SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Rasulun Iman M.Pd
Manusia merupakan subjek dalam kehidupan, sebab sebagai makhluk
ciptaan Tuhan dialah yang selalu melihat, bertanya, berpikir dan
mempelajari segala sesuatu yang ada dalam hidupnya.
Manusia bukan hanya tertarik mempelajari apa yang ada pada
lingkungannya atau sesuatu di luar dirinya tetapi juga hal-hal tentang dirinya,
(dengan perkataan lain manusia menjadi objek studi dari manusia).
Banyak cabang ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia sebagai
objeknya, tetapi bukan bearti cabang-cabang ilmu tersebut mempelajari hal
yang sama.
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Umpamanya:
Fisiologi
aspek fisik atau jasmani dari manusia, yaitu: struktur tubuh, bagian-bagian
tubuh serta fungsi dan cara kerjanya.
Sosiologi
Kehidupan manusia dalam berbagai satuan kelompok kecil, yaitu: keluarga,
unit-unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi, dan masyarakat.
Antropologi
Kehidupan manusia dalam kelompok-kelompok paling besar dan terikat oleh
suatu ikatan yang lebih bersifat permanen, turun-menurun, yaitu: kelompok
ras, bangsa dan kebudayaan.
Sejarah
Kehidupan manusia dalam urutan waktu dan peristiwa yang dialaminya.
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche dan logos artinya ilmu. Jadi
secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, proses dan latar belakangnya.
Secara umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
jiwa manusia.
Menurut George A. Miller, 1994, psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajri
tentang perilaku dan pola pikir, yang berusaha mengendalikan peristiwa mental
dan tingkah laku manusia.
Pengertian dan Definisi Psikologi Pendidikan
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Pendidikan secara harfiniyah adalah usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik
terhadap peserta didik, untuk mewujudkan tercapainya perubahan tingkah laku,
budi pekerti, keterampilan dan kepintaran secara intelektual, emosional dan
spiritual.
Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan
penerapan pengatahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha
kependidikan.
Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting
pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar dan pengelolaan
organisasi sekolah.
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Dinamika Prilaku Manusia
Dinamika perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan
genetika.
Perspektif dalam psikologi :
1. Perspektif Psikoanalisis
2. Perspektif Biologis
3. Perspektif Behaviorisme (perilaku)
4. Perspektif Kognitif
5. Perspektif Fenomenologi
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Perilaku pendidikan diwujudkan oleh mereka yang secara langsung terlibat dalam
pendidikan, seperti: Pendidik (guru, pengajar, dosen dsb) peserta didik (murid,
siswa, pelajar, mahasiswa)
Peran Guru Sebagai Pendidik dan Pengajar dalam Persfektif Psikologi Pendidikan
1. Peran guru sebagai pendidik:
1) Konservator (pemelihara)
2) Inovator (pengembang)
3) Tranmitor (penerus)
4) Transformator (penerjemah)
5) Organisator (penyelenggara)
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
2. Peran guru sebagai pengajar:
1) Perencana (planner)
2) Pelaksana (organizer)
3) Penilai (evaluator)
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Perspektif Psikoanalisis
Tokoh : Sigmund Freud
Asumsi dasar teori Freud adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia
berasal dari proses bawah sadar (unconcious)
Sifat manusia pada dasarnya negatif; ia yakin bahwa kita didorong oleh
instink dasar yang sama seperti hewan (reproduksi dan agresif)
Dinamika perilaku ditentukan oleh id, ego, dan super ego
ID, bagian jiwa paling liar, berpotensi jahat. Ada yang menafsirkan ID
sebagai nafsu manusia yang mementingkan kebutuhan perut ke bawah.
Di sisi lain, ID, tidak mempertimbangkan akibat dari pemenuhan
hasratnya. Intinya, ID adalah bagian jahat dari manusia yang beresiko
merugikan orang lain dan diri sendiri. ID sebenarnya adalah yang
menguasai manusia pada umur 0-2 tahun.
EGO, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ID. EGO juga ditafsirkan
sebagai nafsu untuk memanuhi nafsu. Hanya saja telah ada kontrol dari
manusia itu sendiri. Sudah ada pertimbangan, dan telah memikirkan
akibat dari yang telah dilakukannya. Tepatnya, EGO adalah pengontrol
ID. Contoh nyata dari EGO adalah peraturan. Semua rule yang dibuat
adalah untuk mencegah manusia menjadi liar dan tak terkontrol. Freud
menyatakan bahwa EGO banyak mendominasi manusia pada umur
2-3th.
SUPEREGO, atau yang lebih sering di sebut dengan HATI
NURANI. Pembentukan dan perkembangan super ego sangat
ditentukan oleh pengarahan atau bimbingan lingkungan sejak
usia dini. Bila seseorang di asuh dalam lingkungan yang serba
cuek dan mau menang sendiri, bisa dipastikan, SUPER EGO
atau NURANINYA tumpul. sedangkan SUPEREGO ada dan
muncul pada diri manusia pada umur 3 tahun ke atas.
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Perspektif Biologis
 Tokoh : Hippokrates bapak ilmu kedokteran
 Berupaya mengkaitkan perilaku organisme dan proses
mental dengan peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi
di dalam tubuh terutama di dalam otak dan sistem
syaraf
 Yang mendasari perilaku dan proses mental adalah
neurobiologi
 Implikasinya terutama optimalisasi kedua belahan otak
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Perspektif Behaviorisme (perilaku)
