2. Keys to Character
• Fairness
• Responsibility
• Citizenship
• Trustworthiness
• Caring
• Respectfulness
3. Trust is the core of all meaningful
relationships. Without trust there can be
no giving, no bonding, no risk taking
(Terry Mizrahi)
President, National Association of Social Workers
Jurnal “TRUST”…. http://www.ken-trust.blogspot.com/
4. be Strong Character
Paying attention to these factors builds strong
character:
• self-concept (konsep diri), and
• self-esteem (harga diri).
5. Self-Concept (Konsep Diri)
• Also known as self-image
• The mental picture you have of who you are, and
the way you think others see you
• Shaped and influenced by comments about you
from family, friends, other people in your life, and
even yourself.
• Positive comments are more likely to lead to a
positive self-concept, while negative comments
are more likely to lead to a negative self-concept
• Juga dikenal sebagai citra diri.
• Gambaran mental yang Anda miliki tentang siapa
diri Anda, dan cara Anda berpikir yang terlihat
oleh orang lain.
• Dibentuk dan dipengaruhi oleh komentar tentang
Anda dari keluarga, teman, orang lain dalam
hidup Anda, dan bahkan diri Anda sendiri.
Komentar positif lebih cenderung mengarah
pada konsep diri yang positif, sedangkan
komentar negatif lebih cenderung mengarah
pada konsep diri yang negatif
6. Self-Esteem (Harga Diri)
• The confidence you feel about yourself
• A positive self-concept is related to high self-
esteem
• High self-esteem means feeling good about
yourself, believing you can be successful, and
having the confidence to try new things
• Rasa percayaan diri yang Anda rasakan tentang
diri Anda sendiri.
• Konsep diri yang positif terkait dengan harga diri
yang tinggi.
• Harga diri yang tinggi berarti merasa senang
dengan diri sendiri, percaya bahwa Anda bisa
sukses, dan memiliki rasa percaya diri untuk
mencoba hal-hal baru.
7. When do you feel most
confident about yourself?
8. Avoid Comparisons
• Comparing yourself to others does not help
you succeed in your life.
• Each of you has unique strengths, special
qualities, and things you do well!
• Concentrate on doing your best without
comparing yourself to friends, siblings, or
peers.
• Hindari membanding-bandingkan diri kita dengan
orang lain.
• Membandingkan diri Anda dengan orang lain tidak
membantu Anda berhasil dalam hidup Anda.
• Masing-masing kita memiliki kekuatan unik,
kualitas tertentu, dan hal-hal baik yang
dilakukan!.
• Berkonsentrasi la untuk melakukan yang terbaik
tanpa membandingkan diri Anda dengan teman,
saudara, atau teman sebaya.
9. Building Confidence
and Boosting Self-Esteem
1. Maintain a positive and realistic outlook
2. Talk positively to yourself – “I can do this”
3. Focus on your strengths – concentrate on what
you do well
4. Seek support – spend time with positive and
supportive people
5. Address weaknesses – life is about making
mistakes and learning from them
1. Pertahankan pandangan positif dan realistis
2. Bicaralah secara positif kepada diri sendiri -
"Saya pasti bisa"
3. Fokus pada kekuatan Anda - berkonsentrasi
pada apa yang terbaik yang Anda lakukan.
4. Cari dukungan - habiskan waktu dengan
orang-orang yang positif dan suportif.
5. Atasi kelemahan Anda:
Hidup adalah tantangan, kesalahan adalah
pembelajaran.
10. Learning Activity
• Part 1: Create a timeline displaying past achievements
that have helped you to build confidence and boost
your self-esteem.
New job?
Made the team?
Helped a friend in need?
Honor roll?
Made a good decision?
• Part 2: Write a short autobiography that describes at
least 3 of the events on your timeline.
Guiding Question:
How did each of those events give you a sense of pride and help
to build Your confidence?
• Part 1: Tuliskan sesuatu yang menampilkan pencapaian
masa lalu yang telah membantu Anda membangun
kepercayaan diri dan meningkatkan harga diri Anda,
tentang:
Pekerjaan Baru?
