SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PAPER
DOKMATIKA III
“MANUSIA DALAM PANDANGAN PSIKOLOGI”
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Dokmatika III
Disusun Oleh:
Melkias Adu
20188618
SEKOLAH TINGGIH TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
APRILh, 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat dan anugerah yang Tuhan Yesus berikan kepada
saya untuk menuliskan paper ini, dengan tujuan paper ini dapat membantu saya dalam
menempuh mata kuliah dokmatika III kiranya paper ini bermanfaat bagi kita semua.
Ucapan syukur yang naikan kepada Tuhan yang memilki langit dan bumi, semoga paper
saya bermanfaat bagi kita semua. Dalam penjelasan ini kami akan mengupas Manusia
dalam pandangan psikologis.sss Dalam paper ini penulis masih kurang sempurna dalam
merangkainya tetapi ada himbauan dari penulis agar jika ada kesalahan berikan
komentarnya, atau kritik dan saran dalam paper saya. GBU.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Dalam kajian ini kita akan membahas manusia dipandang secara Psikologi, ada
banyak masalah tentang bagaimana manusia berpandangan mengenai kehidupan
manusia, dan ada banyak ilmu-ilmu, bahkan Filsuf-filsuf demikian, baik itu Ilmu-ilmu
manusia dan bahkan Filsafat manusia (human studies), ilmu yang mempelajari tentang
manusia atau disebut Psikologi tentang manusia, semuanya itu adalah gejala manusia.
Baik filsafat mausia dan ilmu-ilmu tentang manusia pada dasarnya bertujuan untuk
mencari tahu, menginterprestasi, dan memahami gejala-gejala seluk beluk manusia.
Ini berarti gejala atau mimik manusia, merupakan objek kajian untuk Filsuf
manusia dan bahkan untuk ilmu-Ilmu tentang manusia. Tetapi melihat dari objek formal
atau caranya, kedua ilmu tersebut memiliki perbedaan yang sangat hakiki atau
mendasar, secara umum dapat dikatakan, bahwa setiap cabang ilmu mendasarkan
penyelidikannya pada gejala empiris yang sifatnya “Objektif” dan bisa diukur, dan
gejala itu bisa kemudian diselidiki dengan menggunakan metode yang bersifat
eksperimental. Sebaliknya pandangan mengenai manusia tidak membatasi diri pada
gejala yang bersifat objektif. Bentuk atau jenis gejala apapun tentang manusia, sejauh
bisa dipikirkan, dan memungkinkan untuk dipikirkan secara rasional, bisa saja menjadi
bahan pemikiran manusia. Dimeni-dimensi, atau nilai-nilai yang sifatnya metafisis,
spiritual, dan universal dari pada manusia sendiri yang tidak membutuhkan penelitian
dan diukur melalui cara-cara keilmuan, bisa menjadi bahan kajian terpenting bagi
pengetahuan manusia. Nilai-nilai tersebut merupakan sesuatu yang hendak dipikirkan,
dipahami, dan diungkap maknanya oleh berbagai ilmi Psikologi modern.
Gejala-gejala yang dipikirkan manusia, yang bisa dilakukan sejauh gejala yang
bisa dipikirkan dalam pandangan manusia untuk mencari asas kebenarannya sangat
terbatas dalam mencari tahu manusia yang hakiki, manusia memikirkan apa yang bisa
dilihat atau dinikmati. Maka pengetahuan mengenai manusia atau informasi tentang
gejala manusia dalam pikiran manusia, sehingga pada akhirnya, jauh lebih eksentif atau
3
menyeluruh dan mendalam dari pada informasi atau teori yang didapatkan oleh ilmu-
ilmu tentang manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui ilmu-ilmu tentang manusia.
2. Mengkaji Konsep manusia secara Psikologis.
3. Konsep dan teori perilaku manusia.
4. Ciri-ciri Perilaku manusia yang Membedakan dari Makhluk yang Lain
C. Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui kepamahan mengenai manusia dalam pandangan psikologis,
untuk menambah wawasan akan manusia, dalam pengertian manusi secara psikologis.
BAB II
MANUSIA DALAM PANDANGAN PSIKOLOGI
A. Ilmu-Ilmu Psikologi Tentang Manusia
Suatu Ilmu yang membatasi diri pada penyelidikan terhadap gejala empiris dan
penggunaa metode yang sifatnya observasional, dan atau eksperimental, bisa saja
dipastikan memiliki konsekuensi-konsekuensi teoritis yang positif dan negatif
sekaligus. Demikian halnya dengan ilmu-ilmu tentang manusia. Ada sisi negatifnya (
Kalau boleh dikatakan demikian). dari ilmu-ilmu manusia. Pertama tampak dari ruang
lingkupnya yang serba terbatas. Ilmu-ilmu tentang manusia bertaliannya dengan aspek-
aspek atau dimensi-dimensi tertentu dari manusia, yakni sejauh yang tampak secara
empiris dan dapat diselidiki secara obserfassional atau eksperimental. Nilai-nilai
tentunya dari manusia sendiri.
Ada cara kerja ilmu pun terpaksa menjadi fragmentaris, keterbatasan metode
observasi dan ekspermentasi tidak memungkinkan ilmu-ilmu tentang manusia untuk
melihat gejalanya secara utuh dan menyeluruh. Hanya aspek-aspek atau bagian-bagian
tertentu dari manusia. Yang hanya bisa hanya disentuh oleh ilmu-ilmu tersebut.
Psikologi sebagai sesuatu, ilmu misalnya lebih menekankan pada aspek pengetahhuan
atau psikis dan filosofis manusia sebagai suatu organisme. Dan tidak bersentuhan
dengan pengalaman-pengalaman subjektif, spriritual, dan eksistensial. Antropologi dan
4
sosiologi lebih memfokuskan diri pada gejala budaya dan dan pranata sosial manusia
dan tidak enggan bersentuhan dengan pengalaman dan gejala individual. Bahkan
didalam satu cabang ilmu itu sendiri bisa terjadi spesialisasi-spealisasi dalam menelaah
sub-sub aspek gejala manusia. Didalam ilmu psikologi klinis, psikologi perkembangan,
psikologi sosial, psikologi komunitas, psikologi industri, dan organisasi lainnya.
