SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Download to read offline
Mata Kuliah Teori dan Perspektif Teori Komunikasi
KLP 3
Abdullah, Ridwan Putra, M.Nurqadri ,Mariesa Giswandhani, Muh. Nurqadri djamal,Hasrul ,Taufiq Syahban
Teori komunikasi publik. Merujuk pada bagaimana kita sebagai pendengar, konsumen,
dan khalayak yang memainkan peranan dalam memutuskan sejauh mana orang lain
mampu memengaruhi kita. Publik berada pada pusat dari empat teori :
Komunikasi Publik
1. Retorika
2. Dramatisme
3. Paradigma Naratif
4. Kajian Budaya
Retorika
Berdasarkan tulisan tulisan Aristoteles
Apa Itu Retorika
Ethos,Logos,Phatos
Silogisme dan Entimen
Kanon Retorika
Jenis Jenis Retorika
Kritik & Penutup
Retorikamerupakan usaha untuk menunjukkan pembicara bahwa mereka
dapat bersifat persuasif.
Teori Retorika berpusat pada
pemikiran mengenai retorika, yang disebut
Aristoteles sebagai alat persuasive yang tersedia
Emosi (Pathos)Etika/Kredibiltas (Ethos) Logika (logos)
Seorang pembicara
yang tertarik untuk membujuk khalayaknya harus
mempertimbangkan tiga bukti retoris
Ethos,Logos, Pathos
Merujuk pada karakter, intelegensi, dan niat baik yang dipersepsikan dari
seorang pembicara ketika hal-hal ini ditunjukkan melaui pidatonya
Bukti-bukti logis yang digunakan oleh pembicara (argumen mereka),
rasionalisasi, dan wacana.
Ethos
Logos
Berkaitan dengan emosi yang dimunculkan dari para pendengar atau
penerima pesan.Pathos
Silogisme dan Entimen
Silogisme
Silogisme diartikan sebagai sekelompok proposisi
yang berhubungan satu sama lain dan menarik
sebuah kesimpulan dari premis-premis mayor atau
minor. Silogisme terdiri dari dua premis dan sebuah
kesimpulan.
Contoh :
Premis Mayor : Beberapa politikus tidak jujur dan suka
menipu.
Premis Minor : Sara Coller adalah politikus.
Kesimpulan : Sara Coller adalah politikus yang tidak
jujur dan suka menipu.
Silogisme sebenarnya
merupakan
sebuah argument deduktif.
Silogisme dan Entimen
Entimen
Llyod Bitzer (1959) mendefinisikan entimem sebagai
silogisme yang didasarkan pada kemungkinan,
tanda , dan contoh yang berfungsi sebagai persuasi
retoris.
a. Kemungkinan (probability) : pernyataan-
pernyataan yang secara umum benar.
b. Tanda (sign) : pernyataan yang menjelaskan
alasan bagi sebuah fakta.
c. Contoh (example) : pernyataan-pernyataan
baik yang aktual maupun yang diciptakan oleh
pembicara.
Contoh :
Premis : Beberapa politikus tidak jujur dan suka menipu.
Kesimpulan : Karena itu, Sara Coller mungkin saja tidak jujur dan suka
menipu.
Entimen sebenarnya
merupakan
Kemungkinan
Aristoteles yakin bahwa suatu pidato persuasif dapat menjadi efektif bila pembicara
mengikuti tuntunan tertentu atau prinsip-prinsip yang ia sebut kanon. Ini rekomendasi
untuk membuat suatu pidato atau cara berbicara yang menggugah
Kanon Retorika
1. Penemuan : Konstruksi atau penyusunan dari suatu argument yang relevan
dengan tujuan dari suatu pidato.
2. Pengaturan : Kemampuan berbicara dengan mengorganisasikan materi atau
pidatonya.
3. Gaya : Penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dengan cara tertentu.
4. Penyampaian : Merujuk pada presentasi nonverbal dari ide-ide seorang
pembicara.
5. Ingatan : Menyimpan penemuan, pengaturan, dan gaya dalam benak
pembicara. Meninggalkan kesan kepada penerima atau pendengar
Jenis Jenis Retorika
Retorika forensik : berkaitan dengan keadaan ketika para
pembicara mendorong munculnya rasa bersalah atau
tidak bersalah.
Retorika epideiktik : wacana yang berhubungan
dengan pujian atau tuduhan.
Retorika deliberatif : merujuk pada saat pembicara
harus menentukan suatu tindakan yang harus
diambil sesuatu harus atau tidak boleh dilakukan
Kritik & Penutup
Heurisme
Teori ini telah mencakup beberapa sumber dalam komunikasi,
seperti ketakutan dalam berkomunikasi dan telah mendorong penelitian
yang bersifat empiris maupun praktis
Konsistensi Logis
1. Tidak Logis
2. Kurang terorganisasi
3. Pendefinisian yang kurang tepat
Dramatisasi
Berdasarkan penelitian Kenneth Burke
Apa Itu dramatisme
Asumsi Dramatisme
Dramatisme sebagai Retorika Baru
Kritik & Penutup
Teori dramatisme adalah teori yang mencoba memahami tindakan kehidupan
manusia sebagai drama.
Teori ini membandungkan sebuah pertunjukan dan menyatakan bahwa,
sebagaimana dalam sebuah karya teatrikal, kehidupan membutuhkan
seorang actor , sebuah adegan, beberapa alat untuk terjadi adegan itu, dan
sebuah tujuan
Inti teori
Asumsi Teori Dramatisme
Dramatisme sebagai Teori Baru
Dramatisme sebagai Retorika Baru Dramatisme merupakan retorika baru. Bedanya
dengan retorika lama adalah retorika baru lebih menekankan pada identifikasi dan
hal ini dapat mencakup faktor-faktor yang secara parsial “tidak sadar” dalam
mengajukan pernyataannya disamping retorika yang lama menekankan pada
persuasi dan desain yang terencana
Identifikasi dan Subtansi
Indentifikasi ketika dua orang memiliki
ketumpangtindihan pada subtansi mereka
Subtansi Sifat Umum dari sesuatu
Pemisahan
2 orang gagal untuk mempunyai
Ketumpangtindihan dalam subtansi
Konsubtansiasi
Ketika Permohonan dibuat untuk
meningkatkan ketumpangtindihan
antara orang
Rasa Bersalah
1. Negativitas
2. Pengorbanan
3. Penebusan
Rasa Bersalah
Metode
Pentad
Tujuan
Agency
Agent
Adegan
Tindakan
Sikap
Metode Pentad
contoh kasus
FENOMEN SI ULCOK, PEMUDA BLOON
“Sama aja bohong kalau dia pintar tapi hatinya
jelek...Massa murid bilangi gurunya bodoh.murid
macam apa itu wajar memang kalau dia
dikeluarin.anjing luh kalau saya akui memang ia
pintar tpi dibidang perhitungan aja...tpi gaya2nya
orang to***2...muka b**i...
ABDUL RAHMAN HIDAYAT
Disampaikan melalui kolom komentar berita
Tribun-Timur.com berjudul "Akun yang Katai Ulcok
Muka B**i ‘Dikeroyok’ Facebooker".
"Kita semua terkadang melakukan kesalahan, baik
disengaja maupun tidak disengaja, dan kesalahan
itu kadang menjadi semuanya semakin buruk dan
rumit. Tapi tidak berarti kita telah menjadi manusia
yg jahat yg tidak bisa lagi dipercaya. Terimalah
maafku yg sebesar besarnya at as kata2ku yg
tidak pantas. ...apapun resikonya saya akan tetap
menerimanya untuk menebus kesalahan saya....
buat RUSLAN YUSUF / ULLCOK," Rabu (24/2/2016),
pukul 07.06 Wita
Kritik & Penutup
1. Teori Burke terlau tidak jelas dan sulit dipahami untuk dapat berguna
2. Terlu luas ruang lingkupnya
3. Teori akan lebih berguna jika membahas mengenai gender dan budaya secara lebih luas
Paradigma Naratif
Berdasarkan Penelitian Walter Fisher
The Narrative Paradigm adalah teori yang diusulkan oleh abad ke-20 filsuf Walter
Fisher bahwa semua komunikasi adalah bentuk cerita atau memberikan laporan
