya dalam buku Marzuki Mahmud yang menyatakan bahwa pelaksanaan akreditasi sebagai system penjaminan mutu pendidikan tinggi harus dilakukan secara berkala dan lebih intensif baik untuk perguruan tinggi negeri maupun swasta4. Namun, dibalik ketertarikan itu, ada suatu prinsip yang seharusnya dijelaskan atau dibahas oleh penulis jurnal dalam hal perbedaan praktik penjaminan mutu pendidikan tinggi dari kedua negara tersebut. Hal ini harus dijelaskan karena banyaknya kajian teori yang menyatakan bahwa SPMI dan SPME tidak bisa dipisahkan, hal itu sebagaimana terdapat dalam ungkapan Uhar Saputra bahwa penjaminan mutu internal dan eksternal merupakan dua kegiatan dari suatu system penjaminan mutu yang berinteraksi dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Penjaminan mutu internal bagian penting dari manajemen mutu, dan juga menjadi informasi penting untuk melakukan penjaminan mutu eksternal melalui verifikasi informasi yang terjadi5. Pada paragraf akhir bagian pendahuluan dari jurnal ini, penulis menyampaikan tujuan penelitian ini yaitu untuk menjawab pertanyaan utama yang berbunyi “apa model manajemen kualitas yang paling sesuai untuk Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus Utara?". Cara penulis menjawab pertanyaan penelitiannya dengan membuatkan sub-sub bahasan indikator penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi yang terdiri dari sembilan item 4 Mahmud, Manajemen Mutu, hal. 15. 5 Uhar Suharsaputra, Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi ( Bandung: PT Refika Aditama, 2015), hal. 324
  • 21. 21 ini sangat bagus dan itu dibuktikan dari gambaran hasil penelitian dan pembahasan yang sesuai dengan kesembilan item indikator tersebut. Sehingga sangat jelas di sini kedudukan teori yang digunakan dalam membangun hasil penelitiannya. Metode Metode yang digunakan penulis dalam menjawab rumusan masalah penelitiannya adalah penelitian kualitatif. Dalam penjelasan mengenai penelitian ini, terlihat bahwa penulis sudah memaparkan definisi dari kualitatif dan alasan memilih penelitian kualitatif tersebut. Disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dalam jurnal ini adalah upaya peneliti untuk mempelajari topik penyelidikan dalam pengaturan alaminya dan untuk menafsirkan konsep dengan menggabungkan makna yang dibawa oleh para peserta/ narasumber. Konsep ini sudah sesuai dengan yang disampaikan oleh Lexy J. Moleong yang menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian dengan cara deskripsi pada suatu konteks khusus alamiah6. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi- terstruktur dan analisis dokumen guna mendapatkan informasi yang lebih akurat dan mendalam. Pemilihan jenis wawancara semi- terstruktur ini reviewer anggap cukup baik dalam melakukan wawancara karena melihat dari prosedur pelaksanaannya maka kemungkinan didapatkannya informasi mendalam dari orang yang tepat tersebut akan sangat mudah didapat. Hal itu sangat penting dalam kualitas hasil penelitian, karena data didapatkan dari orang yang memang menjadi sumber primer untuk informasi yang akan dikumpulkan. Sebagaimana terdapat dalam surah Al- Isra ayat 36 di bawah ini. 6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011), hal. 6.
  • 22. 22 َ ‫ل‬َ‫و‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ ‫ف‬ ۡ ‫ق‬ َ ‫ت‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ ‫ك‬ َ ‫ل‬ َ‫س‬ۡ‫ي‬‫ۦ‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ۡۚ‫م‬ ۡ ‫ِل‬‫ع‬‫ٱ‬َ‫ع‬ۡ‫م‬ ‫ذ‬‫لس‬َ‫و‬‫ٱ‬َ َ‫ص‬َ ۡ ‫ۡل‬َ‫و‬‫ٱ‬ َ ‫اد‬ َ ‫ؤ‬ ُ ‫ف‬ ۡ ‫ل‬ َ ‫ك‬ِ‫ئ‬ ََٰٓ ‫ل‬ْ‫و‬ ُ ‫أ‬ ُّ ُ ‫ُك‬ ۡ ‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ ۡ ‫ن‬ َ ‫ع‬ َ ‫ن‬ َ ‫َك‬‫ول‬٣٦ Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, 7diminta pertanggungan jawabnya.semuanya itu akan Selain itu dengan pertanyaan semi-terstruktur ini dapat membuka pemikiran para peserta/ narasumber sehingga dapat menanggapi dari berbagai dimensi. Sampel penelitian dalam jurnal ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut reviewer teknik purposive sampling untuk penelitian ini sudah benar karena teori yang terdapat dalam buku metodologi penelitian kualitatif dinyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif hanya ada sampel bertujuan (purposive sampling), artinya tidak ada sampel acak8. Prosedur penulis dalam memilih sampel dalam penelitiannya juga sudah memenuhi teori purposive sampling sehingga data yang dihasilkan memang berasal dari orang yang tepat yang memahami tema penelitian ini. Dan ini sangat bagus. Dibuktikan dari empat orang peserta/ narasumber wawancara (satu orang direktur pendidikan tinggi, tiga orang dari YODAK) yang telah memiliki pengalaman di bidang yang diteliti di atas 14 tahun. Teknik analisis data dalam penelitian ini, penulis jurnal memilih teknik analisis konten/ isi. Berdasarkan isi jurnal bagian analisis data, reviewer tidak melihat prosedur analisis data yang sistematis sebagaimana sebuah penelitian kualitatif yaitu terdiri dari beberapa langkah, sebagaimana dinyatakan oleh Bogdan dan Biklen (1982), Seiddel dan Janice McDrury (1999) yang jiak disimpulkan ketiga ahli tersebut merumuskan analisis data kualitatif dimulai dari: 7 Depertemen Agama RI, Al Quran dan Tafsirnya (edisi Revisi 2008) h, 500. 8 Moleong, Metodologi Penelitian, hal. 224.