Disamping itu, terdepat pendekatan psikologi, seperti pendekatan-pesndekatan
psikologi atau secara kognitifnya, behavioristik, psikoanalitik, dan lain-lain.
Pendekatan-pendekatan tersebut menyoroti aspek-aspek tertentu dari manusia, seperti
aspek kognisi, emosi, dan psikomotoriknya. Dalam hal ini kita melihat bahwa, lewat
pandangan psikologi mengenai esensi manusia, manusia sangat memiliki derajat yang
paling tinggi baik dalam pandangan Filsafat, dimana manusia menjadi ciptaan yang
paling unik, yang memiliki akan budi yang sangat kuat.
B. Konsep Manusia Secara Psikologis Menurut para Ahli
Ada begitu banyak ilmu-ilmu dalam menelaah tentang manusia. ada beberapa
pandangan yang diberikan para ahli mengenai ilmu psikologi tentang manusia.
Bagaimana konsep manusia yaitu:
1. Sigmund Freud
Dalam bukunya Siqmun peracaya bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh
tiga hal dalam kejiwaan, dimana elemen-elemen ini merupakan konsep menuasia yang
dibangun yaitu:
a. ID
Yaitu aspek biologis dimana id merupakan satu-satunya komponen kepribadian
yang hadir sejak lahir dalam psikis seseorang sudah menamkan segala kemauan dan
keingin dan pikirannya untuk memenuhi hasrat dari berbagai kesenangan. Aspek
kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk perilaku naluri dan primitive. Menurut
Sigmun Freud, Id adalah sumber dari segala energi psikis sehingga komponen utama
kepribadian id didorong oleh prinsip kesenangan yang berusaha untuk kepuasan dari
segala kemenangan. Id ini merupakan sesuatu yang berisi dorongan-dorongan bawaan
yang sifatnya primitif dan juga dorongan manusia, id ini bergerak berdasarkan prinsip
kesenagannya, dan kepuasaanya sendiri, dan id juga merupakan lapisan psikis yang
sangat paling hakiki.
5
Id ini memiliki sifat yang unik yaitu: sifatnya egoistik, tidak bermoral dan tidak
mau tahu dengan keadaan, id adalah tabiat yang hewani manusia, tempet dua naluri
yaitu, Libidio (eros) dan thenatos berada. Libido (eros) atau disebutu naluri kehidupan
adalah biologis manusia reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-
kegiatan manusia yang kondusif. Dalam konsep Freud ini, labido bukan hanya meliputi
dorongan seksual, tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk
kasih sayang pemujaan kepada Tuhan, dan cinta dari (narcisim). Dan Thanatos (naluri
kematian) adalah insting yang sifatnya destruktif dan agresif.
Walaupun id mampu untuk melahirkan berbagai keinginannya namun tidak dapat
memuaakan apa yang menjadi keinginannya.
b. Ego
Yaitu aspek psikologis, dimana ego merupakan fungsi kepribadian yang
bertanggung jawab untuk menanganinya dengan realitas. Menurut Sigmun Freud, Ego
berkembang dari Id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam
cara yang dapat diterima didunia nyata. Fungsi ego baik pikiran sadar, prasadar, dan
tidak sadar. Disini ego bekerja berdasarkan prinsip realitas yang berusaha untuk
memuaskan id dengan cara-cara realitas dan sosial yang sesuai, artinya ego
memperlengkapi id dengan cara-cara realitas dan sosial yang sesuai. jadi apa yang
menjadi keinginan id maka untuk menyatakan kepuasaannya maka ego yang menjawab
didalam dunia nyata sehingga terbukti atau nyata bahwa apa yang diinginkan menjadi
keinginan dan untuk memenuhi kepuasaan dari segala kemenangan dilihat dari ego. ego
yang bekerja dan bertanggung jawab atas kebutuhan id. Ego ini bergerak berdasarkan
prinsip realitsk.
Dalam ego inilah manusia dapat menundukan hasratnya yang hewani dan
hidupnya sebagai wujud yang rasional. Ego memiliki unsur kesadaran, mampu
menghayati secara batiniah maupun lahiriah ego menampilkan prinsip realitas, yaitu
menghambat dan mengandalikan prinsip kesenagan.
c. Superego
superego adalah aspek sosiologis, superego ini merupakan aspek kepribadian
dia yang memegang segala kendali dalam standar internalisasi moral dan cita-cita yang
kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat kami merasa benar dan salah. Dalam
superego memiliki fungsj dan tugas untuk memberikan pedoman untuk membuat
6
penilaian. Super ego dapat diibaratkan kata hati yang terbentuk melalui proses
intenalisasi yang meliputi larangan dan perintah dari dunia luar yang berhubungan
dengan lingkungan sosial dan nilai moral. Super ego ini sifatnya keras sehingga super
ego memaksakan ego untuk menekan hasrat-hasrat yang berlainan kebawah sadar
manusia. Ego yang berada ditengah antara memenuhi desakan Id dan peraturan super
ego. untuk mengatasi ketegangan, super ego dapat menyerah pada tuntutan id, tetapi
bukan dihukum oleh super ego. dengan perasaan yang bersalah. Super ego merupakan
zatnya yang lebih tinggi yang ada pada diri manusia yang memberikan garis-garis
pengarahan atau intruksi etis dan norma-norma atau aturan-aturan yang harus dianut.
Salah satu fungsi yang sangat penting dari super ego adalah sebagai hati nurani yang
mengontrol dan mengkritik perbuatan.
Jadi, ketiga hal yang diatas itu memiliki aspeknya masing-masing memiliki
fungsi, sifat komponen, bahkan prinsip kerja dan dinamika sendiri-sendiri, meskipun
ketiga hal saling berhubungan dan sulit untuk dapat dipisahkan, pengaruhnya hanya
kembali kepada tingkah laku manusia. Dalam manusia menunjukan tingkah kakunya
itu berasal dari ketiga hal diatas. Dalam ketiga aspek ini memberikan gambaran
bahwasannya manusia memilki pertentangan sendiri yang harus manusia hadapi dalam
jiwanya sendiri, yang didorong dari ketiga aspek diatas.
