SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
perkembangan perilaku dan kepribadian seseorang 
BAB I 
PENDAHULUAN 
a. Latar belakang 
Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan 
selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki 
oleh organisasi tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti 
peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada 
aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, 
baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat 
hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam 
pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami 
kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang 
dan mengalami kelabilan emosional. 
b. Masalah 
Bagaimana perkembangan perilaku dan kepribadian seseorang? 
c. Tujuan 
- Mengetahui tentang proses, tahapan, dan karakteristik perkembangan aspek fisik dan 
perilaku motorik 
- Mengetahui proses, tahapan, dan karakteristik perkembangan aspek bahasa dan perilaku 
kognitif 
- Mengetahui perkembangan aspek sosial 
- Mengetahui aspek moral dan kepribadian
BAB II 
PEMBAHASAN 
1. Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik 
a. Perkembangan fisik 
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. 
Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan 
perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa 
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) Sistem syaraf, yang sangat 
mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang mempengaruhi 
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan 
munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan 
senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; 
dan (4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi. 
Awal dari perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis. Dalam taraf-taraf 
perkembangan selanjutnya, normlitas dari konstitusi, struktur dan kondisi talian dengan 
masalah Body-Image, self-concept, self-esteem dan rasa harga dirinya. Perkembangannya 
fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut: 
1. Perkembangan anatomis 
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur 
tulang belulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis 
keajegan badan badan secara keseluruhan. 
2. Perkembangan fisiologi 
Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif, 
kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi otot, peredaran 
darah dan pernafasan, persyaratan, sekresi kelenjcar dan pencernaan. 
Aspek fisiologi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat 
dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri 
atas 100 miliar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut, rata-rata memiliki sekitar 
3000 koneksi (hubungan) dengan sel-sel syaraf yang lainnya. Neuron ini terdiri dari inti sel 
(nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai penyalur aktivitas dari sel syaraf yang satu ke 
sel yang lainnya.
b. Perkembangan perilaku psikomotorik 
Loree (1970 : 75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang 
bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya 
ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua jenis 
keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih 
kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working). 
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik 
ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks, 
dan (2) dan yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik 
tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements). 
(1) Berjalan dan Memegang Benda 
Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar (locomotion) yang 
harus dikuasainya selama tahun pertama dari kehidupannya. Perkembangan psikomotorik 
dasar itu berlangsung secara sekuensial, sebagai berikut: (1) keterampilan bergulir (roil over) 
dan telentang menjadi telungkup (5 : 8 bulan), (2) gerak duduk (sit up) yang bebas (8,3 
bulan), (3) berdiri bebas (9,0 bulan) berjalan dengan bebas (13,8 bulan) (Lorre, 1970: 75). 
(2) Bermain dan Bekerja 
Mulai usia 4-5 tahun bermain konstruksi yang fantastik itu dapat beralih kepada berbagai 
bentuk gerakan bermain yang ritmis dan dinamis, tetapi belum terikat dengan aturan-aturan 
tertentu yang ketat. 
(3) Proses Perkembangan Motorik 
Di samping faktor-faktor hereditas, faktor-faktor lingkungan alamiah, sosial, kultural, nutrisi 
dan gizi serta kesempatan dan latihan merupakan hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap 
proses dan produk perkembangan fisik? dan perilaku psikomotorik. 
2. Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitis 
a. Perkembangan Bahasa 
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian 
ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam 
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan 
menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. 
Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai empat tugas pokok yang 
satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yang satu, maka 
berarti juga ia dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya. Keempat tugas itu adalah sebagai 
berikut:
1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain. Bayi memahami 
bahasa orang lain, bukan memahami kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan memahami 
kegiatan /gerakan atau gesturenya (bahasa tubuhnya). 
2. Pengembangan Perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada 
usia dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia pra-sekolah dan 
terus meningkat setelah anak masuk sekolah. 
3. Penyusunan Kata-kata menjadt kalimat, kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat 
pada umumnya berkembang sebelum usia dua tahun. Bentuk kalimat pertama adalah kalimat 
tunggal (kalimat satu kata) dengan disertai: “gesture” untuk melengkapi cara benpikirnya. 
4. Ucapan. Kemampuan kata-kata merupakan hasil belajar melalui imitasi (peniruan) 
terhadap suara-suara yang didengar anak dan orang lain (terutama orangtuanya). Pada usia 
bayi, antara 11-18 bulan, pada umumnya mereka belum dapat berbicara atau mengucapkan 
kata-kata secara jelas, sehingga sering tidak dimengerti maksudnya. Kejelasan ucapan itu 
baru tercapai pada usia sekitar tiga tahun. Hasil studi tentang suara dan kombinasi suara 
menunjukkan bahwa anak mengalami kemudahan dan kesulitan dalam huruf-huruf tertentu. 
Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut. 
1. Eqocentric Speech 
2. Socialized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya 
atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi ke dalam lima bentuk: (a) adapted 
information, di sini terjadi saling tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) 
critism, yang menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain, (c) 
command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), (d) questions (pertanyaan), 
dan (e) answers (jawaban). 
Berbicara monolog (egocentric speech) berfungsi untuk mengembangkan kemampuan 
berpikir anak yang pada umumnya di lakukan oleh anak berusia 2-3 tahun; sementara yang 
