SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Pandangan Psikoanalitik Tentang Hakikat Manusia
Tokoh psikoanalitik (Hansen, Stefic, Wanner, 1977) menyatakan bahwa manusia pada
dasarnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif.
Tingkah laku seseorang ditentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang sudah ada
pada diri seseorang, tidak ditentukan oleh nasibnya tetapi diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan insting biologisnya.
Sigmund Freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian seseorang terdiri dari tiga
komponen yakni: ide, ego dan super ego. Masing-masing komponen tersebut merupakan
berbagai insting kebutuhan manusia yang mendasari perkembangan individu. Dua insting
yang paling penting adalah insting seksual dan insting agresi yang menggerakkan manusia
untuk hidup dengan prinsip pemuasan diri. Dengan demikian fungsi ide adalah mendorong
manusia untuk memuaskan kebutuhannya setiap saat sepanjang hayat tetapi fungsi ide untuk
menggerakkan tersebut ternyata tidak dapat leluasa menjalankan fungsinya karena
menghadapi lingkungan yang tidak dapat diterobos begitu saja. Banyak pertimbangan yang
harus diperhatikan yang tidak dapat dilanggar begitu saja.
Lain halnya dengan ide maka fungsi ego adalah menjembatani tuntutan ide dengan realitas
dunia luar. Dia mengatur dan mengarahkan pemenuhan ide dalam memuaskan instingnya
selalu mempertimbangkan lingkungannya. Dengan demikian ego lebih berfungsi kepribadian,
sehingga perwujudan fungsi ide itu menjadi tidak tanpa arah.
Dalam perkembangan lebih lanjut, tingkah laku seseorang tidak hanya ditentukan oleh fungsi
ide dan ego saja, melainkan juga fungsi yang ketiga yakni super ego.
Super ego tumbuh berkat interaksi antaraindividu dan lingkungannya yang terdiri dari aturan,
nilai, moral, adat istiadat, tradisi, dsb. Dalam hal ini fungsi super ego adalah mengawasi agar
tingkah laku seseorang sesuai dengan aturan, nilai, moral, adat istiadat, yang telah meresap
pada diri seseorang. Dengan demikian super ego memiliki fungsi control dari dalam diri
individu.
Demikianlah bahwa kepribadian seseorang berpusat pada interaksi antara ide, ego dan super
ego menduduki peranan perantara antara ide dengan lingkungan dan antara ego dengan super
ego. Sedangkan peranan ego dalam menjembatani ide dengan super ego dapat dilihat dalam
kaitannya dengan kecenderungan seseorang untuk berada pada dua ekstrem.
Seseorang yang didominasi idenya tingkah lakunya impulsive, dan seseorang yang
didominasi super egonya cenderung berperilaku moralistik.
Dari pandangan yang tradisional di atas berkembanglah paham baru yang disebut
neoanalitik. Paham ini berpendapat bahwa manusia tidak seperti binatang yang digerakkan
oleh tenaga dalam (innate energy). Tingkah laku manusia itu banyak yang terlepas dan tidak
dapat disangkutkan dari dalam. Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk
menanggapi berbagai jenis perangsang dan perwujudan diri itu hanya sebagian saja yang
dapat dianggap sebagai hasil tenaga dalam. Pada masa bayi, manusia memang menanggapi
dunia dengan insting-instingnya untuk memenuhi kebutuhannya misalnya lapar. Namun,
tingkah laku instingtif tersebut makin dewasa makin berkurang dan akhirnya sebagian besar
tingkah laku tersebut didasarkan pada rangsangan dari lingkungannya.
Kaum neoanalis pada dasarnya masih meyakini adanya komponen ide, ego dan super ego,
namun lebih menekankan pentingnya ego sebagai pusat kepribadian individu. Ego tidak
dipandang sebagai fungsi pengarah perwujudan ide saja, melainkan sebagai fungsi pokok
yang bersifat rasional dan tanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial individu.
http://rajaboda.blogspot.com/2012/08/pandangan-psikoanalitik-tentang-hakikat.html
HAKEKAT MANUSIA
Hakekat manusia itu bisa di pandang dari berbagai sudut, ada 3 pandangan terhadap hakekat
manusia, tapi ke 3 hakekat manusia itu ada dalam setiap diri manusia, ketiganya saling
