1. ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah kerangka praktik terbaik untuk mengelola layanan TI yang terintegrasi dan berbasis proses
2. ITIL terdiri dari serangkaian buku yang memberikan panduan praktik terbaik untuk mengelola penyampaian layanan TI
3. ITIL dikembangkan oleh Office of Government Commerce Britania Raya dan terdaftar sebagai merek dagang
2. Apa itu ITIL ?
ITIL merupakan rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, dan operasi teknologi informasi. ITIL diterbitkan dalam suatu
rangkaian buku yang masing-asing membahas suatu topik pengelolaan TI. ITIL
memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar
cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan
segala jenis organisasi TI.
ITIL adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta operasi teknologi informasi
ITIL merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government
Commerce(OGC) Britania Raya
3. Sejarah ITIL
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an. penggunaan ITIL baru meluas
pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling
dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service
Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service
Support(Dukungan Layanan).
Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya
terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup
layanan yang disediakan oleh teknologi informasi.
4. IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk
memanage layanan-layanan TI yang terintegrasi dan berbasiskan proses
ITIL merupakan sekumpulan buku yang berisi best practice untuk memanage
penyampaian layanan TI
ITIL Infrastructure Library ® terdaftar sebagai Registered Trade Mark dari the
Office of Government Commerce of UK
Dipublikasika oleh British Standards Institute sebagai BS15000
5. Good Practice
Mengadopsi good practice dapat membantu penyedia layanan untuk
menciptakan sistem manajemen pelayanan yang efektif.
Good practice pada dasarnya hanya melakukan hal-hal yang telah terbukti
bekerja dan terbukti efektif.
Good practice bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk kerangka umum
(seperti ITIL , COBIT dan CMMI), standar (seperti ISO / IEC 20000 dan ISO
9000), serta pengetahuan organisasi itu sendiri.
6. Manfaat ITIL
Peningkatan kepuasan pengguna dan pelanggan dengan llayanan IT
Ketersediaan layanan yang meningkat, langsung berdampak pada
keuntungan usaha
Penghematan keuangan dari berkurangnya rework, kehilangan waktu,
pengelolaan sumber daya manajemen yang lebih baik
Perbaikan time to market produk dan jasa baru
Pengambilan keputusan yang lebih baik
Minimasi resiko
8. Service Strategy
Memberikan paduan untuk mengimplementasikan ITSM (IT Service Management) dan
bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sekedar kemampuan organisasi
dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan IT, tetapi sebagai
sebuah aset strategis bagi sebuah perusahaan. Paduan ini disajikan dalam bentuk
prinsip-prinsip dasar konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang
beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Proses-proses yang dicakup adalah :
Demand Management
Merupakan aktivitas yang dapat memengaruhi permintaan pengguna dan
merupakan penyedia kapasitas untuk memenuhi permintaan user.
Financial Managment
Memastikan penanganan biaya dan resiko yang terkait dengan penyedia layanan
melalui service strategy, meliputi budgeting, accounting dan charging.
Service Portofolio
Mengidentifikasi layanan IT untuk menunjang strategi bisnis, meliputi : defined,
analyzed, dan approved.
9. Service Design
Berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan
strategis suatu organisasi IT dan bisnis menjadi koleksi layanan IT atau Portofolio.
Objektifnya adalah membuat desain layanan IT yang tepat dan inovatif, termasuk
arsitektur, proses, kebijakan dan dokumentasi untuk memenuhi kesepaatan dari
kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan.
Proses yang dicakup :
Capacity Management
Menjaga keseimbangan antara layanan dengan sumber daya (komponen) dan
keseimbangan antara persediaan dan kebutuhan.
Info Security Management
Menyelaraskan IT Security dengan keamanan bisnis dan memeastikan bahwa
keamanan informasi dapat secara efektif dikelola dalam sebuah layanan dan kegiatan
manajemen.