Membuat tim?
Membantu teman yang membutuhkan?
Membuat keputusan yang baik?.
• Part 2: Tulis otobiografi singkat yang menjelaskan
setidaknya 3 peristiwa dalam kehidupan Anda, yang
masing-masing peristiwa itu memberi Anda rasa bangga
dan membantu membangun kepercayaan diri Anda!
11. Percaya Diri (CONFIDENCE)
• Confidence pada umumnya digambarkan
sebagai keadaan yang memastikan bahwa tindakan
yang dipilih adalah yang terbaik atau paling efektif.
• Self-confidence is having confidence in
oneself.
“Apa pun yang kita harapkan dengan
keyakinan akan menjadi ramalan yang
akan terwujud dengan sendirinya.”
Brian Tracy
12. Building CONFIDENCE
3. Prepare (Persiapkan)
4. Understand in what order things happen.
FEAR usually comes first and then the decision that helps
build COURAGE.
2. Face your fear
- Find the value (Temukan nilainya).
- Get curious (Buat Anda jadi penasaran)
- Expectations Appearing Real (Harapan akn jadi nyata)
1. Take action: JUST DO IT! – just get it done
- Be present (Lakukan saja)
- Lighten Up (Anggap itu ringan)
- Find your purpose (Tetapkan tujuan mu)
13. 5. Realize that failure or being wrong won’t kill you
(kegagalan atau kesalahan tidak akan membunuh mu)
- You will learn (jadikan itu pelajaran)
- You gain valuable experiences (jadikan pengalaman
berharga).
- You become stronger (Akan membuat kita kuat)
- Your chances of success increases (peluang kesuksesan
akan meningkat)
Building CONFIDENCE . . .
6. Get to know who you are and what you want out
of life. (Kenali siapa diri Anda dan apa
yang Anda inginkan dalam kehidupan).
• Go confidently towards the direction of your
dreams. (Henry David Thoreau)
Ke
14. “If one advances confidently in the direction of his dreams, and
endeavors to live the life which he has imagined, he will meet with a
success unexpected in common hours.” Thoreau
“Jika seseorang maju dengan percaya diri ke arah yg dia
impikan, dan berusaha untuk menjalani kehidupan yang dia
bayangkan, dia akan bertemu dengan kesuksesan yang tidak
terduga”
20. • Siapa Anda lah yang akan membuat diri dan
personal brand Anda menjadi unik dan
menarik bagi orang lain yang akan
berinteraksi maupun membuat keputusan
untuk memilih Anda.
Kenali….(Your Skills & Abilities)
Keunikan Anda
yang menarik
bagi orang lain.
21. Bisakah Karakter Berubah?
Mari kita simak kasus ekstrim terjadinya
perubahan karakter:
• Phineas Gage (1823-1860) adalah
pemuda yang baik, sopan, ramah dan
baik hati. Tapi setelah kecelakaan (tahun
1848), ia menjadi bermulut kotor, kasar
dan mudah marah.
• In 1848, an iron bar pierced his brain, his case
providing new insights on both trauma and
recovery!
22. Meliputi:
1. Adanya role/model.
2. Adanya support system dari families,
peers, friends.
3. Adanya kesempatan untuk belajar.
Lingkungan yang Sehat
Untuk Pembentukan Karakter
25. • Mulailah dari diri sendiri, saat ini.
• Disini mulailah proses awal internalisasi
karakter :
Transformasi dan transaksi nilai, yaitu suatu
tahap pendidikan karakter dengan jalan
melakukan komunikasi dua arah, misalnya
antara atasan dan karyawan bawahan,
dengan memberikan contoh dalam
kehidupan sehari hari.
Adanya role/model …
26. Adanya support system dari
families, peers, friends.
System dan Sub-system:
• Lingkungan rumah
• Lingkungan sekolah
• Lingkungan kantor
• Lingkungan gaul.....dsb....