peristiwa (narasi ). Karena itu, pengalaman manusia dalam memahami kehidupan
sebagai rangkaian narasi yang sedang berlangsung, masing-masing dengan konflik
sendiri, karakter, mulai, tengah, dan akhir. Fisher percaya bahwa semua bentuk
komunikasi yang menarik dapat dilihat sebagai cerita yang dibentuk oleh sejarah,
budaya, dan karakter."
APA ITU
PARADIGMA
NARATIF PARADIGMA
NARATIF
VS
PARADIGMA
DUNIA
RASIONAL
ASUMSI
PARADIGMA
NEGATIF
KONSEP
KUNCI
PENDEKATAN
NARATIF
Kritik dan Penutup
1 2
3
4
5
Komunikasi kepada publik
Khalayak sebagai partisipan
Inti teori
Paradigma naratif (Narrative Paradigm) mengemukakan keyakinan bahwa
manusia adalah seseorang pencerita (Hommo narrans) dan bahwa
pertimbangan akal ini, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku
kita.
APA ITU PARADIGMA NARATIF
Kita lebih dapat terbujuk dengan oleh sebuah cerita bagus dibandingkan oleh
sebuah argument yang baik
PERGESERAN PARADIGMA
Pergeseran paradigma adalah perubahan signifikan
dalam cara kebanyakan orang melihat dunia dan maknanya
Logos sebagi Logika
Mitos sebagai kisah dan emosi
Paradigma Dunia Rasional
Paradigma Naratif
Pergerseran terjadi terjadi dari paradigma dunia rasional
(sistem logika) ke arah pardigma naratif
Fisher berusaha memperlihatkan pardigma naratif
sebagai penggabungan logika dan estetika
Asumsi Paradigma Naratif
1. Manusia pada dasarnya adalah mahluk pencerita
2. Keputusan mengenai harga dari sebuah cerita didasarkan pada “pertimbangan yang sehat
3. Pertimbangan yang sehat ditentukan oleh sejarah,biografi,budaya dan karakter
4. Rasionalitas didasarkan pada penilaian arang mengenai konsistensi dan kebenaran sebuah cerita
5. Kita mengalami dunia sebagai dunia yang diisi dengan cerita dan kita harus memilih dari cerita
yang ada
Paradigma Naratif Paradigma Dunia Rasional
Manusia Mahluk Pencerita Mahluk Rasional
Pengambilan Keputusan
Pertimbangan sehat :
Sejarah,Biografi,
Budaya dan Karakter
Argumen : Perintah dan
Kemasukakalan
Rasionalitas
Kesadaran tentang cerita
konsisten
secara internal dan
benar,pengalaman yang
dijalani
Kualitas pengetahuan dan
proses pemikiran formal
Dunia
Kumpulan cerita yang
dipilih,
proses penciptaan ulang
Hubungan logis dengan
pemikiran logis
Etika
SosialHukum
Politik
Manusia Sabagai Mahluk Pencerita
Nurul Taufiq Rochman
Konsep Kunci Dalam Pendekatan Naratif
1. NARASI
2.RASIONALITAS
3.LOGIKA
Narasi sebuah
deskripsi yang oleh
pendengarnya
diberi makna
“Semua komunikasi adalah naratif…semua kehidupan disusun
dari cerita-cerita atau naratif (Fisher,1987 )
Rasionalitas
Naratif
Rasionalitas Naratif adalah Sebuah metode standart untuk menilai cerita
mana yang dipercayai dan mana yang diabaikan
Rasional Naratif
Koherensi
Fidelity
KOHERENSI
Prinsip Rasionalitas naratif yang menilai konsistensi internal dari sebuah cerita
 Kohenresi struktural
Merujuk pada aliran cerita
 Kohenresi Material
Merujuk pada Kongruensi
antara satu cerita
dan cerita lain yang berkaitan
 Kohenresi Karakterologis
Merujuk dapat dipercayanya
karakter Karakter
dalam cerita
Fidelity (Kebenaran)
Prinsip Rasionalitas naratif yang menilai Kredibilitas dari sebuah cerita
 Logika dari Good Reason
(Pertimbangan Yang sehat)
5 Pertanyaan yang membentuk logika alasan :
1. Apakah pernyataan – pernyataan diklaim faktual di dalam sebuah naratif benar- benar faktual
2. Apakah ada fakta-fakta yang telah dihapus kan dari naratif atau distorsi dalam penyampaiaanya
3. Pola-pola pertimbangan apa yang ada di dalam naratif
4. Seberapa relevan argument- argument di dalam cerita dengan keputusan apa pun yang
mungkin dibuat oleh pendengar
5. Seberapa baik naratif ini menjawab isu-isu penting dan signifikan dari kasus ini
5 Pertanyaan yang mengubah logika alasan menjadi logika good reason :
1. Nilai implisit dan eksplesit apakah yang terkandung di dalam naratif
2. Apakah nilai-nilai ini sesuai dengan keputusan yang relevan dengan naratif tersebut
3. Apakah dampak dari mengikuti nilai-nilai yang tertanam di dalam naratif tersebut
4. Apakah nilai-nilai tersebut dapat dikonfirmasikan atau divalidasi dalam pengalaman yang dijalani
5. Apakah nilai-nilai dari naratif merupakan dasar bagi perilaku manusia ideal
Kritik & Penutup
1.Paradigma naratif terlalu luas(berfokus pada klaim Fisher bahwa semua komunikasi adalah naratif)
2.Terori ini diaangap kurang berguna karena sesuatu hal yang disebut dengan “bias konservatif”
3.Dinilai gagal untuk konsisten dengan beberapa klaim yang dibuat Fisher
4.Namun paradigm ini juga ternyata dinilai telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kajian
Mengenai komunikasi manusia.Pertama, ide mengenai orang sebagai pencerita terbukti menarik dan
heuristic,
5. Fisher telah memberikan sebuah paradigma baru untuk memahami sifat dasar manusia,tepat terletak
di wilayah simbolik dari komunikasi
Kajian Budaya
Berdasarkan Penelitian Stuart Hall
Warisan Marxis
Asumsi
Hegemoni
Hegemoni Tandingan
Pengkodean oleh Khalayak
Sekilas Teori
 Media telah menjadi alat utama di mana kita semua mengalami atau
belajar mengenai banyak aspek mengenai dunia di sekitar kita. Tetapi
sering kali cara yang digunakan media dalam melaporkan suatu peristiwa
dapat berbeda secara signifikan
35
kajian_budaya_joice cs
36 Sekilas Teori
 Media merepresentasikan ideologi dari kelas yang
dominan di dalam masyarakat.
 Karena media dikontrol oleh korporasi (kaum elite),
informasi yang ditampilkan kepada publik yang
pada akhirnya dipengaruhi dan ditargetkan
dengan tujuan untuk mencapai keuntungan.
 Pengaruh media dan peranan kekuasaan harus
dipertimbangkan ketika menginterpretasikan suatu
budaya.
Contoh
kajian_budaya_joice cs
37
kajian_budaya_joice cs
38 Sekilas Teori
 Stuart Hall adalah seorang teoretikus yang
mempertanyakan peranan berbagai institusi elite
seperti media dan gambaran mereka yang sering kali
salah dan menyesatkan.
 Hall berfokus pada peran media dan kemampuan
mereka untuk membentuk opini publik mengenai
populasi yang termarginalkan, termasuk orang-orang
kulit berwarna, orang miskin, dan kelompok orang
lainnya yang tidak menggambarkan sudut pandang
pria heteroseksual berkulit putih (dan kaya).
kajian_budaya_joice cs
39 Sekilas Teori
 Cultural Studies adalah perspektif teoretis yang
berfokus bagaimana budaya dipengaruhi oleh
budaya yang kuat dan dominan.
 Menurut Hall (1992) kajian budaya memiliki banyak
wacana; juga memiliki beberapa sejarah. Ia adalah
sekelompok formasi yang utuh; memiliki beberapa
sejarah. Ia adalah sekelompok formasi yang utuh;
memiliki peristiwa dan momen di masa lalu.
 Sering disebut ‘kajian khalayak’.
kajian_budaya_joice cs