2. Carl G. Jung
Menurut Carl Jung manusia terdiri dari dua alam yaitu:
1. Alam sadar, alam ini dipengaruhi oleh ego, namun tidak menjadi prioritas
dalam psikologi analitik. Menurutnya ego adalah adalah pusat kesadaran tetapi bukan
inti kebribadian.
2. Alam bawah sadar, dibagi dalam dua bagian yaitu:
a. Alam bawah sadar personal, mencakup semua pengalaman individual karena
dibentuk oleh pengalaman individual untuk diri kita sendiri sehingga hal ini terjadi
terasa unik. Pengalaman ini biasanya mampu mengangkat respon emosional idividual.
b. Alam Bawah sadar Kolektif, konsep ini berakar pada masa lalu nenek
moyang seluruh spesies tersebut. Kandungan-kandungan fisik alam bawah sadar
kolektif di turunkan dari generasi ke generasi atau turun temurun yang bersifat
7
universap seperti Tuhan, ibu, air, bumi dan sebagainya. Sehingga kandungan dari alam
bawah sadar ini setiap orang sama disemua budaya.
Jadi, alam sadar ini dapat dipengaruhi oleh ego sendiri, alam sadar ini adalah
sentralisasi dimana kesadaran yang tidak akan terlupakan meskipun demikian alam
sadar bukan inti dari kepribadian sesesorang. Alam bawah sadar ini adalah sesuatu yang
ada sejak nenek moyang kita dibawah dalam gennya atau turunannya dalam seluruh
spesies tersebut. Dalam alam bawah sadar personal mencakup beerbagai pengalam
pribadi seseorang maka akan merasa sesuatu yang aneh atau berbeda dalam setiap
kehidupannya, dalam pengalaman itu sendiri akan menimbulkan emosional dalam
individual, alam bawah sadar kolektif, aspek ini yang berakar seperti mata rantai, aspek
ini dibawah sejak nenek moyang sehingga ada dari generasi ke generasi yang
berikutnya, aspek ini bersifat seperti Tuhan, air dan bumi. Sehingga dalam aspek ini
alam bawah sadar tidak ada perbedaan dalam suku dan Agama dan lain-lain tetapi
semuanya sama.
C. Konsep dan Teori Perilaku Manusia
Pengertian
Dari sudut biologis, perilaku adalah kegiatan atau organisme yang
bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun secara tidak langsung.
Dalam perilaku manusia adalah suatu aktifitas manusia itu sendiri.
Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau
seseorang terhadap rangsangan dari luar subyek tersebut (Soekidjo,N 1993:58).
Umum, perilaku manusia pada hakekatnya adalah proses interaksi individu
dengan lingkungannya sebagai manefestasi hayati bahwa dia adalah mahkluk hidup
(Sri Kusmayati dan Desminiarti, 1990:1)
Jadi, ketika perilaku manusia adalah aktifitas yang dimana timbul karena adanya
respon serta apa yang diamati secara langsung dan tidak langsung.
Ciri-ciri Perilaku manusia yang Membedakan dari Makhluk yang Lain
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983) dalam bukunya pengantar umum
Psikologi, Ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari mahkluk lain yaitu
kepekaan sosial, kelangsungan perilaku, oreantasi pada tugas, usaha dan perjuangan,
tiap individu adalah unik. Akan diuraikan secara terperinci yaitu:
1. Kepekaan Sosial
8
Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuakan perilakunya sesuaia
dengan apa yang dipandangnya dan harapan orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya perlu teman hidup
untuk bisa berkomunikasi dengan makhluk sesamanya, perilaku manusia adalah
situasional, yang artinya perilaku manusia akan berbeda dengan situasi yang berbeda.
Contohnya:
 Perilaku manusia akan berbeda pada saat menghadapi orang yang
sedang marah, yang berhagia, tertimpa musibah, sedang belajar,
mengikuti seminar dan lain sebagainya.
2. Kelangsungan Perilaku
Dalam antara perilaku yang satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain,
perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku perilaku yang baru lalu dan seterusnya.
Dalam artian bahwa perilaku manusia tidak berhenti dan mentok akan tetapi perilaku
manusia berkesenambungan bukan serta merta.
Jadi, perilaku manusia tidak berhenti pada suatu saat . perilaku dalam masa lalu
merupakan persiapan bagi perilaku kemudian yang akan datang atau perilaku yang
kemudian itu kelanjutan perilaku sebelumnya. Fase-fase perkembangan manusia
bukanlah suatu fase perkembangan yang berdiri, terlepas dari perkembangan lain dalam
setiap kehidupan manusia.
Contohnya:
 Seorang mahasiswa Pendidikan Agaaa Kristen yang setiap hari
mengikuti kulih, akhirnya lulus atau wisuda dan memiliki kepandaian
serta keterampilan di bidang Pendidikan Agama Kristen, kemudian
mendapat pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga,
memiliki keturunan, dan mendatkan cucu dan seterusnya.
3. Oreantasi Pada Tugas
Yang artinya bahwa dalam setiap perilaku manusia selalu memiliki oreantasi
pada suatu tugas tertentu. Seseorang siswa yang rajin dalam belajar menuntut ilmu,
oreantasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu pengatahuan tertentu. Demikian juga
individu yang bekerja, beroreantasi untuk menghasilkan sesuatu.
Contohnya:
9
 Seorang mahasiswa Pendidikan Agama Kristen yang denga giatnya
untuk belajar, untuk menghadapi ujian semester, maka papa malam
hari perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan mampu
mengerjakan soal dengan baik dan benar.
 Seoranng pegawai kantor STT Mawar Saron Lampung yang seharian
bekerja perlu beristirahat dan perlu berinteraksi. Perilaku itu
sebenarnya berorientasi pada tugasnya dan harus dipenuhi agar ia dapat
menghimpun tenaga atau energi kembali sehingga dapat bekerja
dengan semangat.
3. Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan dditentukan sendiri, serta
tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak ingin diperjuangkan. Jadi,
manusia sebenarnya memiliki cita-cita yang ingin diperjuangkan, tetapi manusia
berbeda dengan hewan, hewan berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang sudah
tersedia di alam.
