Dokumen tersebut membahas tentang aktivitas kantor modern dan manajemen perkantoran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain perlunya pengorganisasian kantor yang efisien dan sehat, pembagian kerja antara pegawai yang dapat dilakukan secara serial atau paralel, penerapan asas sentralisasi atau desentralisasi, serta fungsi-fungsi manajemen perkantoran seperti perencanaan, pengorganisasian, penempatan pegawai, pen
2. Organisasi dan Perkantoran
• Agar suatu organisasi dapat benar-benar
mencapai tujuannya secara optimal, maka
tataraga organisasi
harus memenuhi 2 syarat, yaitu : efisien dan
sehat.
• Dalam pengorganisasian harus diperhatikan hal-
hal berikut:
Pola atau tataraga organisasi bagi suatu kantor
bergantung pada besarnya kantor.
Harus sesuai dengan kecenderungan
organisasi yang mungkin terus berkembang
dari waktu ke waktu. (Simmon)
4. A. Pengorganisasian – Kegiatan Kantor …
• Pengorganisasian terhadap suatu kantor harus
direncanakan sebaik mungkin.
• Bila kantor telah berkembang cukup besar, perlu
diadakan pemimpin kelompok kerja.
• Rentangan kontrol dari seseorang pengawas
terhadap pegawai bawahan hendaknya berkisar
sekitar 6 orang.
• Dalam suatu kantor perlu diangkat wakil/manajer
kantor.
5. B. Pola Pembagian Kerja
Bidang Ketatausahaan
Mengenai pola pembagian kerja di antara para
pegawai dalam bidang tatausaha, dikenal dua
macam rencana, yaitu :
• Rencana urutan (serial plan)
Dengan pola ini setiap pekerjaan tatausaha
dibagi menjadi unit-unit yang lebih kecil secara
berurutan dan setiap unit ditugaskan seorang
pegawai.
• Rencana sejajar (parallel plan)
Dalam hal ini volume pekerjaan dibagi kepada
para pegawai yang masing-masing mengerjakan
dari awal sampai selesai
6. C. Sentralisasi dan Spesialisasi
Pekerjaan Perkantoran.
Dalam hubungan dengan organisasi keseluruhan
maka pengorganisasian perkantoran dapat
menggunakan asas Sentralisasi atau Desentralisasi.
1. Asas Sentralisasi
• Dalam asas ini pekerjaan perkantoran dalam
organisasi dilakukan oleh sebuah satuan
oganisasi yang berdiri sendiri di samping
satuan-satuan organisasi yang memikul
pekerjaan operatif.
7. C. Sentralisasi dan Spesialisasi …
2. Asas Desentralisasi
• Berdasarkan asas ini masing-masing satuan
organisasi di samping melaksanakan tugas
pokoknya juga melakukan kerja ketatausahaan
(pekerjaan perkantoran) yang
terdapat dalam lingkungannya sendiri.
• Untuk mengatasi kelemahan kedua asas ini untuk
organisasi yang sudah besar bisa menerapkan
asas gabungan keduanya.
9. Hilangkan jarak (batasan) antara Atasan dan staf
“Don’t even try to manage millennial, but lead them”
1
10. Millennial lebih suka komunikasi yang terbuka
dan sering
Posisikan diri Atasan sebagai “Mentor/sosok inspiratif”
Atasan bak umpama teman
11. Millennial Tidak suka diperintah
Jadilah pendengar aktif dan berilah
feedback dengan cara yang tepat
12. Simak juga Video kami di
Kedepankan komunisaksi “Tek Tok”
atau pola sharing dengan Millennial
Millennial haus akan perhatian
https://www.youtube.com/watch?v=HuSdy8JV0OQ
13. Harus lebih fleksibel lagi bila Anda
menemukan Millenial yang memiliki potensi
tinggi
28. Lihat fasilitas kerja para karyawan di Google,
Airbnb, Boston Consulting Group, Facebook,
LinkedIn, Guidewire, hingga Netflix.
Google adalah tempat yang menghargai karyawan.
Memanusiakan karyawan sebagai manusia bukan
sebagai sekrup dalam mesin.
Google juga dilengkapi dengan fasilitas yang
mengagumkan, kopi yang enak, klinik kesehatan,
kelas fitness, tempat tidur, tempat potong rambut,
hingga laundri gratis. Belum lagi ditambah dengan
kudapan tidak terbatas dan tiga kali jatah makanan
organik dalam sehari.
Billy McMahon dan Nick Campbell dalam film
The Internship mengatakan Google seperti taman
hiburan besar yang berjuta-juta kali lebih bagus.
29. `
Pada saat yang bersamaan, Millennial bisa
mengerjakan berbagai pekerjaan bersamaan
sekaligus (Multi Tasking).
31. Bahkan: Tidak Harus Rutin Datang Ke Kantor (dengan
deadline pekerjaan benar-benar terpenuhi tepat waktu).
32. Konsep ini bukan tanpa alasan,
Situs Flexjobs beberapa waktu yang lalu
melakukan survei pada 3.100 pekerja
yang berumur 20 hingga 60-an tahun.