40 Warisan Marx:
Kekuatan bagi Masyarakat
 Cultural Studies adalah tradisi yang berakar pada
tulisan-tulisan
 Karl Marx (1963) dihargai sebagai orang yang
mampu mengidentifikasikan bagaimana mereka
yang memiliki kekuasaan (kaum elite)
mengeksploitasi yang lemah (kelas pekerja).
 Ia percaya bahwa keadaan lemah dapat
menuntun terjadinya alienation atau kondisi
psikologis di mana orang mulai merasa bahwa
mereka memiliki sedikit kontrol terhadap masa
depan mereka.
kajian_budaya_joice cs
41 Warisan Marx:
Kekuatan bagi Masyarakat
 Filsuf Karl Marx (1963) dihargai sebagai orang yang mampu
mengidentifikasi bagaimana mereka yang memiliki kekuasaan
(kaum elite) mengeksploitasi yang lemah (kelas pekerja).
 Marx percaya bahwa keadaan lemah dapat menuntun pada
terjadinya alienasi (kondisi psikologis dimana orang mulai merasa
bahwa mereka memiliki sedikit control terhdap masa depan
mereka). Salah satu keinginan Marx adalah memastikan bahwa
tindakan revolusioner dari kaum proletariat dapat dilakukan untuk
memutus mata rantai perbudakan dan untuk mmengurangi
alienasi di dalam masyarakat yang kapitalistik
kajian_budaya_joice cs
42 Asumsi
Budaya tersebar dalam dan
menginvasi semua sisi perilaku
manusia.
Orang merupakan bagian dari
struktur kekuasaan yang bersifat
hierarkis.
kajian_budaya_joice cs
43 Asumsi (1)
 Budaya didefinisikan sebagai sebuah komunitas
makna.
 Menurut Hall (1981:31) ideology merujuk pada
gambaran, konsep, dan premis yang menyediakan
kerangka pemikiran di mana kita merepresentasikan,
menginterpretasikan, memahami, dan ‘memaknai’
beberapa aspek eksistensi sosial.
 Hall yakin bahwa ideologi mencakup bahasa,
konsep, dan kategori yang dikumpulkan oleh
kelompok-kelompok sosial yang berbeda untuk
memaknai lingkungan mereka.
kajian_budaya_joice cs
44 Asumsi (1)
 Kita tidak dapat melarikan diri dari kenyataan
budaya bahwa, sebagai komunitas global,
tindakan tidak dilakukan dalam ruang hampa.
 Graham Murdock (1989:436) menekankan
ketersebaran budaya dengan menyatakan bahwa
semua kelompok secara konstan terlihat dalam
menciptakan dan menciptakan ulang sistem
makna dan memberikan bentuk kepada makna ini
dalam bentuk-bentuk ekspresif, praktik-praktik sosial,
dan institusi-institusi.
kajian_budaya_joice cs
45 Asumsi (1)
 Culture war: pergulatan budaya akan makna,
interpretasi, identitas, dan kontrol.
 Menunjukkan bahwa sering kali terdapat
pemisahan-pemisahan yang dalam di dalam
persepsi mengenai pentingnya suatu isu atau
peristiwa budaya.
 Individu-individu sering kali berkompetisi untuk
membantu membentuk identitas nasional.
kajian_budaya_joice cs
46 Asumsi (1)
 Stella Ting-Toomey dan Leeva Chung (2005) melihat
bahwa budaya juga mencakup berbagai aktivitas
dari sebuah populasi.
 Budaya, tidak dapat dipisahkan dari makna di
dalam masyarakat.
 Makna di dalam budaya kita dibentuk oleh media.
kajian_budaya_joice cs
47 Asumsi (1)
 Michael Real berpendapat bahwa: “Media menginvasi
ruang kehidupan kita (AS), membentuk selera dari mereka
yang berada di sekitar kita, memberikan informasi dan
mempersuasi kita mengenai produk dan kebijakan,
mencampuri mimpi pribadi , dan ketakutan publik kita,
dan sebagai gantinya, mengundang kita untuk hidup di
dalam mereka.”
 Dengan demikian, media mengandung pesan-pesan baik
– baik sengaja maupun tidak sengaja – yang
menyebabkan kita menerima tujuan, impian, dan standar
kesuksesan yang ditampilkan di dalam media.
kajian_budaya_joice cs
48 Asumsi (2)
 Teori budaya berkaitan dengan manusia sebagai
bagian penting dari suatu hierarki sosial yang kuat.
 Kekuasaan bekerja di dalam semua level
kemanusiaan, dan secara berkesinambungan
membatasi keunikan identitas.
 Makna dan kekuasaan berkaitan erat, menurut Hall
(1989), makna tidak dapat dikonseptualisasikan di
luar bidang permainan dari hubungan kekuasaan.
kajian_budaya_joice cs
49 Asumsi (2)
 Mungkin sumber kekuatan yang paling mendasar di
dalam masyarakat adalah media.
 Hall (1989) menyatakan bahwa media telah
menjadi terlalu kuat dan berkuasa.
kajian_budaya_joice cs
50 Hegemoni
 Hegemoni : konsep penting dalam kajian budaya. Secara
umum hegemoni didefinisikan sebagai pengaruh, kekuasaan,
atau dominasi dari sebuah kelompok sosial terhadap yang
lain.
 Ide ini adalah ide yang kompleks dan dapat dilacak pada
karya Antonio Gramsci. Pemikiran Gramsci mengenai
hegemoni didasarkan pada ide Marx mengenai kesadaran
palsu, suatu keadaan di mana individu-individu menjadi tidak
sadar mengenai dominasi yang terjadi di dalam kehidupan
mereka. Gramsci berpendapat bahwa khalayak dapat
dieksploitasi oleh sistem sosial yang juga mereka dukung.
Mulai dari budaya popular—lagu-lagu pop, tarian atau
dance, makanan, dst., hingga agama.
Hegemoni Tandingan
 Namun demikian, khalayak tidaklah selalu tertipu untuk
menerima dan mempercayai apa pun yang diberikan
oleh kekuatan yang dominan. Terkadang khalayak juga
menggunakan sumber daya dan strategi yang sama
seperti yang digunakan oleh kelompok sosial yang
dominan. Hingga batasan tertentu, individu-individu
akan menggunakan praktik-praktik dominasi hegemonis
yang sama menentang dominasi yang ada. Inilah yang
disebut Gramsci sebagai hegemoni tandingan (counter-
hegemony).
kajian_budaya_joice cs
51
Pendekodean oleh Khalayak
 Pendekodean, menerima dan membanding-bandingkan pesan. Tidak ada
pesan hegemoni ataupun hegemoni tandingan yang dapat ada tanpa
kemampuan khalayak untuk menerima pesan dan membandingkannya
dengan makna yang telah tersimpan di dalam benak mereka.
kajian_budaya_joice cs
52
Sudut pandang atau posisi dalam Media:
 Dominan hegemonis, beroperasi di dalam kode yang memungkinkan orang untuk
memiliki kontrol terhadap orang lainnya. Kode profesional untuk seorang penyiar
televisi, misalnya, akan selalu bekerja di dalam hegemoni kode yang lebih dominan.
Hall menyatakan bahwa kode profesional mereproduksi interpretasi hegemonis
mengenai realitas.
 Ternegosiasi, menerima ideologi dominan, tetapi mengizinkan adanya perkecualian
budaya. Hall berpendapat bahwa anggota khalayak selalu memiliki hak untuk
menerapkan kondisi lokal kepada peristiwa skala besar. Hal ini sering kali terjadi
ketika media melaporkan mengenai hukum yang diberlakukan secara nasional dan
diinterpreatasikan dalam konteks negara bagian atau komunitas.
 Oposisional, mensubstitusi pesan-pesan alternatif yang ditampilkan oleh media.
Konsumen yang kritis akan menolak makna sebuah pesan yang dipilih dan
ditentukan oleh media dan menggantikannya dengan pemikiran mereka sendiri
mengenai subjek tertentu.
kajian_budaya_joice cs
53
Kritik & Saran
presentasi publik