  • 23. 23 - Membaca atau mempelajari data - Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan - Mengumpulkan dan memilah-milah data, mengklasifikasikan, mensintesis, membuat ikhtisar - Menuliskan model yang ditemukan9 Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis jurnal, maka dapat dinyatakan sembilan indikator penilaian dari model manajemen mutu pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara. Kesembilan indikator tersebut ditanyakan kepada empat narasumber sehingga diperoleh jawaban yang bervariasi, dan itulah yang diklasifikasikan sebagai bentuk model manajemen mutu yang sudah dilaksanakan di Republik Turki Siprus Utara ini. Sebelum reviewer melanjutkan membahas hasil review kesembilan indikator penilaian mutu pendidikan ini, maka reviewer ingin memberikan penilaian bahwa untuk usaha penulis dalam memaparkan bagaimana dan apa model manajemen mutu yang digunakan pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara, sudah cukup baik. Namun yang disayangkan adalah penulis jurnal tidak menyebutkan sumber referensi yang jelas untuk kesembilan indikator yang dijadikan sebagai kriteria penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi. Jika dilihat secara teori, maka terdapat tujuh kategori/ indikator model manajemen mutu pada sebuah pendidikan tinggi sebagaimana yang dinyatakan Balcolm Baldridge National Quality Award Criteria dalam Fisher (1995) yaitu: a. Leadership b. Information and analysis c. Strategic and operational planning d. Human resources development and management 9 Ibid, hal. 248.
  • 24. 24 e. Education and business process management f. Institution’s performance results g. Satisfaction of those receiving services10 1. Persepsi kualitas dalam pendidikan Dapat dilihat bahwa tanggapan narasumber mengenai persepsi kualitas dalam pendidikan dikelompokkan dalam dua tema, yaitu pendidikan berkualitas dan peralatan fisik. Semua peserta menekankan bahwa untuk pendidikan yang berkualitas harus bisa mensinergikan keseluruhan komponen seperti universitas, mahasiswa, staf akademik, kurikulum, proyek/ program, layanan untuk masyarakat dan infrastrukturnya. Ini adalah suatu temuan yang sangat bagus, bahwasanya untuk mendapatkan kualitas dalam pendidikan dibutuhkan kerjasama semua komponen. Hal itu juga sebagaimana dinyatakan Burke (2005) bahwa salah satu proses mutu pendidikan perguruan tinggi adalah domain proses mutu yang mencakup aspek-aspek yang saling mendukung seperti di bawah ini: a. Learning objectives (tujuan pembelajaran) b. Curricular design (rancangan kurikulum) c. Teaching and learning activities (kegiatan belajar mengajar) d. Student learning assessment (penilaian hasil belajar mahasiswa) e. Implementation quality assurance (pelaksanaan penjaminan mutu)11. Jika kita kaitkan dengan Alquran konsep ini, maka terdapat dalam surah An-Naml ayat 88 di bawah ini: 10 Fisher Donald. Baldridge on Campus, the Assessment Wokbook for Higher Education (Quality Resources: the Kraus Organization Limited, 1995). 11 Burke, Joseph and Associates, Achieving Accountability in Higher Education (San Fransisco: Jossey-Bass, John Willey and Sons, 2005).
