2. What is GCG ?
Good Corporate Governance (GCG)
• Diterjemahkan sebagai:
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
• Bertujuan untuk:
Menciptakan nilai tambah bagi seluruh
stakeholders (pemegang kepentingan).
Mengatur hubungan dan mencegah kesalahan
signifikan dalam strategi korporasi, serta
memastikan kesalahan yang terjadi dapat
diperbaiki segera.
3. GCG : Definition
• SISTEM :
Mengatur bagaimana korporasi diarahkan dan
dikendalikan untuk meningkatkan kemakmuran bisnis
secara accountable untuk mewujudkan nilai pemegang
saham dalam jangka panjang dengan tidak mengabaikan
kepentingan stakeholder lainnya.
• STRUKTUR :
Memberikan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan
tanggungjawab antara pihak-pihak yang berkepentingan
atas korporasi, mencakup proses kontrol internal dan
eksternal yang efektif serta menciptakan keseimbangan
internal (antar organ perusahaan) dan keseimbangan
eksternal (antar stakeholders).
GCGmerupakan kaidah, norma ataupun pedoman korporasi
yang digunakan dalam pengelolaan perusahaan secara sehat.
4. Corporate Governance Reform is
A Worldwide Phenomenon
• Penerapan GCG di Dunia didukung
oleh Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD) dengan penerbitan prinsip-
prinsip GCG yang bertujuan untuk membantu
negara-negara, untuk menerapkan GCG di
negaranya terutama untuk dapat menyediakan
pedoman dan saran-saran bagi bursa saham,
investor, perusahaan, dan pihak-pihak lain yang
memiliki peranan dalam proses pengembangan
GCG.
5. … Worldwide Phenomenon …
• Kejatuhan perusahaan raksasa multinasional
pada awal tahun 2000an menyadarkan
masyarakat bisnis dan pemerintah bahwa
corporate governance di negara mereka perlu di
reformasi.
• Dua negara yang paling serius menangani imbas
skandal perusahaan-perusahaan publik di dunia
itu adalah Inggris dan Amerika Serikat. Hal itu
disebabkan karena pasar modal di kedua negara
itu merupakan motor perkembangan ekonomi
mereka.
6. • Di dalam salah satu review atas berbagai kegagalan proses pembangunan
di sebagian besar Negara Afrika, dinyatakan salah satu penyebab utama
ketidakberhasilan pembangunan disebabkan crisis of governance. Bila
ditelisik lebih jauh, ada cukup banyak fakta yang menegaskan, sentralisasi
kekuasaan menjadi salah satu penyebab utama terjadinya krisis
pemerintahan di berbagai negara.
• Selain itu, ada 3 [tiga] hal lain yang juga menjadi faktor penyebab krisis
pemerintahan, yaitu:
Pertama; rendahnya kompetensi pejabat politik dan publik di
berbagai lingkungan birokrasi pemerintahan sehingga
birokrasimenjadi tidak efektif dan efisien;
Kedua; di sub-ordinasikannya : institusi hukum, lembaga pelayanan
publik dan birokrasi didominasi oleh kepentingan elit kekuasaan dan
pejabat pemerintahan di berbagai tingakatan sehingga tidak ada
kepastian hukum, biaya pelayanan menjadi tinggi dan bersifat
diskriminatif;
Ketiga; praktik-praktik korupsi berjalan secara sistemik dan
terstruktur, sehingga hampir tidak ada mekanisme akuntabilitas
publik.
7. • Good Corporate Governance menjadi penting untuk Asia dalam
beberapa tahun terakhir dengan sebagian besar pasar telah
memperkenalkan peraturan yang komprehensif.
• Regulator perusahaan dan investor memiliki peran penting
dalam Good Corporate Governance. Meskipun masih ada
beberapa kekurangan dalam kerangka peraturan di banyak
negara di kawasan Asia ini yang berfungsi untuk melumpuhkan
manfaat apa yang telah dicapai. Walau demikian, ada
perusahaan yang sadar melebihi standar tata kelola, juga ada
bebrapa perusahaan di Asia yang pendekatan terhadap masalah
pemerintahan masih sedikit.
• Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara praktik Good
Corporate Governance yang baik dan keuntungan finansial.
Good Governance in ASIAN Countries
8. Good Governance in ASIAN Countries …
• Penerapan GCG di Indonesia bisa dibilang telah mengalami
perbaikan dari tahun ke tahun.
• Mengutip data Asean CG Score Card, penerapan CG di
Indonesia pada 2013 mendapat skor 54,55 atau lebih baik
dibandingkan tahun sebelumnya dengan skor 43,25.
• Kendati demikian, dibandingkan dengan lima negara Asean
lainnya, pelaksanaan GCG di Indonesia pada tahun lalu
masih kalah dari Malaysia (skor 71,69), Filipina (57,99),
Singapura (71,68), dan Thailand (75,39). Indonesia hanya
unggul dari Vietnam yang mendapat skor 33,87.