More Related Content

What's hot

Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasiHakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasimawan fadlli
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Rachardy Andriyanto
 
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’anHermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’anIffa Tabahati
 
Ppt retorika dakwah kelompok 2
Ppt retorika dakwah kelompok 2Ppt retorika dakwah kelompok 2
Ppt retorika dakwah kelompok 2NadillahSyahwitri1
 
Konsep Dasar Memahami Hermeneutika.docx
Konsep Dasar Memahami Hermeneutika.docxKonsep Dasar Memahami Hermeneutika.docx
Konsep Dasar Memahami Hermeneutika.docxMaulanamoel
 
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budayaPpt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budayaPrasetiyo Eko Laksono
 

What's hot (9)

Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasiHakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
Hakikat komunikasi dan ontologi komunikasi
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
 
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’anHermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
 
Ppt retorika dakwah kelompok 2
Ppt retorika dakwah kelompok 2Ppt retorika dakwah kelompok 2
Ppt retorika dakwah kelompok 2
 
Konsep Dasar Memahami Hermeneutika.docx
Konsep Dasar Memahami Hermeneutika.docxKonsep Dasar Memahami Hermeneutika.docx
Konsep Dasar Memahami Hermeneutika.docx
 
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budayaPpt 7 hermeneutika dan invasi budaya
Ppt 7 hermeneutika dan invasi budaya
 
Kalimat pelatihan mpkt (untung)
Kalimat pelatihan mpkt (untung)Kalimat pelatihan mpkt (untung)
Kalimat pelatihan mpkt (untung)
 
