SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KELOMPOK 4
Memahami latar belakang psikologis manusia dalam
beragama dan melakukan cara model/ritual
keagamaan
AGAMA DAN PSIKOLOGI MANUSIA
Manusia memiliki kemampuan terbatas,
kesadaran dan pengakuan akan
keterbatasannnya menjadikan
keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar
biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar
biasa itu tentu berasal dari sumber
yang luar biasa juga. Dan sumber yang
luar biasa itu ada bermacam-macam
sesuai dengan bahasa manusianya sesuai
apa yang mereka percayai, Misal Tuhan,
Dewa, God, Syang-ti.
PENGERTIAN AGAMA MENURUT PARA AHLI
 H. Moenawar Chalil definisi  perlibatan yang
merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan
dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai
konsekuensi atas pengakuannya.
 Hendro Puspito definisi Agama  sistem nilai yang
mengatur hubungan manusia dan alam semesta yang
berkaitan dengan keyakinan.
Mengapa agama sangat penting
terhadap kehidupan manusia
???
Hubungan psikologi manusia dan agama
Secara konsep sebenarnya antara manusia dan agama merupakkan dua
hal yang berbeda dapat dipisahkan. Dalam kajian psikologi manusia
dipandang mahluk hidup yang kehadirannya dibekali aspek fisik dan
mental.
Aspek fisik melibatkan semua organ tubuh yang Nampak dan melekat
pada manusia, sehingga dapat diraba dan diamati.
Aspek mental merupakan organ hidup manusia yang tidak dapat diraba
dan diamati, tapi diyakini keberadaannya, karena justru dapat
mengendalikan kegiatan yang bersifat fisik.
“agama menentukan arah yang dituju, agama menyesuaikan dengan
yang dituju, agama hiasan batin, agama member harapan dan dorongan
bagi jiwa”,-Murthadha Muthahhari
Pengaruh agama dalam
psikologi manusia
 Agama dan ketenangan jiwa memiliki kaitan yang sangat
erat. Karena, agama mampu memberi pengaruh pada
perasaan kepemilikan dan keterikatan yang dimiliki
manusia, Sehingga manusia mampu mengontrol
kehidupannya sendiri.
 Dengan melakukan berbagai aktivitas keagamaan, seperti
datang ke rumah ibadah. Manusia juga akan membuka
lingkungan sosialnya sehingga kepribadiannya pun akan
semakin berkembang. Selain itu, aturan-aturan agama juga
akan memberi pengaruh pada perilaku manusia dan
memberikan keselamatan jasmani, ruhani, dan
keseimbangan jiwa.
Dewasa ini terungkap fakta bahwa aktivitas keagamaan
memberikan nilai positif dalam menunjukkan arah
kehidupan seorang manusia. Sikap-sikap keagamaan
seperti ibadah dan tawakal, akan memunculkan harapan
dan pandangan positif terhadap kehidupan, serta
memberikan ketenangan kepada jiwa manusia.
Kepercayaan bahwa Tuhan itu ada dan segala aspek
kehidupan manusia berada di bawah kekuasaan Tuhan,
akan mengurangi rasa tertekan atau depresi dalam jiwa
manusia. Secara umum, manusia yang beriman akan
memiliki hubungan erat dengan Tuhannya, sebagaimana
eratnya hubungan manusia dengan sahabatnya.
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOANALISIS
(SIGMUND FREUD)
Sadar (Conscious)
 Tingkat kesadaran berisi semua
hal yang kita cermati pada saat
tertentu. Isi daerah sadar itu
merupakan basil proses
penyaringan yang diatur oleh
stimulus atau cue-eksternal dan
kesadaran itu hanya bertahan
dalam waktu yang singkat di
daerah conscious, dan segera
tertekan ke daerah perconscious
atau unconscious.
Prasadar (Preconscious)
 Disebut juga ingatan siap (available memory), yakni
tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar
dan tak sadar. Isi preconscious berasal dari conscious dan
clan unconscious. Pengalaman yang ditinggal oleh
perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi
dicermati, akan ditekan pindah ke daerah prasadar.
Di sisi lain, isi-materi daerah tak sadar dapat muncul ke
daerah prasadar. Materi taksadar yang sudah berada di
daerah prasadar itu bisa muncul kesadaran dalam bentuk
simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap, dan
mekanisme pertahanan diri.
Tak Sadar (Unconscious)
 Tak sadar adalah bagian yang paling “dalam” dari struktur
kesadaran dan bagian terpenting dari jiwa manusia. Freud
membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetik
tetapi itu adalah kenyataan empirik.
 Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls dan drives yang dibawa dari
lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatik (biasanya pada masa
anak-anak) yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah
taksadar.
 Isi atau materi ketidaksadaran itu memiliki kecenderungan kuat
untuk bertahan terus dalam ketidaksadaran, pengaruhnya dalam
mengatur tingkahlaku sangat kuat namun tetap tidak disadari.
TIGA KOMPONEN POKOK MENGENAI MODEL
PERKEMBANGAN PSIKOANALISIS DASAR
1. Komponen Dinamik (Energi Psikis)
 Insting (instincts) atau dorongan-dorongan psikologis yang muncul
tanpa dipelajari adalah sumber utama energy psikis. Insting memiliki dua
ciri khas yang sangat penting, yakni :
ciri konservatif
(pelestarian)
ciri repetitif
(perulangan)
Maksudnya, insting selalu menggunakan sesedikit mungkin jumlah energi yang di
perlukan untuk melaksanakan aktivitas tertentu dan kemudian mengembalikan