Availibity Management
Memastikan bahwa semua layanan ketersediaan telah sampai pada user, baik
untuk saat ini maupun akan datang.
10. Service Level Management
Melakukan negosiasi, persetujuan dan dokumentasi keseluruhan layanan IT
yang mempresentatifkan kepada bisnis yang kemudian akan menghasilkan
laporan kepada penyedia layanan agar dapat memberikan laporan yang
telah disepakati.
Suoolier Management
Memberikan kualitas layanan TI terbaik untuk bisnis dan memastikan nilai
keuntungan yag akan diperoleh.
11. Service Transition
Menyediakan paduan kepada organisasi IT untuk dapat mengembangkan
kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan IT baik yang baru maupun yang
dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional.
Proses-proses yang dicakup :
Change Management
Proses yang bertanggung jawab untuk mengendalikan siklus dari setiap
perubahan.
Asset dan Config Management
Mendukung proses layanan manajemen yang efisien dan efektif dengan
memberikan informasi konfigurasi yang akurat untuk memungkinkan orang yang
membuat keputusan dengan tepat.
Release and Deployment Management
Proses yang bertanggungjawab unutk merencanakan, menjadwalkan dan
perpindahan dari Testing Management.
12. Service Operation
Tahapan yang mencapuk semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-
layanan IT. Di dalamnya terdapat berbagai paduan bagaimana mengelola layanan
IT secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah dijanjikan
dengan pelanggan sebelumnya.
Paduan ini juga mencakup bagaimana menjaga kestabilan operasional layanan IT
serta pengelolaan desain, skala ruang lingkup serta kinerja layanan IT.
13. Proses-proses yang dicakup :
Event Management
Memastikan Configuration Item (CI) dan layanan dapat dipantau. Proses ini
juga bertujuan untuk memfilter dan mengkategorikan peristiwa untuk
memutuskan tindakan yang tepat jika diperlukan.
Incident Management
Untuk mengelola siklus hidup semua kejadian. Tujuannya adalah
mengembalikan layanan IT kepada pengguna secepat mungkin.
Request Fulfiment
Untuk memenuhi permmintaan layanan, dimana merupakan perubahan
kecil (standar). Misalnya permintaan untuk mengganti kata sandi atau
permintaan informasi.
14. Access Management
Memberikan hak kepada pengguna yang berwenang untuk menggunakan
layanan, sekaligus mencegah akses ke pengguna yang tidak berwenang.
Proses ini pada dasarnya menjalankan kebijakan yang didefinisikan dalam
manajemen keamanan informasi.
Problem Management
Untuk mengelola siklus hidup sebuah masalah. Tujuannya adalah mencegah
terjadinya insiden dan meminimalisir dampak insiden yang tidak dapat
dicegah. Proses ini juga menganalisa Incident Records dan menggunakan
proses manajemen layanan IT lainnya untuk mengidentifikasi tren atau
masalah yang signifikan
15. Continual Servive Improvement
Memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan
dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya.
Proses-proses yang dicakup :
Service Review
Meninjau layanan bisnis dan infrastruktur secara berkala. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan kualitas layanan jika diperlukan dan untuk
mengidentifikasi cara-cara yang lebih ekonomis dalam menyediakan layanan jika
memungkinkan.
Process Evaluation
Mengevaluasi proses secara rutin, termasuk mengidentifikasi area dimana
proses yang ditargetkan tidak tercapai, dan memiliki tolok ukur, audit, penilaian,
dan ulasan jatuh tempo reguler.
16. Definition of CSI Initiatives
Menentukan inisiatif spesifik yang ditujukan untuk memperbaiki layanan dan
proses, berdasarkan hasil review layanan dan proses evaluasi.
Monitoring of CSI Initiatives
Untuk memverifikasi apakah inisiatif perbaikan berjalan sesuai rencana dan
untuk mengenalkan tindakan perbaikan jika diperlukan.