Cobit 4.1 adalah kerangka kerja terbaik untuk tata kelola TI yang membantu manajemen memahami risiko TI dan menyediakan pedoman untuk mengelola sumber daya TI. Cobit 5 memperbarui kerangka kerja dengan menambahkan domain tata kelola baru dan memodifikasi beberapa proses agar lebih menyeluruh dan terintegrasi.
1. COBIT 4.1
(Control Objectives for
Information and Related
Technology)
Shafiyya Darisfa Alamri 16021106077
Elisa Eunike Lumintang 16021106087
Vindry Moren Pattieilohy 16021106094
2. Pengertian Cobit
COBIT (Control Objectives for Information and
Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi
best practices untuk IT Governance yang dapat
membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen,
untuk menjembatani gap antara risiko bisnis,
kebutuhan control dan masalah-masalah teknis IT.
3. Maksud dari Cobit
Maksud utama dari COBIT :
1. Menyediakan kebijakan yang jelas dan praktik2 yang
baik untuk IT governance dalam organisasi tingkatan
dunia.
2. Membantu senior management memahami dan
memanage resiko2 terkait dengan TI.
COBIT melaksanakannya dengan menyediakan satu
kerangka IT governance dan petunjuk control objective
rinci untuk managemen, pemilik proses business , users,
dan auditors.
4. Tujuan Cobit
1. Diharapkan dapat membantu menemukan berbagai
kebutuhan manajemen yangberkaitan dengan TI.
2. Agar dapat mengoptimalkan investasi TI Menyediakan
ukuran atau kriteria ketika terjadi penyelewengan atau
penyimpangan.
5. Adapun manfaat jika tujuan tersebut tercapai adalah :
1. Dapat membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan.
2. Dapat mendukung pencapian tujuan bisnis.
3. Dapat meminimalisasikan adanya tindak kecurangan/
fraud yangmerugikan perusahaan yang bersangkutan.
6. Landasan Cobit
Menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
mencapai sasaran2,
Suatu organisasi harus memanage sumberdaya TI nya
melalui satu kumpulan proses-proses yang
dikelompokkan secara alami.
Grup-grup proses COBIT disusun secara sederhana dan
berorientasi pada hirarki bisnis
Setiap proses merujuk sumberdaya TI, dan persyaratan2
kualitas, fiduciary/kepercayaan, dan keamanan dari
informasi.
7. Cobit Framework
Sebagai kontrol dan kerangka kerja tata kelola TI,
COBIT berfokus pada dua bidang utama:
• Menyediakan informasi yang diperlukan untuk
mendukung tujuan bisnis dan persyaratan
• Mengobati informasi sebagai hasil dari aplikasi
gabungan TI terkait sumber daya yang perlu dikelola
oleh proses TI
8. Cobit Cube
Kerangka kerja COBIT
menjelaskan bagaimana proses
TI menyampaikan informasi
bahwa kebutuhan bisnis untuk
mencapai tujuannya. Untuk
mengendalikan pengiriman ini,
COBIT menyediakan tiga
komponen utama, masing-
masing membentuk dimensi
kubus COBIT.
9. Perbedaan Cobit 4.1 dengan Cobit
5
Prinsip baru dalam tata kelola TI untukorganisasi,
Governance of Enterprise IT (GEIT).
COBIT 5 memberi penekanan lebih kepada
Enabler.Walaupun sebenarnya COBIT 4.1 juga
menyebutkan adanyaenabler-enabler, hanya saja
COBIT 4.1 tidak menyebutnyadengan enabler.
Sementara COBIT 5 menyebutkan secara spesifik ada 7
enabler dalam implementasinya.
10. COBIT 5 mendefinisikan model referensi prosesyang baru
dengan tambahan domain governance dan beberapa proses
baik yang sama sekali baru ataupun modifikasi proses lama
serta mencakup aktifitas organisasisecara end-to-end.
Seperti disinggung sebelumnya, bahwa dalam CobiT 5
terdapat proses-proses baru yang sebelumnya belum ada di
CobiT 4.1, serta beberapa modifikasi padaproses-proses yang
sudah ada sebelumnya di CobiT 4.1. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa model referensiproses Cobit 5 ini
sebenarnya mengintegrasikan konten Cobit 4.1, Risk IT dan
Val IT. Sehingga proses-proses pada CobiT 5 ini lebih holistik,
lengkap dan mencakup aktifitasbisnis dan IT secara end-to-
end.