Hasilnya tak mengejutkan, 65% merasa
lebih baik jika pekerjaan dikerjakan di
luar kantor, bahkan lebih dari
setengahnya mengungkapkan bahwa
mereka bekerja lebih efektif dari rumah.
Bahkan: Tidak Harus Rutin Datang Ke Kantor (dengan
deadline pekerjaan benar-benar terpenuhi tepat waktu).
34. Millennial termasuk pekerja keras
Kerja tidak kenal waktu
Simak juga Video kami di https://www.youtube.com/watch?v=HuSdy8JV0OQ
35. Ingin bekerja karena passion (kegemaran)
Senantiasa mengutamakan value. Bukan sekadar
mencari keuntungan materiil semata
36. Kerja bagi Millennial Lebih dari Sekadar Bisnis
4
mendambakan kegiatan kerja yang bisa
dilakukan sambil bersenang-senang.
37. Kerja Lebih dari Sekadar Bisnis
Millennial mendambakan kegiatan
kerja yang bisa dilakukan sambil
bersenang-senang.
Namun, Generasi millennial selalu
memegang teguh kepercayaan dan
tanggung jawab yang dijalankan,
termasuk dalam bidang pekerjaan.
44. Kerja Lebih dari Sekadar Bisnis
Di samping itu pekerja millenial juga
cenderung mempunyai jiwa sosial
untuk memperjuangkan hak.
Mereka amat sangat peduli dengan
lingkungan, masalah sosial dan
bahkan ada yang memperjuangkan
hak perempuan.
45. Pekerja millenial juga cenderung mempunyai
jiwa sosial untuk memperjuangkan hak.
46. Kerja Lebih dari Sekadar Bisnis
Mereka memiliki visi untuk membuat hal
positif untuk kehidupan jangka panjang
(kehidupan masa mendatang).
47. Bantu mewujudkan harapan tentang masa depan Millenial
(kerja 5-10 tahun, setelah itu Millennial ingin memiliki bisnis
sendiri).
48. Bagi Millennial, yang dibangun dalam
bekerja tak hanya sebatas relasi.
Melainkan juga keinginan untuk bersama-
sama mengubah kehidupan menjadi lebih
baik lagi.
Mereka menganggap kehidupan
profesional tak hanya sekadar bisnis
semata.
49. 5
Millennial akrab dengan teknologi internet, tidak bisa lepas
dari Smartphone/Gadget saat bekerja
54. `
Performa Lebih Penting Ketimbang Rutinitas
(Millenial tidak suka dikekang).
55. Performa Lebih Penting Ketimbang Rutinitas (Millenial
tidak suka dikekang).
Lihat Netflix yang sama sekali tak membuat banyak
peraturan. Mereka lebih fokus pada hal-hal penting.
Mereka lebih suka berinvestasi pada pekerja yang
berkemampuan tinggi ketimbang terus menerus
mengeksploitasinya. Menerapkan budaya reward
pada pekerja yang performanya bagus, dan tak segan
memutus ikatan kontrak para pekerja yang tak
maksimal.
Netflix Culture Desk yang merupakan lembaran
presentasi visi perusahaan (dengan 9 poin soal
performa, yaitu : Judgment yang menyatakan pekerja
harus bisa membuat Keputusan bijak,
Communication, Impact, Curiosity, Innovation,
Courage, Passion, Honesty, dan Selflessness). Selain
itu, perusahaan ini juga sangat menghargai kerja yang
bagus, kebebasan, dan tanggung jawab.
56. • Selalu mereka dilibatkan (product co-
creator), yang menjadi pengalaman
baginya
1
61. Fungsi-fungsi Manajemen
Perkantoran
• Management is the art of getting things done
through and with the other people informally
organized groups.
• Fungsi dasar yang harus dijalankan oleh seorang
manajer perkantoran dalam suatu organisasi:
1) Perencanaan (Planning).
2) Pengorganisasian (Organizing).
3) Penempatan Pegawai (Staffing).
4) Pengarahan (Directing), dan
5) Pengendalian/Pengawasan (Controlling).
63. Hierarchy & Level of Management
• Operating Management
(Operational Control)
• Top Management
(Strategic Management)
• Middle Management
(Management Control)
Robert B. Anthony dalam Goyal (2003)
64. Interaction of the Three Levels of
Management
• Top Management
(Strategic Management)
• Middle Management
(Management Control)
• Operating Management
(Operational Control)
D.P. Goyal. 2003
66. What is the process
of the Decision-Making ?
1. Identify the problem
3. Consider consequences of each
alternative
4. Select the best course of action
5. Evaluate the results
2. Gather information
and list possible
alternatives
67. TINGKATAN KERJASAMA
KERJASAMA SANGAT ERAT
TIDAK ADA KERJASAMA
TINGKAT
KETEGASAN
KURANG
TEGAS
SANGAT
TEGAS
HINDAR
KOMPETISI
AKOMODASI
KOLABORASI
SUMBER: K. THOMAS “ CONFLICT AND CONFLICT MANAGEMENT ”
DIMENSI LEADERSHIP STYLE
DAN ORIENTASI PEMECAHAN MASALAH
KOMPROMI
Kues_Gaya