berinteraksi dan mempengaruhi dan resultan interaksi menghasilkan karakteristik manusia
yang berbeda.
3 pandangan terhadap manusia adalah :
1. Pandangan Psikoanalitik
Menurut kaum psikoanalis tradisional ( dalam Hansen dan Warner 1977 ) manusia di
gerakkan oleh dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instink. Dalam hal ini individu tidak
memegang kendali atas nasibnya sendiri tetapi tingkah lakuknya tersebut semata – mata di
arahkan untuk memenuhi kebutuhan dan instink biologisnya.
Freud mengemukakan struktur kepribadian individu terbagi menjadi :
a. Id meliputi 2 instik manusia yaitu : instink seksualitas dan instink
agresi. Fungsi Id yaitu mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan dirinya sepanjang
hidupnya.
b. Ego Fungsi kepribadian yang menjembati Id dengan dunia luar
individu.Ego ini berfungsi atas dasar prinsip realitas, mengatur gerak – gerik id agar dalam
memuaskan instinknya selalu memperhatkan lingkungan. Dengan demikian perwujudan
fungsi Id itu menjadi tidak tanpa arah.
c. Super Ego Tumbuh berkat interaksi antara individu dengan
lingkungannya, khususnya lingkungan yang bersifat aturan ( yang meliputi perintah,
larangan, gajaran dan hukuman ), nilai, moral, adat dan tradisi
Dalam individu tingkah laku, id sebagai penggerak, ego sebagai pengatur dan
pengarah dan super ego sebagai pengawas atau pengontrol.Sedangkan peranan ego dalam
menjembatani id dan super ego dapat di ilhat dalam kaitannya dengan kecendrungan individu
untuk berada dua ekstrim : individu yang didominasi oleh idnya sehingga tingkah lakunya
menjadi impulsive dan individu yang didominasi oleh suoer egonya sehingga tingkah lakunya
menjadi terlalu moralstik sehingga ego berperan agar individu tidak terjerumus pada salah
satu ekstrim.
Kemudian berkembang paham neo-analitik yang berpendapat bahwa manusia
hendakna tidak secara mudah saja dianggap sebagai binatang yang di gerakkan oleh tenaga
dalam ( innate energy ) yang ada pada dirinya. Kaum neo – analis mengakui adanya id, ego
dan super ego namu menekankan pentingnya ego sebagai pusat kepribadian individu.
2. Pandangan Humanistik
Pandangan humanistic tentang manusia ( dalam Hansen,dkk 1977 ) menolak
pandangan freud.Rogers yang menokohi pandangan humanistic berpendapat bahwa manusia
itu memiliki dorongan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, manusia itu
rasional, terisosialisasikan dan untuk brbagai hal dapat menetukan nasibnya sendiri.
Selanjutnya rogers mengemukakan bahwa manusia itu meruakan keppribadian
yang tidak statis atau tidak kaku. Manusia pada hakekatnya dalam proses on becombing tidak
pernah selesai, tidak prenah sempurna.
Sedangkan prinsip belajar humanistic itu adalah : Hasrat untuk belajar ( lamiah ),
belajar yang berarti, belajar tanpa ancaman, belajar atas inisiatif sendiri dan belajar dan
perubahan.
Sedangkan menurut Abraham maslow motivasi amnesia di pengaruhi tingkat
kebutuhan.
3. Pandangan Behavioristik
Kaum behavioristik menganggap bahwa tingkah laku manusa di pengaruhi oleh
lingkungan. Hubungan itu di atur oleh hokum – hokum belajar, seperti teori pembiasan (
conditioning ) dan peniruan
Pandangan behavioristik sering di kritik sebagai pandangan yang merendahkan
derajat manusia ( dehumanisasi ) karena pandangan ini mengingkari adanya cirri – cirri yang
amat penting yang ada pada manusia dan tidak ada pada mesin atau binatang seperti
kemampuan memilih, menetapkan tujuan dan mencipta.
Pandangan behavioristik tidaklah mendehumanisasikan manusia, melainkan justru
men-dehomunkulisasikan manusia yaitu : mengatasi kekerdilan manusia. Hanya dalam
hubungannya dengan lingkungan yang didekati. Secara ilmiah kekerdilan manusia dapat
diatasi dan harkat manusia dipertinggi.
Setelah mengetahui hakekat manusia dari berbagai pandangan, upaya
pengorganisasian dan pengembanagn masyarakat ( PPM ) mampu memfasilitasi unsure
positif yang ada di setiap komponen tersebut sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
http://duniaku84.blogspot.com/2012/10/hakekat-manusia.html

More Related Content

What's hot

Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosianna rasyla
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockKaRen GiNting
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianIsti Isti
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifariCritical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari1611SitiAlifah
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikirvera78
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaJuwita Yulianto
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 

What's hot (20)

Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
Prinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlockPrinsip perkembangan menurut hurlock
Prinsip perkembangan menurut hurlock
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifariCritical journal review (cjr) m faiz al ghifari
Critical journal review (cjr) m faiz al ghifari
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikir
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 

Viewers also liked

pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiaFitriani Upith Fauziyah
 
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKANHUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKANRostina Tina
 
Makalah teori konvergensi
Makalah teori konvergensiMakalah teori konvergensi
Makalah teori konvergensisarni72
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisFikri Muqaffa
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologinur john
 
Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10Abner D Nero
 
ppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikanppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikanammahidayanti
 
pengantar psikologi
pengantar psikologipengantar psikologi
pengantar psikologiriska05
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaNurul Wulandari
 
Teori konvergensi
Teori konvergensiTeori konvergensi
Teori konvergensisarni72
 
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIANURUL AQILAH MUSARI
 

Viewers also liked (15)

pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
 
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKANHUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN
 
Perilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
Perilaku Beragama Menurut pendekatan HumanistikPerilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
Perilaku Beragama Menurut pendekatan Humanistik
 
Makalah teori konvergensi
Makalah teori konvergensiMakalah teori konvergensi
Makalah teori konvergensi
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10
 
ppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikanppt Aliran empirisme pendidikan
ppt Aliran empirisme pendidikan
 
pengantar psikologi
pengantar psikologipengantar psikologi
pengantar psikologi
 
Konsep manusia
Konsep manusiaKonsep manusia
Konsep manusia
 
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh FrasaTugas = Contoh-Contoh Frasa
Tugas = Contoh-Contoh Frasa
 
Ppt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikanPpt masyarakat dan pendidikan
Ppt masyarakat dan pendidikan
 
Teori konvergensi
Teori konvergensiTeori konvergensi
Teori konvergensi
 
Modul agama kristen
Modul agama kristenModul agama kristen
Modul agama kristen
 
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA
2015, BAB 6 HUBUNGAN ETNIK : KEPELBAGAIAN AGAMA DI MALAYSIA
 

Similar to Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia

Similar to Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia (20)

Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
 
PERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.pptPERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.ppt
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.pptBAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Struktur kepribadian
Struktur kepribadianStruktur kepribadian
Struktur kepribadian
 
Struktur kepribadian
Struktur kepribadianStruktur kepribadian
Struktur kepribadian
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Copy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitikCopy of teori psikoanalitik
Copy of teori psikoanalitik
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptxBAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
BAHAN KULIAH 1.. Perilaku Dari Berbagai Sudut Pandang.pptx
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 

More from Lia Oktafiani

Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumJenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumLia Oktafiani
 
Contoh Rpp tatap muka
Contoh Rpp tatap mukaContoh Rpp tatap muka
Contoh Rpp tatap mukaLia Oktafiani
 
Modul pembelajaran Ms. Excel
Modul pembelajaran Ms. ExcelModul pembelajaran Ms. Excel
Modul pembelajaran Ms. ExcelLia Oktafiani
 
SENI MEMFASILITASI PARTISIPASI : BELAJAR MENGHILANGKAN KEBIASAAN LAMA DAN MEM...
SENI MEMFASILITASI PARTISIPASI : BELAJAR MENGHILANGKAN KEBIASAAN LAMA DAN MEM...SENI MEMFASILITASI PARTISIPASI : BELAJAR MENGHILANGKAN KEBIASAAN LAMA DAN MEM...
SENI MEMFASILITASI PARTISIPASI : BELAJAR MENGHILANGKAN KEBIASAAN LAMA DAN MEM...Lia Oktafiani
 
PENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIF
PENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIFPENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIF
PENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIFLia Oktafiani
 
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatPLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatLia Oktafiani
 
Contoh Surat Lamaran
Contoh Surat LamaranContoh Surat Lamaran
Contoh Surat LamaranLia Oktafiani
 
Tri Pusat Pendidikan
Tri Pusat PendidikanTri Pusat Pendidikan
Tri Pusat PendidikanLia Oktafiani
 
Matematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Matematika Keuangan - Anuitas dan RenteMatematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Matematika Keuangan - Anuitas dan RenteLia Oktafiani
 
Bentuk-Bentuk Badan Usaha (Kewirausahaan)
Bentuk-Bentuk Badan Usaha (Kewirausahaan)Bentuk-Bentuk Badan Usaha (Kewirausahaan)
Bentuk-Bentuk Badan Usaha (Kewirausahaan)Lia Oktafiani
 
Bahan baku (Kewirausahaan)
Bahan baku (Kewirausahaan)Bahan baku (Kewirausahaan)
Bahan baku (Kewirausahaan)Lia Oktafiani
 
Mengenal microsoft power point
Mengenal microsoft power pointMengenal microsoft power point
Mengenal microsoft power pointLia Oktafiani
 
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaContoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaLia Oktafiani
 
Contoh Soal TKM bahasa indonesia XI SMK
Contoh Soal TKM bahasa indonesia XI SMKContoh Soal TKM bahasa indonesia XI SMK
Contoh Soal TKM bahasa indonesia XI SMKLia Oktafiani
 
Mengelola kartu aktiva tetap
Mengelola kartu aktiva tetapMengelola kartu aktiva tetap
Mengelola kartu aktiva tetapLia Oktafiani
 

More from Lia Oktafiani (20)

Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri KurikulumJenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
Jenis-Jenis dan Ciri Kurikulum
 
Soal SBMPTN 2014
Soal SBMPTN 2014Soal SBMPTN 2014
Soal SBMPTN 2014
 
Contoh Silabus
Contoh SilabusContoh Silabus
Contoh Silabus
 
Contoh Rpp tatap muka
Contoh Rpp tatap mukaContoh Rpp tatap muka
Contoh Rpp tatap muka
 
Contoh RPP Tutorial
Contoh RPP TutorialContoh RPP Tutorial
Contoh RPP Tutorial
 
Contoh RPP mandiri
Contoh RPP mandiriContoh RPP mandiri
Contoh RPP mandiri
 
Modul pembelajaran Ms. Excel
Modul pembelajaran Ms. ExcelModul pembelajaran Ms. Excel
Modul pembelajaran Ms. Excel
 
SENI MEMFASILITASI PARTISIPASI : BELAJAR MENGHILANGKAN KEBIASAAN LAMA DAN MEM...
SENI MEMFASILITASI PARTISIPASI : BELAJAR MENGHILANGKAN KEBIASAAN LAMA DAN MEM...SENI MEMFASILITASI PARTISIPASI : BELAJAR MENGHILANGKAN KEBIASAAN LAMA DAN MEM...
SENI MEMFASILITASI PARTISIPASI : BELAJAR MENGHILANGKAN KEBIASAAN LAMA DAN MEM...
 
PENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIF
PENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIFPENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIF
PENGGUNAAN TEKNIK-TEKNIK PEMBELAJARAN PARTISIPATIF
 
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatPLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
 
Contoh Surat Lamaran
Contoh Surat LamaranContoh Surat Lamaran
Contoh Surat Lamaran
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Tri Pusat Pendidikan
Tri Pusat PendidikanTri Pusat Pendidikan
Tri Pusat Pendidikan
 
Matematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Matematika Keuangan - Anuitas dan RenteMatematika Keuangan - Anuitas dan Rente
Matematika Keuangan - Anuitas dan Rente
 
Bentuk-Bentuk Badan Usaha (Kewirausahaan)
Bentuk-Bentuk Badan Usaha (Kewirausahaan)Bentuk-Bentuk Badan Usaha (Kewirausahaan)
Bentuk-Bentuk Badan Usaha (Kewirausahaan)
 
Bahan baku (Kewirausahaan)
Bahan baku (Kewirausahaan)Bahan baku (Kewirausahaan)
Bahan baku (Kewirausahaan)
 
Mengenal microsoft power point
Mengenal microsoft power pointMengenal microsoft power point
Mengenal microsoft power point
 
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaContoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
 
Contoh Soal TKM bahasa indonesia XI SMK
Contoh Soal TKM bahasa indonesia XI SMKContoh Soal TKM bahasa indonesia XI SMK
Contoh Soal TKM bahasa indonesia XI SMK
 