“sociaized speech” mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial (social adjustment). 
b. Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif 
Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti mengetahui. 
Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan 
pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi 
populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang meliputi 
setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan 
informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan. Ranah kejiwaan yang berpusat 
di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian
dengan ranah rasa (Chaplin, 1972). 
Terdapat hubungan yang amat erat antara perkembangan bahasa dan perilaku kognitif. Taraf-taraf 
penguasaan keterampilan berbahasa dipengaruhi, bahkan bergantung pada tingkat-tingkat 
kematangan dalam kemampuan intelektual. Sebaliknya, bahasa merupakan sarana dan 
alat yang strategis bagi 1ajunya perkembangan perilaku kognitif. 
Perkembangan fungsi- fungsi dan perilaku kognitif itu menurut Loree.(1970:77), dapat 
dideskripsikan dengan dua cara dua ialah secara kualitatif dan secara kuantitatif. 
(1) Perkembangan Fungsi-Fungsi Kognitif secara Kuantitatif perkembangan fungsi- fungsi 
kognitif secara kuantitatif dapat dikembangkan berdasarkan basil laporan berbagai studi 
pengukuran dengan menggunakan tes inteligensi sebagai alat ukurnya, yang dilakukan secara 
longitudinal terhadap sekelompok subjek dan sampai ke tingkatan usia tertentu (3-5 tahun 
sampai usia 30-35 tahun, misalnya) secara test-retest yang alat ukurnya disusun secara 
sekuensial (Standford Revision Binet Test). Dengan menggunakan hasil pengukuran tes yang 
rnencakup General Information and Verbal Analogies, Jones and Conrad (Loree, 1970:78) 
telah mengembangkan sebuah kurva perkembangan inteligensi, yang dapat ditafsirkan antara 
lain sebagai berikut. 
(a) Laju perkembangan inteligensi berlangsung sangat pesat sampai ,masa remaja awal, 
setelah itu kepesatan nya berangsur menurun. 
(b) Puncak perkembangan pada umumnya dicapai di penghujung masa remaja akhir (sekitar 
usia dua puluhan); perubahan-perubahan yang amat tipis sampai usia 50 tahun, setelah itu 
terjadi plateau (mapan) sampai usia 60 tahun, untuk selanjutnya berangsur menurun 
(deklinasi). 
(c) Terdapat variasi dalam saatnya dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-jenis 
kecakapan khusus tertentu. 
(2) Perkembangan Perilaku Kognitif secara Kualitatif 
Piaget membagi proses perkembangan fungsi dan peri itu ke dalam empat tahapan utama 
yang secara kualitatif setiap tahapan menunjukkan karakteristik yang berbeda-beda. 
(a) Sensorimotor period (0,0 – 2,0). Periode ini ditandai penggunaan sensorimotorik (dalam 
pengamatan penginderaan) yang intensif terhadap dunia sekitar. Prestasi intelektual yang 
dicapai dalam periode ini ialah perkembangan bahasa, hubungan tentang obyek kontrol 
skema, kerangka berpikir, pembentukan pengertian, pengenalan hubungan sebab-akibat. 
Perilaku kognitif tampak antara lain: 
(1) menyadari dirinya berbeda dan benda-befl sekitarnya; 
(2) sensitive terhadap rangsangan suara dan cahaya;
(3) mencoba bertahan pada pengalaman-pengalaman yang menarik; 
(4) mendefinisikan objek/benda dengan manipulasinya; 
(5) mulai memahami ketetapan makna suatu objek meskipun lokasi dan posisinya berubah. 
(b) Preoperational. period (2,0 – 7,0). Periode ini terbagi ke dalam dua tahapan ialah 
preconceptual (2,0-4,0) dan intuitive (4,0 – 7,0). Periode preconceptual ditandai dengan cara 
berpikir yang bersifat transduktif (menarik konklusi tentang sesuatu yang khusus; sapi 
disebut juga kerbau). Periode intuitif ditandai oleh dominasi pengamatan yang bersifat 
egocentric (belum memahami cara orang lain memandang objek yang sama), seperti searah 
(selancar). Perilaku kognitif yang tampak antara lain: 
(1) self-centered dalam memandang dunianya; 
(2) dapat mengklasifikasikan objek-objek atas dasar satu ciri tertentu yang memiliki ciri yang 
sama, mungkin pula memiliki perbedaan dalam hal yang lainnya; 
(3) dapat melakukan koleksi benda-benda berdasarkan suatu ciri atau kriteria tertentu; 
(4) dapat menyusun benda-benda, tetapi belum dapat menarik inferensi dan dua benda yang 
tidak her sentuhan meskipun terdapat dalam susunan yang sama. 
(c) Concrete erational (7,0 – 11 or 12,0) 
Tiga kemampuan dan kecakapan yang baru yang menandai periode ini, ialah: 
rnengklasifikasikan angka-angka atau bilangan. Dalam periode mi anak mulai pula 
mengkonservasi pengetahuan tertentu. Perilaku kognitif yang tampak pada periode ini ialah 
kemampuannya dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun 
masih terikat dengan objek-objek yang bersifat konkret. 
(d) Formal operational period (11,0 or 12,0 – 14,0 or 15,0) 
Periode ini ditandai dengan kernampuan untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal 
yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit. Pen laku kognitif yang tampak 
pada kita antara lain: 
(1) kemampuan berpikir hipotetis-deduktif (hypothetico-deductive thinking); 
(2) kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua atau lebih 
kemungkinan yang ada (a combinational analysis); 
(3) kemampuan mengembangkan suatu proporsi atau dasar proporsi-proporsi yang diketahui 
(proportional thinking); 
(4) kemampuan menarik generalisasi dan inferensasi dan berbagai kategori objek yang 
beragam. 
Tokoh lain yang melakukan studi terhadap masalah ini secara mendalam ialah Jerome Bruner 
(1966) ia membagi proses perkembangan perilaku kognitif ke dalam tiga periode ialah:
(1) enactive stage, merupakan suatu masa ketika individu berusaha memahami 
lingkungannya. tahap mi mirip dengan sensorimotor period dan Piaget; 
(2) iconic stage, yang mendekati kepada preoperational period dan Piaget; dan 
(3) symbolic stage, yang juga mendekati ciri-ciri formal operational peniode dan Piaget. 
Dari telaahan kita terhadap perkembangan bahasa dan perilaku serta fungsi- fungsi kognitif 
itu, jelaslah mempunyai implikasi yang sangat penting bagi pengernbangan sistem dan 
praktik pendidikan seperti yang disarankan oleh Gage & Berliner (1975:375-378), antara lain 
para pendidik seyogianya mampu untuk melaksanakan hal-hal berikut: 
(1) intellectual empathy; 
(2) using concrete objects; 
(3) using inductive approach; 
(4) sequencing instruction; 
(5) taking amount of fit of new experience; 
(6) applying student self-regulation principles; 
(7) developing cognitive values of interaction. 
3. Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan 
a. Perkembangan Perilaku sosial 
Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon), kata 
Plato. 
Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan 
lingkungan manusia-manusia lain (ingat kisah Singh Zingh di India dan Itard di Perancis, 
bayi yang disusui dan dibesarkan binatang tidak dapat dididik kembali untuk menjadi 
manusia biasa). 
1) Proses sosialisasi dan perkembangan sosial 
Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula 
menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogianya ia perbuat seperti yang diharapkan 