Behaviorisme menganalisis manusia hanya dari sisi
perilakunya yang tampak. Behaviorisme juga menyebut
psikologi adalah sains (dapat dilihat dengan kasat mata)
Diukur dilukiskan dijelaskan
Perilaku
Pengalaman
Perilaku
Belajar
Pengetahuan
Melahirkan
Yang membawa
Yang memungkinkan adanya
Yang berperan utama dalam penentuan
Skema perilaku dan pengetahuan Behaviorisme
Secara teoristik, belajar dalam konteks Behaviorisme juga
melibatkan empat unsur pokok yaitu:
1. Drive
2. Stimulus
3. Response
4. Reinforcement
Berdasarkan hal tersebut diatas, teori behavioristik juga sering disebut
dengan teori stimulus-respons. Proses S-R ini sendiri terdiri dari
beberapa unsur, yaitu:
• Dorongan (drive); peserta didik merasakan adanya kebutuhan akan
sesuatu sehingga terdorong untuk memenuhi kebutuhan.
• Rangsangan (stimulus); pemberian stimulus menyebabkan timbulnya
respons si pelajar.
• Respons (reaksi); peserta didik akan memberikan reaksi terhadap
stimulus yang diterimanya dengan jalan melakukan sesuatu yang
terlihat.
• Penguatan (reinforcement) yang perlu diberikan kepada peserta didik
supaya ada rasa kegemberiaan dan tergerak untuk memberikan respons
ulang (Muhaimin, 2002).
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Perspektif Kognitif
 Sebagian kembali pada akar kognitif dari psikologi persepsi, daya ingat, penalaran, pemutusan pilihan.
 Sebagian lagi reaksi terhadap behaviorisme
 Penelitian tentang kognisi modern didasarkan pada
Asumsi :
1) Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya memahami apa yang dilakukan
oleh suatu organisme
2) Kita dapat mempelajari proses mental secara objektif dengan memfokuskan pada perilaku spesifik,
sama seperti yang dilakukan oleh ahli perilaku, tetapi menginterpretasikannya dalam kaitan proses
mental dasar.
 Dalam interpretasi menggunakan analogi antara pikiran dan komputer informasi yang masuk diproses
dengan berbagai cara : dipilih, dibandingkan, dan dikombinasikan dengan informasi lain yang telah ada
dalam memori, ditransformasikan, disusun kembali dan seterusnya.
Contoh interpretasi kognitif
 Respons jika seseorang dicemooh oleh orang yang tidak dikenal, dikenal,
pernah menyakitkan
 Respons terhadap cemoohan orang yang tidak dikenal cenderung
lemah/tidak diabaikan
 Respons terhadap cemoohan orang yang dikenal cenderung lebih kuat/lebih
agresif dari pada respons kepada yang tidak dikenal
 Respons terhadap cemoohan orang yang pernah menyakitkan cenderung
lebih agresif dan kuat dari pada respons kepada yang tidak dikenal atau
dikenal saja.
 Pengetahuan yang ada dalam kognisi yang disebut dengan struktur kognitif
(tidak dikenal, dikenal, dan pernah menyakitkan) yang mengendalikan
perilaku
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Perspektif Fenomenologi
 Perspektif fenomenologi sering disebut sebagai
psikologi humanistik
 Menekankan kualitas yang membedakan manusia
dari hewan
 Kekuatan motif utama individual adalah
kecenderungan ke arah pertumbuhan dan aktualisasi
diri.
 Manusia memiliki potensi dan memiliki kebutuhan
dasar untuk mengembangkan potensinya sampai
penuh (aktualisasi diri)
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Urgensi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Ruang Lingkup dan Fungsi Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran
Sudah sejak dalam kandungan, secara tidak langsung orang
tua telah mendidik anak, seperti misalnya pengendalian emosi
dari orang tua. Pendidikan berlanjut hingga anak lahir,
pendidikan tergantung pada individu masing-masing.
Tujuannya sama yaitu adanya suatu perubahan tingkah laku
dari suatu taraf perkembangan ke taraf yang lebih maju.
JALUR PENDIDIKAN
Pendidikan formal
• Pendidikan yang diselenggarakan di institusi sekolah“Pendidikan yang
dilaksanakan dengan sengaja dengan tujuan dan bahan ajar yang
dirumuskan secara jelas dan diklasifikasikan secara tegas”.
• Contoh: jenjang pendidikan sekolah (Paud/TK, SD/MI, SMP/MTsN,
SMA/MAN, PT)
• Secara berjenjang dan berkesinambungan
• Dengan tujuan rasional dan ideal
* Akademik : penguasaan IPTEK
* Profesional : kesiapan penerapan keahlian
Yang akan menjadi fokus dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Pendidikan Nonformal
 Pendidikan yang diselenggarakan diinstitusi luar sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan
berkesinambungan.
 “Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja tetapi tidak memenuhi
syarat untuk termasuk dalam jenjang pendidikan formal”.
 Contoh: kursus menjahit, memasak, bahasa, musik, dsb.
Pendidikan Informal
“Proses belajar yang relatif tak disadari yang kemudian
menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-hari”
Contoh: pendidikan di rumah, tempat ibadah, lapangan
permainan, perpustakaan, radio, televisi, dsb.
 bersifat komplementer maupun
kompensatoris bagi institusi sekolah dan
keluarga
Pendidikan Sebagai Suatu Bentuk Sosialisasi
Secara tradisional dibedakan antara :
a. Sosialisasi primer di keluarga
b. Sosialisasi sekunder di sekolah
c. Sosialisasi tertier di pekerjaan dan masyarakat
 Secara sosiologis tampak ada pergeseran Sosialisasi
primer
 Fungsi sosialisasi dalam keluarga tidak semuanya bisa
dipenuhi oleh keluarga sebagai agen sosialisasi
 Bagaimana penanganannya agar anak tetap dapat
disiapkan menjadi generasi penerus yang sesuai dengan
harapan / ideal
Hasrat Psikologi Pendidikan
• Mengubah kelas yang “membosankan” menjadi kelas yang bersemangat.
• Mengubah dari kelas yang “gagal” menjadi sukses.