organisme kepada keadaannya yang semula, yang terjadi secara berulang-ulang.
Insting bertindak sebagai perangsang pikiran mendorong individu untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu. Insting juga bisa dipandang sebagai
gambaran psikologis dari proses biologis yang berlangsung.
a. Id (Das Es)
sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id
ini kemudian akan muncul ego dan superego. Saat
dilahirkan, id berisi semua insting, impuls dan drives.
Id berada dan beroperasi dalam daerah unansdous,
mewakili subjektivitas yang tidak pemah disadari
sepanjang usia.
Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk
mendapatkan enerji psikis yang digunakan untuk
mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.
b. Ego (Das Ich)
Ego berkembang dari Id agar orang mampu menangani realita, sehingga ego
beroperasi mengikuti prinsip realita (realityprinciple), usaha memperoleh kepuasan
yang dituntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan barn atau menunda
kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.
Proses pengujian itu disebut uji realita (reality testin ; melaksanakan tindakan
sesuai dengan rencana yang telah difikirkan secara realistik. Dari cara kerjanya
dapat difahami sebagian besar daerah operasi ego berada di kesadaran,
namun ada sebagian kecil ego beroperasi di daerah prasadar dan daerah
taksadar.
Prinsip realita itu dikerjakan melalui proses sekunder
(secondaryprocess), yakni berfikir realistik menyusun rencana
dan menguji apakah rencana itu menghasilkan objek yang
dimaksud.
C. Super ego (DasUeberIch)
• Superego adalah kekuatan moral dan etik dari
kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistik
(idealisticprinciple) sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id
dan prinsip realistik dad Ego.
• Superego berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak
mempunyai energi sendiri. Sama dengan ego, superego
beroperasi di tiga daerah kesadaran.
• Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak
dengan dunia luar (sama dengan Id) sehingga kebutuhan
kesempurnaan yang diperjuangkannya tidak realistik (Id
tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).
3. Komponen Sekuensial (Tahapan)
• Motivasi Intrinsik
• Motivasi Ekstrinsik
Motivasi yang berasal dari diri seseorang tanpa dirangsang dari
luar. Dalam beragama seseorang merespon ajaran melalui
pemahaman yang mendalam lewat kitab sucinya untuk
mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya setelah melalui
perjalanan rohani yang panjang.
Motivasi yang datang karena adanya rangsangan dari luar.
Seseorang beragama karena memang dari keturunan dan atau
lingkungannya memilih agama tersebut. Ataupun juga
dipengaruhi oleh hal-hal lain di luar dari nilai yang terkandung
dalam ajaran agama itu sendiri.
Macam – Macam Motivasi Beragama
Kedua macam motivasi tersebut pada
tahap-tahap awal seseorang beragama
sangat diperlukan. Kelanjutannya perlu
mendapat pembinaan agar tujuan mencapai
tujuan agama tersebut benar-benar terwujud.
Pada akhirnya nanti seseorang yang
beragama benar-benar bersih dari bentuk-
bentuk motivasi yang jahat. Sehingga tidak
ada lagi agama yang dijadikan dasar
legalisasi penghancuran terhadap yang tidak
beragama.
• Motivasi beragama merupakan salah satu unsur
pokok manusia dalam berbuat. Melihat struktur
manusia yang terdiri unsur fisik dan psikis.
• Pembagian motivasi ada dua yakni motivasi fisik
dan motivasi psikis atau spiritual yang termasuk
di dalamnya adalah motivasi beragama.
• Tokoh-tokoh psikologi yang menyebutkan
motivasi spiritual antara lain:
• W.A Gerungan  menyebutkan motivasi biogentis, motivasi
sosiogenetis, dan motivasi teognetis;
• Lindzy  mengungkapkan tentang dorongan aspek spiritual
dalam diri manusia yang meliputi dorongan untuk beragama,
kebenaran dan keadilan, benci terhadap kejahatan, kebatilan
dan kezaliman;
Ritual dan Psikologi
Tiga sistem utama dalam psikologi
budaya, yaitu:
1. Manusia dengan sistem
biologi tersendiri dengan
pengalaman sejarah yang
unik.
2. Masyarakat khususnya
struktur sosial setempat
dalam lingkup budaya
tertentu.
3. Pengertian budaya secara
simbolis, budaya adalah sistem
representasi, sistem simbolis
kolektif dan sistem penciptaan
makna membentuk suatu sikap.
Ritual secara lugas menunjukkan adanya
motif keseimbangan sosial dan kosmologis.
praktik ritual adalah suatu praktik yang
memberikan kepuasan batin. Jika terjadi
diantara mereka yang percaya dan kemudian
tak melakukan ritual, disana mereka akan
merasakan suatau kesalahan dan perbuatan
yang berdosa. karena itu menyelenggarakan
ritual menjadi suatu kewajiban. Ritual ini
dilakukan dan dihubungkan dengan upacara
adat.
Adat dan kebudayaan melakukan ritual tidak dapat
dipungkiri akan dapat membentuk sebuah persepsi
yang selanjutnya menghasilkan pola perilaku yang
khas (tradisi) dalam masyarakat tersebut.
Ritual atau upacara adat merupakan ekspresi emosi
para pelakunya. Ritual sebagai ekspresi subyektif
setiap orang atau kelompok orang tiap daerah
mempunyai bentuk dan makna yang berbeda sesuai
dengan keunikkannya masing-masing.
RITUAL