orang lain. Proses belajar untuk menjadi makhluk sosial ini disebut sosialisasi. 
Loree (1970:86) dengan menyitir pendapat English & English (1958) menjelaskan lebih 
lanjut bahwa sosialisasi itu merupakan suatu proses di mana individu (terutama anak) melatih 
kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan 
tuntutan kehidupan (kelornpoknya); belajar bergaul dengan dan bertingkah laku seperti orang 
lain, bertingkah laku di dalam lingkungan sosio-kulturalnya. 
2) Kecenderungan Pola Orientasi Sosial 
Branson (Loree, 1970:87-89) mengidentifikasi berdasarkan hasil studi longitudinalnya
terhadap anak usia 5-16 tahun bahwa ada tiga pola kecenderungan sosial pada anak, ialah (1) 
withdrawal-expansive, (2) reactivity-placidity dan passivity-dominance. Kalau seseorang 
telah memperhatikan orientasinya pada salah satu pola tersebut, maka cenderung diikutinya 
sampai dewasa. 
b. Perkembangan Moralitas 
1. Perkembangan Moral 
Istilah moral berasal dari kata Latin “mos” (Moris), yang berarti adat istiadat peraturan/nilai-nilai 
atau tatacara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan 
melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Nilai-nilai moral itu, seperti (a) 
seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan keamanan, 
memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain, dan (b) larangan mencuri, berzina, 
membunuh, meminum minuman keras dan berjudi. Seseorang dapat dikatakan bermoral, 
apabila tingkah laku tersebut sesuai dengan nilai- nilai moral yang dijunjung tingi kelompok 
sosialnya. 
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral 
Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan Anak memperoleh 
nilai- nilai moral dan lingkungannya dan orangtuanya. Dia belajar untuk mengenal nilai-nilai 
sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Dalam mengembangkan moral anak, peranan orangtua 
sangatlah penting, terutama pada waktu anak masih kecil. 
3. Proses Perkembangan Moral 
Perkembangan moral anak dapat berlangsung melalui beberapa cara, sebagai berikut. 
1. Pendidikan langsung, yaitu melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar 
dan salah, atau baik dan buruk oleh orangtua, guru atau orang dewasa lainnya. Di samping 
itu, yang paling penting dalam pendidikan moral mi, adalah keteladanan dan orangtua, guru 
atau orang dewasa lainnya dalam melakukan nilai-nilai moral 
2. Identifikasi, yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan atau tingkah laku 
moral seseorang yang menjadi idolanya (seperti orangtua, guru, kiai, artis atau orang dewasa 
lainnya). 
3. Proses coba-coba (trial & error), yaitu dengan cara mengembangkan tingkah laku moral 
secara coba-coba. Tingkah laku yang mendatangkan pujian atau penghargaan akan terus .di 
kembangkan, sementara tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau celaan akan 
dihentikannya. 
c. Perkembangan Penghayatan Keagamaan 
Sejalan perkembangan kesadaran moralitas, perkembangan penghayatan keagarnaan, yang
erat hubungannya dengan perkembangan intelektual di samping emosional dan volisional 
(konatifl, mengalami perkembangan. Para ahli umumnya (Zakiah Daradjat, Starbuch, 
William James) sependapat bahwa pada garis besarnya per kembangan penghayatan 
keagamaan itu dapat dibagi dalam tiga tahapan yang secara kualitatif menunjukkan 
karakteristik yang berbeda. 
4. Perkembangan Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian 
a. Perkembangan Fungsi-Fungsi Konatif dan Hubungannya dengan Pembentukan 
Fungsi konatif atau motivasi itu merupakan faktor penggerak perilaku manusia yang 
bersumber terutama pada kebutuhan-kebutuhan dasarnya (basic needs). Jenis-jenis kebutuhan 
manusia itu berkembang mulai dari sifat yang alami (misalnya, kebutuhan dasar biologis) 
sampai kepada yang bersifat dipelajari sebagai pengalaman interaksi dengan lingkungannya. 
Di dalam kenyataan yang berkembang itu bukanlah jenis motif atau kebutuhan, melainkan 
beberapa sifatnya, misalnya objek dan caranya, itensitasnya, dan sebagainya. 
b. Perkembangan Emosional dan Perilaku Afektif 
Emosi itu dapat didefinisikan sebagai suatu suasana yang kompleks ( a complex feeling state) 
dan getaran jiwa (a strid up state) yang menyertai atau muncul sebelum /sesudah terjadinya 
perilaku. 
Aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumnya, selalu melibatkan tiga variabel, yaitu 
rangsangan yang menimbulkan emosi (the stimulus variable), perubahan-perubahan 
fisiologis, yang terjadi bila mengalami emosi (the organismic variable), dan pola sambutan 
ekspresi atau terjadinya pengalaman emosional itu (the response variable). 
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut: 
1. Lebih bersifat subjektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan 
berpikir. 
2. Bersifat fluktuatif (tidak tetap) 
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera. 
Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan 
(psikis). 
a. Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dan luar terhadap tubuh, 
seperti: rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang, dan lapar. 
b. Emosi psikis, di antaranya adalah: 
1) Perasaan Intelektual, yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup 
kebenaran. 
2) Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan orang lain, baik
bersifat perorangan maupun kelompok. 
3) Perasaan Susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai balk dan buruk atau 
etika moral. 
4) Perasaan Keindahan (estetis), yaitu perasaan yang berkaitan erat dengan keindahan dan 
sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun kerohanian. 
5) Perasaan Ketuhanan. Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan, dianugerahi 
fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk mengenal Tuhannya. Perkembangan Kepribadian? 
c. Perkembangan Kepribadian 
1. Pengertian Kepribadian 
Kepribadian dapat juga diartikan sebagai “kualitas perilaku individu yang tamj 
alamrnelakukan penyesuaian dirinya terhadap ling kungan secara unik” Keunikan 
penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu 
meliputi hal-hal berikut. 
1) Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika pen laku, konsisten atau teguh 
tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat. 
2) Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat/lambatnya mereaksi terhadap 
rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan 
3) Sikap terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersifat 
positif, negatif atau ambivalen (ragu-ragu). 
4) Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dan 
lingkungan. Seperti: mudah tidaknya tersinggung marah, sedih atau putus asa. 
5) ResponsibilitaS (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima risiko dan tindakan atau 
perbuatan yang dilakukan. Seperti: mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau 
melarikan diri risiko yang dihadapi. 
6) Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. 
Disposisi ini seperti tampak dalam sifat pribadi yang tertutup atau terbuka; dan kemampuan 
berkomunikasi dengan orang lain.