Contohnya:
 Seorang mahasiwa yang akan pergi kekampus dengan bus. Calon
penumpang pada saat jam-jam pagi sangat banyak sehingga tiap orang
terus berusaha dengan susah payahnya untuk dapat naik bus. Meskipun
banyak bus yang tersedia, mahasiswa tersebut hanya akan berusaha naik
bus kejurusan kampus diman ia berkuliah, sedangkan bus-bus kejurusan
akan dibiarkan saja, walaupun bus tersebut penumpangnya tidak akan
ditumpanginya.
4. Setiap Manusia adalah Unik
Unik disini adalah, mengandung arti bahwa manusia yang satu bebrbeda dengan
Manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lainnya dan tidak ada dua manusia
yang sama persis dimuka bumi ini, walaupun manusia dilahirkan kembar. Manusia
memilki ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kebribadian, memilki motifasi tersendiri yang
membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami oleh
manusia atau individu pada yang lampu dan cita-citanya kelak kemudia hari, akan
menentukan perilaku individu dimasa kini yang berbeda-beda.
5. Proses Pembentukan Perilaku
10
Perilaku manusia terbentuk ketika dilihat karena adanya kebutuhan.
Menurut Abraham H. Maslow, dalam bukunnya manusia memilki lima
kebutuhan dasar yaitu:
 Kebutuhan Filosofis atau Biologis, Yang merupakan kebutuhan pokok utama
yaitu Oksigen, makanan, dan seks.
Apabila kebutuhan ini terpernuhi akan terjadinya ketidak seimbangan
fisiologis. Misalnnya kekuranga O2 yang akan menibulkan sesak nafas
dan lainnya.
 Kebutuhan Rasa Aman misalnya;
- Rasa aman terhindar dari pencurian, penodongan, perampokan dan
kejahatan lain.
- Rasa aman terhindar dari konflik, tawuran, kerusuhan, peperangan
dan lainnya.
- Rasa aman terhindar dari sakit dan penyakit.
- Rasa aman memperoleh perlindungan hukum.
 Kebutuhan Mencintai dan dicintai
Misalnnya:
- Mendambakan kasih sayang atau cinta kasih orang lain baik dari
orang tua, saudara, teman kekasih, dll.
- Ingin dicintai atau mencintai orang lain.
- Ingin diterima oleh kelompok tempat ia berada.
 Kebutuhan harga diri
Misalnya:
- Ingin dihargai dan menghargai orang lain.
- Adanya respek atau perhatian khusus dari orang lain.
- Toleransi atau saling menghargai dalam hidup berdampingan
 Kebutuhan aktualisasi diri
Misalnya:
- Ingin dipuja atau disanjung oleh orang lain.
- Ingin sukses atau berhasil dalam mencapai cita-cata.
- Ingin menonjol dan lebih dari orang lain, baik dalam karier, usaha,
kekayaan dll.
11
Tingkat dan jenis kebutuhan tersebut satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan
karena merupakan satu kesatuan atau rangkaian walaupun pada dasarnya kebutuhan
filosofis merupakan faktor yang dominan untuk kelangsungan hidup manusia. Dalam
memenuhi kebutuhan, tidak dapat dipisahkan-pisahkan antara satu denga yang lain
misalnya memenuhi kebutuhan filosofis dulu, kemudia kebutuhan rasa aman dan
seterusnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan pengerak untuk mencapai tujuan tertentu, baik
disadari ataupun tidak disadari motivasi dapat timbul dari dalam diri individu atau
datang dari lingkungan. Motivasi yang terbaik adalah motivasi yang datang dari dalam
diri sendiri (Motivasi Intrinstik), bukan pengaruhi lingkungan (Motivasi Ekstrinsik).
Contohnya:
 Motofasi mahasiswa belajar dengan tekun dan giat karena ada motivasi
untuk memperoleh indeks prestasi (IP) 3,6 (Motivasi Intrinsik)
 Seorang mahasiswa termotivasi masuk kulia Pendeta karena Ia melihat
keberasilan saudaranya yang sudah berhasil lebih dulu (Motivasi
Ekstinsik).
Jadi, dari ciri-ciri diatas kita bisa melihat banyak hal atau konsep manusia secara
psikologis ada begitu banyal perilaku yang ada pada manusia. Dalam kehidupan
manusia memilki kemampuan dan perilaku yang berbeda, dan kepentingan yang
berbeda ada cara-cara yang berbeda dan tidak satu faham akan dianutu oleh dua orang.
Manusia juga ternya hidup tidak bisa menyendiri akan tetapi manusia memerlukan
teman hidup.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ilmu-Ilmu Psikologi Tentang Manusia
Suatu Ilmu yang membatasi diri pada penyelidikan terhadap gejala empiris
dan penggunaa metode yang sifatnya observasional, dan atau eksperimental, bisa saja
dipastikan memiliki konsekuensi-konsekuensi teoritis yang positif dan negatif
12
sekaligus. Demikian halnya dengan ilmu-ilmu tentang manusia. Ada sisi negatifnya (
Kalau boleh dikatakan demikian).
2. konsep manusia dalam pandangan psikologis menurut para ahli ternyata ada
pemahaman mengenai menusia menerut Siqmun F. ada tiga elemen yang dibangun
dalam manusia yaitu Ego, Id, dan Super ego.
Sedangkan menurut Carl G. Jung ada dua konsep dalam pribadi manusia yaitu
Alam sadar, dan alam bawah sadar.
3. Konsep dan Teori Perilaku Manusia
Ketika perilaku manusia adalah aktifitas yang dimana timbul karena adanya
respon serta apa yang diamati secara langsung dan tidak langsung.
B. Kritik dan Saran
Ketika ada banyak kesalahan penulis dalam paper ini mohon dimaafkan karena
karena penulis masih jauh dari kesempurnaan, jika ada kesalahan didalamnya mohon
dimaafkan dan berikan komentar dalam paper ini. GBU.