  • 25. 25 ‫ى‬َ‫ر‬ َ ‫ت‬َ‫و‬‫ٱ‬ َ ‫ال‬َ‫ب‬ِ ۡ ‫ۡل‬‫ذ‬‫ر‬َ‫م‬ ُّ‫ر‬ُ‫م‬ َ ‫ت‬ َ ِ‫ِه‬َ‫و‬ ‫ة‬َ‫ِد‬‫م‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ب‬ َ‫س‬ ۡ َ ‫َت‬‫ٱ‬ِٖۚ‫اب‬َ‫ح‬ ‫ذ‬‫لس‬َ‫ع‬ ۡ ‫ن‬ ُ‫ص‬‫ٱ‬ِ ‫ذ‬ ‫ّلل‬‫ٱ‬ٓ‫ِي‬ ‫ذ‬ ‫َّل‬ ُ‫ه‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ٍٖۚ‫ء‬ ۡ َ ‫َش‬ ‫ذ‬ ُ ‫ُك‬ َ‫ن‬ َ ‫ق‬ ۡ ‫ت‬ َ ‫أ‬‫ۥ‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ل‬َ‫ع‬ ۡ ‫ف‬ َ ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ُۢ ُ‫ري‬ِ‫ب‬ َ ‫خ‬٨٨ Artinya: Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan Ayat di atas menunjukkan bahwa kita harus mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan teliti dan tidak setengah-setengah. 2. Factor kualitas di pendidikan tinggi Untuk indikator kedua, yaitu factor kualitas di pendidikan tinggi, dari hasil penelitian ditemukan bahwa semua tanggapan narasumber fokus pada staf akademik sebagai factor penentu kualitas pendidikan tinggi. Dari keempat narasumber, factor staff akademik selalu menjadi jawaban utama seperti yang terlihat dari tabel hasil penelitian dalam ringkasan isi jurnal di atas. Bahkan P3 menyatakan bahwa staff pengajar merupakan factor penentu kualitas pendidikan yang seminimalnya harus berpendidikan Doktor dengan gelar Ph.D. Hasil penelitian untuk indikator kedua ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Spance dalam Robert (1995) bahwa Dosen adalah komponen yang sangat berperan besar dalam kualitas pendidikan tinggi karena otoritas utamanya adalah bagaimana mampu mempengaruhi mahasiswa untuk mampu membelajarkan dirinya dalam konteks pembelajaran sehingga dapat mencapai pembelajaran yang berkualitas12. Jika dilihat dari sisi Alquran, maka posisi Dosen dinyatakan dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 di bawah ini: 12 Buckman Robert, Building a Knowledge –Driven Organization (New York: McGraw Gill, 2004).
  • 26. 26 ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬ َ ‫أ‬ََٰٓ‫ي‬‫ٱ‬َ‫ِين‬ ‫ذ‬ ‫َّل‬ِ‫ِف‬ ْ ‫وا‬ُ‫ح‬ ‫ذ‬‫س‬ َ ‫ف‬ َ ‫ت‬ ۡ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬ َ ‫ِيل‬‫ق‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ ‫ا‬ٓ‫و‬ُ‫ن‬َ‫ام‬َ‫ء‬‫ٱ‬ِ‫س‬ِ‫ل‬َٰ َ‫ج‬َ‫م‬ ۡ ‫ل‬ َ ‫ف‬‫ٱ‬ ْ ‫وا‬ُ‫ح‬ َ‫س‬ ۡ ‫ف‬ ِ‫ح‬ َ‫س‬ ۡ ‫ف‬َ‫ي‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬ ‫ّلل‬ َ ‫ِيل‬‫ق‬ ‫ا‬ َ ‫ِإَوذ‬ ۡۖۡ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬‫ٱ‬ ْ ‫وا‬ُ ُ ‫نُش‬ َ ‫ف‬‫ٱ‬ ْ ‫وا‬ُ ُ ‫نُش‬َ‫ي‬ِ‫ع‬ َ ‫ف‬ۡ‫ر‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬ ‫ّلل‬‫ٱ‬َ‫ِين‬ ‫ذ‬ ‫َّل‬ ْ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫ام‬َ‫ء‬ َ‫و‬ ۡ‫م‬ ُ ‫ِنك‬‫م‬‫ٱ‬َ‫ِين‬ ‫ذ‬ ‫َّل‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫وت‬ ُ ‫أ‬‫ٱ‬َ‫م‬ ۡ ‫ل‬ِ‫ع‬ ۡ ‫ل‬َ‫و‬ ٖۚ‫ت‬َٰ َ‫ج‬َ‫ر‬ َ ‫د‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬ ‫ّلل‬ٞ‫ري‬ِ‫ب‬ َ ‫خ‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬ َ ‫ت‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬١١ Artinya: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sedangkan haditsnya adalah: َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬–‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬–ِ َّ َ‫َللَا‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬َ‫أ‬–‫و‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬‫سلم‬ –، ٍ‫ة‬َ‫ي‬ ِ‫ار‬َ‫ج‬ ٍ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ : ٍ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ق‬ْ‫ن‬ِ‫ا‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫ْل‬َ‫ا‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ : َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ٍ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٍ‫ح‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ ٍ‫د‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ،ِ‫ه‬ِ‫ب‬–‫ْل‬‫س‬ُ‫م‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ر‬ “Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Apabila seorang manusia telah meninggal maka terputuslah amalannya kecuali 3 hal yaitu: Shodaqah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendo’akan orang tuanya’”. 3. Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan Tinggi Hasil penelitian (jawaban narasumber) menunjukkan bahwa factor negatif yang paling berpengaruh terhadap kualitas pendidikan tinggi adalah beban kerja staff pendidik yang terlaku berat. Jika dibandingkan dengan pemberian motivasi terhadap staff akademik dan adminitrasi yang rendah, lalu sikap manajemen yang tidak bagus maka factor beban kerja staff pengajar yang terlalu berat merupakan factor negatif yang bagi keempat narasumber sangat besar pengaruhnya terhadap kualitas pendidikan tinggi. Pernyataan penulis jurnal berdasarkan hasil penelitiannya ini termasuk kedalam konsep total quality approach, yaitu kualitas mutu hanya dapat dicapai jika memberikan kebebasan yang terkendali, kerjasama tim yang solid, pemberdayaan karyawan melalui motivasi kerja, adanya
  • 27. 27 komitmen jangka panjang dll. Dari kesemua yang dinyatakan Fandi Tjiptono dalam TQM, maka tiga diantaranya adalah yang terjadi dalam penelitiaan jurnal ini. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka sebaiknya semua personil pendidikan tinggi berupaya memperbaiki diri karena dalam Alquran surat Ma`arij ayat 19-21 dinyatakan bahwa ‫ذ‬ ‫ن‬ِ‫إ‬۞‫ٱ‬َ‫ن‬َٰ َ ‫نس‬ِ ۡ ‫ۡل‬ ُ ‫ل‬ َ ‫ه‬ َ‫ق‬ِ‫ل‬ ُ ‫خ‬‫ا‬‫وًع‬١٩‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ُ‫ه‬ ‫ذ‬‫س‬َ‫م‬‫ٱ‬ُّ ‫ذ‬ ‫لّش‬‫وًع‬ُ‫ز‬َ‫ج‬٢٠ ُ‫ه‬ ‫ذ‬‫س‬َ‫م‬ ‫ا‬ َ ‫ِإَوذ‬‫ٱ‬ُ ۡ‫ري‬َ ۡ ‫ۡل‬‫ا‬‫وًع‬ُ‫ن‬َ‫م‬٢١ Artinya: 19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. 20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. 21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir 4. Tugas Manajemen dalam Kualitas Lembaga Pendidikan Tinggi Lembaga harus terlebih dahulu membuat rencana strategis, membangun kesadaran kualitas di semua unit, lalu memilih staf akademik yang berkualitas dan membentuk unit yang berkualitas untuk menjamin keberlanjutan kesadaran kualitas. Jika dilihat dari teori manajemne mutu pendidikan tinggi, maka secara umum manajemen mutu memiliki pola seperti gambar di bawah ini13: 13 Samuel C Certo, et. al, Strategic Management, Concept and Aplication (New York: Richard D Irwin, 1995).