More Related Content

What's hot

Makalah Perkembangan Peserta Didik
Makalah Perkembangan Peserta DidikMakalah Perkembangan Peserta Didik
Makalah Perkembangan Peserta DidikArina Latifah
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKharjunode
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...Rarasenggar
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Mira Sumirah
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikNoenu Nurjanna
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaSeptian Muna Barakati
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikTohir Haliwaza
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanDewi Atin Surya
 
Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
Konsep Dasar Perkembangan Peserta DidikKonsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
Konsep Dasar Perkembangan Peserta DidikDeddy Chusnul Muali
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikUlanJegeg
 
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remajaPpt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remajaDita Yuniarti
 

What's hot (17)

Makalah Perkembangan Peserta Didik
Makalah Perkembangan Peserta DidikMakalah Perkembangan Peserta Didik
Makalah Perkembangan Peserta Didik
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK MASA REMAJA SERTA IMPLIKASI...
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
 
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKANPERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
Konsep Dasar Perkembangan Peserta DidikKonsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik
 
Makalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didikMakalah perkembangan peserta didik
Makalah perkembangan peserta didik
 
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remajaPpt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
 
Konsep perkembangan manusia
Konsep perkembangan manusiaKonsep perkembangan manusia
Konsep perkembangan manusia
 

Viewers also liked

Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiSeptian Muna Barakati
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Septian Muna Barakati
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Septian Muna Barakati
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamSeptian Muna Barakati
 
Makalah pengaruh industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat pinggiran...
Makalah pengaruh industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat pinggiran...Makalah pengaruh industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat pinggiran...
Makalah pengaruh industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat pinggiran...Septian Muna Barakati
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (20)

Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2Makalah pendidikan di indonesia2
Makalah pendidikan di indonesia2
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Makalah peradilan pajak
Makalah peradilan pajakMakalah peradilan pajak
Makalah peradilan pajak
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
Makalah pengembangan sistem evaluasi pai 6
 
Makalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesiaMakalah perekonomian indonesia
Makalah perekonomian indonesia
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Makalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulitMakalah pemberian obat pada kulit
Makalah pemberian obat pada kulit
 