More Related Content

What's hot

Sejarah Perkembangan Psikologi Agama
Sejarah Perkembangan Psikologi AgamaSejarah Perkembangan Psikologi Agama
Sejarah Perkembangan Psikologi AgamaBhayu Sulistiawan
 
PSIKOLOGI DALAM PRESPECTIVE ISLAM
PSIKOLOGI DALAM PRESPECTIVE ISLAMPSIKOLOGI DALAM PRESPECTIVE ISLAM
PSIKOLOGI DALAM PRESPECTIVE ISLAMNam Rie
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamUmmu Mohamed
 
Makalah psikologi islam
Makalah psikologi islamMakalah psikologi islam
Makalah psikologi islamAi Nurhasanah
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiErta Erta
 
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and teamAddini Nurilma
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1elmakrufi
 
Psikoanalisis (Psikologi Umum)
Psikoanalisis (Psikologi Umum)Psikoanalisis (Psikologi Umum)
Psikoanalisis (Psikologi Umum)atone_lotus
 
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).adriandunggun
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamDasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamSuya Yahya
 
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)HIMA KS FISIP UNPAD
 

What's hot (20)

Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmuPsikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
 
Sejarah Perkembangan Psikologi Agama
Sejarah Perkembangan Psikologi AgamaSejarah Perkembangan Psikologi Agama
Sejarah Perkembangan Psikologi Agama
 