Mengelola kartu aktiva tetap
Mengelola kartu aktiva tetapMengelola kartu aktiva tetap
Mengelola kartu aktiva tetap
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia

  • 1. Pandangan Psikoanalitik Tentang Hakikat Manusia Tokoh psikoanalitik (Hansen, Stefic, Wanner, 1977) menyatakan bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif. Tingkah laku seseorang ditentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis yang sudah ada pada diri seseorang, tidak ditentukan oleh nasibnya tetapi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan insting biologisnya. Sigmund Freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian seseorang terdiri dari tiga komponen yakni: ide, ego dan super ego. Masing-masing komponen tersebut merupakan berbagai insting kebutuhan manusia yang mendasari perkembangan individu. Dua insting yang paling penting adalah insting seksual dan insting agresi yang menggerakkan manusia untuk hidup dengan prinsip pemuasan diri. Dengan demikian fungsi ide adalah mendorong manusia untuk memuaskan kebutuhannya setiap saat sepanjang hayat tetapi fungsi ide untuk menggerakkan tersebut ternyata tidak dapat leluasa menjalankan fungsinya karena menghadapi lingkungan yang tidak dapat diterobos begitu saja. Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan yang tidak dapat dilanggar begitu saja. Lain halnya dengan ide maka fungsi ego adalah menjembatani tuntutan ide dengan realitas dunia luar. Dia mengatur dan mengarahkan pemenuhan ide dalam memuaskan instingnya selalu mempertimbangkan lingkungannya. Dengan demikian ego lebih berfungsi kepribadian, sehingga perwujudan fungsi ide itu menjadi tidak tanpa arah. Dalam perkembangan lebih lanjut, tingkah laku seseorang tidak hanya ditentukan oleh fungsi ide dan ego saja, melainkan juga fungsi yang ketiga yakni super ego. Super ego tumbuh berkat interaksi antaraindividu dan lingkungannya yang terdiri dari aturan, nilai, moral, adat istiadat, tradisi, dsb. Dalam hal ini fungsi super ego adalah mengawasi agar tingkah laku seseorang sesuai dengan aturan, nilai, moral, adat istiadat, yang telah meresap pada diri seseorang. Dengan demikian super ego memiliki fungsi control dari dalam diri individu. Demikianlah bahwa kepribadian seseorang berpusat pada interaksi antara ide, ego dan super ego menduduki peranan perantara antara ide dengan lingkungan dan antara ego dengan super ego. Sedangkan peranan ego dalam menjembatani ide dengan super ego dapat dilihat dalam kaitannya dengan kecenderungan seseorang untuk berada pada dua ekstrem. Seseorang yang didominasi idenya tingkah lakunya impulsive, dan seseorang yang didominasi super egonya cenderung berperilaku moralistik. Dari pandangan yang tradisional di atas berkembanglah paham baru yang disebut neoanalitik. Paham ini berpendapat bahwa manusia tidak seperti binatang yang digerakkan oleh tenaga dalam (innate energy). Tingkah laku manusia itu banyak yang terlepas dan tidak dapat disangkutkan dari dalam. Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menanggapi berbagai jenis perangsang dan perwujudan diri itu hanya sebagian saja yang dapat dianggap sebagai hasil tenaga dalam. Pada masa bayi, manusia memang menanggapi dunia dengan insting-instingnya untuk memenuhi kebutuhannya misalnya lapar. Namun, tingkah laku instingtif tersebut makin dewasa makin berkurang dan akhirnya sebagian besar tingkah laku tersebut didasarkan pada rangsangan dari lingkungannya. Kaum neoanalis pada dasarnya masih meyakini adanya komponen ide, ego dan super ego, namun lebih menekankan pentingnya ego sebagai pusat kepribadian individu. Ego tidak dipandang sebagai fungsi pengarah perwujudan ide saja, melainkan sebagai fungsi pokok yang bersifat rasional dan tanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial individu. http://rajaboda.blogspot.com/2012/08/pandangan-psikoanalitik-tentang-hakikat.html
