[Ringkasan]
Lokakarya ini membahas tentang pengolahan dan pelaporan hasil asesmen, prinsip, fungsi, jenis, dan pelaksanaan asesmen. Terdapat agenda kegiatan seperti eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi, demonstrasi, dan diskusi. Asesmen dibahas dari jenis, fungsi, prinsip, langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. Tujuannya agar para kepala sekolah dan guru memahami pelaksanaan ases
4. Agenda Kegiatan
Sesi
MERRDEK
Aktivitas
Pembukaan Penjelasan agenda dan tujuan pendampingan.
Kesepakatan tata tertib selama pendampingan.
Perkenalan.
Mulai dari diri Peserta mengisi lembar reflektif mulai dari diri.
Eksplorasi konsep Penjelasan konsep terkait pelaksanaan dan pelaporan asesmen.
Ruang kolaborasi Peserta berkelompok sesuai jenjang berbagi tentang pencatatan hasil asesmen yang sudah dibuat
dan apresiasi untuk pasangannya.
Refleksi Terbimbing Diskusi klasikal terkait kegiatan asesmen di sesi ruang kolaborasi.
5. Agenda Kegiatan
Sesi
MERRDEK
Aktivitas
Demonstrasi
Kontekstual
Peserta merancang asesmen formatif berdasarkan tujuan pembelajaran yang ditentukan
Elaborasi
Pemahaman
Berbagi pengalaman terkait pelaksanaan asesmen formatif, serta berlatih mengisi rapor dengan
merujuk pada panduan asesmen.
Koneksi Antar Materi Diskusi klasikal dan membuat kesimpulan terkait pembelajaran yang telah diperoleh selama
pendampingan.
Penutup Evaluasi
Penutup
6. Kesepakatan Kelas
• Hadir tepat waktu
• Berpartisipasi aktif dalam diskusi
• Menghargai pendapat peserta lain (semua pendapat dan pertanyaan berharga)
• Penggunaan telepon genggam hanya saat di luar kelas - aktifkan mode diam (silent mode)
• Menjaga kebersihan ruang kelas dan lingkungan sekitar tempat lokakarya
• Mengembalikan perlengkapan yang disediakan ke tempat perlengkapan
8. Bu Indah melakukan penilaian
selama proses pembelajaran
berlangsung dan pada akhir
semester. Untuk itu, Beliau tidak
hanya memberikan tes tertulis, tetapi
juga mengamati sikap dan keaktifan
siswa selama belajar. Hasil penilaian
ini dilaporkan Bu Indah dalam bentuk
angka dan narasi dalam rapor di akhir
semester.
Sebelum menelaah materi pada
sesi ini, marilah kita
mendiskusikan studi kasus
berikut ini…
10. • Bagaimana selama ini melaporkan hasil
belajar siswa?
• Siapa yang memperoleh manfaat dari hasil
asesmen itu? Seperti apa manfaat bagi ybs?
• Bagian mana yang dirasa memberikan
manfaat?
• Apakah laporan asesmen ini masih dapat
ditingkatkan untuk memberikan manfaat?
• Apa yang masih perlu dilakukan agar terjadi
peningkatan?
• Menurut Bapak/Ibu, selama ini proses
asesmen seperti apa yang baik dan
berdampak untuk motivasi belajar siswa?
Selanjutnya mari kita merefleksikan
pengalaman yang kita miliki dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
ini….
13. Jenis dan Fungsi Asesmen
Paradigma Asesmen
Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu
akan memahami tentang…
Prinsip Asesmen
Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen
14. Jenis dan Fungsi Asesmen
Paradigma Asesmen
Prinsip Asesmen
• 5 Prinsip asesmen
• Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran
Pertama-tama mari kita
pelajari tentang…
15. 1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan
informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta
didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan
peningkatan mutu pembelajaran.
5PRINSIP ASESMEN
17. Paradigma Asesmen
Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
• Jenis Asesmen berdasarkan
fungsinya
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Jenis dan Fungsi Asesmen
18. Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:
Assessment as Learning: asesmen sebagai proses
pembelajaran
Assessment for Learning: asesmen untuk proses
pembelajaran
Assessment of learning: asesmen pada akhir proses
pembelajaran
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung
berfokus pada asesmen sumatif (assessment OF
learning) yang dijadikan acuan untuk mengisi
laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen
belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk
perbaikan pembelajaran.
Pada pembelajaran paradigma baru,
pendidik diharapkan
menyelenggarakan lebih banyak
asesmen formatif untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran.
