Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan bentuk asesmen formatif dan sumatif yang dilakukan di SMK, termasuk penjelasan mengenai jenis, tujuan, dan contoh bentuk asesmen tertulis dan tidak tertulis, serta pentingnya memberikan umpan balik yang efektif bagi proses pembelajaran siswa.
4. Jenis Asesmen
Asesmen
As (sebagai)
Asesmensebagai
refleksi proses
pembelajaran
For (untuk)
Asesmen untuk
perbaikan proses
pembelajaran
Of (terhadap)
Asesmen sebagai
evaluasi pada akhir
proses
pembelajaran
Learning (pembelajaran)
Asesmen
Sumatif
Asesmen
Formatif
5. Konsep Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Sumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pembelajaran.
• Asesmen sumatif seringkali memiliki taruhan
tinggi karena berpengaruh terhadap nilai
akhir murid sehingga sering diprioritaskan
murid daripada asesmen formatif.
• Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
(sumatif) dapat digunakan untuk mengukur
perkembangan murid untuk memandu guru
dan sekolah merancang aktivitas mereka
untuk projek berikutnya.
Asesmen Formatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan
akademik selama pembelajaran.
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
memberikan umpan balik yang berkala, dan berkelanjutan.
• Bagi murid, asesmen formatif berfungsi membantu murid
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
dikembangkan.
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga
dukungan yang memadai dapat diberikan.
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri
sendiri.
6. Asesmen Sumatif
Untuk Guru
• Mengukur apakah murid sudah
memenuhi capaian pembelajaran
dan sejauh mana sudah mencapai
akhir unit pembelajaran
• Meningkatkan pengajaran dan
pembelajaran selanjutnya
UntukMurid
• Memahami performa di akhir unit
pembelajaran
• Memahami apakah mereka sudah
memenuhi capaian pembelajaran
dan sejauh mana sudah mencapai
akhir unit pembelajaran
Asesmen Formatif
UntukGuru
• Mengawasipembelajaran
murid
• Memastikan perkembangan
murid
• Mengecek pemahaman murid
UntukMurid
• Mengevaluasi pembelajaran
sendiri
• Membangun pengetahuan
• Mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan
• Meningkatkan kemampuan
Kedua Asesmen
• Merupakan cara untuk
menilai pembelajaran
murid
• Merupakan
kesempatan untuk
menerima dan
memberikan umpan
balik
• Merupakan cara untuk
mengevaluasi
keefektifan pengajaran
dan pembelajaran
7. Kondisi saat ini Harapan dengan
kurikulum baru
Assessment
of Learning
Assessment
for Learning
Assessment
as Learning
Assessment
of Learning Assessment
for Learning
Assessment
as Learning
Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru
Mengutamakan assessment as learning dan
assessment for learning
Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
8. Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of learning.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Penting!
Pada kurikulum ini guru diharapkan
memberikan proporsi lebih banyak pada
pelaksanaan asesmen formatif daripada
menitikberatkan orientasi pada asesmen
sumatif.
Harapannya, ini akan mendukung proses
penanaman kesadaran bahwa proses
lebih penting daripada sebatas hasil akhir.
9. Penekanan pada Asesmen Formatif
Membangun Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif
• Jumlah asesmen formatif sebaiknya lebih banyak
dari jumlah asesmen sumatif
• Jelaskan tujuan asesmen formatif adalah untuk
perbaikan dan pengembangan diri. Asesmen
formatif dapat membantu mereka mendapatkan nilai
yang lebih baik dalam asesmen sumatif di akhir, juga
untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.
• Bangun keterkaitan antara asesmen sumatif dan
formatif. Dengan merancang asesmen formatif yang
berkontribusi pada tugas sumatif dapat menurunkan
beban kerja murid dan memperjelas relevansi tugas
formatif.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of learning.
10. Penekanan pada Asesmen Formatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?
Mengubah paradigma belajar yang
menitikberatkan pada nilai menjadi
belajar yang menitikberatkan pada
proses.
Jika ketergantungan pada asesmen sumatif masih
terjadi dengan umpan balik yang sedikit, maka
dapat menghambat proses murid untuk
“mengalami pengetahuan”.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of learning.
11. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di
depan publik dan mengemukakan pendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi,
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang
mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat
tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan seni peran dan
berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
murid.
• Membuat model miniatur 3 dimensi
(diorama), produk digital, produk
seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas
• Menanamkan pengertian mengenai
sebuah peristiwa
Produk Presentasi
• Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi
• Mendorong murid untuk
memahami topik presentasi
dengan mendalam
Tes Lisan
• Kuis tanya jawab secara lisan
• Mengonfirmasi pemahaman
murid
• Menerapkan umpan balik
12. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi
pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan
bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi
lain proses pembelajaran murid
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi
dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka dalam
bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal
sehingga memberikan murid kebebasan berpikir
kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan
perkembangan mereka secara berkesinambungan.
Esai
• Mengasah keterampilan menulis
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan
bukti, mencari sumber terpercaya
untuk mendukung argumen, dan
menggunakan referensi dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis
dan daya analisis murid.