  • 2. HAKEKAT MANUSIA Hakekat manusia itu bisa di pandang dari berbagai sudut, ada 3 pandangan terhadap hakekat manusia, tapi ke 3 hakekat manusia itu ada dalam setiap diri manusia, ketiganya saling berinteraksi dan mempengaruhi dan resultan interaksi menghasilkan karakteristik manusia yang berbeda. 3 pandangan terhadap manusia adalah : 1. Pandangan Psikoanalitik Menurut kaum psikoanalis tradisional ( dalam Hansen dan Warner 1977 ) manusia di gerakkan oleh dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instink. Dalam hal ini individu tidak memegang kendali atas nasibnya sendiri tetapi tingkah lakuknya tersebut semata – mata di arahkan untuk memenuhi kebutuhan dan instink biologisnya. Freud mengemukakan struktur kepribadian individu terbagi menjadi : a. Id meliputi 2 instik manusia yaitu : instink seksualitas dan instink agresi. Fungsi Id yaitu mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan dirinya sepanjang hidupnya. b. Ego Fungsi kepribadian yang menjembati Id dengan dunia luar individu.Ego ini berfungsi atas dasar prinsip realitas, mengatur gerak – gerik id agar dalam memuaskan instinknya selalu memperhatkan lingkungan. Dengan demikian perwujudan fungsi Id itu menjadi tidak tanpa arah. c. Super Ego Tumbuh berkat interaksi antara individu dengan lingkungannya, khususnya lingkungan yang bersifat aturan ( yang meliputi perintah, larangan, gajaran dan hukuman ), nilai, moral, adat dan tradisi Dalam individu tingkah laku, id sebagai penggerak, ego sebagai pengatur dan pengarah dan super ego sebagai pengawas atau pengontrol.Sedangkan peranan ego dalam menjembatani id dan super ego dapat di ilhat dalam kaitannya dengan kecendrungan individu untuk berada dua ekstrim : individu yang didominasi oleh idnya sehingga tingkah lakunya menjadi impulsive dan individu yang didominasi oleh suoer egonya sehingga tingkah lakunya menjadi terlalu moralstik sehingga ego berperan agar individu tidak terjerumus pada salah satu ekstrim. Kemudian berkembang paham neo-analitik yang berpendapat bahwa manusia hendakna tidak secara mudah saja dianggap sebagai binatang yang di gerakkan oleh tenaga dalam ( innate energy ) yang ada pada dirinya. Kaum neo – analis mengakui adanya id, ego dan super ego namu menekankan pentingnya ego sebagai pusat kepribadian individu. 2. Pandangan Humanistik Pandangan humanistic tentang manusia ( dalam Hansen,dkk 1977 ) menolak pandangan freud.Rogers yang menokohi pandangan humanistic berpendapat bahwa manusia itu memiliki dorongan untuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, manusia itu rasional, terisosialisasikan dan untuk brbagai hal dapat menetukan nasibnya sendiri. Selanjutnya rogers mengemukakan bahwa manusia itu meruakan keppribadian yang tidak statis atau tidak kaku. Manusia pada hakekatnya dalam proses on becombing tidak pernah selesai, tidak prenah sempurna. Sedangkan prinsip belajar humanistic itu adalah : Hasrat untuk belajar ( lamiah ), belajar yang berarti, belajar tanpa ancaman, belajar atas inisiatif sendiri dan belajar dan perubahan.
  • 3. Sedangkan menurut Abraham maslow motivasi amnesia di pengaruhi tingkat kebutuhan. 3. Pandangan Behavioristik Kaum behavioristik menganggap bahwa tingkah laku manusa di pengaruhi oleh lingkungan. Hubungan itu di atur oleh hokum – hokum belajar, seperti teori pembiasan ( conditioning ) dan peniruan Pandangan behavioristik sering di kritik sebagai pandangan yang merendahkan derajat manusia ( dehumanisasi ) karena pandangan ini mengingkari adanya cirri – cirri yang amat penting yang ada pada manusia dan tidak ada pada mesin atau binatang seperti kemampuan memilih, menetapkan tujuan dan mencipta. Pandangan behavioristik tidaklah mendehumanisasikan manusia, melainkan justru men-dehomunkulisasikan manusia yaitu : mengatasi kekerdilan manusia. Hanya dalam hubungannya dengan lingkungan yang didekati. Secara ilmiah kekerdilan manusia dapat diatasi dan harkat manusia dipertinggi. Setelah mengetahui hakekat manusia dari berbagai pandangan, upaya pengorganisasian dan pengembanagn masyarakat ( PPM ) mampu memfasilitasi unsure positif yang ada di setiap komponen tersebut sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. http://duniaku84.blogspot.com/2012/10/hakekat-manusia.html