• Mengubah dari institusi yang mengabaikan peran orangtua menjadi
institusi yang melibatkan orangtua sebagai partner pendidikan.
HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN PENDIDIKAN
• Mendidik berarti membantu peserta didik agar mereka dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan
• Peserta didik merupakan makhluk bio-psiko-sosio-spiritual.
• Aspek psikologis tidak dapat diabaikan dalam proses pendidikan.
• Pendidikan dilakanakan berdasarkan : landasan filosofis, psikologis,
sosio-kutural, & teknologis
TOKOH-TOKOH YANG BERJASA TERHADAP
PERKEMB. PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. DEMOCRITUS
2. PLATO & ARISTOTELES
3. JOHN AMOS COMENICUS
4. ROUSSEAU
5. JOHN H. PESTALOZZI
6. FRANCIS GALTON
7. STANLEY HALL
8. WILLIAM JAMES
9. ALFRED BINET
1. DEMOCRITUS
 (Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai
contoh, Democritus menulis tentang manfaat -
manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh
lingkungan rumah pada keberhasilan belajar
individu) (Watson, 1961).
2. PLATO & ARISTOTELES
Pada abad selanjutnya, Plato dan Aristotle mendiskusikan topik-
topik psikologi pendidikan lebih lanjut (Adler, 1952; Watson, 1961 )
: jenis pendidikan yang tepat untuk jenis individu-individu yang
berbeda, pelatihan tubuh dan perkembangan ketrampilan
motorik, pembentukan karakter baik, kemungkinan dan
keterbatasan dari pendidikan moral, efek musik, puisi, dan seni
lainnya pada perkembangan individu; peran guru, hubungan
antara guru dan siswa, makna dan metode mengajar, karakteristik
belajar, urutan belajar, afeksi dan belajar, belajar dari guru.
Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles
berdikusi tentang topik-topik psikologi pendidikan :
a. Jenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan-
perbedaan peserta didik;
b. Latihan-latihan jasmani dan pengembangan keterampilan
psikomotor;
c. Bentuk-bentuk karakter yang baik;
d. Kemungkinan-kemungkinan dan keterba- tasan- keterbatasan
pendidikan moral;
e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada
perkembangan individu;
f. Peranan guru;
g. Relasi antara guru dengan siswa;
h. Alat-alat dan metoda mengajar;
i. Jenis-jenis aktivitas belajar;
j. Prinsip-prinsip belajar;
k. Afeksi dan belajar;
l. Belajar terlepas dari guru.
3. JOHAN AMOS COMENIUS (1592-1671, Seorang ahli
pendidikan dari Cekho.)
 Anak jangan dianggap sbg miniatur orang dewasa;
 Pembelajaran hendaknya dapat menarik perhatian anak,
lakukanlah dg menggunakan alat peraga sehingga anak
dapat mengamati, mengalami, dan menyelidiki.
4. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778, seorang pemikir
dari Perancis).
 “Segala-galanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta,
segala-galanya memburuk dalam tangan manusia.
 Campur tangan orang tua/orang dewasa thd. Perkembangan
anak dapat menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan
dengan hati-hati.
 Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan
pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik.
5. J.P. PESTALOZZI (1746 – 1872, seorang
pendidik dari Swiss)
 Ia berusaha meningkatkan pendidikan di
masyarakat dgn cara mengutamakan pendidikan
bagi anak-anak.
 Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak
disesuaikan dgn perkembangan jiwa anak.
 Ia menyarankan agar proses pembelajaran
didasarkan pada pengalaman, dimulai dari yang
paling mudah meningkat ke yang lebih sulit, sulit,
dst.
6. FRIDRICH FROBEL (1782 – 1852, seorang
pendidik dari Jerman)
 Ia mendirikan Kinder Garten (taman kanak-
kanak).
 Menurut Frobel, taman kanak-kanak merupa-
kan tempat bagi anak-anak untuk bermain,
bernyanyi, melatih daya cipta, dan menger-
jakan pekerjaan tangan secara bersama.
7. JOHANN FRIEDRICH HERBART ( 1776-1841).
He not only may be considered the first voice of
the modern era of psychoeducational thought, but
his disciples, the Herbartians, played a crucial role
in preparing the way for the scientific study of
education. They wrote about what we now call
schema theory, advocating a cognitive psychology
featuring the role of past experience and schemata
in learning and retention.
HERBARTIANS
• Herbartians promoted teaching by means of a logical
progression of learning, a revolutionary idea at the end of
the 19th century. They promoted the five formal steps for
teaching virtually any subject matter: (1) preparation (of
the mind of the student), (2) presentation (of the material
to be learned), (3) comparison, (4) generalization, and (5)
application. It was the Herbartians who first
made pedagogical technique the focus of scientific study,
pointing the way, eventually, to the field of research on
teaching, a very fruitful area of research in educational
psychology.
• Herbartians (para murid herbart) mengusulkan
konsep mengajar dengan memakai kemajuan logis
proses belajar. Mereka mengemukakan 5 langkah
mengajar materi apa saja :
1) Persiapan;
2) Menyajikan materi;
3) Perbandingan;
4) Generalisasi;
5) Aplikasi.
KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
SISTEM
PEMBELAJARAN
SISTEM
EVALUASI
PENGEMBANGAN
PROGRAM PEND.
1. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI
PENGEMBANGAN KURIKULUM
• Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan dan
dilaksanakan baik di dalam maupun di luar sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan.
• Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek : (1)
karakteristiik psikologis peserta didik; (2) kemampuan peserta didik untuk melakukan
