2. Speech Codes Theory
• Teori SCT dicetuskan
oleh Gerry Philipsen,
teori ini memandang
budaya sebagai suatu
konstruksi sosial dan
pola simbol, makna-
makna, pendapat, dan
aturan-aturan yang
dipancarkan secara
berlanjut.
3. 5 bentuk proposisi SCT
1. Perbedaan kode berbicara
2. Hakekat kode berbicara
3. Penafsiran kode berbicara
4. Situs dari kode berbicara
5. Kekuatan kode berbicara dalam diskusi
4. Proposisi: Perbedaan kode berbicara
• Budaya adalah sesuatu yang khas, disitu
ditemukan perbedaan kode berbicara.
5. Proposisi: Hakekat kode berbicara
Kode berbicara melibatkan perbedaan secara kultural
psikologi, sosiologi, dan retorika.
1. Psikologi: setiap kode berbicara “thematizes”
merupakan sifat dari individu dalam cara
memberikan fakta-fakta. Kode teamsterville
mengaskan orang sebagai seikat dari peran soisal.
2. Sosiologi: suatu kode berbicara menyediakan suatu
sistem jawaban tentang hubungan antar pribadi dan
orang lain, yang dapat dilihat/dicara sumber daya
simbolis apa yang dapat dengan efektif dalam
mencari hubungan itu.
3. Retorik: terdapat dua pengertian dalam penemuan
kebenaran dan daya tarik persuasif.
6. Proposisi: Penafsiran Kode Berbicara
• Makna berbicara tergantung pada kode
yang digunakan oleh pembicara dan
pendengar untuk membuat dan
memahami komunikasi mereka. Jika kita
ingin untuk mengerti arti penting dari
latihan berbicara yang mencolok dengan
budaya, kita harus mendengar melalui
orang berbicara tentang itu dan orang
yang merespon juga.
7. Philipse meyakinkan bahwa kode berbicara
merupakan tampilan umum sebagai seseorang
yang berbicara, mereka membuka untuk
penelitian oleh siapapun yang cukup peduli
untuk mengambil pandangan yang panjang.
Ritual komunikasi mengikuti tipe rangkaian:
• Permulaan
Suara dari teman dibutuhkan untuk bekerja
melalui masalah interpersonal.
Proposisi: Situs dari Kode Berbicara
8. • Pengakuan
Mengsahkan kepercayaan orang penting di dalam
persoalan dengan ketersediaan untuk duduk dan
bercerita.
• Perundingan
Memperlihatkan diri teman, pendengar yang percaya
dalam sebuah empati dan tidak berpendapat, teman
memperlihatkan umpan bali yang terbuka dan berubah.
• Penetapan
Teman dan orang kepercayaan mencoba untuk
memperkecil perbedaan pandangan, dan mengulangi
pengertian pertanyaan dan berjanji satu sama lain.
Proposisi: Situs dari Kode Berbicara
9. Rencana yang licik digunakan untuk membagi
kode bicara merupakan kondisi yang cukup
untuk meramalkan, menjelaskan, dan
mengendalikan bentuk dari percakapan tentang
hal yang jelas, pengelolaan yang penuh kehati-
hatian, dan moralitas dari tingkah laku
komunikasi.
Proposisi:Kekuatan dari Kode
Berbicara dalam Diskusi
10. Teori ini menguraikan secara singkat dan jelas
mengenai inti dari kode-kode berbicara. Banyak
ahli etnografi yang mengkritik teori dari
Philipsen dalam meneruskan teori antar budaya
yang dicetuskannya. Philipsen dalam
menguraikan kode bicara Nacirema mengalami
kegagalan. Philipsen gagal untuk membuka
kedok pola dan Philipsen juga tidak angkat
bicara dalam masyarakat Teamsterville.
Kritik
11. Seorang anak sedang duduk di depan rumah, dan
melihat seseorang Ibu yang sudah tua berjalan di
depan rumahnya. Anak itu mengatakan kepada Ibu
itu dengan nada yang keras dan dan menggunakan
bahasa ngoko bahwa uang Ibu itu jatuh di depan
rumahnya. Ibu itu lalu mengambil uangnya dan
mendekati anak itu. Setelah mengucapka terima
kasih, Ibu itu menegur si anak untuk berbicara
dengan nada yang sopan serta menggunakan
bahasa krama. Karena anak itu berbicara dengan
orang yang belum ia kenal dan umurnya lebih tua
dari dirinya.
Contoh