More Related Content

What's hot

What's hot (18)

Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
pengantar psikologi
pengantar psikologipengantar psikologi
pengantar psikologi
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAIPANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
PANDANGAN FILSAFAT PANCASILA TENTANG MANUSIA, MASYARAKAT, PENDIDIKAN, DAN NILAI
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Manusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologiManusia dalam pandangan psikologi
Manusia dalam pandangan psikologi
 
Pengantar Humanistik
Pengantar HumanistikPengantar Humanistik
Pengantar Humanistik
 
Pengertian psikologi kepribadian
Pengertian psikologi kepribadianPengertian psikologi kepribadian
Pengertian psikologi kepribadian
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Buku daras psikologi kriminal
Buku daras psikologi kriminalBuku daras psikologi kriminal
Buku daras psikologi kriminal
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Apa itu Psikologi
Apa itu PsikologiApa itu Psikologi
Apa itu Psikologi
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 

Similar to Manusia Psikologi (20)

Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Makalah tentang dasar
Makalah tentang dasarMakalah tentang dasar
Makalah tentang dasar
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
02 Psikologi
02   Psikologi02   Psikologi
02 Psikologi
 
02 Psikologi
02   Psikologi02   Psikologi
02 Psikologi
 
Makalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosialMakalah atribusi sosial
Makalah atribusi sosial
 
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
Tugas dokmatika iii peiper (ADRIAN DUNGGUN).
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Apa itu Psikologi
Apa itu PsikologiApa itu Psikologi
Apa itu Psikologi
 
Aktivitas aktivitas kejiwaan
Aktivitas aktivitas kejiwaanAktivitas aktivitas kejiwaan
Aktivitas aktivitas kejiwaan
 
Makalah pak fatah
Makalah pak fatahMakalah pak fatah
Makalah pak fatah
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDUTUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Tugas word
Tugas wordTugas word
Tugas word
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Manusia Psikologi

  • 1. PAPER DOKMATIKA III “MANUSIA DALAM PANDANGAN PSIKOLOGI” Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Dokmatika III Disusun Oleh: Melkias Adu 20188618 SEKOLAH TINGGIH TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG APRILh, 2020
  • 2. 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas rahmat dan anugerah yang Tuhan Yesus berikan kepada saya untuk menuliskan paper ini, dengan tujuan paper ini dapat membantu saya dalam menempuh mata kuliah dokmatika III kiranya paper ini bermanfaat bagi kita semua. Ucapan syukur yang naikan kepada Tuhan yang memilki langit dan bumi, semoga paper saya bermanfaat bagi kita semua. Dalam penjelasan ini kami akan mengupas Manusia dalam pandangan psikologis.sss Dalam paper ini penulis masih kurang sempurna dalam merangkainya tetapi ada himbauan dari penulis agar jika ada kesalahan berikan komentarnya, atau kritik dan saran dalam paper saya. GBU.
  • 3. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Dalam kajian ini kita akan membahas manusia dipandang secara Psikologi, ada banyak masalah tentang bagaimana manusia berpandangan mengenai kehidupan manusia, dan ada banyak ilmu-ilmu, bahkan Filsuf-filsuf demikian, baik itu Ilmu-ilmu manusia dan bahkan Filsafat manusia (human studies), ilmu yang mempelajari tentang manusia atau disebut Psikologi tentang manusia, semuanya itu adalah gejala manusia. Baik filsafat mausia dan ilmu-ilmu tentang manusia pada dasarnya bertujuan untuk mencari tahu, menginterprestasi, dan memahami gejala-gejala seluk beluk manusia. Ini berarti gejala atau mimik manusia, merupakan objek kajian untuk Filsuf manusia dan bahkan untuk ilmu-Ilmu tentang manusia. Tetapi melihat dari objek formal atau caranya, kedua ilmu tersebut memiliki perbedaan yang sangat hakiki atau mendasar, secara umum dapat dikatakan, bahwa setiap cabang ilmu mendasarkan penyelidikannya pada gejala empiris yang sifatnya “Objektif” dan bisa diukur, dan gejala itu bisa kemudian diselidiki dengan menggunakan metode yang bersifat eksperimental. Sebaliknya pandangan mengenai manusia tidak membatasi diri pada gejala yang bersifat objektif. Bentuk atau jenis gejala apapun tentang manusia, sejauh bisa dipikirkan, dan memungkinkan untuk dipikirkan secara rasional, bisa saja menjadi bahan pemikiran manusia. Dimeni-dimensi, atau nilai-nilai yang sifatnya metafisis, spiritual, dan universal dari pada manusia sendiri yang tidak membutuhkan penelitian dan diukur melalui cara-cara keilmuan, bisa menjadi bahan kajian terpenting bagi pengetahuan manusia. Nilai-nilai tersebut merupakan sesuatu yang hendak dipikirkan, dipahami, dan diungkap maknanya oleh berbagai ilmi Psikologi modern. Gejala-gejala yang dipikirkan manusia, yang bisa dilakukan sejauh gejala yang bisa dipikirkan dalam pandangan manusia untuk mencari asas kebenarannya sangat terbatas dalam mencari tahu manusia yang hakiki, manusia memikirkan apa yang bisa dilihat atau dinikmati. Maka pengetahuan mengenai manusia atau informasi tentang gejala manusia dalam pikiran manusia, sehingga pada akhirnya, jauh lebih eksentif atau