19. Asesmen SEBAGAI
Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning)
Asesmen UNTUK
Proses Pembelajaran
(Assessment FOR Learning)
Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran
(Assessment OF Learning)
• Asesmen untuk refleksi
proses pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
formatif
• Asesmen untuk perbaikan
proses pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
formatif
• Asesmen untuk evaluasi
pada akhir proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
sumatif
Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as
learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar
menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh
assessment as learning.
Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan
dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman
asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus
dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.
20. Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen
• Pemahaman yang perlu dimiliki
pendidik untuk melaksanakan
asesmen dengan efektif
Paradigma Asesmen
21. 1 Penerapan pola berpikir bertumbuh
(growth mindset)
kesalahan akan menstimulasi
perkembangan otak peserta didik
jika diterima, dikomunikasikan dan
dicarikan solusi
Kesalahan dalam belajar itu
wajar.
Tetapi tentang pemahaman,
penalaran, penerapan, serta
kemampuan menilai dan berkarya
secara mendalam.
Belajar bukan tentang
kecepatan,
Pengondisian lingkungan belajar
(fisik dan psikis) di sekolah dan
rumah akan mempengaruhi
pencapaian hasil belajar
Lingkungan belajar
akan sangat mempengaruhi
performa peserta didik.
Ekspektasi pendidik yang positif
membiasakan peserta didik untuk
melakukan asesmen diri, asesmen
antarteman, refleksi diri, dan
pemberian umpan balik
antarteman.
Berlatih melakukan asesmen
Paradigma Asesmen Mereka memiliki peta jalan belajar
yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-
temannya.
Setiap peserta didik unik,
Pemberian umpan balik yang tepat
akan berpengaruh pada motivasi
belajar peserta didik.
Apresiasi /Umpan Balik
22. Ladder of Feedback
Klarifikasi
Penilaian
Perhatian
Saran
Apresiasi
• Apa yang kamu
maksud dengan …
• Bisa tolong jelaskan
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa
terjadi?
• Bagian ini efektif
karena …
• Ini menarik karena …
• Ini ide yang bagus
untuk …
• Saya membayangkan
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika
…
• Saya belum paham
bagaimana …
• Bagaimana kamu
bisa…
• Pernahkah kamu
berpikir tentang …
• Bagaimana kalau
menambahkan …
• Bisakah kamu
menghapus bagian
…
• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
pekerjaan …ini bisa
saya gunakan juga
• Saya belajar … dari
jawabanmu
Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/
Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang
23. Paradigma Asesmen
Terpadu
Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran
mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan capaian
pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah
tersebut.
02
Keleluasaan dalam Menentukan
Waktu Asesmen
Asesmen diagnostic
• Awal pembelajaran
• Awal lingkup materi
Asesmen formatif
• Selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)
• Pada akhir fase
• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil
belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester,
berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu
semester.
03
24. Paradigma Asesmen
Keleluasaan dalam
Menentukan Jenis Asesmen
Pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan
menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan:
karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan
kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan
tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung
yang tersedia.
04
Keleluasaan dalam Menggunakan
Teknik dan Instrumen Asesmen
Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan
Teknik (cth: observasi, performa, tes tertulis/lisan) dan
instrumen penilaian (cth: rubrik, eksemplar, ceklist, catatan
anekdotal, grafik perkembangan peserta didik).
05
25. Paradigma Asesmen
6. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik
untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian
pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
8. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Kenaikan Kelas
Pendidik dan satuan pendidikan diberikan
keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
kelas, dengan mempertimbangkan:
• Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
• Portofolio peserta didik
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
• Tingkat kehadiran
7. Keleluasaan dalam Mengolah
Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif.
Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil
asesmen yang berupa angka (kuantitatif)
serta data hasil asesmen yang berupa narasi
(kualitatif).
26. Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen
• Alur pelaksanaan asesmen
○ PAUD
○ DASMEN
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
27. Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi
yang diinginkan.
2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk
mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.
3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan
dengan menyusun modul ajar.
4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
5. Mengolah Hasil Asesmen
28. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya
menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur,
mengobservasi, dan lain-lain.
1
Contoh
29. 2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.
Contoh
32. 4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Sumatif
• Sumatif dilakukan pada akhir lingkup
materi untuk mengukur kompetensi
yang dikehendaki dalam tujuan
pembelajaran dan pada akhir semester
• Pendidik dapat menggunakan berbagai
teknik seperti portofolio, performa
(kinerja, produk, proyek, portofolio),
maupun tes.
• Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti
dengan memberikan umpan balik atau
melakukan intervensi kepada peserta
didik maupun proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
Asesmen Formatif
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran,
yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan
berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan
proses pembelajaran.
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti
observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio),
maupun tes.