Pengertian Psikologi Agama
Pengertian Psikologi AgamaPengertian Psikologi Agama
Pengertian Psikologi Agama
 
Psikologi agama
Psikologi agamaPsikologi agama
Psikologi agama
 
PSIKOLOGI DALAM PRESPECTIVE ISLAM
PSIKOLOGI DALAM PRESPECTIVE ISLAMPSIKOLOGI DALAM PRESPECTIVE ISLAM
PSIKOLOGI DALAM PRESPECTIVE ISLAM
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islam
 
Makalah psikologi islam
Makalah psikologi islamMakalah psikologi islam
Makalah psikologi islam
 
Kepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islamiKepribadian dalam psikologi islami
Kepribadian dalam psikologi islami
 
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and teamPsikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
Psikologi kepribadian, perspektif psikologi kenabian by: Yulianti DA and team
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
Psikoanalisis (Psikologi Umum)
Psikoanalisis (Psikologi Umum)Psikoanalisis (Psikologi Umum)
Psikoanalisis (Psikologi Umum)
 
Psikoogi della
Psikoogi dellaPsikoogi della
Psikoogi della
 
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawan
 
PSIKOLOGI ANALITIK
PSIKOLOGI ANALITIKPSIKOLOGI ANALITIK
PSIKOLOGI ANALITIK
 
Pendekatan terapi islam
Pendekatan terapi islamPendekatan terapi islam
Pendekatan terapi islam
 
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi IslamDasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
Dasar - Dasar dan Pijakan Teori Psikoterapi Islam
 
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
 

Similar to RITUAL

Biologi - Psikoanalisa.pptx
Biologi - Psikoanalisa.pptxBiologi - Psikoanalisa.pptx
Biologi - Psikoanalisa.pptxDELLAMONICA10
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
 
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptx
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptxPPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptx
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptxRifqiKhairulAnamugm
 
Paper dokmatika III
Paper dokmatika IIIPaper dokmatika III
Paper dokmatika IIIMelkiasAdu
 
Manusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiManusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiMelkiasAdu
 
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptxPembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptxDenissarahmanda
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIPSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIFirdasari6
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisadepeni
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBambangCiptoUtomo
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasipjj_kemenkes
 
Day 4/5 -Psikologi Komunikasi
Day 4/5 -Psikologi KomunikasiDay 4/5 -Psikologi Komunikasi
Day 4/5 -Psikologi KomunikasiAdePutraTunggali
 
Manusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiManusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiyuliusnyiara
 
pengertian Pengenalan Psikologi.ppt
pengertian Pengenalan Psikologi.pptpengertian Pengenalan Psikologi.ppt
pengertian Pengenalan Psikologi.pptferist2122
 
PPT-UEU-Psikologi-Gizi-dan-Kesehatan-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Psikologi-Gizi-dan-Kesehatan-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Psikologi-Gizi-dan-Kesehatan-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Psikologi-Gizi-dan-Kesehatan-Pertemuan-9.pptxSDN4MARGADADI
 
02 Psikologi
02   Psikologi02   Psikologi
02 PsikologiWanBK Leo
 

Similar to RITUAL (20)

Biologi - Psikoanalisa.pptx
Biologi - Psikoanalisa.pptxBiologi - Psikoanalisa.pptx
Biologi - Psikoanalisa.pptx
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "
 
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptx
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptxPPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptx
PPT FILSAFAT UMUM ( MASALAH JIWA ).pptx
 
Paper dokmatika III
Paper dokmatika IIIPaper dokmatika III
Paper dokmatika III
 
Manusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan PsikologiManusia dalam Pandangan Psikologi
Manusia dalam Pandangan Psikologi
 
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptxPembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
Pembelajaran Matematika dalam kelas.pptx
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN IIPSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis
 
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptxBahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
Bahan Ajar Psikologi Kristen.pptx
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
Day 4/5 -Psikologi Komunikasi
Day 4/5 -Psikologi KomunikasiDay 4/5 -Psikologi Komunikasi
Day 4/5 -Psikologi Komunikasi
 
psikologi pendidikan
psikologi pendidikan psikologi pendidikan
psikologi pendidikan
 
Manusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiManusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologi
 
pengertian Pengenalan Psikologi.ppt
pengertian Pengenalan Psikologi.pptpengertian Pengenalan Psikologi.ppt
pengertian Pengenalan Psikologi.ppt
 
PPT-UEU-Psikologi-Gizi-dan-Kesehatan-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Psikologi-Gizi-dan-Kesehatan-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Psikologi-Gizi-dan-Kesehatan-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Psikologi-Gizi-dan-Kesehatan-Pertemuan-9.pptx
 
02 Psikologi
02   Psikologi02   Psikologi
02 Psikologi
 

More from Juwita Yulianto

More from Juwita Yulianto (17)

Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
 
The comparison between western and eastern culture
The comparison between western and eastern cultureThe comparison between western and eastern culture
The comparison between western and eastern culture
 
Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistik
 
The minister's black veil analysis
The minister's black veil analysisThe minister's black veil analysis
The minister's black veil analysis
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
 
MULTIKULTURALISME
MULTIKULTURALISMEMULTIKULTURALISME
MULTIKULTURALISME
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadership
 
Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah
 
CERPEN
CERPENCERPEN
CERPEN
 
KOTA TUA
 KOTA TUA KOTA TUA
KOTA TUA
 
PHONOLOGY
PHONOLOGYPHONOLOGY
PHONOLOGY
 
MORPHOLOGY
MORPHOLOGYMORPHOLOGY
MORPHOLOGY
 
HISTORICAL OF LINGUISTIC AND HISTORICAL OF ENGLISH
HISTORICAL OF LINGUISTIC AND HISTORICAL OF ENGLISHHISTORICAL OF LINGUISTIC AND HISTORICAL OF ENGLISH
HISTORICAL OF LINGUISTIC AND HISTORICAL OF ENGLISH
 
LEADERSHIP
LEADERSHIPLEADERSHIP
LEADERSHIP
 
INTOLERANSI BERAGAMA DI KOREA UTARA
INTOLERANSI BERAGAMA DI KOREA UTARAINTOLERANSI BERAGAMA DI KOREA UTARA
INTOLERANSI BERAGAMA DI KOREA UTARA
 