  • 4. 3 menyeluruh dan mendalam dari pada informasi atau teori yang didapatkan oleh ilmu- ilmu tentang manusia. B. Rumusan Masalah 1. Untuk mengetahui ilmu-ilmu tentang manusia. 2. Mengkaji Konsep manusia secara Psikologis. 3. Konsep dan teori perilaku manusia. 4. Ciri-ciri Perilaku manusia yang Membedakan dari Makhluk yang Lain C. Tujuan dan Manfaat Untuk mengetahui kepamahan mengenai manusia dalam pandangan psikologis, untuk menambah wawasan akan manusia, dalam pengertian manusi secara psikologis. BAB II MANUSIA DALAM PANDANGAN PSIKOLOGI A. Ilmu-Ilmu Psikologi Tentang Manusia Suatu Ilmu yang membatasi diri pada penyelidikan terhadap gejala empiris dan penggunaa metode yang sifatnya observasional, dan atau eksperimental, bisa saja dipastikan memiliki konsekuensi-konsekuensi teoritis yang positif dan negatif sekaligus. Demikian halnya dengan ilmu-ilmu tentang manusia. Ada sisi negatifnya ( Kalau boleh dikatakan demikian). dari ilmu-ilmu manusia. Pertama tampak dari ruang lingkupnya yang serba terbatas. Ilmu-ilmu tentang manusia bertaliannya dengan aspek- aspek atau dimensi-dimensi tertentu dari manusia, yakni sejauh yang tampak secara empiris dan dapat diselidiki secara obserfassional atau eksperimental. Nilai-nilai tentunya dari manusia sendiri. Ada cara kerja ilmu pun terpaksa menjadi fragmentaris, keterbatasan metode observasi dan ekspermentasi tidak memungkinkan ilmu-ilmu tentang manusia untuk melihat gejalanya secara utuh dan menyeluruh. Hanya aspek-aspek atau bagian-bagian tertentu dari manusia. Yang hanya bisa hanya disentuh oleh ilmu-ilmu tersebut. Psikologi sebagai sesuatu, ilmu misalnya lebih menekankan pada aspek pengetahhuan atau psikis dan filosofis manusia sebagai suatu organisme. Dan tidak bersentuhan dengan pengalaman-pengalaman subjektif, spriritual, dan eksistensial. Antropologi dan
  • 5. 4 sosiologi lebih memfokuskan diri pada gejala budaya dan dan pranata sosial manusia dan tidak enggan bersentuhan dengan pengalaman dan gejala individual. Bahkan didalam satu cabang ilmu itu sendiri bisa terjadi spesialisasi-spealisasi dalam menelaah sub-sub aspek gejala manusia. Didalam ilmu psikologi klinis, psikologi perkembangan, psikologi sosial, psikologi komunitas, psikologi industri, dan organisasi lainnya. Disamping itu, terdepat pendekatan psikologi, seperti pendekatan-pesndekatan psikologi atau secara kognitifnya, behavioristik, psikoanalitik, dan lain-lain. Pendekatan-pendekatan tersebut menyoroti aspek-aspek tertentu dari manusia, seperti aspek kognisi, emosi, dan psikomotoriknya. Dalam hal ini kita melihat bahwa, lewat pandangan psikologi mengenai esensi manusia, manusia sangat memiliki derajat yang paling tinggi baik dalam pandangan Filsafat, dimana manusia menjadi ciptaan yang paling unik, yang memiliki akan budi yang sangat kuat. B. Konsep Manusia Secara Psikologis Menurut para Ahli Ada begitu banyak ilmu-ilmu dalam menelaah tentang manusia. ada beberapa pandangan yang diberikan para ahli mengenai ilmu psikologi tentang manusia. Bagaimana konsep manusia yaitu: 1. Sigmund Freud Dalam bukunya Siqmun peracaya bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh tiga hal dalam kejiwaan, dimana elemen-elemen ini merupakan konsep menuasia yang dibangun yaitu: a. ID Yaitu aspek biologis dimana id merupakan satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir dalam psikis seseorang sudah menamkan segala kemauan dan keingin dan pikirannya untuk memenuhi hasrat dari berbagai kesenangan. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk perilaku naluri dan primitive. Menurut Sigmun Freud, Id adalah sumber dari segala energi psikis sehingga komponen utama kepribadian id didorong oleh prinsip kesenangan yang berusaha untuk kepuasan dari segala kemenangan. Id ini merupakan sesuatu yang berisi dorongan-dorongan bawaan yang sifatnya primitif dan juga dorongan manusia, id ini bergerak berdasarkan prinsip kesenagannya, dan kepuasaanya sendiri, dan id juga merupakan lapisan psikis yang sangat paling hakiki.
  • 6. 5 Id ini memiliki sifat yang unik yaitu: sifatnya egoistik, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan keadaan, id adalah tabiat yang hewani manusia, tempet dua naluri yaitu, Libidio (eros) dan thenatos berada. Libido (eros) atau disebutu naluri kehidupan adalah biologis manusia reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan- kegiatan manusia yang kondusif. Dalam konsep Freud ini, labido bukan hanya meliputi dorongan seksual, tetapi juga segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih sayang pemujaan kepada Tuhan, dan cinta dari (narcisim). Dan Thanatos (naluri kematian) adalah insting yang sifatnya destruktif dan agresif. Walaupun id mampu untuk melahirkan berbagai keinginannya namun tidak dapat memuaakan apa yang menjadi keinginannya. b. Ego Yaitu aspek psikologis, dimana ego merupakan fungsi kepribadian yang bertanggung jawab untuk menanganinya dengan realitas. Menurut Sigmun Freud, Ego berkembang dari Id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima didunia nyata. Fungsi ego baik pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Disini ego bekerja berdasarkan prinsip realitas yang berusaha untuk memuaskan id dengan cara-cara realitas dan sosial yang sesuai, artinya ego memperlengkapi id dengan cara-cara realitas dan sosial yang sesuai. jadi apa yang menjadi keinginan id maka untuk menyatakan kepuasaannya maka ego yang menjawab didalam dunia nyata sehingga terbukti atau nyata bahwa apa yang diinginkan menjadi keinginan dan untuk memenuhi kepuasaan dari segala kemenangan dilihat dari ego. ego yang bekerja dan bertanggung jawab atas kebutuhan id. Ego ini bergerak berdasarkan prinsip realitsk. Dalam ego inilah manusia dapat menundukan hasratnya yang hewani dan hidupnya sebagai wujud yang rasional. Ego memiliki unsur kesadaran, mampu menghayati secara batiniah maupun lahiriah ego menampilkan prinsip realitas, yaitu menghambat dan mengandalikan prinsip kesenagan. c. Superego superego adalah aspek sosiologis, superego ini merupakan aspek kepribadian dia yang memegang segala kendali dalam standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat kami merasa benar dan salah. Dalam superego memiliki fungsj dan tugas untuk memberikan pedoman untuk membuat