Poster
• Mendorong kemampuan
murid untuk mengeksplorasi
topik dan mengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan
cara semenarik mungkin
Tes Tertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik
13. Umpan Balik
Mengapa umpan balik penting?
Umpan balik merupakan kumpulan
informasi mengenai bagaimana
seseorang melakukan suatu kegiatan.
Umpan balik biasanya berisi hal baik
yang sudah dilakukan, hal yang butuh
perbaikan dan hal yang bisa
dikembangkan untuk aktivitas
selanjutnya
Bagi guru
• Memberi informasi perkembangan murid untuk
memodifikasi pengajaran dan pembelajaran di
masa depan.
Bagi Murid
• Membantu murid untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan mereka sehingga murid dapat
mengatur dan merasa berperan dalam proses
pembelajaran mereka.
• Memberikan umpan balik kepada sesama teman
juga memberikan kesempatan bagi murid untuk
belajar dari satu sama lain.
14. 10 Prinsip
Pemberian Umpan
Balik yang Efektif
Prinsip ini diterjemahkan dan diadopsi dari
Model Pemberian Umpan Balik yang dua arah
(dialogical) dari Nicol, D. (2010) From
monologue to dialogue: improving written
feedback processes in mass higher education.
Assessment & Evaluation in Higher Education,
35(5), 501-517
15. Umpan Balik
Membuat umpan balik yang efektif
• Harus terdiri dari
feed up (mengklarifikasi tujuan dengan murid),
feedback (tanggapan atas pekerjaan murid dan kemajuan mereka)
feed forward (saran bagi murid untuk dipakai di masa depan menggunakan data dari feedback).
• Membutuhkan tujuan dan sasaran yang jelas dan dapat dimengerti oleh murid dan guru.
• Memungkinkan murid untuk mengidentifikasi:
apa yang mereka ketahui,
apa yang mereka pahami,
di mana mereka membuat kesalahan,
di mana mereka memiliki kesalahpahaman
kapan mereka terlibat / tidak terlibat dalam pembelajaran.
16. Umpan Balik
Membuat umpan balik yang efektif
Umpan Balik Guru (Teacher Feedback)
Pertanyaan panduan untuk guru:
• Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Dokumen apa yang bisa dipakai guru untuk menjadi
acuan penulisan umpan balik yang efektif dan objektif?
• Apakah ada format umpan balik yang sederhana dan
mudah dipahami oleh murid?
• Seberapa sering umpan balik harus diberikan?
• Seberapa panjang dan detail penulisan umpan balik
yang efektif (apabila diberikan tertulis)?
• Bagaimana agar murid tertarik untuk membaca umpan
balik dan mendapatkan manfaat yang maksimal?
Umpan Balik Teman (Peer Feedback)
Pertanyaan panduan untuk murid:
• Apa saja komponen penting yang perlu ada?
• Apa yang bisa kamu pakai untuk membantu kamu
memberikan umpan balik yang efektif dan objektif
bagi temanmu?
• Apa hal baik yang sudah dilakukan oleh temanmu?
• Apa hal yang bisa diperbaiki/ dikembangkan lagi
oleh temanmu?
• Apa yang bisa dilakukan oleh temanmu agar
karyanya bisa lebih baik lagi di kemudian hari?
• Informasi apa yang kamu rasa akan bermanfaat
untuk membantu pengembangan diri temanmu?
17. Ladder of Feedback
Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang
Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/
Klarifikasi
• Apa yang kamu
maksud dengan …
• Bisa tolong jelaskan
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa
terjadi?
Penilaian
• Bagian ini efektif
karena …
• Ini menarik karena
…
• Ini ide yang bagus
untuk …
Perhatian
• Saya
membayangkan
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika
…
• Saya belum paham
bagaimana …
• Bagaimana kamu
bisa…
Saran
• Pernahkah kamu
berpikirtentang …
• Bagaimana kalau
menambahkan …
• Bisakah kamu
menghapus bagian
…
Apresiasi
• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
pekerjaan …ini bisa
saya gunakan juga
• Saya belajar … dari
jawabanmu
19. ASESMEN (KEKHASAN SMK)
•Penilaian model Kewirausahaan (KWU) adalah mengukur capaian pembelajaran siswa dalam
kegiatan wirausaha/projek, dimana tujuannya mendapatkan keuntungan. Dalam penilaian KWU
ini, selain produk atau jasa harus sesuai, juga ketercapaian omzet.
•Penilaian model Teaching Factory (TEFA) adalah penilaian terhadap capaian pembelajaran
siswa sesuai dengan kriteria/standar industri. Dalam penilaian TEFAini, selain produk harus
sesuai dengan standar industri, juga memiliki nilai ekonomis/layak jual.
• Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu penugasan yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Penugasan tersebut meliputi:perencanaan, pengumpulan data, analisis
data, penyajian data, hingga pelaporan. Periode waktu untuk menyelesaikannya tergantung
kompleksitas tugas, misalnya dalam satu minggu, dua minggu, satu bulan, atau satu semester.