sesuatu dalam berbagai konteks; (2) penga-laman belajar siswa; (3) hasil belajar
(learning outcomes), dan (4) standarisasi kemampuan siswa.
• Penyusunan buku ajar didasarkan pada segi-segi psikologis peserta didik.
• Pengembangan program pendidikan, misalnya
penyusunan jadwal pelajaran, jadwal ujian, dst. tidak bisa
lepas dari aspek psikologis peserta didik;
• Penentuan jurusan atau program;
• Pengembangan program harus mengacu pada upaya
pengembangan kemampuan potensial peserta didik.
2. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI PENGEMB. PROGRAM PEND.
•Pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan;
•Pemilihan model-model pembelajaran;
•Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran;
•Penentuan alokasi waktu belajar dan
pembelajaran.
3. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
• Penentuan teknik evaluasi (teknik tes atau teknik non tes);
•Penentuan jenis tes (lisan, tulis, dan perbuatan, serta
objektif atau subjektif);
•Penentuan mengenai waktu pelaksanaan evaluasi;
4. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
BAGI SISTEM EVALUASI
TEKNIK MEMAHAMI
PERILAKU &
KARAKTERISTIK
PESERTA DIDIK
TEKNIK NON TES
TEKNIK TES
TEKNIK-TEKNIK MEMAHAMI PERILAKU DAN
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
1. TEKNIK TES
•Dilakukan dengan alat yang valid dan reliabel;
•Dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu;
•Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai
kemampuan akademik, bakat, minat,
kecerdasan;
2. TEKNIK NON TES
• Dilakukan dengan alat tertentu, misalnya kuesioner,
pedoman wawancara, pedoman observasi dst;
• Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai fakta ataupun
opini;
• Teknik non tes terdiri dari : observasi, wawancara, kuesioner,
sosiometri, analisis karya, biografi, dst.
Explanation, Prediction & Control
• Tujuan akhir dari Psikologi Pendidikan adalah untuk
menjelaskan, memprediksi & mengontrol fenomena yang
menjadi perhatian.
• Menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip:
1. To explain  menghitung hubungan 2 variabel secara logis,
masuk akal.
• Contoh: Prestasi belajar yang berbeda-beda antara 1 kelas
dengan kelas lainnya  guru yang mengalokasikan waktu
lebih efisien sehingga siswa lebih fokus pada pelajaran
yang diberikan sehingga siswa dapat menunjukkan
prestasi yang baik.
2. To predict  menetapkan bahwa ada variabel lain yang lebih tepat
untuk menjelaskan hubungan antar variabel pada waktu tertentu.
• Contoh: waktu belajar yang digunakan dapat digunakan untuk
memprediksikan prestasi belajar yang dapat dicapai.
3. To control  mengubah pengadministrasian suatu variabel sebagai
suatu cara untuk mengubah (meningkatkan) nilai/ value variabel
yang lain.
• Contoh: mengubah metode mengajar akan meningkatkan
prestasi kelas.
54
Profesi Psikolog Pendidikan
• Memanfaatkan pengetahuan Psikologi di bidang
pendidikan untuk tujuan:
• Mencegah munculnya masalah (prevention)
• Memecahkan masalah (problem solving)
• Meningkatkan kemampuan / potensi (enhancement)
• Memperbaiki keadaan (amelioration)
• Behavior modification (intervention)
• Sifatnya bisa:
• Konsultatif
• Pelaksanaan praktek
55
MANFAAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI
CALON GURU
Sebagai pengajar, guru perlu memiliki beberapa hal sebagai syarat
mengajar dengan baik, agar tujuan pendidikan tercapai. Guru hanya
sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan di sekolah
disamping faktor yang lain:
• Faktor murid
• Faktor sekolah sebagai sistem sosial
• Faktor situasional
Faktor murid terdiri dari:
1. Faktor psikis
a. Bersifat intelektual, antara lain taraf kecerdasan,
kemampuan belajar dan cara belajar.
b.Bersifat non intelektual, antara lain motivasi belajar,
sikap, minat, kondisi psikis dll.
2. Faktor fisik (kondisi fisik siswa)
Faktor sosial di sekolah antara lain:
1. Sistem sosial
2. Status sosial
3. Interaksi guru siswa
Faktor situasional antara lain:
1. Keadaan plitik ekonomis
2. Keadaan waktu dan tempat
3. Keadaan musim-iklim
(Dimyati Mahmud 1989), Agar guru dalam mengajar efektif harus
ditempuh yaitu:
1. Langkah sebelum mengajar, yaitu:
a. Menentukan tujuan pengajaran
b. Memilih strategi mengajar dan mengumpulkan bahan-bahan
pengetahuan untuk mengajar
c. Guru harus menyadari tingkat kesiapan murid
d. Merencanakan cara penilaian
2. Langkah pelaksanaan mengajar, langkah ini meliputi strategi-strategi
yang telah dirancang agar tercapai tujuan pengajaran. Langkahnya
adalah komunikasi, kepemimpinan, motivasi dan kontrol.
3. Langkah sesudah mengajar, yaitu berupa pengukuran dan penilaian
hasil mengajar.
Guru juga dianggap sebagai :
1. Seoarang inspirator
2. Seorang pendidik yang baik, bersikap empati yaitu
berusaha menyelami alam pikiran dan perasaan
peserta didik
3. Seorang pengelola proses belajar yang mampu
4. Seoarng pemegang reinforcement yang bijaksana
Muhammad dan Novan (2013) memaparkan ada beberapa manfaat bagi guru
dalam mempelajari psikologi pendidikan, antara lain:agar guru memahami
perbedaan siswa (Diversity of Student), untuk menciptakan iklim belajar yang
kondusif di dalam kelas, untuk memilih strategi dan metode pembelajaran yang
tepat, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa (konseling),
mengevaluasi hasil pembelajaran, berinteraksi secara tepat dengan siswanya,
menilai hasil pembelajaran dengan adil, menetapkan tujuan pembelajaran,
penggunaan media pembelajaran, penyusunan jadwal pelajaran, dan
memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.