  • 28. 28 Jika kita kaitkan dengan Alquran maka terdapat dalam surah At- Taubah ayat 105 di bawah ini: ِ‫ل‬ ُ ‫ق‬َ‫و‬‫ٱ‬ ْ ‫وا‬ ُ ‫ل‬َ‫م‬ ۡ ‫ع‬‫ى‬َ َ‫ري‬ َ‫س‬ َ ‫ف‬‫ٱ‬ُ ‫ذ‬ ‫ّلل‬ُ ُ ‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ ۡ‫م‬ ُ ‫ك‬ َ ‫ل‬َ‫م‬ َ ‫ع‬‫ۥ‬َ‫و‬‫ٱ‬ۡۖ َ ‫ون‬ُ‫ِن‬‫م‬ ۡ ‫ؤ‬ُ‫م‬ ۡ ‫ل‬َٰ َ ‫َل‬ِ‫إ‬ َ ‫ون‬ ُّ ‫د‬َ ُ ‫ُت‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫م‬ِ‫ل‬َٰ َ ‫ع‬‫ٱ‬ِ‫ب‬ۡ‫ي‬ َ ‫غ‬ ۡ ‫ل‬َ‫و‬‫ٱ‬ِ‫ة‬َ‫د‬َٰ َ‫ه‬ ‫ذ‬ ‫لش‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ل‬َ‫م‬ۡ‫ع‬ َ ‫ت‬ ۡ‫م‬ُ‫نت‬ ُ ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫م‬ ُ ‫ك‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬ َ ‫ن‬ُ‫ي‬ َ ‫ف‬١٠٥ 105. Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan 5. Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus Utara Pada indikator ini, dari hasil wawancara dengan keempat narasumber penulis jurnal menemukan bahwa akreditasi internasional yang diterima oleh lembaga dipandang sebagai perkembangan paling positif dalam pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara. Selain itu juga dengan dimilikinya ilmuwan dan universitas berkualitas dengan infrastruktur yang baik dipandang sebagai perkembangan positif. Namun, juga dinyatakan bahwa tingkat kualitas yang diinginkan belum tercapai dan profil siswa yang masuk ke Republik Turki Siprus Utara pada umumnya dengan skor masuk yang rendah, sehingga menentukan keberhasilan pendidikan. Begitu juga dengan beban kerja yang berat dari staf pengajar dan tidak mendapatkan gaji yang cukup sebagai Enviromental Analysis Establishing Organizational Direction Strategy Formulation Strategy Implementation Startegy Evaluation and Cntrol
  • 29. 29 pandangan negatif. Terkait dengan kategori negatif dari status mutu pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara, semua narasumber menjawab rendahnya SDM mahasiswa baru yang masuk yang mengakibatkan tidak berkualitasnya pendidikan. Ternyata ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Goetsch dan Davis (2006) bahwa hambaan dalam implementasi manajemen mutu adalah: pola piker, kepemimpinan, struktur organisasi, komunikasi dan mutu Sumber Daya Manusia dalam lembaga tersebut14. Akreditasi sebagai bentuk penjaminan mutu eksternal pendidikan tinggi merupakan salah satu bentuk pengawasan yang dalam Alquran surah As-Shof ayat 3 dinyatakan sebagai berikut: َ‫ع‬ ْ ‫ف‬ َ ‫ت‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ ُ ‫ول‬ ُ ‫ق‬ َ ‫ت‬ ْ ‫ن‬ َ ‫أ‬ ِ ‫ذ‬ ‫اّلل‬ َ‫د‬ ْ ‫ِن‬‫ع‬ ‫ا‬‫ا‬‫ت‬ ْ ‫ق‬َ‫م‬ َ ُ‫ُب‬ َ ‫ك‬‫ون‬ ُ ‫ل‬ Artinya: Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Selain itu juga terdapat dalam Surat Qaff ayat 17-18 di bawah ini. َ ‫ق‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫الش‬ ِ‫ن‬ َ ‫ع‬َ‫و‬ ِ‫ني‬ِ‫م‬َ ْ ‫اْل‬ ِ‫ن‬ َ ‫ع‬ ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ َ ‫ل‬َ‫ت‬ُ‫م‬ ْ ‫ال‬ ‫ذ‬ ‫َّق‬ َ ‫ل‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ْ ‫ذ‬ِ‫إ‬‫يد‬ِ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ت‬ َ ‫ع‬ ‫ِيب‬‫ق‬َ‫ر‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ َ ‫َل‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ِ‫إ‬ ٍ‫ل‬ْ‫و‬ َ ‫ق‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ُ ‫ظ‬ِ‫ف‬ ْ ‫ل‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬‫د‬ Artinya: (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.18. tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. Sedangkan SDM mahasiswa baru yang masuk dengan skor rendah sebenarx tidak akan menjadi hambatan utama jika staff pendidikan menerapkan yang terdapat dalam surah An-Najm ayat 39 dan al-Zalzalah ayat 7-8 di bawah ini: َٰ َ‫ع‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ِ‫إ‬ ِ‫ان‬ َ‫س‬ ْ ‫ن‬ِ ْ ‫ِْل‬‫ل‬ َ‫س‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ل‬ ْ ‫ن‬ َ ‫أ‬َ‫و‬ Artinya: dan bahwasanya manusia itu tiada memperoleh selain apa yang telah di usahakanya. 14 Goetsch David L dan Davis, Quality Management (New Jersey: Pearson, Prentice Hall, 2006).