KWU
TEFA
PJBL
20. ASESMEN (KEKHASAN SMK)
•Ujian Unit Kompetensi (UUK) adalah penilaian terhadap pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi
yang dapat membentuk 1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi, dilaksanakan setiap tahun oleh satuan
pendidikan terakreditasi. Unit Kompetensi terdiri atas 1 (satu) atau beberapa Kompetensi (Capaian
Kompetensi) untuk mencapai kemampuan melaksanakan satu bidang pekerjaan spesifik.
•Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) adalah penilaian terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau
3 (tiga) pada KKNI yang dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1/LSP-
2/LSP-3) atau satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI dengan memperhatikan paspor
keterampilan (Skills Passport).
•Penilaian Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah penilaian/pengukuran terhadap capaian pembelajaran
siswa selama melaksanakan pembelajaran di dunia kerja, baik subtansi kompetensi maupun budaya
kerja. Penilaian dilakukan oleh pembimbing/instruktur dari dunia kerja.
•Hasil penilaian disampaikan pada rapor dengan mencantumkan keterangan industri tentang kinerja siswa
secara keseluruhan berdasarkan jurnal PKL atau sertifikat atau surat keterangan PKL dari industri
UUK
UKK
PKL
21. PENILAIAN KEWIRAUSAHAAN
Aspek Yg Dinilai Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Produk/Jasa
Pemasaran/Marketing
Omzet
Observasi
Portofolio
Lembar Observasi
Lembar Kerja
Sikap/Caracter
(Attitude)
(Kreatif , Inovatif, Ketelitian, Disiplin,
Tanggung jawab, Berani mengambil
resiko, dll)
Rating Scale
Self Assessment
Observasi
Lembar Psikometri
Lembar Observasi
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teori Tes tertulis, Wawancara
Presentasi
Lembar soal
Produk Spesifikasi persyaratan Produk Observasi Lembar Observasi
Omzet Bukti Transaksi dan Laporan
keuangan
Studi Dokumen
Observasi
Lembar Informasi
22. PENILAIAN PROJEK
Aspek Yang
Dinilai
Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan
menghasilkan produk/jasa.
Observasi Lembar observasi
Sikap
(Attitude)
Budaya Kerja
(Kreatif , Inovatif, Ketelitian, Disiplin
Tanggung jawab, dll)
Rating Scale
Observasi
Lembar
Observasi
Pengetahuan
(Knowledge)
Dimensi Kompetensi mencakup
∙ Task Skill
∙ Task Mangemant Skill
∙ Continggency Manage ment Skill
∙ Job Roll Enviroment Managemant Skill
∙ Transfer Skill
Tes tertulis
Wawancara
Presentasi
Lembar soal
Lembar Soal
Produk Spesifikasi persyaratan Produk Observasi Lembar Observasi
23. PENILAIAN TEFA
Aspek Yang Dinilai Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Proses
Ketrampilan dalam
melaksanakan pekerjaan
menghasilkan produk/jasa.
Observasi
Portofolio
Lembar Observasi
Lembar Kerja
Sikap/Caracter
(Attitude)
(Kreatif , Inovatif, Ketelitian, Disiplin,
Tanggung jawab, dll)
Rating Scale
Observasi
Lembar Psikometri
Lembar Observasi
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teoritis Tes tertulis
Wawancara
Presentasi
Lembar soal
Produk Spesifikasi persyaratan Produk Observasi Lembar Observasi
24. PENILAIAN PKL
Aspek Yang
Dinilai
Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Keterampilan Praktis (IDUKA) Observasi
Portofolio
Lembar Observasi
Lembar Kerja
Sikap
(Attitude)
Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale
Observasi
Dokumen
Lembar Psikometri
Lembar Observasi
Buku Jurnal
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teoritis
Pengetahuan Praktis
Tertulis, Wawancara
Presentasi
Lembar soal
Produk Spesifikasi persyaratan Produk (barang
atau Jasa)
Observasi Lembar Observasi
25. PENILAIAN UKK
Aspek Yang Dinilai Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Kompetensi satu atau beberapa unit
kompetensi yang dapat membentuk
1 (satu) Skema Sertifikasi Profesi
Observasi
Praktik
Lembar Observasi
Lembar Kerja
Sikap
(Attitude)
Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale
Observasi
Lembar Psikometri
Lembar Observasi
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teoritis Paper & Pencil Test
Wawancara
Presentation
Lembar soal
26. PENILAIAN UKK
Aspek Yang
Dinilai
Objek Yang Dinilai Teknik Penilaian Instrumen
Keterampilan
(Skills)
Kompetensi kualifikasi jenjang 2
(dua) atau 3 (tiga) pada KKNI
Observasi
Praktik
Lembar observasi
Lembar Kerja
Sikap
(Attitude)
Sikap dan Budaya Kerja Rating Scale
Observasi
Lembar Psikometri
Lembar Observasi
Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan Teoritis Tertulis, Wawancara
Presentasi
Lembar soal