Yang pada prinsipnya masuk pada tahap lebih lanjut, yaitu:
Transinternalisasi, yakni bahwa tahap ini lebih dari
sekedar transaksi. Dalam tahap ini penampilan atasan,
orang tua, teman, dihadapan seorang karyawan bukan lagi
sosok fisiknya, melainkan sikap mental dan
kepribadiannya
27. Adanya kesempatan untuk
belajar
Neorogenesis
• Penelitian menemukan bahwa neuron baru tercipta dari proses
belajar, meskipun belajarnya saat sudah tua.
• Kita membangun jaringan neural sepanpang kehidupan sebagai
respon dari situasi maupun pengalaman baru yang didapat dari
lingkungan.
• Jadi makanan, waktu tidur, latihan atau olahraga itu penting
sebagai proses sepanjang kehidupan untuk kesehatan fisik dan
otak.
Olahraga meningkatkan peredaran darah dan neorotransmitter
positif (misalnya serotonin) untuk membantu mengatasi depresi.
Misalnya di saat sedih lakukan jalan atau lari, jika tidak memungkinkan,
lakukan meditasi relaksasi, tidak hanya merubah perasaan menjadi lebih
baik, melainkan otakpun juga menjadi berkembang.
Sudah tua Koq BELAJAR!
28. Neoro-plasticity
Faktanya :
Otak dapat berubah.
Tidak fixed.
Otak merespon lingkungan eksternal
• Schwartz and Begley (2003) note that “neuroplasticity can
result in the wholesale remodeling of neural networks . . .
a brain can rewire itself”.
• Proses belajar yang efektif tidak hanya mengubah pikiran,
tapi juga otak.
Adanya kesempatan untuk
belajar …
29. Tampil BERKARAKTER!
1. First Impression
2. Positive Thinking
3. Tingkatkan Moral dan Penuhi Etika
4. Pertebal Agama dan Keimanan
30. Bagaimana caranya supaya
orang dapat bercakap-cakap
dengan baik? Atau menjadi
teman bicara yang
menyenangkan? Atau merasa
senang dapat bersama Anda?
Ada orang yang dengan
mudahnya dapat mengobrol
dengan siapa saja, tetapi ada juga
yang sering harus memaksakan
diri supaya jangan tampak terlalu
angker.
KESAN PERTAMA
BEGITU MENGGODA …... SELANJUTNYA………..
(First Impression)
31. Pahami
Moment of Truth
Kesan pertama yang timbul akan
berdampak pada masa yang akan
datang
Coffee Stain
Kesan yang buruk adalah noda
yang tidak dapat ditarik/diubah
kembali
....... HelloEffect
32. Positive Thinking
Positive thinking is a very important
element in your life.
It helps you create a more productive
atmosphere at work, in school or at
home; and it helps you develop a
better attitude towards life in
general.
33. • Positive thinking will create a positive attitude
and mindset in you.
• Positive Thinking makes you stay motivated
and achieve more in less time.
• With positive thinking you attract great
relationships and people to your life.
• People that have a positive thinking mindset
are more confident and inspires other people
around you.
The Benefits of Positive Thinking
36. The Benefits of Positive Thinking
• There are many more benefits like, not giving up
easily.
• Staying focus
• Positive Thinking puts the “Law of Attraction” to
work for you
• You will feel more confident, happy, motivated,
more energy and you will be unstoppable.
You can also learn to harness the power of
positive thinking by meditating and visualizing.
Positive Thinking …
37. Tiga Pendekatan Dasar
Perilaku Etis
Menurut Van der Embse dan Wagley ;
• Etika didefinisikan sebagai konsensus mengenai standar
perilaku yang diterima untuk suatu pekerjaan,
perdagangan, atau profesi.
• Moralitas, adalah ajaran-ajaran perilaku personal
berdasarkan agama atau filosofi.
• Hukum, adalah perundang-undangan resmi yang
mengijinkan atau melarang perilaku tertentu dan
mungkin dapat atau tidak dapat mendorong etika atau
moralitas.
38. • Perbanyak kegiatan yang mengarah kepada
spiritualitas & keagamaan.
• Optimasi kesehatan mental secara holistik.
Tingkatkan Kemampuan & Peran
Spiritualitas & Optimisme Kesehatan