Uas flsafat
Uas flsafatUas flsafat
Uas flsafat
 
Speech Codes Theory
Speech Codes TheorySpeech Codes Theory
Speech Codes Theory
 

Similar to presentasi publik

The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theoryRonzzy Kevin
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
Retorika dan publik speaking
Retorika dan publik speakingRetorika dan publik speaking
Retorika dan publik speakingMusdalifah yusuf
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasapramithasari27
 
Seven Tradition of Communications
Seven Tradition of Communications Seven Tradition of Communications
Seven Tradition of Communications AdePutraTunggali
 
Analisis wacara kritis (pasca)
Analisis wacara kritis (pasca)Analisis wacara kritis (pasca)
Analisis wacara kritis (pasca)Dara Azizi
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika erikadwiyana
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaerikadwiyana
 
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernPerbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernYulia Eolia
 
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuIchan32
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUSeptiTirta
 
Presentasi Teori Retorika.pptx
Presentasi Teori Retorika.pptxPresentasi Teori Retorika.pptx
Presentasi Teori Retorika.pptxmochbrilian
 

Similar to presentasi publik (20)

The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theory
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Makalah sejarah retorika
Makalah sejarah retorikaMakalah sejarah retorika
Makalah sejarah retorika
 
Uts
UtsUts
Uts
 
Retorika dan publik speaking
Retorika dan publik speakingRetorika dan publik speaking
Retorika dan publik speaking
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Pengantar Teori Komunikasi I
Pengantar Teori Komunikasi IPengantar Teori Komunikasi I
Pengantar Teori Komunikasi I
 
Filsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasaFilsafat ilmu dan bahasa
Filsafat ilmu dan bahasa
 
Konsep Dasar Retorika
Konsep Dasar RetorikaKonsep Dasar Retorika
Konsep Dasar Retorika
 
Bab 3 -_retorik
Bab 3 -_retorikBab 3 -_retorik
Bab 3 -_retorik
 
Seven Tradition of Communications
Seven Tradition of Communications Seven Tradition of Communications
Seven Tradition of Communications
 
Analisis wacara kritis (pasca)
Analisis wacara kritis (pasca)Analisis wacara kritis (pasca)
Analisis wacara kritis (pasca)
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernPerbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
 
Teori komunikasi pp
Teori komunikasi ppTeori komunikasi pp
Teori komunikasi pp
 
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 
Presentasi Teori Retorika.pptx
Presentasi Teori Retorika.pptxPresentasi Teori Retorika.pptx
Presentasi Teori Retorika.pptx
 