  • 30. 30 Surat al-Zalzalah ayat 7-8 ‫يراه‬ ‫خريا‬ ‫ذرة‬ ‫مثقال‬ ‫يعمل‬ ‫فمن‬(7)‫رشايراه‬ ‫ذرة‬ ‫مثقال‬ ‫يعمل‬ ‫ومن‬(8) Artinya: maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dharrah niscaya dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dharrah sekalipun, niscaya dia akan melihatnya pula. 6. Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen Mutu Tanggapan para narasumber berfokus pada pelembagaan dan staf akademik yang memadai untuk dimensi kategori sebuah pendidikan tinggi. Ketidakcukupan unit pemerintah juga ditekankan. Pentingnya membangun sebuah kementerian terpisah untuk pendidikan tinggi untuk berkontribusi dalam membentuk kesadaran kualitas juga ditekankan. Namun dari kesemua itu, dimensi kesadaran kualitas dari diri personil dan pelaksana manajemen adalah yang paling krusial ditekankan. Hal itu dinyatakan dalam AlQuran surah Ar-Ra’d Ayat 11 ْ‫ِن‬‫م‬ ُ‫ه‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ظ‬ َ ‫ف‬ ْ َ ‫َي‬ ِ‫ه‬ِ‫ف‬ ْ ‫ل‬ َ ‫خ‬ ْ‫ِن‬‫م‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ‫د‬َ‫ي‬ ِ ْ ‫ني‬َ‫ب‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ‫ات‬َ‫ب‬ِ‫ق‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ُ َ ‫ل‬ِ‫ر‬ ْ ‫م‬ َ ‫أ‬ ٍ‫م‬ْ‫و‬ َ ‫ق‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ ِ‫ري‬ َ ‫غ‬ُ‫ي‬ َ ‫ل‬ َ ‫ذ‬ ‫اّلل‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ ۗ ِ ‫ذ‬ ‫اّلل‬ ْ ‫ن‬ َ ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫وا‬ُ ِ‫ري‬ َ ‫غ‬ُ‫ي‬ َٰ ‫ذ‬‫َّت‬َ‫ح‬ۗ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫س‬ ُ ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ون‬ ُ ‫د‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ۡۚ ُ َ ‫ل‬ ‫ذ‬ ‫د‬َ‫ر‬َ‫م‬ َ ‫َل‬ َ ‫ف‬ ‫ا‬‫ا‬‫وء‬ ُ‫س‬ ٍ‫م‬ْ‫و‬ َ ‫ق‬ِ‫ب‬ ُ ‫ذ‬ ‫اّلل‬ َ ‫اد‬َ‫ر‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬ َ ‫ِإَوذ‬ ٍ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫ِن‬‫م‬ Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
  • 31. 31 7. Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara Semua peserta/ narasumber menemukan YODAK dan MoE sangat lemah dalam hal manajemen mutu. Pentingnya memilih staf akademik yang berkualitas, membangun kesadaran kualitas dan administrasi yang transparan ditekankan sebagai hal yang penting. Ketransparanan merupakna sebuah prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan manajemen pendidikan tinggi. Dalam Alquran konsep transparansi ini terdapat dalam surah Al-Maidah ayat 119 َ‫ِني‬‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬ ‫ذ‬‫الص‬ ُ‫ع‬ َ ‫ف‬ ْ ‫ن‬َ‫ي‬ ُ‫م‬ْ‫و‬َ‫ي‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬َٰ َ ‫ه‬ ُ ‫ذ‬ ‫اّلل‬ َ ‫ال‬ َ ‫ق‬‫ات‬‫ذ‬‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫ل‬ ۡۚ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ُ ‫ق‬ ْ ‫د‬ ِ‫ص‬ ُ ‫ذ‬ ‫اّلل‬ َ ِ‫ِض‬َ‫ر‬ ۡۚ ‫ا‬ ‫ا‬‫د‬َ‫ب‬ َ ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ِيه‬‫ف‬ َ‫ِين‬ ِ‫اَل‬ َ ‫خ‬ ُ‫ار‬َ‫ه‬ ْ ‫ن‬ َ ْ ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ ْ َ ‫َت‬ ْ‫ِن‬‫م‬ ‫ي‬ِ‫ر‬ ْ َ ‫َت‬ ‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ ْ ‫ال‬ ُ‫ز‬ْ‫و‬ َ ‫ف‬ ْ ‫ال‬ َ ‫ِك‬‫ل‬َٰ َ ‫ذ‬ ۡۚ ُ‫ه‬ ْ ‫ن‬ َ ‫ع‬ ‫وا‬ ُ ‫ض‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ ‫ن‬ َ ‫ع‬ Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar". Rasul juga bersabda bahwa: َ ‫ِإَوذ‬ َ‫ب‬ َ ‫ذ‬ َ ‫ك‬ َ ‫ث‬‫ذ‬‫د‬َ‫ح‬ ‫ا‬ َ ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ث‬ َ ‫َل‬ َ ‫ث‬ ِ‫ِق‬‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫م‬ ْ ‫ال‬ ُ ‫ة‬َ‫آي‬َ‫ن‬ِ‫م‬ ُ ‫ت‬ ْ ‫اؤ‬ ‫ا‬ َ ‫ِإَوذ‬ َ ‫ف‬ َ ‫ل‬ ْ ‫خ‬ َ ‫أ‬ َ‫د‬ َ ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ َ ‫ان‬ َ ‫خ‬ Artinya : Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat. (HR Bukhari) 8. Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara Terlihat bahwa semua peserta setuju bahwa YODAK dan Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi dan sistem saat ini tidak dapat membantu mencapai tingkat yang diinginkan. Administrasi universitas harus memperhatikan memilih staf