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung
dengan memberikan umpan balik atau melakukan
intervensi.
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen
seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk
mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
33. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid
di depan publik dan mengemukakan pendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi,
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan
simpatis.
Drama
• Mengembangkan kemampuan seni peran dan
berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
murid.
Produk
• Membuat model miniatur 3
dimensi (diorama), produk digital,
produk seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas
• Menanamkan pengertian
mengenai sebuah peristiwa
Presentasi
• Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi
• Mendorong murid untuk
memahami topik presentasi
dengan mendalam
Tes Lisan
• Kuis tanya jawab secara
lisan
• Mengonfirmasi pemahaman
murid
• Menerapkan umpan balik
34. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat
memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat
sisi lain proses pembelajaran murid
Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk
mengorganisasi dan mengekspresikan
ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
formal sehingga memberikan murid kebebasan
berpikir kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan
perkembangan mereka secara
berkesinambungan.
Esai
• Mengasah keterampilan menulis
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen,
menyajikan bukti, mencari sumber
terpercaya untuk mendukung
argumen, dan menggunakan
referensi dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis
dan daya analisis murid.
Poster
• Mendorong kemampuan
murid untuk mengeksplorasi
topik dan
mengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan
cara semenarik mungkin
Tes Tertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik
35. Terdapat tiga alternatif pengolahan hasil asesmen yang dapat dijadikan inspirasi
satuan pendidikan, antara lain:
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
• Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir.
• Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Mengolah Hasil Asesmen
36. Keunggulan:
• Asesmen didasarkan pada data
yang lengkap dari formatif dan
sumatif sehingga pendidik memiliki
informasi yang lebih banyak untuk
menentukan nilai akhir.
• Data berupa angka lebih mudah
untuk diolah.
Kelemahan:
• Upaya yang dilakukan pendidik lebih
banyak.
• Waktu yang diperlukan untuk
mengumpulkan dan mengolah data lebih
lama.
• Penilaian berupa angka, belum
mencerminkan kompetensi secara utuh.
Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
Hal yang Harus Ditinggalkan:
• Asesmen formatif hanya dengan mengambil nilai berupa angka.
• Hanya menggunakan teknik tes tertulis atau lisan dan mengabaikan teknik penilaian lain, misalnya observasi,
produk, praktik, projek, dan portofolio.
• Berfokus pada nilai tanpa memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk perbaikan proses pembelajaran.
• Pendidik menghabiskan waktu untuk menangani administrasi dan pengolahan penilaian sehingga kehilangan
fokus untuk melaksanakan pembelajaran bermakna.
38. Keunggulan:
• Waktu yang diperlukan untuk
mengumpulkan dan mengolah nilai
lebih singkat.
• Informasi kemajuan belajar peserta
didik lebih bervariasi karena
menggabungkan data kuantitatif dan
kualitatif.
Kelemahan:
• Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara
kuantitatif.
• Upaya pendidik bertambah karena harus
mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
• Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
terdokumentasikan dengan baik.
Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.
Hal yang Harus Ditinggalkan:
• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan tujuan
pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.
• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena tidak
menjadi komponen penyusun nilai rapor.
41. Keunggulan:
• Waktu yang diperlukan untuk
mengumpulkan dan mengolah nilai
lebih singkat.
• Informasi kemajuan belajar peserta
didik lebih bervariasi karena
menggabungkan data kuantitatif dan
kualitatif.
Kelemahan:
• Berpotensi terjadi kesalahan dalam
menentukan tujuan pembelajaran yang akan
dinilai secara kuantitatif.
• Upaya pendidik bertambah karena harus
mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.
• Kesulitan menentukan deskripsi, jika data
asesmen formatif kurang lengkap dan tidak
terdokumentasikan dengan baik.
Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan
nilai rapor.
Hal yang Harus Ditinggalkan:
• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.
• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena tidak
menjadi komponen penyusun nilai rapor.
43. Lanjutan Alternatif 3
Catatan:
• Sajian berikut
merupakan contoh
rekapan formatif yang
berupa data kuantitatif
(narasi) berdasarkan
lembar observasi,
catatan anekdotal, dsb.
• Hasil asesmen formatif
akan digunakan
sebagai pertimbangan
deskripsi Capaian
Kompetensi dalam
rapor.
47. • Pelaporan asesmen dan
umpan balik
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen
48. Pelaporan Hasil Belajar
• Pelaporan hasil adalah bagaimana sekolah
mengkomunikasikan apa yang peserta didik ketahui, pahami,
dan bisa lakukan.