  • 7. 6 penilaian. Super ego dapat diibaratkan kata hati yang terbentuk melalui proses intenalisasi yang meliputi larangan dan perintah dari dunia luar yang berhubungan dengan lingkungan sosial dan nilai moral. Super ego ini sifatnya keras sehingga super ego memaksakan ego untuk menekan hasrat-hasrat yang berlainan kebawah sadar manusia. Ego yang berada ditengah antara memenuhi desakan Id dan peraturan super ego. untuk mengatasi ketegangan, super ego dapat menyerah pada tuntutan id, tetapi bukan dihukum oleh super ego. dengan perasaan yang bersalah. Super ego merupakan zatnya yang lebih tinggi yang ada pada diri manusia yang memberikan garis-garis pengarahan atau intruksi etis dan norma-norma atau aturan-aturan yang harus dianut. Salah satu fungsi yang sangat penting dari super ego adalah sebagai hati nurani yang mengontrol dan mengkritik perbuatan. Jadi, ketiga hal yang diatas itu memiliki aspeknya masing-masing memiliki fungsi, sifat komponen, bahkan prinsip kerja dan dinamika sendiri-sendiri, meskipun ketiga hal saling berhubungan dan sulit untuk dapat dipisahkan, pengaruhnya hanya kembali kepada tingkah laku manusia. Dalam manusia menunjukan tingkah kakunya itu berasal dari ketiga hal diatas. Dalam ketiga aspek ini memberikan gambaran bahwasannya manusia memilki pertentangan sendiri yang harus manusia hadapi dalam jiwanya sendiri, yang didorong dari ketiga aspek diatas. 2. Carl G. Jung Menurut Carl Jung manusia terdiri dari dua alam yaitu: 1. Alam sadar, alam ini dipengaruhi oleh ego, namun tidak menjadi prioritas dalam psikologi analitik. Menurutnya ego adalah adalah pusat kesadaran tetapi bukan inti kebribadian. 2. Alam bawah sadar, dibagi dalam dua bagian yaitu: a. Alam bawah sadar personal, mencakup semua pengalaman individual karena dibentuk oleh pengalaman individual untuk diri kita sendiri sehingga hal ini terjadi terasa unik. Pengalaman ini biasanya mampu mengangkat respon emosional idividual. b. Alam Bawah sadar Kolektif, konsep ini berakar pada masa lalu nenek moyang seluruh spesies tersebut. Kandungan-kandungan fisik alam bawah sadar kolektif di turunkan dari generasi ke generasi atau turun temurun yang bersifat
  • 8. 7 universap seperti Tuhan, ibu, air, bumi dan sebagainya. Sehingga kandungan dari alam bawah sadar ini setiap orang sama disemua budaya. Jadi, alam sadar ini dapat dipengaruhi oleh ego sendiri, alam sadar ini adalah sentralisasi dimana kesadaran yang tidak akan terlupakan meskipun demikian alam sadar bukan inti dari kepribadian sesesorang. Alam bawah sadar ini adalah sesuatu yang ada sejak nenek moyang kita dibawah dalam gennya atau turunannya dalam seluruh spesies tersebut. Dalam alam bawah sadar personal mencakup beerbagai pengalam pribadi seseorang maka akan merasa sesuatu yang aneh atau berbeda dalam setiap kehidupannya, dalam pengalaman itu sendiri akan menimbulkan emosional dalam individual, alam bawah sadar kolektif, aspek ini yang berakar seperti mata rantai, aspek ini dibawah sejak nenek moyang sehingga ada dari generasi ke generasi yang berikutnya, aspek ini bersifat seperti Tuhan, air dan bumi. Sehingga dalam aspek ini alam bawah sadar tidak ada perbedaan dalam suku dan Agama dan lain-lain tetapi semuanya sama. C. Konsep dan Teori Perilaku Manusia Pengertian Dari sudut biologis, perilaku adalah kegiatan atau organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam perilaku manusia adalah suatu aktifitas manusia itu sendiri. Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subyek tersebut (Soekidjo,N 1993:58). Umum, perilaku manusia pada hakekatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manefestasi hayati bahwa dia adalah mahkluk hidup (Sri Kusmayati dan Desminiarti, 1990:1) Jadi, ketika perilaku manusia adalah aktifitas yang dimana timbul karena adanya respon serta apa yang diamati secara langsung dan tidak langsung. Ciri-ciri Perilaku manusia yang Membedakan dari Makhluk yang Lain Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983) dalam bukunya pengantar umum Psikologi, Ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari mahkluk lain yaitu kepekaan sosial, kelangsungan perilaku, oreantasi pada tugas, usaha dan perjuangan, tiap individu adalah unik. Akan diuraikan secara terperinci yaitu: 1. Kepekaan Sosial
  • 9. 8 Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuakan perilakunya sesuaia dengan apa yang dipandangnya dan harapan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya perlu teman hidup untuk bisa berkomunikasi dengan makhluk sesamanya, perilaku manusia adalah situasional, yang artinya perilaku manusia akan berbeda dengan situasi yang berbeda. Contohnya:  Perilaku manusia akan berbeda pada saat menghadapi orang yang sedang marah, yang berhagia, tertimpa musibah, sedang belajar, mengikuti seminar dan lain sebagainya. 2. Kelangsungan Perilaku Dalam antara perilaku yang satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain, perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku perilaku yang baru lalu dan seterusnya. Dalam artian bahwa perilaku manusia tidak berhenti dan mentok akan tetapi perilaku manusia berkesenambungan bukan serta merta. Jadi, perilaku manusia tidak berhenti pada suatu saat . perilaku dalam masa lalu merupakan persiapan bagi perilaku kemudian yang akan datang atau perilaku yang kemudian itu kelanjutan perilaku sebelumnya. Fase-fase perkembangan manusia bukanlah suatu fase perkembangan yang berdiri, terlepas dari perkembangan lain dalam setiap kehidupan manusia. Contohnya:  Seorang mahasiswa Pendidikan Agaaa Kristen yang setiap hari mengikuti kulih, akhirnya lulus atau wisuda dan memiliki kepandaian serta keterampilan di bidang Pendidikan Agama Kristen, kemudian mendapat pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan, dan mendatkan cucu dan seterusnya. 3. Oreantasi Pada Tugas Yang artinya bahwa dalam setiap perilaku manusia selalu memiliki oreantasi pada suatu tugas tertentu. Seseorang siswa yang rajin dalam belajar menuntut ilmu, oreantasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu pengatahuan tertentu. Demikian juga individu yang bekerja, beroreantasi untuk menghasilkan sesuatu. Contohnya:
  • 10. 9  Seorang mahasiswa Pendidikan Agama Kristen yang denga giatnya untuk belajar, untuk menghadapi ujian semester, maka papa malam hari perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan mampu mengerjakan soal dengan baik dan benar.  Seoranng pegawai kantor STT Mawar Saron Lampung yang seharian bekerja perlu beristirahat dan perlu berinteraksi. Perilaku itu sebenarnya berorientasi pada tugasnya dan harus dipenuhi agar ia dapat menghimpun tenaga atau energi kembali sehingga dapat bekerja dengan semangat. 3. Usaha dan Perjuangan Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan dditentukan sendiri, serta tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak ingin diperjuangkan. Jadi, manusia sebenarnya memiliki cita-cita yang ingin diperjuangkan, tetapi manusia berbeda dengan hewan, hewan berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang sudah tersedia di alam. Contohnya:  Seorang mahasiwa yang akan pergi kekampus dengan bus. Calon penumpang pada saat jam-jam pagi sangat banyak sehingga tiap orang terus berusaha dengan susah payahnya untuk dapat naik bus. Meskipun banyak bus yang tersedia, mahasiswa tersebut hanya akan berusaha naik bus kejurusan kampus diman ia berkuliah, sedangkan bus-bus kejurusan akan dibiarkan saja, walaupun bus tersebut penumpangnya tidak akan ditumpanginya. 4. Setiap Manusia adalah Unik Unik disini adalah, mengandung arti bahwa manusia yang satu bebrbeda dengan Manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lainnya dan tidak ada dua manusia yang sama persis dimuka bumi ini, walaupun manusia dilahirkan kembar. Manusia memilki ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kebribadian, memilki motifasi tersendiri yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami oleh manusia atau individu pada yang lampu dan cita-citanya kelak kemudia hari, akan menentukan perilaku individu dimasa kini yang berbeda-beda. 5. Proses Pembentukan Perilaku
  • 11. 10 Perilaku manusia terbentuk ketika dilihat karena adanya kebutuhan. Menurut Abraham H. Maslow, dalam bukunnya manusia memilki lima kebutuhan dasar yaitu:  Kebutuhan Filosofis atau Biologis, Yang merupakan kebutuhan pokok utama yaitu Oksigen, makanan, dan seks. Apabila kebutuhan ini terpernuhi akan terjadinya ketidak seimbangan fisiologis. Misalnnya kekuranga O2 yang akan menibulkan sesak nafas dan lainnya.  Kebutuhan Rasa Aman misalnya; - Rasa aman terhindar dari pencurian, penodongan, perampokan dan kejahatan lain. - Rasa aman terhindar dari konflik, tawuran, kerusuhan, peperangan dan lainnya. - Rasa aman terhindar dari sakit dan penyakit. - Rasa aman memperoleh perlindungan hukum.  Kebutuhan Mencintai dan dicintai Misalnnya: - Mendambakan kasih sayang atau cinta kasih orang lain baik dari orang tua, saudara, teman kekasih, dll. - Ingin dicintai atau mencintai orang lain. - Ingin diterima oleh kelompok tempat ia berada.  Kebutuhan harga diri Misalnya: - Ingin dihargai dan menghargai orang lain. - Adanya respek atau perhatian khusus dari orang lain. - Toleransi atau saling menghargai dalam hidup berdampingan  Kebutuhan aktualisasi diri Misalnya: - Ingin dipuja atau disanjung oleh orang lain. - Ingin sukses atau berhasil dalam mencapai cita-cata. - Ingin menonjol dan lebih dari orang lain, baik dalam karier, usaha, kekayaan dll.
  • 12. 11 Tingkat dan jenis kebutuhan tersebut satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan atau rangkaian walaupun pada dasarnya kebutuhan filosofis merupakan faktor yang dominan untuk kelangsungan hidup manusia. Dalam memenuhi kebutuhan, tidak dapat dipisahkan-pisahkan antara satu denga yang lain misalnya memenuhi kebutuhan filosofis dulu, kemudia kebutuhan rasa aman dan seterusnya. 6. Motivasi Motivasi adalah dorongan pengerak untuk mencapai tujuan tertentu, baik disadari ataupun tidak disadari motivasi dapat timbul dari dalam diri individu atau datang dari lingkungan. Motivasi yang terbaik adalah motivasi yang datang dari dalam diri sendiri (Motivasi Intrinstik), bukan pengaruhi lingkungan (Motivasi Ekstrinsik). Contohnya:  Motofasi mahasiswa belajar dengan tekun dan giat karena ada motivasi untuk memperoleh indeks prestasi (IP) 3,6 (Motivasi Intrinsik)  Seorang mahasiswa termotivasi masuk kulia Pendeta karena Ia melihat keberasilan saudaranya yang sudah berhasil lebih dulu (Motivasi Ekstinsik). Jadi, dari ciri-ciri diatas kita bisa melihat banyak hal atau konsep manusia secara psikologis ada begitu banyal perilaku yang ada pada manusia. Dalam kehidupan manusia memilki kemampuan dan perilaku yang berbeda, dan kepentingan yang berbeda ada cara-cara yang berbeda dan tidak satu faham akan dianutu oleh dua orang. Manusia juga ternya hidup tidak bisa menyendiri akan tetapi manusia memerlukan teman hidup. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Ilmu-Ilmu Psikologi Tentang Manusia Suatu Ilmu yang membatasi diri pada penyelidikan terhadap gejala empiris dan penggunaa metode yang sifatnya observasional, dan atau eksperimental, bisa saja dipastikan memiliki konsekuensi-konsekuensi teoritis yang positif dan negatif
  • 13. 12 sekaligus. Demikian halnya dengan ilmu-ilmu tentang manusia. Ada sisi negatifnya ( Kalau boleh dikatakan demikian). 2. konsep manusia dalam pandangan psikologis menurut para ahli ternyata ada pemahaman mengenai menusia menerut Siqmun F. ada tiga elemen yang dibangun dalam manusia yaitu Ego, Id, dan Super ego. Sedangkan menurut Carl G. Jung ada dua konsep dalam pribadi manusia yaitu Alam sadar, dan alam bawah sadar. 3. Konsep dan Teori Perilaku Manusia Ketika perilaku manusia adalah aktifitas yang dimana timbul karena adanya respon serta apa yang diamati secara langsung dan tidak langsung. B. Kritik dan Saran Ketika ada banyak kesalahan penulis dalam paper ini mohon dimaafkan karena karena penulis masih jauh dari kesempurnaan, jika ada kesalahan didalamnya mohon dimaafkan dan berikan komentar dalam paper ini. GBU.