Manajemen resiko adalah proses mengelola potensi peluang dan risiko untuk mencapai tujuan proyek dengan lebih efisien. Terdiri dari identifikasi, analisis, perencanaan respon, pengendalian, dan pemantauan risiko secara terus-menerus selama siklus hidup proyek. Bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat risiko sambil memaksimalkan peluang.
2. MANEGMEN RESIKO
Manajemen Resiko atau Risk Management adalah
prosedur atau sistem yang ditujukan untuk mengelola
secara efektif suatu “potential opportunities” dan
efeknya terhadap minimal satu tujuan proyek (waktu,
biaya, ruang lingkup, mutu).
Besarnya resiko dapat dihitung dari hasil perkalian
antara dampak/ akibat yang terjadi dan tingkat
kemungkinan terjadinya. Manajemen resiko merupakan
cara penanganan resiko yang tepat dan efisien untuk
mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh resiko.
3. KATEGORI RESIKO
1. Resiko Murni (pure risk)
adalah resiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan
terjadinya tanpa disengaja.
Contoh : resiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian
2. Resiko Spekulatif (speculatif risk)
adalah resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan,
agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya.
Contoh : resiko produksi, resiko moneter (kurs valuta asing).
3. Resiko Fundamental (fundamental risk)
adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja,
tetapi banyak orang.
Contoh : resiko terjadinya kebakaran, bencana alam, resiko perang, polusi
udara.
4. 4. Resiko Khusus (particular risk)
adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri
dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal
kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil dan sebagainya.
5. Resiko Dinamis (dynamic risk)
adalah resiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan
teknologi, seperti resiko keusangan, resiko penerbangan luar
angkasa.
6. Resiko Statis (static risk)
adalah resiko yang keberadaannya tidak tergantung dari
perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti resiko
hari tua, risiko kematian.
6. •Proses memutuskan bagaimana
mendekati dan melaksanakan
aktivitas manajemen risiko untuk
proyek.
•Memastikan tingkat, tipe, dan
visibilitas manajemen risiko yang
setara dengan risiko dan
kepentingan proyek bagi organisasi
•Menyediakan sumberdaya dan
waktu yang memadai untuk aktivitas
manajemen risiko
•Menetapkan basis yang disepakati
untuk mengevaluasi risiko.
PERENCANAAN
MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI
RISIKO
•Menentukan risiko-risiko yang
mempengaruhi proyek dan
mendokumentasikan
karakteristiknya.
•Peserta yang terlibat: manajer
proyek, anggota tim proyek,
anggota manajemen risiko, ahli
teknis diluar tim proyek, customer,
end user, dan ahli manajemen
risiko
•Merupakan proses iteratif karena
risiko-risiko baru mungkin
diketahui sebagai kemajuan
proyek melalui siklus hidupnya.
7. ANALISA RISIKO
IMPACT/DAMPAK
RESIKO SEDANG RESIKO UTAMA
RESIKO MINOR
LIKELIHOOD /
Dapat diterima atau
diabaikan
Mungkin terjadi &
mempunyai dampak
besar, pengukuran
manajemen harus
diperjelas
Kemungkinan terjadi tinggi
& dampak besar, resiko ini
akan membutuh perhatian
& persiapan suatu jadwal
tindakan resiko formal
RESIKO SEDANG
8. Proses mengembangkan pilihan
dan menentukan tindakan untuk
meningkatkan kesempatan dan
mengurangi ancaman terhadap
tujuan proyek. Ini mengikuti
analisis risiko kualitatif dan
kuantitatif.
PERENCANAAN
RESPON RISIKO
•Proses mengidentifikasi, menganalisis,
dan merencanakan risiko-risiko yang
baru muncul, melacak risiko
teridentifikasi, menganalisis ulang risiko
sekarang, memonitor kondisi pemicu
rencana kontingensi, memonitor sisa
risiko, dan mereview pelaksanaan
respon risiko saat mengevaluasi
keefektivannya.
•Tujuan lainnya adalah untuk
memastikan bila: asumsi proyek masih
valid, risiko (sebagaimana telah dinilai)
berubah dari sebelumnya, kebijakan
dan prosedur manajemen risiko diikuti,
cadangan biaya dan jadwal kontingensi
dimodifikasi sesuai risiko proyek .
PENGENDALIAN DAN
MONITORING RISIKO
Menilai prioritas risiko teridentifikasi menggunakan peluang terjadinya dan dampaknya terhadap tujuan proyek bila risiko itu terjadi
Menilai faktor-faktor lain seperti kerangka waktu dan tolerasi risiko dari kendala biaya, jadwal, ruang lingkup, dan mutu.