More Related Content

Similar to psikologi pendidikan

Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanIIKCASIKIN
 
Psikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiPsikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiNarendra
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Tugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembanganTugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembangan6285865282092
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanمحمد خيرى
 
Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1jaffichawindy
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Rahmat Saputra
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdfNorAzira22
 
02 Psikologi
02   Psikologi02   Psikologi
02 PsikologiWanBK Leo
 
02 Psikologi
02   Psikologi02   Psikologi
02 PsikologiWanBK Leo
 
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanperkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanRisa Octaviani
 
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)noussevarenna
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranDei Al-faroby
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A Nwahyu sanjaya
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3ayu01
 

Similar to psikologi pendidikan (20)

Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Psikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiPsikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadi
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Tugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembanganTugas psikologi perkembangan
Tugas psikologi perkembangan
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
 
02 Psikologi
02   Psikologi02   Psikologi
02 Psikologi
 
02 Psikologi
02   Psikologi02   Psikologi
02 Psikologi
 
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanperkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
 
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
Makalah Landasan Pendidikan - Psikologi (Isu-isu pendidikan)
 
Macam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaranMacam macam teori pembelajaran
Macam macam teori pembelajaran
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
Makalah 3
Makalah 3Makalah 3
Makalah 3
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

psikologi pendidikan

  • 2. Manusia merupakan subjek dalam kehidupan, sebab sebagai makhluk ciptaan Tuhan dialah yang selalu melihat, bertanya, berpikir dan mempelajari segala sesuatu yang ada dalam hidupnya. Manusia bukan hanya tertarik mempelajari apa yang ada pada lingkungannya atau sesuatu di luar dirinya tetapi juga hal-hal tentang dirinya, (dengan perkataan lain manusia menjadi objek studi dari manusia). Banyak cabang ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia sebagai objeknya, tetapi bukan bearti cabang-cabang ilmu tersebut mempelajari hal yang sama. Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran
  • 3. Umpamanya: Fisiologi aspek fisik atau jasmani dari manusia, yaitu: struktur tubuh, bagian-bagian tubuh serta fungsi dan cara kerjanya. Sosiologi Kehidupan manusia dalam berbagai satuan kelompok kecil, yaitu: keluarga, unit-unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi, dan masyarakat. Antropologi Kehidupan manusia dalam kelompok-kelompok paling besar dan terikat oleh suatu ikatan yang lebih bersifat permanen, turun-menurun, yaitu: kelompok ras, bangsa dan kebudayaan. Sejarah Kehidupan manusia dalam urutan waktu dan peristiwa yang dialaminya. Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran
  • 4. Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche dan logos artinya ilmu. Jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, proses dan latar belakangnya. Secara umum psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia. Menurut George A. Miller, 1994, psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajri tentang perilaku dan pola pikir, yang berusaha mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku manusia. Pengertian dan Definisi Psikologi Pendidikan Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran
  • 5. Pendidikan secara harfiniyah adalah usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didik, untuk mewujudkan tercapainya perubahan tingkah laku, budi pekerti, keterampilan dan kepintaran secara intelektual, emosional dan spiritual. Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengatahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar dan pengelolaan organisasi sekolah. Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran
  • 6. Dinamika Prilaku Manusia Dinamika perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika. Perspektif dalam psikologi : 1. Perspektif Psikoanalisis 2. Perspektif Biologis 3. Perspektif Behaviorisme (perilaku) 4. Perspektif Kognitif 5. Perspektif Fenomenologi Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran
  • 7. Perilaku pendidikan diwujudkan oleh mereka yang secara langsung terlibat dalam pendidikan, seperti: Pendidik (guru, pengajar, dosen dsb) peserta didik (murid, siswa, pelajar, mahasiswa) Peran Guru Sebagai Pendidik dan Pengajar dalam Persfektif Psikologi Pendidikan 1. Peran guru sebagai pendidik: 1) Konservator (pemelihara) 2) Inovator (pengembang) 3) Tranmitor (penerus) 4) Transformator (penerjemah) 5) Organisator (penyelenggara) Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran 2. Peran guru sebagai pengajar: 1) Perencana (planner) 2) Pelaksana (organizer) 3) Penilai (evaluator)
  • 8. Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran Perspektif Psikoanalisis Tokoh : Sigmund Freud Asumsi dasar teori Freud adalah bahwa sebagian besar perilaku manusia berasal dari proses bawah sadar (unconcious) Sifat manusia pada dasarnya negatif; ia yakin bahwa kita didorong oleh instink dasar yang sama seperti hewan (reproduksi dan agresif) Dinamika perilaku ditentukan oleh id, ego, dan super ego