Makalah pengantar ilmu ekonomi
Makalah pengantar ilmu ekonomiMakalah pengantar ilmu ekonomi
Makalah pengantar ilmu ekonomi
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsiaMakalah penginderaan jauh samsia
Makalah penginderaan jauh samsia
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
 
Makalah pengaruh industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat pinggiran...
Makalah pengaruh industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat pinggiran...Makalah pengaruh industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat pinggiran...
Makalah pengaruh industri terhadap perubahan sosial pada masyarakat pinggiran...
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventif
 
Makalah pembuatan email
Makalah pembuatan emailMakalah pembuatan email
Makalah pembuatan email
 
Rediger sur internet
Rediger sur internetRediger sur internet
Rediger sur internet
 

Similar to Perkembangan Kepribadian

Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadianMakalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadianWarnet Raha
 
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1Ir. Zakaria, M.M
 
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahunPerkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahunAnda Sella Permata
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadianfahim alwi
 
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptxMODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptxmiftakhurrozak
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 
kriesna_bab_ii___pertumbuhan_dan_perkembangan_individu.pdf
kriesna_bab_ii___pertumbuhan_dan_perkembangan_individu.pdfkriesna_bab_ii___pertumbuhan_dan_perkembangan_individu.pdf
kriesna_bab_ii___pertumbuhan_dan_perkembangan_individu.pdfrentasiregar2
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikEva Rahma
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiZulfa Meizanita
 
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-KanakPerkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanakhibatullah92
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan audDiana Fakhriyani
 
1. Psikologi Perkembangan.ppt
1. Psikologi Perkembangan.ppt1. Psikologi Perkembangan.ppt
1. Psikologi Perkembangan.pptBOCAHAMATIRAN
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didiksintaroyani
 

Similar to Perkembangan Kepribadian (20)

Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadianMakalah perkembangan perilaku dan kepribadian
Makalah perkembangan perilaku dan kepribadian
 
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan 1
 
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahunPerkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
 
EK Teori perkembangan.pdf
EK Teori perkembangan.pdfEK Teori perkembangan.pdf
EK Teori perkembangan.pdf
 
Bab 1 psikobang
Bab 1 psikobangBab 1 psikobang
Bab 1 psikobang
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
 
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptxMODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
 
Tugas iad
Tugas iadTugas iad
Tugas iad
 
Perkembangan peserta didik.....
Perkembangan peserta didik.....Perkembangan peserta didik.....
Perkembangan peserta didik.....
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
kriesna_bab_ii___pertumbuhan_dan_perkembangan_individu.pdf
kriesna_bab_ii___pertumbuhan_dan_perkembangan_individu.pdfkriesna_bab_ii___pertumbuhan_dan_perkembangan_individu.pdf
kriesna_bab_ii___pertumbuhan_dan_perkembangan_individu.pdf
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-KanakPerkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
Perkembangan Fizikal & Bahasa Kanak-Kanak
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
 
1. Psikologi Perkembangan.ppt
1. Psikologi Perkembangan.ppt1. Psikologi Perkembangan.ppt
1. Psikologi Perkembangan.ppt
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didik
 
PPT Daspen
PPT DaspenPPT Daspen
PPT Daspen
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (8)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