  • 32. 32 akademik yang berkualitas. 9. Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara Dari hasil wawancara untuk indikator Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara, YODAK dan Kementerian Pendidikan ditemukan sangat tidak memadai dalam pendidikan tinggi Republik Turki Siprus Utara. Sehingga pilihannya adalah YODAK dan Kementerian Pendidikan harus distrukturisasi dalam proses manajemen mutu untuk pendidikan tinggi di Republik Turki Siprus Utara atau membentuk Lembaga independen karena kenyataan bahwa sistem saat ini tidak membantu untuk bergerak maju. Oleh karena itu, kondisi pertama untuk independensi organisasi adalah adanya peraturan yang akan berfungsi sebagai dasar organisasi (Stewart, 2004). Juga, memiliki kode hukum dalam konstitusi hukum yang menyatakan bahwa organisasi akan menjadi otoritas independen (Stewart, 2004). Komponen lain yang akan memastikan independen dari organisasi penilaian adalah memiliki sumber daya keuangan (Civelek, 2011). Pernyataan ahli tersebut menjelaskan perlunya kerangka dimensi independensi agar penilaian terhadap mutu manajemen pendidikan tinggi benar-benar bisa memberikan kemajuan terhadap universitas tersebut. Rasulullah SAW juga menyatakan dalam sabdanya bahwa gunakanlah orang yang tepat pada tupoksi yang tepat. ‫ﺣﺪ‬‫ﺛﻨﺎ‬‫ﻣﺤﻤﺪ‬‫ﺑﻦ‬‫ﺳﻨﺎ‬‫ن‬‫ﺣﺪ‬‫ﺛﻨﺎ‬‫ﻗﻠﯿﺢ‬‫ﺑﻦ‬‫ﺳﻠﯿﻤﺎ‬‫ن‬‫ﺣﺪ‬‫ﺛﻨﺎ‬‫ھ‬‫ﻼ‬‫ل‬‫ﺑﻦ‬‫ﻋﻠﻲ‬‫ﻋﻦ‬‫ﻋﻄﺎ‬‫ء‬‫ﻋﻦ‬ ‫ﯾﺴﺎ‬‫ر‬‫ﻋﻦ‬‫ا‬‫ﺑﻰ‬‫ھ‬‫ﺮﯾﺮ‬‫ة‬‫ر‬‫ﺿﻲ‬‫ﷲ‬‫ﻋﻨﮫ‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬‫ر‬‫ﺳﻮ‬‫ل‬‫ﷲ‬‫ﺻﻠﻰ‬‫ﷲ‬‫ﻋﻠﯿﮫ‬‫و‬‫ﺳﻠﻢ‬‫اذا‬ ‫ﺿﯿﻌﺖ‬‫ا‬‫ﻻ‬‫ﻣﺎ‬‫ﻧﺔ‬‫ﻓﺎ‬‫ﻧﺘﻈﺮ‬‫ا‬‫ﻟﺴﺎ‬‫ﻋﺔ‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬‫ﻛﯿﻒ‬‫ا‬‫ﺿﺎ‬‫ﻋﺘﮭﺎ‬‫ﯾﺎ‬‫ر‬‫ﺳﻮ‬‫ل‬‫ﷲ‬‫؟‬‫ﻗﺎ‬‫ل‬‫ا‬ ‫اذا‬‫ﺳﻨﺪ‬ ‫ا‬‫ﻻﻣﺮ‬‫ا‬‫ﻟﻰ‬‫ﻏﯿﺮ‬‫اھ‬‫ﻠﮫ‬‫ﻓﺎﻧﺘﻈﺮ‬‫ا‬‫ﻟﺴﺎ‬‫ﻋﺔ‬ Artinya: Apabila suatu amanah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya. (Abu Hurairah) bertanya: Bagaimana meletakkan amanah itu, ya Rasulullah ? Beliau menjawab : Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang
  • 33. 33 yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya” Hadis ini menarik dicermati karena menghubungkan antara amanah dengan keahlian. Kalimat “Apabila suatu urusan diserahkan kepada seseorang yang bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya” merupakan penjelas untuk kalimat pertama: “Apabila amanah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya.” Hadis ini ternyata memberi peringatan yang berperspektif manajerial karena amanah berarti menyerahkan suatu perkara kepada seseorang yang professional. Di sini letak pentingnya profesionalisme dalam manajemen pendidikan islami. Islam sangat peduli dengan profesionalisme. Karena itu pula, ketika Nabi Muhammad memberikan tugas kepada sahabat-sahabatnya, beliau sangat memerhatikan latar belakang dan kemampuan sahabat tersebut. Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan membuktikan dan menjelaskan bahwa hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting. Penelitian ini menambah literature tentang indikator penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi dari teori Balcolm yang sudah ada, yaitu: (1) Persepsi kualitas dalam pendidikan, (2) Faktor-faktor Kualitas di Pendidikan Tinggi, (3) Faktor Negatif yang Mempengaruhi Kualitas di Pendidikan Tinggi, (4) Tugas Administrasi dalam Kualitas Institusi Pendidikan Tinggi, (5) Status Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi di Republik Turki Siprus Utara, (6) Dimensi dan Tujuan Pendidikan Tinggi dalam Manajemen Mutu, (7) Tugas Administrasi YÖDAK, Kementerian Pendidikan dan Universitas dalam Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara, (8) Proses Penilain Kualitas di Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara, (9) Perlunya Lembaga Penjamin Kualitas Independen terhadap Pendidikan Tinggi Republik Turki Siprus Utara. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penilaian