  • 9. ID, bagian jiwa paling liar, berpotensi jahat. Ada yang menafsirkan ID sebagai nafsu manusia yang mementingkan kebutuhan perut ke bawah. Di sisi lain, ID, tidak mempertimbangkan akibat dari pemenuhan hasratnya. Intinya, ID adalah bagian jahat dari manusia yang beresiko merugikan orang lain dan diri sendiri. ID sebenarnya adalah yang menguasai manusia pada umur 0-2 tahun.
  • 10. EGO, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ID. EGO juga ditafsirkan sebagai nafsu untuk memanuhi nafsu. Hanya saja telah ada kontrol dari manusia itu sendiri. Sudah ada pertimbangan, dan telah memikirkan akibat dari yang telah dilakukannya. Tepatnya, EGO adalah pengontrol ID. Contoh nyata dari EGO adalah peraturan. Semua rule yang dibuat adalah untuk mencegah manusia menjadi liar dan tak terkontrol. Freud menyatakan bahwa EGO banyak mendominasi manusia pada umur 2-3th.
  • 11. SUPEREGO, atau yang lebih sering di sebut dengan HATI NURANI. Pembentukan dan perkembangan super ego sangat ditentukan oleh pengarahan atau bimbingan lingkungan sejak usia dini. Bila seseorang di asuh dalam lingkungan yang serba cuek dan mau menang sendiri, bisa dipastikan, SUPER EGO atau NURANINYA tumpul. sedangkan SUPEREGO ada dan muncul pada diri manusia pada umur 3 tahun ke atas.
  • 12. Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran Perspektif Biologis  Tokoh : Hippokrates bapak ilmu kedokteran  Berupaya mengkaitkan perilaku organisme dan proses mental dengan peristiwa listrik dan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh terutama di dalam otak dan sistem syaraf  Yang mendasari perilaku dan proses mental adalah neurobiologi  Implikasinya terutama optimalisasi kedua belahan otak
  • 13. Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran Perspektif Behaviorisme (perilaku) Behaviorisme menganalisis manusia hanya dari sisi perilakunya yang tampak. Behaviorisme juga menyebut psikologi adalah sains (dapat dilihat dengan kasat mata) Diukur dilukiskan dijelaskan Perilaku Pengalaman Perilaku Belajar Pengetahuan Melahirkan Yang membawa Yang memungkinkan adanya Yang berperan utama dalam penentuan Skema perilaku dan pengetahuan Behaviorisme Secara teoristik, belajar dalam konteks Behaviorisme juga melibatkan empat unsur pokok yaitu: 1. Drive 2. Stimulus 3. Response 4. Reinforcement
  • 14. Berdasarkan hal tersebut diatas, teori behavioristik juga sering disebut dengan teori stimulus-respons. Proses S-R ini sendiri terdiri dari beberapa unsur, yaitu: • Dorongan (drive); peserta didik merasakan adanya kebutuhan akan sesuatu sehingga terdorong untuk memenuhi kebutuhan. • Rangsangan (stimulus); pemberian stimulus menyebabkan timbulnya respons si pelajar. • Respons (reaksi); peserta didik akan memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterimanya dengan jalan melakukan sesuatu yang terlihat. • Penguatan (reinforcement) yang perlu diberikan kepada peserta didik supaya ada rasa kegemberiaan dan tergerak untuk memberikan respons ulang (Muhaimin, 2002).
  • 15. Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran Perspektif Kognitif  Sebagian kembali pada akar kognitif dari psikologi persepsi, daya ingat, penalaran, pemutusan pilihan.  Sebagian lagi reaksi terhadap behaviorisme  Penelitian tentang kognisi modern didasarkan pada Asumsi : 1) Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya memahami apa yang dilakukan oleh suatu organisme 2) Kita dapat mempelajari proses mental secara objektif dengan memfokuskan pada perilaku spesifik, sama seperti yang dilakukan oleh ahli perilaku, tetapi menginterpretasikannya dalam kaitan proses mental dasar.  Dalam interpretasi menggunakan analogi antara pikiran dan komputer informasi yang masuk diproses dengan berbagai cara : dipilih, dibandingkan, dan dikombinasikan dengan informasi lain yang telah ada dalam memori, ditransformasikan, disusun kembali dan seterusnya.
  • 16. Contoh interpretasi kognitif  Respons jika seseorang dicemooh oleh orang yang tidak dikenal, dikenal, pernah menyakitkan  Respons terhadap cemoohan orang yang tidak dikenal cenderung lemah/tidak diabaikan  Respons terhadap cemoohan orang yang dikenal cenderung lebih kuat/lebih agresif dari pada respons kepada yang tidak dikenal  Respons terhadap cemoohan orang yang pernah menyakitkan cenderung lebih agresif dan kuat dari pada respons kepada yang tidak dikenal atau dikenal saja.  Pengetahuan yang ada dalam kognisi yang disebut dengan struktur kognitif (tidak dikenal, dikenal, dan pernah menyakitkan) yang mengendalikan perilaku Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran
  • 17. Perspektif Fenomenologi  Perspektif fenomenologi sering disebut sebagai psikologi humanistik  Menekankan kualitas yang membedakan manusia dari hewan  Kekuatan motif utama individual adalah kecenderungan ke arah pertumbuhan dan aktualisasi diri.  Manusia memiliki potensi dan memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensinya sampai penuh (aktualisasi diri) Urgensi Pendidikan dalam Pembelajaran
  • 25. Ruang Lingkup dan Fungsi Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran Sudah sejak dalam kandungan, secara tidak langsung orang tua telah mendidik anak, seperti misalnya pengendalian emosi dari orang tua. Pendidikan berlanjut hingga anak lahir, pendidikan tergantung pada individu masing-masing. Tujuannya sama yaitu adanya suatu perubahan tingkah laku dari suatu taraf perkembangan ke taraf yang lebih maju.
  • 26. JALUR PENDIDIKAN Pendidikan formal • Pendidikan yang diselenggarakan di institusi sekolah“Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja dengan tujuan dan bahan ajar yang dirumuskan secara jelas dan diklasifikasikan secara tegas”. • Contoh: jenjang pendidikan sekolah (Paud/TK, SD/MI, SMP/MTsN, SMA/MAN, PT) • Secara berjenjang dan berkesinambungan • Dengan tujuan rasional dan ideal * Akademik : penguasaan IPTEK * Profesional : kesiapan penerapan keahlian Yang akan menjadi fokus dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan.
  • 27. Pendidikan Nonformal  Pendidikan yang diselenggarakan diinstitusi luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.  “Pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja tetapi tidak memenuhi syarat untuk termasuk dalam jenjang pendidikan formal”.  Contoh: kursus menjahit, memasak, bahasa, musik, dsb.