Perkembangan Kepribadian

  • 1. perkembangan perilaku dan kepribadian seseorang BAB I PENDAHULUAN a. Latar belakang Setiap organisme, baik manusia maupun hewan, pasti mengalami peristiwa perkembangan selama hidupnya. Perkembangan ini meliputi seluruh bagian dengan keadaan yang dimiliki oleh organisasi tersebut, baik yang bersifat konkret maupun yang bersifat abstrak. Jadi, arti peristiwa perkembangan itu khususnya perkembangan manusia tidak hanya tertuju pada aspek psikologis saja, tetapi juga aspek biologis. Karena setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama lain saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional. b. Masalah Bagaimana perkembangan perilaku dan kepribadian seseorang? c. Tujuan - Mengetahui tentang proses, tahapan, dan karakteristik perkembangan aspek fisik dan perilaku motorik - Mengetahui proses, tahapan, dan karakteristik perkembangan aspek bahasa dan perilaku kognitif - Mengetahui perkembangan aspek sosial - Mengetahui aspek moral dan kepribadian
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 1. Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik a. Perkembangan fisik Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi. Awal dari perkembangan pribadi seseorang asasnya bersifat biologis. Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normlitas dari konstitusi, struktur dan kondisi talian dengan masalah Body-Image, self-concept, self-esteem dan rasa harga dirinya. Perkembangannya fisik ini mencakup aspek-aspek sebagai berikut: 1. Perkembangan anatomis Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantitatif pada struktur tulang belulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan badan secara keseluruhan. 2. Perkembangan fisiologi Perkembangan fisiologis ditandai dengan adanya perubahan-perubahan secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti konstraksi otot, peredaran darah dan pernafasan, persyaratan, sekresi kelenjcar dan pencernaan. Aspek fisiologi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah otak (brain). Otak dapat dikatakan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak ini terdiri atas 100 miliar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut, rata-rata memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) dengan sel-sel syaraf yang lainnya. Neuron ini terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai penyalur aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel yang lainnya.
  • 3. b. Perkembangan perilaku psikomotorik Loree (1970 : 75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal harus di kuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working). Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah (1) bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks, dan (2) dan yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements). (1) Berjalan dan Memegang Benda Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotor dasar (locomotion) yang harus dikuasainya selama tahun pertama dari kehidupannya. Perkembangan psikomotorik dasar itu berlangsung secara sekuensial, sebagai berikut: (1) keterampilan bergulir (roil over) dan telentang menjadi telungkup (5 : 8 bulan), (2) gerak duduk (sit up) yang bebas (8,3 bulan), (3) berdiri bebas (9,0 bulan) berjalan dengan bebas (13,8 bulan) (Lorre, 1970: 75). (2) Bermain dan Bekerja Mulai usia 4-5 tahun bermain konstruksi yang fantastik itu dapat beralih kepada berbagai bentuk gerakan bermain yang ritmis dan dinamis, tetapi belum terikat dengan aturan-aturan tertentu yang ketat. (3) Proses Perkembangan Motorik Di samping faktor-faktor hereditas, faktor-faktor lingkungan alamiah, sosial, kultural, nutrisi dan gizi serta kesempatan dan latihan merupakan hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap proses dan produk perkembangan fisik? dan perilaku psikomotorik. 2. Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitis a. Perkembangan Bahasa Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai empat tugas pokok yang satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yang satu, maka berarti juga ia dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya. Keempat tugas itu adalah sebagai berikut:
  • 4. 1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain. Bayi memahami bahasa orang lain, bukan memahami kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan memahami kegiatan /gerakan atau gesturenya (bahasa tubuhnya). 2. Pengembangan Perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada usia dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia pra-sekolah dan terus meningkat setelah anak masuk sekolah. 3. Penyusunan Kata-kata menjadt kalimat, kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat pada umumnya berkembang sebelum usia dua tahun. Bentuk kalimat pertama adalah kalimat tunggal (kalimat satu kata) dengan disertai: “gesture” untuk melengkapi cara benpikirnya. 4. Ucapan. Kemampuan kata-kata merupakan hasil belajar melalui imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang didengar anak dan orang lain (terutama orangtuanya). Pada usia bayi, antara 11-18 bulan, pada umumnya mereka belum dapat berbicara atau mengucapkan kata-kata secara jelas, sehingga sering tidak dimengerti maksudnya. Kejelasan ucapan itu baru tercapai pada usia sekitar tiga tahun. Hasil studi tentang suara dan kombinasi suara menunjukkan bahwa anak mengalami kemudahan dan kesulitan dalam huruf-huruf tertentu. Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut. 1. Eqocentric Speech 2. Socialized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi ke dalam lima bentuk: (a) adapted information, di sini terjadi saling tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism, yang menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain, (c) command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), (d) questions (pertanyaan), dan (e) answers (jawaban). Berbicara monolog (egocentric speech) berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak yang pada umumnya di lakukan oleh anak berusia 2-3 tahun; sementara yang “sociaized speech” mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial (social adjustment). b. Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan. Ranah kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian
  • 5. dengan ranah rasa (Chaplin, 1972). Terdapat hubungan yang amat erat antara perkembangan bahasa dan perilaku kognitif. Taraf-taraf penguasaan keterampilan berbahasa dipengaruhi, bahkan bergantung pada tingkat-tingkat kematangan dalam kemampuan intelektual. Sebaliknya, bahasa merupakan sarana dan alat yang strategis bagi 1ajunya perkembangan perilaku kognitif. Perkembangan fungsi- fungsi dan perilaku kognitif itu menurut Loree.(1970:77), dapat dideskripsikan dengan dua cara dua ialah secara kualitatif dan secara kuantitatif. (1) Perkembangan Fungsi-Fungsi Kognitif secara Kuantitatif perkembangan fungsi- fungsi kognitif secara kuantitatif dapat dikembangkan berdasarkan basil laporan berbagai studi pengukuran dengan menggunakan tes inteligensi sebagai alat ukurnya, yang dilakukan secara longitudinal terhadap sekelompok subjek dan sampai ke tingkatan usia tertentu (3-5 tahun sampai usia 30-35 tahun, misalnya) secara test-retest yang alat ukurnya disusun secara sekuensial (Standford Revision Binet Test). Dengan menggunakan hasil pengukuran tes yang rnencakup General Information and Verbal Analogies, Jones and Conrad (Loree, 1970:78) telah mengembangkan sebuah kurva perkembangan inteligensi, yang dapat ditafsirkan antara lain sebagai berikut. (a) Laju perkembangan inteligensi berlangsung sangat pesat sampai ,masa remaja awal, setelah itu kepesatan nya berangsur menurun. (b) Puncak perkembangan pada umumnya dicapai di penghujung masa remaja akhir (sekitar usia dua puluhan); perubahan-perubahan yang amat tipis sampai usia 50 tahun, setelah itu terjadi plateau (mapan) sampai usia 60 tahun, untuk selanjutnya berangsur menurun (deklinasi). (c) Terdapat variasi dalam saatnya dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-jenis kecakapan khusus tertentu. (2) Perkembangan Perilaku Kognitif secara Kualitatif Piaget membagi proses perkembangan fungsi dan peri itu ke dalam empat tahapan utama yang secara kualitatif setiap tahapan menunjukkan karakteristik yang berbeda-beda. (a) Sensorimotor period (0,0 – 2,0). Periode ini ditandai penggunaan sensorimotorik (dalam pengamatan penginderaan) yang intensif terhadap dunia sekitar. Prestasi intelektual yang dicapai dalam periode ini ialah perkembangan bahasa, hubungan tentang obyek kontrol skema, kerangka berpikir, pembentukan pengertian, pengenalan hubungan sebab-akibat. Perilaku kognitif tampak antara lain: (1) menyadari dirinya berbeda dan benda-befl sekitarnya; (2) sensitive terhadap rangsangan suara dan cahaya;
  • 6. (3) mencoba bertahan pada pengalaman-pengalaman yang menarik; (4) mendefinisikan objek/benda dengan manipulasinya; (5) mulai memahami ketetapan makna suatu objek meskipun lokasi dan posisinya berubah. (b) Preoperational. period (2,0 – 7,0). Periode ini terbagi ke dalam dua tahapan ialah preconceptual (2,0-4,0) dan intuitive (4,0 – 7,0). Periode preconceptual ditandai dengan cara berpikir yang bersifat transduktif (menarik konklusi tentang sesuatu yang khusus; sapi disebut juga kerbau). Periode intuitif ditandai oleh dominasi pengamatan yang bersifat egocentric (belum memahami cara orang lain memandang objek yang sama), seperti searah (selancar). Perilaku kognitif yang tampak antara lain: (1) self-centered dalam memandang dunianya; (2) dapat mengklasifikasikan objek-objek atas dasar satu ciri tertentu yang memiliki ciri yang sama, mungkin pula memiliki perbedaan dalam hal yang lainnya; (3) dapat melakukan koleksi benda-benda berdasarkan suatu ciri atau kriteria tertentu; (4) dapat menyusun benda-benda, tetapi belum dapat menarik inferensi dan dua benda yang tidak her sentuhan meskipun terdapat dalam susunan yang sama. (c) Concrete erational (7,0 – 11 or 12,0) Tiga kemampuan dan kecakapan yang baru yang menandai periode ini, ialah: rnengklasifikasikan angka-angka atau bilangan. Dalam periode mi anak mulai pula mengkonservasi pengetahuan tertentu. Perilaku kognitif yang tampak pada periode ini ialah kemampuannya dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek-objek yang bersifat konkret. (d) Formal operational period (11,0 or 12,0 – 14,0 or 15,0) Periode ini ditandai dengan kernampuan untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek yang bersifat konkrit. Pen laku kognitif yang tampak pada kita antara lain: (1) kemampuan berpikir hipotetis-deduktif (hypothetico-deductive thinking); (2) kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua atau lebih kemungkinan yang ada (a combinational analysis); (3) kemampuan mengembangkan suatu proporsi atau dasar proporsi-proporsi yang diketahui (proportional thinking); (4) kemampuan menarik generalisasi dan inferensasi dan berbagai kategori objek yang beragam. Tokoh lain yang melakukan studi terhadap masalah ini secara mendalam ialah Jerome Bruner (1966) ia membagi proses perkembangan perilaku kognitif ke dalam tiga periode ialah:
  • 7. (1) enactive stage, merupakan suatu masa ketika individu berusaha memahami lingkungannya. tahap mi mirip dengan sensorimotor period dan Piaget; (2) iconic stage, yang mendekati kepada preoperational period dan Piaget; dan (3) symbolic stage, yang juga mendekati ciri-ciri formal operational peniode dan Piaget. Dari telaahan kita terhadap perkembangan bahasa dan perilaku serta fungsi- fungsi kognitif itu, jelaslah mempunyai implikasi yang sangat penting bagi pengernbangan sistem dan praktik pendidikan seperti yang disarankan oleh Gage & Berliner (1975:375-378), antara lain para pendidik seyogianya mampu untuk melaksanakan hal-hal berikut: (1) intellectual empathy; (2) using concrete objects; (3) using inductive approach; (4) sequencing instruction; (5) taking amount of fit of new experience; (6) applying student self-regulation principles; (7) developing cognitive values of interaction. 3. Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas dan Keagamaan a. Perkembangan Perilaku sosial Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon), kata Plato. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan manusia-manusia lain (ingat kisah Singh Zingh di India dan Itard di Perancis, bayi yang disusui dan dibesarkan binatang tidak dapat dididik kembali untuk menjadi manusia biasa). 1) Proses sosialisasi dan perkembangan sosial Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogianya ia perbuat seperti yang diharapkan orang lain. Proses belajar untuk menjadi makhluk sosial ini disebut sosialisasi. Loree (1970:86) dengan menyitir pendapat English & English (1958) menjelaskan lebih lanjut bahwa sosialisasi itu merupakan suatu proses di mana individu (terutama anak) melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan (kelornpoknya); belajar bergaul dengan dan bertingkah laku seperti orang lain, bertingkah laku di dalam lingkungan sosio-kulturalnya. 2) Kecenderungan Pola Orientasi Sosial Branson (Loree, 1970:87-89) mengidentifikasi berdasarkan hasil studi longitudinalnya