presentasi publik

  • 1. Mata Kuliah Teori dan Perspektif Teori Komunikasi KLP 3 Abdullah, Ridwan Putra, M.Nurqadri ,Mariesa Giswandhani, Muh. Nurqadri djamal,Hasrul ,Taufiq Syahban
  • 2.
  • 3. Teori komunikasi publik. Merujuk pada bagaimana kita sebagai pendengar, konsumen, dan khalayak yang memainkan peranan dalam memutuskan sejauh mana orang lain mampu memengaruhi kita. Publik berada pada pusat dari empat teori : Komunikasi Publik 1. Retorika 2. Dramatisme 3. Paradigma Naratif 4. Kajian Budaya
  • 4. Retorika Berdasarkan tulisan tulisan Aristoteles Apa Itu Retorika Ethos,Logos,Phatos Silogisme dan Entimen Kanon Retorika Jenis Jenis Retorika Kritik & Penutup
  • 5. Retorikamerupakan usaha untuk menunjukkan pembicara bahwa mereka dapat bersifat persuasif. Teori Retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika, yang disebut Aristoteles sebagai alat persuasive yang tersedia Emosi (Pathos)Etika/Kredibiltas (Ethos) Logika (logos) Seorang pembicara yang tertarik untuk membujuk khalayaknya harus mempertimbangkan tiga bukti retoris
  • 6. Ethos,Logos, Pathos Merujuk pada karakter, intelegensi, dan niat baik yang dipersepsikan dari seorang pembicara ketika hal-hal ini ditunjukkan melaui pidatonya Bukti-bukti logis yang digunakan oleh pembicara (argumen mereka), rasionalisasi, dan wacana. Ethos Logos Berkaitan dengan emosi yang dimunculkan dari para pendengar atau penerima pesan.Pathos
  • 7. Silogisme dan Entimen Silogisme Silogisme diartikan sebagai sekelompok proposisi yang berhubungan satu sama lain dan menarik sebuah kesimpulan dari premis-premis mayor atau minor. Silogisme terdiri dari dua premis dan sebuah kesimpulan. Contoh : Premis Mayor : Beberapa politikus tidak jujur dan suka menipu. Premis Minor : Sara Coller adalah politikus. Kesimpulan : Sara Coller adalah politikus yang tidak jujur dan suka menipu. Silogisme sebenarnya merupakan sebuah argument deduktif.
  • 8. Silogisme dan Entimen Entimen Llyod Bitzer (1959) mendefinisikan entimem sebagai silogisme yang didasarkan pada kemungkinan, tanda , dan contoh yang berfungsi sebagai persuasi retoris. a. Kemungkinan (probability) : pernyataan- pernyataan yang secara umum benar. b. Tanda (sign) : pernyataan yang menjelaskan alasan bagi sebuah fakta. c. Contoh (example) : pernyataan-pernyataan baik yang aktual maupun yang diciptakan oleh pembicara. Contoh : Premis : Beberapa politikus tidak jujur dan suka menipu. Kesimpulan : Karena itu, Sara Coller mungkin saja tidak jujur dan suka menipu. Entimen sebenarnya merupakan Kemungkinan
  • 9. Aristoteles yakin bahwa suatu pidato persuasif dapat menjadi efektif bila pembicara mengikuti tuntunan tertentu atau prinsip-prinsip yang ia sebut kanon. Ini rekomendasi untuk membuat suatu pidato atau cara berbicara yang menggugah Kanon Retorika 1. Penemuan : Konstruksi atau penyusunan dari suatu argument yang relevan dengan tujuan dari suatu pidato. 2. Pengaturan : Kemampuan berbicara dengan mengorganisasikan materi atau pidatonya. 3. Gaya : Penggunaan bahasa untuk menyampaikan ide dengan cara tertentu. 4. Penyampaian : Merujuk pada presentasi nonverbal dari ide-ide seorang pembicara. 5. Ingatan : Menyimpan penemuan, pengaturan, dan gaya dalam benak pembicara. Meninggalkan kesan kepada penerima atau pendengar
  • 10. Jenis Jenis Retorika Retorika forensik : berkaitan dengan keadaan ketika para pembicara mendorong munculnya rasa bersalah atau tidak bersalah. Retorika epideiktik : wacana yang berhubungan dengan pujian atau tuduhan. Retorika deliberatif : merujuk pada saat pembicara harus menentukan suatu tindakan yang harus diambil sesuatu harus atau tidak boleh dilakukan
  • 11. Kritik & Penutup Heurisme Teori ini telah mencakup beberapa sumber dalam komunikasi, seperti ketakutan dalam berkomunikasi dan telah mendorong penelitian yang bersifat empiris maupun praktis Konsistensi Logis 1. Tidak Logis 2. Kurang terorganisasi 3. Pendefinisian yang kurang tepat
  • 12. Dramatisasi Berdasarkan penelitian Kenneth Burke Apa Itu dramatisme Asumsi Dramatisme Dramatisme sebagai Retorika Baru Kritik & Penutup
  • 13. Teori dramatisme adalah teori yang mencoba memahami tindakan kehidupan manusia sebagai drama. Teori ini membandungkan sebuah pertunjukan dan menyatakan bahwa, sebagaimana dalam sebuah karya teatrikal, kehidupan membutuhkan seorang actor , sebuah adegan, beberapa alat untuk terjadi adegan itu, dan sebuah tujuan Inti teori
  • 15. Dramatisme sebagai Teori Baru Dramatisme sebagai Retorika Baru Dramatisme merupakan retorika baru. Bedanya dengan retorika lama adalah retorika baru lebih menekankan pada identifikasi dan hal ini dapat mencakup faktor-faktor yang secara parsial “tidak sadar” dalam mengajukan pernyataannya disamping retorika yang lama menekankan pada persuasi dan desain yang terencana Identifikasi dan Subtansi Indentifikasi ketika dua orang memiliki ketumpangtindihan pada subtansi mereka Subtansi Sifat Umum dari sesuatu Pemisahan 2 orang gagal untuk mempunyai Ketumpangtindihan dalam subtansi Konsubtansiasi Ketika Permohonan dibuat untuk meningkatkan ketumpangtindihan antara orang
  • 16. Rasa Bersalah 1. Negativitas 2. Pengorbanan 3. Penebusan Rasa Bersalah Metode Pentad Tujuan Agency Agent Adegan Tindakan Sikap Metode Pentad
  • 17. contoh kasus FENOMEN SI ULCOK, PEMUDA BLOON “Sama aja bohong kalau dia pintar tapi hatinya jelek...Massa murid bilangi gurunya bodoh.murid macam apa itu wajar memang kalau dia dikeluarin.anjing luh kalau saya akui memang ia pintar tpi dibidang perhitungan aja...tpi gaya2nya orang to***2...muka b**i... ABDUL RAHMAN HIDAYAT Disampaikan melalui kolom komentar berita Tribun-Timur.com berjudul "Akun yang Katai Ulcok Muka B**i ‘Dikeroyok’ Facebooker". "Kita semua terkadang melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja, dan kesalahan itu kadang menjadi semuanya semakin buruk dan rumit. Tapi tidak berarti kita telah menjadi manusia yg jahat yg tidak bisa lagi dipercaya. Terimalah maafku yg sebesar besarnya at as kata2ku yg tidak pantas. ...apapun resikonya saya akan tetap menerimanya untuk menebus kesalahan saya.... buat RUSLAN YUSUF / ULLCOK," Rabu (24/2/2016), pukul 07.06 Wita
  • 18. Kritik & Penutup 1. Teori Burke terlau tidak jelas dan sulit dipahami untuk dapat berguna 2. Terlu luas ruang lingkupnya 3. Teori akan lebih berguna jika membahas mengenai gender dan budaya secara lebih luas