CULTURAL CONFLICT
CULTURAL CONFLICTCULTURAL CONFLICT
CULTURAL CONFLICT
 
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

RITUAL

  • 1. KELOMPOK 4 Memahami latar belakang psikologis manusia dalam beragama dan melakukan cara model/ritual keagamaan
  • 2. AGAMA DAN PSIKOLOGI MANUSIA Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sesuai apa yang mereka percayai, Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti.
  • 3.
  • 4. PENGERTIAN AGAMA MENURUT PARA AHLI  H. Moenawar Chalil definisi  perlibatan yang merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas pengakuannya.  Hendro Puspito definisi Agama  sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dan alam semesta yang berkaitan dengan keyakinan.
  • 5. Mengapa agama sangat penting terhadap kehidupan manusia ???
  • 6. Hubungan psikologi manusia dan agama Secara konsep sebenarnya antara manusia dan agama merupakkan dua hal yang berbeda dapat dipisahkan. Dalam kajian psikologi manusia dipandang mahluk hidup yang kehadirannya dibekali aspek fisik dan mental. Aspek fisik melibatkan semua organ tubuh yang Nampak dan melekat pada manusia, sehingga dapat diraba dan diamati. Aspek mental merupakan organ hidup manusia yang tidak dapat diraba dan diamati, tapi diyakini keberadaannya, karena justru dapat mengendalikan kegiatan yang bersifat fisik. “agama menentukan arah yang dituju, agama menyesuaikan dengan yang dituju, agama hiasan batin, agama member harapan dan dorongan bagi jiwa”,-Murthadha Muthahhari
  • 7. Pengaruh agama dalam psikologi manusia  Agama dan ketenangan jiwa memiliki kaitan yang sangat erat. Karena, agama mampu memberi pengaruh pada perasaan kepemilikan dan keterikatan yang dimiliki manusia, Sehingga manusia mampu mengontrol kehidupannya sendiri.  Dengan melakukan berbagai aktivitas keagamaan, seperti datang ke rumah ibadah. Manusia juga akan membuka lingkungan sosialnya sehingga kepribadiannya pun akan semakin berkembang. Selain itu, aturan-aturan agama juga akan memberi pengaruh pada perilaku manusia dan memberikan keselamatan jasmani, ruhani, dan keseimbangan jiwa.
  • 8. Dewasa ini terungkap fakta bahwa aktivitas keagamaan memberikan nilai positif dalam menunjukkan arah kehidupan seorang manusia. Sikap-sikap keagamaan seperti ibadah dan tawakal, akan memunculkan harapan dan pandangan positif terhadap kehidupan, serta memberikan ketenangan kepada jiwa manusia. Kepercayaan bahwa Tuhan itu ada dan segala aspek kehidupan manusia berada di bawah kekuasaan Tuhan, akan mengurangi rasa tertekan atau depresi dalam jiwa manusia. Secara umum, manusia yang beriman akan memiliki hubungan erat dengan Tuhannya, sebagaimana eratnya hubungan manusia dengan sahabatnya.
  • 9. TEORI PERKEMBANGAN PSIKOANALISIS (SIGMUND FREUD) Sadar (Conscious)  Tingkat kesadaran berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu. Isi daerah sadar itu merupakan basil proses penyaringan yang diatur oleh stimulus atau cue-eksternal dan kesadaran itu hanya bertahan dalam waktu yang singkat di daerah conscious, dan segera tertekan ke daerah perconscious atau unconscious.
  • 10. Prasadar (Preconscious)  Disebut juga ingatan siap (available memory), yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan tak sadar. Isi preconscious berasal dari conscious dan clan unconscious. Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermati, akan ditekan pindah ke daerah prasadar. Di sisi lain, isi-materi daerah tak sadar dapat muncul ke daerah prasadar. Materi taksadar yang sudah berada di daerah prasadar itu bisa muncul kesadaran dalam bentuk simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap, dan mekanisme pertahanan diri.
  • 11. Tak Sadar (Unconscious)  Tak sadar adalah bagian yang paling “dalam” dari struktur kesadaran dan bagian terpenting dari jiwa manusia. Freud membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu adalah kenyataan empirik.  Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls dan drives yang dibawa dari lahir, dan pengalaman-pengalaman traumatik (biasanya pada masa anak-anak) yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah taksadar.  Isi atau materi ketidaksadaran itu memiliki kecenderungan kuat untuk bertahan terus dalam ketidaksadaran, pengaruhnya dalam mengatur tingkahlaku sangat kuat namun tetap tidak disadari.
  • 12. TIGA KOMPONEN POKOK MENGENAI MODEL PERKEMBANGAN PSIKOANALISIS DASAR 1. Komponen Dinamik (Energi Psikis)  Insting (instincts) atau dorongan-dorongan psikologis yang muncul tanpa dipelajari adalah sumber utama energy psikis. Insting memiliki dua ciri khas yang sangat penting, yakni : ciri konservatif (pelestarian) ciri repetitif (perulangan) Maksudnya, insting selalu menggunakan sesedikit mungkin jumlah energi yang di perlukan untuk melaksanakan aktivitas tertentu dan kemudian mengembalikan organisme kepada keadaannya yang semula, yang terjadi secara berulang-ulang. Insting bertindak sebagai perangsang pikiran mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu. Insting juga bisa dipandang sebagai gambaran psikologis dari proses biologis yang berlangsung.