• Pelaporan menggambarkan perkembangan dari proses
pembelajaran peserta didik, mengidentifikasi area yang perlu
dikembangkan, dan berkontribusi pada efektivitas
pembelajaran.
49. Bentuk Pelaporan Hasil Belajar yang Efektif
Melibatkan orang-tua peserta didik, peserta didik dan pendidik
sebagai partner.
Merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah.
Menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan.
Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
50. Perbedaan pelaporan belajar dan pelaporan
hasil belajar
• Dalam bentuk pelaporan belajar, peserta didik lebih banyak
berperan dalam aktivitasnya.
• Pelaporan hasil belajar (rapor), dibuat oleh pendidik sebagai
analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan langsung
dilaporkan ke orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar
biasanya diberikan di akhir semester dan akhir tahun ajaran.
51. Bentuk Pelaporan selain Rapor
Contoh bentuk Pelaporan selain rapor
Portofolio
• Sebagai dokumentasi dari
hasil karya peserta didik.
• Isi portofolio adalah hasil
karya peserta didik yang
dipilih oleh peserta didik,
berdasarkan hasil diskusi
dengan pendidik.
• Portfolio bisa berupa foto,
video, infografis, poster atau
karya apapun yang bukan
berupa lembar soal -
jawaban. Portofolio peserta
didik SMK bisa berupa benda
kerja/produk hasil praktik.
Diskusi / Konferensi
• Berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua.
• Sekolah perlu menentukan fungsi
dari suatu diskusi untuk dapat
mengembangkan struktur, dan
kegiatannya melibatkan menentukan
target belajar.
• Diskusi atau konferensi bisa dalam
struktur formal maupun informal.
Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses
belajar peserta didik dan juga
sebagai asesmen sumatif.
• Pameran karya berisi proses
dari pembelajaran hingga
produk dari sebuah proyek
belajar.
• Pameran karya bisa
mengundang orang tua
peserta didik, komunitas
sekolah maupun
mengundang peserta didik
dan pendidik dari sekolah
lain untuk saling belajar dan
mendapatkan umpan balik
dari audiens yang lebih luas
selain pendidik kelas.
52. Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih
singkat.
• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah.
Yang sebaiknya dihindari:
• Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran.
• Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
• Penggunaan kata atau kalimat negatif.
• Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.
55. Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
Melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul ajar.
• Pada kegiatan ini pendidik perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan asesmen yang telah
dilakukan pada masing-masing modul ajar, cermati bagian manakah yang telah tercapai dan belum.
Hasil asesmen formatif dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan refleksi.
Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.
Menindaklanjuti dengan memodifikasi modul ajar selanjutnya.
• Modifikasi modul ajar tentunya dilakukan setelah kegiatan evaluasi pembelajaran dan asesmen,
pendidik dapat bekerja sama dengan teman sejawat untuk melakukan pengembangan berdasarkan
kebutuhannya.
57. Mekanisme Diskusi:
• Di dalam kelompok, silahkan Bapak/Ibu berbagi pengalaman dalam
mencatat hasil asesmen formatif
• Bagaimana pengalaman melakukan pencatatan hasil asesmen
secara keseluruhan?
• Apa yang sudah bekerja?
• Apa yang menjadi kendala?
• Setelah berdiskusi, silahkan Bapak/Ibu mencari pasangan dari jenjang
atau unsur yang berbeda dan saling memberi input
• Hal apa yang sudah baik dari pencatatan hasil asesmen pasangan
diskusi Anda?
• Masukan membangun apa yang dapat diberikan?
Drive………….
Diskusikan dengan
teman sejawat
Bapak/Ibu terkait
pengalaman dalam
pencatatan asesmen.
59. 1.Apa hal baru yang telah saya dapatkan mengenai manfaat
asesmen?
2.Apa pemikiran baru yang saya dapatkan dalam sesi sebelumnya?
3.Apa hal yang sudah tepat saya lakukan selama ini terkait
pengolahan hasil asesmen?
4.Apa yang akan saya lakukan dengan pemikiran baru yang saya
dapatkan? Jelaskan rencana, tantangan, dan peluangnya
63. KONEKSI ANTAR MATERI
1. Apa yang kita lakukan pertama kali?
2. Apa yang kita lakukan berikutnya?
3. Mengapa penting bagi guru untuk memahami prinsip asesmen,
alur pelaksanaan, dan pelaporan asesmen formatif dan sumatif di
kurikulum Merdeka?
4. Apa saja manfaat yang diperoleh dari asesmen?
64. • Merefleksikan pembelajaran yang
didapatkan setelah merancang
mengolah dan melaporkan
asesmen formatif dan sumatif
Pada akhir sesi ini, peserta
mampu…