  • 28. Pendidikan Informal “Proses belajar yang relatif tak disadari yang kemudian menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-hari” Contoh: pendidikan di rumah, tempat ibadah, lapangan permainan, perpustakaan, radio, televisi, dsb.  bersifat komplementer maupun kompensatoris bagi institusi sekolah dan keluarga
  • 29. Pendidikan Sebagai Suatu Bentuk Sosialisasi Secara tradisional dibedakan antara : a. Sosialisasi primer di keluarga b. Sosialisasi sekunder di sekolah c. Sosialisasi tertier di pekerjaan dan masyarakat
  • 30.  Secara sosiologis tampak ada pergeseran Sosialisasi primer  Fungsi sosialisasi dalam keluarga tidak semuanya bisa dipenuhi oleh keluarga sebagai agen sosialisasi  Bagaimana penanganannya agar anak tetap dapat disiapkan menjadi generasi penerus yang sesuai dengan harapan / ideal
  • 31. Hasrat Psikologi Pendidikan • Mengubah kelas yang “membosankan” menjadi kelas yang bersemangat. • Mengubah dari kelas yang “gagal” menjadi sukses. • Mengubah dari institusi yang mengabaikan peran orangtua menjadi institusi yang melibatkan orangtua sebagai partner pendidikan.
  • 32. HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN PENDIDIKAN • Mendidik berarti membantu peserta didik agar mereka dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan • Peserta didik merupakan makhluk bio-psiko-sosio-spiritual. • Aspek psikologis tidak dapat diabaikan dalam proses pendidikan. • Pendidikan dilakanakan berdasarkan : landasan filosofis, psikologis, sosio-kutural, & teknologis
  • 33. TOKOH-TOKOH YANG BERJASA TERHADAP PERKEMB. PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1. DEMOCRITUS 2. PLATO & ARISTOTELES 3. JOHN AMOS COMENICUS 4. ROUSSEAU 5. JOHN H. PESTALOZZI 6. FRANCIS GALTON 7. STANLEY HALL 8. WILLIAM JAMES 9. ALFRED BINET
  • 34. 1. DEMOCRITUS  (Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh, Democritus menulis tentang manfaat - manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh lingkungan rumah pada keberhasilan belajar individu) (Watson, 1961).
  • 35. 2. PLATO & ARISTOTELES Pada abad selanjutnya, Plato dan Aristotle mendiskusikan topik- topik psikologi pendidikan lebih lanjut (Adler, 1952; Watson, 1961 ) : jenis pendidikan yang tepat untuk jenis individu-individu yang berbeda, pelatihan tubuh dan perkembangan ketrampilan motorik, pembentukan karakter baik, kemungkinan dan keterbatasan dari pendidikan moral, efek musik, puisi, dan seni lainnya pada perkembangan individu; peran guru, hubungan antara guru dan siswa, makna dan metode mengajar, karakteristik belajar, urutan belajar, afeksi dan belajar, belajar dari guru.
  • 36. Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles berdikusi tentang topik-topik psikologi pendidikan : a. Jenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan- perbedaan peserta didik; b. Latihan-latihan jasmani dan pengembangan keterampilan psikomotor; c. Bentuk-bentuk karakter yang baik; d. Kemungkinan-kemungkinan dan keterba- tasan- keterbatasan pendidikan moral;
  • 37. e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada perkembangan individu; f. Peranan guru; g. Relasi antara guru dengan siswa; h. Alat-alat dan metoda mengajar; i. Jenis-jenis aktivitas belajar; j. Prinsip-prinsip belajar; k. Afeksi dan belajar; l. Belajar terlepas dari guru.
  • 38. 3. JOHAN AMOS COMENIUS (1592-1671, Seorang ahli pendidikan dari Cekho.)  Anak jangan dianggap sbg miniatur orang dewasa;  Pembelajaran hendaknya dapat menarik perhatian anak, lakukanlah dg menggunakan alat peraga sehingga anak dapat mengamati, mengalami, dan menyelidiki.
  • 39. 4. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778, seorang pemikir dari Perancis).  “Segala-galanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan manusia.  Campur tangan orang tua/orang dewasa thd. Perkembangan anak dapat menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati.  Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang kejiwaan peserta didik.
  • 40. 5. J.P. PESTALOZZI (1746 – 1872, seorang pendidik dari Swiss)  Ia berusaha meningkatkan pendidikan di masyarakat dgn cara mengutamakan pendidikan bagi anak-anak.  Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak disesuaikan dgn perkembangan jiwa anak.  Ia menyarankan agar proses pembelajaran didasarkan pada pengalaman, dimulai dari yang paling mudah meningkat ke yang lebih sulit, sulit, dst.
  • 41. 6. FRIDRICH FROBEL (1782 – 1852, seorang pendidik dari Jerman)  Ia mendirikan Kinder Garten (taman kanak- kanak).  Menurut Frobel, taman kanak-kanak merupa- kan tempat bagi anak-anak untuk bermain, bernyanyi, melatih daya cipta, dan menger- jakan pekerjaan tangan secara bersama.
  • 42. 7. JOHANN FRIEDRICH HERBART ( 1776-1841). He not only may be considered the first voice of the modern era of psychoeducational thought, but his disciples, the Herbartians, played a crucial role in preparing the way for the scientific study of education. They wrote about what we now call schema theory, advocating a cognitive psychology featuring the role of past experience and schemata in learning and retention.
  • 43. HERBARTIANS • Herbartians promoted teaching by means of a logical progression of learning, a revolutionary idea at the end of the 19th century. They promoted the five formal steps for teaching virtually any subject matter: (1) preparation (of the mind of the student), (2) presentation (of the material to be learned), (3) comparison, (4) generalization, and (5) application. It was the Herbartians who first made pedagogical technique the focus of scientific study, pointing the way, eventually, to the field of research on teaching, a very fruitful area of research in educational psychology.
  • 44. • Herbartians (para murid herbart) mengusulkan konsep mengajar dengan memakai kemajuan logis proses belajar. Mereka mengemukakan 5 langkah mengajar materi apa saja : 1) Persiapan; 2) Menyajikan materi; 3) Perbandingan; 4) Generalisasi; 5) Aplikasi.