  • 19. Paradigma Naratif Berdasarkan Penelitian Walter Fisher The Narrative Paradigm adalah teori yang diusulkan oleh abad ke-20 filsuf Walter Fisher bahwa semua komunikasi adalah bentuk cerita atau memberikan laporan peristiwa (narasi ). Karena itu, pengalaman manusia dalam memahami kehidupan sebagai rangkaian narasi yang sedang berlangsung, masing-masing dengan konflik sendiri, karakter, mulai, tengah, dan akhir. Fisher percaya bahwa semua bentuk komunikasi yang menarik dapat dilihat sebagai cerita yang dibentuk oleh sejarah, budaya, dan karakter."
  • 21. Komunikasi kepada publik Khalayak sebagai partisipan Inti teori
  • 22. Paradigma naratif (Narrative Paradigm) mengemukakan keyakinan bahwa manusia adalah seseorang pencerita (Hommo narrans) dan bahwa pertimbangan akal ini, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita. APA ITU PARADIGMA NARATIF Kita lebih dapat terbujuk dengan oleh sebuah cerita bagus dibandingkan oleh sebuah argument yang baik
  • 23. PERGESERAN PARADIGMA Pergeseran paradigma adalah perubahan signifikan dalam cara kebanyakan orang melihat dunia dan maknanya Logos sebagi Logika Mitos sebagai kisah dan emosi Paradigma Dunia Rasional Paradigma Naratif Pergerseran terjadi terjadi dari paradigma dunia rasional (sistem logika) ke arah pardigma naratif Fisher berusaha memperlihatkan pardigma naratif sebagai penggabungan logika dan estetika
  • 24. Asumsi Paradigma Naratif 1. Manusia pada dasarnya adalah mahluk pencerita 2. Keputusan mengenai harga dari sebuah cerita didasarkan pada “pertimbangan yang sehat 3. Pertimbangan yang sehat ditentukan oleh sejarah,biografi,budaya dan karakter 4. Rasionalitas didasarkan pada penilaian arang mengenai konsistensi dan kebenaran sebuah cerita 5. Kita mengalami dunia sebagai dunia yang diisi dengan cerita dan kita harus memilih dari cerita yang ada Paradigma Naratif Paradigma Dunia Rasional Manusia Mahluk Pencerita Mahluk Rasional Pengambilan Keputusan Pertimbangan sehat : Sejarah,Biografi, Budaya dan Karakter Argumen : Perintah dan Kemasukakalan Rasionalitas Kesadaran tentang cerita konsisten secara internal dan benar,pengalaman yang dijalani Kualitas pengetahuan dan proses pemikiran formal Dunia Kumpulan cerita yang dipilih, proses penciptaan ulang Hubungan logis dengan pemikiran logis
  • 27. Konsep Kunci Dalam Pendekatan Naratif 1. NARASI 2.RASIONALITAS 3.LOGIKA
  • 28. Narasi sebuah deskripsi yang oleh pendengarnya diberi makna “Semua komunikasi adalah naratif…semua kehidupan disusun dari cerita-cerita atau naratif (Fisher,1987 )
  • 29. Rasionalitas Naratif Rasionalitas Naratif adalah Sebuah metode standart untuk menilai cerita mana yang dipercayai dan mana yang diabaikan Rasional Naratif Koherensi Fidelity
  • 30. KOHERENSI Prinsip Rasionalitas naratif yang menilai konsistensi internal dari sebuah cerita  Kohenresi struktural Merujuk pada aliran cerita  Kohenresi Material Merujuk pada Kongruensi antara satu cerita dan cerita lain yang berkaitan  Kohenresi Karakterologis Merujuk dapat dipercayanya karakter Karakter dalam cerita
  • 31. Fidelity (Kebenaran) Prinsip Rasionalitas naratif yang menilai Kredibilitas dari sebuah cerita  Logika dari Good Reason (Pertimbangan Yang sehat) 5 Pertanyaan yang membentuk logika alasan : 1. Apakah pernyataan – pernyataan diklaim faktual di dalam sebuah naratif benar- benar faktual 2. Apakah ada fakta-fakta yang telah dihapus kan dari naratif atau distorsi dalam penyampaiaanya 3. Pola-pola pertimbangan apa yang ada di dalam naratif 4. Seberapa relevan argument- argument di dalam cerita dengan keputusan apa pun yang mungkin dibuat oleh pendengar 5. Seberapa baik naratif ini menjawab isu-isu penting dan signifikan dari kasus ini
  • 32. 5 Pertanyaan yang mengubah logika alasan menjadi logika good reason : 1. Nilai implisit dan eksplesit apakah yang terkandung di dalam naratif 2. Apakah nilai-nilai ini sesuai dengan keputusan yang relevan dengan naratif tersebut 3. Apakah dampak dari mengikuti nilai-nilai yang tertanam di dalam naratif tersebut 4. Apakah nilai-nilai tersebut dapat dikonfirmasikan atau divalidasi dalam pengalaman yang dijalani 5. Apakah nilai-nilai dari naratif merupakan dasar bagi perilaku manusia ideal
  • 33. Kritik & Penutup 1.Paradigma naratif terlalu luas(berfokus pada klaim Fisher bahwa semua komunikasi adalah naratif) 2.Terori ini diaangap kurang berguna karena sesuatu hal yang disebut dengan “bias konservatif” 3.Dinilai gagal untuk konsisten dengan beberapa klaim yang dibuat Fisher 4.Namun paradigm ini juga ternyata dinilai telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kajian Mengenai komunikasi manusia.Pertama, ide mengenai orang sebagai pencerita terbukti menarik dan heuristic, 5. Fisher telah memberikan sebuah paradigma baru untuk memahami sifat dasar manusia,tepat terletak di wilayah simbolik dari komunikasi
  • 34. Kajian Budaya Berdasarkan Penelitian Stuart Hall Warisan Marxis Asumsi Hegemoni Hegemoni Tandingan Pengkodean oleh Khalayak
  • 35. Sekilas Teori  Media telah menjadi alat utama di mana kita semua mengalami atau belajar mengenai banyak aspek mengenai dunia di sekitar kita. Tetapi sering kali cara yang digunakan media dalam melaporkan suatu peristiwa dapat berbeda secara signifikan 35
  • 36. kajian_budaya_joice cs 36 Sekilas Teori  Media merepresentasikan ideologi dari kelas yang dominan di dalam masyarakat.  Karena media dikontrol oleh korporasi (kaum elite), informasi yang ditampilkan kepada publik yang pada akhirnya dipengaruhi dan ditargetkan dengan tujuan untuk mencapai keuntungan.  Pengaruh media dan peranan kekuasaan harus dipertimbangkan ketika menginterpretasikan suatu budaya.
  • 38. kajian_budaya_joice cs 38 Sekilas Teori  Stuart Hall adalah seorang teoretikus yang mempertanyakan peranan berbagai institusi elite seperti media dan gambaran mereka yang sering kali salah dan menyesatkan.  Hall berfokus pada peran media dan kemampuan mereka untuk membentuk opini publik mengenai populasi yang termarginalkan, termasuk orang-orang kulit berwarna, orang miskin, dan kelompok orang lainnya yang tidak menggambarkan sudut pandang pria heteroseksual berkulit putih (dan kaya).
  • 39. kajian_budaya_joice cs 39 Sekilas Teori  Cultural Studies adalah perspektif teoretis yang berfokus bagaimana budaya dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan dominan.  Menurut Hall (1992) kajian budaya memiliki banyak wacana; juga memiliki beberapa sejarah. Ia adalah sekelompok formasi yang utuh; memiliki beberapa sejarah. Ia adalah sekelompok formasi yang utuh; memiliki peristiwa dan momen di masa lalu.  Sering disebut ‘kajian khalayak’.