  • 13. a. Id (Das Es) sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua insting, impuls dan drives. Id berada dan beroperasi dalam daerah unansdous, mewakili subjektivitas yang tidak pemah disadari sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan enerji psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.
  • 14. b. Ego (Das Ich) Ego berkembang dari Id agar orang mampu menangani realita, sehingga ego beroperasi mengikuti prinsip realita (realityprinciple), usaha memperoleh kepuasan yang dituntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan barn atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan. Proses pengujian itu disebut uji realita (reality testin ; melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah difikirkan secara realistik. Dari cara kerjanya dapat difahami sebagian besar daerah operasi ego berada di kesadaran, namun ada sebagian kecil ego beroperasi di daerah prasadar dan daerah taksadar. Prinsip realita itu dikerjakan melalui proses sekunder (secondaryprocess), yakni berfikir realistik menyusun rencana dan menguji apakah rencana itu menghasilkan objek yang dimaksud.
  • 15. C. Super ego (DasUeberIch) • Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistik (idealisticprinciple) sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik dad Ego. • Superego berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak mempunyai energi sendiri. Sama dengan ego, superego beroperasi di tiga daerah kesadaran. • Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan dunia luar (sama dengan Id) sehingga kebutuhan kesempurnaan yang diperjuangkannya tidak realistik (Id tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).
  • 17. • Motivasi Intrinsik • Motivasi Ekstrinsik Motivasi yang berasal dari diri seseorang tanpa dirangsang dari luar. Dalam beragama seseorang merespon ajaran melalui pemahaman yang mendalam lewat kitab sucinya untuk mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya setelah melalui perjalanan rohani yang panjang. Motivasi yang datang karena adanya rangsangan dari luar. Seseorang beragama karena memang dari keturunan dan atau lingkungannya memilih agama tersebut. Ataupun juga dipengaruhi oleh hal-hal lain di luar dari nilai yang terkandung dalam ajaran agama itu sendiri.
  • 18. Macam – Macam Motivasi Beragama Kedua macam motivasi tersebut pada tahap-tahap awal seseorang beragama sangat diperlukan. Kelanjutannya perlu mendapat pembinaan agar tujuan mencapai tujuan agama tersebut benar-benar terwujud. Pada akhirnya nanti seseorang yang beragama benar-benar bersih dari bentuk- bentuk motivasi yang jahat. Sehingga tidak ada lagi agama yang dijadikan dasar legalisasi penghancuran terhadap yang tidak beragama.
  • 19. • Motivasi beragama merupakan salah satu unsur pokok manusia dalam berbuat. Melihat struktur manusia yang terdiri unsur fisik dan psikis. • Pembagian motivasi ada dua yakni motivasi fisik dan motivasi psikis atau spiritual yang termasuk di dalamnya adalah motivasi beragama. • Tokoh-tokoh psikologi yang menyebutkan motivasi spiritual antara lain: • W.A Gerungan  menyebutkan motivasi biogentis, motivasi sosiogenetis, dan motivasi teognetis; • Lindzy  mengungkapkan tentang dorongan aspek spiritual dalam diri manusia yang meliputi dorongan untuk beragama, kebenaran dan keadilan, benci terhadap kejahatan, kebatilan dan kezaliman;
  • 21. Tiga sistem utama dalam psikologi budaya, yaitu: 1. Manusia dengan sistem biologi tersendiri dengan pengalaman sejarah yang unik. 2. Masyarakat khususnya struktur sosial setempat dalam lingkup budaya tertentu. 3. Pengertian budaya secara simbolis, budaya adalah sistem representasi, sistem simbolis kolektif dan sistem penciptaan makna membentuk suatu sikap.
  • 22. Ritual secara lugas menunjukkan adanya motif keseimbangan sosial dan kosmologis. praktik ritual adalah suatu praktik yang memberikan kepuasan batin. Jika terjadi diantara mereka yang percaya dan kemudian tak melakukan ritual, disana mereka akan merasakan suatau kesalahan dan perbuatan yang berdosa. karena itu menyelenggarakan ritual menjadi suatu kewajiban. Ritual ini dilakukan dan dihubungkan dengan upacara adat.
  • 23. Adat dan kebudayaan melakukan ritual tidak dapat dipungkiri akan dapat membentuk sebuah persepsi yang selanjutnya menghasilkan pola perilaku yang khas (tradisi) dalam masyarakat tersebut. Ritual atau upacara adat merupakan ekspresi emosi para pelakunya. Ritual sebagai ekspresi subyektif setiap orang atau kelompok orang tiap daerah mempunyai bentuk dan makna yang berbeda sesuai dengan keunikkannya masing-masing.