  • 34. 34 akan manajemen mutu sebuah pendidikan tinggi adalah perioritas utama dan posisi paling menentukan dalam sebuah organisasi. Hal itu karena dengan mutu itulah pendidikan tinggi berkompetisi dan mampu mempertahankan eksistensinya bahkan makin berkembang manakala pelanggan loyal karena kepuasan yang dapat diberikan oleh pendidikan tinggi tersebut melebihi harapan pelanggan. Dari hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa semua rumusan masalah yang dinyatakan dalam pendahuluan jurnal ini sudah terjawab. Kekuatan Penelitian 1. Judul penelitiannya sangat menarik, karena merupakan tema/ topik yang sangat penting diketahui oleh pendidikan tinggi, yaitu mengenai penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi. 2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca 3. Cara penyajian latar belakang masalah dalam bagian pendahuluannya sangat rinci, sehingga pembaca memahami bahwa masalah yang diangkat betul-betul urgen untuk diteliti dengan diberikannya fakta-fakta pendukung. 4. Metode penelitian yang digunakan sudah sangat sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mendapatkan data secara lebih alamiah dan mendalam dengan memilih metode kualitatif 5. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini juga sudah sesuai dengan teori sebagaimana mestinya, yaitu kualitatif hanya purposive sampling. 6. Cara penulis jurnal dalam menyajikan hasil penelitiannya sudah sangat rinci dan tersistematis, sehingga mudah dipahami alurnya. 7. Jumlah referensi dalam daftar pustakanya banyak, serta tahun terbit referensi yang dikutip juga pada umumnya terbaru yaitu sepuluh tahun terakhir dan ini merupakan salah satu ciri jurnal
  • 35. 35 yang baik. Kelemahan Penelitian 1. Teori dan model analisis yang digunakan belum terlihat. Hal itu dibuktikan dari tidak adanya sub bagian “Kajian Pustaka”/ “Kajian Teoritik” dalam jurnal ini. Sehingga mengakibatkan tidak terlihatnya sumber referensi dari kesembilan indikator yang dijadikan sebagai penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi. Sebaiknya penulis menyajikan informasi atas sumber referensi yang digunakan untuk menurunkan kesembilan indikator penilaian model manajemen mutu pendidikan tinggi tersebut, termasuk siapa ahli yang mengemukakan ide tersebut sehingga lebih dapat dipertanggungjawabkan. 2. Penulis kurang detail dalam memaparkan prosedur pengambilan keputusan terhadap tema yang dijawab oleh narasumber. Sementara dalam prosedur sampel penelitian, dijelaskan oleh penulis bahwa jawaban dari narasumber dikelompokkan dalam tema-tema besar. Namun Penulis tidak memberikan beberapa contoh jawaban responden yang tidak bisa masuk ke tema umum jawaban yang dinyatakan dalam tabel hasil penelitian. 3. Adanya beberapa singkatan yang tidak dibuatkan kepanjangannya oleh penulis, seperti YODAK dan YOK (Bahasa Turki). Sehingga kurang bisa dipahami maksud jelasnya karena hanya dalam bentuk singkatan, bukan kepanjangan. 4. Terdapatnya beberapa halaman yang salah tulis judul kolom dalam tabelnya, seperti tabel 6 halaman 113. 5. Tidak adanya sub khusus untuk kesimpulan menjadikan pembaca susah membedakan mana yang pembahasan dan kesimpulan karena diletakkan dalam satu judul sub bahasan.