  • 45. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SISTEM PEMBELAJARAN SISTEM EVALUASI PENGEMBANGAN PROGRAM PEND.
  • 46. 1. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM • Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang direncanakan dan dilaksanakan baik di dalam maupun di luar sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. • Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek : (1) karakteristiik psikologis peserta didik; (2) kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu dalam berbagai konteks; (2) penga-laman belajar siswa; (3) hasil belajar (learning outcomes), dan (4) standarisasi kemampuan siswa. • Penyusunan buku ajar didasarkan pada segi-segi psikologis peserta didik.
  • 47. • Pengembangan program pendidikan, misalnya penyusunan jadwal pelajaran, jadwal ujian, dst. tidak bisa lepas dari aspek psikologis peserta didik; • Penentuan jurusan atau program; • Pengembangan program harus mengacu pada upaya pengembangan kemampuan potensial peserta didik. 2. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENGEMB. PROGRAM PEND.
  • 48. •Pemilihan teori belajar yang akan diaplikasikan; •Pemilihan model-model pembelajaran; •Pemilihan media dan alat bantu pembelajaran; •Penentuan alokasi waktu belajar dan pembelajaran. 3. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN
  • 49. • Penentuan teknik evaluasi (teknik tes atau teknik non tes); •Penentuan jenis tes (lisan, tulis, dan perbuatan, serta objektif atau subjektif); •Penentuan mengenai waktu pelaksanaan evaluasi; 4. KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI SISTEM EVALUASI
  • 50. TEKNIK MEMAHAMI PERILAKU & KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK TEKNIK NON TES TEKNIK TES TEKNIK-TEKNIK MEMAHAMI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
  • 51. 1. TEKNIK TES •Dilakukan dengan alat yang valid dan reliabel; •Dilakukan dengan mengikuti aturan tertentu; •Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan akademik, bakat, minat, kecerdasan;
  • 52. 2. TEKNIK NON TES • Dilakukan dengan alat tertentu, misalnya kuesioner, pedoman wawancara, pedoman observasi dst; • Dipilih untuk mengumpulkan data mengenai fakta ataupun opini; • Teknik non tes terdiri dari : observasi, wawancara, kuesioner, sosiometri, analisis karya, biografi, dst.
  • 53. Explanation, Prediction & Control • Tujuan akhir dari Psikologi Pendidikan adalah untuk menjelaskan, memprediksi & mengontrol fenomena yang menjadi perhatian. • Menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip: 1. To explain  menghitung hubungan 2 variabel secara logis, masuk akal. • Contoh: Prestasi belajar yang berbeda-beda antara 1 kelas dengan kelas lainnya  guru yang mengalokasikan waktu lebih efisien sehingga siswa lebih fokus pada pelajaran yang diberikan sehingga siswa dapat menunjukkan prestasi yang baik.
  • 54. 2. To predict  menetapkan bahwa ada variabel lain yang lebih tepat untuk menjelaskan hubungan antar variabel pada waktu tertentu. • Contoh: waktu belajar yang digunakan dapat digunakan untuk memprediksikan prestasi belajar yang dapat dicapai. 3. To control  mengubah pengadministrasian suatu variabel sebagai suatu cara untuk mengubah (meningkatkan) nilai/ value variabel yang lain. • Contoh: mengubah metode mengajar akan meningkatkan prestasi kelas. 54
  • 55. Profesi Psikolog Pendidikan • Memanfaatkan pengetahuan Psikologi di bidang pendidikan untuk tujuan: • Mencegah munculnya masalah (prevention) • Memecahkan masalah (problem solving) • Meningkatkan kemampuan / potensi (enhancement) • Memperbaiki keadaan (amelioration) • Behavior modification (intervention) • Sifatnya bisa: • Konsultatif • Pelaksanaan praktek 55
  • 56. MANFAAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI CALON GURU Sebagai pengajar, guru perlu memiliki beberapa hal sebagai syarat mengajar dengan baik, agar tujuan pendidikan tercapai. Guru hanya sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan di sekolah disamping faktor yang lain: • Faktor murid • Faktor sekolah sebagai sistem sosial • Faktor situasional
  • 57. Faktor murid terdiri dari: 1. Faktor psikis a. Bersifat intelektual, antara lain taraf kecerdasan, kemampuan belajar dan cara belajar. b.Bersifat non intelektual, antara lain motivasi belajar, sikap, minat, kondisi psikis dll. 2. Faktor fisik (kondisi fisik siswa)
  • 58. Faktor sosial di sekolah antara lain: 1. Sistem sosial 2. Status sosial 3. Interaksi guru siswa Faktor situasional antara lain: 1. Keadaan plitik ekonomis 2. Keadaan waktu dan tempat 3. Keadaan musim-iklim
  • 59. (Dimyati Mahmud 1989), Agar guru dalam mengajar efektif harus ditempuh yaitu: 1. Langkah sebelum mengajar, yaitu: a. Menentukan tujuan pengajaran b. Memilih strategi mengajar dan mengumpulkan bahan-bahan pengetahuan untuk mengajar c. Guru harus menyadari tingkat kesiapan murid d. Merencanakan cara penilaian 2. Langkah pelaksanaan mengajar, langkah ini meliputi strategi-strategi yang telah dirancang agar tercapai tujuan pengajaran. Langkahnya adalah komunikasi, kepemimpinan, motivasi dan kontrol. 3. Langkah sesudah mengajar, yaitu berupa pengukuran dan penilaian hasil mengajar.
  • 60. Guru juga dianggap sebagai : 1. Seoarang inspirator 2. Seorang pendidik yang baik, bersikap empati yaitu berusaha menyelami alam pikiran dan perasaan peserta didik 3. Seorang pengelola proses belajar yang mampu 4. Seoarng pemegang reinforcement yang bijaksana
  • 61. Muhammad dan Novan (2013) memaparkan ada beberapa manfaat bagi guru dalam mempelajari psikologi pendidikan, antara lain:agar guru memahami perbedaan siswa (Diversity of Student), untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif di dalam kelas, untuk memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa (konseling), mengevaluasi hasil pembelajaran, berinteraksi secara tepat dengan siswanya, menilai hasil pembelajaran dengan adil, menetapkan tujuan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, penyusunan jadwal pelajaran, dan memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.