  • 8. terhadap anak usia 5-16 tahun bahwa ada tiga pola kecenderungan sosial pada anak, ialah (1) withdrawal-expansive, (2) reactivity-placidity dan passivity-dominance. Kalau seseorang telah memperhatikan orientasinya pada salah satu pola tersebut, maka cenderung diikutinya sampai dewasa. b. Perkembangan Moralitas 1. Perkembangan Moral Istilah moral berasal dari kata Latin “mos” (Moris), yang berarti adat istiadat peraturan/nilai-nilai atau tatacara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Nilai-nilai moral itu, seperti (a) seruan untuk berbuat baik kepada orang lain, memelihara ketertiban dan keamanan, memelihara kebersihan dan memelihara hak orang lain, dan (b) larangan mencuri, berzina, membunuh, meminum minuman keras dan berjudi. Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku tersebut sesuai dengan nilai- nilai moral yang dijunjung tingi kelompok sosialnya. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral Perkembangan moral seorang anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan Anak memperoleh nilai- nilai moral dan lingkungannya dan orangtuanya. Dia belajar untuk mengenal nilai-nilai sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Dalam mengembangkan moral anak, peranan orangtua sangatlah penting, terutama pada waktu anak masih kecil. 3. Proses Perkembangan Moral Perkembangan moral anak dapat berlangsung melalui beberapa cara, sebagai berikut. 1. Pendidikan langsung, yaitu melalui penanaman pengertian tentang tingkah laku yang benar dan salah, atau baik dan buruk oleh orangtua, guru atau orang dewasa lainnya. Di samping itu, yang paling penting dalam pendidikan moral mi, adalah keteladanan dan orangtua, guru atau orang dewasa lainnya dalam melakukan nilai-nilai moral 2. Identifikasi, yaitu dengan cara mengidentifikasi atau meniru penampilan atau tingkah laku moral seseorang yang menjadi idolanya (seperti orangtua, guru, kiai, artis atau orang dewasa lainnya). 3. Proses coba-coba (trial & error), yaitu dengan cara mengembangkan tingkah laku moral secara coba-coba. Tingkah laku yang mendatangkan pujian atau penghargaan akan terus .di kembangkan, sementara tingkah laku yang mendatangkan hukuman atau celaan akan dihentikannya. c. Perkembangan Penghayatan Keagamaan Sejalan perkembangan kesadaran moralitas, perkembangan penghayatan keagarnaan, yang
  • 9. erat hubungannya dengan perkembangan intelektual di samping emosional dan volisional (konatifl, mengalami perkembangan. Para ahli umumnya (Zakiah Daradjat, Starbuch, William James) sependapat bahwa pada garis besarnya per kembangan penghayatan keagamaan itu dapat dibagi dalam tiga tahapan yang secara kualitatif menunjukkan karakteristik yang berbeda. 4. Perkembangan Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian a. Perkembangan Fungsi-Fungsi Konatif dan Hubungannya dengan Pembentukan Fungsi konatif atau motivasi itu merupakan faktor penggerak perilaku manusia yang bersumber terutama pada kebutuhan-kebutuhan dasarnya (basic needs). Jenis-jenis kebutuhan manusia itu berkembang mulai dari sifat yang alami (misalnya, kebutuhan dasar biologis) sampai kepada yang bersifat dipelajari sebagai pengalaman interaksi dengan lingkungannya. Di dalam kenyataan yang berkembang itu bukanlah jenis motif atau kebutuhan, melainkan beberapa sifatnya, misalnya objek dan caranya, itensitasnya, dan sebagainya. b. Perkembangan Emosional dan Perilaku Afektif Emosi itu dapat didefinisikan sebagai suatu suasana yang kompleks ( a complex feeling state) dan getaran jiwa (a strid up state) yang menyertai atau muncul sebelum /sesudah terjadinya perilaku. Aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumnya, selalu melibatkan tiga variabel, yaitu rangsangan yang menimbulkan emosi (the stimulus variable), perubahan-perubahan fisiologis, yang terjadi bila mengalami emosi (the organismic variable), dan pola sambutan ekspresi atau terjadinya pengalaman emosional itu (the response variable). Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri-ciri sebagai berikut: 1. Lebih bersifat subjektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan berpikir. 2. Bersifat fluktuatif (tidak tetap) 3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera. Emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis). a. Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dan luar terhadap tubuh, seperti: rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang, dan lapar. b. Emosi psikis, di antaranya adalah: 1) Perasaan Intelektual, yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup kebenaran. 2) Perasaan Sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan orang lain, baik
  • 10. bersifat perorangan maupun kelompok. 3) Perasaan Susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai balk dan buruk atau etika moral. 4) Perasaan Keindahan (estetis), yaitu perasaan yang berkaitan erat dengan keindahan dan sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun kerohanian. 5) Perasaan Ketuhanan. Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Tuhan, dianugerahi fitrah (kemampuan atau perasaan) untuk mengenal Tuhannya. Perkembangan Kepribadian? c. Perkembangan Kepribadian 1. Pengertian Kepribadian Kepribadian dapat juga diartikan sebagai “kualitas perilaku individu yang tamj alamrnelakukan penyesuaian dirinya terhadap ling kungan secara unik” Keunikan penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi hal-hal berikut. 1) Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika pen laku, konsisten atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat. 2) Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat/lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan 3) Sikap terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersifat positif, negatif atau ambivalen (ragu-ragu). 4) Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dan lingkungan. Seperti: mudah tidaknya tersinggung marah, sedih atau putus asa. 5) ResponsibilitaS (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima risiko dan tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti: mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri risiko yang dihadapi. 6) Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Disposisi ini seperti tampak dalam sifat pribadi yang tertutup atau terbuka; dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.