  • 40. kajian_budaya_joice cs 40 Warisan Marx: Kekuatan bagi Masyarakat  Cultural Studies adalah tradisi yang berakar pada tulisan-tulisan  Karl Marx (1963) dihargai sebagai orang yang mampu mengidentifikasikan bagaimana mereka yang memiliki kekuasaan (kaum elite) mengeksploitasi yang lemah (kelas pekerja).  Ia percaya bahwa keadaan lemah dapat menuntun terjadinya alienation atau kondisi psikologis di mana orang mulai merasa bahwa mereka memiliki sedikit kontrol terhadap masa depan mereka.
  • 41. kajian_budaya_joice cs 41 Warisan Marx: Kekuatan bagi Masyarakat  Filsuf Karl Marx (1963) dihargai sebagai orang yang mampu mengidentifikasi bagaimana mereka yang memiliki kekuasaan (kaum elite) mengeksploitasi yang lemah (kelas pekerja).  Marx percaya bahwa keadaan lemah dapat menuntun pada terjadinya alienasi (kondisi psikologis dimana orang mulai merasa bahwa mereka memiliki sedikit control terhdap masa depan mereka). Salah satu keinginan Marx adalah memastikan bahwa tindakan revolusioner dari kaum proletariat dapat dilakukan untuk memutus mata rantai perbudakan dan untuk mmengurangi alienasi di dalam masyarakat yang kapitalistik
  • 42. kajian_budaya_joice cs 42 Asumsi Budaya tersebar dalam dan menginvasi semua sisi perilaku manusia. Orang merupakan bagian dari struktur kekuasaan yang bersifat hierarkis.
  • 43. kajian_budaya_joice cs 43 Asumsi (1)  Budaya didefinisikan sebagai sebuah komunitas makna.  Menurut Hall (1981:31) ideology merujuk pada gambaran, konsep, dan premis yang menyediakan kerangka pemikiran di mana kita merepresentasikan, menginterpretasikan, memahami, dan ‘memaknai’ beberapa aspek eksistensi sosial.  Hall yakin bahwa ideologi mencakup bahasa, konsep, dan kategori yang dikumpulkan oleh kelompok-kelompok sosial yang berbeda untuk memaknai lingkungan mereka.
  • 44. kajian_budaya_joice cs 44 Asumsi (1)  Kita tidak dapat melarikan diri dari kenyataan budaya bahwa, sebagai komunitas global, tindakan tidak dilakukan dalam ruang hampa.  Graham Murdock (1989:436) menekankan ketersebaran budaya dengan menyatakan bahwa semua kelompok secara konstan terlihat dalam menciptakan dan menciptakan ulang sistem makna dan memberikan bentuk kepada makna ini dalam bentuk-bentuk ekspresif, praktik-praktik sosial, dan institusi-institusi.
  • 45. kajian_budaya_joice cs 45 Asumsi (1)  Culture war: pergulatan budaya akan makna, interpretasi, identitas, dan kontrol.  Menunjukkan bahwa sering kali terdapat pemisahan-pemisahan yang dalam di dalam persepsi mengenai pentingnya suatu isu atau peristiwa budaya.  Individu-individu sering kali berkompetisi untuk membantu membentuk identitas nasional.
  • 46. kajian_budaya_joice cs 46 Asumsi (1)  Stella Ting-Toomey dan Leeva Chung (2005) melihat bahwa budaya juga mencakup berbagai aktivitas dari sebuah populasi.  Budaya, tidak dapat dipisahkan dari makna di dalam masyarakat.  Makna di dalam budaya kita dibentuk oleh media.
  • 47. kajian_budaya_joice cs 47 Asumsi (1)  Michael Real berpendapat bahwa: “Media menginvasi ruang kehidupan kita (AS), membentuk selera dari mereka yang berada di sekitar kita, memberikan informasi dan mempersuasi kita mengenai produk dan kebijakan, mencampuri mimpi pribadi , dan ketakutan publik kita, dan sebagai gantinya, mengundang kita untuk hidup di dalam mereka.”  Dengan demikian, media mengandung pesan-pesan baik – baik sengaja maupun tidak sengaja – yang menyebabkan kita menerima tujuan, impian, dan standar kesuksesan yang ditampilkan di dalam media.
  • 48. kajian_budaya_joice cs 48 Asumsi (2)  Teori budaya berkaitan dengan manusia sebagai bagian penting dari suatu hierarki sosial yang kuat.  Kekuasaan bekerja di dalam semua level kemanusiaan, dan secara berkesinambungan membatasi keunikan identitas.  Makna dan kekuasaan berkaitan erat, menurut Hall (1989), makna tidak dapat dikonseptualisasikan di luar bidang permainan dari hubungan kekuasaan.
  • 49. kajian_budaya_joice cs 49 Asumsi (2)  Mungkin sumber kekuatan yang paling mendasar di dalam masyarakat adalah media.  Hall (1989) menyatakan bahwa media telah menjadi terlalu kuat dan berkuasa.
  • 50. kajian_budaya_joice cs 50 Hegemoni  Hegemoni : konsep penting dalam kajian budaya. Secara umum hegemoni didefinisikan sebagai pengaruh, kekuasaan, atau dominasi dari sebuah kelompok sosial terhadap yang lain.  Ide ini adalah ide yang kompleks dan dapat dilacak pada karya Antonio Gramsci. Pemikiran Gramsci mengenai hegemoni didasarkan pada ide Marx mengenai kesadaran palsu, suatu keadaan di mana individu-individu menjadi tidak sadar mengenai dominasi yang terjadi di dalam kehidupan mereka. Gramsci berpendapat bahwa khalayak dapat dieksploitasi oleh sistem sosial yang juga mereka dukung. Mulai dari budaya popular—lagu-lagu pop, tarian atau dance, makanan, dst., hingga agama.
  • 51. Hegemoni Tandingan  Namun demikian, khalayak tidaklah selalu tertipu untuk menerima dan mempercayai apa pun yang diberikan oleh kekuatan yang dominan. Terkadang khalayak juga menggunakan sumber daya dan strategi yang sama seperti yang digunakan oleh kelompok sosial yang dominan. Hingga batasan tertentu, individu-individu akan menggunakan praktik-praktik dominasi hegemonis yang sama menentang dominasi yang ada. Inilah yang disebut Gramsci sebagai hegemoni tandingan (counter- hegemony). kajian_budaya_joice cs 51
  • 52. Pendekodean oleh Khalayak  Pendekodean, menerima dan membanding-bandingkan pesan. Tidak ada pesan hegemoni ataupun hegemoni tandingan yang dapat ada tanpa kemampuan khalayak untuk menerima pesan dan membandingkannya dengan makna yang telah tersimpan di dalam benak mereka. kajian_budaya_joice cs 52
  • 53. Sudut pandang atau posisi dalam Media:  Dominan hegemonis, beroperasi di dalam kode yang memungkinkan orang untuk memiliki kontrol terhadap orang lainnya. Kode profesional untuk seorang penyiar televisi, misalnya, akan selalu bekerja di dalam hegemoni kode yang lebih dominan. Hall menyatakan bahwa kode profesional mereproduksi interpretasi hegemonis mengenai realitas.  Ternegosiasi, menerima ideologi dominan, tetapi mengizinkan adanya perkecualian budaya. Hall berpendapat bahwa anggota khalayak selalu memiliki hak untuk menerapkan kondisi lokal kepada peristiwa skala besar. Hal ini sering kali terjadi ketika media melaporkan mengenai hukum yang diberlakukan secara nasional dan diinterpreatasikan dalam konteks negara bagian atau komunitas.  Oposisional, mensubstitusi pesan-pesan alternatif yang ditampilkan oleh media. Konsumen yang kritis akan menolak makna sebuah pesan yang dipilih dan ditentukan oleh media dan menggantikannya dengan pemikiran mereka sendiri mengenai subjek tertentu. kajian_budaya_joice cs 53